[Sinopsis K-Movie] Love, So Divine (Part 2)
oke,,dilanjut... mian telat banget, tapi ini baru part 2 ya, nanti end nya di part 3. cekidot..! :)
Love, So Divine (Part 2)
Kyu-shik memompa air dan
mencuci kain pel, sedangkan Seon-dal duduk membaca Koran sambil tertawa. Kyu-shik
mengeluh, disini seperti neraka setelah aku bertemu dengan wanita itu. Kemudian
Seon-dal membacakan zodiac yang ada dikoran dan direbut dengan marah oleh
Kyu-shik, āSeon-dal, Thomas! Membaca ini hanya akan membuat pikiranmu
terpengaruh.ā Seon-dal hanya bisa pasrah, dia mulai lagi, ah, aku tidak peduli.
Lalu berbaring. Kyu-shik merebut Koran itu dan membuangnya ke tempat sampah.
Kyu-shik ditugaskan Sister
Kim menemani anak-anak TK rekreasi, dan ternyata Bong-hee pun turut serta.
Bong-hee yang mengemudikan mobil. Dia mengemudikan mobil dengan kecepatan
tinggi, Kyu-sik pun protes, kecepatan yang diperbolehkan hanya 60 km/jam.
Bong-hee pun menepikan mobil dan berkata, baiklah, kalau kamu tidak suka caraku
mengemudi, kamu saja yang mengemudi, sambil melemparkan kunci ke Kyu-shik.
Kyu-shik bilg dia tidak punya
SIM. Bong-hee terkejut, apa kamu menyebut dirimu laki-laki? (masa gk punya SIM,
gitu maksudnya kayaknya). Memangnya apa yang harus dilakukan untuk jadi
laki-laki? Ujar Kyu-shik tak kalah sewot, ini (tidak punya SIM) bukan karna aku
tidak bisa menyetir tapi aku tidak perlu.
āya betul, kamu seminarian,
jadi kamu tidak butuh mobil untuk kencan. Aku mengerti.ā Bong-hee pun kembali
mengmbil kunci mobilnya.
Bong-hee mengemudi mobil
dengan ugal-ugala serta berkecepatan tinggi. Anak-anak berteriak-teriak
ketakitan dan badannya terlempar ke kanan dan ke kiri. Sampai akhirnya di
sebuah tikungan mobil berpapasan dengan truk dan hampir saja menabrak kalau
saja Bong-hee tidak cepat menghindar. Anak-anak dan Kyu-shik berteriak
ketakutan, sedangkan Bong-hee tersenyum sambil mengusap poninya. (hadeuh,,gk
takut apa ya..)
Saat Kyu-shik membasuh muka,
tiba-tiba ada anak laki-laki yang mengganggu Kyu-shik dan mengucapkan kata-kata
kasar. Saat di tegur, anak itu bilang dia di ajarkan kata-kata itu oleh
Bong-hee. Anak it uterus saja mengucapkan kata-kata kasar dan dikejar oleh
Kyu-shik.
Kemudian Kyu-shik melihat Seon-dal dan seorang pekerja (tukang cat)
yang berada di atas sedang melihat, menunjuk-nunjuk, dan membungkukkan badan
mengintip ke suatu arah. Kyu-shik pun penasaran dan akhirnya memutuskan untuk
menuju tempat yang diperhatikan oleh Seon-dal dan pekerja itu. Betapa terkejutnya ia saat melihat Bong-hee
tiduran (berjemur) di dipan dengan hanya menggunakan tank-top dan hot-pants.
Kyu-shik refleks menutup matanya dan menegur Bong-hee, bahwa baju yang dia kenakan terlalu pendek untuk berada di lingkungan gereja. Bong-hee menjawab, āSinar matahari itu karunia Tuhan, apa masalahnya kalau aku hanya menerimanya dengan seluruh badanku?ā
Kyu-shik refleks menutup matanya dan menegur Bong-hee, bahwa baju yang dia kenakan terlalu pendek untuk berada di lingkungan gereja. Bong-hee menjawab, āSinar matahari itu karunia Tuhan, apa masalahnya kalau aku hanya menerimanya dengan seluruh badanku?ā
āapa kamu tidak takut akan
hukuman Tuhan?ā Kyu-shik berkata dengan berapi-api.
āaku lebih takut sama kamu.
Bisakah kamu pergi dan biarkan aku sendiri?ā balas Bong-hee tak kalah berapi.
Kyu-shik pergi ke bilik
pengakuan dosa. Dia mengeluhkan tentang kelakuan Bong-hee pada father Nam, dan
dia merasa berdosa karena telah membenci Bong-hee. Kemudian Father Nam
mengusulkan untuk membuat Bong-hee di baptis, dan sebagai balasannya, Father
Nam akan meluluskan Kyu-shik untuk menjadi pendeta setelah berhasil.
Kyu-shik curhat pada
Seon-dal, betapa sulitnya untuk membuat Bong-hee mau belajar tentang agama
sehingga dia mau dibaptis. Seon-dal bilang, āitu sebenarnya mudah, seperti
merencanakan kencan buta.ā
Keesokan paginya, dimulailah
rencana mereka.
Seon-dal: āKyu-shik, yang
paling penting adalah bagaimana mengenalkan. Itu kuncinya."
Kyu-shik menghampiri Bong-hee
yang sedang istirahat di bawah pohon.
āhari yang indah.. aku
membawakan sesuatu untukmu..ā ujar Kyu-shik.
Bong-hee melirik, dan melihat
Kyu-shik menyodorkan al-kitab dan tasbih, ākenapa kamu jadi baik sama aku?ā
Tanya Bong-hee penuh selidik.
Bong-hee membuka al-kitab dan
Kyu-shik menjelaskan, āini seperti tiket menuju surga.
ālebih mirip tissue toilet.ā
Sanggah Bong-hee.
Kyu-shik tersenyum dan
bilang, ājika kamu membaca 10 halaman pertama, kata-kata Tuhan akan
menyentuhā¦..ā belum selesai Kyu-shik bicara, Bong-hee menggunakan al-kitab
untuk menangkap lalat, ākena!ā Kyu-shik speechless.. Bong-hee pun meningalkan
Kyu-shik dan memberikan al-kitabnya.
Kyu-shik dan Seon-dal sedang
berkebun, sambil memperhatikan Bong-hee yang sedang bermain dengan anak-anak TK
dan membahas tentang kegagalan rencana mereka kemarin.
ākesukesan dari kencan buta
itu tergantung pada orang yang merencanakannya. Kamu harus terlihat keren.ā Saran
Seon-dal.
Kemudian, dengan dandanan
gaulnya dan tak lupa bergaya, Kyu-shik menghampiri Bong-hee yang sedang mencuci
mobil.
ākamu terlihat keren.ā Puji
Bong-hee.
āTuhan terlihat jauh lebih
kerean daripada aku.ā Ujar Kyu-shik, tak lupa dengan senyumannya.
ākayak kamu pernah liat
sendiri aja.ā
āapa?ā Kyu-shik lalu mau
mengambil tasbih yang kemarin dia berikan pada Bong-hee yang Bong-hee pakai
sebahai kalung.
Bong-hee menghindar, āapa
yang kamu lakukan? Kamu sudah memberikan ini padaku.ā Bong-hee sewot.
āBuka. Buka itu sekarang.
Tasbih bukanlah kalung, itu untuk berdoa!ā uajr Kyu-shik sambil menarik paksa
tasbih dari leher Bong-hee. Bong-hee merebutnya, terjadi tarik-tarikan sehingga
putuslah tali tasbih itu.
Gagal lagiā¦
Kyu-shik yang kesal,
menghampiri Seon-dal yang sedang tidur dan mengeluh.
āaku tidak peduli kalaupun
dia masuk neraka.ā
āDia itu bagaikan domba yang
tersesat. Bimbing dia dengan baik menuju surga.ā Saran Seon-dal tetap sambil
menutup mata. āAku punya ide! Kamu harus memberikan apa yang paling dia
butuhkan. Jawabannya adalah surga.ā
Maka, pergilah mereka bertiga
ke diskotik. Bong-hee menari dengan membabi buta (hooooo), Seon-dal pun menari,
Kyu-shik Cuma menggoyang-goyangkan badannya dengan ogah-ogahan. Seon-dal
kemudian pergi meninggalkan mereka, dan menyuruh Kyu-shik untuk segera menjaga
Bong-hee.
Kyu-shik yang memakai baju
pendeta merasa risih dan menutupi bagian lehernya. Dia malah disangka orang
lain oleh seorang pelayan dan menyuruhnya menemani gadis-gadis yang sedang
duduk. Gadis-gadis itupun merayu Kyu-shik dan memaksa Kyu-shik untuk meminum
bir. Bong-hee yang melihatnya setelah musik berhenti pun merasa kesal, āsemua
laki-laki sama!ā. Bong-hee yang mabuk membuat keributan dengan beberapa
menghina beberapa laki-laki hidung belang.
Kyu-shik yang menolong membawa lari
Bong-hee yang sudah tidak sadarkn diri ke sebuah motel dekat diskotik sambil
menghindari orang-orang yang mengejar mereka.
Sesampainya di kamar,
Bong-hee yang mengigau terus meneriakan kata-kata kasar pada Kyu-shik dan
menendangnya.
Kyu-shik tidur di depan pintu
motel. Bong-hee yang muncul dari dalam merasa kesal karena Kyu-shik terus saja
mengikutinya. Mereka pulang dengan mengendarain sepeda, Bong-hee dibelakang.
Kyu-shik yang gugup, karena Bong-hee memeluknya dari belakang, membuat sepeda
goyang-goyang. Dan akhirnya memutuskan untuk berjalan kaki saja.
Bong-hee tertarik dengan
permainan āFreeze & meltā yang dimainkan anak-anak di dekat jalan. Dia bertanya
pada Kyu-shik. āapa kau tidak pernah bermain itu saat kecil?ā Tanya Kyu-shik. Bong-hee
memasang wajah sedih, tapi kemudian tertawa dan menabok Kyu-shik sambil berlari
dan berkata āFreeze!ā, Kyu-shik refleks berhenti, hehe.. āaku tidak percaya
kamu benar-benar berhenti mematung.ā Ledek Bong-hee.
Seon-dal memberikan saran
lagi untuk mengajak Bong-hee ikut paduan suara gereja untuk persiapan
pernikahan, dan Bong-hee menyetujuinya dengan beberapa syarat, dia meminta film
horror dan action, sebotol amggur, dan meminta Kyu-shik untuk membantu dia
mengajar dan mengawasi anak-anak TK. (Lucu pas adegan Kyu-shik jadi singa dan
dilempari anak-anak TK itu,hehe)
Ibu-ibu anggota paduan suara
yang suaranya tidak enak didengar membuat Bong-hee mengusulkan sesuatu. Kyu-shik
dan Seon-dal pun memanggil teman-teman mereka sesame seminarian di asrama. Mereka
pun berlatih bersama dengan Bong-hee sebagai pelatihnya.
Hari pernikahan tiba. Secara
tidak sengaja Kyu-shik melihat Bong-hee mengenakan gaun pengantin, bercermin,
dan mengucapkan kata-kata atau sumpah pernikahan. Kyu-shik terlihat muram. Apakah
dia mulai jatuh cinta pada Bong-hee?
Bong-hee yang kepergok malah
memarahi Kyu-shik, dan ketika dia mau melangkah.. Bruuukkā¦ kakinya menginjak
gaunnya dan sobeklah gaun itu.
Kyu-shik yang menjahit
gaunnya, Bong-hee membela diri, ājahitannya memang tidak rapi jadi gampang
robek.ā
āawasi pengantin wanitanyaā
ujar Kyu-shik yang khawatir ketahuan.
Bong-hee mendekat dan
berkata, ākamu seperti seorang istri yang baik. Kamu bisa memasak dan menyuci. Kamu
juga bisa menjahit.ā
āTuhan lebih menyukai orang
yang berdoa dengan baik daripada orang yang bisa memasak.ā Kata Kyu-shik.
āSelain Tuhan, tidakkah
laki-laki menyukai gadis yang bisa memasak? Jin-ho tidak menyukai masakanku.ā
āapa kamu pikir dia
memutuskan hubungan hanya karena itu? Jika memang iya, kamu lebih baik tidak
bersamanya. Kamu menikah bukan untuk mendapatkan makanan yang enak.ā
āuntuk seks.ā Kata Bong-hee
sambil tertawa. āada yang membuatku heran dan penasaran. Seminarian tidak
menikah. Bagaimana mereka menyalurkan hasratnya?.ā
Kyu-shik yang gugup ditanya
demikian tanpa sengaja tertusuk jarum.
Bong-hee melanjutkan
kata-katanya, āBerhentilah bersikap naĆÆf. Ayo ceritakan padaku.ā
āApa?ā
āKamu tidak impoten kan?ā Tanya
Bong-hee penuh selidik.
Kyu-shik menunjukkan raut
muka yang tidak menyanggah dan tidak mengiyakan.
āYa Tuhan, maafkan aku. Ternyata
itu benar.ā Sesal Bong-hee.
Kyu-shik yang salah tingkah
segera meninggalkan Bong-hee. Dan Bong-hee tertawa karena berhasil mengerjai
Kyu-shik.
(ngakak liat adegan itu,
hihi..)
Upacara pernikahan selesai,
dan tiba saatnya pertunjukan paduan suara.
Bong-hee masuk beserta para
seminarian. Dia mulai menyanyi diikuti para seminarian, kemudian mereka menari!
Paduan suara yang tak biasa.. tapi semua orang menyukainya.
Kyu-shik melihat temannya
berada di acara itu, Min-woo. Kyu-shik pun menghampirinya, āMin-woo, sudah lama
sekali tidak bertemu.ā
āSenang bisa ketemu kamu
lagi.ā Sapa Min-woo.
āIni hampir satu tahun sejak
kamu jadi pendeta. Aku tidak pernah melihatmu memakai baju resmi sebelumnya.ā
Bong-hee melihat mereka dan
berlari mengahmpiri, namun belum sampai, tiba-tiba ada seorang wanita
menghampiri mereka.
Min-woo memberitahu Kyu-shik,
ādia tunanganku.ā
Kyu-shik terkejut dengan
kata-kata temannya itu, dan hanya mengucapkan āHaiā dengan tatapan penuh tanya.
ākami akan menikah bulan
depan.ā Lanjut Min-woo.
Kyu-shik memaksakan
senyumnya.
āTidak semua orang bisa
menjadi pendeta, tapi kenapa dia melakukan itu.ā Kyu-shik berguman sendiri di
ayunan. Jadi, Min-woo itu udah lulus jadi pendeta, tapi dia kemudian melanggar
sumpahnya dan akan menikah.
Bong-hee datang mengendarai
van dan menyuruh Kyu-shik untuk naik. Bong-hee sepertinya akan menghibur
Kyu-shik Karen dia tahu kekecewaan Kyu-shik. Dan memang ternyata benar. Dalam perjalanan
Bong-hee berkata dengan ceria pada Kyu-shik, āAku tahu kamu sedang kesal dan
kecewa. Aku tahu suatu tempat yang akan membuatmu merasa lebih baik. Surga!ā
Kyu-shik buru-buru mengenakan
sabuk pengaman, mungkin dia mengira Bong-hee akan mengemudikan mobil dengan
ngebut seperti sebelumnya dan membuat dia mati. LOL.
Bong-hee dan Kyu-shik menaiki
kereta gantung menuju suatu tempat seperti gunung atau bukit. Dari tempat itu,
mereka bisa melihat bangunan seisi kota.
āapa yang kamu rasakan dengan
melihat 10 juta orang?ā
āApakah kamu melihatnya? Aku hanya
dapat melihat gedung-gedung.ā Tanya Kyu-shik polos.
āYa ampun, kamu percaya pada
Tuhan yang tidak terlihat. Anehnya kamu tidak bisa melihat apa yang ada dalam
hati temanmu.. itu hanyaā¦ dia merasakan cinta pada seseorang..ā
āKami tidak boleh jatuh
cinta.ā Sahut Kyu-shik.
ākenapa tidak?ā
āKarena kami berbeda.ā Timpal
Kyu-shik.
ābagaimana bisa beda? Kamu bukan
Tuhan.ā
Kyu-shik menghampiri Bong-hee
dan duduk disampingnya. Dia menunjukkan kalung yang selalu dia bawa selama ini.
Kalung yang ada frame fotonya. Ada foto seorang wanita disana. Kemudian
Kyu-shik bercerita.
āAyahku memberikan ini saat
aku memutuskan ikut program seminarian. Aku menaruh foto keluargaku disini,
tapi ayahku mengambilnya dan mengatakan bahwa foto yang disimpan disini harus
lah seseorang yang sangat aku cintai, dan menggantinya dengan foto ini. Kemudian
aku sadar, dan aku berdoa pada Tuhan dan Bunda Maria. Sehingga akupun tidak lupa
siapa yang paling aku cintai.ā
Hari beranjak malam. Mereka melihat
sepasang kekasih yang sedang suap-suapan permen kapas. Bong-hee pun membeli
permen kapas. Tapi malah diambil Kyu-shik yang berkata dia belum pernah
memakannya. Rebutanlah mereka makan permen kapas yang cuma satu itu.
Kemudian tanpa sengaja Bong-hee melihat Jin-ho bersama dengan seorang wanita di didalam mobil. Bong-hee terlihat sedih, Kyu-shik mengira itu karena permen kapas yang dia rebut. Dan Kyu-shik pun melihat ke arah pandangan Bong-hee dan mendapati apa yang sesungguhnya membuat Bong-hee sedih.
Kyu-shik dan Bong-hee kemudian
pulang, turun hujan lebat, dan mobilnya berhenti di tengah jalan kaena
kehabisan bensin. Bong-hee menangis dan keluar dari mobil. Bong-hee yang sedih,
galau, kecewa karena melihat Jin-ho dengan alasan sesungguhnya memutuskan
hubungan dengan Bong-hee, terus berjalan di tengah hujan dan tidak mengindahkan
Kyu-shik yang memanggilnya.
Kyu-shik kesal dan berkata
Bong-hee tidak seharusnya seperti ini hanya karena patah hati. Bong-hee
menjawab, āapa yang kamu tahu? Kamu tidak pernah merasakan jatuh cinta!ā
Kyu-shik tidak bisa berkata
apa-apa lagi, hanya bisa mengikuti Bong-hee sampai ke gereja.
Mereka menghangatkan
diri di sebuah ruangan, kantor sepertinya. Kyu-shik memeras bajunya yang basah
sementara Bong-hee berusaha membetulkan hak sepatunya yang rusak. Lalu Kyu-shik
memberanikan diri bertanya,
āApa yang kamu lihat dari diri
Jin-ho?ā
āKenapa kamu ingin tahu? Kamu
kan tidak akan pernah berkencan.ā
Bong-hee melanjutkan masih
dengan wajah yang sendu, āSetahun yang lalu, ada sepasang sepatu yang sangat
ingin aku miliki. Tapi tidak ada toko yang masih menjualnya. Jin-ho membawaku
ke lapangan baseball pada hari ulang tahunku, dan memberikan sebuah hadiah.ā
āPasti hadiahnya sepatu itu
kan? Itu sengaja direkayasa.ā Sela Kyu-shik.
āTidak, itu takdir. Yang melindungi
kami untuk terus bersama, tapi ternyata itu tidal lagi kuat.ā Bela Bong-hee.
ākatakan padaku, apa kamu
masih merindukannya?ā
āAku senang pergi menonton
pertandingan baseball bersamanya. Aku kan melupakannya. Harus. Harus.ā Ujar Bong-hee
sambil menyeka air matanya.
Kemudian, terdengar suara dari perut keduanya
yang membuat mereka tertawa. Bong-hee mengeluarkan sebungkus coklat dari saku
bajunya dan membaginya dengan Kyu-shik.
Bersambung...
Bersambung...
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas komentarnya. Tapi mohon maaf komentar akan dimoderasi ya.. jadi gak akan langsung muncul di halaman post.. Dan pasti akan saya baca semua, walau tidak saya balas. XD