[Sinopsis K-Movie] Love, So Divine (Part 3) - End

Mian,, telat banget nih part akhirnya.. mian lagi, gambar-gambarnya belum bisa di upload, jaringannya lemot, segera diperbaiki setelah dapet jaringan bagus.
Please enjoy...

[Sinopsis K-Movie] Love, So Divine (Part 3) - End



Keesokan paginya Kyu-shik mengajak Bong-hee menonton pertandingan baseball, karna dia menganggap inilah yang Bong-hee sukai, maksudnya untuk membuat senang Bong-hee hingga dia mau belajar.
Bong-hee terlihat senang. Kemudian tiba-tiba ada yang memanggilnya, Jin-ho. Raut muka Bong-hee berubah, tidak tersenyum lagi, dan memandang heran pada Kyu-shik seolah bertanya, kenapa ada Jin-ho disini. Dan ternyata memang benar, Kyu-shik yang merencanakan semuanya, agar Bong-hee bisa kencan dengan Jin-ho.
Kyu-shik yang duduk berjauhan dari kedua orang itu, melihat Bong-hee terlihat tersenyum bahagia menikmati pertandingan. Dan Kyu-shik meninggalkan pertandingan lebih dulu.
Ketika pulang, didepan rumahnya, Bong-hee menemukan sepatunya yang kemarin malam rusak sudah siperbaiki. Dan siapa lagi yang melakukannya kalau bukan Kyu-shik.

Paginya, saat Kyu-shik sedang menyalakan lilin, Bong-hee datang dan mengucapkan terima kasih untuk sepatunya. Kemudian Bong-hee dengan nada menggoda berkata pada Kyu-shik, “haruskah aku dibaptis ya…”
“benarkah? Kenapa?” Kyu-shik yang tadinya cemberut langsung menoleh pada Bong-hee.
“bukankan kamu yang bilang. Apa kamu tidak bahagia kalau aku mau dibaptis?”
“kalau kamu mau dibaptis, apa hubungannya denganku?” Tanya Kyu-shik gugup.
“kamu tau itu, Seon-dal sudah mengatakan semuanya padaku. Kalau kamu sudah menjadi pendeta, kamu harus berterima kasih padaku ya” jawab Bong-hee sambil senyum-senyum menggoda.
“Sudahlah!” ujar Kyu-shik sambil lalu.

Kemanakah Kyu-shik? Dia masuk ke gereja, berterimakasih pada Tuhan, dan…. Ketawa-ketawa kegirangan, karna akhirnya usahanya berhasil.


Bong-hee sedang mempelajari Al-kitab bersama Kyu-shik, dia kesal karna ketebalannya. “Haruskah aku menghapal semua isinya?” Tanya Bong-hee dengan kesal. “Aku tidak menyuruhmu untuk menghapalnya saat ini juga” jawab Kyu-shik, setelah menghela nafas, kesel juga kayaknya. Kemudian Bong-hee meminta Kyu-shik untuk mengucapkan bagian dari isi Al-kitab itu, tapi sambil bentak-bentak..
“berhenti berteriak padaku.” Ujar Kyu-shik cemberut, dan kemudian mengucapkannya dengan mata tertutup (mian gak aku artiin, soalnya takut salah…)



Setelah selesai dan Kyu-shik membuka mata, Bong-hee ternyata tertidur (atau pura-pura tidur). Kyu-shik yang melihatnya menjulurkan tangan ingin menyentuh wajah Bong-hee, tapi tidak jadi dan dia menyentuh rambutnya saja, dan kemudian mata Bong-hee terbuka dan dia bangun. Bong-hee memberikan tasbih yang waktu itu rusak  setelah memperbaikinya. Kyu-shik tidak mengambilnya, dia hanya menunjukkan beberapa hal yang harus dipelajari Bong-hee besok.

Kyu-shik pergi membeli persediaan lilin untuk di gereja setelah disuruh oleh father Nam. Dalam perjalanan pulang, dia melihat sepatu wanita di etalase toko. Dia teringat pada saat Bong-hee mengucapkan terimakasih padanya atas sepatu yang diperbaikinya, selain itu Bong-hee berkata kalau dia sudah bosan memakai sepatu itu.


Kyu-shik tersenyum melihat sepatu itu, dan kemudian menggelengkan kepalanya. (Sepertinya Kyu-shik sudah mulai menyukai Bong-hee, tapi dia tidak menyadarinya)

Kyu-shik pun berlalu, namun beberapa detik kemudian dia mundur lagi dan melihat sepatu itu.

Dan terlihatlah Kyu-shik yang berjalan menuju gereja dengan menjinjing tas berisi sepatu itu. Kyu-shik langsung mencari Bong-hee ke depan kamarnya, ke dalam gereja, keluar lagi, dan tampaklah punggung 
Bong-hee yang sedang duduk berdua dengan Jin-ho. Keceriaan Kyu-shik pun sirna… apalagi saat Kyu-shik mendengar apa yang dikatakan Jin-ho. Jin-ho meminta kembali pada Bong-hee. Tapi Kyu-shik keburu pergi sebelum mendengar jawaban Bong-hee.


Malam itu, Kyu-shik mendatangi patung Bunda Maria yang berada di lingkungan gereja. Dia berkata pada dirinya sendiri, meyakinkan dirinya sendiri, bahwa baik bagi Bong-hee untuk kembali bersama dengan Jin-ho, sambil menulis sesuatu di dinding. Kemudian Bong-hee datang mengahampirinya, dan berkata bahwa dia tidak bisa tidur.

“Kenapa? Apa ada masalah?” Tanya Kyu-shik dengan lesu.
“Jin-ho datang hari ini. Menurutmu, apakah bagus untuk kami berhubungan kembali? Jin-ho dan aku?” Bong-hee balik bertanya.
“kenapa kamu tanya padaku? Seperti yang kamu tau, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta. Jadi jangan tanya aku.” Jawab Kyu-shik dengan muka yang tidak senang dan kemudian pergi.
Bong-hee terlihat sedih dengan jawaban Kyu-shik.

Kyu-shik berjalan dengan gontai, dan bertemu dengan Seon-dal yang mengajaknya untuk memasang lampu bersama father Nam. Tapi, Kyu-shik masih terlihat sedih. Seon-dal berkata pada Kyu-shik, apa yang akan terjadi kalu dia benar-benar menajadi pendeta, karna dia tidak pernah merasa setakut ini saat berada di camp seminarian. Kyu-shik tampak berfikir, sepertinya dia mempunyai perasaan yang sama dengan Seon-dal.

Bong-hee terlihat sedih setelah membaca pengumuman undangan pengukuhan menjadi pendeta untuk Kyu-shik dan Seon-dal.

Bong-hee belajar kembali bersama Kyu-shik. Bong-hee seperti biasa tetap ceria, sedangkan Kyu-shik tidak tersenyum sama sekali, dia sepertinya masih sedih. Kemudian Bong-hee bertanya tentang pengukuhan Kyu-shik.

“Pengukuhan kamu sebentar lagi kan? Aku berpikir, kamu tidk akan melihatku di baptis kan?”
“aku akan pergi, jadi….” Belum selesai menjawab, Bong-hee kemudian menambahkan, “mari kita lakukan latihan.”
“latihan apa?”
“latihan upacara pembaptisan.” Bong-hee berpikir, kalau nanti Kyu-shik sudah jadi pendeta pasti akan melakukan pembaptisan kan? Apa salahnya latihan dulu..

Dan dilakukanlah latihan upacara itu, dengan perasaan masing-masing..




Kyu-shik yang mulai menyukai Bong-hee, mulai bimbang akan keputusannya menjadi pendeta. Juga sedih karna dia mengira Bong-hee kembali bersama Jin-ho.
 Bong-hee yang juga mulai menyukai Kyu-shik, merasa sedih karena tidak bisa bersama orang yang dia sukai, yang akan menjadi pendeta.

“Frezee! Aku bilang Frezee, berhentilah..” ujar Bong-hee tiba-tiba ketika Kyu-shik pergi setelah menyelesaikan latihannya. Kyu-shik berhenti, berdiri membelakangi Bong-hee. Bong-hee melanjutkan, “kamu dan aku membeku, Tuhan dan Bunda Maria juga. Tidak ada seorangpun yang bisa melihat. Tidak ada seorangpun yang bisa mendengar. Jika kamu punya suatu hal yang ingin kamu ungkapkan padaku, sekaranglah saatnya.”


Kyu-shik terdiam.

“tidak ada?” Tanya Bong-hee. “Apakah kamu bahagia? Apakah kamu merasa ragu? Atau… apakah kamu menyukaiku?”

Kyu-shik masih terdiam, dengan mata berkaca-kaca/

“tidak ada?” Tanya Bong-hee lagi.

Kyu-shik akhirnya menjawab, “tidak ada…”

“ada yang ingin aku katakan.” Ujar Bong-hee.


Kyu-shik kemudian berbalik menghadap Bong-hee.

“Aku tidak akan di baptis sekarang. Aku tidak akan bisa melihat pengukuhanmu. Aku akan kembali ke Amerika bersama Jin-ho.”

“Baguslah. Sungguh. Kmu selalu ingin kembali kan.” Kyu-shik menanggapi sambil tersenyum.
‘Benarkah?”

“kamu memang seharusnya ke Amerika. Baguslah. Sungguh.” Ujar Kyu-shik masih sambil tersenyum. Namun setelah berbalik, senyumnya menghilang. Dan Kyu-shik pun pergi. Pergi bersepeda sampai jatuh jungkir balik, galau…..


Bong-hee mendatangi patung Bunda Maria yang waktu itu didatangi Kyu-shik, dia duduk, dan kemudian matanya tertuju pada tulisan Kyu-shik waktu itu.
“Don’t step into my heart.”

Bong-hee pun tersenyum haru, “bodoh..”


Kyu-shik pergi keluar gereja, dan minum soju di warung tenda. Hal yang tidak pernah dia lakukan. Galau banget deh ini Kyu-shik. Dia menangis.

Sambil mabuk dia mendatangi bilik pengakuan, dan bertanya, entah pada siapa, karna tidak pendeta di bilik itu.

“aku ingin bertanya. Pendeta tidak diperbolehkan mencintai seseorang kan? Aku tau itu, tapi.. aku berdosa. Maafkan aku..”

 Kyu-shik melanjutkan, “tapi.. kalau aku menebus dosa itu, perasaan ini, bisakah kembali bersih seperti seperti sebelumnya?”

Father Nam berbicara mengumumkan kepada jemaat, Kyu-shik dan Seon-dal akan segera kembali ke tempat pendidikan. Kyu-shik masih terlihat tidak bersemangat, sedangkan Bong-hee tersenyum.


Kyu-shik memberikan kalungnya pada Bong-hee, tanpa melihat padanya. Bong-he terlihat menahan tangis.


Tiba saatnya Kyu-shik dan Seon-dal untuk pergi kembali ke tempat pelatihan. Saat di bis, ada anak sekolah mengatakan sesuatu yang mengingatkannya pada Bong-hee. Kyu-shik pun kembali menahan tangisnya.


Hari Ordination (aku nyebutnya pengukuhan) pun tiba. Kyu-shik terlihat tegang. Seon-dal menenangkannya. Kemudian Kyu-shik bertanya,
“Seon-dal, katakan dengan jujur. Apakah kamu berpikir aku cukup pantas untuk menjadi seorang pendeta?”
“Ya, kamu cukup pantas untuk menjadi sebuah sendok.” Jawab Seon-dal.
“Sendok?”

"Pendeta itu mirip sendok. Kamu dapat makan tanpa menggunakan sendok, dengan mulut atau tangan. Tapi apa artinya makanan tanpa sendok.” (mian, aq ngartiinya ngaco, aq juga gk jelas dialog ini maksudnya apa..)
“Aku telah berbuat dosa.” Kata Kyu-shik.
“itu bukan dosa, tapi cinta.”
“Seon-dal….”
“Tuhan pasti bangga sama kamu, lebih dari siapapun di bumi.”
Kyu-shik terharu, matanya berkaca-kaca. Dia memegang tasbih dengan erat, menguatkan hatinya.

Sementara Bong-hee terlihat bersama Jin-ho berada di bandara.




Upacara Ordination pun dimulai. Kyu-shik turut serta dalam barisan. Kemudian nama calon pendeta dipanggil satu-satu. Seon-dal di panggil, dipakaikan jubah, dan disumpah. Giliran Kyu-shik yang dipanggil, dipakaikan jubah, dua kali ditanya sumpahnya, Kyu-shik tidak mampu menjawab, dia menangis.


Di bandara, Bong-hee membuka liontin kalung yang diberikan Kyu-shik. Didalamnya sekarang ada cermin (awalnya kan foto Bunda Maria). Kemudian dia teringat, Kyu-shik waktu itu berkata, bahwa ayahnya menyuruh dia menaruh foto wanita yang dia cintai di liontin itu. Bong-hee menangis haru.

Kyu-shik menangis memandang altar.



Bong-hee datang ke gereja tempat upacara, tapi tidak ada orang. Bong-hee pun menangis, dia terlambat.

Bong-hee kembali ke gereja pamannya, tempat dia dan Kyu-shik pertama saling mengenal. Dia menuju air suci, mengusapkan pada rambutnya, dan meminumnya, sama seperti waktu itu.

Terlihat seseorang terbangun dari tidurnya di bangku gereja. Dan kemudian berteriak.
“Hey! Aku sudah bilang, itu bukn untuk diminum.”

Bong-hee menurunkan wadahnya, dan melihat ke arah pria itu. Kyu-shik. Matanya berkaca-kaca. Bong-hee diam, tidak bergerak.

“Apakah kamu tidak mempelajari apapun?” lanjut Kyu-shik dengan mata berkaca-kaca. “Apa yang kamu lakukan disini? Aku kira kamu sudah pergi.”
“Apa yang kamu lakukan disini?” Bong-hee balik bertanya.

Setelah lama diam, mencari kata-kata yang tepat, Kyu-shik menjawab dengan pertanyaan, “apakah aku terlihat jelek memakai baju ini? Aku lebih bagus memakai jubah. Kamu tidak tau tidak nyamannya aku menggunakan ini. Naik turun tangga, pergi ke kmar mandi. Bersepeda dengan kamu dibelakang. Dibandingkan itu semua, ini lebih sulit, untuk mendekatimu menggunakan ini.” Kyu-shik tertunduk mengusap airmatanya.



Bong-hee yang sedari tadi hanya diam, kemudian tersenyum, mendekati Kyu-shik, menghapus air matanya, dan memeluknya. “Jangan menangis…”

Suara Kyu-shik, “Aku berterimakasih atas kehormatan dengan menggunakan jubah ini. Deo Gratias.” Kyu-shik memeluk jubahnya. Dia bersama Bong-hee berdiri di bukit waktu itu.


Bong-hee membenahi pakaian Kyu-shik yang gayanya terlihat tua.

Bong-hee mengatakan, ada yang ingin dia katakan pada Tuhan. Kyu-shik juga.

“Dimanapun aku berada, apapun yang aku lakukan, I always love you.”


TAMAT


Note: 
Memang ya, cinta itu tidak pernah melihat kepada siapa dia akan datang...

Comments

  1. Terharuu.... Aku udah liat filmnya tpi gk ada translate ya. Aq seneng bnget nemu sinopsis ini :)

    ReplyDelete
  2. Waaaaah jd ini awal mulanya mba mumuzizi y..lanjutkan mba aq udh baca recap IHYV, masters sun & skrg secret blm genap setaun tapi tulisannya mkn bgs heheh

    Chiby maruko chan

    ReplyDelete
  3. hehe bagus, brarti Kyu Shik batal jadi pendeta ya hmm because of Love :D

    ReplyDelete
  4. ada yang punya link buat download filmnya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. di youtube ada koq,, aq waktu itu juga ambil dari youtube..

      Delete

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya. Tapi mohon maaf komentar akan dimoderasi ya.. jadi gak akan langsung muncul di halaman post.. Dan pasti akan saya baca semua, walau tidak saya balas. XD

Popular posts from this blog

Sinopsis SECRET Episode 16 – 2 (END)

Sinopsis MASTER’S SUN Episode 17 – 2 (end)