[Sinopsis K-Movie] Love, So Divine (Part 3) - End
Mian,, telat banget nih part akhirnya.. mian lagi, gambar-gambarnya belum bisa di upload, jaringannya lemot, segera diperbaiki setelah dapet jaringan bagus.
Please enjoy...
[Sinopsis K-Movie] Love, So Divine (Part 3) - End
Paginya, saat Kyu-shik sedang menyalakan lilin, Bong-hee datang dan mengucapkan terima kasih untuk sepatunya. Kemudian Bong-hee dengan nada menggoda berkata pada Kyu-shik, āharuskah aku dibaptis yaā¦ā
Kemanakah Kyu-shik? Dia masuk ke gereja, berterimakasih pada Tuhan, danā¦. Ketawa-ketawa kegirangan, karna akhirnya usahanya berhasil.
Bong-hee sedang mempelajari Al-kitab bersama Kyu-shik, dia kesal karna ketebalannya. āHaruskah aku menghapal semua isinya?ā Tanya Bong-hee dengan kesal. āAku tidak menyuruhmu untuk menghapalnya saat ini jugaā jawab Kyu-shik, setelah menghela nafas, kesel juga kayaknya. Kemudian Bong-hee meminta Kyu-shik untuk mengucapkan bagian dari isi Al-kitab itu, tapi sambil bentak-bentak..
Setelah selesai dan Kyu-shik membuka mata, Bong-hee ternyata tertidur (atau pura-pura tidur). Kyu-shik yang melihatnya menjulurkan tangan ingin menyentuh wajah Bong-hee, tapi tidak jadi dan dia menyentuh rambutnya saja, dan kemudian mata Bong-hee terbuka dan dia bangun. Bong-hee memberikan tasbih yang waktu itu rusak setelah memperbaikinya. Kyu-shik tidak mengambilnya, dia hanya menunjukkan beberapa hal yang harus dipelajari Bong-hee besok.
Kyu-shik pergi membeli persediaan lilin untuk di gereja setelah disuruh oleh father Nam. Dalam perjalanan pulang, dia melihat sepatu wanita di etalase toko. Dia teringat pada saat Bong-hee mengucapkan terimakasih padanya atas sepatu yang diperbaikinya, selain itu Bong-hee berkata kalau dia sudah bosan memakai sepatu itu.
Kyu-shik tersenyum melihat sepatu itu, dan kemudian menggelengkan kepalanya. (Sepertinya Kyu-shik sudah mulai menyukai Bong-hee, tapi dia tidak menyadarinya)
Kyu-shik pun berlalu, namun beberapa detik kemudian dia mundur lagi dan melihat sepatu itu.
Dan terlihatlah Kyu-shik yang berjalan menuju gereja dengan menjinjing tas berisi sepatu itu. Kyu-shik langsung mencari Bong-hee ke depan kamarnya, ke dalam gereja, keluar lagi, dan tampaklah punggung
Bong-hee yang sedang duduk berdua dengan Jin-ho. Keceriaan Kyu-shik pun sirnaā¦ apalagi saat Kyu-shik mendengar apa yang dikatakan Jin-ho. Jin-ho meminta kembali pada Bong-hee. Tapi Kyu-shik keburu pergi sebelum mendengar jawaban Bong-hee.
Malam itu, Kyu-shik mendatangi patung Bunda Maria yang berada di lingkungan gereja. Dia berkata pada dirinya sendiri, meyakinkan dirinya sendiri, bahwa baik bagi Bong-hee untuk kembali bersama dengan Jin-ho, sambil menulis sesuatu di dinding. Kemudian Bong-hee datang mengahampirinya, dan berkata bahwa dia tidak bisa tidur.
āKenapa? Apa ada masalah?ā Tanya Kyu-shik dengan lesu.
Kyu-shik berjalan dengan gontai, dan bertemu dengan Seon-dal yang mengajaknya untuk memasang lampu bersama father Nam. Tapi, Kyu-shik masih terlihat sedih. Seon-dal berkata pada Kyu-shik, apa yang akan terjadi kalu dia benar-benar menajadi pendeta, karna dia tidak pernah merasa setakut ini saat berada di camp seminarian. Kyu-shik tampak berfikir, sepertinya dia mempunyai perasaan yang sama dengan Seon-dal.
Bong-hee terlihat sedih setelah membaca pengumuman undangan pengukuhan menjadi pendeta untuk Kyu-shik dan Seon-dal.
Bong-hee belajar kembali bersama Kyu-shik. Bong-hee seperti biasa tetap ceria, sedangkan Kyu-shik tidak tersenyum sama sekali, dia sepertinya masih sedih. Kemudian Bong-hee bertanya tentang pengukuhan Kyu-shik.
āPengukuhan kamu sebentar lagi kan? Aku berpikir, kamu tidk akan melihatku di baptis kan?ā
Dan dilakukanlah latihan upacara itu, dengan perasaan masing-masing..
Kyu-shik yang mulai menyukai Bong-hee, mulai bimbang akan keputusannya menjadi pendeta. Juga sedih karna dia mengira Bong-hee kembali bersama Jin-ho.
āFrezee! Aku bilang Frezee, berhentilah..ā ujar Bong-hee tiba-tiba ketika Kyu-shik pergi setelah menyelesaikan latihannya. Kyu-shik berhenti, berdiri membelakangi Bong-hee. Bong-hee melanjutkan, ākamu dan aku membeku, Tuhan dan Bunda Maria juga. Tidak ada seorangpun yang bisa melihat. Tidak ada seorangpun yang bisa mendengar. Jika kamu punya suatu hal yang ingin kamu ungkapkan padaku, sekaranglah saatnya.ā
ātidak ada?ā Tanya Bong-hee. āApakah kamu bahagia? Apakah kamu merasa ragu? Atauā¦ apakah kamu menyukaiku?ā
Kyu-shik masih terdiam, dengan mata berkaca-kaca/
ātidak ada?ā Tanya Bong-hee lagi.
Kyu-shik akhirnya menjawab, ātidak adaā¦ā
āada yang ingin aku katakan.ā Ujar Bong-hee.
āAku tidak akan di baptis sekarang. Aku tidak akan bisa melihat pengukuhanmu. Aku akan kembali ke Amerika bersama Jin-ho.ā
āBaguslah. Sungguh. Kmu selalu ingin kembali kan.ā Kyu-shik menanggapi sambil tersenyum.
ākamu memang seharusnya ke Amerika. Baguslah. Sungguh.ā Ujar Kyu-shik masih sambil tersenyum. Namun setelah berbalik, senyumnya menghilang. Dan Kyu-shik pun pergi. Pergi bersepeda sampai jatuh jungkir balik, galauā¦..
Bong-hee mendatangi patung Bunda Maria yang waktu itu didatangi Kyu-shik, dia duduk, dan kemudian matanya tertuju pada tulisan Kyu-shik waktu itu.
Bong-hee pun tersenyum haru, ābodoh..ā
Kyu-shik pergi keluar gereja, dan minum soju di warung tenda. Hal yang tidak pernah dia lakukan. Galau banget deh ini Kyu-shik. Dia menangis.
Sambil mabuk dia mendatangi bilik pengakuan, dan bertanya, entah pada siapa, karna tidak pendeta di bilik itu.
Kyu-shik melanjutkan, ātapi.. kalau aku menebus dosa itu, perasaan ini, bisakah kembali bersih seperti seperti sebelumnya?ā
Kyu-shik memberikan kalungnya pada Bong-hee, tanpa melihat padanya. Bong-he terlihat menahan tangis.
Tiba saatnya Kyu-shik dan Seon-dal untuk pergi kembali ke tempat pelatihan. Saat di bis, ada anak sekolah mengatakan sesuatu yang mengingatkannya pada Bong-hee. Kyu-shik pun kembali menahan tangisnya.
Hari Ordination (aku nyebutnya pengukuhan) pun tiba. Kyu-shik terlihat tegang. Seon-dal menenangkannya. Kemudian Kyu-shik bertanya,
Upacara Ordination pun dimulai. Kyu-shik turut serta dalam barisan. Kemudian nama calon pendeta dipanggil satu-satu. Seon-dal di panggil, dipakaikan jubah, dan disumpah. Giliran Kyu-shik yang dipanggil, dipakaikan jubah, dua kali ditanya sumpahnya, Kyu-shik tidak mampu menjawab, dia menangis.
Di bandara, Bong-hee membuka liontin kalung yang diberikan Kyu-shik. Didalamnya sekarang ada cermin (awalnya kan foto Bunda Maria). Kemudian dia teringat, Kyu-shik waktu itu berkata, bahwa ayahnya menyuruh dia menaruh foto wanita yang dia cintai di liontin itu. Bong-hee menangis haru.
Kyu-shik menangis memandang altar.
Bong-hee datang ke gereja tempat upacara, tapi tidak ada orang. Bong-hee pun menangis, dia terlambat.
Bong-hee kembali ke gereja pamannya, tempat dia dan Kyu-shik pertama saling mengenal. Dia menuju air suci, mengusapkan pada rambutnya, dan meminumnya, sama seperti waktu itu.
Terlihat seseorang terbangun dari tidurnya di bangku gereja. Dan kemudian berteriak.
Bong-hee menurunkan wadahnya, dan melihat ke arah pria itu. Kyu-shik. Matanya berkaca-kaca. Bong-hee diam, tidak bergerak.
āApakah kamu tidak mempelajari apapun?ā lanjut Kyu-shik dengan mata berkaca-kaca. āApa yang kamu lakukan disini? Aku kira kamu sudah pergi.ā
Setelah lama diam, mencari kata-kata yang tepat, Kyu-shik menjawab dengan pertanyaan, āapakah aku terlihat jelek memakai baju ini? Aku lebih bagus memakai jubah. Kamu tidak tau tidak nyamannya aku menggunakan ini. Naik turun tangga, pergi ke kmar mandi. Bersepeda dengan kamu dibelakang. Dibandingkan itu semua, ini lebih sulit, untuk mendekatimu menggunakan ini.ā Kyu-shik tertunduk mengusap airmatanya.
Bong-hee yang sedari tadi hanya diam, kemudian tersenyum, mendekati Kyu-shik, menghapus air matanya, dan memeluknya. āJangan menangisā¦ā
Suara Kyu-shik, āAku berterimakasih atas kehormatan dengan menggunakan jubah ini. Deo Gratias.ā Kyu-shik memeluk jubahnya. Dia bersama Bong-hee berdiri di bukit waktu itu.
Bong-hee mengatakan, ada yang ingin dia katakan pada Tuhan. Kyu-shik juga.
āDimanapun aku berada, apapun yang aku lakukan, I always love you.ā
Please enjoy...
[Sinopsis K-Movie] Love, So Divine (Part 3) - End
Keesokan paginya Kyu-shik
mengajak Bong-hee menonton pertandingan baseball, karna dia menganggap inilah
yang Bong-hee sukai, maksudnya untuk membuat senang Bong-hee hingga dia mau
belajar.
Bong-hee terlihat senang.
Kemudian tiba-tiba ada yang memanggilnya, Jin-ho. Raut muka Bong-hee berubah,
tidak tersenyum lagi, dan memandang heran pada Kyu-shik seolah bertanya, kenapa
ada Jin-ho disini. Dan ternyata memang benar, Kyu-shik yang merencanakan
semuanya, agar Bong-hee bisa kencan dengan Jin-ho.
Kyu-shik yang duduk berjauhan
dari kedua orang itu, melihat Bong-hee terlihat tersenyum bahagia menikmati
pertandingan. Dan Kyu-shik meninggalkan pertandingan lebih dulu.
Ketika pulang, didepan
rumahnya, Bong-hee menemukan sepatunya yang kemarin malam rusak sudah siperbaiki.
Dan siapa lagi yang melakukannya kalau bukan Kyu-shik.
Paginya, saat Kyu-shik sedang menyalakan lilin, Bong-hee datang dan mengucapkan terima kasih untuk sepatunya. Kemudian Bong-hee dengan nada menggoda berkata pada Kyu-shik, āharuskah aku dibaptis yaā¦ā
ābenarkah? Kenapa?ā Kyu-shik
yang tadinya cemberut langsung menoleh pada Bong-hee.
ābukankan kamu yang bilang.
Apa kamu tidak bahagia kalau aku mau dibaptis?ā
ākalau kamu mau dibaptis, apa
hubungannya denganku?ā Tanya Kyu-shik gugup.
ākamu tau itu, Seon-dal sudah
mengatakan semuanya padaku. Kalau kamu sudah menjadi pendeta, kamu harus
berterima kasih padaku yaā jawab Bong-hee sambil senyum-senyum menggoda.
āSudahlah!ā ujar Kyu-shik
sambil lalu.
Kemanakah Kyu-shik? Dia masuk ke gereja, berterimakasih pada Tuhan, danā¦. Ketawa-ketawa kegirangan, karna akhirnya usahanya berhasil.
Bong-hee sedang mempelajari Al-kitab bersama Kyu-shik, dia kesal karna ketebalannya. āHaruskah aku menghapal semua isinya?ā Tanya Bong-hee dengan kesal. āAku tidak menyuruhmu untuk menghapalnya saat ini jugaā jawab Kyu-shik, setelah menghela nafas, kesel juga kayaknya. Kemudian Bong-hee meminta Kyu-shik untuk mengucapkan bagian dari isi Al-kitab itu, tapi sambil bentak-bentak..
āberhenti berteriak padaku.ā
Ujar Kyu-shik cemberut, dan kemudian mengucapkannya dengan mata tertutup (mian
gak aku artiin, soalnya takut salahā¦)
Setelah selesai dan Kyu-shik membuka mata, Bong-hee ternyata tertidur (atau pura-pura tidur). Kyu-shik yang melihatnya menjulurkan tangan ingin menyentuh wajah Bong-hee, tapi tidak jadi dan dia menyentuh rambutnya saja, dan kemudian mata Bong-hee terbuka dan dia bangun. Bong-hee memberikan tasbih yang waktu itu rusak setelah memperbaikinya. Kyu-shik tidak mengambilnya, dia hanya menunjukkan beberapa hal yang harus dipelajari Bong-hee besok.
Kyu-shik pergi membeli persediaan lilin untuk di gereja setelah disuruh oleh father Nam. Dalam perjalanan pulang, dia melihat sepatu wanita di etalase toko. Dia teringat pada saat Bong-hee mengucapkan terimakasih padanya atas sepatu yang diperbaikinya, selain itu Bong-hee berkata kalau dia sudah bosan memakai sepatu itu.
Kyu-shik tersenyum melihat sepatu itu, dan kemudian menggelengkan kepalanya. (Sepertinya Kyu-shik sudah mulai menyukai Bong-hee, tapi dia tidak menyadarinya)
Kyu-shik pun berlalu, namun beberapa detik kemudian dia mundur lagi dan melihat sepatu itu.
Dan terlihatlah Kyu-shik yang berjalan menuju gereja dengan menjinjing tas berisi sepatu itu. Kyu-shik langsung mencari Bong-hee ke depan kamarnya, ke dalam gereja, keluar lagi, dan tampaklah punggung
Bong-hee yang sedang duduk berdua dengan Jin-ho. Keceriaan Kyu-shik pun sirnaā¦ apalagi saat Kyu-shik mendengar apa yang dikatakan Jin-ho. Jin-ho meminta kembali pada Bong-hee. Tapi Kyu-shik keburu pergi sebelum mendengar jawaban Bong-hee.
Malam itu, Kyu-shik mendatangi patung Bunda Maria yang berada di lingkungan gereja. Dia berkata pada dirinya sendiri, meyakinkan dirinya sendiri, bahwa baik bagi Bong-hee untuk kembali bersama dengan Jin-ho, sambil menulis sesuatu di dinding. Kemudian Bong-hee datang mengahampirinya, dan berkata bahwa dia tidak bisa tidur.
āKenapa? Apa ada masalah?ā Tanya Kyu-shik dengan lesu.
āJin-ho datang hari ini.
Menurutmu, apakah bagus untuk kami berhubungan kembali? Jin-ho dan aku?ā
Bong-hee balik bertanya.
ākenapa kamu tanya padaku?
Seperti yang kamu tau, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta. Jadi jangan
tanya aku.ā Jawab Kyu-shik dengan muka yang tidak senang dan kemudian pergi.
Bong-hee terlihat sedih
dengan jawaban Kyu-shik.
Kyu-shik berjalan dengan gontai, dan bertemu dengan Seon-dal yang mengajaknya untuk memasang lampu bersama father Nam. Tapi, Kyu-shik masih terlihat sedih. Seon-dal berkata pada Kyu-shik, apa yang akan terjadi kalu dia benar-benar menajadi pendeta, karna dia tidak pernah merasa setakut ini saat berada di camp seminarian. Kyu-shik tampak berfikir, sepertinya dia mempunyai perasaan yang sama dengan Seon-dal.
Bong-hee terlihat sedih setelah membaca pengumuman undangan pengukuhan menjadi pendeta untuk Kyu-shik dan Seon-dal.
Bong-hee belajar kembali bersama Kyu-shik. Bong-hee seperti biasa tetap ceria, sedangkan Kyu-shik tidak tersenyum sama sekali, dia sepertinya masih sedih. Kemudian Bong-hee bertanya tentang pengukuhan Kyu-shik.
āPengukuhan kamu sebentar lagi kan? Aku berpikir, kamu tidk akan melihatku di baptis kan?ā
āaku akan pergi, jadiā¦.ā
Belum selesai menjawab, Bong-hee kemudian menambahkan, āmari kita lakukan
latihan.ā
ālatihan apa?ā
ālatihan upacara
pembaptisan.ā Bong-hee berpikir, kalau nanti Kyu-shik sudah jadi pendeta pasti
akan melakukan pembaptisan kan? Apa salahnya latihan dulu..
Dan dilakukanlah latihan upacara itu, dengan perasaan masing-masing..
Kyu-shik yang mulai menyukai Bong-hee, mulai bimbang akan keputusannya menjadi pendeta. Juga sedih karna dia mengira Bong-hee kembali bersama Jin-ho.
Bong-hee yang juga mulai
menyukai Kyu-shik, merasa sedih karena tidak bisa bersama orang yang dia sukai,
yang akan menjadi pendeta.
āFrezee! Aku bilang Frezee, berhentilah..ā ujar Bong-hee tiba-tiba ketika Kyu-shik pergi setelah menyelesaikan latihannya. Kyu-shik berhenti, berdiri membelakangi Bong-hee. Bong-hee melanjutkan, ākamu dan aku membeku, Tuhan dan Bunda Maria juga. Tidak ada seorangpun yang bisa melihat. Tidak ada seorangpun yang bisa mendengar. Jika kamu punya suatu hal yang ingin kamu ungkapkan padaku, sekaranglah saatnya.ā
ātidak ada?ā Tanya Bong-hee. āApakah kamu bahagia? Apakah kamu merasa ragu? Atauā¦ apakah kamu menyukaiku?ā
Kyu-shik masih terdiam, dengan mata berkaca-kaca/
ātidak ada?ā Tanya Bong-hee lagi.
Kyu-shik akhirnya menjawab, ātidak adaā¦ā
āada yang ingin aku katakan.ā Ujar Bong-hee.
āAku tidak akan di baptis sekarang. Aku tidak akan bisa melihat pengukuhanmu. Aku akan kembali ke Amerika bersama Jin-ho.ā
āBaguslah. Sungguh. Kmu selalu ingin kembali kan.ā Kyu-shik menanggapi sambil tersenyum.
āBenarkah?ā
ākamu memang seharusnya ke Amerika. Baguslah. Sungguh.ā Ujar Kyu-shik masih sambil tersenyum. Namun setelah berbalik, senyumnya menghilang. Dan Kyu-shik pun pergi. Pergi bersepeda sampai jatuh jungkir balik, galauā¦..
Bong-hee mendatangi patung Bunda Maria yang waktu itu didatangi Kyu-shik, dia duduk, dan kemudian matanya tertuju pada tulisan Kyu-shik waktu itu.
āDonāt step
into my heart.ā
Bong-hee pun tersenyum haru, ābodoh..ā
Kyu-shik pergi keluar gereja, dan minum soju di warung tenda. Hal yang tidak pernah dia lakukan. Galau banget deh ini Kyu-shik. Dia menangis.
Sambil mabuk dia mendatangi bilik pengakuan, dan bertanya, entah pada siapa, karna tidak pendeta di bilik itu.
āaku ingin bertanya. Pendeta
tidak diperbolehkan mencintai seseorang kan? Aku tau itu, tapi.. aku berdosa.
Maafkan aku..ā
Kyu-shik melanjutkan, ātapi.. kalau aku menebus dosa itu, perasaan ini, bisakah kembali bersih seperti seperti sebelumnya?ā
Father Nam berbicara
mengumumkan kepada jemaat, Kyu-shik dan Seon-dal akan segera kembali ke tempat
pendidikan. Kyu-shik masih terlihat tidak bersemangat, sedangkan Bong-hee
tersenyum.
Kyu-shik memberikan kalungnya pada Bong-hee, tanpa melihat padanya. Bong-he terlihat menahan tangis.
Tiba saatnya Kyu-shik dan Seon-dal untuk pergi kembali ke tempat pelatihan. Saat di bis, ada anak sekolah mengatakan sesuatu yang mengingatkannya pada Bong-hee. Kyu-shik pun kembali menahan tangisnya.
Hari Ordination (aku nyebutnya pengukuhan) pun tiba. Kyu-shik terlihat tegang. Seon-dal menenangkannya. Kemudian Kyu-shik bertanya,
āSeon-dal, katakan dengan
jujur. Apakah kamu berpikir aku cukup pantas untuk menjadi seorang pendeta?ā
āYa, kamu cukup pantas untuk
menjadi sebuah sendok.ā Jawab Seon-dal.
"Pendeta itu mirip sendok.
Kamu dapat makan tanpa menggunakan sendok, dengan mulut atau tangan. Tapi apa
artinya makanan tanpa sendok.ā (mian, aq ngartiinya ngaco, aq juga gk jelas
dialog ini maksudnya apa..)
āAku telah berbuat dosa.ā
Kata Kyu-shik.
āitu bukan dosa, tapi cinta.ā
āSeon-dalā¦.ā
āTuhan pasti bangga sama
kamu, lebih dari siapapun di bumi.ā
Sementara Bong-hee terlihat
bersama Jin-ho berada di bandara.
Upacara Ordination pun dimulai. Kyu-shik turut serta dalam barisan. Kemudian nama calon pendeta dipanggil satu-satu. Seon-dal di panggil, dipakaikan jubah, dan disumpah. Giliran Kyu-shik yang dipanggil, dipakaikan jubah, dua kali ditanya sumpahnya, Kyu-shik tidak mampu menjawab, dia menangis.
Di bandara, Bong-hee membuka liontin kalung yang diberikan Kyu-shik. Didalamnya sekarang ada cermin (awalnya kan foto Bunda Maria). Kemudian dia teringat, Kyu-shik waktu itu berkata, bahwa ayahnya menyuruh dia menaruh foto wanita yang dia cintai di liontin itu. Bong-hee menangis haru.
Kyu-shik menangis memandang altar.
Bong-hee datang ke gereja tempat upacara, tapi tidak ada orang. Bong-hee pun menangis, dia terlambat.
Bong-hee kembali ke gereja pamannya, tempat dia dan Kyu-shik pertama saling mengenal. Dia menuju air suci, mengusapkan pada rambutnya, dan meminumnya, sama seperti waktu itu.
Terlihat seseorang terbangun dari tidurnya di bangku gereja. Dan kemudian berteriak.
āHey! Aku sudah bilang, itu
bukn untuk diminum.ā
Bong-hee menurunkan wadahnya, dan melihat ke arah pria itu. Kyu-shik. Matanya berkaca-kaca. Bong-hee diam, tidak bergerak.
āApakah kamu tidak mempelajari apapun?ā lanjut Kyu-shik dengan mata berkaca-kaca. āApa yang kamu lakukan disini? Aku kira kamu sudah pergi.ā
āApa yang kamu lakukan
disini?ā Bong-hee balik bertanya.
Setelah lama diam, mencari kata-kata yang tepat, Kyu-shik menjawab dengan pertanyaan, āapakah aku terlihat jelek memakai baju ini? Aku lebih bagus memakai jubah. Kamu tidak tau tidak nyamannya aku menggunakan ini. Naik turun tangga, pergi ke kmar mandi. Bersepeda dengan kamu dibelakang. Dibandingkan itu semua, ini lebih sulit, untuk mendekatimu menggunakan ini.ā Kyu-shik tertunduk mengusap airmatanya.
Bong-hee yang sedari tadi hanya diam, kemudian tersenyum, mendekati Kyu-shik, menghapus air matanya, dan memeluknya. āJangan menangisā¦ā
Suara Kyu-shik, āAku berterimakasih atas kehormatan dengan menggunakan jubah ini. Deo Gratias.ā Kyu-shik memeluk jubahnya. Dia bersama Bong-hee berdiri di bukit waktu itu.
Bong-hee mengatakan, ada yang ingin dia katakan pada Tuhan. Kyu-shik juga.
āDimanapun aku berada, apapun yang aku lakukan, I always love you.ā
TAMAT
Note:
Memang ya, cinta itu tidak pernah melihat kepada siapa dia akan datang...
Note:
Memang ya, cinta itu tidak pernah melihat kepada siapa dia akan datang...
ceritanya bagus....
ReplyDeleteTerharuu.... Aku udah liat filmnya tpi gk ada translate ya. Aq seneng bnget nemu sinopsis ini :)
ReplyDeleteWaaaaah jd ini awal mulanya mba mumuzizi y..lanjutkan mba aq udh baca recap IHYV, masters sun & skrg secret blm genap setaun tapi tulisannya mkn bgs heheh
ReplyDeleteChiby maruko chan
hehe bagus, brarti Kyu Shik batal jadi pendeta ya hmm because of Love :D
ReplyDeleteada yang punya link buat download filmnya?
ReplyDeletedi youtube ada koq,, aq waktu itu juga ambil dari youtube..
Delete