Sinopsis I HEAR YOUR VOICE Episode 17 - 2
3:45 p.m
Kwan-woo masih
berusaha menghubungi ponsel Hye-sung yang kini sudah mati. Lau telponnya
berdering, Soo-ha menelponnya menggunakan ponsel Joon-gi.
Kwan-woo: “Kau
dimana? Apakah kau menemukan Pengacara Jjang?”
Soo-ha: “Ya.
Pengacara Jjang telah diculik oleh Min Joon-guk.”
Kwan-woo sangat
terkejut: “Apa?”
Soo-ha: “Min
Joon-guk mengancamku untuk datang sendiri. Jika tidak, dia akan membunuh
Pengacara Jjang jika aku menghubungi polisi.”
Kwan-woo panik:
“Dimana kau sekarang?”
Soo-ha: “Aku hampir
sampai di Komplek Gi-jeong. Dia memintaku untuk datang ke atap.”
Kwan-woo makin
panik: “Tidak bisa. Kau tidak bisa pergi sendiri, jangan!”
Soo-ha menangis:
“Tidak ada pilihan lain. Jadi—“
Kwan-woo: “Jika kau
pergi kesana, kau akan dijebak oleh Min Joon-guk!”
Soo-ha: “Jika aku
tidak pergi, dia akan mati!”
Kwan-woo: “Bisa jadi
kau yang akan mati. Ini bukan untuk Pengacara Jjang.”
Soo-ha memohon:
“Jadi, selamatkan aku.”
Kwan-woo terdiam.
Soo-ha menitikan air matanya.
Soo-ha: “Aku…tidak
mau mati. Sebelumnya, aku berpikir bahwa aku tidak peduli jika aku akan mati
saat melindunginya, tapi sekarang tidak seperti itu. Jika terjadi sesuatu
padaku, orang itu akan terluka. Kumohon, selamatkan kami berdua. Dapatkan
bantuan polisi dan selamatkan kami. Aku akan menahannya sampai kau tiba disini.
Aku memohon padamu.”
***
Joon-guk mengawasi
Soo-ha yang baru saja datang. Dia melihat jamnya, “Anak kecil, kau menepati
janjimu dengan sangat baik. Kau juga benar-benar datang sendirian.”
Soo-ha melihat
Joon-guk di atap. Joon-guk melambaikan tangannya, dan Soo-ha pun naik ke atap.
Joon-guk mengenakan kacamata hitam.
***
Kwan-woo naik taksi
menuju Komplek Gi-jeong. Lalu Kwan-woo menelpon Detektif sunbaenya.
Kwan-woo: “Sunbae,
Min Joon-guk menculik Pengacara Jang.”
Detektif: “Ya aku
tahu, aku sedang berada di ruang situasi. Kami sedang melacak ponsel Pengacara
Jang sekarang.”
Kwan-woo: “Pengacara
Jang dan Min Joon-guk berada di Komplek Gi-jeong.”
Detektif: “Apa?
Gi-jeong? Tempat itu adalah kota hantu.” (areal kosong)
Kwan-woo: “Sekarang,
Park Soo-ha pergi kesana sendirian, dan mengatakan akan menyelamatkannya
(Hye-sung).”
Detektif kaget:
“Apa?! Dasar bodoh! Hey, kau harusnya menghentikannya!”
Kwan-woo: “Tidak ada
yang bisa aku lakukan. Ini sesuatu yang sedang berlangsung. Bisakah kau meminta
tim SWAT?”
Detektif: “Ya, aku
akan melakukannya. Kami akan kesana sekarang.”
Kwan-woo: “Min
Joon-guk berpikir untuk membunuh mereka berdua lalu membunuh dirinya sendiri.
Situasi ini bisa jadi sangat mematikan.”
Detektif: “Kau bilang
dia akan bunuh diri?”
Kwan-woo: “Ya. Ini
firasat buruk, tapi aku pikir Min Joon-guk ingin membuat Soo-ha menjadi seorang
pembunuh.”
***
Mobil polisi
beriringan menuju tempat kejadian. Detektif Kang memberikan pengarahan pada
timnya.
***
Soo-ha menaiki
tangga menuju atap gedung. Sejenak dia berhenti ketika hampir sampai.
4:10 p.m
Soo-ha sampai di
atap gedung. Dia melihat Min Joon-guk yang menunggunya sambil duduk dan minum.
Soo-ha melihat ke sekeliling, mungkin mencari keberadaan Hye-sung. Kemudian dia
menghampiri Joon-guk.
Di belakang Joon-guk
ada ponsel Soo-ha.
Soo-ha: “Dimana dia?
Seperti yang kau perintahkan, aku datang sendirian. Jadi bebaskan orang itu
sekarang.”
Joon-guk: “Karena
kau sangat tenang, ini membosankan. Mengapa? Mengapa kau tidak menyerangku
seperti terakhir kali?”
Soo-ha menahan
emosinya, “Aku tahu mengapa kau melakukan ini. Dan juga, aku tidak bermaksud
untuk melakukannya. Tidakah aku memberitahumu terakhir kali? Aku tidak akan
pernah menjalani hidupku sebagai binatang sepertimu.”
Joon-guk: “Seekor
binatang…apa kau pikir aku menjadi seekor binatang sejak lahir? Aku juga
seorang manusia, pada mulanya.”
Flashback.
Joon-guk berjualan
di mobil bak.
Joon-guk melayani
pelanggan dengan ceria: “Terima kasih! Datang kembali!”
Suara Joon-guk: “Aku mempunyai seoran istri yang aku cintai.
Untuk menyelamatkannya, aku melakukan apapun yang bisa aku lakukan…
(Min Joon-guk
menjadi kuli angkut batu bata menaiki tangga)
…Mereka mengatakan bahwa dia akan bertahan
hidup jika dia menjalani transplantasi jantung. Jadi aku mengumpulkan uang
dengan sangat keras, hidup dua hari dalam satu hari…
(Min Joon-guk
membelai sayang istrinya dan tersenyum bahagia)
….Saat seorang donor jantung ditemukan untuknya, aku sangat bahagia,
seperti aku memiliki seluruh dunia. Hanya seperti itu, aku menjadi manusia.”
Flashback end.
Joon-guk: “Tapi
kemudian, hanya satu jam sebelum operasi, jantung itu di curi oleh ayahmu.
Untuk menyelamatkan ibumu, dia mencuri jantung ibuku. Ayahmu melakukannya.
Hanya dengan beberapa artikel di koran, dia meyakinkan dokter, dan memanipulasi
daftar prioritas. Kau tahu itu?”
Soo-ha: “Aku tahu.”
Joon-guk: “Lalu,
sekarang kau harusnya tahu bahwa ayahmu yang memulai semua ini.”
Soo-ha: “Tidak.
Orang yang memulai semua ini adalah kau, Min Joon-guk. Dengan membunuh ayahku,
kau menjadi seorang pembunuh.”
Joon-guk tertawa:”Kau
mengatakan hal yang sama dengan Jang Hye-sung.”
Soo-ha: “Dimana
dia?”
Kwan-woo sampai di
tempat itu. dia bergerak hati-hati agar tidak disadari Joon-guk.
Kembali ke atap.
Soo-ha: “Aku
bertanya padamu, dimana dia?!”
Joon-guk: “Saat
seseorang kehilangan semuanya, kau tahu, orang itu akan menjadi seekor binatang
apapun yang terjadi. Tidak ada lagi rasa takut untuk orang itu.”
Joon-guk kemudian
melemparkan kunci inggris yang berlumuran darah ke hadapan Soo-ha. Soo-ha
menatapnya dengan perasaan bingung, berusaha menerka apa yang sebenarny terjadi
pada Hye-sung.
Joon-guk:
“Sebenarnya, aku tidak bermaksud membunuhnya. Aku hanya ingin menggunakannya
sebagai umpan untuk menjebakmu. Lalu membiarkannya pergi. Tapi, wanita itu
meprovokasiku, mengatakan bahwa kau berbeda dariku. Tiba-tiba, aku menjadi
sangat marah.”
Soo-ha menahan
tangisnya, “Jadi..? kau membunuhnya?”
Joon-guk: “Ya. Aku
membunuhnya.”
Soo-ha melihat kunci
itu lagi, “Benarkah kau….membunuhnya?”
Dan suara Soo-ha di
atap sejak datang tadi di dengar oleh Hye-sung melalui saluran ponsel mereka.
Ponsel Soo-ha yang berada di belakang
Min Joon-guk, dan ponsel Hye-sung yang kini berada di dekat Hye-sung yang
terikat.
Soo-ha berteriak
marah: “Kau menngatakan kau akan
membiarkannya hidup jika aku datang kemari!!”
Joon-guk: “Wanita itu menggali kuburannya sendiri.
Bagaimana perasaanmu?”
Hye-sung berusaha
berteriak dan berusaha melepaskan diri. Tapi tidak bisa.
4:40 p.m
Detektif Ha
(akhirnya tahu juga namanya..) berlari bersama timnya, “Ayo cepat!!”
Tim penembak jitu
SWAT juga sampai dan berlari menuju posisinya masing-masing.
Kwan-woo sudah
memasuki gedung.
Hye-sung masih
mendengarkan percakapan Soo-ha dan Joon-guk di tempat penyekapan.
Joon-guk: “Apa yang kau rasakan?”
Kembali ke atap.
Soo-ha menangis.
Joon-guk: “Kau
linglung, seperti akan gila, huh? Tidak kah, kau ingin membunuhku? Ayo, bunuh
aku. Bunuh aku.”
Soo-ha menatap
Joon-guk, dia mengambil kunci inggris itu dan mendekat pada Joon-guk dengan
emosi.
Sementara itu,
penembak jitu bersiap membidik.
Joon-guk: “Benar,
kau tahu sekarang. 11 tahun yang lalu, bagaimana perasaanku saat aku
memulainya.”
Soo-ha benar-benar
marah, dia menggenggam erat kunci itu, emosinya terpancing oleh kata-kata
Joon-guk.
Di tempat
penyekapan, Hye-sung hanya bisa menangis.
Joon-guk tertawa
menyeringai.
Soo-ha memejamkan
matanya, dan teringat perkataan Hye-sung:
“Tidak peduli sebesar apa kau membencinya sampai tingkat kau ingin
membunuhnya, jangan membunuhnya. Sekali kau melakukannya, semua alasan akan
menghilang.”
Soo-ha menjatuhkan
kuncinya.
Joon-guk terkejut.
Soo-ha mengatur
nafasnya.
Soo-ha: “Dia masih
hidup.”
Joon-gu sedikit
tergagap: “Apa?”
Soo-ha: “Kau
menyembunyikan matamu di depanku, itu artinya kau tidak mau ketahuan olehku.
Dan, itu berarti kau sedang berbohong sekarang.”
Hye-sung
mendengarnya.
Soo-ha: “Aku benar kan? Dia msih hidup sekarang. Aku
yakin.”
Hye-sung lega.
Joon-guk menahan
marah, “Aku sudah mengatakannya, aku membunuhnya.”
Soo-ha melihat ke
sekeliling, lalu berteriak:
“JANG HYE-SUNG!!!
JANG HYE-SUNG! KAU MENDENGARKU, KAN? DENGARKAN DENGAN BAIK! AKU TIDAK AKAN
PERNAH MEMBUNUH PRIA INI! AKU AKAN MENJAGA JANJIKU PADAMU! AKU TIDAK AKAN
PERNAH HIDUP SEPERTI BINATANG. AKU AKAN MENEPATI JANJI YANG AKU BUAT, DENGAN
PASTI. JADI JANGAN KHAWATIR DAN TUNGGU AKU! MENGERTI?”
Hye-sung mengangguk
dalam tangisnya di tempat penyekapannya.
***
Kwan-woo mencari
Hye-sung: “Pengacara Jang! Pengacara Jang!’
Hye-sung
mendengarnya dan berusaha memberi tanda.
Kwan-woo mendengar
suara Hye-sung dan melihat bayangannya dari balik tirai.
Kwan-woo segera
menghampiri Hye-sung dan membuka lakban di mulutnya.
Kwan-woo: “Pengacara
Jang, kau baik-baik saja?”
Hye-sung tidak
menjawab, hanya nafasnya terengah-engah.
Kwan-woo segera
melepaskan tali yang mengikat Hye-sung di kursi.
Di atap, Joon-guk
mematikan sambungan telponnya.
Dia berkata dengan
suara tercekat, seperti hendak menangis, “Aku mengatakan bahwa aku telah
membunuh Jang Hye-sung. Berapa kali lagi aku harus mengatakan padamu sampai kau
megerti?”
Soo-ha: “Tidak…dia
masih hidup. Dan bahkan jika….bahkan jika tidak, pilihanku tetap sama. Aku
tidak akan hidup sepertimu.”
Joon-guk tertawa
dipaksakan, “Kau sampai akhir bertingkah seperti ini…”
Kwan-woo berhasil
melepaskan tali yang mengikat Hye-sung. Dia membersihkan darah di dahi
Hye-sung.
Hye-sung terlihat
lemas, “Kita harus pergi ke atap.”
Kwan-woo: “Itu
berbahaya! Karena polisi ada disini, kau harus turun dan mendapatkan
perawatan…”
Hye-sung berteriak:
“AKU BILANG KITA HARUS PERGI!”
Hye-sung pun berlari
menuju atap, Kwan-woo mengejarnya.
Soo-ha: “Orang itu,
tidak akan pernah menginginkan aku membuang-buang hidupku untuk membalas dendam
padamu. Sama seperti istrimu….jika istrimu tahu kau hidup seperti ini, dia akan
tersiksa juga. Kau terlihat sangat mengerikan sekarang. Sangat mengerikan dan
menyedihkan.”
Kata-kata Soo-ha
sepertinya mengena di hati Joon-guk. Dia mengepalkan tangannya, mungkin kesal
pada Soo-ha karena kata-kata yang di ucapkannya adalah benar.
Soo-ha: “Pilihanku
telah diputuskan. Jadi jangan membenarkan hidupmu menggunakan aku lagi.”
Soo-ha berbalik
membelakangi Joon-guk hendak pergi dari sana. Joon-guk yang kesal mengambil
tongkat besi di sampingnya dan hendak memukul Soo-ha.
Namun, tongkat itu
terjatuh, ada yang menembaknya. Joon-guk akan menganbil kunci inggris, tapi ada
yang menembaknya lagi.
Sama seperti
Joon-guk, Soo-ha juga bingung dan melihat ke sekeliling. Lalu keluarlah tim
SWAT dan tim detektif. Soo-ha menghela nafas lega.
Soo-ha: “Ini sudah
berakhir, polisi ada disini. Berhenti dan serahkan dirimu.”
Joon-gu sepertinya
memang benar-benar sedih. Dia membuka kaca matanya.
Soo-ha membaca
pikiran Joon-guk.
Flashback.
Joon-guk mencengkram
baju seorang dokter dengan marah, “Kau bilang dia akan di operasi!”
Lalu menggenggam
tangan dokter yang lain, “Kumohon. Biarkan dia di operasi. Aku punya uang.
Selamatkan dia. Ini giliran istriku! Kumohon dapatkan jantung untuknya.
Selamatkan dia.”
Joon-guk menangis
memohon pada dokter.
Joon-guk menemui
istrinya.
Istri Joon-guk: “Aku
tidak mau mati. Suamiku, selamatkan aku…Kumohon.”
Joon-guk mengenggam
tangan istrinya, dan berusaha tersenyum menguatkan.
Flashback end.
Joon-guk terlihat
sedih mengingat kejadian itu. Joon-guk terus berjalan mundur.
Flashback.
Istri Joon-guk
akhirnya meninggal. Lalu Joon-guk melihat ayah Soo-ha bersalaman dengan dokter.
Dokter: “Dia akan
segera di operasi. Semuanya akan baik-baik saja. Jadi jangan khawatir.”
Ayah Soo-ha
tersenyum: “Terima kasih, dokter.”
Joon-guk melihatnya
dari kejauhan sambil menangis sedih.
Joon-guk kemudian mengamuk
di rumah sakit.
Pikirannya mengingat
semua runtutan kejadian.
Membunuh ayah
Soo-ha.
Mencekik Hye-sung di
pengadilan.
Menemui Soo-ha di
restoran dan di pukul oleh Soo-ha.
Membunuh ibunya
Hye-sung.
Di pukuli Soo-ha
setelah membunuh ibunya Hye-sung.
Di vonis tidak
bersalah, saat dituduh membunuh ibu Hye-sung.
Menemui Soo-ha di
parkiran dan di penacingan.
Lalu menemui
Kwan-woo: “Aku berpikir apa yang akan aku lakukan berikutnya. Haruskah aku
berhenti disini, atau aku akan pergi sampai akhir.”
Flashback end.
Joon-guk terlihat
frustasi. Dia sampai ke tepi gedung.
Soo-ha: “Apa yang
sedang kau coba lakukan?”
Joon-guk berkata
dalam pikirannya, “Aku sudah mengatakannya padamu. Ini adalah akhir untukku.”
Joon-guk menjatuhkan
tubuhnya, tapi ditahan oleh Soo-ha, “Jangan!”
Soo-ha menarik
lengan baju Joon-guk.
Hye-sung dan
Kwan-woo sampai di atap.
Joon-guk: “Park
Soo-ha, ayo kita pergi bersama.”
Joon-guk dengan
cepat menarik baju Soo-ha dan mereka terjatuh ke bawah.
Hye-sung syok dan
pingsan.
Untungnya di bawah
polisi sudah bersiap dengan kasur balonnya.
Detektif Kang:
“Tangkap Min Joon-guk! Amankan Park Soo-ha. Panggil ambulance, cepat!”
Joon-guk diborgol
dan di bawa petugas.
Joon-guk menyadari
dirinya tidak mati, “Lepaskan aku! Lebih baik kalian bunuh saja aku!”
Joon-guk terus
memberontak dan dimasukan ke dalam mobil polisi.
Soo-ha terbangun
dari pingsannya. Kakinya terluka. Saat hendak di papah, dia teringat pada
Hye-sung.
Soo-ha: “Dimana
Pengacara Jang? Apa dia baik-baik saja?”
Detektif Kang: “Aku
tidak tahu. Tim yang lain belum menghubungi kami.”
Lalu Soo-ha melihat
Hye-sung yang pingsan dan terluka di keningnya, di gendong Soo-ha dan di
masukan ke ambulance.
Soo-ha berteriak
seperti kehilangan kesadaran (seperti orang gila), “Tidak! Tidak! Tidak!” dan
menatap ambulance yang menjauh.
5.05 p.m
Tempat kejadian di
beri garis polisi. Tim penyidik mengamankan barang bukti dan mengambil sidik
jari.
***
Do-yeon menyetir
mobilnya dengan gelisah.
Kwan-woo dan
Detektif Ha beristirahat di depan rumah sakit.
Kwan-woo selesai
minum, “Terima kasih untu kerja kerasmu, Sunbae.”
Detektif Han: “Jika
itu bukan karenamu, itu akan berbahaya. Jika kita menemukan tempatnya sedikit
terlambat, kita tidak bisa menggelar kasur udara atau mengirim tim SWAT.”
Kwan-woo: “Itu karena
Park Soo-ha mengendalikan situasinya dengan baik.”
Kwan-woo melihat
Do-yeon yang berlari. Do-yeon pun menghampiri mereka.
Do-yeon
terengah-engah: “Apakah Hye-sung baik-baik saja?”
Kwan-woo: “Ya, dia
mendapatkan luka di kepalanya, tapi dia baik-baik saja. Dia sedang mendapat
perawatan sekarang.”
Do-yeon menarik
nafas lega dan duduk, “Park Soo-ha apakah baik-baik juga? Dia tidak melakukan
hal yang gegabah, kan?”
Kwan-woo: “Ya, dia
tidak melakukan apapun.”
Detektif Han: “Aku
juga, sangat khawatir Park Soo-ha akan membunuh Min Joon-guk.”
Do-yeon: “Bagaimana
dengan Min Joon-guk?”
Detektif Han:
“Dokter mengatakan dia tidak mengalami luka selain memar. Jadi dia telah di
kirim ke kantor polisi. Dia akan segera di interogasi.”
Do-yeon: “Saat
interogasi selesai, segera beritahu aku.”
Detektif Han: “Ya,
jaksa.”
Do-yeon: “Min
Joon-guk tidak akan bisa meloloskan diri kali ini. Pembunuhan, surat kaleng,
pembalasan dendam, dan bahkan penyerangan. Aku akan menemukan semuanya dan
menuntutnya.” Do-yeon terlihat sangat kesal sekali.
Detektif Han: “Tentu
saja. Orang yang tidak berharga.”
Do-yeon: “Ya,
seseorang yang tidak berharga seperti dia harus dijauhkan dari masyarakat
selamanya.”
Kwan-woo yang sedari
tadi diam saja mengingat perkataan Joon-guk ketika menemuinya, bahwa dia ingin
ada seorang saja yang mengetahui kisahnya, bahwa dia akan melihat semuanya
sampai akhir.
Kwan-soo: “Jaksa
Seo. Ini mungkin terdengar sedikit gila. Tapi…aku pikir aku kasihan pada Min
Joon-guk sedikit.”
Do-yeon: “Kasihan?
Pengacara Cha, kau benar-benar kehilangan rasa marahmu. Apa kau sedang berikir
jernih! Orang itu membunuh banyak orang! Dia juga yang mematahkan tanganmu.”
Kwan-woo: “Aku tahu.
Karena itulah dia menjadi orang yang tidak berharga.”
Ambulance Park
Soo-ha sampai. Soo-ha turun dari bangsalnya dan berteriak memanggil Hye-sung.
Soo-ha berlari masuk ke dalam.
Kwan-woo: “Jaksa,
apa kau tahu perbedaan antara Park Soo-ha dan Min Joon-guk?”
Do-yeon kesal:
“Tidak, aku tidak tahu. dan bahkan aku tidak mau tahu.”
Soo-ha masuk ke ruangan
UGD dan mencari Hye-sung.
Suara Kwan-woo: “Min Joon-guk tidak mempunyai seseorang.
Tidak ada seorangpun yang mempercayainya. Tidak ada seorangpun yang
mendengarkannya. Tidak ada seorangpun yang mencintainya…”
Soo-ha mencari terus
mencari Hye-sung, membuka setiap tirai yang tertutup, tapi ternyata bukan
Hye-sung. Soo-ha berteriak dan menangis.
“….dan dia tidak mempunyai seseorang yang harus dia lindungi. Tapi,
jika saja dia mempunyai seseorang, dia mungkin hidup secara berbeda. Seperti
Park Soo-ha. Itulah mengapa aku merasa sedikit kasihan pada Min Joon-guk.”
Akhirnya Soo-ha
menemukan Hye-sung di kasur pojok. Soo-ha merasa lega, begitu juga Hye-sung.
Soo-ha menghampiri Hye-sung dan memeluknya. Hye-sung menangis.
Hye-sung: “Kau
bodoh! Aku khawatir, bahwa kau mungkin akan mati!”
Soo-ha tak menjawab,
dia hanya menangis.
Hye-sung: “Aku
mendengarmu sejakawal. Aku mendengar suaramu (I hear your voice).”
Soo-ha menangis,
“Terima kasih.”
5:40 p.m
Suara Soo-ha: “26 Juli 2013, pukul 5:40 sore. Min joon-guk telah ditangkap dan kisah
selama 11 tahun di antara kami bertiga akhirnya berakhir.”
Hye-sung dan Soo-ha
berbaring bersama salam satu kasur dan saling berhadapan.
Hye-sung: “Bagaimana
ibumu meninggal?”
Soo-ha: “Satu bulan
setelah operasi jantung, dia meninggal. Terjadi penolakan transplantasi.”
Hye-sung: “Jadi,
itukah sebabnya Min Joon-guk menjadi sangat marah, benar? Jantung yang
seharusnya menyelamatkan istrinya, menghilang begitu saja seperti itu.”
Soo-ha: “Maafkan aku
tidak memberitahumu. Aku menjadi semakin tamak, dan aku takut. Aku takut bahwa
mungkin aku akan kehilangan dirimu.”
Hye-sung: “Apakah
aku terlihat seperti seseorang yang akan membuangmu hanya karena hal semacam
itu? aku sudah memberitahuku beberapa kali.”
Hye-sung dan Soo-ha:
“Bahwa aku memiliki kepribadian yang lebih cemerlang daripada kebanyakan
orang.”
Mereka kemudian
tertawa bersama.
Hye-sung memegang
pipi Soo-ha, “Jangan menyalahkan dirimu sendiri. Ini bukan kesalahanmu.”
Soo-ha tersenyum dan
memeluk Hye-sung, “Terima kasih.”
Suara Soo-ha: “Saat itu, kami berdua melupakan sesuatu
yang penting, bahwa jika Min Joon-guk ditangkap, masa lalunya yang tersembungi
akan terungkap ke dunia, dan saat masa lalu itu terungkap….
Joon-guk berada di
penjara.
Flashback saat
Soo-ha tidak sengaja menusuk Hye-sung.
…masa laluku yang tersembunyi juga akan
terungkap.”
Soo-ha membelai
rambut Hye-sung dan mencium keningnya.
Soo-ha: “Dan juga,
aku mencintaimu.”
Hye-sung tersenyum.
Mereka pun makin
berpelukan dengan erat.
Suara Soo-ha: “Kami sangat bahagia bahwa kami berdua msih
hidup dan kami benar-benar lupa mengenai hal itu.”
Komentar:
Entah kenapa aku
tidak bisa ikut menangis melihat akting Lee Jong-suk. Aku malah bersedih ketika
melihat Joon-guk menangis. Mungkin sama seperti Kwan-woo aku sedikit merasa
iba. Dan benar kata Kwan-woo, selama sebelas tahun Soo-ha memiliki Hye-sung
yang dia nantikan dan dia rindukan, sehingga dia bisa mencurahkan dan menahan
perasaan marahnya. Sedangkan Joon-guk, dia tidak punya memiliki siapapun.
Dan Joon-guk mencari
pembenaran atas yang dia lakukan pada diri Soo-ha. Namun sayang, itu tidak
sesuai apa yang dia duga. Karena Soo-ha memilik Hye-sung.
Pertamakah?
ReplyDeleteTinggalin kejak dulu..
Aku setuju, lebih kasihan ngeliat Joon Guk dibandingin So Ha..
KEREEEN!!!
Komen dulu ά̲̣̣̣̥Н̲̣̣̣ sebelum dibaca.....♍ɑ̤̥̈̊☺ J̲̅ǻđ¡ pengomen. Ke 2...wkwkwk...;)☆̤̥ ƬҼr¡♍ɑ̤̥̈̊ Ƙɑ̤̥̈̊s¡Ћ ☆̤̥;) mbak Ɓυ̲̣ɑ̤̈̊τ̩ sinopsisnya
ReplyDeletemakasih mba mumu, akhirnya tinggal 1 episode lagi. semangat mba, ditunggu kelanjutannya :)
ReplyDeletethankyooou!! makin penasaran sm episod akhirnya :D:D
ReplyDeleteEpisode 18 ny d tunggu ya :D
ReplyDeletemin joo guk mukin kasihan di bandinggin so Ha.
ReplyDeleteTapi meurutku dia dulunya juga punya sesuatu untuk dijaga dan mempercayainya (ibu dan anak). cuma karena dia memilih dendam makanya dia kehilangan semuahnya. bener kata so ha jangan membenarkan hidupnya.
Nyimak dari awal nih,fighting eonnie:D
ReplyDeleteGomawo eonnie,,^^
ReplyDeletescene terakhir so sweett.. :D
ReplyDeletekyaknya mmg cocok nih jd real couple..
kalo ikut drama award. mg mreka nanti bisa menang di kategori best couple..
*ngarep.. wkwk
Yupz...scene terakhir emang so sweet ϐªηǤ³³εt :)
ReplyDeleteBakalan kangen banget deh ama couple ini Hye Sung - Soo Ha
Aaakh... Dsini akting ngis & mrah so ha bner2 daebak... Natural!!!
ReplyDeleteTapi dr sgi mna yg pling kasihan! Joon guk trlalu kasihn!
seandaix klo dy gk ush smpai mmbunuh, kan dy bisa ttp lnjutin hidpx sma ibu & ankx (membuka lmbaran baru gtu, krn udh kehilngan istri)... Hehehe
But... Tuch gk mungkn! Klo gtu crtax gk akn da nich dramakan? ???^^
Aaakh... Dsini akting ngis & mrah so ha bner2 daebak... Natural!!!
ReplyDeleteTapi dr sgi mna yg pling kasihan! Joon guk trlalu kasihn!
seandaix klo dy gk ush smpai mmbunuh, kan dy bisa ttp lnjutin hidpx sma ibu & ankx (membuka lmbaran baru gtu, krn udh kehilngan istri)... Hehehe
But... Tuch gk mungkn! Klo gtu crtax gk akn da nich dramakan? ???^^
Park soo ha keren! Hehehe..kbanyakan lbh kasian liat min joon gook mungkin karna penonton tau kalo hye sung msh idup, cba ga tau kyk yg soo ha rasain, mungkin kasian liat soo ha ya? Hhe..
ReplyDeletePark soo ha-hyesung=serasi ^^
Smua tokohnya keren sih..hhe
Makasii (ʃƪ´▽`) banyak yah penulis..
Jadi pengen tau kalo istri min joon gok yg dpt jantungnya bakal ada penolakan kayak ibunya soo ha ga ya? Hhe
ReplyDeleteTinggal 1 episode lagi mba. Semangat!! :)
ReplyDeleteAku ikutin dr awal sinopsisnya keren, dittunggu episode terakhir ya mba. :)
ReplyDeleteSayangnya ga akan bs jadi real-couple..
ReplyDeleteBo-Young fix ud mau married sm Ji-Sung (slh 1 pmern The Great Seer)
makasi mba mumu
ReplyDelete1 episode lagi XD
semangat mba mumu, ditunggu
kelanjutannya
makasi mba mumu
ReplyDelete1 episode lagi XD
semangat mba mumu, ditunggu
kelanjutannya
makasi mba mumu
ReplyDelete1 episode lagi XD
semangat mba mumu, ditunggu
kelanjutannya
makasi mba mumu
ReplyDelete1 episode lagi XD
semangat mba mumu, ditunggu
kelanjutannya
apapun alasannya,,saya amat membenci joong guk,,,,
ReplyDeletesaya salut sama soha,,wlaupun dy marah sekali atas dengan perkataan joong guk,,dt dia tetep memegang janjinya u/ tidak menjadi seorang pembunuh...
klo aku ga suka liat soo ha yang ngamuk kaya orang gila hahah,,,
ReplyDeletesera gimna gituu haha..
ga terlalu sedih di ep ini menurut aku aku lebih sedih pas liat hye sung nangis gara" ibunya meninggal sama do yeon yang mau nyelametin ayahnya duhh disitu sedihh bgtt (menrut akuu)hehehe,,
ditunggu 1 episode lagi..
ReplyDeletefightingg y mba mumu..
park so ha-jang hye sung emang the best couple dech.
ReplyDeleteHappy ending.
Tetep dilnjt ya mb,karena kosa kata bhasa inggris terbtas ada bbrpa part akhr yg gag paham,tp klu dh bca diblog ini jd lebih paham.hehe
fighting.
stlh melihat joon guk rasanya dia berbuat begitu karna merasa tidak adil kan seharusnya giliran istrinya yg dioperasi tp malah ibu nya soo ha.. sebenarnya setiap manusia sll pny alasan dibalik semua tindakannya..makanya kita harus slg menyayangi antar manusia jgn spt ayahnya soo ha yg melakukan "sesuatu" agar istrinya dl yg dioperasi.. sesuai antrianlah... jd gak ada yg merasakan ketidak adilan.. maaf kl ada kt2 yg tdk berkenan.. hanya opini pribadi.. semoga semua manusia bisa hidup bahagia :)
ReplyDeletethanks mba buat sinopny..:)
ReplyDeleteomg.. gua tunggu sinopsis selanjutnya~ bagus banget (y)
ReplyDeletesemangat ! :D
oh iya, ijin ngelink ya mba~ :3 tengkyuu
ReplyDeleteWahhh tggl 1 episode lg . G sabar nunggunya ... mksh mba mumu :)
ReplyDeleteDendam itu g akan ada habisnya klo saling membalas dan bikin hidup tersiksa, slalu mencari pembenaran wlpn yg dilakukan itu salah. Kaya Min joo guk
Dendam itu emang g asyik .... bnr g mba mumu hehehe
Lee Jong Suk, aku tresno karo kowe!! >,<
ReplyDeleteMba Mumu,aku baca di K-Pop Chart katanya IHYV dipanjangin sampe episode 20?
ReplyDeletePaling suka sinopsis dr mbak mumu..enak dibaca n diikuti..semangat terus mbak! Ditinggu episode selanjutnyaa..
ReplyDeletetinggal 1 episode lagi,, ayo semangat noona ^^
ReplyDeletegomawo eonnie bwt sinopny,g sabr pngn bc yg ep 18
ReplyDeleteso ha kreen BGT pake srgm policeny
makasi mba mumu :D
ReplyDeletemakasih mumu, ditunggu episod selanjutnyaa
ReplyDeletesemangaaatt \(^o^)/
iya, aku juga kasian sama Joon guk..
ReplyDeletegomawo , fighting buat episode terakhirr.. keke, penasaran
g relam so ha sama hye sung.... harusnya sama aq!!!!
ReplyDeletegak rela soo ha yang cute abis sama hye sung. mending sama aq aja deh
ReplyDelete