Sinopsis MASTER'S SUN Episode 1 - 1
Di suatu malam
berhujan dengan petir yang sesekali menyambar. Tampak seorang wanita yang
sedang membuang sampah berdasarkan materialnya, dia adalah Tae Gong Shil. Lalu
ada ahjumma yang memanggilnya dari tangga atas.
“Tae Yang! Tae Yang!
Nona Tae!”
Gong Shil
menengadahkan kepalnya, “Ya?”
Ahjumma: “Sore ini,
penghuni kamar 404 keluar lagi. Tolong di bersihkan.”
Gong Shil menjauhkan
plastik yang dipegangnya, dia terkejut: “Kamar 404?”
Ahjumma: “Aku tidak
mengerti mengaapa yang tinggal di kamar itu tidak bisa lama tanpa dikosongkan.
Apakah kamar itu membawa tidak keberuntungan? Tae Yang, keluarkan juga meja
rias dari kamar itu.”
Gong Shil
mengiyakan, tapi raut wajahnya menampakan keraguan. Lalu dengan pelan dia
berjalan menuju kamar 404. Sesampainya disana, Gong Shil sejenak ragu tapi
akhirnya dia membuka pintu kamar itu.
Kamarnya gelap dan
banyak sampah berserakan. Tiba-tiba pintu lemari sedikit terbuka, krek…. Lalu
ada petir menyambar dan cahayanya menampakan ada seseorang yang duduk di atas
lemari hias. Gong Shil terkejut lalu menyalakan lampu, tidak ada orang disana.
Gong Shil jongkok
dan memunguti sampah. Lampu kamar meledak dan mati, Gong Shil berteriak kaget.
Gong Shil melanjutkan pekerjaanya.
Gong Shil
menenangkan dirinya sendiri: “Pura-puralah tidak melihat! Pura-puralah tidak
melihat!”
Petir menyambar
lagi, Gong Shil terjengkang karena terkejut. Saat dia melihat ke atas,
dibelakangnya ada hantu berbaju putih, di atas lemri rias itu. Gong Shil segera
berlari menuju pintu, sebelum keluar dia melihat lagi ke belakang, dan disana
memang ada hantu itu yang tiba-tiba mendekatinya.
Gong Shil berlari
ketakutan. Saat dia berlari, lampu-lampu lorong yang dilewatinya padam dan
memercikan api. Gong Shil menaiki tangga, hantu itu masih mengejarnya. Gong
Shil masuk ke rumahnya dan segera menutup pintu yang terdapat bawang putih di
sampingnya. Dia memegang erat gagang pintunya. Pintu itu bergetar, seperti ada
seseorang yang mencoba membukanya dari luar.
Gong Shil: “Pergi!
Aku bilang padamu, pergi!”
Pintu berhenti bergetar.
Gong Shil mengira hantu itu sudah pergi padahal ada di belakangnya. Gong Shil
melihat ke sekeliling, dan bertemu muka dengan hantu itu. Perlahan wajah hantu
yang menyeramkan itu berubah menjadi wajah seorang nenek.
Sekarang Gong Shil
berdiri di depan sebuah rumah yang sedang berkabung. Gong Shil menatap tajam ke
dalam dan memegang erat barang yang ada di tangannya. Gong Shil perlahan masuk
ke dalam.
Saat Gong Shil
berjalan, lampu-lampu yang dilewatinya bergoyang. Dan rumput-rumput di
sampingnya juga bergoyang, diterpa asap tipis yang bergerak bersama dengan Gong
Shil.
Gong Shil melihat
foto yang ada di altar, benar itu foto nenek hantu.
Gong Shil:
“Permisi.”
Seorang pria yang
diduga anaknya nenek hantu mendekat.
Gong Shil: “Seorang
nenek memintaku untuk memberikanmu uang ini.”
Gong Shil
menyerahkan buku tabungan yang di genggamnya. Lalu ada flashback sebuah tangan
yang membuka laci lemari rias dan mengeluarkan buku tabungan itu.
Pria: “Ibu kami?”
Gong Shil
mengangguk.
Pria itu membuka
buku tabungannya dan terkejut: “Uang ini…ini sepuluh juta won!”
Dua orang perempuan
yang awalnya hanya memperhatikan dari belakang, segera berdiri dan menghampiri
sang kakak.
Perempuan 1: “Ini
benar!”
Perempuan 2: “Omo~”
Gong Shil: “Dia
mengatakan untuk menggunakan uang itu untuk mengurus pemakaman dan gunakan
sisanya untuk membayar hutangmu.
Pria tampak terharu:
“Ibu…”
Gong Shil: “Ada hal
lain yang ingin dia sampaikan padamu.”
Pria: “Katakan
saja.”
Gong Shil
mencengkram kerah baju si pria dengan marah: “Kau bajing*n! Jika kau menyentuh
judi lagi, aku akan datang dan memotong
tanganmu, kau bajing*n! Jangan berjudi lagi!”
Semua orang kaget
mendengar Gong Shil berteriak.
Gong Shil: “Itu yang
ingin dia katakan.”
Perempuan 1
mengambil buku tabungannya, “Ini benar buku tabungannya ibu. Ya ampu, 10 juta!”
Perempuan 2:
“Bagaimana bisa dia mempunyai uang sebanyak ini?”
Mereka tersenyum
senang.
Anak yang pria
merebutnya kembali. Kemudian mereka bertiga memperebutkan uang itu, dan saling
menuduh apa yang sudah mereka berikan pad ibunya sehingga mereka menginginkan
bagian. Dan daat diketahui juga. Anak nenek yang pria suka berjudi dan
menghabiskan barang-barang dirumah, lalu salah satu anak perempuannya bercerai.
Gong Shil berbalik
dan akan pergi. Dia melihat nenek hantu berdiri di pintu luar dan memandangi
anak-anaknya yang sedang bertengkar memperebutkan uang peninggalannya. Nenek
hantu lalu melihat Gong Shil dan menganggukan kepalanya, dan di balas oleh Gong
Shil. Lalu nenek hantu menjadi asap dan menghilang.
***
Joong Won sedang
duduk di sebuah rumah dan berhadapan dengan seorang pria tua.
Joong Won: “Kau
mengatakan bahwa ada arwah disini sekarang?”
Pria: “Itu benar.
Istriku yang sudah meninggal tetap ada di sini. Aku sudah pernah mengatakan
tentang anak-anak, dan aku sudah pernah mengatakan tentang menjual rumah. Tapi
itu bukan sesuatu yang di inginkan oleh arwah istriku.”
Joong Won: “Jadi,
kau akan tinggal sebagai batu sandungan di tengah pembuatan lapangan golfku?
Baik, mari berunding.”
Pria: “Jika istriku
disini sekarang, bagaimana bisa aku mengusirnya.”
Joong Won: “Orang
mati ada disini? Baik. Jika dia benar ada disini, mari kita berunding bersama.
Apa yang dia katakan?”
Pria menunjuk suatu
tempat: “Kau akan tahu jika kau melihat bunga itu. istriku menghargai bunga
itu. Saat aku memutuskan untuk menjual rumah ini, bunga itu layu dan akan mati.
Tapi, saat aku memutuskan untuk tidak jadi menjualnya, bunga itu mekar kembali
dengan cantik seperti itu.”
Joong Won melihat
bunga itu: “Istrimu mengungkapkan pendapatnya melalui bunga itu? Itu yang kau
katakan, kan?”
Pria: “Itu benar.”
Joong Won memukul
meja dengan semangat: “Kalau begitu, aku kira aku harus berunding dengan bunga
itu.”
Joong won berdiri
dan menghampiri meja bunga itu. Dia juga mengambil gunting tanaman yang ada di
sampingnya.
Joong Won pada
bunga: “Bunga istri, dengarkan baik-baik dan jawablah. Suamimu tidak mau
menjual rumah ini, tapi aku harus membeli rumah ini. Bisakah kau menjual rumah
ini? Jika iya, tolong anggukan tangkai bungamu. Jika tidak, aku akan memotong
bungamu.”
Pria cemas: “Apa
yang sedang kau lakukan?!”
Joong Won: “Tidak
bisakah kau melihat aku sedang berunding?”
Joong Won
menjepitkan gunting di tangkai bunga: “Aku akan memberimu tiga detik untuk
memutuskan. 1, 2, 3.”
Joong Won memotong
bunga itu.
Pria tua itu berdiri
dan marah: “Apa kau gila?!”
Joong Won: “Yang
gila adalah kau. Mencoba menjatuhkan perjanjian di antara orang yang hidup
dengan menyeret orang yang sudah mati, apa itu tidak gila?”
Sekertaris Joong
Won, Kim Gwi Do menyerahkan berkas pada Joong won.
Joong Won: “Karena
aku sudah menghapus keingingan istrimu yang sudah meninggal, tolong ikuti
keinginan anakmu yang masih hidup. Tolong..tanda tangan.”
Joong Won menunjukan
berkas jual beli dengan tersenyum. Pria tua itu marah dan mengepalkan
tangannya.
Joong Won keluar
dari rumah itu. Pria tua menyusulnya dari belakang.
Pria tua: “Kau
bajing*n. Apapun yang kau katakan, istriku ada disini!”
Joong Won berbalik:
“Tidak, dia tidak ada disini. Tolong kembali ke akal sehatmu.”
Pria tua: “Jika kau
anggap enteng hati seseorng dan mengbaikanny seperti ini karena kau tidak bisa
melihatnya, kau akan di sambar petir!”
Joong Won: “Aku akan
melanjutkan hidupku dengan tangkas dan baik, mengbaikan hal-hal yang tidak bisa
aku lihat. Jika yang aku katakan salah, ku siap menerima sambaran petir.”
Joong Won membuka
lebar tangannya dan menengadahkan kepalanya ke langit. Petir menggelegar, tapi
tidak ada yang menyambarnya.
Joong Won pada pria
tua: “Tidak ada petir yang menyambarku. Kau baru saja menjual rumah ini.
Selamat.”
Joong Won bertepuk
tangan dan berjalan pergi.
Pria tua berkata
sendiri: “Jika ada arwah, mereka akan datang dan mengambil seseorang
sepertimu.”
***
Mobil yang di
kemudikan Gwi Do melaju di jalanan gelap yang masih di guyur hujan.
Gwi Do: “Apakah kau
sungguh tidak takut pada hantu, Joo Gun?”
Joong won: “Mengapa
aku harus takut pada orang mati? Orang hidup lebih menakutkan. Aku harus
mengkonfirmasi ulang isi kontrak. Tolong berikan aku rekamannya.”
Gwi Do menyerahkan
rekamannya: “Oh ya. Aku membaca semua isi dokumen dan menyimpannya di file
nomor 4.”
Joong Won
mendengarkan rekaman isi kontraknya sambil melihat berkas dokumennya. Tulisan
di dokumen terlihat bergerak-gerak.
Gong Shil sedang
berdiri di pinggir jalan. Gwi Do melihatnya dari dalam mobil.
Gwi Do: “Apa itu?
apakah itu orang? Sepertinya dia mencoba mendapatkan tumpangan. Haruskah aku
berhenti?”
Joong Won: “Tidak
usah di perhatikan dan jangan berhenti.”
Gong Shil yang berusaha
menyetop mobil Joong Won kecewa karena mobil itu melaju begitu saja. Gwi Do
melihat Gong Shil dari kaca spion. Lalu saat dia melihat ke depan, tiba-tiba
seperti ada cahaya yang melintas. Gwi Do mengerem mendadak, membuat Joong Won
kepalanya terbentur ke depan.
Joong Won: “Apa
itu?”
Gwi Do: “Bukan
apa-apa, hanya ada cahaya terang. Apakah itu sambaran petir?”
Tiba-tiba Gong Shil
membuka pintu mobil mengagetkan Joong Won dan masuk.
Gong Shil: “Terima
kasih.”
Gong Shil masuk
duduk jas hujannya, “Aku pikir kau terus melaju tanpa melihatku, tapi kau
berhenti."
Gwi Do ke Joong Won:
“Apa yang harus ku lakukan?”
Joong Won memandangi
Gong Shil yang memasang wajah memelas.
Joong Won menurunkan
pembatas kursi dan meminta Gwi Do melanjutkan perjalanan.
Gwi Do pada Gong
Shil: “Mengapa kau berada diluar saat hujan seperti ini?”
Gong Shil: “Baru
saja, seorang wanita datang dan bicara padaku.”
Gwi Do: “Wanita itu
harusnya melakukan hal yang benar, jika dia seorang hantu.”
Gong Shil tertawa:
“Benar, dia pasti seorang hantu. Dia mengatakan bahkan jika kau bisa
menghindari petir, kau tidak akan bisa menghindariku. Aku kira dia benar.”
Gong Shil membuka
jas hujannya, “Tapi..apakah mobil ini menuju ke Seoul?”
Gwi Do dan Joong Won
menjawab bersama: “Ya”---“Tidak.”
Joong Won: “Turunkan
dia di daerah dekat sini.”
Gwi Do: “Ya, tuan.”
Gong Shil kemudian
melihat berkas yang dipegang Joong Won.
Gong Shil menunjuk
berkas: “Kingdom? Apakah itu kan, tuan CEO?”
Joong Won menepis
tangan Gong Shil.
Gong Shil terkejut
dan memegang tangannya, “Kau merasakan getarannya, kan?”
Joong Won: “Tidak.”
Gong Shil: “Oh, tadi
benar-benar ada getaran hebat. Bukankah tadi getaran hebat?”
Joong Won: “Tidak!”
Gong Shil salah
tingkah, dia membuka percakapan dengan bertanya pada Gwi Do, karena Joong Won
terlihat acuh.
Gong Shil: “Apakah
itu Kingdom tempat perbelanjaan yang besar itu? aku tinggal di dekat situ. Jika
kau akan pergi kesana-“
Joong Won:
“Persimpangan di depan terlihat cocok. Tolong turun disana.”
Gong Shil
mengangguk: “Baiklah, aku akan turun.”
Lalu Gong Shil
melihat hantu di tengah jalan, dia berteriak. Gwi Do mengere mendadak. Hantu
itu tertabrak dan posisinya jadi di dalam mobil, berhadapan dengan Gong Shil
yang menutup mukanya.
Gong Shil:
“Lanjutkan! Tolong jangan berhenti!”
Gwi Do memangilnya:
“Nona..”
Gong Shil perlahan
membuka matanya dan melihat hantu itu tepat di depan wajahnya. Gong Shil
berteriak dan spontan memegang lengan Joong Won. Hantu itu menghilang menjadi
asap.
Joong Won
menyingkirkan kepala Gong Shil dengan jijik dari pundaknya.
***
Gong Shil kini duduk
di depan sebuah gedung. Gwi Do memberinya minuman.
Gwi Do: “Nona, apa
kau baik-baik saja?”
Gong Shil: “Ya,
terima kasih.”
Lalu Gong Shil pamit
sebentar. Dia berjalan menjauhi Joong Won dan Gwi Do.
Joong Won: “Di
tengah-tengah kebingungannya dia berteriak, sehingga kita membawanya kesini.
Tidakah dia berteriak dengan alasan karena aku mengatakan padanya untuk turun?”
Gwi Do: “Sepertinya
tidak seperti itu. apa yang dia lihat sehingga membuat dia begitu ketakutan?”
Gong Shil memegang
tangannya, dia mengingat kejadian saat di mobil tadi hantu menghilang saat dia
memegang tubuh Joong Won, kemudian dilihatnya hantu itu di belakangnya. Gong
Shil memejamkan matanya ketakutan.
***
Joong Won berjalan,
lalu melihat Gong Shil yang sedang jongkok sendirian dengan gelas dan botol
minuman di depannya.
Joong Won: “Apa yang
dia lakukan?”
Gong Shil menuangkan
minumannya ke gelas, dia seperti bicara sendiri: “Kau mengatakan kau mengalami
kecelakaan setelah minum. Aku benar-benar tidak mengerti bagaimana kau bisa
tetap bertahan untuk alkohol setelah kejadian itu.”
Joong Won yang
melihat dari jauh celingukan mencari orang yang di ajak bicara oleh Gong Shil.
Gong Shil: “Tidak,
tidak apa-apa. Aku tidak bisa minum sekarang, maafkan aku.”
Tapi akhirnya Gong
Shil minum juga. Joong Won geleng-geleng kepala.
Gong Shil terlihat
sedih: “Tidak apa-apa, lagipula aku belum menikah.”
Lalu Gong Shil
tersenyum, bahkan sampai tertawa, “Aku cantik? Benarkah?”
Kemudian Gong Shil
melihat kehadiran Joong Won yang mengamatinya dari jauh. Gong Shil berdiri dan
akan menghampiri Joong Won, “Uh! Presiden..!”
Gong Shil mengusir
hantu itu yang terus mengikutinya, “Jangan ikuti aku! Pergi! Aku bilang jangan
mengikutiku.”
Gong Shil memeluk
Joong Won dari belakang, hantu itu menghilang menjadi asap, Wusshh…
Joong Won berhenti
menyadari Gong Shil yang memegang lengannya, dia tidak nyaman.
Gong Shil melihat ke
belakang lagi, “Dia tidak mengikutiku. Dia pergi.”
Gong Shil
memegang-megang tangan Joong Won, masih merasa aneh dengan apa yang terjadi.
Ada apa dengan tubuh Joong Won?
Joong Won: “Ada dua
hal yang tidak aku sukai. Pertama, seseorang yang menyentuh uangku. Kedua,
seseorang yang menyentuh badanku. Aku memotong bunga yang menyentuh uangku,
tapi apa yang harus aku lakukan dengan tangan yang menyentuh badanku?”
Gong Shil: “Oh,
maafkan aku jika aku membuatmu merasa tidak nyaman. Aku melakukannya karena
pria yang mengikutiku, dia membuatku takut.”
Joong Won: “Aku
tidak melihat siapapun.”
Gong Shil memegang
lengan Joong Won lagi, “Dia ada disini dan mengikutiku. Saat aku menyentuhmu
seperti ini, dia menghilang. Tapi dia masih mendengarkan kita, bulu kuduk ku
merinding sekali.”
Gong Shil tampak
benar-benar ketakutan.
Joong Won: “Hantu
wanita itu, apakah dia berteman dengan pria yang mengikutimu? Pergilah minum
lagi dengan wanita dan pria itu.”
Gong Shil tersenyum:
“Sekarang tidak ada siapapun disini. Aku pikir ini karena kau.”
Joong Won merasa
risih lengannya di pegang lagi.
Joong Won: “Dan
lagi, aku mempunyai kemampuan khusus untuk menyingkirkan gangguan yang terus
mengikutiku. Apa kau ingin melihatnya?”
Gong Shil tersenyum
dan mengangguk.
Mobil yang di kemudikan
Gwi Do mendekat
Joong Won melepaskan
tangan Gong Shil dengan perlahan: “Mari kita lihat…dan tetaplah disini. Jangan
takut, dan lihatlah baik-baik.”
Gong Shil tersenyum,
lalu senyumnya menghilang saat dilihatnya Joong Won pergi dengan mobilnya.
Gwi Do mengatakan
pada Joong Won bahwa Gong Shil mengikutinya, tapi Joong Won memintanya untuk
jalan terus dan mengatakan bahwa Gong Shil gila.
Di dalam mobil, jas
hujan Gong Shil tertinggal. Joong Won menyingkirkannya ke kursi sebelah.
Ternyata ada bunga mawar di balik jas hujan itu. Joong Won teringat saat dia
memotong bunga itu di rumah pria tua, lalu teringat perkataan Gong Shil tentang
seorang wanita yang mengatakan padanya bahwa dia bisa menghindari petir tapi
tidak bisa menghindarinya.
***
Seorang pria
menggali sesuatu di tanah di tengah malam berhujan. Pria itu terlihat kecewa,
“Mengapa tidak ada disini? Dimana?!”
Pria itu berteriak
frustasi. Dari atas pohon, ada mata yang mengawasinya.
***
Gong Shil terbangun
karena suara petir, dia ketakutan, “Aku berharap hujan akan berhenti dan
matahari segera terbit.
***
Joong melihat berita
di tabletnya.
“Pernikahan antara pemain bola Yoo Hae Seong dan bintang top Tae Yi
Ryeong telah menjadi pusat perhatian. Kami akan melihat dari dekat lokasi dan
detail pernikahan pasangan ini.”
Joong Won terlihat
kesal dan melemparkan tabletnya ke kursi mobil di sampingnya.
***
Joong Won berjalan
bersama staffnya di mall.
Do Seok Chul: “Apakah
kau melihat berita pagi ini? Ada berita
entertainment melaporkan bahwa pernikahan Tae Yi Ryeong dan Yoo Hae Seong akan
di adakan di Kingdom.”
Joong Won: “Hanya 15
detik saja Kingdom disebut.”
Seok Chul: “Itu
karena laporan tentang pernikahan Tae Yi Ryeong, bukan iklan untuk Kingdom
kita.”
Joong Won berhenti
berjalan dan memukul poster Yi Reong yang ada di dinding.
Joong Won: “Jika ini
adalah pernikahan model yang aku sponsori untuk perusahaanku, ini adalah iklan
perusahaan. Kumpulkan sebanyak mungkin kita membayarnya.”
Seok Chul: “Kami
akan mendapatkan sepuluh waktu. Tapi, ada satu masalah.”
Joong Won, Gwi Do,
dan Seok Chul sekarang ada di ruangan Joong Won.
Seok Chul: “Ada
surat tanpa nama yang mengirimkan ini ke gedung pernikahan.”
Joong Won melihat surat
yang diberikan Seok Chul, isinya adalah selembar foto seorang pria dan wanita
yang bagian wajahnya di lubangi.
Joong Won:
“Laki-laki ini….Yoo Hae Seong?”
Seok Chul: “Benar.
Akan tetapi, dua orang dalam foto bukankah itu terlihat seperti mereka telah
menikah?”
Joong Won tampak
berpikir, “Jika foto ini asli, maka Yoo Hae Seong harus menemukan sendiri masa
lalunya dan akan diam.”
(Do Seok Chul adalah
suami dari bibinya Joong Won, yang menjabat sebagai Direktur.)
***
Tae Yi Ryeong sedang
memilih teman-teman sekolah menengahnya yang akan di undang ke pernikahannya.
Di buku kelulusan itu, ada foto Gong Shil. Yi Ryeong agak ragu.
Yi Reong: “Tae Gong
Shil. Gadis ini….”
Ahjumma: “Jika ini
Tae Gong Shil, maka nama marganya sama denganmu. Dia cantik. Apakah kau dekat
dengannya?”
Yi Ryeong menjawab
dengan angkuh, “Aku tidak dekat dengannya. Tapi, undang saja dia.”
***
Gong Shil menaiki
tangga. Dia terkejut mendapati dua orang anak kecil berdiri di ujung tangga.
Kini mereka ada di
atap. Gong Shil membukakan kaleng makanan yang tadi di bawa kedua anak
laki-laki itu.
Kakak: “Jika kau
sudah membuka kalengnya, kami bisa makan sendiri.”
Gong Shil: “Tidak,
karena aku juga akan makan, mari kita makan bersama. Bagaimana dengan ibumu?
Dia tidak pulang sejak kemarin?”
Kakak: “Ibu sudah
pulang, tapi dia sibuk jadi dia pergi lagi! Tapi, wanita di kamar 202
mengatakan bahwa noona aneh. Dia juga mengatakan noona seorang gelandangan
gila.”
Gong Shil terlihat
sedih: “Tidak. Itu karena setelah kecelakaan hebat di masa lalu, aku menjadi
sedikit berbeda dari orang lain. Walaupun begitu, aku bahkan sudah mencoba
hidup normal dan bekerja.”
Flashback. Goong
Shil menyiapkan kopi untuk boss dan tamunya. Saat dia akan menyimpan kopi di meja untuk bossnya, dia
melihat hantu duduk disamping bosnya. Gong Shil berteriak menumpahkan kopinya
yang mengenai badan bosnya. Dan dia dimarahi.
Gong Shil akan
berciuman dengan seorang pria. Lalu dia membuka mata dan melihat ada hantu di
belakang pria itu. Gong Shil yang terkejut mendorong laki-laki itu.
Suara Gong Shil: “Tapi hantu yang muncul tiba-tiba terus saja
mengikutiku. Tapi bagaimanapun juga mencoba untuk tetap hidup dan aku mencoba
untuk bekerja.”
Gong Shil menjadi
sopir taksi. Ada seorang wanita memasuk taksinya. Saat Gong Shil menanyakan
tujuan wanita itu, wajahnya berubah menjadi hantu menakutkan. Gong Shil keluar
dari taksi dan berlari dijalanan, lalu dia menabrak hantu seorang pria. Gong
Shil berhenti berlari dan melihat ke sekelilingnya.
Suara Gong Shil: “Karena aku tidak tahu kapan mataku akan
melihat hantu menakutkan mengikutiku, aku selalu ketakutan. Sangat sulit untuk
tetap berjalan dengan mengangkat kepala. Aku berhrapa paling tidak ada satu
tempat di dunia ini dimana kau bisa lari dan sembunyi.”
Gong Shil di
kelilingi oleh hantu-hantu yang ada di jalanan. Dia pun menutup wajahnya, tidak
ingin melihat.
Flashback end.
Kakak: “Dapatkan
seorang pria (cari pacar). Ibuku mengatakan dia akan menemui seorang pria
karena dia lelah dan kesepian. Kau harus melakukannya juga.”
Gong Shil: “Seorang
pria?”
Gong Shil lalu
mengingat Joong Won yang ketika dia bersamanya hantu-hantu menghilang, “Akankah
pria itu melihatku?”
***
Yoo Hae Seong
diperlihatkan foto dari surat anonim itu.
Hae Seong: “Wanita
ini…adalah pacarku ketika aku belum terkenal dan kemudian dia meninggalkanku.”
Kamera
memperlihatkan gelang yang dipakai Hae Seong.
Manager: “Untuk
berpikir dia yang mengirimnya ke gedung pernikahan.. tolong hati-hati angan
sampai hal ini bocor pada wartawan. Wanita ini menyebarkan gosip yang jahat.”
Joong Won: “Jika ini
gosip yang jahat, kau seharusnya menghentikannya. Mengapa kau hidup seperti
ini?” Joong won melihat gelang yang di pakai Hae Seong.
Hae Seong menunjukan
gelangnya, “Aku tetap memakainya karena kejengkelanku. Kebencian untuk wanita
yang meninggalkanku menjadi bahan bakar untukku terus berjalan.”
Joong Won: “Jika kau
terus berjalan agar dia melihatnya, dan jika kau menikah agar dia melihatnya,
maka wanita itu mungkin akan datang ke pernikahan.”
Manager: “Tolong
berikan perhatian lebih pada keamanan.”
Joong Won: “Biaya
tambahan untuk perhatian lebih, akan di tambahkan pada tagihanmu.”
Joong Won mengangguk
pada Gwi Do. Gwi Do keluar dari ruangan bersama seorang staff wanita. Dan di
luar ternyata ada Gong Shil yang melihatnya. Setelah Gwi Do menjauh. Gong Shil
mendekati ruangan itu dan mengintip ke dalam lewat celah pintu yang sedikit
terbuka.
Gong Shil melihat
Joong Won, Hae Seong, manager, dan seorang wanita bergaun putih yang
membelakanginya. (Tidak ada wanita itu lho sebelumnya.)
Gong Shil: “Itu
adalah pemain sepak bila yang sangat penting.”
Gong Shil akan
mengintip lagi, tapi di depannya muncul hantu wanita (yang tadi duduk di
samping Hae Seong) yang membuatnya kaget sampai terjatuh dan lari. Teriakan
Gong Shil membuat semua orang di ruangan terkejut. Joong Won dan manager keluar
untuk memeriksa, tapi sudah tidak ada orang disana.
Gong Shil berdiri dan
berpegangan pada teralis, ada dua orang security lewat di sampingnya menatap
heran pada Gong Shil.
Gong Shil berkata
dengan nada ketakutan: “Siapa kau? Mengapa kau melakukan ini padaku?”
Ada kaki yang
menggantung di atas.
Gong Shil mengawasi
Hae Seong dan manager yang berada di depan lift dari balik tembok. Dan hantu
wanita itu juga ikut mengawasi mereka.
Gong Shil pada hantu
wanita: “Jadi, aku hanya perlu mengtakan pada pemain bola itu tentang benda
yang dikubur di bawah pohon? Kita mungkin bisa berbicara dengannya jika kita
memasuki lift itu.”
Pintu lift terbuka,
Hae Seong berjalan masuk. Gong Shil berlari, “Tunggu! Tunggu sebentar!”
Belum sampai, ada
seseorang yang menjambak dan menarik
rambutnya. Dia adalah Joong Won.
Joong Won: “Apa yang
kau lakukan? Siapa kau?”
Gong Shil menyadari
kalau itu adalah Joong Won, dia tersenyum dan merapikan rambutnya, “Ini aku..”
Joong Won tampaknya
mengenali, tapi pura-pura tidak tahu. Tiga security menghampiri mereka.
Security: “Apa yang
terjadi?”
Joong won: “Ini ada
orang yang mencurigakan. Bawa dia keluar.”
Gong Shil di tarik
security, “Presiden tunggu, ini aku! Presiden! Ah, tunggu sebentar! Kita pernah
bertemu saat hari hujan!”
Joong Won berhenti.
Gong Shil: “Hari itu
kau terganggu karena aku menyentuhmu. Kau tidak mengingatnya? Kita bahkan
memiliki momen bergetar saat di mobil! Aku bahkan meninggalkan bajuku hari itu.
Kau mengingatnya, kan?”
Joong Won berbalik
dan melihat security yang salah paham dengan perkataan Gong Shil.
Gong Shil dan Joong
Won berbicara.
Gong Shil: “Aku
datang untuk bertemu denganmu, tapi aku mengalami sesuatu yang mengharuskanku
bertemu dengan Yoo Hae Seong.”
Joong Won: “Kau
harus bertemu dengan presiden dan kau harus bertemu dengan idola. Kau pasti
sangat sibuk.”
Gong Shil: “Aku
tidak bertemu dengn Yoo Hae Seong karena aku menginginkannya. Orang spesial
untukku adalah kau. Jika kau berada di dekatku, aku tidak harus bertemu dengan
orang itu.”
Goong Shil mencoba
menyentuh Joong Won.
Joong Won: “Apakah
kau seekor rubah betina yang terus menempel setelah sekali pertemuan?”
Gong Shil mengeleng
takut.
Joong Won: “Atau
apakah kau seorang wanita gila yang seharusnya tetap tinggal dirumah, tapi
kabur dari waktu ke waktu?”
Gong Shil kembali
menggeleng.
Joong Won: “Jika
yang pertama, aku akan memanggil mobil polisi untuk menjemputmu. Jika yang
terakhir, aku akan memanggil ambulance. Kendaraan macam apa yang kau ingingkan
untuk mengantarmu pulang? Huh?!”
Gong Shil: “Aku
pernah naik mobil polisi, dan ambulance beberapa kali juga. Tapi aku tidak mau
menaiki keduanya lagi.”
Joong Won: “Kalau
begitu, pergilah dengan tenang. Jika kau tetap berkeliaran di sekitar, kau akan
mendapatkan perlakuakn lebih kasar. Huh?!”
Gong Shil:
“Berkeliaran di sekitar dan menyusahkan adalah benar-benar sesuatu
menjengkelkan, benar kan? Kau hanya menatapnya sekali, tapi mereka dengan
mengerikan mengikutimu. (Gong Shil melihat manekin di belakang Joong Won yang
seperti tertiup angin, wussh..) Dan tetap meminta sesuatu yang tidak bisa aku
lakukan. Aku mengetahuinya sejak aku tidak menyukai bertemu orang seperti itu
juga. Aku akan pergi.”
Joong Won memandang
Gong Shil yang berjalan menjauh, dan melihat spanduk yang dilewati Gong Shil
seperti diterpa angin. Wushh…wushh..
***
Joo Sung Ran
menunjukan sebuah foto pada suaminya Do Seok Chul, sambil makan malam.
Sung Ran: “Oppa
mengatakan dia sedang berada di Spanyol.”
Seok Chul: “Pacar
Hyung-nim lebih muda kali ini. Oh, dia cantik.”
Seok Chul tertawa,
tapi tawanya hilang melihat istrinya
yang menatap tajam padanya.
Seok Chul: “Aku rasa
Presiden Joo tidak mirip sama sekali dengan Hyung, melihat bahwa dia tidak
memiliki banyak wanita di sekitarnya.”
Sung Ran: “Aku
berharap, jika dia tidak memilikinya bukan karena hantu gadis yang meninggal
itu menghalanginya. Perlukah aku mengadaan ritual untuknya. Aku harus mengambil
bagian dan menemukan seorang pendamping untuknya.”
Seok Chul: “Itu akan
sulit. Pernahkah kau mendengar bahwa pemilik Kingdom terperangkap dalam kutukan
cinta pertamanya? Setiap kali pernikahan Presiden Joo di bahas, keluarga wanita
menderita kehancuran, mendapat kecelakaan, atau ditangkap polisi. Kata yang
keluar dari semua itu adalah karena kutukan, jadi akan sulit untuk mengadakan
pernikahan biasa.”
Sung Ran menatap
tajam suaminya: “Apa maksudmu kutukan? Kutukan pada keponakanmu?”
Seok Chul jadi
gugup: “Aku tahu, kan? Kutukan? Tidak, itu karena kepribadiannya jadi dia tidak
memiliki kekasih. Dia bahkan tidak pernah memangilku paman.”
Sung Ran: “Itu
karena kau terlihat muda, sayang.”
Sung Ran tersenyum
pada istrinya.
(aku penasaran,
kenapa Seok Chul terlihat takut pada istrinya…)
***
Joong Won belajar
membaca dari notebuk-nya. Dia menggunakan kacamata. Pertama satu kata, terus
berlanjut ke sebuah kalimat. Tapi dia tidak tahan mlihat huruf-huruf yang
bergerak. Joong Won pun menyerah menjauhkan notebuk-nya.
Di mejanya ada
daftar riwayat hidup milik seorang pria bernama Kang Woo.
***
Note:
Episode 1 jadinya aku yang bikin, tukeran dulu. Karena kesibukan mba fanny belum bisa posting.
Tetap sabar menanti ya readers ^^
upss, maaf gambarnya kurang, biasa, signal tidak mendukung..
iya, aku bolak balik buka blog mba fanni.
ReplyDeletetapi belum ada juga. . .
akhirnya ngeliat juga ep. 1 nya .
makasi mba mumu.. :)
Mba fighting!!!!!!!
ReplyDeleteMba folback twitter ku dong yang ayunia_jelitta
akhirnya setelah bolak balik ep 1 release juga .. :D
ReplyDeleteDitunggu part 2 nya ya :) Semangat!!
Horeeeee akhirnyaaa.....makasih y mbaaaa.....semangatttt
ReplyDeleteDitunggu kelnjutannya...
akhirnyaa diposting jugaa.. lanjutkan eonni !! Hwaitinggggggg
ReplyDeleteHwaaaaa...akhirnyaaaa...
ReplyDeleteKeluar jg postingan'a...
:)
Siiip deeh..hwaiting y..
#arVieanY
mungkin Seok Chul lebih muda dari pada Sung Ran, atau Sung Ran yang berhasil mendapatkan kursi yang di jabat Seok Chul ?
ReplyDeleteeonni.,,,,
ReplyDeletethenk banyak buat semua sinopsis yang eonni buattt,,,,
yang ini drama yang aq ikut in setelah IHYV ditunggu episode berikutnya ya eonni,,,, <3
ayo noona,, aku sih berharap baik fanny noona maupun mumu noona,, siapapun itu,, please tetep ngelanjutin bwt sinopsisnya...
ReplyDeletesemangat,, ditunggu sinopsis episode selanjutnya ^^
thanks yah mbak,,
ReplyDeleteseru bgt nih ceritanya
bakal setia deh nunggu sinopsis ini dr mbak mumu ma mbak fanny"
semangat yah buat mbak mumu>>
delfi
wehehehe ..... pas baca sinopsisnya ada sensasi merinding juga.
ReplyDeleteterima kasih ya, mba mumu, dah buat episode perdananya
untuk mba Fanny dan mba Mumu, FIGHTING ^^
sukaaaaaa, udah liat, tp blum lengkap lo belum bc sinop-e. tenkyu ya udh di buatinnnn ^^
ReplyDeleteMakasih krna Mumu gak ngasih liat hantu2 syeremnya..
ReplyDeleteTeteup semangat ya Mumu :)
Hantu hantunya nyeremin semua,dia indigo ceritanya...,ke episode selanjutnya XD
ReplyDeleteduh keren banget ceritanya, jd tambah penasaran
ReplyDeletekeren banget ceritanya
ReplyDeletetp udh ada gk ya videonya
biar bisa langsung nonton ajja
Dramanya om ji sub yang paling ganteng ini kerennn seruuuu
ReplyDeletewah, aku baru baca sinop masters sun.. itu yg jadi hae seong yg jadi taltal di empress ki bukan sih? makasih mbak sinopny >.< anggi
ReplyDeleteHolla,walau bukan bahasa saya . But thank a lot buat sinopsisnya
ReplyDeleteklo bs, tlg downk bikin link video.a ..kek.a lebih seru liat video.a drpda bca sinopsis.a..
ReplyDeletedrama ini tuh keren bangeeet aku suka smoga nanti di tayangin lagi..
ReplyDelete