Sinopsis MASTER’S SUN Episode 5 - 2
Bibi Joo berbincang dengan suaminya. Dia mengatakan bahwa sebelum Joong Won jatuh pada Bang Shil, mereka harus memikirkan cara untuk menyingkirkan Bang Shil. Bibi Joo berpikir untuk menempelkan Joong Won pada wanita yang lebih baik daripada memaksa Gong Shil menjauh dari Joong Won. Dan wanita yang dipilih Bibi Joo adalah Tae Yi Ryeong.
Tae Yi Ryeong sedang syuting iklan peralatan dapur. Yi Ryeong memakai gaun merah, menari meliuk-liuk dengan banyak api yang keluar dari kompor. Sutradara memintanya melompat-lompat dan bahkan sampai menari sambil berbaring di lantai.
Yi Ryeong kecapean dan berhenti untuk istirahat. Dia dikipasi oleh managernya dan diberi minum oleh asistennya. Manager mengatakan masih ada satu scene lagi. Yi Ryeong yang kelelahan merasa tangannya hampir lepas. Dia berjalan terhunyung-hunyung di papah oleh managernya.
Bibi Joo menyapa Yi Ryeong dan mereka pun duduk bersama. Yi Ryeong mengatakan iklan tadi adalah CF yang dia ambil dengan konsep pernikahannya, tapi karena pernikahannya gagal maka konsepnya berubah (menjadi menari di depan api).
“Sepertinya kau menemui banyak kesulitan dari pembatalan pernikahanmu. Jika saja teman itu tidak ada disana, mungkin akan berjalan dengan lancar.”
“Seorang teman?”
“Oh, aku mengingatnya. Aku belum memberitahukannya padamu. Aku akan memberitahukan mu/ wanita yang membawa kabar yang menyakitkan hati pada hari pernikahanmu, aku dengar dia adalah teman sekolahmu. Dia bekerja di Kingdom sekarang.”
“Apakah mungkin Tae Gong Shil? Jadi itu adalah Tae Gong Shil?” mata Yi Ryeong seperti akan keluar.
Bibi Joo mengangguk membenarkan. Yi Ryeong kesal dan memalingkan mukanya, bersamaan dengan itu api di atas kompor di set untuk syuting berkobar.
***
Presdir Wang: “Baru-baru ini kami kehilangan salah satu divisi kami, dan seorang anggota keluarga kami sakit. Dan..orang-orang membicarakanya, menyalahkan pada Ji Woo yang sudah meninggal.”
Joong Won: “Bisnismu tidak berjalan karena adanya masalah ekonomi global. Dan setiap keluarga bisa saja ada salah satu yang sakit atau dua. Mengapa itu menjadi salahnya hantu?”
Presdir Wang menunjuk bunga mawar hijau yang ada di meja. Presdir Wang semuanya karena bunga itu. Sekarang sudah lebih dari 100 hari kematian Ji Woo, tapi bunga itu masih tetap saja mekar. Tidak ada seorangpun yang bisa mengambilnya dan semua orang menjadi ketakutan karenanya.
Gong Shil mengatakan bahwa Ji Woo sedang menunggu orang yang dia sukai. Tapi Presdir Wang tidak pernah memikirkan hal itu. Ji Woo sakit sejak dia masih muda. Karena dia hanya berada di rumah sakit dan rumah, dia tidak mempunyai banyak teman. Dan dia memiliki kepribadian yang sensitive, jadi tidak ada seorang pun yang mendekatinya.
Flashback saat Ji Woo meminum obat. Dia melemparkan gelas minuman pada pelayang, dan dengan marah mengatakan bahwa itu masih panas.
“Karena dia mempunyai banyak duri, semua orang menjauhinya. Anak itu….memiliki gadis yang dia suka. Aku juga..ingin melihatnya sekali lagi.” Presdir Wang menangis.
Joong won kemudian mengatakan ada satu cara agar Presdir Wang bisa betemu dengan gadis itu. Joong meminta dukungan Gong Shil tapi Gong Shil bilang tidak tahu. Joong Won mengatakan karyawannya (Gong Shil) akan menjelajahi rumah dan berbicara pada Ji Woo, sehingga mereka bisa mencari tahu siapa gadis itu.
“Bukankah kau kesini untuk mengambil kembali karyawan pentingmu?”
“Tentu saja tidak. Yang penting untuk ku hanya kau, Presdir. Aku akan mengatakannya sekali lagi, aku tidak membuka pintunya.” Joong Won menjilat. Presdir Wang tersenyum.
Joong Won kemudian mengubah topik pembicaraan dengan menanyakan masalah pekerjaan. Gong Shil melihat Ji Woo yang berdiri di jendela menghadap keluar (lagi). Gong Shil berdiri di samping hantu Ji Woo dan melihat ke arah mata Ji Woo memandang. Ada seorang pengantar susu di bawah. Gong Shil buru-buru berlari keluar. Presdir Wang merasa heran, tapi Joong Won menenangkannya dan mengatakan bahwa karyawannya melihat sesuatu. Joong Won pun ikut keluar dari kamar itu.
Sesampainya di bawah, pengantar susu itu sudah pergi. Gong Shil bertanya pada pelayan tentang pengantar susu itu. Pelayan memberitahu Gong Shil bahwa yang dekat dengannya adalah pengantar susu sebelumnya, mereka terlihat sering berbincang dan bermain bersama.
Gong Shil berlari ke dalam dan mengatakan bahwa yang dinantikan oleh Ji Woo siang dan malam adalah bukan seorang wanita, tapi seorang pria.
“Pria?” Joong Won terlihat cukup kaget.
Presdir Wang masuk ke ruangan itu dan menayakan apakah Gong Shil mwnwmukan sesuatu. Gong Shil akan mengatakannya tapi dicegah Joong Won. Dan Joong Won mengatakan Gong Shil belum mengetahuinya dan akan datang lagi besok.
Joong Won keluar rumah Presdir Wang dan diikuti oleh Gong Shil.
Gong Shil: “Mengapa kita pergi? Dia sedang menunggu, bukankah kita harus membiarkannya bertemu dengannya?”
Joong Won: “Apakah kau mengusulkan bahwa kita harus melempar bom nuklir diwajah seorang nenek yang menunggu cinta pertama cucunya yang cantik? Tidak bisa. Aku tidak akan mencari cinta pertama si hantu, tapi penting untuk membuat nenek it uterus bahagia.”
Gong Shil bertanya lalu apa yang akan dilakukan Joong Won. Joong Won mengatakan cinta pertamanya adalah perawat cantik yang dia temui saat di rumah sakit, atau guru piano. Dengan itu, buat perjanjian dengan hantu. Tapi kata Gong Shil itu namanya sebuah kebohongan. Dan Gong Shil kira Joong Won tidak menyukai kebohongan.
“Saat aku berbohong padamu dan mengarang cerita tentang Hee Joo, bukankah kau bilang kau membenci untuk berbohong juga? Dia sangat kasihan. Dia tidak punya siapa-siapa. Dia menunggu untuk seseorang yang dia sukai. Aku ingin mempertemukan mereka.”
Joong Won tidak menjawab. Gong Shil kemudian mengatakan dia akan melakukan apa yang Joong Won minta padanya. Mereka pergi seperti ini atau Gong Shil pergi ke dalam dan memberitahu Presdir Wang. Joong Won yang memutuskan.
Joong Won berjalan pergi, kemudian berhenti dan berkata, “Pergilah. Untuk mencari pemuda pengantar susu itu. Tapi itu bukan cinta pertamanya. Buat dia menyetujui untuk mengakuinya hanya sebagai persahabatan.” Gong Shil tersenyum senang dan mengikuti Joong Won.
***
Yi Ryeong berada di depan rumah Gong Shil. “Tae Gong Shil, datanglah, aku akan menghancurkanmu.” Yi Ryeong meremas beberapa pucuk surat milik Gong Shil yang dia periksa.
Tiba-tiba ada yang menarik tangannya dan membenturkan wajahnya ke dinding. Yi Ryeong kesakitan. Itu Kang Woo, dia mengira Yi Ryeong adalah penguntit Gong Shil. Yi Ryeong kesal, dan berkata itu adalah dirinya. Kang Woo pun buru-buru melepaskannya.
Kang Woo memberikan kompres es batu pada wajah Yi Ryeong. Yi Ryeong berkata dia belum menyelesaikan syuting iklannya hari ini, dia akan menuntut Kang Woo. Itu tidak akan menimbulkan memar, kata Kang Woo. Menurut Kang Woo, itu tidak terlihat seperti sangat sakit. Lalu Kang Woo menanyakan untuk apa Yi Ryeong datang kesana, padahal dia sangat sibuk.
“Ini bukan untuk mengurangi kemarahanku. Ini untuk balas dendam.”
“Kau tidak memiliki senjata apapun, jadi tidak terlhat kau sedang mencoba untuk melakukan balas dendam secara fisik. Apa yang akan kau lakukan?”
“Aku akan mengambil prianya darinya.” Jawab Yi Ryeong dengan mantap.
“Pria?” Tanya Kang Woo lagi.
“Presdir Joo Joong Won.”
Yi Ryeong mengatakan dia datang untuk memperingatkan Gong Shil bahwa dia akan menggoda Joong Won dan membuat Gong Shil menangis. Kang Woo tertawa kecil. Yi Ryeong merasa Kang Woo meremehkannya.
“Itu seperti kau akan pergi berperang…tapi dalam pertempuran, kau membutuhkan sebuah senjata rahasia. Kau mau aku menjadi senjata rahasia?”
“Apa kau menawarkan pertolongan padaku?”
“Tapi, ada syarat. Temukan alasan mengapa Presdir Joo Joong Won tertarik pada Tae Gong Shil.”
Yi Ryeong bertanya kenapa Kwan Woo ingin mengetahui hal itu, apakah mungkin Kwan Woo menyukai Gong Shil. Kang Woo bilang Yi Ryeong bisa menganggapnya seperti itu.
Lalu tiba-tiba Kang Woo mendekatkan wajahnya pada Yi Ryeong. Menyentuh luka di pipi Ryeong dan mengatakan sepertinya luka itu akan menjadi biru. Beberapa saat Yi Ryeong terpana, kemudia merasa gugup tiba-tiba Kang Woo mendekat seperti itu. Dia pun memundurkan badannya dan mencoba mengalihkan perhatian.
“Mengapa kau tetap berbicara tidak formal padaku dari awal? Kau sungguh terlihat lebih muda dariku.”
“Kau juga sungguh terlihat lebih tua dariku. Apakah kau mau aku memperlakukanmu seperti orang tua?”
Yi Ryeong kesal Kang Woo terus saja berbicara dengan tidak formal. Kang Woo cuek saja dan tersenyum. Yi Ryeong kemudian mencoba mengajak Kang Woo untuk minum karena mereka dalam sisi yang sama. Kang Woo menolaknya, untuk urusan minum Yi Ryeong bisa melakukannya sendiri. Kang Woo tersenyum dan meninggalkan Yi Ryeong.
***
Joong Won dan Gong Shil mendatangi toko yang menjual susu ke rumah Presdir Wang. Mereka melihat pemuda yang tadi pagi. Gong Shil kemudian bertanya padanya siapa yang mengantar susu ke rumah Presdir Wang sebelum dia. Pemuda itu menunjukan temannya yang ada di depan toko. Gong Shil menunjuk seseorang yang dia kira di tunjuk oleh pemuda itu. Joong Won mengomentari badan seseorang yang dimaksud adalah pemuda dengan badan yang kekar.
Gong Shil mendekati pemuda itu dan bertanya apakah dia mengenal Ji Woo. Pemuda itu bingung. Teman yang disampingnya menoleh, “Ji Woo?”
“Siapa yang mengantarkan susu ke rumah itu…?” Tanya Gong Shil.
“Itu aku, yang mengantar susu ke rumah Ji Woo.” Teman yang menoleh tadi menjawabnya, dan di seorang wanita.
Gong Shil bingung, karena sepertinya harusnya laki-laki. Gadis itu bilang dia selalu dianggap laki-laki sebelum dia memanjangkan rambutnya. Pemuda bertubuh kekar mengatakan gadis itu terlihat seperti wanita dari luar, tapi dia pada dasarnya adalah laki-laki. Gadis itu menunjukan tinju bokong yang seperti dilakukan Gong Shil sewaktu menunjukan kata-kata Ji Woo pada neneknya.
Joong Won bertanya pada Gong Shil benarkah gadis itu yang dimaksud.
“Aku kira, itu kau, yang Ji Woo tunggu.”
Gadis itu terdiam.
Flashback.
Gadis mengantarkan susu ke rumah Ji Woo. Dia melemparkan susu begitu saja ke tanah. Ji Woo melihatnya dari atas dan memanggil gadis itu.
“Hey, pengantar! Apakah kau mengantar susu dengan benar? Susunya bisa rusak.”
“Rasanya tetap sama walaupun sedikit rusak.” Elak gadis itu.
“Rasanya mungkin sama, tapi aku tidak menyukai sesuatu yang jelek, sepertimu.”
“Aku juga benci sesuatu yang keji…sepertimu.” Si gadis meninju bokong pada ji Woo.
Ji Woo kemudian menyempot gadis itu dengan selang yang dia pegang sedari tadi. Gadis itu menutup mukanya dan kesal pada Ji Woo.
“Pengantar! Kau benar-benar seorang wanita. Seorang wanita yang jelek.” Ji Woo tertawa senang.
Flashback end.
Joong Woon berbisik pada Gong Shil, “Sangat melegakan. Melegakan dia adalah seorang wanita tidak peduli bagaimana kelihatannya. Gong Shil mengangguk tersenyum.
“Aku sadar akan apa yang terjadi pada Ji Woo. Aku benar-benar tidak ingin membicarakannya, jadi tolong pergilah.” Gadis itu berbalik akan masuk ke dalam toko.
“Ada sesuatu yang sangat ingin dia tunjukan padamu. Akan sangat bagus jika kau bisa datang kesana dan melihatnya. Itu bunga yang sangat cantik. Bunga mawar hijau.” Ucap Gong Shil.
Gadis itu berhenti dan menjatuhkan keranjang susu yang dipegangnya. Dia seperti terguncang.
Flashback.
“Ada banyak macam bunga mawar, dengan banyak warna yang berbeda.”
“Lalu, apakah ada mawar hijau? Aku suka hijau.”
“Mawar hijau juga ada.”
“Hebat! Mereka pasti cantik!”
“Mereka tidak terlalu cantik. Mereka seperti daun selada, sepertimu.”
“Hey! Aku juga terlihat cantik jika aku memanjangkan rambutku dan merapikannya. Mengapa kau terus menyebutku jelek?”
Ji Woo mendekatkan wajahnya ke wajah gadis itu, “Kau jelek. Aku bahkan tidak bisa menyebutmu seorang laki-laki atau perempuan.”
“Kau juga. Kau terlalu kurus seperti seorang perempuan.”
Ji Woo kemudian mencium gadis itu.
“Seperti yang ku bayangkan. Ini tidak bagus…dengan seorang anak yang bahkan tidak terlihat seperti seorang perempuan.”
Gadis itu sepertinya merasa sakit hati dengan kata-kata Ji Woo, dan matanya berkaca-kaca. Ji Woo berkata pada gadis itu untuk tidak menangis, karena akan semakin terlihat jelek jika dia menangis.
“Aku juga tidak telalu peduli dengan seoran laki-laki sepertimu, yang kurus dan menanam bunga. Aku benar-benar benci orang seperti itu.” Gadis itu pun lari. Ji Woo menyesal telah mengatakan hal yang buruk pada gadis itu.
Ji Woo terbaring di tempat tidur dengan infuse dan bantuan oksigen. Dia menatap bunga mawar hijau dalam guci yang ada di meja dekat jendela. Presdir Wang duduk disampingnya dan menggenggam tangannya, “Ji Woo…Ji Woo…” sepertinya Ji Woo meninggal dengan menatap bunga itu.
Flashback end.
Tangan seorang perempuan menyentuh bunga itu. Gadis pengantar susu.
“Mereka sangat cantik. Berbohong mengatakan mereka jelek…aku juga memanjangkan rambutmu untuk menunjukannya padamu…tapi seperti mengolokku, kau meninggal.” Gadis itu menangis.
Kemudian datang arwah Ji Woo menghampiri gadis itu dan menciumnya seperti waktu itu. Bunga mawar hijua itupun menjadi asap hitam dan menghilang. Presdir Wang yang menyaksikan semuanya menghampiri guci tempat bunga itu, dan membelainyanya, “Selamat jalan, anakku..” Presdir Wang dan gadis itu menangis melepas kepergian Ji Woo.
***
“Mawar hijau melambangkan cinta yang mulia yang hanya berada di surga. Melegakan bahwa Ji Woo, neneknya, dan gadis itu mengetahui bagaimana perasaan mereka satu sama lain, kan?” Gong Shil berada dalam mobil Joong Won bersama Sekertaris Kim.
“Kita memperoleh hasil yang begitu bagus hari ini. Kau menyumbang juga, jadi akau akan membuatnya special dan mengantarmu pulang ke rumah.”
“Tidak, tidak, tidak. Aku pikir lebih baik jika kita jangan berhenti di depan rumah kos. Ada seseorng yang akan merasa canggung jika aku datang dengan keluar dari mobilmu.” Gong Shil menolak dia antar sampai depan rumah.
“Ah, apa yang kau maksud Kepala Tim Kang? Kau tinggal bersama, kan?” Sekertaris Kim bertanya pada Gong Shil. Joong Won hanya mendengarkan saja.
Gong Shil mengatakan Kang Woo memiliki banyak ketertarikan padanya, jadi dia benar-benar ingin tahu mengenai apa yang aku lakukan disamping Joong Won. Dan itu sedikit canggung untuk menjawabnya.
“Dari Kepala Kang, aku tebak kau menyembunyikan fakta bahwa kau mempunyai radar khusus.” Joong Won akhirnya bicara.
“Itu benar. Dia terus menanyakan apa yang membuat aku ketakutan dan apa yang aku khawatirkan, tapi aku hanya mengatakan itu adalah penguntit (yang aku takutkan). Lalu, dia mengatakan akan menjadi penjagaku.” Gong Shil tertawa senang campur malu.
Joong Won mengira Gong Shil sedang membual. Tapi Gong Shil malah berterima kasih pada Joong Won karena dia bisa bekerja dan bisa bertemu dengan orang yang baik. Joong Won meminta Sekertaris Kang menghentikan mobilnya. Joong Won tidak mau mengantar Gong Shil lebih jauh lagi, sesuai dengan besarnya sumbangan Gong Shil. (mungkinkah Joong Won cemburu? Tadinya kan mau antar sampai depan rumah..jadi tidak jadi..)
Gong Shil menurut, dia berterima kasih. Gong Shil hendak membuka pintu mobil, tapi tidak jadi. Dia tersenyum, lalu perlahan tangannya menggapai tangan Joong Won dan menggenggamnya. Joong Won terkejut.
“Apa ini?”
“Kau mengatakan ini gratis dan akan menjadi sia-sia jika aku pergi tanpa melakukannya.” Gong Shil tersenyum-senyum dan menyentuhkan tangan Joong Won ke wajahnya.
Joong Won menarik tangannya, dan Gong Shil pun keluar dari mobil. Joong Won memandang tangannya yang tadi dipegang Gong Shil, lalu meminta Sekertaris Kim untuk melanjutkan perjalanan.
***
Gong Shil berjalan dengan memegang tangannya di pipi, seolah-olah masih menggenggam tangan Joong Won. Dia bertanya pada dirinya sendiri, mengapa hanya dengan memegang tangan saja membuatnya tidak lagi merasa takut.
Tiba-tiba dua orang pria bertubuh besar muncul dibelakangnya. Mereka bukan hantu, tapi entah kenapa mereka mengikuti Gong Shil. Gong Shil kembali berjalan. Dua pria itu berlari menghampiri Gong Shil, memegang tangannya dan memintanya untuk mengikuti mereka sebentar. Gong Shil berontak. Lalu ada tangan yang melepaskan pegangan salah satu pria dari Gong Shil. Gong Shil berlindung dibelakang orang itu, yang tak lain adalah Kang Woo.
Kang Woo menghajar kedua pria itu sampai mereka tidak bisa melawan lagi. Lalu Kang Woo mengajak Gong Shil pergi, dan bertanya apakah mereka adalah yang suka mengikuti Gong Shil.
“Mereka manusia. Aku tidak tahu mengapa mereka mengikutiku.”
Kedua pria itu akan menyerang lagi, tapi ada seseorang yang menghentikannya, Madam Go.
Kini Gong Shil berbicara berdua dengan Madam Go. Kang Woo mengawasinya dari jauh.
Madam Go: “Aku datang kemari untuk menemuimu sekali lagi, tapi sepertinya ada kesalahpahaman. Kau bersinar sangat terang. Itulah mengapa penghuni kegelapan mencarimu.”
Gong Shil: “Kau melihat cahaya bersinar dariku?”
Madam Go: “Mereka mungkin mengeluh dan meminta pertolongan, tapi kau harus berada dalam perlindunganmu.”
Di perlihatkan Joong Won dirumahnya sedang memandangi tangannya. Dan dibelakangnya, di luar jendela, arwah Hee Joo terus memperhatikannya.
Madam Go: “Beberapa hantu diam-diam menunggu sebuah kesempatan. Mereka akan mencoba menggunakanmu untuk menemukan kesempatan kembali (ke dunia). Burung kegelapan bersinar pada akhirnya, dan burung kematian akan hidup pada akhirnya. Hati-hati untuk tidak tertelan.”
Madam Go pun pergi meninggalkan Gong Shil yang sedikit ketakutan.
***
Kakak beradik Lee sedang bermain ayunan di taman. Mereka sedang menunggu ibunya yang sedang dalam perjalanan pulang. Seung Joon menjatuhkan bola yang dipegangnya. Bola itu menggelinding ke kaki seorang anak kecil. Seung Joon memperhatikan anak itu yang memanggil Seung Joon dengan tangannya.
“Seung Joon, apakah kau mengantuk?” Seung Moo bertanya pada adiknya. Namun ternyata adiknya tidak ada lagi di ayunan di sampingnya. “Seung Joon?!”
Seung Moo berjalan mencari adiknya. Bola yang tadi terjatuh diambil Seung Moo. Seung Moo terus mencari Seung Joon, “Seung Joon! Seung Joon! Dimana kau Seung Joon! Seung Joon!”
Seung Moo akhirnya melihat Seung Joon sedang berdiri menatap sesuatu. Seung Moo mengatakan pada Seung Joon untuk memberitahunya terlebih dulu sebelum pergi. Seung Joon menunjuk sesuatu yang ada di depannya. Sebuah boneka.
Seung Joon akan mengambilnya. “Jangan! Seseorang pasti meninggalkannya disini. Jika nanti itu tetap di sana, artinya itu sudah dibunag. Kita akan mengambilnya nanti.” Seung Moo mencegah Seung Joon. Seung Joon cemberut menatap boneka itu.
Kemudian Seung Moo mengajak Seung Joon untuk pulang. Seung Joon menoleh ke belakang, dan kini ada 3 orang anak kecil berwajah pucat yang matanya hitam di samping boneka itu melambaikan tangan pada Seung Joon. Seung Joon balas melambaikan tangan. Lalu boneka itu…matanya bergerak.
***
Kang Woo mengantar Gong Shil ke rumahnya. Kang Woo menanyakan bagaimana bisa Gong Shil mengenal Madam Go. Gong Shil sedikit bingung menjawabnya, kemudian menjawab mengenal Madam Go saat bekerja.
“Kau tidak menjelaskan secara terperinci, seperti biasa.”
Gong Shil tampak berpikir lalu dengan hati-hati bertanya pada Kang Woo, “Apakah kau benar-benar menyukaiku? Itukah mengapa kau terus menginginkan untuk mengetahui diriku?”
Kang Woo tetap menatap Gong Shil tanpa menjawab.
“Alasan mengapa aku tidak bisa berbicara tentang diriku sendiri dengan baik adalah karena aku sangat bahagia bahwa seseorang menyukaiku. Karena aku taku jika dia mengetahuinya, dia akan berlari menjauh. Kau merasa ragu pada gadis yang menakutkanmu, kan? Apakah mungkin dia seorang mata-mata Korea Utara? Apakah dia seorang penjahat? Apakah dia sebenarnya adalah laki-laki? Kau mempunyai semua pemikiran itu, kan? Tapi, apapun yang kau pikirkan, kau bahkan akan lebih terkejut. Aku sudah memperingatkanmu. Jangan datang terlalu mendekat. Aku sangat berterima kasih untuk hari ini.”
“Jangan berterima kasih padaku. Karena itu membuatku merasa bersalah. Kau bukan satu-satunya yang mempunyai rahasia. Aku juga mungkin mempunyai sesuatu yang tidak aku ceritakan padamu. Setelah mendengarkan peringatanmu, aku menjadi sedikit takut bahwa aku mungkin mengecewakanmu.”
Kemudian Kang Woo pamit pulang. Gong Shil berkata pada dirinya sendirinya, haruskan dia memberitahu Kang Woo, karena Kang Woo mengatakan sangat menyukainya. “Kang Woo! Aku melihat hanta! Bagaimana seandainya aku mengatahan hal itu…” Gong Shil menghela nafas.
***
Gong Shil berada di kantor Joong Won. Joong Won memberitahu bahwa Presdir Wang memutuskan untuk memegang tangan (bekerja sama) dengan Kingdom daripada mall Giant. Dan ternyata Presdir Wang juga mengatakan pada Gong Shil bahwa dia akan memegang tangannya. Dia mengajak Gong Shil pergi ke Cina. Tapi Gong Shil tidak bisa pergi, karena ada Joong Won disini. Walaupun Gong Shil sangat ingin pergi, tapi dia menolaknya.
“Itukah mengapa kau hari ini tidak bersemangat? Apakah sangat mengecewakan menolak tawarannya?”
“Ada sesuatu yang lain yang aku tolak. Aku merasa sangat sedih melepaskan yang satu itu pergi.”
“Apa lagi sekarang?”
“Orang yang mengatakan bahwa dia menyukaiku.”
***
Seorang anak perempuan memberikan lollipop pada Kang Woo sebagai ucapan terima kasih karena telah mempertemukannya kembali dengan ibunya. Rupanya anak tadi terlepas dari pegangan ibunya saat berbelanja. Kang Woo memandangi permen itu lalu tersenyum.
***
“Aku tidak bisa memberitahunya tentang melihat hantu. Sekarang lebih sulit mengatakannya karena dia mengatakan dia menyukaiku. Jika itu tidak berjalan, aku hanya akan berpura-pura aku adalah seorang yang normal. Tapi aku sangat putus asa. Mengapa aku melihat hantu?” Gong Shil berkata dengan sedih.
“Tae Gong Shil.” Joong Won memegang pundak Gong Shil. “Kau…terlihat jauh lebih normal daripada saat pertama kali aku bertemu denganmu.” (sampai sini Joong Won terlihat tulus, lalu dia berkata seperti biasa). “Dia akan berpikir kau menolaknya karena kau kau sombong.”
“Aku lucu, kan? Sekarang saat aku mempunyai lubang untuk bernapas, aku mulai berpikir mengenai hal yang berbeda, dan sekarang aku bahwan mempunyai banyak yang aku mau.”
“Manusia menginginkan hal lebih banyak lagi, saat sekali saja mereka merasa hidup enak. Itu bisa saja terjadi.”
Gong Shil tersenyum: “Terima kasih, Presdir. Bagiku, kau bukan hanya tempat persembunyian, tapi juga seorang penasehat.”
“Kau membawa Presdir Wang padaku, dan kehilangan hubunganmu. Jadi aku akan memberimu sedikit diskon.”
Gong Shil kembali berterima kasih. Lalu dia juga mengatakan bahwa hari ini dia merasa sedikit depresi, jadi dia tidak ingin melihat hantu. “Saat aku pulan ke rumah, bisakah kau ikut denganku?”
“Manusia selalu mengambil kesempatan disaat mereka pikir ada kesempatan. Itu…tidak akan terjadi.” Joong Won menolaknya. Gong Shil mengerti dan keluar dari kantor Joong Won.
***
Han Joo membagikan makanan dan minuman pada para ahjumma tim pembersih. Para ahjumma itu merasa senang dan penasaran ada peristiwa apa hingga Han Joo memberikan mereka makanan dan minuman. Tentu saja, Han Joo menginginkan sesuatu dari mereka.
“Apakah kalian mengenal Tae Gong Shil yang bekerja bersama kalian? Aku dengar dia pindah ke pelayanan pelanggan karena kasih sayang Joo Goon.” Han Joo mulai bergosip.
Para ahjumma terkejut, apakah mereka berada dalam hubungan seperti itu. Han Joo mengatakan sudah banyak bukti, dan bukan hanya satu orang saja yang melihatnya. Dan terlalu nyata jika mengatakannya hanya sebagai sebuah rumor.
Dari jauh Direktur Do dan Ast. Ahn melihat Han Joo beraksi. “Mulut Lee Han Joo memiliki kemampuan yang tinggi, jadi rumor menyebar dengan sangat cepat melampaui perkiraan.” Bisik Ast. Ahn. Direktur Do mengatakan sekarang seharusnya rumor itu sudah di dengar Presdir.
Kemudian para ahjumma mengatakan bahwa Gong Shil sepertinya sudah mempunyai pacar. Seorang anggota keamanan yang tinggal bersama dengannya, mereka juga pulang bersama. Han Joo menebak bahwa ini cinta segitiga.”
***
Kang Woo di kantornya, memandangi permen itu. Kemudia dia berdiri hendak pergi. Han Joo datang dan memanggilnya, dan mulai bergosip.
Han Joo: “Aku dengar, di tim keamanan kita, ada seorang pegawai yang tinggal di tempat yang sama dengan Tae Gong Shil. Dia mengajaknya pulang bersama. Siapa dia?”
Kang Woo: “Dia tidak hanya pulang bersama, tapi berangkat kerja bersama juga dan mengatakan bahwa dia akan menjadi pengawal pribadinya.”
Han Joo: “Benarkah? Nona Te Gong Shil keren! Tapi bagaimana dia mendapatkan semua pria seperti itu dengan lingkaran kegelapannya?”
Kang Woo: “Itu benar. Aku baru saja memperhatikannya, tapi sepertinya mereka menjadi semakin dekat.”
Han Joo: “Itu yang disebut menggoda! Itulah mengapadalam Lorelei Rock banyak pria yang tercebur ke dalam kematian! Bagaimana pun juga, siapa orang bodoh yang tergoda itu?”
Kang Woo: “Itu aku. Akulah yang sedang menyelam ke Lorelei Rock. Tidak mudah untuk menyelam kedalamnya. Aku membutuhkan banyak keberanian.”
Kang Woo pun beranjak pergi meninggalkan Han Joo yang masih bengong tidak percaya dengan apa yang di dengarnya. Kemudian Kang Woo bilang mereka harus memberi batasan pada Han Joo. Kang Woo juga menanyakan apa tujuan Han Joo (bergosip), tapi Han Joo hanya meminta maaf.
***
Gong Shil berjalan sambil membawa barang dalam kardus. “Tidak ada pelanggan khusus, tapi hanya sekumpulan barang…ini sungguh hanya sebuah tempat penyimpanan.”
Tiba-tiba dari belakang Kang Woo memanggilnya. Gong Shil berhenti berjalan, dan Kang Woo menghampirinya.
***
Joong Won keluar dari kantornya dan mengatakan pada Sekertaris Kim, saat pulang nanti mereka akan membawa Tae Gong Shil bersama dengan mereka. Sekertaris Kim mengiyakan dan sedikit tersenyum.
(Gong Shil kan sebelumnya minta pulang bersama, tapi di tolak Joong Won, namun sepertinya Joong Won berubah pikiran.)
***
Kang Woo memberikan permen itu pada Gong Shil, dan berkata: “Aku ingin mengenalmu lebih baik. Aku akan mengambil keberanian. Kau akan mendapatkan kekuatan.”
Kang Woo tersenyum lalu meninggalkan Gong Shil tanpa menunggu jawabannya. Dan ternyata percakapan mereka dilihat oleh Joong Won.
Gong Shil berjalan sambil berpikir, dari dalam Joong Won berjalan beriringan dengannya. Saat Gong Shil akan masuk, Joong Won keluar, sehingga mereka bertemu pandang.
“Presdir! Orang yang menyukaiku…mengatakan bahwa dia akan mengambil keberanian untukku! Dia juga mengatakan padaku untuk mendapatkan kekuatan!” Gong Shil tersenyum senang mengatakannya.
“Jadi, apakah kau akan pergi setelah mendapatkan kekuatan?”
Tanpa berpikir, Gong Shil langsung menjawab: “Ya! Aku ingin pergi! Aku akan pergi!”
Komentar:
Sepertinya Kang Woo mulai tulus menyukai Gong Shil sejak Gong Shil jujur tentang perasaannya yang tidak bisa mengatakan jati dirinya sebenarnya. Dan Joong Won juga sepertinya mulai merasakan ada hal lain dalam hatinya pada Gong Shil setelah sentuhan-sentuhan mereka.
Mengenai perkataan Madam Go yang bilang, ada arwah yang menginginkan Gong Shil untuk bisa kembali hidup, dan diperlihatkan adegan arwah Hee Joo yang memandang Joong Won, mungkinkah arwah yang akan menggunakan Gong Shil adalah Hee Joo? Karena setelah Hee Joo menyampaikan perasaannya pada Joong Won saat merasuk, dia tidak mengilang seperti hantu lain. Dan mungkinkah karena itu, jika Gong Shil berada di dekat Joong Won hantu-hantu akan menghilang?
Oya, untuk mba fanny, ternyata memang benar kakak beradik Lee bukan hantu, soalnya di episode ini mereka ganti baju. Hehe..
Akhirnya part 2 muncul, makasih mbak mumu
ReplyDeleteaku suka kalau joong won perhatian sama gong shil
mauu dong dbawa pulang sama so ji sub :-D..setuju sm mbk mumu kalo kemungkinan hee joo yg ingin kembali melalui gong shil..hee joo g mnghilang sprti hantu2 yg lain mungkin krn tujuanny bkn untk sekedar menyampaikn perasaanny sja,tp utk kembali..(bikin sebel aja,seperti kata joong won yg udah mati mah mati aja g usah ganggu yg msh hidup..husshh)
ReplyDeletechi
berarti kl Heejoo hidup, GOngsil bakal mati dong?
DeleteThanks dah bwt sin0px mb mumu
ReplyDeletelanjut truz za
daebakkk
ReplyDeletetapi kok hantunya nggak ada yang muncul-muncul yaa....?
Akhirnya siap JŲ̃ƍǻ part 2 nya...makaci mbak mumu....
ReplyDeletewahh,
ReplyDeletemakin penasaran nih ..
#salam kenal ya mumu eonni.. :)
aku suka baca karya eonni, maaf ya baru kali ini coment,..
soalnya bacanya suka lewat hp..
wahh,
ReplyDeletemakin penasaran nih ..
#salam kenal ya mumu eonni.. :)
aku suka baca karya eonni, maaf ya baru kali ini coment,..
soalnya bacanya suka lewat hp..
gomawo mumu noona, jadi makin gak sabar nunggu sinopsis episode 8 ^^
ReplyDeleteBenar" sinopsis yg keren..di tunggu yahh episode 6 nya.. ^^
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletewaahhh...., makin penasaran dgn episode2 selanjutnya...., apalagi sama perkatannya madam go..., apakah bnr hee joo menginginkan tubuhnya gong shil atau ga? seruu...ni drama...,makasih buat mb mumu n mb fanny yg sudah membuat sinopsis master's sun...., tetap semangat y mb.
ReplyDeleteGomawo eonni...akhirnya kelar jg..ditunggu kelanjutannya! Hwaiting!!
ReplyDeletewah makin penasaran nih sama ceritanya .. Yang aku penasaran gong shil kecelakaan apa ya? Apa ada hubungannya dengan hae joo dan jung woo?
ReplyDeleteSemakin bagus penulisannya...mendekati postingan milik mba fanny...fighting...
ReplyDeleteWah..,,aku ketinggalan jauh nih.Harus cepet2 ke blog mbak fanny gumawo mbak mumu
ReplyDeleteAku masi kurang ngerti sm prasaan gong shil ke joo gun sbenernya dy suka ƍªk sih sm joo gun?
ReplyDeleteTpi klo ƍªk suka knpa dy suka seneng Ɓȃήƍέєë† pas diboLehin 'megang' joo gun,truz prasaan dy k kang woo?? Brharap sih dy ntarnya beneran suka sm joo gun ƍªk cuma sekedar 'manfaatin' joo gun bwt bantu ngiLangin hantu
Hiiihiii mianh kLo komen ku kepanjangn
Smaangatt mumu noona :)
wkwkwkwkwkwk sepertinya ada yg kecewa tuh
ReplyDeletekang woo kau sgt tamvan
makasih mbaknyaa :D
ReplyDeletehuaa T,T Ji woo sedih banget ....
ReplyDeletehuaa mb mumuu.. terlepas dari wajah hantu yg kadang bener2 nyeremin... ceritanya lucu.. polos, sweet, ahh semuanyaaa... seneng jg mb mumu g trlalu nunjukin gambar hantu yg bener2 serem.. tapi ga tau jg si kalo nanti ada gmbar sangat serem cz baru baca ampe ep 5.. huaa knp ga baca masters sun dari duluuu >.<
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMaaf klarifikasi isi komen diatas yang nulis bukan sy yg punya akun ni tp suami sy yg suka iseng.pas lg baca sinopsis sy ngurusi anak yg minta susu malah tabnya di ambil, karena Saking isengnya suka buat komen nglantur mau saya delete ngak bisa ya dah tak klarifikasi aja coz sy kan penikmat sinopsis yg setia
ReplyDeletegpp mba, santai aja.. malah belum saya baca juga komentarnya.. hehe.. udah terhapus koq itu.. :)
Delete