Sinopsis MASTER’S SUN Episode 13 - 1
Joong Won di ruangan operasi kehilangan denyut jantungnya. Arwahnya menemui Gong Shil, membelai pipi Gong Shil dan berkata: “Tae Gong Shil.. Aku cinta kamu.”
Arwah Joong Won menghilang. Gong Shil pun menangis mengira Joong Won sudah meninggal.
Tim dokter melakukan tindakan penyelamatan untuk mengembalikan denyut jantung Joong Won menggunakan alat kejut. Satu kali..dua kali..tiga kali..sampai enam kali barulah denyut jantung Joong Won kembali stabil.
Gong Shil masih menunggu di luar ruang operasi dengan cemas. Bibi Joo dan Direktur Do kemudian datang dengan berlari. Bibi Jo menghampiri Gong Shil.
“Aku dengar ini terjadi saat dia bersamamu. Aku tahu ada sesuatu yang tidak menyenangkan mengenai dirimu. Aku sudah memberitahumu untuk menjauh darinya!” Bibi Joo melampiaskan kekesalannya pada Gong Shil. Gong Shil hanya diam menunduk, tidak bisa membela diri. Karena Joong Won terluka memang saat bersamanya. Direktur Do berusaha menenangkan istrinya.
Kemudian ada yang memanggil Bibi Joo, dia dokter yang bertanggung jawab di rumah sakit itu. Bibi Joo segera menghampirinya dan menanyakan kabar Joong Won. Dokter itu mengatakan bahwa saat operasi berlangsung, jantung Joong Won sempat berhenti beberapa saat, namun beruntung keadaannya kembali normal dan operasinya masih berlangsung.
Bibi Joo merasa lega. Begitu pula dengan Gong Shil yang mendengar dari jauh. Gong Shil kemudian ikut menghampiri dokter dan bertanya kembali untuk meyakinkan bahwa Joong Won masih hidup. Dokter bilang kebetulan sekali tusukan obeng itu tidak sampai menembus jantungnya, “Operasi akan diselesaikan dengan aman.”
Gong Shil berbicara dengan dirinya sendiri, “Dia tidak mati. Maka dia hanya keluar sebentar seperti wanita di hotel itu..” Gong Shil kemudian berbicara pada dokter, “Aku harus pergi. Orang itu berpikir bahwa dia sudah mati. Aku harus melihatnya bangun dengan selamat…” Plak! Bibi Joo menampar Gong Shil. Direktur Do menutup mukanya seakan dia yang ditampar.
“Dia mati? Bagaimana kau bisa mengatakan hal semacam itu?! Kau..jangan pernah menunjukan wajahmu di depan Joong Won lagi.” Bibi Joo benar-benar marah pada Gong Shil. Dia bergegas pergi dari sana diikuti Direktur Do.
Gong Shil hanya bisa menunduk dan menangis. Bibi Joo tidak tahu Joong Won tadi menemuinya.
Joong Won masih di ruang operasi dan masih tak sadarkan diri. Gong Shil pun masih menunggu di luar sambil mengenggam kalung mataharinya.
Kemudian, Sekertaris Kim menghampiri Gong Shil dan mengatakan bahwa operasinya sudah selesai dengan selamat (berhasil). Gong Shil kemudian menanyakan apakah Joong Won sudah sadarkan diri, yang dijawab dengan gelengan kepala oleh Sekertaris Kim.
“Bibinya sedang tidak ada disini sekarang. Masuklah sebentar dan lihatlah sendiri.” Sekertaris Kim memberitahu Gong Shil. Gong Shil pun berterima kasih dan beranjak ke kamar Joong Won.
Gong Shil membuka pintu kamar dengan hati-hati. Dia melihat Joong Won yang terbaring dan dia mulai menangis lagi. Gong Shil menghampiri Joong Won dan menangis dengan menutup mulutnya, dia mengingat perkataan-perkataan Joong Won padanya.
“Masuk terlalu jauh ke dalam duniamu itu berbahaya.”
“Aku sudah pergi ke tempat yang paling jauh yang bisa aku tempuh.”
“Karena aku secara konstan bertemu denganmu, maka aku benar-benar terpesona. Aku..”
Tangis Gong Shil semakin kencang, dia merasa bersalah telah membuat Joong Won terlalu jauh masuk ke dalam dunianya sehingga membuatnya seperti ini. Gong Shil meminta maaf pada Joong Won dalam tangisnya, “Maafkan aku…maafkan aku…”
Di luar, Sekertaris Kim masih menunggu. Kang Woo datang dan menanyakan keadaan Joong Won, dan juga menanyakan Gong Shil apakah masih ada di dalam. Sekertaris Kim hanya menjawab dengan anggukan kepala.
Gong Shil hendak menyentuh tangan Joong Won. Tapi dia tidak kuasa, hingga mengurungkannya dan menggenggam kalungnya lebih erat.
Kang Woo masuk ke dalam ruangan dan menghampiri Gong Shil. Gong Shil menoleh pada Kang Woo, “Aku melihat presdir. Dia datang untuk mengatakan selamat tinggal, berpikir dia sudah mati. Bagaimana jika dia tidak pernah kembali?” Kang Woo tidak menjawab dan hanya menatap Joong Won. Gong Shil kemudian mengatakan bahwa dia bisa melihat hantu, tapi dia tidak bisa memanggil mereka.
Gong Shil tiba-tiba teringat dengan Madam Go, “Kegelapan akan secepatnya menutupi cahaya. Kematian juga akan secepatnya menelan kehidupan.”
Kemudian Gong Shil berkata pada Kang Woo bahwa dia harus menemui Madam Go. Dan tanpa menunggu tanggapan Kang Woo, Gong Shil segera pergi. Kang Woo menatap kepergian Gong Shil dengan perasaan iba.
***
Gong Shil benar-benar menemui Madam Go yang mengatakan bahwa Joong Won melihat matahari di jalannya menuju kematian, maka jiwanya akan berpikir bahwa dia sudah mati.
“Masih hidup, dan harus kembali, dia mungkin tidak akan mengerti.”
“Karena melihatku, dia tidak bisa kembali?” Tanya Gong Shil.
“Mungkin..dia sudah siap untuk menghilang selamanya.”
***
Arwah Joong Won sedang duduk di sebuah ruangan gelap dengan banyak cahaya. Dia membaca sebuah buku, buku yang terakhir dibacanya, “Wargrave” karya Agatha Christy. Lalu ada suara yang mengalihkan perhatiannya.
“Joong Won, apakah kau sekarang bisa membaca?” arwah Hee Joo muncul di depannya.
“Itu karena aku sudah mati.” Jawab Joong Won.
Karena sekarang Joong Won bisa melihatnya, maka Hee Joo merasa mereka sekarang bisa bersama.
***
Gong Shil bertanya pada Madam Go apakah dia bisa memanggil kembali jiwa Joong Won, “Aku ingin memberitahunya bahwa dia masih hidup, tidak mati, jadi dia harus kembali.”
Madam Go mengatakan dia tidak bisa melihat hantu seperti Gong Shil, tapi dia bisa mengontrolnya. Gong Shil mengatakan mereka harus memanggil Joong Won secepatnya, jika terlambat, dia mungkin tidak akan bisa kembali.
“Jika aku membantumu, apa yang akan kau lakukan untuk ku? Aku butuh kemampuanmu. Bisakah kau memberikan dirimu sendiri sebagai korban?” (korban disini, persembahan mungkin ya..)
“Apa yang akan terjadi jika aku menjadi korban?”
“Kau tidak akan bisa hidup di jalan yang kau inginkan. Kenapa? Apa kau perlu untuk melakukan perhitungan? Tidak banyak waktu yang tersisa…”
“Aku akan melakukan apapun yang kau perintahkan untuk aku lakukan. Tolong buat dia kembali.” Gong Shil menjawab tanpa berpikir panjang lagi.
Madam Go mengatakan perjanjian mereka sudah disepakati. Sekarang dia akan memanggil Joong Won. Madam Go membutuhkan sesuatu untuk memanggilnya. Sesuatu yang bisa membuatnya mengenali Gong Shil.
Gong Shil memegang kalungnya. Madam Go bertanya apakah benda itu membuktikan bahwa dia adalah mataharinya Joong Won. Gong Shil mengangguk dan memberikan kalung itu pada Madam Go.
Kemudian Madam Go kembali mengingatkan, “Seperti yang sudah aku katakan, sejak di bertemu denganmu, dia percaya bahwa dia sudah mati. Jadi sialnya, untuk memanggilnya dan membawanya kembali, setiap kenangan dia melihatmu bersinar, akan terhapus.”
“Apa kau mengatakan bahwa dia tidak akan bisa mengingat saat dia datang kepadaku?” Gong Shil mengingat saat arwah Joong Won bilang dia mencintai Gong Shil.
Tapi Madam Go bilang bukan hanya itu, tapi semua kenangan, “Taeyang, semua kenangan saat dia melihat kehadiranmu yang bersinar, semua arti dibalik kalung ini, akan terhapus.”
Gong Shil terkejut dan sekali lagi bertanya untuk meyakinkannya, apakah Joong Won benar-benar tidak akan mengingat semuanya. Madam Go bilang itu adalah pilihan (yang dibuat Gong Shil) untuk memanggil Joong Won kembali. “Apakah tidak apa-apa?” Tanya Madam Go kembali menanyakan keputusan Gong Shil.
“Aku tidak peduli. Bagaimanapun juga Taeyang yang gila akan pergi dari kehidupannya.”
Madam Go pun kemudian mengadakan ritual memanggil arwah Joong Won. Dia menyimpan kalung matahari di mangkok kaca yang berisi batu-batuan, lalu dia membakar sebuah kertas mantera dan menjatuhkannya di atas kalung. Kalung itu bersinar. Gong Shil menanti dengan cemas.
***
Arwah Joong Won menutup bukunya, kemudian berdiri berhadapan dengan Hee Joo. Di belakangnya sebuah pintu terbuka, dan memperlihatkan cahaya yang sangat terang di baliknya. Hee Joo menuju pintu itu dan menaiki tangga. Arwah Joong Won mengikutinya.
Namun tiba-tiba bertiup angin dan ada cahaya yang menyilaukan matanya, sehingga arwah Joong Won menutupi wajahnya. Hee Joo menghilang menjadi asap.
Di tangan Joong Won kemudian muncul kalung matahari, dan terdengar suara Madam Go, “Kau tidak mati. Kau harus kembali. Apa yang akan menghilang adalah cahaya itu.” (cahaya disini sepertinya menunjuk pada Gong Shil, makanya Joong Won tidak akan mengingat Gong Shil lagi). Kalung ditangan Joong Won bersinar dan kemudian menghilang. Pintu yang tadi terbuka kembali menutup, dan cahaya-cahaya yang ada di kamar itu pun padam.
Di rumah sakit, mata Joong Won yang menutup bergerak-gerak. Jari tangannya juga bergerak, dan monitor detak jantungnya mengalami peningkatan menjadi normal kembali (awalnya lemah).
Gong Shil berlari di lorong rumah sakit menuju kamar Joong Won. Terngiang kembali perkataan Madam Go, “Jangan lupakan kesepakatan kita. Dia seharusnya sudah kembali dengan selamat.”
Joong Won masih belum membuka matanya. Ada seorang wanita yang masuk ke ruangannya. Ha Na. Dia seperti hendak mencekik leher Joong Won, tapi dia hanya mengelus pipi Joong Won dan berkata:
“Joong Won. Bangunlah. Aku sudah menunggu selama 15 tahun sampai undang-undang pembatasan (kasusnya) berakhir untuk menemuimu. Bangunlah.” Hee Joo menatap Joong Won.
***
Gong Shil masih berlari, dalam hatinya dia berkata: “Presdir! Tolonglah bukan matamu!” Gong Shil juga masih menggenggam kalung matahari.
Mata Joong Won perlahan terbuka, dan melihat Ha Na yang tersenyum disampingnya. Karena Joong Won sudah bangun, Ha Na akan memanggil Bibi Joo yang berada di luar. Ha Na menduga Bibi Joo pasti akan merasa senang. Ha Na menghubungi perawat dengan intercom yang ada di kamar. Joong Won tidak berkata apa-apa, dia masih lemas, dan terlihat sedikit bingung.
***
Gong Shil tiba di depan kamar rawat Joong Won bersamaan dengan Bibi Joo dan rombongan (Sekertaris Kim, dokter, perawat). Gong Shil menunduk. Bibi Joo menghampirinya dan mengatakan bahwa Joong Won sudah bangun. Gong Shil bilang itu melegakan.
“Tae Gong Shil, aku memintamu dengan terus terang. Jangan temui dia lagi.” Kali ini Bibi Joo berkata dengan tenang, tidak membentak seperti sebelumnya. Gong Shil mengangguk pelan. Bibi Joo, dokter, dan perawat bergegas masuk.
Sekertaris Kim belum ikut masuk ke dalam. Gong Shil mengatakan kelegaannya pada Sekertaris Kim. Sekertaris Kim meminta Gong Shil untuk menunggu. Jika Joong Won bangung, Gong Shil akan bisa menemuinya sebentar.
Gong Shil menggeleng, “Aku hanya bisa datang sampai disini. Aku tidak akan datang lagi.”
“Presdir pasti ingin menemui Taeyang terlebih dulu.” Sekertaris Kim meyakinkan Gong Shil.
Gong Shil kembali menggeleng, sekarang dengan menahan tangisnya, “Dia mungkin tidak ingin. Aku tidak aka nada di kehidupannya lagi.” Gong Shil memandang ke dalam sambil menggenggam kalungnya. (hiks..aku sedih..betapapun Gong Shil ingin menemui Joong Won, tapi dia tidak bisa dan tidak mau..)
***
Joong Won meringin masih merasakan sakit. Selang oksigen dan monitor denyut nadinya sudah di lepas. Bibi Joo memegang muka Joong Won dan berkata bahwa dia berpikir Joong Won akan mati. Joong Won bertanya apa yang terjadi.
“Apa maksudmu dengan ‘apa yang terjadi?’, aku sudah memberitahumu untuk menyingkirkannya. Kau hampir mati mengikutinya!” berondong Bibi Joo.
“Mengikuti siapa? Apa yang kau bicarakan?” Oow, ingatan Joong Won sepertinya benar-benar ada yang hilang. Bibi Joo juga merasa aneh dengan perkataan Joong Won itu.
Joong Won memanggil Sekertaris Kim yang baru saja masuk. Sekertaris Kim tersenyum dan mengatakan dia merasa senang melihat Joong Won sudah sadar.
Joong Won menanyakan mengapa dia seperti ini, “Apakah aku benar-benar tersambar petir?” Bibi Joo melongo dan Sekertaris Kim juga terlihat bingung.
***
Gong Shil duduk di kantin rumah sakit bersama Kang Woo. Kang Woo menanyakan apa maksud Gong Shil dengan mengatakan bahwa Joong Won tidak akan mengingatnya. Gong Shil bilang Madam Go yang mengatakannya.
“Terluka karena berada di samping seorang wanita yang bisa melihat hantu, dan fakta bahwa dia datang padaku sebagai hantu. Dia (Madam Go) mengatakan semua kenangan itu akan terhapus.”
***
Joong Won mengatakan pada orang-orang ingatan terakhirnya. Dia ingat pergi ke sebuah rumah di tengah tanah lapangan golf miliknya bersama dengan Sekertaris Kim.
“Aku akan siap menerima sambaran petir.”
Joong mengingat, saat dia bertingkah seperti orang yang bodoh, mengatakan pada mereka untuk menyambarnya dengan petir.
“Apakah aku benar-benar tersambar petir? Ingatanku hanya sampai disitu.” (ingatan terakhir sebelum Joong Won bertemu dengan Gong Shil.. >.<). Sekertaris Kim menjelaskan bahwa kejadian itu sudah lama sekali.
Bibi Joo bertanya pada Joong Won apakah dia benar-benar tidak mengingat apapun setelah kejadian hari itu. Joong Won mengatakan karena dia merasakan banyak sekali sakit di tubuhnya, dia bisa merasakan masih ada obeng yang menancap di punggungnya, tapi dia masih bertanya-tanya bagaimana bisa dia berakhir seperti itu.
Direktur Do spontan menjawab pertanyaan Joong Won itu, “Itu karena Tae Gong…” mulut Direktur Do di pukul Bibi Joo, menyuruh suaminya diam. Bibi Joo mengatakan pada Joong Won untuk tenang dan memulihkan tubuhnya terlebih dulu, baru kemudian mereka akan membicarakan masalah itu. Bibi Joo mengelus kepala Joong Won. Dan Direktur Do memegang mulutnya yang tadi di pukul istrinya (he..lucu..).
Joong Won kemudian baru mengingat akan kehadiran Ha Na, dan menanyakan siapa dia. Semua orang menoleh pada Ha Na yang berdiri di belakang. Bibi Joo bilang dia akan mengenalkannya pada Joong Won nanti, dan meminta Joong Won untuk istirahat dulu.
Sekertaris Kim menatap Ha Na seolah mengingat seseorang yang pernah dilihatnya sebelumnya.
Bibi Joo meminta dokter (yang ternyata adalah Direktur RS) untuk mengawasi dengan baik kondidi Joong Won. Kemudian Bibi Joo mengajak Sekertaris Kim dan suaminya keluar. Saat
Sekertaris Kim melewati Ha Na, dia menatapnya lagi dan berusaha mengingat, tapi tidak yakin.
Joong Won mengatakan pada dokter bahwa saat bernapas dia merasa sangat kesakitan. Dokter akan memeriksanya kembali besok untuk kemungkinan adanya luka yang lain. Mereka akan mengetahui setelah mengujinya, kehilangan ingatan itu hanya akan sementara.
Ha Na menganggukan kepalanya pada Joong Won untuk pamit dan tak lupa dengan senyumannya. Joong Won menatap kepergian Ha Na dengan penasaran, siapa wanita itu.
Joong Won yang masih bingung dengan ingatannya sendiri, memandangi telapak tangannya, “Sesuatu bersinar, dan menghilang.” Joong Won mengepalkan tangannya.
***
Gong Shil di rumahnya duduk disamping tempat tidur, dia mengingat janjinya pada Joong Won.
“Tapi..jika kau benar-benar menginginkanku untuk pergi, aku akan pergi saat kau mengatakannya untuk pertama kali.”
Gong Shil menangis lagi. Dia berpikir bahwa sekarang adalah saatnya untuk pergi. Gong Shil menggenggam erat kalungnya, dan terus menangis, merasakan kepedihan di dadanya.
***
Bibi Joo berbicara enam mata dengan suaminya, Direktur Do dan Sekertaris Kim. Bibi Joo mengatakan jika Joong Won benar-benar tidak mengingat apapun, maka itu hal yang bagus.
“Apapun yang terjadi, tidak ada seorang pun yang boleh menyebut anak itu (Gong Shil) di depan Joong Won.” Direktur Do dan Sekertaris Kim mengiyakan dengan setengah hati, Bibi Joo sampai menatap suaminya penuh ancaman. (Mereka berdua kan pendukung Joong Won-Gong Shil..)
***
Han Joo bergosip di depan Gong Ri. Dia mengatakan bahwa ada rumor yang menyebutkan bahwa Tuan (Joong Won) hampir mati saat bersama dengan Gong Shil.
“Mereka mengatakan itu terjadi saat Joong Won dan Gong Shil mencari anak yang hilang, mereka mengejar pelaku. Presdir menyelamatkan Gong Shil.” Gong Ri terlihat sedih dengan nasib adiknya.
“Tapi, bagaimana Gong Shil mengetahui bahwa anak yang mati itu ada di bengkel mobil?” Han Joo bertanya dengan sedikit berbisik.
Gong Ri bilang sebaiknya Han Joo tidak usah tahu. Lalu Han Joo mengatakan bahwa istri Direktur Do yang merupakan Bibinya Presdir, memberitahu mereka untuk tidak membicarakan Gong Shil, jadi mereka tidak bisa berbicara dengan suara keras mengenai Gong Shil.
Gong Ri mengatakan bahwa Han Joo juga tidak bisa (tidak boleh) membicarakan Gong Shil walaupun dengan suara pelan.
***
Joong Won pulang ke rumah. Bibi Joo mengatakan seharusnya Joong Won tetap di rumah sakit, mengapa Joong Won mengatakan pada mereka bahwa dia sudah pulang. Joong Won menjawab, dia bisa bernapas dan rumah lebih nyaman untuknya.
Bibi Joo menanyakan apakah tidak apa-apa Joong Won sendirian, dan meminta Joong Won untuk tinggal dirumah mereka saja. Bibi Joo sudah menyiapkan semua yang disukai Joong Won. Joong Won minta bibinya itu membawakannya beberapa makanan, karena dia lapar. Bibi Joo pun dengan segera pulang ke rumah untuk mengambil makanan.
Direktur Do juga pamit dan menyuruh Joong Won untuk beristirahat dengan baik. Tapi, Joong Won memberikan kode dengan matanya, meminta Direktur Do untuk duduk. Setelah yakin istrinya sudah keluar rumah, Direktur Do pun duduk dan bertanya apa ada yang ingin dikatakan oleh Joong Won padanya.
“Apa yang terjadi padaku? Aku pikir bibi menyembunyikan sesuatu. Jelaskan semuanya padaku dengan sederhana.” Pinta Joong Won.
Direktur Do menghela napas, dia sulit mengatakan yang sebenarnya karena sudah berjanji pada istrinya, “Aku tidak benar-benar memiliki sesuatu untuk di katakan. Kau pergi bekerja dengan baik. Pengembangan Kingdom ke Shanghai juga berjalan dengan baik. Untuk bengkel mobil, kau hanya kesana dengan seorang pekerja yang secara kebetulan menemukan penjahatnya.”
Joong Won menggeleng, masih merasa ada yang aneh, “Sesuatu yang sangat penting, intinya, pokoknya, telah hilang. Kau tahu apa itu, kan?”
Direktur Do akan membuka mulutnya tapi tidak jadi. Joong Won mengatakan karena Direktur Do ingin mengatakan apa itu, dia pikir melihatnya menjuntai di pinggir bibir Direktur Do. Joong Won sekali lagi meminta Direktur Do mengatakannya saat Bibi Joo tidak ada disana.
“Apa maksudnya menjuntai?” Direktur Do memegangi bibirnya, tapi tidak mengatakan apapun lagi.
Joong Won mengangkat kakinya ke meja, seperti yang biasa dia lakukan. Dan kakinya mengenai buku “serigala & kambing”. Joong Won penasaran dengan buku itu dan melihatnya, sebuah buku anak-anak. “Mengapa ini ada di rumahku?”
Direktur Do tertawa, “Iya benar. Terutama karena kau tidak bisa membaca.” Joong Won menatap Direktur Do yang membuatnya tidak tertawa lagi.
Joong Won membuka buku itu, dan…dia bisa membacanya! “Di malam berangin kencang.”
Sementara itu Direktur Do mengatakan dia benar-benar tidak tahu apapun dan juga tidak ada yang ingin dikatakan. Direktur Do tidak sadar Joong Won membaca bukunya. Saat Joong Won bertanya mengapa dia seperti ini (bisa membaca lagi), Direktur Do hanya menjawab bagaimana dia bisa tahu..sungguh tidak ada yang menggantung di mulutnya.
Joong Won terus membalik halaman bukunya, “Mengapa…aku bisa membaca apa yang tertulis?”
Direktur Do pun akhirnya menyadari Joong Won membaca buku itu, “Presdir Joo..kau benar-benar bisa membaca buku itu?”
Joong Won mengatakan mungkin dia benar-benar telah tersambar petir. “Apa yang sebenarnya terjadi?” Joong Won membelalakan matanya dan menggelang, masih tak percaya.
***
Gong Shil mengenakan kalung mataharinya. Karena Joong Won tidak akan mengenalinya, Gong Shil bisa memakainya kapanpun dia mau. Pesonanya menyala. Gong Shil merasa itu cukup untuknya, dia akan baik-baik saja hanya dengan kalung itu.
Gong Shil memaksakan senyumnya, “Tae Gong Shil, kau mendapatkan perlindungan di lehermu.”
Gong Shil berjalan di mall menuju ruangannya. Kemudian dia menghentikan langkahnya, melihat Joong Won yang berjalan di depannya dengan arah sebaliknya. Gong Shil dia di tempat sambil menatap Joong Won, ketika Joong Won sudah dekat dia memegang kalungnya dan menundukan kepala. Joong Won melewatinya begitu saja dengan senyuman tersungging di wajahnya.
Ketika Joong Won melewati bangku hantu ahjussi tempat sampah, tempat sampahnya berputar membuat Joong Won terkejut dan melihat Gong Shil yang diam berdiri membelakanginya. Joong Won memperhatikan Gong Shil seakan mengingat seseorang yang pernah ditemuinya (semacam déjà vu, seperti Sekertaris Kim pada Ha Na).
Gong Shil melanjutkan langkahnya, dan Joong Won akan mengikutinya. Tapi kejadian itu terlihat oleh Bibi Joo, yang dengan cepat memanggil Joong Won untuk mengalihkan perhatiannya dari Gong Shil.
“Mengapa kau tiba-tiba datang kemari. Aku seharusnya tetap beristirahat di rumah.” Bibi Joo menghampiri Joong Won.
“Bibi, kau mengatakan sebuah obeng besar menusuk punggungku, kan? Aku pikir ada sebuah kekuatan dengan obeng itu. Kata-kata. Aku bisa membacanya. Dengan lembut. Semuanya.” Joong Won mengatakannya dengan bersemangat. Bibi Joo menatapnya tak percaya.
Joong Won kemudian membaca spanduk yang ada di dekat situ, “Kingdom, mimpimu yang paling spesial akan menjadi kenyataan”. Sudah ratusan kali dia lewat disitu dan akhirnya dia bisa membacanya. Tapi dia merasa kata-kata itu buruk, dia harus merubahnya, dan menebak pasti itu gayanya Direktur Do. Bibi Joo tidak berkata apapun, hanya memandangi Joong Won dan spanduk itu. Dan kemudian mengikuti Joong Won yang sudah beranjak pergi dari sana. Mungkin Bibi Joo masih belum percaya.
***
Gong Shil membereskan barang-barangnya di ruangannya. Dia kemudian berbicara pada boneka Gong Shil, “Gong Shil, aku dengar dia bisa membaca sekarang. Ahjussi tempat sampah mengatakan dia mendengarnya dengan jelas. Itu bagus bukan? Aku senang.”
Gong Shil membelai-belai boneka Gong Shil dan memasukannya ke dalam kotak untuk membawanya serta.
***
Joong Won membaca dokumen di depan Sekertaris Kim, “Sekertaris Kim, sekarang kau bisa bekerja sendiri dengan dokumen-dokumen. Pekerjaanmu akan berkurang setengahnya, bukan sepersepuluhnya.” Joong Won terlihat senang.
“Aku berpikir bahwa itu akan terjadi. Kau mencoba sangat keras untuk merubahnya.” Sekertaris Kim tersenyum senang melihat Tuannya senang.
Joong Won tidak yakin dia melakukannya (mencoba berubah sehingga bisa membaca).
Jin Ju masuk ke ruangan Joong Won dengan membawa buket bunga di keranjang, tulisannya: “Aku berharap untuk kesembuhanmu dengan cepat. Presdir Mall Giant Lee Jae Seok.” Jin Ju mengatakan bunga itu dikirim oleh Presdir Giant untuk kepulangan Joong Won dari rumah sakit.
Joong Won merasa heran dengan dirinya sendiri, Joong Won berdiri mendekati bunga itu, “Aku benar-benar tidak bisa membayangkannya. Presdir Giant dan aku dalam sebuah hubungan untuk memberi dan menerima bunga?!” (hiihii..Joong Won kan ingatnya dia musuhin Giant, koq tiba-tiba malah dapat kiriman bunga..)
Sekertaris Kim memberitahu bahkan mereka sering bermain golf bersama. Golf? Joong Won makin tak percaya, tidak mungkin terjadi.
Kemudian Sekertaris Kim mengatakan ada berbagai hal yang dia tidak bisa tanyakan pada Joong Won hingga sekarang karena hal-hal itu pribadi, dan meminta Joong Won untuk menentukan apa yang akan dilakukan Joong Won. Joong Won kemudian duduk dan menanyakan hal pribadi yang seperti apa yang dimaksud Sekertaris Kim.
“Aku mendapatkan telpon dari kepolisian, bahwa mereka ingin memberikanmu ‘penghargaan wargakota’ untuk keberanian.”
Joong Won terkejut, “Untukku? Kenapa? Oh, setelah aku ditusuk di punggung dengan obeng, anak yang meninggal itu ditemukan, apakah karena itu?”
“Bukan hanya karena itu. Bukan hanya itu tapi sebelum kejadian itu, saat kau menolong prajurit yang melarikan diri untuk menyerahkan, kau meyakinkannya sendirian. Jadi mereka ingin berterima kasih.”
Joong Won lebih terkejut lagi, “Seorang prajurit yang melarikan diri? (Sekertaris Kim mengiyakan) Itu mungkin bukan aku. Sesuatu telah salah. Bukan Joo Joong One (Won), tapi Joo Joong Two, atau Joo Joong Three. Aku tertawa karena itu tidak lucu.” Joong Won tertawa kecil.
Joong Won berubah serius dan bertanya lagi, itu benar-benar bukan lelucon yang lucu kan? Sekertaris Kim mengatakan bahwa itu dia, Joo Joong Won.
Kemudian, karena Joong Won sudah keluar (masuk kantor lagi), Sekertaris Kim meminta Joong Won segera membayar uang untuk pembangunan Pusat Perlindungan Kekerasan Anak.
“Tunggu.” Joong Won memegangi keningnya. “Aku mengatakan padamu bahwa aku akan membangun Perlindungan Kekerasan Anak? Pusat? Bukan tempat parker Kingdom, atau gedung tambahan, tapi Pusat Perlindungan Kekerasan Anak?”
Sekertaris Kim mengiyakan, Joong Won sudah menyetujuinya. Joong Won berdiri dan berkata dia yakin bibinya memberikan dia obat yang aneh. Dia harus menanyakan pada bibinya apa yang dia berikan padanya. Joong Won panik, dia menunjuk otaknya, “Ini salah. Aku pikir aku harus memeriksakan kembali otakku.”
Joong Won beranjak pergi, kemudian berhenti dan berkata, “Sekertaris Kim, aku telah melakukan hal-hal yang tidak pernak aku lakukan sebelumnya. Kau tidak menemukan keanehan? (Sekertaris Kim mengangkar bahu) Dalam masa dimana aku tidak mengingatnya, apakah matahari terbit dari arah berlawanan?”
“Aku tidak bisa mengatakannya. Mungkin ada matahari spesial (Taeyang) yang hanya terbit didekatmu.” Sekertaris Kim tersenyum. Joong Won masih merasa itu aneh, dan berjalan pergi.
***
Kang Woo menemui Gong Shil, dia menanyakan kembali apakah Joong Won benar-benar tidak mengingat Gong Shil.
Gong Shil tersenyum mengiyakan, “Ini lucu, bukan? Aku berpikir bahwa wanita aneh itu (Madam Go) hanya seorang dukun, tapi dia benar-benar memiliki kemampuan.”
“Tidakkah seharusnya kau berbicara dengannya (Joong Won)? Presdir telah benar-benar sembuh dan baik-baik saja. Dia terluka adalah kesialan, itu hanya sebuah kecelakaan. Itu bukan kesalahanmu.” Joong Won memberikan pendapatnya.
“Itu sebuah kecelakaan. Aku tahu. Tapi itu menyadarkanku. Dia selalu mengatakan bahwa orang yang bisa kau lihat lebih menakutkan daripada hantu. Saat aku ketakutan diantara kenyataan dan hal yang hanya bisa aku lihat, aku bertemu dengannya. Sejak aku menemukan tempat untuk bersembunyi, aku senang berada disisinya. Tapi aku mengira aku menyeretnya, yang tidak bisa melihat apapun, terlalu banyak ke dalam duniaku. Karena aku, yang bisa melihat, tidak berhati-hati, aku menyimpannya, yang tidak bisa melihat, kedalam bahaya terlalu banyak. Sehingga aku menyadari bahwa aku benar-benar harus bangun dan menjalani hidup. Aku mengira dalam rangka untuk bangun dan menghadapi kenyataan, seseorang perlu untuk kehilangan sesuatu yang spesial.” Gong Shil berusaha tegar.
“Tidak seperti itu. Aku tahu kau benar-benar menyukainya. Bagaimana dengan hatimu?”
Gong Shil tersenyum dan memegang kalungnya, “Aku menyegelnya. Aku masih punya hati yang mencintainya, jadi itu tidak menghilang. Jadi, aku baik-baik saja sekarang.”
***
Bersambung ke bagian 2
Komentar:
Bibi Joo benar-benar sayang dengan keponakannya. Tapi sayangnya dia menjadi over protective. Tidak salah jika akhirnya dia menyalahkan Gong Shil akan peristiwa yang terjadi. Selain memang terlihat benar kenyataanya seperti itu (padahal Joong Won ingin melindungi Gong Shil), Bibi Joo sudah dari awal merasa tidak suka pada Gong Shil, dan merasa Gong Shil akan membuat kemalangan pada keponakannya, maka ketika itu benar-benar terjadi, Bibi Joo sangat menyalahkan Gong Shil.
Aku sedih dan menangis untuk Gong Shil di episode ini. Walaupun sebenarnya dia masih bisa mendekati Joong Won dari awal lagi, atau berkenalan dengan cara yang berbeda, tapi Gong Shil menahan diri untuk tidak masuk ke dalam kehidupan Joong Won lagi. Karena dia tidak ingin membuat Joong Won terluka lagi jika Gong Shil masih berada di dekatnya.
Lalu, pengorbanan Gong Shil seperti apa yang akan di minta oleh Madam Go? Karena di episode ini belum disebutkan, hanya baru di sepakati. Ah, aku punya firasat buruk… jadi takut sad ending nantinya.. >.<
Akhirnya ada juga,,sedih liat JW amnesia gitu slalunya dibeberapa eps terakhir klimaksnya begini (⌣́_⌣̀)
ReplyDelete-wulan-
Yaah keduLuan M̶̲̥̅̊b̶̲̥̅̊ά̲̣̥k wuLan deh :P
DeleteSedih Ɓȃήƍέєë† Ɣ∂ªªª liat gong shil sma skaLi Ǧά̲κ̣̇ di inget sm joong won:(
Tpi aku sebel sm ha na,slama ini dia sembunyi,nunggu kasus penculikan di ttup bru deh dia muncul,udah jelas klo ha na sm hee joo pelaku nya,tpi apa motif mereka??aku Ǧά̲κ̣̇ bsa nebak..
Hhh..episode tegang niih,tp lucu pas bbi joo ngancem sekre kim sm dir Do,hehee
Mian komen ku kali ini kepanjangan,smaaangKaa mumu!!
Aha ahaa pertamax niihh :D
ReplyDeleteTetep smangaKa mumu ngerecaps nyaa!!
SaLam kenaL Ɣ∂ªªª
Jadi agak ilfeel .... Kenapa lost memory lagi.............. Pdhl kmrn ga sabar ngg episode selajutnya...
ReplyDeletesebelum baca,, kasiih komen duluu...
ReplyDeletemakasiih mba sinopnyaa.. mba fighting !!
Agak gak masuk akal jg nih yg ditusuk punggungnya koq bisa amnesia hehehe
ReplyDeleteamnesianya Joong Won tidak ada hubungan dengan luka tusuk di punggungnya, jadi sama sekali bukan karena masalah medis. Joong Won hilang ingatan karena itu bagian dari kesepakatan MAdam Go dan Gong Shil. Agar Joong Won tidak berpikir dirinya sudah mati, ia harus melupakan pernah bertemu Gong Shil.
DeleteKok ceritanya mirip sama secret garden ya... lost memory tp mereka merasa ada yg hilang dan pd saat bertemu
ReplyDeleteDengan para wanitanya, mereka seperti pernah mengenal n merasakan sesuatu.. tp ku harap akhir cerita ini
Sama dengan secret garden yg happy ending,,, n tidak ada kematian lg... poor gong sil.. sedih lihat episode ini.
Semangat ya buat yg tulis sinop nya. ..
Baca komen komen d forum2 lumayan bnyk yg kecewa niih joong won amnesia klise katanya. Tp menurut aq oke oke ajh siih, lagian kn emg dr awal storylinenya ngikutin kisah serigala dan domba yg katanya d cerita itu sang serigala jg ilang ingatan (meskipun sempet bingung, bknnya awalnya gong shil yg srigala y?).
ReplyDeleteo iya sempet punya feeling jelek deh, apa jangan2 mksd madam go ke ging shil yg bilang bahwa ging shil tdk akn hidup seperti yg dia mau itu mksdnya gong shil harus mau tubuhnya dirasuki roh2 pelanggannya madam go y?
Jd ging shil harus rela tubuhnya d pinjam buat ngbantuin costumer yg dtg k madam go gituu.
hadeuh hadeuh..
Penasaran sama buku agatha christie yang wragrave itu......judulnya apa ya....aq agatha christie addict semua bukunya punya 2 bahasa . Indonesia and english...kaya nya musti baca2 lagi nich....ebook nya aja....
ReplyDeleteSo ji sub cakep bgt....ngga kuat liatnya....hadeh....
And Then There Was None, dalam bahasa Indonesia diterbitkan dengan judul Sepuluh Anak Negro. Aku pernah membaca buku ini tapi waktu aku SMP. Jadi udah lupa ceritanya hehehe^^
Deletedlm buku And Then There Was None, ada tokoh namanya Lawrence Wargrave yang membunuh orang2 yang pernah melakukan kejahatan tapi lolos dari hukum. jadi ada yang tau kemungkinan hubungannya sama Ha Na?
Deletehebat unnie buat sinopsisnya .....
ReplyDeleteNoona,, posting sinopsisnya jng kelamaan,, aq penasaran -_-
ReplyDeleteMungkin madam Go ingin menukar tubuh Gong shil dengan roh/ jiwa lain?? I hope not >_< atau mengangkat Gong shil jadi murid dan menjadi penerusnya (membayangkan Gong shil berpakaian ala madam Go dan jadi peramal, hehehe ^-^)
And for Ha na,, Go to Hell sana :P nyusul kembaranmu, jng deket2 sama jong won,, hush hush
Liat So ji sub jadi inget sobatnya Park Yong Haa......I miss u
ReplyDeleteBiasanya mata So ji sub selalu sendu tp disini ga terlalu....
Utk Mumu, Fanny, Dee dll I love u full..... Baca sinopsis kalian bikin ak jadi ga terlalu ngotot nonton dramanya sampe begadang....
Makasih yaa d tggu sinop brktnya
ReplyDeleteSelalu senang dengan genre drama seperti ini, hilang ingatan untuk memulai lagi dari awal sambil menikmati dejavu2 gitu...hehe.. sampai ingatannya pulih kembali, seharusnya akan menghadirkan kejadian2 yang lucu2 ya, tapi setelah menyadari kehadiran hee joo yang ternyata sengaja menunggu 15 tahun untuk menghilangkan jejak dan menghindari hukuman... oh no...
ReplyDeleteArghhhhhh.... kenapa mesti Amnesia???
ReplyDeletetapi ya sudahla..., namanya cuma cerita..
tapi cinta bisa mengalahkan segalanya...
semangat Gong shil oenni...
makin lama, makin excited ntuk baca trus sinops nya...
semangatt unnii :D ....
ReplyDeletesuka banget dengan sinopsinya mbak fanny... terima kasih mbak fanny..
ReplyDeletesuka banget dengan sinopsinya mbak fanny... terima kasih mbak fanny..
ReplyDeleteSo sadd liat Gong Sil,,T.T
ReplyDeleteKomentar2nya dr ♍ϐ' mumu n fanny jg sangat dtunggu,,•τнänκyu n keep fighting for the next episode. (ง'̀⌣'́)ง
*ratna.alel
ehhmmm makin penasaran n ga sabar nunggu sinopsis selanjutnya,,, thanks mba fanny... :)
ReplyDeleteMgkn ntar madam go, minta kemampuan gong shil kali Чά"̮...!!
ReplyDeleteJd ntar gong shil normal lg, n jong won juga balik ingatan'y.. End happy ending dech...!!!
Onnie fanny n onnie mumu tx Чά"̮ buat sinop'y..!!
Fighting!!!
Paling ilfill Ќäľ☺ nonton drama Δðå bagian amnesianya. Bikin geregetan klo lupa ingatan. Ha na kayAnya tuker identitas ma kembarannya. Jadi ha na tu sebenernyahee joo.jadi yang mati tu ha na. Joong won jangan lama2 amnesianya. Sedih liat Tae Yang nangis mulu. Heejoo kenapa mw minjem raga tae gong shil ya? Buat apaan? Takutnya ƍåк̲̮̲̅͡ di balikin ℓªĞï. Mbak mumu S̤̥̈̊€Ω̶@̤̈Ť ya nulisnya. Walo udah nonton tapi tetep nungguin postingan mbak mumu ma mbak fanny. Makasih
ReplyDeleteKlo mereka tukeran ID,trus yng mati itu ha na,knapa hantu ha na ngaku2 jadi hae jo? Apa mskipn ΰϑa̶̲̥̅̊h jadi Hantu bisa boong juga yaa..agak aneh sih sbenrnya,bikin bingung,yng mati itu ha na apa hae jo?
DeleteEpisode yg bikin nyesek deh (⌣́_⌣̀)
ReplyDeleteTae gong shil ,FIGHTING (҂'̀⌣'́)9
Semua pasti baik2 saja :p
Master's sun diperpnjang 1episode yah??wah q hrap sih happy ending :)
walaupun sedih , tapi tetep keren ceritanya , moga endingnya bahagia ;) amin
ReplyDeletembak mumu makasih yaa :)
:: syifa
halo mbak yang baik, makasih buat postingan. kadang ak lebih suka baca postingan yang mbak buat daripada nonton langsung jadi kaya baca novel (soalnya ak suka baca novel) apalagi klu baca komen2 yang mbak buat kadang geli sendiri bacanya.
ReplyDeletemudah2an semangat trus buat sinopnya!
Lama-lama saya merasa drama ini seperti Secret Garden, kena amnesia segala. Well, tapi secara keseluruhan gak kalah seru ceritanya. Thanks buat penulis blog ini.
ReplyDelete