Sinopsis MASTER’S SUN Episode 15 - 2

“Kepala Kang, apakah kau benar-benar akan berhenti?” Han Joo bertanya dengan lesu. Kang Woo tersenyum dan membenarkan. Han Joo menanyakan Sekertaris Kim yang juga berhenti bekerja, dan Kang Woo juga menduga sepertinya begitu.

“Terima kasih, untuk selama ini.” Kang Woo menyentuh pundak Han Joo. Kemudian anak buahnya memberikan penghormatan sebelum Kang Woo berjalan pergi. Han Joo mendesah, Tae Gong Shil berhenti dan sekarang Sekertaris Kim juga Kang Woo, sebuah kekacauan besar telah terjadi.

Kang Woo yang akan keluar dari ruangan tim sekuriti bertemu dengan Yi Ryeong. Mereka kemudian berbicara di taman. Yi Ryeong mengatakan bahwa dia akan pergi ke Amerika. Kang Woo bilang itu bagus. Yi Ryeong mengajak Kang Woo untuk makan bersama satu kali saja.

“Karena kau, banyak janjiku sampai sekarang sudah dibatalkan. Apa kau tahu? Kau tahu?”

“Baiklah. Ayo makan. Aku akan mentraktirmu. Apa yang ingin kau makan?”

Dan kini mereka berada di sebuah restoran biasa. Makanan disajikan oleh pemilik restoran.

“Aku kira kau akan membawa pria pekerja ini ke tempat mahal dimana itu akan mengosongkan dompetnya, tapi..disini?”

“Ini tempat dimana kau bilang kau makan lobak kuning. Kau akan pergi mengajakku tapi dibatalkan. Aku ingin tahu bagaimana bagusnya tempat ini.”

Kang Woo menyewa semua tempat itu untuk menghargai privasi Yi Ryeong. Kang Woo menyuruh Yi Ryeong makan sebanyak yang ia inginkan. Tapi setelah mereka benar-benar disana, Yi Ryeong merasa benar-benar membosankan. Kang Woo mengatakan ini aman. Dia meminta Yi Ryeong mengatakan saja bahwa mereka bertemu saat pertemuan di sekolah menengah dan makan kue beras pedas bersama dan putus.

Yi Ryeong meminta Kang Woo mengambil tambahan lobak. Kang Woo tersenyum dan mengambil piring kecil yang disodorkan Yi Ryeong. Setelah Kang Woo beranjak pergi, Yi Ryeong mengelarkan bir dari tasnya dan menuangkannya pada gelas cola Kang Woo, gelasnya dan botol cola.

Setelah Kang Woo kembali Yi Ryeong mengajaknya minum secara one shot (sekali teguk langsung habis), seperti paus bersungut hitam. Mereka pun bersulang dan minum. Yi Ryeong mengawasi Kang Woo minum, dia sendiri tidak meminum semua cola di gelasnya. Sampai akhirnya makanan di meja hampir habis dan botol cola sudah kosong, serta Kang Woo sudah mabuk.

“Ah, aku merasa aneh..aku merasa seperti jika aku habis minum alkohol.” Kang Woo mengendurkan dasinya.

“Kang Woo. Aku tidak ingin putus begitu saja denganmu. Jika aku secara pribadi memintamu untuk minum bersamaku, kau akan menjadi serius lagi, dan berhenti minum.”

Kang Woo bertanya apakah dia baru saja minum. Yi Ryeong mengangguk. Kang Woo berkata bukannya dia menjadi serius, tapi dia tidak bisa minum alkohol.

“Kau tidak berpikir sedikitpun aku cantik? Bahkan jika kau minum, kau tetap tidak berpikir aku cantik?”

“Kau cantik. Tae Yi Ryeong sangat cantik.” Bahkan kadang kala saat Yo Ryeong datang tiba-tiba, Kang Woo berpikir pada dirinya sendiri, ‘wow, sangat cantik’. Lalu Yi Ryeong bertanya lagi, jika dia cantik, mengapa Kang Woo tidak menyukainya.

“Ada seseorang yang harus aku lindungi. Aku bahkan tidak tahu jika aku bisa melindunginya.”

Yi Ryeong kesal dan berkata dengan nada tinggi, “Apa kau semacam pengawal untuk Tae Gong Shil?”

Kang Woo tersenyum, “Ya. Jika dia memanggil namaku sekali saja, aku bisa membuktikan bahwa itu benar berada di depannya, tapi dia tidak memangil namaku. Jadi aku hanya akan tetap mengawasinya. Ku ingin orang itu, untuk tidak merasa takut lagi, dan merasa aman. Dengan itu, aku akan bisa meninggalkannya.”

Kang Woo mendesah, lalu tak sadarkan diri. Yi Ryeong menangis, dia mengatakan dia tidak ingin melindungi Kang Woo makanya dia membuat Kang Woo mabuk. “Kau berpura-pura sedih, karena kau ingin aman, kan?” Yi Ryeong menangis.

***

Gong Shil mengatakan dia akan pergi ke tempat yang ada di buku kumpulan foto pada Gong Ri. “Eonni, ada seseorang sepertiku. Seseorang yang bisa melihat hantu. Dia ingin aku pergi bersamanya kesana.” Gong Ri terkejut, benarkan ada orang yang benar-benar seperti Gong Shil. Gong Shil membenarkan. Gong Shil tidak bisa mengingatnya, tapi orang itu mengatakan dia mengenal Gong Shil dengan baik.

“Eonni. Saat aku ditempat tidur selama 3 tahun, dia bilang rohku bersamanya.”

***

Jin Woo berbicara dengan Joon Suk di café. Dia mengatakan haruskah dia pergi bersama Gong Shil. Jika mereka bersama, itu akan mudah untuk Gong Shil meninggalkan pria itu (Joong Won).

“Kau melihat mereka berdua dari awal kan? Apa yang kau pikir akan terjadi?” tanya Jin Woo pada Joon Suk, yang hanya dijawab dengan seringai Joon Suk.

***

“Jika dia bis melihat hal yang sama, dia bisa mengerti tapi bisakah kau pergi meninggalkan orang yang kau sukai?” Gong Ri menanyakan kemantapan keputusan Gong Shil.

“Untuk orang yang hanya melihat apa yang mereka inginkan dan hanya mendengar apa yang mereka inginkan, memiliki aku, yang hanya melihat dan mendengar hal yang tidak berguna, dengan berada di sisinya…itu tidak akan nyaman.” Gong Shil menjawab dengan membayangkan Joong Won, tentu saja. Gong Ri mengusap pundak Gong Shil berusaha memberi dukungan dan menguatkan.

***

Joong Won menuju bandara dan dia mencari-cari seseorang. Dan ditemukannya orang yang dicarinya sedang duduk. Hee Na. dai tersenyum melihat kemunculan Joong Won, lalu berdiri menyambutnya.

“Kau berlari lebih cepat dari yang aku perkirakan. Aku hampir saja merindukanmu!” Joong Won menyindir Hee Na. Hee Na mengatakan bukankah Joong Won bilang dia akan membiarkannya pergi, “Apakah kau datang untuk mengejarku?”

Joong Won balik bertanya apakah dia tampak seperti hanya akan membiarkan Hee Na pergi begitu saja, Tapi Hee Na mengatakan bahwa sebelumnya Joong Won bilang mempercayainya di depan pamannya.

“Jika aku menangkapmu sebagai penjahatnya, pria yang melindungimu karena kau keponakannya akan terluka. Penjaga kemanana rahasia yang dipekerjakan ayahku merupakan pria yang budiman, jadi dia ingin menanganimu dengan kepolisian. Tapi aku tidak akan melakukan itu. mari selesaikan ini sekarang, kau dan aku. Berikan padaku kalung milikku dan pergilah.” Joong Won mengulurkan tangannya meminta.

“Kau pasti yakin bahwa akulah penjahatnya. Apakah gadis yang mengatakan bahwa dia bisa melihat Hee Joo yang sudah mati, Tae Gong Shil mengatakan dia mendengar sesuatu dari Hee Joo?”

“Jangan membawa nama gadis itu. Apakah kau ingin mati dan bertemu dengan Hee Joo? Jika itu yang kau inginkan maka lakukanlah.” Joong Won mengancam.

Hee Na mengatakan pasti Gong Shil orang yang spesial untuk Joong Won, “Apakah kau secara penuh menghapus Cha Hee Joo? Ini tidak ada harganya menunggu selama 15 tahun untuk menemuimu.”

“Bagaimana denganmu? Apakah kau mendekatiku lagi, berdasarkan pada rencana yang kau dan Hee Joo ciptakan? Mungkin menggoda bukan pekerjaanmu. Bahkan jika kalian berdua kembar, aku belum pernah sekalipun melihat padamu.”

Raut wajah Hee Na berubah menjadi kesal, “Maka aku akan memberitahumu kebenarannya, Joo Joong Won. Gadis yang kau cintai bukanlah Cha Hee Joo. Itu adalah kakak kembarnya, Han Na.”

***

Sementara itu, Gong Shil sedang mengemas barang miliknya pada sebuah koper. Saat dia melihat kembali buku milik Jin Woo, hantu Hee Joo (Han Na) muncul. Gong Shil mengatakan bahwa dia akan pergi. Hantu Hee Joo (Han Na) meminta tolong pada Gong Shil dan juga meminta maaf. Dan tanpa permisi, dia merasuk ke tubuh Gong Shil.

***

“Cinta pertamaku, bukanlah Cha Hee Joo, tapi kau?” tanya Joong Won.

Hee Na menjelaskan, “Sejak Hee Joo hanya melihatmu saja, Han Na berpura-pura sebagai Hee Joo dan berbicara padamu.”

Flashback. Han Na menghampiri Joong Won yang sedang duduk, “Kau Joo Joong Won, kan? Aku Cha Hee Joo.” Han Na melambaikan tangannya dan tersenyum. Joong Won tersenyum. Dan Hee Joo memperhatikan mereka dari jauh.

Hee Na: “Han Na adalah seorang gadis yang memiliki segalanya dan bersinar, dan pada akhirnya dia juga mendapatkanmu. Itu adalah sesuatu yang sangat diinginkan oleh si gelap Hee Joo. Dia bahkan mengambilnya. Sehingga Hee Joo menjadi sangat marah. Itulah mengapa dia melakukannya.”

Flashback.

“Maafkan aku, kejadiannya menjadi seperti ini. Joo Joong Won.” Hee Joo berbicara pada Joong Won yang terikat saat diculik.

“Hee Joo dan Han Na, kalian saudara kembar merencanakan ini.” Joong won terlihat marah.

“Itu sesuatu yang Cha Hee Joo lakukan sendiri. Han Na tidak akan melakukan hal semacam itu. Dia seperti seorang malaikat. Pikirkan itu. Gadis yang kau sukai.”

Joong Won mengingat gadis yang disukainya saat remaja tersenyum saat bermain ayunan.

Hee Na: “Salah satu dari mereka mati. Kau melihatnya kan? Kejadian saat dia mati? Sisi mana yang bisa mati dengan cara seperti itu? Han Na atau Hee Joo?”

Joong Won: “Siapa kau? Apakah kau Cha Hee Joo?”

Hee Na: “Aku sudah memberitahu aku adalah Han Na yang baik. Yang mati adalah Cha Hee Joo yang jahat. Joong Won, kau juga mempercayainya selama 15 tahun terakhir. Gadis yang mati adalah gadis jahat. Kisahnya akan menjadi sangat menyedihkan jika gadis yang mati adalah gadis yang baik.

Joong Won: “Kau…kau adalah Cha Hee Joo, benarkan?”

Hee Na memasang wajah juteknya, dan membayangkan kejadian hari itu.

Flashback. Si penculik keluar dari mobil yang sedikit terbakar. Han Na kepalanya berlumuran darah. Si penculik di luar membuka penutup muka dan kacamata hitamnya. Penculik itu ternyata Hee Joo. Han Na pun baru menyadarinya.

Hee Joo dengan wajah kejamnya berkata, “Cha Hee Joo mati disini. Atau kalau tidak, aku akan membunuh Joo Joong Won. Tolong, matilah sebagai Cha Hee Joo.”

Hee Joo meninggalkan Han Na di dalam mobil yang seakan ingin menangis, tapi sudah tidak sanggup karena sakitnya. Mobil pun meledak dan terbakar. Hee Joo melihatnya tanpa merasa bersalah sama sekali.

Hee Na: “Aku, adalah yang hidup…Aku si baik Han Na. Joong Won, orang yang kau cintai adalah Han Na. Itulah mengapa aku kembali padamu. Jika aku kembali, aku berpikir kau akan mencintaiku lagi. Tapi seorang gadis serampangan (random girl) ada disini.”

Joong Won: “Ini bukan kau. Kau palsu.”

Hee Na mempertanyakan mengapa Joong Won seperti ini sekarang. Karena bekas lukanya sendiri, Joong Won tidak pernah berpikir tentang apa yang terjadi pada gadis yang mati. Joong Won tidak mencoba untuk mengetahui atau memahami. Jika Hee Na meninggalkan Joong Won sama seperti yang Joong Won ketahui, Joong Won tidak akan bisa hidup nyaman.

Joong Won: “Benarkah gadis itu, meninggl karena aku?”

Hee Na: “Ya. Dia mati karena kau.”

Joong Won terlihat terpukul mendengar kenyataan itu. Hee Na sekali lagi mengatakan bahwa dia adalah Han Na. Apakah Joong Won tidak berpikir kalau dia adalah Han Na. Tapi Joong Won tidak akan pernah bisa menyingkap hal itu.

Hee Na berjalan pergi meninggalkan Joong Won. Kemudian berhenti kembali dan berkata, “Bagaimanapun, “Maafkan aku, kejadiannya menjadi seperti ini. Joo Joong Won.” (sama seperti yang diucapkannya saat Joong Won diculik. Ini membenarkan bahwa dialah Hee Joo)

Joong Won tak kuasa berdiri lagi, dia pun duduk dan mencengkram bagian kursi yang dipegangnya. Pikirannya penuh, perasaan di hatinya berkecamuk.

***

Sekertaris Kim mengunjungi rumah abu Hee Joo. Dia menatap foto Hee Joo. Kemudian matanya tertumpu pada boneka malaikat yang kini jadi ada dua.

***

Hee Na berjalan dengan angkuhnya. Dia tidak melihat ada Gong Shil yang sedang berdiri dan melewatinya begitu saja. Gong Shil memangilnya, “Cha Hee Joo.”

Hee Na berhenti dan berbalik pada Gong Shil, serta menanyakan Gong Shil memanggilnya dengan nama apa. Gong Shil memanggilnya Cha Hee Joo.

“Hee Joo, ini aku. Satu-satunya orang yang tahu bahwa kau adalah Cha Hee Joo. Apakah sangat menyenangkan hidup sebagai Han Na Brown untuk aku?” Gong Shil (yang sepertinya masih dirasuki Han Na) bertanya pada Hee Na.

Hee Na sedikit terkejut, “Apa yang kau lakukan?”

“Aku benar-benar ingin bertemu dan berbicara denganmu, jadi aku meminjam tubuh gadis ini.”

“Tidak mungkin. Pergilah.” Hee Na benar-benar terkejut dan melangkah mundur.

Gong Shil melangkah maju, “Kau tidak percaya padaku? Haruskah aku mengtakan apa yang kata-kata terakhirmu padaku? Cha Hee Joo mati disini. Atau kalau tidak aku akan membunuh Joo Joong Won. Tolong, matilah sebagai Cha Hee Joo.”

Hee Na terhenyak. ‘Gong Shil’ mengatakan bahwa dia mati untuk Hee Joo dan Hee Joo hidup untuknya, mengapa Hee Joo kembali. Hee Na bertanya apakah ‘Gong Shil’ benar-benar Han Na. ‘Gong Shil’ mengangguk membenarkan, dia mencuri tubuh Gong Shil untuk menemui Hee Na (sekarang kita panggil Hee Joo ya..)

“Hee Joo. Bolehkah kita pergi bersama?”

Joong Won masih duduk merenung.

“Cha Hee Joo hidup dalam kehidupan Han Na Brown yang dicuri, dan aku akan hidup kembali dalam kehidupan wanita ini yang dicuri. Aku mati karenamu, apakah aku salah? Kau bisa membiarkanku kembali hidup. Tolonglah. Kita kembar, kan?”

Setelah berpikir sebentar, Hee Joo berkata, “Baiklah. Ayo pergi bersama. Seperti Cha Hee Joo yang hidup sebagai Han Na Brown, kau hidup sebagai Tae Gong Shil. Aku akan menolongmu. Dan kita tidak akan pernah kembali ke sekitar Joo Joong Won. Ini bagus. Aku benar-benar benci wanita ini ada disampingnya. Saat wanita ini menghilang, Joo Joong Won akan kembali sendirian. Aku sungguh menikmati kisah kutukan Cha Hee Joo yang bergantung pada dirinya. Aku akan meninggalkannya dengan kutukan yang bergantung lagi.” Hee Joo tersenyum pada ‘Gong Shil’.

Joong Won masih merenung dan mengingat kata-kata Gong Shil waktu itu.

“Jangan melarikan diri dengan berkata kau ketakutan. Itu memalukan, kan?”

Joong Won memantapkan diri dan pergi dari tempat itu. Joong Won terus berjalan.

‘Gong Shil’ mengatakan pada Hee Joo bahwa Hee Joo bisa saja tidak kembali, dan Hee Joo juga bisa saja hanya pergi tanpa mengatakan apapun. Tapi mengapa Hee Joo mengatakan semua hal itu, apakah Hee Joo ingin menyiksa Joong Won. Hee Joo berpikir, jika dia kembali sebagai Han Na, mungkin dia bisa memiliki Joong Won. Tapi Joong Won malah mengatakan bahwa dia palsu. (Memang….)

Joong Won dari jauh melihat Gong Shil yang sedang berbicara dengan Hee Joo. Joong Won terlihat marah dan bergegas mendekati mereka.

‘Gong Shil’: “Dia menyadari bahwa kau bukanlah orang yang dia cintai.”

Hee Joo: “Benar. Aku bukanlah Han Na yang dia cintai.”

Joong Won yang marah semakin mendekati mereka dan sudah berancang-ancang ingin mengatakan sesuatu. Tapi tiba-tiba ada yang menariknya ke samping. Kang Woo. Dia mengatakan bahwa mereka sedang dalam sebuah operasi dan menunjukan bahwa Gong Shil sudah dipasangi microfon kecil di kerah bajunya.

‘Gong Shil’: “Joong Won tidak tahu kau yang sebenarnya.”

Hee Joo: “Itu benar. Karena dia tidak pernah dengan baik bertemu Cha Hee Joo yang sebenarnya. Akan tetapi, nama yang tertinggal selamanya di hatinya sebagai kutukan adalah namaku, Cha Hee Joo.”

Gong Shil tersenyum, “Itu akan menjadi dirimu yang sebenarnya kan?”

Hee Joo juga tersenyum, tidak menyadari jika pengakuannya didengarkan juga oleh orang lain. “Ya. Karena aku Cha Hee Joo yang sebenarnya. Kau, Han Na, rupanya mengatakan kau ingin melindungiku. Ayo pergi, Han Na. Aku akan melindungimu.” Hee Joo mengulurkan tangannya.

‘Gong Shil’ menyambut tangan Han Na, “Han Na yang mati mengatakan dia ingin melindungi Cha Hee Joo yang hidup. Di saat dia bersalah dengan dirinya sendiri. Jika aku membubuhinya, itu pengorbanan, kesetiaan, cinta. (‘Gong Shil’ bicara tidak formal) Tapi kau tidak mengakuinya sampai akhir, Cha Hee Joo.”

Hee Joo menyadari perubahan itu, dia hendak melepaskan tangannya, tapi ‘Gong Shil’ menahannya.

Hee Joo: “Kau…kau bukan Han Na, kan? Apa kau menipuku?”

‘Gong Shil’: “Orang yang membuat Han Na mati, dan menipu semua orang adalah kau, Cha Hee Joo, benar?”

Hee Joo berhasil melepaskan tangannya dari cengkraman ‘Gong Shil’, dan mengatakan bahwa tidak ada yang tersisa yang bisa membuktikannya. Tapi, tiba-tiba ada yang memanggil Hee Joo. Sekertaris Kim bergegas mendekati mereka. Joong Won memandangnya heran pada Sekertaris Kim.

Sekertaris Kim menunjukan hiasan malaikat yang ada di dekat abu Han Na, dan mengatakan bahwa Hee Joo meninggalkannya di dekat anak yang mati. Hee Joo nampak terkejut.

Sekertaris Kim menjatuhkan hiasan itu sampai pecah dan dari dalamnya keluar kalung milik ibu Joong Won yang dijadikan tebusan itu. Semua orang terkejut, terlebih lagi Joong Won. Sekertaris Kim memungut kalung itu dan menunjukannya pada Hee Joo. Hee Joo tidak bisa berkata apa-apa lagi, nampak dia memendam kemarahan.

Kang Woo dan beberapa detektif mendekati mereka. Sementara Joong Won masih terpaku di tempatnya.

“Kebetulan, masih ada dua hari tersisa sampai batas akhir kasus, Cha Hee Joo.” Detektif yang sama yang menangani kasus itu 15 tahun lalu, memborgol Hee Joo.

Hee Joo mengingat hal yang dilakukannya sebelum ke bandara. Dia ke rumah abu Han Na dan mengatakan bahwa yang sesungguhnya dia curi bukanlah kalung itu, melainkan kehidupan Han Na, tapi tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Hee Joo meletakan hiasan malaikat di samping abu Han Na.

“Maafkan aku, Han Na. Saudara kembarku.” Dan hantu Han Na melihatnya dengan sedih.

***

Hee Joo digiring keluar bandara. Sekertaris Kim menyusulnya.

“Hee Joo. Aku akan tetap tinggal di sisimu.” Ujar Sekertaris Kim. Tapi Hee Joo tidak menanggapinya dan kembali berjalan. Sekertaris Kim menatap kepergian Hee Joo bersama para detektif.

***

Dari dalam bandara, Kang Woo dan ‘Gong Shil’ juga menatap kepergian Hee Joo. Lalu Kang Woo mengatakan bahwa semuanya sudah berakhir. ‘Gong Shil’ mengatakan semuanya benar-benar sudah berakhir. ‘Gong Shil’ kemudian melihat Joong Won yang masih terpaku di tempatnya.

Setelah pamit pada Kang Woo, ‘Gong Shil’ menghampiri Joong Won dan tersenyum.

Mereka kemudian berbicara di luar. ‘Gong Shil’ mengatakan kembali kesini, Han Na mengatakan bahwa ada yang ingin dia katakan pada Joong Won. “Kau juga mempunyi hal yang ingin kau katakan, kan?”

Kini, yang berada di hadapan Joong Won bukanlah ‘Gong Shil’ tapi Han Na.

“Joong Won. Aku berharap bahwa aku tidak akan menjadi kesakitanmu lagi.”

Kini, dihadapan Han Na bukan Joong Won dewasa tapi Joong Won remaja.

“Maafkan aku. Untuk membencimu, dan tidak tahu apapun. Maafkan aku.”

Han Na menyentuh wajah Joong Won remaja. Mereka saling berpandangan. Lalu Han Na menghilang.

Joong Won remaja, berganti jadi Joong Won dewasa lagi menatap kepergian Han Na kelangit bersama Gong Shil.

Gong Shil menangis. Joong Won bertanya mengapa Gong Shil menangis. Gong Shil beralasan karena Joong Won tidak bisa menangis, maka dia menangis untuk Joong Won.

 

Sementara itu, Jin Woo menunggu Gong Shil di dalam bandara.

“Radar 10 juta dolar, itu adalah sebuah pekerjaan yang sangat besar. Ayo pergi, aku akan mentraktir.” Ajak Joong Won.

Tapi Gong Shil menolak, “Aku akan pergi. Dan karena kasus Cha Hee Joo telah diselesaikan sepenuhnya, aku merasa tentram. Ini melegakan bahwa aku tidak sepenuhnya tidak berguna.”

Joong Won: “Apa maksudmu, pergi kemana?”

Gong Shil: “Aku bertemu seseorang yang melihat dan mendengar hal yang sama denganku. Aku berjanji padanya, aku akan pergi ke suatu tempat dengannya.”

Jin Woo membuka dan melihat-lihat buku kumpulan fotonya dan tersenyum.

“Saat kau datang menemuiku sebagai roh, kau mengatakan bahwa aku bersinar dengan sangat terang seperti matahari. Aku pikir bahwa aku matahari yang hanya bersinat untuk orang yang sudah mati.” Gong Shil sudah akan menangis. “Semua yang aku inginkan adalah menjadi sinar matahari yang populer di antara para hantu, tapi saat aku memandangmu, aku merasa aku sebagai matahari yang tidak menyenangkan yang membuat orang mati, jadi aku merasa diriku sendiri menjadi sangat menakutkan dan mengerikan.”

“Bukan hanya itu, saat aku tidak ada disekitarmu, kau merasa hanya sedikit kekurangan, tapi aku benar-benar seseorang yang membuatmu merasa takut dan mengerikan?”

Gong Shil menangis, “Aku tidak mau tinggal disisimu sebagai matahari yang seperti itu. sekarang, katakan saja padaku untuk pergi.”

“Alasan mengapa aku bisa tanpa takut mengatakan padamu untuk pergi selama ini adalah karena aku tahu bahwa dengan pasti kau akan kembali ke sisiku lagi.” Joong Won berusaha menahan tangisnya. “Aku akan mencoba melakukannya seperti yang kau inginkan. Pergilah, Taeyang.”

Gong Shil masih menangis, dia pun pamit dan berbalik pergi.

Joong Won menatap punggung Gong Shil yang menjauh tanpa menoleh lagi. Mata Joong Won berkaca-kaca.

“Jika Taeyang benar-benar pergi seperti ini, aku…akan hancur.”

***

Bersambung ke episode 16

 

Komentar:

Akhirnya terungkap juga bahwa Hee Na adalah Hee Joo. Dan dia mengakuinya sendiri. Hee Joo benar-benar jahat. Tidak ada sedikitpun penyesalan yang tersirat dari kata-katanya. Hee Joo marah pada Han Na karena dia hidup nyaman di luar negri dan semakin marah karena Joong Won mencintai Han Na yang berpura-pura menjadi dirinya. Tapi, masa dia tidak merasa kasihan sedikitpun pada kakaknya. Bukankah bukan keinginan Han Na dia diadopsi ke Inggris. Dan salah Hee Joo sendiri yang tidak mau berkenalan dengan Joong Won duluan. Dengan karakternya yang seperti itu seharusnya Hee Joo berani menyapa Joong Won duluan.

Dan kalau memang dia kembali agar Joong Won mengenalinya sebagai Han Na dan jatuh cinta lagi, seharusnya dia tidak mengubah wajahnya. Kan Joong Won bisa lebih mudah mengenalnya.

Untung saja yang dicintai Joong Won itu sebenarnya Han Na.

Aku menggunakan tanda petik pada ‘Gong Shil’, karena aku merasa dia masih dirasuki oleh Han Na. Dia menghubungi Kang Woo sebagai Gong Shil dan merencanakan semua itu. kenapa aku yakin Gong Shil masih dirasuki? Lihat saja senyumnya saat menyapa Joong Won setelah Hee Joo ditangkap, mirip senyum Han Na.

Apa yang akan terjadi di episode berikutnya? Aku berharap Joong Won mengejar Gong Shil dan memintanya untuk tidak pergi dan mengatakan bahwa dia mencintai Gong Shil secara resmi (kan sebelumnya saat jadi roh). Gong Shil pun tidak jadi pergi. Mereka menemui Madam Go dan memintanya mencarikan jalan keluar untuk menghilangkan kemampuan Gong Shil. Atau kalaupun tidak bisa, Gong Shil tinggal bersama dengan Joong Won, jadi tidak ada masalh jika ada hantu, Gong Shil tinggal menyentuh Joong Won. Dan Gong Shil menyadari, dia bukanlah penyebab Joong Won hampir meninggal, itu semua tidak lain merupakan takdir yang tidak bisa di elakkan. Gong Shil juga akhirnya menyadari dai bukanlah matahari yang menakutkan ataupun mengerikan, tapi matahari yang bersinar terang dalam kehidupan Joong Won, bukan hanya untuk orang mati.

I wish.. ^^