Sinopsis MASTER’S SUN Episode 9 - 2

Kang Woo duduk melamun di depan piano, dia menghela napas panjang. Lalu ada yang memanggilnya, Yi Ryeong.

“Pria pekerja! Aku dengar kau membuat masalah. Apa kau khawatir kau mungkin akan di pecat?”

“Tinggalkan aku sendiri, Dewi.” Kang Woo tidak peduli.

Yi Ryeong duduk di samping Kang Woo, dia tersenyum senang, “Dipecat saja. Aku akan menyukainya jika kau menjadi penjaga keamanan pribadiku.” Yi Ryeong menggandeng Kang Woo dan menyandarkan kepalanya.

Kang Woo tidak suka, dia melepaskannya. Dan meminta Yi Ryeong jangan berpikir bagaimana perasaan orang lain, Yi Ryeong hanya mengatakan dan memikirkan tentang perasaannya sendiri. Kang Woo benar-benar tidak bisa membayangkan seperti apa Yi Ryeong ini.

Yi Ryeong berkata dia hanya mengkhawatirkan Kang Woo yang akan kehilangan uang untuk membeli makan. “Aku mengatakannya untuk menghiburmu. Apa kau merasa terluka?” Yi Ryeong merasa sulit mengerti pikiran pria pekerja. Yi Ryeong mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil. (lucu…merajuk gitu..)

Lalu Kang Woo bertanya, “Kau, jika seseorang dari dunia yang lain menyukaimu, apa yang akan kau rasakan?” (pasti Gong Shil yang dimaksudnya.)

“Aku akan mencoba untuk tidak menyukai mereka.” Jawab Yi Ryeong.

Kang Woo: “Jika itu tidak berhasil?”

Yo Ryeong: “Kau harus tetap melewatinya.”

Kang Woo: “Jika sesuatu yang kau tidak pernah pikirkan menakutkanmu tanpa diduga-duga, apa kau pikir kau bisa mengatasinya?”

Yi Ryeong: “Kau lebih menyukainya. Jika kau sangat menyukai seseorang, matamu menjadi berkedip-kedip, maka akankah hal yang menakutkan masuk ke dalam matamu?”

Kang Woo menerawang, “Itu benar. Aku pasti lebih menyukai mereka. Ternyata itu mudah.”

Yi Ryeong tersenyum. Lalu dia dengan cepat mengatakan, “Aku tidak cukup menyukaimu untuk membuat mataku berkedip kedip, kau tahu.”

“Itu melegakan.” Kata Kang Woo.

Kemudian dia meninggalkan Yi Ryeong yang marah pada Kang Woo. Dia datang karena mengkhawatirkan Kang Woo, tapi Kang Woo pergi begitu saja setelah mengatakan apa yang dia inginkan. Yi Ryeong menahan diri untuk tidak mengejar Kang Woo, karena jika dia mengejarnya dia akan menjadi gila. Dia mengelak tidak menyukai Kang Woo begitu banyak. Tapi dia berkedip-kedip matanya.

Kang Woo berjalan dengan penuh senyuman. Tapi kemudian senyumnya menghilang melihat Gong Shil bersama Joong Won di sebrang.

Gong Shil bertanya pada Joong Won apakah tidak apa-apa jika memanggil Ru Yi Jang pada jam segitu. Joong Won merasa mungkin dia akan sangat marah. Joong Won memutuskan, jika kue itu tidak membantu, tampil atau tidak, semua berakhir. Gong Shil menepuk pundak Joong Won menenangkan, semuanya akan baik-baik saja.

Kang Woo mengingat perkataan Gong Shil sebelumnya yang menyatakan bahwa Joong Won orang yang special untuknya. Kang Woo memandangi mereka dari jauh. Yi Ryeong melihat Kang Woo memandangi Gong Shil yang sedang bersama Joong Won. Dia pun sadar dan mengutuk dirinya sendiri karena sudah mengatakan pada Kang Woo untuk lebih menyukai Gong Shil. (mata kedip-kedip itu lho..)

***

Ru Yi Jang ternyata menemui mayat istrinya lagi. Setelah mengganti bunga yang sudah membeku dengan bunga yang baru saja di bawanya. Dia berkeluh kesah.

“Aku…karena kau tidak ada disini, aku tidak berpikir bahwa aku bisa melakukan pertunjukan.”

Kemudian dia menerima telpon.

Dan sekarang dia ada di ruangan Joong Won. Gong Shil membawakan kue pie itu.

“Apa yang ingin kau tunjukan padaku pada jam segini?”

Setelah mendapat ijin dari Joong Won, Gong Shil membuka kotak pienya, “Di dalam sini, jumlah kacangnya sama dengan jumlah tuts hitam dalam piano. Dan juga, jumlah lipatan dari kulitnya sama dengan jumlah tuts putih dalam piano. Kau harus memakan ini agar tidak melakukan kesalahan selama pertunjukanmu, benar?”

Ru Yi Jang terkejut dan bertanya bagaimana Gong Shil bisa tahu. Itu adalah kebiasaan yang hanya istri dan dirinya sendiri yang tahu. Gong Shil mengatakan bahwa istrinya yang memberitahu. Saat Ru Yi Jang mencona melukai jarinya dengan sengaja, istrinya meminta tolong, dan Kang Woo akhirnya menolongmu.

“Lalu..apakah kau mengatakan bahwa istriku…dia melihatku?” Ru Yi Jang memandang tangannya.

“Jarimu tidak terluka, dan mereka bisa digerakan, benar?”

Ru Yi Jang menggerakan jari-jarinya yang dibalut perban. Lalu dengan cepat dia memegang tangan Gong Shil, “Kau…kau bisa melihatnya? Biarkan aku menemuinya. Paling tidak, biarkan aku bicara padanya.” Gong Shil menggeleng.

Ru Yi Jang mengeluh Gong Shil mengatakan dia ada disini, tapi Ru Yi Jang tidak bisa melihatnya atau merasakannya, “Sekali saja, hanya sekali saja, biarkan aku bertemu dengan istriku.” Ru Yi Jang merajuk. “Dia meninggal begitu tiba-tiba, sangat tak terduga…aku tidak bisa berada di sampingnya di saat terakhir.” Ru Yi Jang menangis dengan menggenggam tangan Gong Shil.

Gong Shil melihat hantu istri Ru Yi Jang, kemudian dia menepuk-nepuk pundak Ru Yi Jang. Joong Won melotot melihatnya. Saat Gong Shil menoleh pada Joong Won, Joong Won meminta Gong Shil (dengan isyarat tangan) untuk melepaskan diri, tapi Gong Shil menggeleng.

***

Ru Yi Jang menemui Kang Woo. Dia mengatakan bahwa Kang Woo tidak melakukan apapun sehingga membuat tangannya terluka. Dia juga meminta maaf.

“Itu sangat bagus mendengar bahwa kau tidak terluka. Tapi…mengapa kau datang kemari dan mengatakan hal itu padaku?” Tanya Kang Woo.

“Orang yang menyampaikan pesan istriku….memintaku untuk meminta maaf padamu.”

Kang Woo bertanya lagi bukankah istri Ru Yi Jang sudah meninggal. Ru Yi Jang tersenyum dan berkata bahwa istrinya selalu berada disisinya. Dia percaya akan hal itu sekarang. Dan dia akan menampilkan pertunjukan yang bagus, karena istrinya ada disini berada disampingnya.

***

Gong Shil mengatakan saat seseorang meninggal tak terduga, orang yang ditinggalkan kadang kala mempunyai waktu yang sulit untuk menerima kematiannya. Gong Shil merasa Ru Yi Jang merasakan hal itu. Joong Won meminta Gong Shil untuk tidak khawatir, bahkan Gong Shil sudah membuatkannya pie, dan dia mengatakan akan melakukan pertunjukan yang bagus.

“Kau..apa kau baik-baik saja memeluk dan memegang sembarang orang? Pria itu melekat padamu!”

“Apa yang harus ku lakukan saat dia terlihat begitu sedih?” Gong Shil membela diri.

“Jika aku tidak menyela, kau mungkin akan memeluk dan menangis bersamanya sepanjang malam!” Joong Won masih kesal.

Joong Won lalu berkata Gong Shil sangat mengkhawatirkan orang lain, apakah Gong Shil tidak khawatir dengan dirinya sendiri. Gong Shil tidak mengerti, ada apa dengannya.

“Besok. Mulai besok, aku akan menghilang dari duniamu untuk seminggu. Apakah kau tidak mengkhawatirkannya? Satu-satunya orang yang bisa memeluk dan memegang tanganmu menghilang…apakah kau tidak gugup?”

“Belakangan, hantunya tidak sama dengan sebelumnya. Saat mereka ramai di sekitarku, aku ketakutan, tapi sejak aku memiliki sedikit kedamaian, tidak apa-apa melihat mereka.” Gong Shil yakin.

“Begitukah? Lalu, aku penasaran mengapa kau mengambil pulpen kesukaanku?”

Gong Shil terkejut, tak menyangka Sekertaris Kim akan memberitahu Joong Won. Joong Won memintanya kembali. Gong Shil pura-pura mengambil pulpen dari tasnya. Joong Won mencari sesuatu dari kantong celananya. Gong Shil berkata dia menghilangkan pulpen Joong Won dan memintanya memotong gajinya kemudian berlari pergi keluar. Bersamaa dengan itu, Joong Won menemukan apa yang dicarinya dari kantong celana. Kalung matahari.

“Baik Tae Gong Shil, ambil saja pulpen itu dan pergilah!” Joong Won berkata sendiri, kemudian memandangi kalunh yang tak sempat ia berikan itu.

***

Gong Shil menuju ruangannya. Sudah ada Ru Yi Jang menunggunya di depan. Dia mengatakan akan mengambil pakaian untuk pertunjukannya, dan istrinya akan memilih untuknya. “Karena aku tidak bisa melihatnya ataupun mendengarnya sendiri, kau akan membantuku.”

Ru Yi Jang berjalan pergi. Gong Shil yang masih belum mengerti diam saja. Ru Yi Jang menegurnya, karena dia sibuk mempersiapkan pertunjukannya. Gong Shil belum paham, Ru Yi Jang memintanya menjadi perantara.

“Istriku selalu mendengarkan dan memberikan masukan di latihan akhir. Tolong katakan padaku apa yang dia katakan.” Ru Yi Jang memintanya pada Gong Shil saat mereka berjalan. Dan Kang Woo melihatnya. Kang Woo mengingat perkataan Ru Yi Jang bahwa dia meminta maaf karena diminta oleh orang yang menyampaikan pesan istrinya. Kang Woo baru menyadari orang yang di maksud adalah Gong Shil. Dia tampak memikirkan sesuatu.

Kang Woo menemui Joong Won yang sedang meneropong. Dia bertanya apakah Gong Shil melihat istri Ru Yi Jang yang sudah meninggal. Joong Won membenarkan, dan meminta Kang Woo berterima kasih pada Gong Shil karena membuatnya keluar dari kekacauan.

“Aku melihat kalian datang bersama. Presdir Joo, apakah kau percaya dengan dunianya dan memahaminya?”

“Tae Gong Shil memiliki radar yang unik, dan aku menggunakannya untuk itu. Jika itu sangat sulit untuk diterima, pura-puralah kau tidak mengetahui apapun.” Jawab Joong Won tanpa berpaling dari teleskopnya.

Saat Joong Won mengatakan “menggunakan” Gong Shil, apakah maksud Joong Won adalah membuat Gong Shil menemui Cha Hee Joo, tanya Kang Woo. Joong Won membenarkan.

“Lalu, seperti pianis itu menggunakannya untuk melihat istrinya yang sudah meninggal, kau menggunakan Tae Gong Shil dengan baik. Dan itulah mengapa kau tetap membuatnya berada disisimu. Ini bukan Tae Gong Shil yang special untukmu, tapi kau hanya menggunakannya untuk melihat seseorang yang special…apakah itu benar?”

Joong Won tampak terganggu dengan perkataan Kang Woo tadi. Setelah menatap Kang Woo, dia membenarkan. Lalu kembali pada teleskopnya. Kang Woo pun kemudian permisi dengan sedikit tersenyum. (Kang Woo nampaknya ingin memastikan perasaan Joong Won pada Gong Shil karena dia akan mengejar Gong Shil kembali)

Setelah Kang Woo pergi, Joong Won menunjukan ketergangguannya dengan kata-kata Kang Woo. “Radar 10 milyar…aku sudah menghitung nilainya dengan benar, tapi mendengar apa yang dia katakan bahwa aku sama saja dengan pianis itu…aku merasa tidak baik. Tapi dia benar…”

***

Gong Shil membantu memilihkan pakaian untuk Ru Yi Jang menurut arahan istrinya. Ru Yi Jang memilai pakaian yang dipilihkan Gong Shil adalah sesuai dengan selera istrinya. Ru Yi Jang akan membuka pakaian di depan Gong Shil.

“Kau tahu…aku bukan istrimu. Aku tidak berpikir bisa menolongmu menggantikan tempatnya…”

“Kau benar. Tanpa melalui mu, akan sangat bagus bisa menemuinya secara langsung.” Dia pun pergi ke ruang ganti pakaian.

Gong Shil berbisik pada hantu istrinya bahwa Ru Yi Jang sangat pemilih. Lalu Gong Ri datang menyerahkan teh kayu manis yang di minta Gong Shil. Gong Shil membukanya dan menyodorkan pada hantu istri yang tak bisa di lihat Gong Ri. Teh itu ternyata untuk Ru Yi Jang.

“Apa…apa ini? Apakah ada seseorang….lagi, disini?” Gong Ri ingin tahu.

“Dia adalah istri dari pianis yang akan tampil disini hari ini. Aku membantunya di posisi istrinya.” Jawab Gong Shil.

Gong Shil akan menuangkan teh itu di gelas. Gong Ri menghentikannya dan menanyakan apa yang sedang dilakukan Gong Shil. Gong Shil mengatakan Ru Yi Jang harus bersama dengan istrinya untuk menyelesaikan penampilannya dengan sukses.

“Dia sangat pemilih, lebih baik aku membiarkan istrinya merasuk dan membantunya secara langsung.” Ujar Gong Shil.

Gong Ri memarahinya, “Hey, hey, hey! Apa yang baru saja kau katakan, benar-benar! Kau mengatakan sekali mereka merasuk, akan ada kesempatan untuk mereka tidak akan keluar lagi.”

Gong Shil mengatakan selama dia tetap menjaga kesadarannya hal semacam itu tidak akan terjadi. Tapi Gong Shil kemudian meminta maaf karena membuat Gong Ri khawatir yang tidak diperlukan. Dia telah mengatakan sesautu yang seharusnya tidak dia katakan.

Gong Ri kemudian meminta Gong Shil untuk menyuruh Ru Yi Jang minum teh itu lalu pergi, tapi masih ada yang harus dilakukan Gong Shil. Gong Shil lalu menemuka pulpen Joong Won di kantong celananya. Dia pun teringat Joong Won akan pergi hari ini. Gong Shil berlari keluar.

Dan sayangnya, Ru Yi Jang mendengar semua percakapan kakak-adik itu, termsuk soal rasuk merasuk.

***

Joong Won memandangi kalung matahari. Sampai dia diingatkan Sekertaris Kim untuk segera pergi. Joong Won dan Sekertaris Kim berjalan di mall. Joong Won melihat bangku di dekat tempat sampah yang kata Gong Shil ada hantu ahjussi yang selalu berada disitu. Dia meminta Sekertaris Kim untuk menunggu dan kemudian menghampiri bangku itu.

Joong Won mengetuk tempat sampah itu, “Ahjussi, kau disana. Apa kau dekat dengan Tae Gong Shil?” Joong Won seperti berbicara dengan angin.

Lalu Joong Won mengeluarkan kalung mataharinya. “Aku akan melilitkannya disini. Katakan pada teman itu untuk mengambilnya, atau tidak.” Joong Won menaruh kalung itu di senderan bangku.

Ada dua orang perempuan yang akan beristirahat di bangku itu. Tapi tiba-tiba tempat sampahnya bergerak sendiri. Mereka ketakutan dan akhirnya pergi. Ternyata itu adalah perbuatan hantu ahjussi dalam rangka menjaga kalung itu agar tidak ditemukan orang lain.

***

Gong Shil berlari ke ruangan Joong Won, dan mendapatinya telah kosong.

“Dia sudah pergi…” Gong Shil kecewa.

Sementara itu, Ru Yi Jang memasukan obat tidur ke dalam salah satu gelas tehnya. “Pil yang aku gunakan untuk tidur tanpamu…akan memanggilmu.”

Ru Yi Jang mengelus baju merah istrinya, “Kau dalam pakaian ini, aku akan bisa melihatnya sebentar.” (Omo~ Ru Yi Jang hendak membuat Gong Shil dirasuki arwah istrinya!)

Gong Shil masuk ke ruangan Ru Yi Jang dan mengatakan dia harus menemui seseoran jadi dia tadi pergi sebentar. Ru Yi Jang memberika segelas teh yang sudah diberi obat tidur tadi. Ru Yi Jang mengatakan Gong Shil bisa meminumnya untuk menggantikan istrinya. Gong Shil pun meminumnya.

Joong Won di bandara mendengarkan rekaman dokumen. Tapi dia tidak tenang dan melihat ponselnya, tidak ada panggilan ataupun sms masuk. Maka dia menelpon Gong Shil.

Ru Yi Jang memungut gelas yang dijatuhkan Gong Shil di lantai (koq tidak pecah ya..?). Gong Shil tertidur di sofa. Ponselnya di meja bordering, panggilan dari Joong Won.

“Wanita ini sudah siap. Kapan kau akan datang, sayang?”

Hantu istri itu pun mendekati Gong Shil dan merasukinya.

Sekertaris Kim menghampiri Joong Won dan mengatakan mereka harus masuk karena Sekertaris Kim baru saja cek-in.

Bibi Joo dan Direktur Do berjalan bersama. Bibi Joo meminta suaminya memastikan kembali jari-jari Ru Yi Jang. Direktur Do tersenyum mengatakan dia telah melihatnya baik-baik saja.

Ternyata mereka menemui Ru Yi Jang. Mereka datang untuk melihat bagaimana kondisinya.

“Aku dalam kondisi yang sangat bagus. Karena dia ada disini.”

“Siapa orang ini?” Direktur Do memandang wanita yang membelakangi mereka.

Wanita itu berbalik, dan tersenyum. Dia adalah ‘Gong Shil’.

Bibi Joo dan Direktur Do terkejut, “Bang Shil.. Bang..Bang Shil?”

“Dia adalah inspirasi abadiku yang memungkinkan aku memainkan musik. Aku tidak akan bisa mengucapkan selamat tinggal setelah konser. Kami akan pergi ke Prancis setelahnya.” Ujar Ru Yi Jang. Dia kemudian pamit mengajak ‘Gong Shil’ melihat latihan terakhirnya.

Bibi Joo dan Direktur Do masih terkejut, “Bang Shil yang memakai gaun…adalah inspirasi Ru Yi Jang? Sejak kapan?”

“Di dunia apa dia?” Bibi Joo tercengang.

‘Gong Shil’ yang sedang bersama Ru Yi Jang melewati Kang Woo tanpa menyapa bahkan menatap. Tentu saja, dia bukan Gong Shil yang sebenarnya.

Kang Woo menoleh heran. Han Joo juga menoleh, “Bukankah itu Tae Gong Shil? Dia terlihat seperti orang yang berbeda dengan berpakaian seperti itu.”

***

Joong Won sedang memeriksakan passport dan tiketnya. Dia kemudian menerima telpon dari Direktur Do dan bertanya ada masalah apa.

“Apa kau…putus dengan Tae Gong Shil?” Tanya Direktur Do.

“Apa kau menelponku untuk membicarakan hal itu? Pada seseorang yang akan pergi dalam perjalanan bisnis?” Tanya Joong Won balik.

“Tae Gong Shil bersama dengan Ru Yi Jang sekarang!”

“Benarkah? Aku kira dia mengakhirinya tanpa menolak.” timpal Joong Won

“Kau tahu juga? Apakah Tae Gong Shil benar-benar inspirasi Ru Yi Jang?”

Joong Won masih bingung, “Apa?”

“Dia terlihat seperti orang yang berbeda. Oh, apa kau juga tahu bahwa dia akan pergi ke Prancis bersamanya?”

“Dia pergi kemana?” Joong Won kembali memastikan.

“Dia akan pergi bersama Ru Yi Jang. Mereka bilang mereka akan pergi tepat setelah selesai konser.”

Joong Won terkejut.

***

“Aku sangat senang kau kembali. Jika kita hidup seperti ini, kita bisa hidup seperti sebelumnya.” Ru Yi Jang berkata pada istrinya.

Istrinya tersenyum.

“Seseorang mungkin akan mengenalimu dan menghentikan kita. Aku akan menyelesaikan konsernya sendiri, jadi aku ingin kau pergi dan bersembunyi di rumah.”

Kang Woo dari luar mengawasi ruangan itu.

“Aku akan menyelesaikan konsernya sendiri, jadi cepatlah pergi.”

Istrinya mendekap tangannya, “Ru Yi. Lihatlah, kau bisa melakukannya sendirian, tanpa aku.”

Ru Yi beralasan itu karena situasinya yang mendesak. Istrinya membenarkan. Orang bisa berubah saat keadaan berubah. Dia tidak lagi disana, jadi Ru Yi bisa berubah dengan baik. Ru Yi mengelak dengan mengatakan bahwa istrinya disini.

“Aku hanya meminjamnya sementara. Untuk membuatmu kembali ke akal sehatmu untuk terakhir kalinya.” Istrinya menampar Ru Yi Jang. “Aku merasa sedikit senang melihat kau menjadi bodoh tanpa aku. Aku selalu hidup didekatmu seperti sebuah bayangan. Jika aku melihatmu hidup normah tanpa aku, aku mungkin akan merasa terganggu.”

Ru Yi bertanya apakah karena dia membuatnya sesak sehingga istrinya meninggalkannya. Kenyataan bahwa jantung istrinya berhenti berdetak, dia tidak bisa menerimanya karena dia tidak bisa membiarkannya pergi tanpa menemukan alasann yang berbeda.

“Karena aku hidup untukmu saat jantungku masih berdetak. Aku yang jantungnya sudah tidak berdetak, tolong lepaskan. Kau membuatku menyiapkan segalanya untukmu dengan tanganku sendiri. Tapi di panggung terkahir, kau pergi sendiri, benar kan? Sekarang, lakukan semuanya olehmu sendiri. Itu bukan karena kau sangat sensitif, tapi kau hanya sangat malas. Perbaiki itu.”

Ru Yi berlutut dan menangis, menyadari kebenaran dari perkataan istrinya, “Sayang…sayang…”

Ru Yi Jang memainkan pianonya di atas panggung.

Joong Won berjalan menuju Gong Shil. Kang Woo dan Han Joo melihatnya. Han Joo berpikir Joong Won sudah pergi ke Cina.

Ru Yi Jang memainkan pianonya sambil menangis.

Joong Won masuk ke ruangan dan memanggil Gong Shil. Dia mendapati ‘Gong Shil’ yang sedang duduk mendengarkan suara piano.

“Kau disini, Tuan Joo Joong Won.” ‘Gong Shil’ tersenyum.

“Apakah kau istri yang datang ke rumahku dan membuatku memecah walnut?”

“Apa kau kesini untuk menyelamatkan Taeyang?” Istri Ru Yi bersandar di sofa dan mengangkat kakinya. (bukan Gong Shil banget)

“Aku disini, jadi sekaang waktunya untukmu pergi.” Joong Won menghampirinya.

“Jika aku pergi begitu saja, aku tidak bisa mengatakan padamu sebuah rahasia. Apakah kau tidak penasaran? Apa yang dia pikirkan tentang mu?”

Flashback.

Gong Shil memperhatikan Joong Won yang sedang memecah kacang dengan tersenyum.

Gong Shil bertanya pada istri, “Apakah kau bertanya apakah aku menyukai orang itu? Apakah itu terlihat jelas? Tapi dia telah memiliki seseorang yang sangat dia sukai.”

Lalu Gong Shil menatap Joong Won lagi, “Jadi perasaanku adalah rahasia. Sebuah rahasia.”

Flashback end.

“Sekarang aku bisa memberitahumu rahasia yang aku ketahui.”

“Aku tidak mau tahu.”

“Mengapa? Karena kau takut kau tidak akan bisa lagi menghitungnya setelah kau mengetahuinya?” istri berdiri dan berjalan mendekat, “Kau sudah tidak bisa menghitungnya, jadi mengapa kau masih menjaganya tetap disampingmu? Aku penasaran dengan rahasiamu, jadi aku tidak mau pergi dari tubuhnya.”

“Lihatlah baik-baik, dan pergilah.”

Joong Won mencium Gong Shil. Hantu istri pun pergi dari tubuh Gong Shil. Lalu Joong Won memeluk tubuh Gong Shil yang tidak sadarkan diri. Joong Won tampak meyakinkan dirinya sendiri tentang perasaannya.

Kang Woo berada di luar aula. Dia berpikir sesuatu dan berjalan pergi.

Gong Shil kini tertidur di sofa. Joong Won menemani disampingnya dengan menggenggam tangannya. Saat Gong Shil akan terbangun, Joong Won buru-buru berdiri dan pergi. Gong Shil yang baru sadar, samar-samar melihat punggung Joong Won yang menjauh.

Kang Woo kemudian masuk dan menanyakan apakah Gong Shil baik-baik saja. Gong Shil mengatakan bahwa dia pikir dia ketiduran disana. Kang Woo bertanya lagi, bukankah Presdir tadi ada disini. Gong Shil terkejut, apakah dia disini, karena menurutnya Joong Won sedang dalam perjalanan.

Kang Woo sedikit heran.

Gong Shil kemudian merasa aneh dengan pakaiannya, “Omo, apa ini? Mengapa aku memakai ini?”

“Kau tidak ingat pergi bersama dengan Ru Yi Jang?”

“Pasti terjadi sesuatu yang salah. Apa yang sudah ku lakukan?” Gong Shil masih belum paham.

Kang Woo bertanya sekali lagi apakah Gong Shil baik-baik saja dan akan mengantarnya pulang.

***

Sekertaris Kim bertanya pada Joong Won yang sedang melamun, “Apakah Taeyang baik-baik saja?”

“Aku tidak baik-baik saja. Kau mencoba sangat keras untuk menjaga wanita itu berada disisiku, benar kan?”

Sekertaris Kim tidak menduga Joong Won mengetahuinya. Joong Won bertanya mengapa Sekertaris Kim melakukannya.

“Sangat bagus melihatmu berubah.”

“Selama wanita itu berada disisiku, aku akan terus berubah, benar kan? Aku…tidak ingin berubah.”

***

Seminggu kemudian.

Gong Shil terlihat senang karena Joong Won akan pulang hari ini. Satu minggu menurutnya sangat panjang, karena Joong Won tidak menjawab telponnya. Gong Shil melewati bangku hantu ahjussi, dia memberitahu Gong Shil ada sesuatu disana. Gong Shil merasa heran hantu ahjussi itu mau bicara dengannya, biasanya tidak. Gong Shil menemukan kalung disana.

“Presdir melakukannya? benarkah?” Gong Shil tersenyum senang memandang kalung itu, “Ini matahari…sangat cantik.”

Lalu Han Joo menghampirinya, “Nona Tae Gong Shil! Apa kau sudah mendengarnya?”

“Mendengar apa?” Tanya Gong Shil.

“Kau belum mengetahuinya…itu terjadi begitu cepat. Joogoon…baru saja tiba dari Cina.”

“Benarkah?” Gong Shil sangat senang dan langsung berlari.

Han Joo berteriak, “Dengarkan apa yang akan aku katakan sebelum kau pergi…” tapi Gong Shil sudah jauh dan tidak mau mendengarkan Han Joo.

Han Joo mendesah, “Dia akan terguncang jika dia pergi seperti itu. Masalah yang mendalam.”

(Apa ya maksud Han Joo? Masalah apa?)

***

 

Gong Shil menuruni tangga dengan sangat senang dan bertanya pada Sekertaris Kim apakah Joong Won sudah datang. Sekertaris Kim tersenyum membenarkan. Sekertaris Kim akan mengatakan sesuatu, tapi tidak jadi karena kedatangan Bibi Joo dan Direktur Do.

“Sekertaris Kim. Apakah kau mengatakannya juga pada wanita ini?” Tanya Bibi Joo. Dan di jawab belum oleh Sekertaris Kim.

Bibi Joo berkata pada Gong Shil, “Nona Tae Gong Shil. Ucapkan selamat pada Joong Won saat kau bertemu dengannya. Joong Won kita…tidak, Presdir Joo…akan menikah.”

Gong Shil terdiam, tak bisa berkata apa-apa. Dia terguncang, seperti perkiraan Han Joo tadi.

Joong Won kemudian datang bersama seorang wanita yang akan menikah dengannya. Dan melewati Gong Shil yang menatapnya sejak tadi begitu saja tanpa menoleh.

 

Bersambung ke Episode 10 di Kdramatized ya.. ^^

 

Komentar:

Joong Won akhirnya menyadari perasaannya pada Gong Shil. Tapi dia tidak ingin lebih jauh lagi, karena masih trauma dengan rasa sakit karena dikhianati oleh wanita yang dia cintai. Joong Won sepertinya tidak mau terluka lagi.

Lalu, kasihan Kang Woo.. di saat dia menyadari bahwa dia benar-benar menyukai Gong Shil walaupun Gong Shil bisa melihat sesuatu yang dia benci. Tapi Gong Shil menyukai orang lain… aku sebenarnya lebih suka Kang Woo akhirnya bersama Yi Ryeong. Yi Ryeong daebak, dia pantang menyerah. :)