Sinopsis SECRET Episode 1 - 1
Kang Yoo Jung duduk di kursi pesakitan, dengan Ahn Do Hoon sebagai jaksa penuntutnya. Hakim memasuki ruangan dan semua diminta untuk berdiri, dan duduk kembali setelah Hakim duduk di kursinya. Hakim pun memulai jalannya sidang di Pengadilan Seoul ini. Yoo Jung menatap Do Hoon dengan mata berkaca-kaca, begitu juga sebaliknya.
“Insiden kasus nomor 521, laporan kasus tabrak lari. Terdakwa Kang Yoo Jung, silahkan maju ke depan.” Hakim meminta Yoo Jung maju, dan Yoo Jung pun maju ke depan dengan tangan terborgol. Do Hoon memandangnya dengan sedih.
Do Hoo sebagai Jaksa penuntun maju ke depan dengan mata yang masih berkaca-kaca.
“Jika anda sedikit saja lebih berhati-hati, itu adalah hidup yang bisa saja diselamatkan. Perilaku tidak bertanggung jawab terdakwa Kang Yoo Jung telah mengambil kehidupan berharga dari seseorang, dan bahkan telah mengambil kehidupan seseorang yang belum meliha cahaya siang hari. Itu adalah kebenaran mutlak yang tidak bisa dimaafan dengan cara apapun. Untuk ini tim penuntut menuntut terdakwa Kang Yoo Jung…untuk lima tahun penjara.”
Yoo Jung yang sedari tadi menangis, memejamkan matanya mendengat tuntutan itu, hingga akhirnya palu hakim di ketuk.
Yoo Jung di giring ke dalam penjara dan memasuki salah satu sel tahanan. “2008, masuklah ke dalam.”
SECRET
Episode 1
Ada sebuah pesta dengan musik menghentak dan semua orang menari di pinggiran kolam renang. Dalam pesta itu, ada sebuah mobil-mobilan kuning yang melaju. Dan yang memainkannya adalah Kang Min Hyuk, yang sepertinya merasa bosan dengan pesta itu.
Ada seorang artis yang datang ke pesta itu, Ye Ji. Teman pria Min Hyuk akan mendekatinya dan meminta Min Hyuk untuk tidak mengganggunya. Terlihat sekali kalau Min Hyuk benar-benar merasa bosan. Teman pria Min Hyuk mendekati Ye Ji, yang sebelumnya melirik Min Hyuk, dan mengatakan bahwa dia adalah penggemarnya.
“Aku adalah penggemar Ye Ji, bisakah kau memberikan tanda tangan disini?” pria itu menyodorkan cek 50 juta won. Lalu tiba-tiba mobil-mobilan kuning melintas dimeja dan menabrak gelas yang berada di samping cek itu dan memecahkannya.
Tentu saja itu perbuatan Min Hyuk. Min Hyuk mengambil tissu di meja, dan menciumnya menggoda seraya meminta maaf, “Bisakah kau menandatanginya juga untukku?” Min Hyuk menyodorkan tissu itu.Ye Ji mengambilnya.
Teman pria yang tadi merasa kesal dan menegur Min Hyuk. Tapi Min Hyuk mengabaikannya dan menyenggol pelan temannya itu. Ternyata dibalik tissu itu ada kartu kamar hotel.
(Berikutnya adalah adegan 18+ ya :p) Min Hyuk dan Ye Ji memasuki kamar hotel sambil berciuman. Dan Ye Ji membuka pakaiannya satu persatu dengan tatapan menggoda, lalu masuk ke kamar mandi. Min Hyuk hanya melihatnya saja. Min Hyuk lalu duduk di pinggiran kasur.
“Ini tidak menyenangkana sama sekali.”
Ye Ji keluar dari kamar mandi dan mencari Min Hyuk, tapi Min Hyuk sudah keluar kamar dan membuang pakaian Ye Ji di tempat sampah.
***
Seorang pria mabuk mendekati seorang gadis yang duduk tak jauh dari tempatnya minum, “Hei nona! Apa kau mau minum denganku?” Gadis itu, yang terlihat gelisah melihat ponsel, menyuruh pria mabuk itu untuk pergi.
“Yoo Jung!” ada seorang pria berlari memanggil gadis itu. Dia menawarkan satu pelanggan untuknya, karena ternyata Yoo Jung belum mendapatkannya satu pun malam itu. Yoo Jung sangat senang dan berterima kasih banyak.
Dia kemudian berlari dan berteriak pada pria tadi., “Aku akan mentraktirmu nanti, jadi jangan pulang dan tunggu.”
Yoo Jung tiba di tempat pelanggannya menunggu. Ternyata dia menjadi supir pengganti. Seorang petugas hotel memberikan alamat yang di tuju pada Yoo Jung.
Yoo Jung masuk ke dalam mobil, dan mengenakan sabuk pengaman. Tak lupa dia memberitahu pelanggannya yang belum menggunakan sabuk pengaman. Tapi karena pelanggannya yang tertidur tidak mendengar, Yoo Jung berinisiatif memakaikannya. Yoo Jung susah payah menggapai sabuk pengaman, dan tanpa sengaja menekan tombol untuk membuka atap mobil itu.
Pelanggan itu, Min Hyuk, bangun. “Kau siapa? Bagaimana dengan supir yang biasa?”
“Aku tidak tahu.” Yoo Jung tertawa. Dia kemudian mengatakan telah menekan tombol yang salah. Min Hyuk memintan membiarkannya saja (atapa terbuka).
Mobil pun berjalan. Min Hyuk tidur di mobil dengan berantakan. Tangannya keluar jendela mobil, lalu berpindah posisi, seperti terlentang, dan tangannya mengenai Yoo Jung, yang hanya bisa tertawa melihat tingkah aneh pelanggannya.
Mobil berhenti di lampu merah. Saat mobil akan kembali melaju, Min Hyuk terbangun dan melihat seorang wanita yang dikenalnya sedang menyebrang jalan. Dia meminta Yoo Jung menghentikan mobilnya yang sekaran sudah melaju lagi. Yoo Jung tidak mengerti.
“Aku bilang hentikan mobilnya!” Min Hyuk berteriak tidak sabar. Kemudian mengambil alih setir yang di pegang Yo Jung sehingga membuat mobil olen ke kanan dan ke kiri. Yoo Jung berteriak-teriak ngeri. Mobil berhenti di tengah jalan. Min Hyuk langsung keluar dari mobil dan berlari. Yoo Jung yang masih terkejut, makin terkejut dengan mobil lain yang tiba-tiba datang akan menyenggol mobil yang dikemudikannya. Yoo Jung dengan cepat menutup pintu yang dibiarkan terbuka oleh Min Hyuk. Hampir saja.
Min Hyuk masih berlari dan menerobos orang-orang yang di depannya. Min Hyuk berlari ke dalam subway. Dia menuruni tangga dengan cepat dan melompati pintu tiket subway. Min Hyuk di peron, dan tidak menemukan orang yang dia kejar.
Min Hyuk kembali ke mobilnya. Yoo Jung masih menunggunya dengan kesal.
“Apa yang kau lakukan sekarang?” tanya Yoo Jung kesal.
Min Hyuk yang juga kesal akan masuk ke kursi pengemudi memintanya minggir, tapi Yoo Jung tidak mau. “Apa kau ingin membuatku mengulanginya? Minggirlah selagi aku memintanya dengan baik.”
Yoo Jung mengatakan Min Hyuk tidak sopan, dan mengambil kunci mobil Min Hyuk. “Kau belum sadar dari mabuk, jadi tolong jangan mengemudi. Orang-orang itu adalah orang yang keluar pada malam hari untuk mencoba mencari nafkah. Jika kau menyebabkan kecelakaan, apa itu salah mereka?”
“Apa hubungannya denganku? Berikan aku kuncinya.” Min Hyuk mencoba merebut kunci mobinlnya dari tangan Yoo Jung. Yoo Jung berkelit dan mereka berebut kunci. Hingga akhirnya Min Hyuk berhasil mengambil kunci itu dari Yoo Jung yang terjatuh di aspal.
Tapi Yoo Jung berdiri merebut kembali kunci mobil dari tangan Min Hyuk dan melemparkannya ke pinggir jembatan. “Kau tampaknya tidak membutuhkan supir pengganti, jadi kau harus berjalan kaki.” Yoo Jung melambaikn tangan dan berlari menghindari Min Hyuk. Min Hyuk berusah mengejar, tapi tidak jadi. Dia memanggil sekertarisnya, Gwang Soo, yang tentu saja tidak ada disana. Min Hyuk kemudian mencari ponsel yang sepertinya juga tidak ada di mobilnya.
***
“Apa pria itu gila? Eonni, hubungi Do Hoo. Kenapa kau tidak mengambil keuntunga darinya yang menjadi jaksa dan semuanya?” Hae Ri kesal melihat lutut Yoo Jung yang terluka.
“Tidak boleh. Oppa tidak tahu bahwa aku adalah supir pengganti. Aku akan berada dalam masalah jika dia tahu.”
Hae Ri membenarkan dan menyindir Yoo Jung sebagai gadis yang baik. Hae Ri menyarankan Yoo Jung untuk menuntut Min Hyuk. Jika dia menjadi Yoo Jung, dia tidak akan meninggalkannya. “Aku akan melakukannya, entah itu mengambil uangnya atau pun merayunya.”
“Merayunya?! Aku dengar kau punya pacar belum lama ini.” Selidik Yoo Jung sambil masih mengibati lukanya.
“Kenapa kau begitu kuno? Seseorang yang lebih baik datang, aku hanya melanjutkan. Eonni, berhati-hatilah. Mendukung pacarmu untuk membuatnya (menjadi jaksa) lalu kemudian dibuang, itu beberapa cerita lama.”
“Apakah aku akan terus bertemu dengannya selama 7 tahun jika dia orang semacam itu?” Yoo Jung membela pacarnya. Hae Ri sepertinya tak percaya. Yoo Jung kemudian menanyakan kabar pacar Hae Ri, apakah hubungan mereka berjalan lancar.
Tapi Hae Ri meminta Yoo Jung mengkhawatirkan dirinya sendiri saja. Jika ada yang berpacaran selama 7 tahun, bahkan seorang gadis yang benar-benar cantik sepertinya bisa merasa lelah. Sekali seseorang merasa nyaman, dia terikat untuk melihat sekelilingnya. “Lihat dirimu sekarang. Kau bahkan tidak bisa menghubungi dia saat kau membutuhkannya.”
“Itu bukan aku tidak bisa menghubunginya, aku memilih untuk tidak melakukannya.” Elak Yoo Jung. Dan Hae Ri tetap saja mencibir, apakah memang benar seperti itu.
***
Min Hyuk berdiri di depan sebuah pintu rumah dan menggedornya. “Ji Hee? Seo Ji Hee? Seo Ji Hee?!”
Karena tidak kunjung mendapat jawaban, Min Hyuk pun membuka pintu dengan kunci miliknya dan masuk ke dalam. Di depan pintu, terdapat banyak surat berserakan.
Min Hyuk memasuki rumah atap itu yang gelap dan menabrak kursi yang menghalangi jalannya. Min Hyuk berbaring di kasur.
Hari sudah siang. Ada suara yang memanggilnya. “Oppa. Oppa, bangun.”
Min Hyuk terbangun duduk dan menarik gadis yang memanggilnya tadi duduk dipangkuannya. Min Hyuk bilang dia masih terlalu mengantuk. Gadis itu menepuk tangan Min Hyuk dan membangunkannya lagi. Tapi Min Hyuk malah kembali berbaring, “Aku akan tidur sedikit lagi.”
“Cepat bangun!” Ji Hee memukul bokong Min Hyuk. Min Hyuk yang kesakitn mengusap bokongnya dan mengatakan dia mengantuk. Ji Hee menarik tangan Min Hyuk mengajaknya makan, dia harus berangkat kerja. Ji Hee berhasil membuat Min Hyuk beranjak dari tempat tidur. Min Hyuk protes dia dipukul di belakang lagi, itu sakit.
Min Hyuk duduk di kursi meja makan, dan menaruh keningnya di meja dan sekali lagi mengatakan bahwa dia mengantuk. “Tidak bisakah aku tidak pergi malam ini?!”
Ji Hee memukul meja. Membuat Min Hyuk langsung mengangkat kepalanya dan tersenyum. Lalu mencium bau sup yang dihidangkan dan mencicipinya. Dan rasanya tidak enak, sepertinya pedas, membuat Min Hyuk mencari air minum yang tidak ada di teko. Ji Hee tertawa.
Min Hyuk berlari menuju kulkas, tapi tidak ada air minum. Dia menuju keran, tapi tidak ada air yang mengalir. Ji Hee berdiri di belakangnya, tersenyum.
“Berikan aku air. Berikan aku air. Apa kau sengaja melakukannya?” Min Hyuk mencoba mengejar Ji Hee yang berlari menghidar. Min Hyu merasa pasti Ji Hee sengaja melakukannya. Ji Hee terus menghindar sampai terjatuh di kasur. Min Hyuk mengeluh panas.
“Sehingga bagian dalam tubuhmu juga akan panas. Kau selalu minum dan datang padaku saat larut malam. Aku sangat membencimu.” Ji Hee memukul pinggang Min Hyuk yang kini ada di bawahnya.
“Ah, panas. Tolong berikan aku air.” Min Hyuk tersenyum dan merajuk pada Ji Hee.
Ji Hee tersenyum, “Aku akan berhenti membencimu dan mulai mencintaimu lagi.” Ji Hee mendekat untuk mencium Min Hyuk.
Min Hyuk mengeluarkan air mata, dan membuka matanya. Tidak ada siapa-siapa di sampingnya. Rupanya dia bermimpi. Min Hyuk duduk di pinggir kasur. Lalu Gwang Soo mendekatinya.
“Direktur. Ketua sedang mencari anda. Jika anda tetap disini lagi…”
“Apa kau menemukan dia?” tanya Min Hyuk memotong. (Mungkinkah yang dicarinya adalah Ji Hee?)
Gwang Soo menjawab sepertinya dia menghilang dari Daejon, dan sekarang menuju suwon. Belum selesai Gwang Soo menjelaskan, Min Hyuk melemparnya dengan bantal. Gwang Soo yang menyadari kemarahan bosnya meminta maaf.
“Jangan minta maaf dan temukan saja dia.” Min Hyuk kemudian berteriak meminta Gwang Soo untuk keluar.
***
Do Hoon menaiki tangga menuju gedung kejaksaan. Sesaat dia berhenti dan menatap gedung yang berada di hadapanya. Dan terdengar sumpahnya sebagai seorang jaksa.
“Saya seorang jaksa yang berhati hangat yang membantu orang-orang tak berdaya dan lemah. Seorang jaksa yang adil yang hanya mengikuti kebenaran. Lebih ketat untuk diri saya sendiri, saya bersumpah akan menjadi jaksa yang benar.”
Do Hoon kemudian berjalan memasuki gedung kejaksaan dengan langkah mantap.
***
Di sebuah kediaman keluarga kaya, tampak beberapa pelayan sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Min Hyuk mengendap-ngendap memasuki rumah dan meminta para pelayan untuk diam tidak bersuara untuk memanggilnya.
Kemudian dia bertemu dengan adiknya Jo Min Joo. Dia menanyakan kemana saja oppa-nya pergi dan kenapa baru pulang. Min Hyuk menanyakan ayahnya, apakah ayahnya keluar. Min Joo bilang dia tidak tahu.
“Kau anak nakal. Kenapa kau tidak pergi sekolah?” Min Hyuk mencak pada adiknya, tanpa menyadari ayahnya turun dari lift tak jauh dari tempat mereka berdiri.
“Kau! Apa yang sebenarnya kau lakukan?” Ketua Jo Han Il, ayah Min Hyuk menegurnya dengan keras. Min Hyuk hanya bisa tersenyum tipis.
***
“Itu 8740 dolar. Untuk tiga mobil milik anda, itu jumlah yang dikeluarkan bulan lalu untuk berbagai denda.” Sekertaris Ketua Jo (belum tahu namanya) menunjukan bukti tagihan pada Min Hyuk. Selain itu, ada juga tagihan sebesar 24500 dolar untuk kamar hotel yang dipesan Min Hyuk, dan tanda terima pakaian yang dikembalikan oleh seorang wanita.
Min Hyuk diam saja memeluk bantal kursi, tanpa merasa bersalah dengan kehidupan borosnya itu.
“Anak yang bahkan tidak layak untuk mengganti pakaian dalamnya sendiri, jika aku membesarkan dia seperti ini, apalagi kau tidak dapat berkontribusi pada perusahaan, setidaknya kau tidak perlu menambah masalah!” Ketua Jo memarahi anaknya.
Ketua Jo pada Hong In Joo (istri mudanya), “Kakakmu, katakan padanya untuk datang ke kantor pusat. Dia sudah melakukan yang secukupnya untuk Resort Cheongjoo. Katakan padanya untuk datang, dan berdiap untuk mengambil alih kasino hotel tersebut. Kau tangani gedung teater yang masuk ke kasino itu.”
“Ayah!”
“Ketua!”
Min Hyuk dan In Joo memanggil Ketua Jo bersamaan, tentu dengan maksud yang berbeda. Ketua Jo mengatakan pada In Joo untuk minta maaf pada Perwakilan Shin, dan untuk memutuskan pernikahan. Ini kesalahannya karena berpikir akan mendapat manfaat dari Min Hyuk.
“Keluar! Aku tidak punya apapun untuk dikatakan padamu.” Ketua Jo mengusir Min Hyuk dari ruangannya.
In Joo tersenyum dan mengatakan pada Ketua Joo bahwa Min Hyuk sudah membuat cincin untuk Se Yeon (putri dari Perwakilan Shin). Min Hyuk tampak terkejut, dan In Joo memberi tanda pada Min Hyuk untuk diam, dan ikut rencananya agar Ketua Jo tidak lagi marah.
“Itu mungkin sedikit canggung setelah sebelumnya berteman saja. Se Yeon datang hari ini, kan? Kamu sudah memberitahu perwakilan untuk tidak mengirim siapapun, karena kita akan pergi menjemputnya. Kau pergi, kan?” tanya In Joo pada Min Hyuk.
“Aku akan pergi. Aku harus menemui Se Yeon.” Jawab Min Hyuk sambil menatap ayahnya.
In Joo mengatakan pada suaminya untuk memberikan beberapa kelonggaran pada Min Hyuk. Orang-orang mengatakan bermain-main selagi masih muda itu bagus untuk kehidupan pernikahan. “Tidak bisakah anda lihat dengan melihat saya?” In Joo tertawa malu. Min Hyuk lalu keluar.
***
Min Hyuk sudah berganti pakaian dan berjalan menuruni tangga. In Joo memanggilnya dan memastikan Min Hyuk akan menemui Se Yeon. Min Hyuk tidak menjawab dan kembali berjalan. Tapi In Joo mengingatkannya untuk membawa serta cincin yang sudah disiapkannya untuk Min Hyuk.
Min Hyuk mengambil cincin itu dan melihatnya. “Ahjumma, aku bisa membiarkan kau bersikap manis di depan pria itu, tapi jangan tersenyum seperti itu di depanku, dan bersikap seperti seorang ibu. Karena aku tidak tahan.”
In Joo tersenyum, “Min Hyuk, kau pasti memiliki cara yang sangat rumit untuk mengatakan terima kasih. Pergilah.”
Min Hyuk pun berjalan pergi dengan membawa cincin itu. Sepertinya Min Hyuk belum bisa menerima ibu tirinya itu. Tapi In Joo juga sepertinya bukan tipe ibu tiri jahat, karena senyumnya tulus.
***
Siang hari, ternyata Yoo Jung bekerja sebagai petugas pintu tol. Dia menyapa pelanggan dengan sopan, dan berterima kasih saat menerima kaleng minuman. Tapi itu ternyata sampah yang diminta pelanggan untuk dibuangkan. Yoo Jung pun sedikit kesal. Tapu rupanya itu sudah biasa untuknya, karena tempat sampat disampingnya pebuh dengan kaleng-kaleng bekas yang mungkin juga diberikan pelanggan untuk dibuang.
Yoo Jung bersama Hae Ri, yang ternyata juga bekerja disana, dan satu orang lagi temannya yang berbadan gemuk sedang beristirahat makan siang. Mereka berbagi bekal bersama.
“Orang-orang telah menghabiskan banyak uang, tapi kenapa orang-orang yang bekerja banyak tidak memiliki banyak uang.” Hae Ri mengeluh.
Teman yang satu menanggapi, “Apa kau bekerja keras? Kecantikan untuk wajah dan tubuhmu, kau punya banyak waktu untuk menghabiskannya. Lihat saja Yoo Jung dia selalu bekerja….”
Hae Ri memotongnya, merasa tahu kelanjutannya. “Ya, ya, ya bekerja siang dan malam untuk membantu pacarnya, tidak punya tabungan sama sekali. Bahkan kemarin, dia menjadi supir pengganti…” Yoo Jung menyumpal mulut Hae Ri menyuruhnya diam.
Teman mereka menanyakan kemana mereka akan pergi malam ini untuk makan malam perusahaan, apakah sup kentang tulang babi lagi. Yoo Jung juga ingin tahu, tapi dia tidak bisa pergi hari ini. Teman-temannya bertanya mengapa Yoo Jung tidak bis ikut.
Yoo Jung tersenyum, “Karena hari ini benar-benar, sangat penting.”
***
Se Yeon berjalan keluar bandara. Dia dikejutkan oleh seorang pria yang merangkulnya. “Sudah lama sekali Shin Se Yeon.” Min Hyuk menyapa teman lamanya itu. Se Yeon menanyakan sedang apa Min Hyuk disana. Tentu saja untuk menemui Se Yeon.
“Dan aku disini, untuk memberikanmu cincin.” Min Hyuk menunjukan cincinnya. “Keluargamu dan keluaraku seperti saudara sejak dulu. Ada apa dengan pernikahan ini?” tanya Min Hyuk. Se Yeon berjalan pergi tanpa menghiraukan Min Hyuk.
Min Hyuk mengejarnya, dan bertanya apakah Se Yeon tidak akan menerima cincin itu. Se Yeon mengatakan jika Min Hyuk tidak ingin menikah, maka jangan melakukannya. Menggunakan ayahnya sebagai alasan, Se Yeon bilang jangan memaksanya.
“Aku tidak pernah bilang aku tidak menyukainya. Kenapa aku tidak akan menyukainya? Dana rahasia atau komite investigasi, jaksa dan media terus mengganggu perusahaan kami, tapi jika aku menikah denganmu, aku membayangkan ayahmu akan melindungi sebagian dari itu. Juga untuk keluargamu, memiliki sumber pendanaan yang solid, bukankan itu menguntungkan bagi kita berdua? Pada akhirnya itu adalah pernikahan transaksi, karena kita mengenal satu sama lain, bukankah itu lebih baik?” Min Hyuk menjelaskan panjang lebar.
“Hanya itu saja?” tanya Se Yeon dingin. Min Hyuk membenarkan dan meminta Se Yeon menerima cincinnya. Cincin itu harganya mahal. Se Yeon bertanya apa ada hal lain yang Min Hyuk punya selain uang. Min Hyuk bilang jika Se Yeon tidak mau menerimanya, dia akan membuangnya.
“Apakah semudah itu? Kalau begitu buang saja.” Ujar Se Yeon masih dengan sikap dinginnya, dan berjalan pergi setelah menyenggil Min Hyuk dengan troli barangnya. Min Hyuk yang kesakitan mengejarnya.
Kini mereka dalam mobil. Min Hyuk bertanya apa yang ingin Se Yeon lakukan, “Jika kau tidak akan mengambilnya, kau bisa mengubahnya terbali atau semacamnya.”
“Jika aku mengubahnya terbalik…”
“Aku akan memberikan semua yang kau mau. Tapi, aku tidak bisa membawanya terlebih dulu. Jika ayahku mendengar ini, dia akan segera menendangku keluar. Lagipula ayahmu tidak suka padaku.” (Jadi, Min Hyuk ini sebenarnya tidak ingin menikah dengan Se Yeon, maka dia berusaha membujuk Se Yeon untuk membatalkan pernikahan mereka, dengan alasan Se Yeon juga tidak menginginkannya.)
Se Yeon mengatakan ayahnya tidak peduli akan hal itu. “Karena tidak peduli seberapa buruk makanan anjingmu, dia masih membutuhkan Kye Grup.”
Min Hyuk kembali mencari alasan, Se Yeon tidak suka tinggal bersamanya. “Bisakah kau bayangkan kita tinggal bersama?” Min Hyuk melihat pertanyaannya dijawab dengan senyuman tipis oleh Se Yeon. Dia pun mengatakan Se Yeon lah yang akan menjadi orang pertama yang akan membatalkan pernikahan ini. Se Yeon tidak menjawab.
Mobil Min Hyuk memasuki pintu tol. Dan kebetulan yang bertugas adalah Yoo Jung. Min Hyuk mengenalinya saat akan memberikan uang. Yoo Jung juga mengenalinya.
“Pengganti. Apakah ini tempatmu bekerja?”
“Pelanggan total tarifnya 8 dolar.” Yoo Jung tidak menghiraukan Min Hyuk yang bertanya padanya.
Min Hyuk melihat di belakangnya banyak mobil mengantri. Min Hyuk menarik kembali tangannya yang memegang uang, dan mengatakan bahwa dia tidak membawa dompet. Yoo Jung menawarkan untuk mengirimkan tagihan dengan melacak mobil Min Hyuk. Atau Min Hyuk bisa mengambil jalan ke arah sana…
Min Hyuk menyela, “Oh benar, berkat dirimu, aku tidak mengemudi dalam keadaan mabuk semalam, aku menghargai itu.” Yoo Jung tetap tidak menanggapinya dan mengatakan akan mengirimkan tagihannya pada Min Hyuk, dan Min Hyuk bisa memberikan biaya supir pengganti untuknya 15 dolar secara terpisah.
Min Hyuk menyindirnya, “Wow, kau ingin menagih biaya supir pengganti tanpa malu. Bekerja keras seperti itu, kau akan menjadi chaebol. Tapi aku benar-benar tidak punya uang, apa yang harus aku lakukan? Apa kau ingin mememinjamkannya padaku?” Se Yeon yang dari tadi diam akhirnya bertanya berapa biayanya. Tapi Min Hyuk menolak karena dia yang berhutang.. (Min Hyuk sengaja membuat masalah dengan Yoo Jung.)
“Oh, karena aku tidak suka punya hutang, ini. Ini adalah jaminan.” Min Hyuk memberikan cincin itu pada Yoo Jung.
“Apa yang kau lakukan?” Se Yeon terkejut. Min Hyuk mengatakan bahwa sebelumnya Se Yeon yang bilang dia tidak akan menerimanya.
Yoo Jung mengembalikannya. Min Hyuk bilang itu jaminan, dan melemparkannya pada Yoo Jung, lalu Min Hyuk menjalankan mobilnya. Se Yeon kesal membentak Min Hyuk.
Yoo Jung keluar dari pos dan menggedor mobil Min Hyk. Min Hyuk menurunkan sedikit kaca mobilnya dan mengatakan pada Yoo Jung untuk menjaga cincin itu dengan aman. Dia akan kembali besok untuk mengambilnya.
“Anda tidak hanya tidak memiliki rasa hormat terhadap uang, tetapi anda juga tidak memiliki rasa hormat terhadap orang lain, pelanggan.” Yoo Jung sangat kesal, menggetok kaca mobil. Min Hyuk memuji Yoo Jung yang memiliki cara bagus untuk membaca karakter orang. Tapi dia meminta Yoo Jung untuk memukul kaca mobilnya. “Sampai ketemu lagi!” Min Hyuk mengedipkan matanya.
Min Hyuk menjalankan lagi mobilnya dan melihat Yoo Jung yang berteriak mobilnya dari cermin mobil. Dia tertawa melihat Yoo Jung ditegur pelanggan lain yang sudah mengantri. Hae Ri juga melihat kejadian itu.
“Apa yang kau lakukan?” tanya Se Yeon dingin, sepertinya kesal karena Min Hyuk memberikan cincin itu.
“Aku pikir kau tidak ingin menerimanya. Kenapa? Apakah itu tampak boros untuk memberiknnya kepada orang lain?” tanya Min Hyuk.
“Apakah menurutmu aku merasa kehilanga cincin itu? Karena cincin bodoh itu, aku harus mengambil simpati dari orang-orang seperti dia?” Se Yeon tampak marah sekali. Min Hyuk mengatakan Shin Se Yeon benar-benar memiliki tingkat kemarahan yang berbeda dengan orang lain.
***
Yoo Jung membuka pintu lokernya dan melihat cincin yang tadi diberikan Min Hyuk. Yoo Jung tercengang. Lalu dia dikagetkan Yi Jung yang tiba-tiba berdiri disampingnya dan bertanya apakah cincin itu asli, dia ingin mencobanya sekali saja. Tapi Yoo Jung menolak, cincin itu bukan milik mereka. Hae Ri memaksa, dan akan merebutnya. Dengan cepat Yoo Jung menyimpannya di loker.
Yoo Jung membuka lemari es dan mengeluarkan kotak kue. Hae Ri mengatakan Yoo Jung bahkan membuat kue karena ini adalah hari istimewa. “Kau harus memberikan dia entah itu smartphone ataupun giftcard.” Saran Hae Ri.
“Itu sama yang dilakukan oleh orang lain. Ini jelas berbeda.” Yoo Jung tersenyum.
“Dari cara aku melihatnya, sepertinya kau sedang berusaha terlalu keras. Kau bahkan belum mendapat satu panggilan pun hari ini, kan?” selidik Hae Ri. Yoo Jung pun menunjukan ekspresi seperti membenarkan. Hae Ri mengatakan Yoo Jung hanya akan terluka dengan melakukan ini. (oow, perasaan gak enak kalau udah kayak gini…)
Hae Ri merebut kotak kue itu dan mengajak Yoo Jung memakannya saja. Yoo Jung memelintir tangan Hae Ri dan memintanya menyerahkan kotak kue itu. Hae Ri meminta maaf sambil kesakitan dan menyerakan kotak kuenya.
“Lihat saja jika ini hancur.” Yoo Jung mengeluarkan kue dari kotak untuk memeriksanya. Kuenya masih utuh, Yoo Jung tersenyum.
“Do Hoon love Yoo Jung. Hari jadi ke 7 tahun.”
***
Do Hoon berlari memasuki sebuah restoran. Dia menemui seorang wanita yang sudah menunggunya, dan bukan Yoo Jung.
“Halo. Saya Ahn Do Hoon.” Do Hoon memperkenalkan diri.
“Kau terlalu keren untuk menjadi seorang pengacara.” Wanita itu memuji Do Hoon.
Ponsel Do Hoon berbunyi, dari Yoo Jung, tapi Do Hoon menolak panggilannya.
Yoo Jung mendapatkan jawaban kotak suara, “Setelah bunyi bip, akan diteruskan ke pesan suara.” Kadung sudah menelpon, dan di juga tidak ingin di ejek lagi oleh Hae Ri, maka Yoo Jung berpura-pura bahwa Do Hoon yang menerima telponnya, dan mengadakan janji bertemu. Yoo Jung memandangi fotonya bersama Do Hoon yang ditempel di loker.
Yoo Jung membawa sayuran di dalam plastik dan juga menenteng kotak kue, menuju suatu tempat.
***
Park Kye Ok, ibunya Do Hoon terlihat gelisah memegang ponsel. “Baik itu iya atau tidak, setidaknya dia harus menelpon.”
Ibu Park pun menelpon seseorang, “Oh Nyonya Park! Apa yang dikatakan pihak itu? Mereka menyukai Do Hoo, kan? Apa? Ya.” Kemudian ada yang mengetuk pintu. Ibu Park membangunkan ayah Ahn In Hwan yang sedang menonton televisi dengan kakinya, memberi kode untuk membukakan pintu.
Ayah Ahn berdiri untuk membuka pintu, sementara Ibu Park masih saja menelpon dan mebangga-banggakan anaknya. Ibu ini sepertinya sedang bertelepon dengan mak comblang. Jadi tadi itu Do Hoon bertemu dengan teman kencan buta yang di atur ibunya.
Ayah membuka pintu, dan masuklah Yoo Jung. Ayah tampak salah tingkah. Ibu yang menyadari kedatangan Yoo Jung setelah ayah sedikit meninggikan suaranya menyapa Yoo Jung yang membawa banyak bahan makanan, menutup telponnya.
Yoo Jung menyapa ibu dan langsung menuju dapur mengeluarkan bawaannya. Rumah keluarga Do Hoon sederhana sekali, di sebuah gedung apatemen biasa.
“Kenapa kau datang kemari tanpa menelpin? Do Hoon akan pulang terlambat.”
“Itu sudah lama sekali sejak saya datang menemui anda, ayah dan ibu.” Elak Yoo Jung. Dia kemudian menunjukan labu yang dibawanya.
Ibu sedang melihat hipotek-hipotek miliknya (surat hutang, aku belum tahu, itu ibu yang memberikan hutang pada orang laina tau ibu yang berhutang, tapi sepertinya ibu punya banyak hutang) di meja makan. Dia melihat Yoo Jung yang sedang memasak labu di dapur.
“Kenapa kau melakukan begitu banyak hal? Do Hoon mungkin akan makan malam sebelum pulang ke rumah.” Tanya Ibu.
“Ayah sering batuk-batuk belakangan ini. Ini bia digunakan, lalu ibu juga bisa menjadikan ini sebagai camilan. Kata orang ini juga bagus untuk sembelit. Ibu harus memakannya juga.” Ujar Yoo Jung.
Tapi Ibu Park meminta Yoo Jung menghentikannya, tidak ada orang yang akan memakannya. Terlihat sekali Ibu tidak begitu menyukai Yoo Jung. (Iyalah, makanya dia jodohin anaknya sama orang lain.)
Yoo Jung mengatakan itu hampir selesai, dan meminta ibu menunggu di ruang tengah. Ibu malah mengatakan bagaimana bisa dia hanya melihat dan menatap saja saat ada tamu disini. Yoo Jung bilang dia bukan tamu, ibu pernah bilang kalau dia sudah seperti putri ibu sendiri.
“Aku merasa jahat karena mengambil keuntungan dari putri tetangga lain, itu saja.” Jelas Ibu. (Rumah tinggal mereka sepertinya berdekatan) Yoo Jung mengatakan dia hampir selesai, dia akan bersih-bersih dan segera pergi. Ibu bergumam kalau Yoo Jung pasti bisa membantah.
Tiba-tiba terdengar suara ayah yang terjatuh. Ibu menghampiri ayah yang terjatuh dan menumpahkan bawang putih. Ibu mengomel pada ayah. Telpon ibu berdering, tapi ibu tidak mendengarnya. Yoo Jung berinisiatif menerima telpon ibu.
“Hye Ok. Sepertinya pihak gadis itu menyukai Do Hoon. (terdengar juga suara yang menanyakan pihak Do Hoo) Pihak dia sudah mengatakan mereka akan mengatur sebuah kantor untuknya.”
Yoo Jung terkejut. Dia meminta orang yang menelpon untuk menunggu, dia akan memberikan telponnya pada ibu. Yoo Jung kemudian memanggil ibu dan memberikan ponselnya.
Ibu menerima telpon itu, dan terhenyak kaget karena Yoo Jung tadi menjawab telpon dari mak comblang yang sebelumnya di telpon ibu. Ibu buru-buru menutup telponnya dan mengatakan akan menghubungi lagi nanti. Kemudian ibu menatap tidak enak punggung Yoo Jung yang kembali melanjutkan memasak.
Yoo Jung sedang mengupas apel. Ayah memakan apelnya sambil menonton televisi, dan ibu menopang dagu menatap Yoo Jung kesal. Ibu lalu pura-pura menguap, “Kenapa aku merasa mengantuk lebih awal? Berhentilah memotong Yoo Jung. Jika dia makan yang masam-masam selarut ini, dia akan bersendawa semalaman.” Ibu kembali meopang dagunya.
Raut wajah ayah sepertinya tidak demikian. Yoo Jung pun berhenti memotong. Ayah Ahn merasa tidak enak pada Yoo Jung yang sengaja datang tapi tidak bisa bertemu Do Hoon. “Tidak, saya datang untuk bertemu kalian hari ini.” Kata Yoo Jung dengan tersenyum.
Merasa sudah tidak nyaman, mungkin, Yoo Jung akhirnya pamit. Ibu tersenyum senang mendengar Yoo Jung akan pulang. Ibu segera berdiri dan mengatakan pada Yoo Jung agar jangan membelikan apapun lagi untuk mereka. “Tidak ada yang baik dari semua gadis dewasa datang dan pergi ke rumah orang lain.” Ibu secara halus melarang Yoo Jung untuk datang kembali ke rumah mereka.
Yoo Jung tidak menanggapinya, dan kembali pamit pulang sambil membawa kotak kuenya.
Setelah Yoo Jung pergi, ibu membuka tudung saji di meja makan. Ada makanan buatan Yoo Jung tersaji disana.
“Kau…tidak seharusnya membuat kesepakatan seperti itu dengan putramu.” Tegur ayah.
“Apa maksudmu aku membuat kesepakatan?” tanya ibu. (Hmm.. kesepakatan apa ya?)
Ibu membuka labu isi yang dibuat Yoo Jung, “Aigoo, dia bisa melakukan semua ini tanpa seorang ibu. Keahlian memasaknya begitu bagus dan terlatih.” Ibu mencicipinya dan mengatakan bahkan rasanya enak.
***
Bersambung ke Bagian 2 (coming soon ^^)
Komentar:
Kasihan sekali Yoo Jung. Pacarnya tidak menghubunginya di hari yang sangat spesial untuk mereka. Dan juga dia mendapat penolakan halus dari ibu pacarnya. Tapi sepertinya ini terjadi setelah Do Hoon sudah menjadi Jaksa. Karena seperti yang dikatakan Hae Ri, Yoo Jung itu bekerja untuk menyokong pacarnya. Dengan kata lain, Yoo Jung menyerahkan uang hasilnya bekerja pada Do Hoon.
Lalu Min Hyuk, tipe pria kaya yang tidak menghargai uang dan tidak menghargai orang lain. Tapi dia sepertinya sangat mencintai Ji Hee, kekasihnnya. Namun, kenapa dan kemana Ji Hee menghilang belum dijelaskan. Mungkinkah karena Ketua Jo ayahnya Min Hyuk.
Postingan sinopsis Secret mungkin agak telat dari jadwal tayang, karena minggu ini masih ada Master’s Sun. Secret sudah tayang sejak minggun lalu, jadi nanti malam tayang episode 3. Mudah-mudahan nanti aku bisa cepat mengimbangi dengan jadwal tayang disana. Oya, drama ini nantinya akan bersaing dengan The Inheritors, pasti kalah rating. :p
eh... baru tau ada yg jd sekre Kim di Nine di drama ini^^ makin cute aja sih dia... penasaran siapa namanya?
ReplyDeletemakasih sinopsisnya mba mumu^^ udah DL eps 1 nya tp belum bisa nonton... semoga ceritanya semakin menarik ya.. karena saingan drama ini cukup berat nantinya~~^^
Gwang Soo? namanya Choi Woong ^^
DeleteSama Fa, saya juga baru DL episode 1 dan belum ditonton hehehe. Penasaran sama drama ini karena ada Om Lee Duk Hwa hahaha. Ditambah lagi ada Hwang Jung Eum n Bae Soo Bin hihi...
ReplyDeletemb Anis...semangat juga yah buat sinop suspicious housekeepernya....fighting....
Deletesan
trima ksh mbak udah bwt sinopsis drama in..berharap bnget ad yg mw bwt sinopsis drama in,penasaran dgn jalan critany..
ReplyDeleteYey... Ternyata udah dibuat. Kirain mo setelah Master Sun.he.. Makasih mba Mumu. Nanti pasti ke kejar kok mba. Wlo kalah rating, ttp pengen tahu jalan ceritanya soalnya ada Lee Da Hee ma Ji Sung. he... Jadi inget IHYV. Haha... Makasih mba Mumu.
ReplyDelete-Yumenas-
.gomawo mbak mumu
ReplyDelete.bakal setia nunggu kelanjutan secretnya sampe akhir di blok mbak
.semangat selalu mbak
.eny :) :)
ga papa mb,,,,saya malah lebih suka baca sinop secret drpd the heirs....soalnya lom tayang aja...udah bosen ma iklannya duluan......hehe....lanjutkan .....
ReplyDeletetengkyu
san
sudah nonton eps 1 n 2 ... baru mulai udah sedih... apalgi nanti pas Ji Hee nya meninggal.. n ternyata dia lg hamil anak Min Hyuk... huwaaa sedih banget...
ReplyDeleteTapi tetep nunggu sinop nya mba Mumu... Fighting Mba Mumu ... tetep penasaran sama nih drama.. ada Ji Sung, HJE,BSB, n si Om LDH (Di May Queen saya benci banget sama dia jahatmelakukan apapun, pengen lihat klo disini gimana dia.. kayak nya ga jaug beda heheh )
Fighting azza..azza..azza :)
Yeyeye episode 1nya udah keluar, mba mumu itu yg jadi ibunya do hoon yg jadi ibunya pengacara di I hear your voice kan ya
ReplyDeleteanonymous di atasku: beda.. itu bukan yg jd ibunga hye sung.. :)
ReplyDeleteMirip ya mba atau ahjumma itu emang mukanya familiar ya sering maen juga hehehe.. -dwi-
ReplyDeletedah sempet nonton ampe ep.2 tp yg sub.ing. Jd msh kurang puas .. seneng mba mumu buat sinopsisnya jd tambah ngerti... Semangat mba..!!
ReplyDeletegomawo kak mumu buat sinopsis nya... kasian ya yoo jung kaya gak di anggap sama pacar nya
ReplyDeletepadahal dy rela nglakuin apa aja supaya pacarnya bisa jadi jaksa
belom bisa nonton langsung sih, jadi cuma bisa baca sinopnya aja ^^
Mudahan ceritanya jadi menarik kayak nice guy. Nggak terlalu peduli sih soal rating. Kalo suka ya nonton aja. Aq juga nggak terlalu tertarik sama heirs. Bosan liat LMH jadi flower boy lagi
ReplyDeletesetuju banget... gak tertarik dg the heirs. dan emang kurang suka juga liat LMH... btw The inheritors sama dengan the heirs ya?
DeleteMbak mumu mksh bgt ma sinopsis SECRET LOVE aq udh nunggu2 m sinopsis drama ini. . .^_^
ReplyDelete