Sinopsis SECRET Episode 1 - 2
Setelah di usir secara halus oleh Ibu Park, Yoo Jung berjalan pulang dengan perasaan sedih. Yoo Jung masuk ke toko kue milik ayahnya. Ayah baru saja menandatangani sesuatu dengan seorang pria. Ayah bilang dia akan merenovasi bagian belakang toko.
“Renovasi? Kau selalu bilang tidak punya uang. Dimana kau mendapatkan uang itu?” Yoo Jung cemberut.
“Aku tidak akan memintanya padamu.” Sahut ayah. “Karena kau akan menikah dengan jaksa itu, keluargamu harus kuat seperti itu.”
“Siapa yang akan menikahi jaksa? Aku akan menikahi Do Hoon.” Yoo Jung sewot. “Tapi…untuk menikahi seorang jaksa, mereka bilang ada tiga kunci yang merupakan kebutuhan pokok.”
Ayah kemudian bilang dia tidak punya uang, dan mengalihkan perhatian pada berkas yang dipegangnya. Yoo Jung tersenyum dan memandang ayahnya, “Wajah ini satu, tubuh luar biasa ini satu, dan hatiku. Bukankah itu memenuhi tiga kunci persyaratan? Ayah, kau sudah menabung uangmu.” Yoo Jung berusaha menghibur dirinya sendiri lewat ayah.
Ayah bergumam Yoo Jung menyombongkan diri. Ayah kemudian berteriak melihat Yoo Jung yang mengambil minuman dari display tokonya. Ayah merebutnya melarang Yoo Jung mengambil dari sana dan meminta Yoo Jung mengambil di belakang yang sudah dipilih yang sudah melewati tanggal distribusi.
Yoo Jung terdiam, lalu… “Ayah! Apa kau benar-benar ingin memberiku makan dengan hal-hal seperti itu setiap saat?” Yoo Jung marah merasa ada alasan untuk melampiaskan emosi yang sedari tadi ditahannya.
“Apa masalahnya? Aku hanya memberitahu itu karena itu masih baik untuk dimakan.”
“Aku tidak akan memakannya. Aku tidak akan makan! Aku tidak akan makan! Aku tidak akan pernah makan itu lagi! Ayah makan semuanya sendiri!” Yoo Jung yang marah bergegas pergi dari sana, meninggalkan ayah yang bingung dengan putrinya yang tiba-tiba marah.
Yoo Jung masuk ke dalam kamarnya dan meletakan kotak kuenya begitu saja di atas kasur. Yoo Jung kemudian mengeluarkan kue dan memotongnya dengan kasar. Yoo Jung memakan kue itu begitu saja, dan menangis.
Dia kemudian melihat kotak cincin yang diberikan Min Hyu, Yoo Jung mencobanya dan bercermin. Yoo Jung mengusap air matanya dan bercermin kembali dan tersenyum. Andai cincin ini Do Hoo yang memberikannya, mungkin itu yang ada di benak Yoo Jung.
“Yoo Jung.” Ayah tiba-tiba masuk di pintu yang sebelumnya memang tidak tertutup. Yoo Jung buru-buru menyembunyikan cincinnya. Ayah salah paham dan menduga itu diberikan oleh Do Hoon.
“Kenapa kau tidak mengatakan apapun? Tanggal pernikahan… kapan dia ingin melakukannya?” ayah terlihat sangat senang. Yoo Jung hanya mengatakan mereka belum membicarakan detailnya. Ayah kemudian memberitahu bahwa Do Hoon datang lagi.
Do Hoon menarik tangan Yoo Jung hendak mengajaknya pergi. Yoo Jung bertanya kemana mereka akan pergi. Do Hoo hanya mengatakan sedikit sulit untuk dia melakukannya disini, Do Hoon meminta Yoo Jung masuk ke dalam mobil.
“Jika kau ingin mengatakan sesuatu, katakan disini. Jangan menyeretku ke tempat yang aneh.” Yoo Jung marah. Tapi dia tidak menolak saat Do Hoon memapahnya masuk ke dalam mobil. Yoo Jung tidak mau menatap Do Hoon. Sedangkan Do Hoon tersenyum melihat Yoo Jung yang sedang ngambek itu, dan memakaikan sabuk pengaman untuknya.
***
Keluarga Jo, sedang menunggu seseorang untuk makan malam bersama. Min Joo sangat kesal, berapa lama lagi mereka harus menunggu, karena dia akan ada les. In Joo meminta Min Joo untuk diam. Dan Min Joo menunjuk Min Hyuk, menyalahkan. Yang disalahkan hanya tertawa.
Se Yeon masuk dan duduk, “Maafkan saya. Ayah saya mengatakan, pertemuan itu berjalan lambat dari yang diharapkan.” Ternyata yang ditunggu adalah ayah Se Yeon.
“Tidak ada yang perlu dimaafkan.” Ketua Jo bersikap bijaksana.
Kemudian guru Min Joo sudah datang. Min Joo semakin kesal karena dia melewatkan makan gara-gara Se Yeon. In Joo meminta pelayan Hong untuk mengantar beberapa camilan untuk Min Joo.
Se Yeon kemudian mengatakan dia akan mengatur makan malam lainnya. Namun, Ketua Jo mengatakan bahwa mereka akan segera menjadi keluarga, saat mereka tidak bisa makan malam bersama.
Min Hyuk memberikan kode pada Se Yeon untuk mengatakan pembatalan pernikahan mereka. Se Yeon lalu memanggil Ketua Jo lagi. “Ketua, pada bulan Oktober, akan ada pemilihan khusus di wilayah ayah saya. Bagaimana jika sebelum itu, pernikahan kami…bagaimana menurut anda jika kami yang mengumumkannya?”
“Itu tidak buruk. Lakukan saja seperti itu.” jawab Ketua Jo. Ketua Jo kemudian meninggalkan meja makan. In Joo melontarkan pertanyaan yang entah ditujukan pada siapa, mengapa begitu sulit untuk makan makam seperti sebuah keluarga. “Keluarga apa, ahjumma?” tanya Min Hyuk sambil menatap Se Yeon, yang ternyata bukannya membatalkan pernikahan malah ingin mengumumkannya sendiri.
Se Yeon tidak peduli dengan apa yang terjadi, dia menicipi sup dan mengatakan supnya sedikit asin. Min Hyuk memberitahu pelayan Yoon bahwa supnya asin. Pelayan Yoon meminta maaf dan akan membuatnya kembali. Tapi Se Yeo melarangnya, “Kau bisa menyesuaikan seleraku sedikit demi sedikit.”
Min Hyuk yang kesal menegur Se Yeon dengan nada tinggi, “Shi Se Yeon, kau benar-benar!”
“Aku akan segera menjadi istrimu. Gunakan nada yang sedikit lebih sopan.” Ucap Se Yeon tenang, dan melanjutkan makannya. Do Hoon menatap tak percaya Se Yeon atas apa yang diucapkannya tadi.
***
Do Hoon dan Yoo Jung sudah berada di sebuah café. Do Hoon mengambil sebuah foto, dari rangkaian foto yang di gantung di jendela. Do Hoon menunjukan foto itu pada Yoo Jung.
“Apa kau ingat foto ini? Saat pertama kali datang kesini, kau bilang kau bekerja paruh waktu di sisi jalan raya, dan mendapati semua wajahmu menjadi kecoklatan, jadi kau tidak ingin berfoto.” Do Hoo tersenyum. Yoo Jung tidak menjawab dan mengalihkan pandangannya.
Do Hoon menunjuk salah satu foto yang masih tergantung. Foto itu adalah saat pertama kali mereka keluar dan berfoto dengan menggunakan kaos pasangan. Dan foto yang satu lagi, saat itu Yoo Jung mabuk, Do Hoon mengambil foto Yoo Jung saat sedang menyanyi dengan diam-diam. Do Hoo mengatakan pada Yoo Jung untuk tidak mengulanginya lagi (mabuk).
“Apa itu yang ingin kau katakan padaku?” Yoo Jung masih kesal.
Do Hoon menggenggam tangan Yoo Jung, “Yoo Jung, maafkan aku karena pergi menemui kencan buta itu. Aku juga minta maaf karena keluar tanpa menolaknya. Mulai sekarang, itu tidak akan terjadi lagi. Tidak bisakah kau mengerti ambisi orang tua?”
Yoo Jung hendak mengatakan sesuatu, tapi Do Hoon menahannya, “Apa kau tahu hari apa hari ini? Ini sudah 7 tahun sejak pertama kali kita bertemu…jika itu bukan karena kau, aku tidak akan bisa sejauh ini. Yang telah aku terima darimu, aku akan membayarmu hingga aku mati…Tidak, aku akan membayarmu meskipun aku mati.”
Do Hoon mengeluarkan sebuah kotak cincin, “Yoo Jung, apa kau mau menikah denganku?” Yoo Jung menatap Do Hoon tak menjawab. Do Hoon lalu memakaikan cincin itu di jari manis kiri Yoo Jung.
Yoo Jung tersenyum dalam tangis harunya, menatap cincin itu. yoo Jung kemudian menutup wajahnya dengan kedua tangan, bahkan semakin kencang. Do Hoon tersenyum melihatnya.
Yoo Jung menyeka air mata dan air yang keluar dari hidungnya, “Aku terlihat kacau, kan?”
Do Hoon tersenyum membenarkan, matanya juga berkaa-kaca, “Ya, tapi kau masih cantik.”
***
Se Yeon sedang serius bermain billiard. Min Hyuk memandanginya dengan menopang dagu.
“Apa kau menyukaiku?” tanya Min Hyuk tiba-tiba. “Hmm? Tidak, kan? Jadi kenapa kau ingin menikah denganku? Aku bilang aku akan memberikan semua yang kau mau.”
“Benarkan? Yang benar-benar aku inginkan inginkan adalah…kau.” Ujar Se Yeon.
Min Hyuk tidak percaya, apakah Se Yeon salah makan sesuatu, apakah karena sup keasinan tadi. Se Yeon mengatakan dia tidak peduli siapa yang akan dia nikahi, tidak masalah karena dia akan bertemu seorang pria yang diinginkan ayahnya. Bukankah itu sama untuk Min Hyuk juga.
“Memikirkan hal itu, kau benar. Daripada memiliki seseorang yang tidak kau kenal, lebih baik melakukannya dengan seseorang yang kau kenal. Jangan berusaha terlalu keras. Tidak ada orang tua yang pernah menang atas apa yang anaknya inginkan? Itu tidak berlaku untuk kita (Jadi, mereka tidak akan menang melawan orang tua mereka, karena orang tua mereka tidak akan mengalah).” Se Yeon kembali bermain bilyard.
Se Yeon menyarankan Min Hyuk agar menyerah dengan Seo Ji Hee, seseorang yang membuatmu tidak bisa hidup tanpanya. Karena anggap saja Min Hyuk menang atas cinta mereka, berapa lama Min Hyuk harus hidup tanpa memiliki apapun.
“Ji Hee dan aku..belum putus. Jangan bicara terlalu gegabah.”
“Kalian tidak putus. Lalu apa, kau akan menikah dengan dia atau semacamnya? Kalau begitu pergilah. Katakan pada Ketua. Kau tidak bisa kan? Kau telah tinggal dengan baik selama 6 bulan tanpa wanita itu, bukan? Tapi kau..kau bahkan tidak bisa hidup satu haripun tanpa uang ayahmu.” Kata Se Yeon tajam, yang langsung mengena pada Min Hyuk. Se Yeon menyarankan pada Min Hyuk untuk menerima apa yang harus dia terima. “Menurutmu, berapa lama kau bisa tetap angkuh?”
“Sekarang, kau…kau benar-benar tidak menyenangkan.” Min Hyuk pergi meninggalkan Se Yeon yang menghela nafas.
***
Do Hoon menyanyi untuk Yoo Jung. Tentu saja dengan suara falsnya, membuat Yoo Jung tertawa.
“Untuk orang yang akan kembali. Aku akan memberikan segalanya milikku. Mulai sekarang dan selamanya, mari kita tidak putus. Aku hanya mencintaimu, karena aku hanya mencintaimu. Karena aku mencintaimu.”
“Aku mencintaimu, Yoo Jung. Mari kita bahagia bersama-sama.” Do Hoon mengakhiri nyanyiannya. Do Hoon memeluk Yoo Jung, lalu mereka di potret sebagai kenang-kenangan.
Dari jauh, Seo Ji Hee memandang keromantisan Do Hoon dan Yoo Jung dengan perasaan sedih, dan berkaca-kaca. Dia mengambil salah satu foto yang tergantung di depannya. Dia tersenyum memandang fotonya bersama dengan Min Hyuk. Ji Hee meraih telpon yang ada disana, dan meletakan foto itu di dekat telpon.
***
Min Hyuk ternyata menemui ayahnya, dia ingin menjawab tantangan Se Yeon untuk mengatakan pembatalan pernikahan. “Ayah, aku ingin mengatakan sesuatu padamu.”
Ketua Jo ternyata merasa kesal dengan ayah Se Yeon yang tidak datang ke jamuan makan malam tadi. Ketua Jo menyebutnya ular. Min Hyuk merasa ada kesempatan untuknya, “Itulah yang ingin aku katakan…keluarga itu terkenal karena mengabaikan bawahannya.”
“Bawahan? Min Hyuk, kau dengarkan baik-baik. Sekarang kita membungkuk karena kita perlu reputasi parlemen Shin. Saat bagi mereka untuk merangkak ke kita dengn kepala menunduk akan segera datang. Tidak ada pria perkasa di depan uang (Setiap orang memiliki harga).” kata Ketua Jo dan dibenarkan oleh Min Hyuk.
Ada telpon masuk ke ponsel Min Hyuk, dari nomor tidak dikenal. Min Hyuk belum menjawabnya karena ayahnya masih bicara.
Ketua Jo kemudian mengatakan bahwa Min Hyuk tidak menikah untuk menyukai orang itu. “Hanya dengan rumor dari kita menjadi besan dengan Perwakilan Shin, harga saham fluktuatif. Tetapkan tanggalnya.”
Telpon masuk lagi ke ponsel Min Hyuk, kali ini ditolaknya. “Ya ayah, tapi…jika aku menikah, bisakah aku bercerai?” Muka Ketua Jo menegang, “Si brengsek ini…”
Min Hyuk akhirnya menjawab telponnya, “Halo? Siapa ini? Ji Hee? Kau Ji Hee, kan? Ji Hee, itu kau, kan? Ji Hee kau dimana?” Min Hyuk pelan-pelan berjalan mundur hendak keluar.
“KAU MAU PERGI KEMANA? Apa pikiranmu sedang sadar, sekarang?” Ini Ketua Jo sebenarnya menegur Min Hyuk yang mau keluar tanpa permisi.
Telpon terputus. Min Hyuk membungkuk pad ayahnya dan keluar ruangan. Di luar, Min Hyuk mencoba menghubungi balik nomor yang tadi menelponnya, dan menanyakan lokasinya. Monet café. Sepertinya Min Hyuk mengenal tempat itu.
***
Hari hujan. Mobil Do Hoon yang dalam perjalanan pulang tiba-tiba mogok ditengah jalan. Do Hoon keluar mobil untuk memeriksa. Di arah berlawanan, Gwang Soo hendak menuju Monet café atas perintah Min Hyuk.
Ji Hee berpayung merah sedang menunggu taksi. Lalu masuk mobil Gwang Soo ke parkiran café. Ji Hee mengenali Gwang Soo yang turun dari mobil dan masuk ke dalam café.
Ji Hee menyadari Gwang Soo datang untuk mencarinya, dia kemudian berjalan menjauh dari sana dan menuruni tangga.
Mobil Do Hoon belum juga menyala. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. Yoo Jung memukul dashboard mobil, “Kenapa mendadak begini…” mesinnya kembali menyala. Mereka pun tersenyum senang.
“Emma-ku yang malang, dia mengalami waktu yang sulit saat hujan.” Ujar Yoo Jung pada mobil itu.
Mobil kembali melaju. Yoo Jung meraih tangan Do Hoon dan mengenggamnya. Yoo Jung mengucapkan terima kasih karena Do Hoon menikahinya.
“Omong kosong apa itu. Kaulah yang mengizinkan aku menikahimu.” Ujar Do Hoo.
“Aku mencintaimu!” Yoo Jung menatap Do Hoo. “Aku mencintaimu! Aku mencintaimu!” Do Hoon melarang Yoo Jung untuk menatapnya lagi.
Tiba-tiba ada truk dari arah kanan. Do Hoon membanting stir ke kiri. Genggaman tangan Yoo Jung terlepas, dan tubuhnya terbentur kanan kiri dan kedepan. Mobil berputar-putar tapi tetap maju, dan menabrak beberapa barang yang ada di jalan. Sampai akhirnya Do Hoon bisa menginjak rem, tepat di depan sebuah truk yang parkir yang ada besi panjang di belakangnya.
“Yoo Jung, kau baik-baik saja?”
“Ya..apa yang kita tabrak?”
“Aku juga tidak yakin. Kau..tetap disini sebentar karena akan berbahaya. Aku akan segera kembali.” Do Hoon tetap keluar mobil walaupun sebelumnya di larang Yoo Jung.
Do Hoon berjalan ke belakang, memeriksa apa yang tadi ditabraknya. Dia berhenti dan melihat ke jalan. Yoo Jung menunggu dengan gelisah, Do Hoon tak lagi terlihat olehnya dari kaca mobil. Yoo Jung memutuskan untuk keluar menyusul Do Hoon.
“Oppa! Oppa!” Yoo Jung berjalan memanggil Do Hoo yang tak juga dilihatnya. Tiba-tiba Do Hoon muncul dari samping. Yoo Jung menanyakan apa yang mereka tabrak. Do Hoon menunjuk drum yang ada di tengah jalan.
“Oh, aku sangat lega. Melegakan sekali!” Yoo Jung tersenyum. Do Hoon kemudian mengajaknya pergi. “Tunggu sebentar. Biarkan aku membersihkan jalannya. Mobil lain juga mungkin bisa kecelakaan.” Yoo Jun kemudian mendorong drum ke pinggir jalan, dibantu Do Hoo.
Mereka kembali ke dalam mobil. Yoo Jung bertanya haruskah mereka menghubungi perusahaan asuransi. Do Hoon bilang lupakan saja.
“Aku merasa kita harus menghubunginya…”
“Aku bilang lupakan!” Do Hoon membentak Yoo Jung. Dia kemudian beralasan suasana hatinya kurang baik karena meminum dua gelas wine tadi.
“Kurasa kita akan hidup dengan baik. Saat mobil mulai berputar tadi, kupikir ini adalah, kau tahu? tapi kita benar-benar baik-baik saja.”
Do Hoo melihat kening Yoo Jung yang terluka, “Kau tidak apa-apa?” Yoo Jung bilang dia baik-baik saja. Malah dia merasa mereka akan hidup lama dan baik.
Do Hoon mememeluk Yoo Jung, seperti ketakutan akan sesuatu, “Itu benar, mari kita hidup dengan baik.”
Mereka pun menjalankan kembali mobilnya.
***
Min Hyuk di Monet café, dia mendapatkan telpon dari Gwang Soo. “Apa kau menemukannya? Dimana?”
Gwang Soo menemukan Ji Hee yang terbaring di pinggir jalan yang sapi dengan berlumuran darah. Gwang Soo memeriksa hembusan nafas Ji Hee.
***
Do Hoo dan Yoo Jung sampai di depan rumah Yoo Jung. Yoo Jung medapati mobil bempernya penyok, dan penyeka airnya juga rusak. Do Hoo yakin itu akan mengeluarkan biaya banyak untuk memperbaikinya. “Kita telah menggunakan mobil ini cukup lama. Saat ini, kita bisa menutupinya dan…”
“Kenapa? Kita bisa menggunakannya lebih lama lagi jika kita memperbaikinya. Tinggalkan saja disini. Aku akan memperbaikinya.” Saran Yoo Jung.
“Aku bilang lupakan saja. Aku akan mengurusnya.” Do Hoo mendorong Yoo Jung untuk masuk ke dalam. Yoo Jung mengatakan Do Hoon keras kepala.
Yoo Jung mencium Do Hoon di pipi, bibir, pipi, bibir, kecupan singkat, dan mengatakan agar Do Hoo hati-hati mengemudi. Yoo Jung pun naik ke rumahnya dan melambaikan tangan. Do Hoon tersenyum. Tapi begitu Yoo Jung sudah tidak terlihat, raut wajahnya berubah khawatir seperti tadi, dan dia melihat mobilnya yang rusak. Do Hoon kembali masuk dan menjalankan mobilnya.
***
“Ayah! Aku sudah dilamar.” Yoo Jung mengatakan kabar bahagia itu pada ayah. Tapi ayah bilang Yoo Jung sudah mengatakan itu sebelumnya (saat ayah salah paham dengan cincin Min Hyuk). Yoo Jung membenarkan, tapi dia ingin mengatakan pada ayahnya lagi.
Ayah menatap wajah Yoo Jung, dan melihat memar di dahi Yoo Jung. Ayah khawatir, “Hei, ada apa dengan wajahmu? Apa kau terluka?” Yoo Jung mengatakan dia hanya sedikit terbentur. Ayah bilang terbentur apa, kening Yoo Jung sangat bengkak. Ayah akan mengompres Yoo Jung dengan es. Tapi Yoo Jung menolaknya, dan berlari ke kamar.
Yoo Jung sudah berganti pakaian dan berbaring di tempat tidur dengan perasaan bahagia. Dia terus tersenyum melihat cincin yang kini melingkar di jarinya.
***
Min Hyuk sampai di tempat kejadian. Di sana sudah ada ambulans yang akan membawa Ji Hee. “Ji Hee! Ji Hee! Kenapa kau seperti ini?” Min Hyuk terkejut dengan keadaan wanita yang dicintainya itu.
Ji Hee sepertinya masih hidup, dia diberikan bantuan pompa oksigen.
“Kenapa Ji Hee-ku seperti itu?” tanya Min Hyuk pada Gwang Soo.
“Saya rasa itu tabrak lari.” Gwang Soo menjelaskan.
Mobil Do Hoo juga sampai di tempat kejadian. Dia melihat sosok Ji Hee yang dimasukan ke dalam ambulans. Do Hoo ketakutan. Apakah dia tadi yang menabrak Ji Hee?
Min Hyuk terus memanggil Ji Hee, dan menggedor pintu ambulans yang sudah tertutup dan berjalan. Min Hyuk terduduk lemas di tengah jalan. Mobil Do Hoo terpaksa berhenti karena terhalang Min Hyuk.
Min Hyuk memandang ambulans yang menjauh dengan putus asa, “Aku sudah bilang aku akan menangkapmu jika kau lari. Aku sudah bilang aku akan menemukanmu tidak peduli dimana kau sembunyi. Aku sudah bilang padamu, jangan mati tanpa seizinku. Jangan mati.”
Polisi mendekati mobil Do Hoon, dan mengetuk kaca jendela pintu. Do Hoo ketakutan. Tapi ternyata polisi itu meminta Do Hoon untuk menunggu karena ada Min Hyuk di tengah jalan. Do Hoo sedikit bernafas lega.
Gwang Soo menarik Min Hyuk ke pinggir yang sekarang terlihat marah sekali. Mobil Do Hoo pun melaju meninggalkan tempat itu.
***
Bersambung ke episode 2
Komentar:
Hmmm..komentar apa ya? :p
Dalam adegan tidak diperlihatkan adegan Ji Hee tertabrak Do Hoon. Yang terlihat tertabrak itu hanya plastik kerucut pembatas jalan. Hanya saja, Do Hoon terlihat terkejut saat dia melihat apa yang di tabraknya di jalan. Ada kemungkinan itu memang Ji Hee, dan Do Hoon memindahkan tubuh Ji Hee yang tertabrak ke bagian jalan yang agak sepi, di dekat tumpukan-tumpukan barang.
Kenapa Do Hoon tidak menolongnya, malah meninggalkannya begitu saja? Mungkin dia mengira Ji Hee sudah tidak bernyawa, dan dia takut jika terungkap maka karirnya yang baru saja dimulai di kejaksaan akan berakhir.
Sedikit preview episode 2, mobil itu ternyata STNK-nya milik Yoo Jung, jadi Yoo Jung yang diperiksa polisi. Min Hyuk melabrak Yoo Jung. In Hee meninggal, dan bayi dalam kandungannya. Do Hoon adalah jaksa yang ditugaskan menyelidiki kasus tabrak lari itu.
Pas baca udah dibikin resah, gara" tabrak lari ><
ReplyDeleteKyknya yg dulu lebih bermodal si yoo jung ya dibanding si do hoon
Bakalan kasian liat YJ di episode 2 nanti
Ceritanya bener" bagus ka, lanjutkan yaa tetep semangat :)
S̤̥̈̊є̲̣̥є̲̣̣̣̥♍ªªªηgªª†̥ utk mb mumu ditunggu lanjutannya.....
ReplyDeleteMakasih Mba Mumu...
ReplyDeleteDitunggu sinopsis selanjutnya...
waduh... bakalan kejar2an galaunya.... barengan sm heirs lagi.... tapi tetep d tggu ya Mumu... thanks...
ReplyDeleteDtnggu mbak mumu kelanjtannya....
ReplyDeleteSemngat...((y)ˆ⌣')(y) ....
Aq setia ngguin terus,...
({})♡̷̬̩̃̊˚˚♥♍άKα§îîîîîĦ♥˚˚♡̷̬̩̃̊({}) mbak,
thanks mba sudah buat sinop nya...
ReplyDeletetapi emang mba pas ditabrak, ga kelihatan Ji Hee nyA, pas eps 2 nya juga aq aja bingung nabrak nya lewat mana.. tau Do Hoon nemuin tas Ji Hee...
Fighting mba mumu eps 2 ..?
Acting ji sung daebak.tapi abis merried ma lee bo young masa di tinggal syuting secret.
ReplyDeleteCeritanya seru. Setelah selesai master sun lanjut secret. Mantap. Nggak kebayang gimana bisa nanti min hyuk jatuh cinta sama yoo jung. Dia khan benci dendam marah banget. Nggak sabar nontonnya
ReplyDeletemksh mbak
ReplyDeleteD tunggu sinopsis selanjutny ^_^
semangat mb Mumu...ditunggu lanjutan sinop secret yah....FIGHTING....
ReplyDeletesan
slalu setia mnantikan tulisan-a mumu oenny...^^
ReplyDelete~elsya
Semoga jalan ceritanya gk seperti Kdrama nice guy,, rela tukar posisi dengan orang yg dikasihi,, rela dipenjara,, eh ujung2nya malah dihianati dan ditinggal pergi -_-'
ReplyDeleteTurut berduka untuk Min Hyuk,dia pasti sedih banget pas tahu orang yg dicintai meninggal,, apalagi dengan kondisi hamil pula T.T
Semangat noona,, ditunggu postingan sinopsisnya ^^
nuhun pisan y teh mumu,,,secret jd project selanjutny te2h
ReplyDeletesoalny slain te2h ga ad yg bkin sinop drakor in
sy tw baesoo bin dr briliant legacy+dong yi tp kepincut bgt wkt dy maen d 49days,,,wlw dy antagonis tp bkin gmn,,,,gtu
ky d drakor in dy jg jd antagonis lg,smoga skeren wkt d 49days kmrn
Lanjut say,, ditunggu..
ReplyDeleteAyooo oeni hwaiting
ReplyDeletebae so bin jahat lagi kayak di 49 days... Tapi kasian pas di Brillant legacy, kalah ama si keren lee seung gi. hehehee... Btw ni drama berat ya, jalan ceritanya, bikin hati miris. sama kayak nice guy, bad guy, dan shark kayaknya... Bakal seru sepertinya.. (y)
ReplyDeleteapa lagu yang dinyanyikan Do Hoon menyanyi untuk Yoo Jung?? kasih tau dong.. aku suka lagunya tp, g tahu lirik n pnyanyinya. setahuku ini lagu pernah dinyanyikan dengan CL 2ne1.
ReplyDelete