Sinopsis SECRET Episode 9 - 1
Do Hoon mengajak Yoo Jung untuk pergi keluar, ada yang ingin dibicarakannya. Do Hoon menarik tangan Yoo Jung.
Yoo Jung melepaskan tangan yang dipegang Do Hoon begitu dia melihat Min Hyuk datang. Min Hyuk berjalan dengan cepat ke arah mereka. Min Hyuk menabrak bahu Do Hoon, lalu memegang pundak Yoo Jung.
“Kau ini apa? Apa yang telah kau lakukan?!” Min Hyuk berteriak. “Kau…apa yang telah kau lakukan?” Min Hyuk bertanya lagi dengan nada lebih rendah, matanya memerah. Yoo Jung terlihat bingung dengan maksud Min Hyuk.
Do Hoon melepaskan tangan Min Hyuk yang mencengkram Yoo Jung, dan bertanya apa yang sedang dilakukan Min Hyuk. Min Hyuk bilang itu adalah sesuatu yang seharusnya dia katakan.
“Pergilah.” Ujar Do Hoon pada Yoo Jung. Lalu Yoo Jung bergerak pergi.
“Jangan pergi.” Ujar Min Hyuk menghentikan langkah Yoo Jung. “Di depanku, jangan…memberikan perintah pada wanita ini.” Min Hyuk menatap tajam Do Hoon.
Do Hoon mengatakan dia tidak mempunyai alasan untuk mendengar sesuatu seperti itu dari Min Hyuk.
Min Hyuk marah, dia memukul Do Hoon. Yoo Jung berusaha melerai dan memegangi Min Hyuk, lalu melihat keadaan Do Hoon. Jas yang menutupi tubuhnya terlepas.
“Apa kau gila? Mengapa kau terus memukul orang?!” Yoo Jung berteriak pada Min Hyuk.
“Apa? Kau ini apa?!” Min Hyuk kembali berteriak.
Do Hoon mengusap darah di bibirnya, lalu dia menarik Yoo Jung keluar. Sedangkan Min Hyuk mengusap air mata yang keluar dari matanya, dan berkata bahwa dia sangat terganggu.
Do Hoon menarik Yoo Jung hingga ke pinggir jalan dekat mobilnya. Dia mendorong (bukan mendorong, apa ya, kasar gitu pokonya) Yoo Jung berdiri di depannya. Do Hoon kembali memegang bibirnya. Yoo Jung hendak memeriksanya, tapi Do Hoon menepis tangannya dengan kasar.
“Apa yang akan membuatmu mendengarku? Jo Min Hyuk, dia tahu sudah mengetahui hubungan antara kau dan aku.”
“Apa yang kau katakan?” Yoo Jung masih tidak mengerti.
Do Hoon berteriak, “Dia tahu tentang kita, dan dia melakukan omong kosong ini!”
“Tidak mungkin! Apa kau bilang dia tahu, tapi tetap membuat kita bertemu?” Yoo Jung tidak percaya.
“Itulah mengapa aku mengatakan padamu untuk menjauh darinya.”
Do Hoon lalu menerima panggilan telpon, dia masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan Yoo Jung begitu saja di pinggir jalan.
Yoo Jung menatap kepergian Do Hoon dengan pandangan kosong.
Dia lalu berjalan sendirian di keramaian jalanan. Dia mengingat kembali kejadian di pesta tadi saat Min Hyuk mempertemukannya dengan Do Hoon, dan saat Do Hoon bertanya apakah Yoo Jung juga akan menjual tubuhnya jika disuruh Min Hyuk.
Yoo Jung menangis. Yoo Jung menyandarkan kepala pada pohon di pinggir jalan. Dia mengenang saat Do Hoon melamarnya, dan saat Do Hoon berlari turun dari bus untuk menemuinya di hari pertama mereka bertemu. Ketulusan Do Hoon yang sekarang sudah lenyap, dan Yoo Jung mulai menyadarinya sejak malam itu.
Yoo Jung menangis semakin kencang.
Secret
Episode 9
Se Yeon mengangkat tangannya. Dan setelah melihat Se Yeon dengan berani mengangkat tangan tanda setuju, maka beberapa anggota rapat yang semula ragu akhirnya mengangkat tangan.
“Maka, dengan dengan 8 suara, yang mana lebih dari setangah dari 12 direktur, pemecatan Presiden Jo Min Hyuk telah ditetapkan.”
Se Yeon keluar ruangan dengan tersenyum puas.
Sementara itu di kediaman Jo, Gwang Soo mendapatkan satu tamparan keras dari Ketua Jo yang menanyakan apa saja yang dilakukan Gwang Soo. Ketua Jo menempatkannya di dekat Min Hyuk dengan alasan agar Gwang Soo menjaga Min Hyuk.
“Dimana kau dan apa yang kau lakukan hingga menyebabkan kecelakaan seperti ini?” Ketua Jo menanyakan perihal perkelahian Min Hyuk dengan Jae Ha.
Gwang Soo menunduk meminta maaf. Ketua Jo bilang jika Gwang Soo meminta maaf apakah itu akan menyelesaikan segalanya.
“Hentikan, Ayah. Itu terjadi saat dia sedang melakukan suatu pekerjaan yang aku minta.” Min Hyuk membela Gwang Soo.
Kemudian Gwang Min yang juga ada disana mengatakan pada Min Hyuk bahwa telah dilakukan rapat untuk pemecatan Min Hyuk sebagai Presiden. “Diantara siapa yang setuju, Shin Se Yeon termasuk di dalamnya.”
Min Hyuk tampak terkejut, Se Yeon benar-benar marah padanya. Min Hyuk ingin menjelaskan sesuatu pada Ketua Jo, tapi Ketua Jo membentak memintanya untuk keluar.
Min Hyuk keluar dari ruangan kerja Ketua Jo dan berpapasan dengan Do Hoon yang hendak ke ruangan Ketua Jo. Min Hyuk mendekati Do Hoon, sangat dekat dan menatapnya tajam. Kemudian Se Yeon datang, dan melihat luka di bibir Do Hoon. Se Yeon menghela nafas dan melirik kesal pada Min Hyuk.
“Apakah itu kau? Apakah tidak cukup dengan apa yang kau lakukan pada Jae Ha, kau juga melakukannya pada Do Hoon? Kau melakukannya pada orang lain dan tidak meminta maaf?” Se Yeon menegur dengan nada tinggi.
“Aku sudah mengatakannya padamu untuk tidak berpihak pada orang lain di depanku. Permintaan maaf, akulah yang seharusnya mendapatkannya.” Min Hyuk menatap tajam Do Hoon.
“Permintaan maaf apa yang kau bicarakan?” ujar Do Hoon memancing emosi.
“Permintaan maaf apa?” Min Hyuk mencengkram kerah Do Hoon dan mendorongnya ke dinging. Min Hyuk benar-benar emosi. Se Yeon melepaskan tangan Min Hyuk yang mencengkram Do Hoon dan mengajal Do Hoon untuk pergi. Seperti biasa, Se Yeon menyenggol bahu Min Hyuk.
“Jika kau menginginkan hotel, kenapa kau tidak mengatakannya saja? Maka, aku akan memberikannya padamu sebagai hadiah pernikahan.” Ujar Min Hyuk menghentikan langkah Se Yeon.
“Bukan hotel yang aku inginkan. Apakah tidak cukup kau membawa wanita pada sebuah tempat, dimana semua orang yang kita kenal hadir, kau bahkan berkelahi untuk wanita itu? ke tingkat mana lagi kau akan pergi? Apakah kau tahu bagaimana kau membuatku terlihat menyedihkan?” Se Yeon meninggikan suaranya.
“Se Yeon, Ketua bisa mendengarnya.” Do Hoon memperingatkan Se Yeon.
“Jangan kau berani ikut campur!” Min Hyuk berteriak membantaj Do Hoon.
Do Hoon tidak mengindahkan peringatan Min Hyuk dan mengajak Se Yeon pergi. Se Yeon pun menurut. Mereka masuk ke dalam ruangan kerja Ketua Jo. (kasihan Min Hyuk…)
Se Yeon menyerahkan hasil rapat pemegang saham pada Ketua Jo. Dia mengatakan jika Min Hyuk tetap mempertahankan posisinya sebagai Presdir, situasinya akan lebih sulit untuk membuat kakinya melangkah kembali ke hotel. Ketua Jo bertanya apakah itu alasannya mengapa Se Yeon mengangkat tangan dan mendorong Min Hyuk lebih dulu.
“Ada dua orang yang benar-benar berada di pihak anda, saya mengkonfirmasinya. Jika kita memanggil kembali Min Hyuk tahun depan di reorganisasi dewan pengurus direktur…”
“Itu..itu bukan kau, tapi aku yang memutuskan.” Ujar Ketua Jo memotong pembicaraan Se Yeon.
Lalu Ketua Jo menanyakan pada Do Hoon mengapa Do Hoon tidak mencari tahu saat hal itu sudah direncakan. Do Hoon hanya membenarkan saja. Ketua Jo melihat luka di bibir Do Hoon dan menanyakan, Do Hoon hanya bilang itu bukan apa-apa.
***
Min Hyuk duduk di bar rumahnya memandangi foto pertunangan Do Hoon dan Yoo Jung. Dia mengingat kata-kata Yoo Jung.
“Seumur hidupku…seumur hidupku, aku takkan pernah melupakan itu. Bagaimana aku bisa melupakannya? Apa yang membuatku malu adalah…apa yang telah aku perbuat pada orang yang meninggal itu.”
“Ya. Aku melakukannya. Apa yang kau inginkan? Setelah kau menggangguku bertahun-tahun, apakah itu belum cukup sekarang?”
Min Hyuk berkata sendiri, Yoo Jung gila, apa yang telah dia lakukan. Min Hyuk menutup foto itu. Dia mengepalkan tangan dan memukulkannya ke meja.
Min Hyuk bertanya pada Gwang Soo, bagaimana bisa ada hal memuakkan seperti itu.
Gwang Soo mendekat, “Aku hanya mengkonfirmasi bahwa mereka ada di café. Apakah mereka dalam mobil bersama, aku tidak yakin…”
“Setelah pertunangan…saat mereka datang bersama, dalam hujan itu, mereka pergi terpisah? Apakah itu mungkin?” Min Hyuk melihat kembali foto itu.
Gwang Min datang ke bar, dan meminta Gwang Soo untuk keluar. Gwang Min menghampiri Min Hyuk ikut menuangkan minum untuknya sendiri. Gwang Min berkata Jae Ha sepertinya kali ini akan memegang kata-katanya.
“Tidak peduli bagaimana rendah dan kotornya kelakuan dia, nama Se Gwang adalah bukan sesuatu yang bisa kita tidak hormati. Jae Ha ingin kau secara langsung meminta maaf padanya. Kau temui Jae Ha besok.”
“Permintaan maaf? Aku bisa melakukannya sebanyak yang dia minta. Akan tetapi katakan pada anak itu untuk meminta maf duluan, pada wanita yang sudah dia buat kesalahan padanya.”
“Siapa wanita itu?” tanya Gwang Min.
Min Hyuk menatap Gwang Min agak lama, “Seseorang yang membuatku khawatir.”
“Seorang wanita yang menyusahkanmu, lebih dulu, kau harus hati-hati.”
***
Yoo Jung melamun di kamar mandi, hingga dia tidak sadar air mengalir begitu saja dari kran. Yoo Jung memandangi baju yang dia kenakan semalam dan mengingat penghinaan Jae Ha padanya. Saat Jae Ha mengatakan dia adalah barang murahan, dan melemparkan uang padanya. Juga saat Min Hyuk mengatakan Yoo Jung hanya mengikuti apa yang dia minta.
Ja Yoon masuk dan menutup kran air, “Apakah kau tidak akan bicara tentang apa yang terjadi kemarin?”
Yoo Jung diam saja, lalu keluar dan berdandan. Ja Yoon bilang jika Yoo Jung memendamnya saja, maka di dalam hati Yoo Jung akan benar-benar membusuk. Yoo Jung hanya tersenyum. Ja Yoon melihat Yoo Jung tersenyum seperti itu, pasti ada masalah.
Yoo Jung masih tidak bicara, dia mengenakan jaketnya. Ja Yoon meminta Yoo Jung untuk tidak pergi dan beristirahat, karena kemarin Yoo Jung demam.
“Apakah kau tahu bagaimana aku mendapatkan pekerjaan ini?” tanya Yoo Jung, yang bersiap-siap akan ke restoran tempat Hae Ri bekerja.
“Pakaian apa itu? Apakah itu benar-benar milikmu?” tanya Ja Yoon.
Yoo Jung memandangi baju itu, dan meraihnya. Yoo Jung pamit dengan tersenyum pada Ja Yoon tanpa menjawab pertanyaannya. Ja Yoon menghela nafas. Yoo Jung membuang baju itu di tempat sampah di dekat pintu. Min Hyuk melihatnya.
Yoo Jung berjalan pergi. Min Hyuk mengikutinya. Lalu di dekat tangga, dia memanggilnya. Yoo Jung tidak peduli sampai Min Hyuk memegang pundaknya. Yoo Jung teringat perkataan Do Hoon yang memberitahu bahwa Min Hyuk tahu hubungan mereka. Yoo Jung akan pergi, tapi di tahan Min Hyuk.
“Apalagi kali ini? Apa yang kau inginkan dariku? Seberapa jauh kau akan pergi sebelum kau merasa puas?”
“Seberapa lama kau berencana untuk menutup mulutmu?”
“Apa yang kau bicarakan?”
“Apa yang kau coba lindungi sejauh ini? Katakan padaku dengan mulutmu. Kau dan Do Hoon, apa yang kalian berdua sembunyikan?” Min Hyuk berteriak pada Yoo Jung.
Yoo Jung melepaskan diri dari pegangan Min Hyuk. Yoo Jung berlari ke arah kerumunan orang yang menunggu bis. Yoo Jung mencoba menarik perhatian dengan memanggil mereka. Yoo Jung berdiri di tengah.
“Aku adalah wanita yang telah membunuh seseorang. Pelaku tabrak lari. Aku berhak mendapat lemparan batu hingga mati!” Yoo Jung berteriak.
Min Hyuk menghampiri dan menghentikannya. Yoo Jung berkata dia sudah mengatakannya pada orang-orang, apakah Min Hyuk puas. Bukankah itu yang Min Hyuk inginkan.
“Apakah itu belum cukup? Apakah kau ingin aku berlari ke jalan?” Yoo Jung berteriak menunjuk jalan raya yang sedang ramai.
Yoo Jung bergerak maju menuju jalan. Min Hyuk mencoba mencegahnya. Menarik-narik badan Yoo Jung dan tangannya. Tapi Yoo Jung terus memberontak.
“Apakah kau gila?”
“Ya, aku gila. Aku berharap aku benar-benar gila!!” Yoo Jung berteriak frustasi.
Yoo Jung membuka jaket dan tasnya. Yoo Jung berjalan ke jalan raya yang ramai, Min Hyuk tak bisa mengejarnya. Yoo Jung berjalan dengan santai, sementara orang-orang di pinggir jalan berteriak-teriak khawatir. Min Hyuk terdiam melihatnya. Dan dia syok begitu melihat sebuah mobil menabraknya.
“Kang Yoo Jung!” Min Hyuk berteriak melihat Yoo Jung tergeletak di jalan raya. “Apa kau gila?”
Yoo Jung membuka matanya, dia tidak terluka. Dengan wajah dinginnya Yoo Jung berdiri dan berlalu pergi.
Min Hyuk…menangis…dan tertawa. Dia benar-benar khawatir. Dia takut melihat seorang wanita mati karenanya lagi. Min Hyuk menangis karena itu, dan dia tertawa karena lega tidak terjadi apa-apa pada Yoo Jung.
“Gwang Soo, bagaimana bisa dia melakukan itu? Bahkan menaruh hidupnya dalam garis, apa yang ingin dia jaga?” tanya Min Hyuk di sela-sela tangis dan tawanya.
Gwang Soo berkata akan mengambil mobilnya. Tapi Min Hyuk melarang. Min Hyuk mengambil jaket dan tas Yoo Jung. Gwang Soo hendak menahan, tapi Min Hyuk mengelak. Min Hyuk berjalan sendirian dengan gontai.
***
Jae Ha masuk ke ruangannya, dan disana sudah ada Do Hoon menunggunya. Jae Ha berjalan ke mejanya. Dia mengatakan bahwa dia tidak memiliki sesuatu untuk dibicarakan dengan Do Hoon, dan katakan pada Min Hyuk untuk datang sendiri dan membungkuk padanya. Tapi Do Hoon bilang tidak mungkin Min Hyuk akan datang sendiri.
“Jadi dia hanya akan mengirim pengacara dan melupakannya? Kau bisa memukulnya.” Jae Ha terlihat masih marah.
“Artikel media untuk esok hari, mengapa kau tidak melipatnya?” tanya Do Hoon.
Jae Ha tertawa, dia mempertanyakan jaman apa ini sehingga perusahaan mengontrol media. Do Hoon bilang Jae Ha bisa menghentikan kesalahan dengan rendah hati. Jika menulisnya, bukankah mereka akan menjadi opini publik.
Do Hoon menghampiri Jae Ha dan menaruh sebuah amplop di mejanya. Do Hoon juga mengatakan kegiatan yang dibatalkan di hotel K saat ini, akan di jadwalkan ulang.
“Kau, kau melihatku sebagai apa?”
“Ketua baru, yang akan memimpin Se Gwang di masa depan. Tolong lihat dulu apa yang ada di dalam amplop, lalu kita bicara.”
Jae Ha membuka berkas di dalam amplop, dia terkejut dan bertanya apa yang diinginkan Do Hoon dengan itu. Do Hoon bilang bahwa hanya menyebarkan rumor kotor tentan Min Hyuk, Jae Ha tidak akan puas dengan itu. Jae Ha tertawa. Dan Do Hoon tersenyum licik. Sepertinya berkas itu adalah berkas yang akan menjatuhkan Min Hyuk.
(aish, apalagi yang direncanakan Do Hoon. Sebelumnya, dia juga yang membuat para pemegang saham memecat Min Hyuk. Ingat amplop yang dia isi dalam gelap dan di sembunyikan di belakang punggung ketika bertemu dengan Se Yeon?)
***
Yoo Jung duduk di halte bis saat pertama kali dia berbicara pada Do Hoon. Yoo Jung kembali mengenang saat itu.
Flashback. “Kau tidak pernah kalah dalam berargumen, kan?” tanya Yoo Jung.
Do Hoon: “Belum.”
Yoo Jung: “Aku kira kau akan selali menang saat kau menjadi seorang jaksa.”
Do Hoon: “Aku kira mungkin begitu.”
Yoo Jung: “Lalu, apa kau akan membantuku jika aku berada dalam situasi tidak adil?”
Do Hoon: “Aku akan membantu semua orang yang tanpa uang dan kekuasaan.”
Yoo Jung: “Bagaimana dengan orang-orang yang memiliki uang dan kekuasaan?”
Do Hoon: “Orang-orang seperti itu menemukan jalan mereka sendiri untuk bertahan sendiri.”
Yoo Jung lalu bertanya bagaimana jika Do Hoon berpura-pura tidak mengenalnya saat dia berkunjung. Do Hoon memberikan daun itu, dan mengatakan pada Yoo Jung untuk membawa daun itu saat menemuinya, maka dia akan berpura-pura mengenal Yoo Jung. Do Hoon lalu berlari masuk ke dalam bis yang akan dia tumpangi. Yoo Jung melihat daun yang dilaminating itu dengan tersenyum. Flashback end.
Sekarang, yang datang ke arahnya bukanlah Do Hoon, tapi Min Hyuk. Min Hyuk datang membawakan jaket dan tas Yoo Jung. Mereka bertatapan.
“Sama seperti kau merasa tidak suka melihatku, ini juga sulit untukku. Aku tidak pernah ingin bertemu denganmu lagi.” Ujar Yoo Jung lalu membuang muka.
Sebuah bis datang. Begitu bis melaju, Min Hyuk sudah tidak ada, hanya ada jaket dan tas Yoo Jung yang Min Hyuk simpan disana.
***
Do Hoon menghampiri Se Yeon. Dia mengatakan itu bukan karena Se Yeon. Min Hyuk menjadi seperti itu, bukan karena Se Yeon.
“Do Hoon, ada saat dimana kau menakutkan. Hanya dengan melihat wajahku, bagaimana bisa kau tahu apa yang aku pikirkan?”
Do Hoon tersenyum, “Kau benar. Itu sebuah masalah besar.”
Do Hoon lalu bertanya apakah Se Yeon sudah makan. Se Yeon bilang mengapa Do Hoon bertanya, harusnya Do Hoon bisa tahu hanya dengan melihat wajahnya.
Maka mereka pun keluar bersama, dan bertemu Min Hyuk di parkiran. Min Hyuk bilang dia membayar gaji yang besar pada Do Hoon untuk memperhatikan hotelnya, bukan untuk berkencan dengan tunangannya.
“Mengapa itu menjadi masalah bagimu siapa yang aku temui? Selama kita menikah berdasarkan kontrak kita, berkencan atau apapun, kau bilang bahwa aku bebas.” Ujar Se Yeon.
“Kau setidaknya harus berhati-hati dengan siapa kau berkencan untuk menyamakan levelmu.” Min Hyuk menatap tajam Do Hoon yang hanya diam saja.
Se Yeon tampak terluka, dia meminta Do Hoon untuk tidak memperhatikan Min Hyuk. Karena Min Hyuk juga mungkin tidak. (sepertinya kata-kata itu lebih dia tujukan untuk dirinya sendiri) Kemudian Se Yeon dimana mereka akan makan malam.
Dan disinilah, di restoran orang tua Do Hoon. Ibu Park mengaduk-aduk makanan sambil terus memperhatikan Se Yeon. Do Hoon dan ayah memperhatikan tingkah ibu itu.
Ibu mengatakan mungkin pakaian Se Yeon akan bau. Ibu juga mengatakan bahwa itu kali pertama Do Hoon membawa wanita ke restoran mereka.
“Dia adalah orang yang bekerja denganku.” Do Hoon kemudian meminta sendok dari ibu dia yang akan mengaduknya.
“Ini semua, aku yang melakukannya dan meneringkannya. Aku menggorengnya dengan minyak jadi itu akan sangat enak.” Ibu sok akrab dengan Se Yeon.
“Itu terlihat bagus. Aku akan makan dengan baik.” Ujar Se Yeon tersenyum.
Ibu kemudian mengomentari jari Se Yeon yang panjang. Dan mengatakan itu cantik. Ibu juga bertanya apa yang Se Yeon kerjakan. “Karena kau bekerja dengan Do Hoon, apakah kau seorang pengacara?”
“Tidak, aku melukis.” Ujar Se Yeon.
“Melukis? Tidak heran, aku tahu auramu berbeda.” Ibu menatap Se Yeon lebih dekat, “Dimana rumahmu? Apa yang dikerjakan ayahmu?”
“Ibu! Kami datang kesini untuk makan dengan nyaman.” Do Hoon merasa tidak enak pada Se Yeon dengan ibunya yang bertingkah berlebihan.
Ibu pun merasa malu, lalu dia akan menunjukan bagaimana untuk memakan makanan itu pada Se Yeon. Ibu menyuapi Se Yeon. Se Yeon berkata itu enak dan berterima kasih.
Ibu tertawa senang. Do Hoon juga tersenyum menatap Se Yeon. Betapa ibunya sangat menyukai Se Yeon sejak pertama bertemu. (Ya iyalah, Se Yeon bau uang, gimana ibu bakal gak suka… apel memang jatuh tak jauh dari pohonnya.. huft.. ya Tuhan senyum kebahagiaan keluarga ini dibangun Do Hoon di atas penderitaan Yoo Jung..)
***
Keluarga Jo sedang makan bersama plus Gwang Min. Ketua Jo meminta Min Hyuk untuk mengurus restoran mulai besok. Gwang Min mengatakan mengerjakan kegiatan tambahan akan menolong Min Hyuk.
“Hanya mengambil restoran dan pergi, bukankah maksudnya itu?” tanya Min Hyuk.
“Setidaknya aku memberikan itu, kau seharusnya bersyukur! Orang yang membuat situasinya menjadi begini adalah kau! Yang membereskannya, adalah Ahn Do Hoon yang melakukan semuanya. Kau lebih baik merasa malu, Nak!” Ketua Jo menunjuk Min Hyuk.
Min Hyuk memukul meja, “Ayah.”
Ketua Jo tidak mau dibantah, dia meminta Min Hyuk untuk melindungi ‘roti dan mentega’ mulai sekarang.
Lalu In Joo bilang apakah Ketua Jo tidak berpikir untuk memberikan lebih pada Min Joo. Bagaimana bisa mereka mendorong orang keluar begitu saja semaunya.
Ketua Jo tidak mengindahkan perkataan In Joo, Ketua Jo berkata lagi pada Min Hyuk. Jika Min Hyuk ingin hotel itu kembali bahkan besok, kantor cabang akan menugaskannya kali ini. Ketua Jo meminta Min Hyuk bekerja dengan baik bersama mereka.
Mi Joo tiba-tiba ikut berkomentar, “Mengapa tidak kau saja Ahjussi yang menjadi Presdir daripada Oppa? Dia pasti lebih baik daripada Oppa.”
“Min Joo.” In Joo menegur Mi Joo.
“Apa? Tidakkah itu lebih nyaman bagimu juga, Oppa? Karena semua yang kau miliki untuk dikerjakan adalah bermain.”
Ketua Jo keluar dari ruang makan, In Joo mengejarnya. Sedangkan Mi Joo melanjutkan makannya. Dan Min Hyuk sepertinya meresapi apa yang dikatakan Min Joo barusan.
***
“Apakah aku tidak mengenal ayahku? Tidak mungkin ayahku akan membawa seseorang, tanpa penyelidikan latar belakang. Dia mungkin akan menumpahkan kotoran jika dia memilikinya. Datamu tentang penyelidikan Ahn Do Hoon, berikan semua padaku.” Min Hyuk berkata pada Gwang Min.
Gwang Min tampak sedikit ragu.
***
Hae Ri berada di tempat Ja Yoon lagi. Mereka minum bersama. Ja Yoon bertanya mengapa Hae Ri tidak pulang ke rumahnya. Hae Ri bilang dia sedang menunggu Yoo Jung. Yoo Jung pun tiba. Hae Ri segera menghampirinya.
“Eonni! Apa yang terjadi? Kau bahkan tidak datang untuk bekerja!” tanya Hae Ri pada Yoo Jung.
“Apa yang dia bicarakan? Kau tadi pergi untuk bekerja.” Ja Yoon juga bertanya pada Yoo Jung.
Hae Ri mengatakan bahwa dia sudah bilang pada mereka bahwa Yoo Jung sakit hari ini, tapi jika Yoo Jung tidak datang tanpa memberi tahu lagi..
“Maaf. Maafkan aku, Hae Ri.”
“Kau benar-benar aneh sejak kemarin. Apa yang terjadi? Bicaralah.” Tanya Ja Yoon lagi pada Yoo Jung.
Tapi seperti biasa, Yoo Jung hanya tersenyum. Ja Yoon merasa sangat frustasi. Dia mengatakan itu berulang kali sambil memukul dadanya. Dia merasa bahwa dialah yang gila, bertanya pada patung Budha (karena Yoo Jung diam saja seperti patung).
“Apakah kau tetap tidak tahu jika eonni ini menutup mulutnya sekali, itu adalah akhirnya?” ujar Hae Ri. Lalu dia membuang kaleng minumannya ke tempat sampah dan tidak sengaja melihat Gwang Soo di luar. Hae Ri bertanya apakah Yoo Jung pulang bersamanya. Hae Ri tersenyum senang meminta Yoo Jung untuk mengajaknya masuk.
Yoo Jung yang jelas terkejut diikuti Gwang Soo cepat-cepat keluar dan merebut ponsel yang sedang digunakan Gwang Soo.
“Sekarang bahkan kau tetap mengawasiku? Membuat seseorang melakukannya, itu tidak menyenangkan. Apakah jika aku benar-benar menghilang darimu, sebelum kau akan mengakhirinya?”
“Taeri, jika kau melakukan lagi apa yang lakukan hari ini…”
Yoo Jung menutup telponnya. Ponsel Min Hyuk kembali berbunyi. Agak lama Min Hyuk baru menjawabnya. Dia mengatakan bahwa itu karena dia khawatir. Tapi yang disebrang telpon bukan lagi Yoo Jung, tapi Gwang Soo yang meminta maaf.
“Maafkan aku, ini kesalahanku.”
“Aku sudah bilang kau tidak melakukan apa yang akan membuatmu meminta maaf. Tidak apa-apa. Kembalilah. Dan..besok pagi, panggil Ahn Do Hoon.” Min Hyuk menutup telponnya.
***
Esok pagi, Do Hoon menemui Min Hyuk yang sedang menandatangani berkas. Min Hyuk mengatakan tidakkah seharusnya Do Hoon mengucapkan sebuah kata terima kasih padanya karena dia mempromosikan Do Hoon.
“Ya. Terima kasih padamu aku memiliki pekerjaan lebih, aku akan pergi ke kantor sekarang.”
“Begitukah? Baiklah. Oya, jangan khawatir mengenai Kang Yoo Jung. Karena aku mengkonfirmasi dia baik-baik saja.”
“Yoo Jung…dia bukanlah seorang wanita untuk kau perlakukan dengan sembarangan seperti itu.”
“Aku? Tidak. Itu mungkin tidak terlihat, tapi aku benar-benar memperhatikannya. Dalam banyak hal, bagaimanapun aku memperlakukan Kang Yoo Jung, apakah aku memerlukan ijin darimu untuk itu, Pengacara Ahn? Tidakkah dia bukan seorang wanita yang melepaskan diri darimu sekarang? Jika tidak, apakah masalah untukku untuk bersama dengan wanita itu? mereka mengatakan bahkan hubungan kebencian masih tetap mengikat, lebih sring aku melihatnya, aku merasa terikat lebih dekat. Dia adalah seorang wanita yang menarik.”
Min Hyuk lalu dengan sengaja membuka berkas penyelidikan kasus Yoo Jung yang dia peroleh dari Hyun Suk. Min Hyuk tersenyum melihat perubahan ekspresi wajah Do Hoon yang melihat berkas itu.
Do Hoon berusaha bersikap tenang. Dia mengatakan jika cerita itu tidak masalah untuknya, dia tidak akan mendengarkannya lagi. Min Hyuk menutup kembali berkas itu dan bilang dia telah mengambil banyak waktu Do Hoon. Min Hyuk mengatakan saat dia tak ada, Do Hoon yang akan mengatur hotel dengan tangannya. Bekerjalah dengan baik.
Gwang Min masuk dan mengajak Min Hyuk untuk mengunjungi kantor cabang di Seoul mulai hari ini, dan biarkan wajah Min Hyuk dikenali. “Bekerja mengenai manajemen restoran, seorang karyawan dari kantor pusar akan menemanimu.”
Gwang Min kemudian bicara pada Do Hoon, “Pengacara Ahn, aku sudah membuat tim keamanan tahu, apakah kau bisa menemukan data kotak hitamnya kan?”
Min Hyuk seperti terkoneksi, untuk apa Do Hoon mencari kotak hitam.
Agak lama Do Hoon baru menjawab bahwa di penyelidikan selanjutnya, dia pikir mereka bisa menggunakannya sebagai data. Lalu Do Hoon pamit pergi karena akan ada meeting.
Kemudian Gwang Soo masuk dan mengatakan bahwa Se Yeon ingin bertemu dengan Min Hyuk di studionya jam 2 siang.
Do Hoon masih berdiri di luar ruangan Min Hyuk dan melihat ke dalam dari jendela. Min Hyuk menoleh melihatnya. Lalu Do Hoon pergi. Dan Min Hyuk tampak masih memikirkan apa yang dilakukan Do Hoon dengan kotak hitam.
***
Bersambung ke bagian 2 ~ SOON
Komentar:
Cuma mau bilang, akting Ji Sung, Hwang Jung Eum, Lee Da Hee dan Bae So Bin benar-benar daebak!
Wuaaaah Cepat Banget yaaaah.
ReplyDeleteSemakin Serrrru
Semangat mbak Mumu
semoga sehat selalu beserta Keluarga.
Mb mumu mg sehat slalu. Duh mkn keren aja secret... Dr benci jd peduli kemudian muncul cinta. Fighting,mh dan yj...berharap secret ampe ep 20..daebakkk,secret.. D tggu part 2nya mb mumu.
ReplyDeleteeonni mumu jg daebak?! ^^
ReplyDeletemakin kesel deh ma do hoon.. bnr2 lelaki ga tw malu! atw mgkn dy bukan lelaki ya? pgn cakar2 mukanya?! asli nyebeeellliiiiinnnnn.. *esmositingkattinggi*
Makasih, mbak mumuzizi. Ditunggu klanjutannya yaa,,, semangat mbaak !!! ◦ˆ⌣ˆ◦
ReplyDeleteMba mumu...
ReplyDeleteLnjut lgi yaah..!di tnggui part 2'y..!
Zmngaat..! :D
kereen..makasi mba..^^
ReplyDeleteKereeeeeennnn ceritanya,,,,,,keren lagi yg bikin sinopnya.... mba mumu ngebut, cepet bget kluarnya...
ReplyDeleteº♏:)ª:)K:)ª:)§:)Ǐ:)♓º°˚ mba mumu....moga sehat selalu! Ώğgåk sabaar nunggu episode selanjutnya! Semangaaaaat.....
ReplyDeletei love this drama! alur dan konfliknya lebih menarik daripada the heirs. Cocok lah dua drama ini tayang di season yg sama. Setelah diubek2 perasaannya oleh Secret, kita akan terhibur menonton The Heirs.
ReplyDeleteThanks mba Mumu uda dibuatin sinopnyaa.... :* sehat selalu.
Aaarrrrgggggg. .....
ReplyDeleteEonnie mumu , daebak.
Dtunggu kelanjutannya ... :)
#Estichan
Wuiihhhhh..mba Mumu ngebut nih bkn sinopsisnya...:) semoga selalu sehat, biar bs ngejar episode slnjtnya.. Emg, sy jg setuju kalo secret lbh menarik. Di bandh Heirs, sy smpe penasaran en cari situs bt ntn onlen, dan udh ntn smpe episode 11, tp ttep nunggu sinopsisnya mba Mumu kok..;)
ReplyDeleteHabis makan siang balik kantor...buka2 blog...eh ternyata mb fany ma mb dee uda buat spoiler + preview the heirs...eh βǜкª bloh mb mumu uda secret ep 9 part 1.....seneng.a siang ini.....makasih mb mumu......moga sehat selalu...mba mumu ma keluarga....
ReplyDeletemiong-miong.....
Maksud.a blog bukan bloh....
DeleteƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ "̮
♍ƏƏF........
di tunggu yg part 2 nya ya eon
ReplyDeletehehe...keren bangetmb,,,udah eps 9....ditunggu lanjutannya yah...ini sih mirip sama seperti mb buat sinop i hear your voice....cepetttttt bangetttt....
ReplyDeletetake care n tengkyu
san
Nie so yeon mau'y apa ya? Ko' lama2 kya' cari masalah aja...!!!
ReplyDeleteNgapai jg dekat2 do hoon, kya' gada yg lain aja,,,!
Onnie mumu fighting n gomawo...!!!
Qila
Semakin seru jalan ceritanya. Akting mereka luar biasa. Terus ku tunggu sinopsisnya...
ReplyDeletembak mumu....
ReplyDeleteAkhirnya kau kembali....
Tak percuma penantian berhari - hari ini....
Daebak !!!
Di tunggu kelanjutannya...
Fighting !!
Aduhh.. Ga sabar nbih nggu sinopsis nya..
ReplyDeleteSemangat trus ya mbak Mumu.. Dtggu kelanjutan nya..
cepat sekali kaakaaa.
ReplyDeleteterimakasih.
kembali ke kebiasaan lamaaa,. bolak balik timeline kaa mumu ky minum obat gegeara kecanduan ceritanya.
daebakkkk :)
lanjuutttt
ReplyDeleteSelalu dibuat penasaran sama drama ya satu ini :)
ReplyDeleteNepuk dada berkali" tiap liat do hoon apalgi emaknya arrrgghhh,,,
ReplyDeleteDitunggu sinopx mba' ˆ⌣ˆ
-wulan-
mbaaak
ReplyDeleteditunggu banget kelanjutanya
Bener banget mumu eonni acting mereka daebaaakkk.... aku smpai benci benar2 benci dan g habis pikir kok ada orang kayak ahn do hoon... smg selau diberi anugrah kesehatan eonni ...hwaiting!!
ReplyDelete~순더리~
makasih Mba Mumu...Ditunggu part2 nya...
ReplyDeletesumpah, penasaran bangettttttt
ReplyDeleteSama, bangeeeeeeeet. ..
DeleteMba mumu yg sehat ya, biar Cepet posting part 2 dan episode" berikutnya .... ^^
Setuju mba Mumu. Aktingnya pada keren... Terus Scripwriternya juga keren. Pantes aja jadi juara cerita ini. Banyak konflik yang menarik setiap episodenya^^. Ditunggu kelanjutannya. Fighting mba Mumu!
ReplyDelete-Yumenas-
salam kenal mba mumu,,
ReplyDeleteaku slalu menanti postinganmu.. :)
ditunggu kelanjutannya lbh keren alur kisahnya dbanding heirs bikin penasran...
ReplyDeleteahh ga sabar part 2nya eonni gomawo ^^
ReplyDeleteMakasih mba Mumu :) tambah seru ceritanya jd gak sabar bolak-balik ngecek hee
ReplyDeleteDo hoon bener bener bikin aaargh ngelihatnya.. Sebel banget sm dia --" makasih ya mba mumu semangat terus buat sinopnya.. Sehat selalu buat keluarga mba mumu yah aamiin ({})
ReplyDeleteya ampun Do Hoon nyebelin banget sih!!
ReplyDeletemakasih yah mbak Mumu postinganny yg asap banget^^
aduhhhhh makin penasaran ni sama part2x.............semangat nulisx ya mbk mumu :)
ReplyDeleteTerima kasih banyak buat mbak Mumu yg sdh susah payah merecap sinopsis secret. Semoga sehat selalu. Semangat terus ya mbak Mumu. Sinopsis selanjutnya selalu aku nantikan.
ReplyDeleteLiana
Mb....kerennnnn....mb ko dr kemarin yg posting Kdramatiez mulu...knp??? Salam kenal q @AmrithaAzara
ReplyDeletemakin lama makin panas nih... sehat trs y mba mumu...biar smakin Lancaaaarr jayaaa nulis sinopsisnya.. :D
ReplyDeleteSetuju sama mba :') iya akting pemain disini benar2 Daebak!! Mereka tersenyum ikut tersenyum mereka nyolot ikut nyolot mereka nangis ikut nangis juga, bener2 ney drama keren miriplah sama innocent man :D dan buat maba jg Daebak cept bgt updatenya, terus ditunggu mba sinopsisnya GOMawo
ReplyDeletekeren...seru...menegangkan......
ReplyDeletemudah2an sinetron indo ga jiplak cerita drakor ini kalau iyaaa....
ampun pasti lebayy jadi nya......
mba mumu semangat....
sehat sehat sehat
biar tetap bisa buat sinopsis nya....
Daebak. Bae so bin ªķΰ kok jadi benci beneran liat dia.di 49 day's jahat,di sini sama juga.tapi liat BTS picture keinget klo cuma akting. Min hyuk fighting lindungi yoo jung. Moga cepet cinta ma yoo jung.
ReplyDeletemakasih mbaaakkk tetep jaga kesehatan juga mbak semangaaaaat ^^
ReplyDeletekeren!!!!!!!!!!!
ReplyDeleteSehat sll mbk mumu...
ReplyDeletemakin panas aj mbak critanyaa,tengkyu
ReplyDeletekayak di 49 days ya, nyebelinnya
ReplyDeleteWuah, makin penasaran aja...
ReplyDelete고마워~ Sinopsisnya...