BRIDE OF THE CENTURY Episode 11 – 2

Setelah mengancam Jae Ran, Ny Myung Hee akan beranjak pergi. Tapi Jae Ran menghentikannya dengan mengatakan bahwa dia akan memberikan jawabannya sekarang. Jae Ran mengambil ponsel miliknya, memutar perekam suara dan menaruhnya di meja.

“Sebelum aku meninggal, ada yang ingin kukatakan padamu.”

Ny Myung Hee terkejut mendengar suara ibunya di rekaman yang ditunjukkan Jae Ran. Tapi dia tetap melanjutkan mendengarkan rekaman itu.

Flashback…

Ny Seo bercerita pada Yi Kyung, setelah Kang Ju keluar.

“Setelah mendengar semua apa yang akan kukatakan dari sekarang, kau jangan terkejut. Ini adalah sebuah cerita dari 30 tahun yang lalu, tentang istri pertama Ayah Kang Ju.”

“Setelah acara pernikahan usai, mereka berdua berbulan madu ke vila. Dan aku juga pergi ke vila itu. Aku butuh untuk memastikan. Pengantin yang telah berhasil melewati malam pertamanya, akan berubah menjadi seperti apa? Tapi yang mengejutkan adalah, tidak ada yang terjadi terhadap pengantin wanita itu.”

Sun Hwa menulis di buku hariannya. Dari jauh Ny Seo memperhatikan Sun Hwa. Begitu Sun Hwa masuk, Ny Seo mengambil buku harian itu.

 

“Di dalam buku harian itu, tertulis sebuah pernyataan yang mengejutkan. Kutukan pada keluarga mereka tidak benar adanya. Sebelumnya sudah disetujui, begitu pengantin wanita pertamanya mati... Kesepakatan secara lisan jika Myung Hee-ku akan bisa menduduki posisi tersebut...”

Ny Seo merobek halaman terakhir buku harian Sun Hwa.

“Tapi pengantin wanita itu malah hidup tanpa kurang sesuatu apapun. Pikiran jika Myung Hee akan kehilangan posisi tersebut, Tanpa kusadari, aku...”

Ny Seo menginjak gas dan menabrak Sun Hwa yang sedang berjalan pulang dengan membawa belanjaan. Sun Hwa tergeletak di jalan.

(Ny Myung Hee tak kuasa menahan tangis.)

“Demi kebahagiaan putriku Myung Hee, demi putriku yang semenjak dari usia 20 tahun... hanya mencintai ayah Kang Ju seorang... Dalam sekejab mata, aku telah menghancurkan hidup orang lain.”

Ny Seo mendekati Sun Hwa untuk melihat keadaannya, dan meletakkan buku harian milik Sun Hwa di dekatnya. Ny Seo lalu pergi dari sana dengan ketakutan.

Ny Seo memberikan sebuah amplop pada Yi Kyung. Itu adalah halaman terakhir dari buku harian Sun Hwa. Yi Kyung mengeluarkannya.

Flashback end…

Ny Myung Hee menangis, dia syok ternyata ibunya yang membunuh istri pertama Tuan Choi, yang selama ini dia percayai sebagai akibat dari kutukan.

Jae Ran berkata pada Ny Myung Hee bahwa kesalahan mereka berdua yang paling besar adalah terlalu yakin pada keluarga itu. Tapi untungnya dia secara tidak sengaja mendapat kesempatan menghindar untuk berbuat salah. Dan semua itu berkat Ny Seo. Menurut Jae Ran, jika fakta itu sampai diketahui oleh orang banyak, tidak usah dibicarakan lagi apa yang akan terjadi pada keluarga Choi dan juga Taeyang Grup.

Ny Myung Hee yang masih menangis memalingkan wajahnya dari hadapan Jae Ran. Jae Ran lalu memberikan halaman terakhir buku harian Sun Hwa pada Ny Myung Hee untuk dibaca jika dia penasaran kenapa Doo Rim bisa kembali dengan selamat. Ny Myung Hee mengambil halaman terakhir itu.

“Aku juga tidak ingin memperbesar masalah ini. Kita hanya butuh membatalkan pernikahan ini saja. Dibandingkan dengan kami, kerugian pihak kalian akan jauh lebih besar. Hal ini tentunya kau lebih tahu. Kau juga tahu kan jika masalah ini tidak boleh diulur terlalu lama. Batas waktunya adalah sampai besok.” Jae Ran balik mengancam Ny Myung Hee dengan senjata rahasia itu.

Ny Myung Hee terdiam sambil memegang halaman terakhir itu. Dia tampak masih tak percaya dengan apa yang sebenarnya terjadi.

***

Kang Ju hendak pulang, Yi Kyung mengantarnya berjalan sampai ke dekat gerbang. Kang Ju menghela nafas, kemarin dan hari ini, rasanya seperti di terjang oleh badai dan angin topan. Menurut Kang Ju, bisa dikatakan mereka sekarang sudah berhasil melewati badai.

“Aku pernah bilang bukan? Ibuku akan segera luruh bagaikan salju mencair.” Ujar Yi Kyung.

“Sebenarnya, dibandingkan ibu aku lebih khawatir pada Oppamu. Tahukah kau, sebenarnya Oppamu itu lumayan menakutkan juga.”

“Oppaku?”

“Memangnya semua Oppa itu seperti begitu? Semua pria yang berniat membawa pergi adik mereka, di mata mereka terlihat bagaikan seorang pencuri? Kadang aku suka merasa dia itu bagaikan monster yang akan memangsaku.”

Kang Ju tertawa. Lalu saat dia akan menyebut Yi Hyun dengan sebutan Oppa lagi, dia sadar seharusnya sekarang dia memanggilnya Hyungnim. Kang Ju meminta Yi Kyung untuk memberitahu Yi Hyun, agar nanti bisa minum bersama. Yi Kyung tersenyum dan mengiyakan.

Kang Ju memegang tangan Yi Kyung dan sedikit merasa aneh, “Sepasang tanganmu yang kasar itu, telah berubah menjadi selembut sutera.”

Yi Kyung menarik tangannya dan beralasan kalau dia habis melakukan manicure.

Yi Kyung kemudian mengalihkan pembicaraan dengan meminta Kang Ju segera pulang karena keluarganya pasti sudah menunggu. Kang Ju pun kemudian menyuruh Yi Kyung untuk tidur dengan nyenyak,karena semalaman di villa Yi Kyung pasti tidak tidur sama sekali. Kang Ju meminta agar Yi Kyung tidak mengkhawatirkan apapun sekarang. Yi Kyung berkata Kang Ju juga harus tidur nyenyak.

Kang Ju kemudian pamit. Saat Yi Kyung akan berjalan kembali untuk mengantar, Kang Ju melarang. Karena di luar dingin, jadi Kang Ju meminta Yi Kyung untuk masuk saja. Kang Ju bahkan merapikan jaket yang dikenakan Yi Kyung. Yi Kyung sepertinya merasa aneh dengan sikap Kang Ju yang berubah drastis.

***

Jin Joo berlari menghampiri Doo Rim dan bertanya apa yang terjadi. Jin Joo juga menanyakan di mana Yi Hyun. Doo Rim mengangkat wajahnya, dan ingin mengatakan sesuatu, tapi perhatiannya teralihkan melihat dokter keluar dari ruang operasi.

Doo Rim segera menghampirinya, menanyakan bagaimana keadaan Yi Hyun. Dokter bilang mereka sudah berusaha, tapi masih harus dipantau. Dokter kemudian berjalan pergi.

 

Doo Rim merasa lemas, Jin Joo memeganginya. Doo Rim tidak bisa menahan sedihnya.

“Jin Joo-ya, Oppa bagaimana? Semua gara-gara aku. Gara-gara aku. Bagaimana dengan Oppa… Bagaimana?” Doo Rim menangis.

***

Ny Myung Hee menyocokan halaman terakhir buku harian Sun Hwa yang diperolehnya dari Jae Ran ke buku harian yang asli, dan ternyata cocok. Di lembaran itu tertulis:

“Sama sekali tidak ada kutukan pada keluarga mereka. Ini semua hanyalah sebuah ujian dalam mencari sebuah cinta sejati. Mulai sekarang aku bisa tetap berada di sisinya. Dengan alasan ini, aku telah menjadi pengantin wanita yang paling bahagia di dunia ini.”

Ny Myung Hee menutup matanya, dan menggelangkan kepala. Dia masih syok. Jae Ran ingin merobek buku harian itu, tapi dia tidak sanggup.

Kemudian dia teringat ancaman Jae Ran jika fakta itu sampai diketahui oleh banyak orang. Ny Myung Hee menangis dan melemparkan buku harian itu. Hatinya sakit. Jelas dia marah, pada dirinya sendiri.

***

Kang Joo pulang, Butler Jang dan Ahjumma Ahn menyambutnya dengan gembira. Ahjumma Ahn memberikan selamat. Karena Kang Ju pasti sebelumnya sudah menderita, hal itu jauh lebih menggembirakan untuk Ahjumma Ahn dibandingkan dengan saat putrinya sendiri menikah.

“Keberanian, keputusan, agresif. Anda benar-benar keren! Fantastis!” puji Butler Jang pada Kang Ju.

“Kenapa seperti ini?” Kang Ju merasa malu.

“Cinta abadi yang tidak terpisahkan oleh maut. Aigoo, romantis sekali.” Ahjumma menambahkan pujian Butler Jang.

Lalu Butler Jang meminta Kang Ju segera masuk karena Tuan Choi sudah menunggu. Mereka pun berjalan masuk dengan perasaan gembira. Dari jauh, Ny Myung Hee memperhatikan mereka, terutama Kang Ju.

Kang Ju menemui ayahnya. Kang Ju berterima kasih karena Tuan Choi telah mempercayainya. Tuan Choi tersenyum, lalu menghampiri Kang Ju dengan mata berkaca-kaca, haru. Tuan Choi menepuk-nepuk pundak Kang Ju dan berkata bahwa Kang Ju telah melakukannya dengan baik. Mereka kemudian sama-sama memandang langit yang penuh bintang.

***

Yi Kyung terkejut saat diberitahu Jae Ran tentang kondisi Yi Hyun. Yi Kyung khawatir dan akan pergi ke rumah sakit, namun Jae Ran menghentikannya. Dia bilang sudah ada Doo Rim disana, dan tidak ada untungnya bagi Yi Hyun bertemu dengannya.

“Ibu!” Yi Hyun menegur ibunya.

“Yi Hyun yang cari gara-gara sendiri. Jangan karena hal ini hatimu menjadi lemah. Untuk setiap perkara besar, harus ada pengorbanan kecil. Sekarang kita hanya butuh menunggu besan mengibarkan bendera putih tanda menyerah. Dengan begitu, semuanya akan berakhir.”

Jae Ran kemudian pergi. Jelas terlihat Yi Kyung sebenarnya tidak setuju dengan Jae Ran, tapi dia tidak bisa melakukan apapun.

***

Doo Rim duduk disamping Yi Hyun yang terbaring, masih tidak sadarkan diri. Doo Rim berkata pada Yi Hyun.

“Oppa, mana boleh kau hanya berbaring dan tidur saja? Tolong bukalah matamu. Banyak sekali yang ingin kubicarakan denganmu. Karena terlalu banyak, rasanya bagaikan semuanya akan meluap. Tapi malah sepatahpun tidak sanggup kuucapkan.” Doo Rim tak kuasa menahan tangisnya, “Oppa... Yi Hyun Oppa...”

***

Ny Myung Hee menemui Jae Ran dan memutuskan untuk mengalah. Jae Ran tersenyum senang, dia sudah menduga kalau Ny Myung Hee akan mengambil keputusan yang bijaksana. Jae Ran meminta Ny Myung Hee untuk mengumumkan pernikahan Kang Ju dengan Yi Kyung, bagaimanapun caranya dia tidak peduli, yang penting harus diumumkan pada dunia luar. Tapi Ny Myung Hee tidak bisa mengumumkan secepatnya karena Ny Seo ada di rumah sakit.

Jae Ran tertawa, dia bilang bukannya dia tidak mempercayai Ny Myung Hee, tapi seharusnya Ny Myung Hee juga tahu jika fakta yang ada di tangannya jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan yang dimiliki Ny Myung Hee. Jae Ran mulai mengancam lagi.

“Yang dinamakan transaksi itu adalah pihak yang menderita kerugian lebih besar harus menanggung resiko yang lebih berat.” Ujar Jae Ran lagi.

Ny Myung Hee kemudian meminta Jae Ran mengatakan apa yang ingin dia katakan sebenarnya.

“Saham Oh Seong Konstruksi yang berada di tanganmu, sudah saatnya kau kembalikan pada kami. Saham Taeyang Mall, juga harus dihibahkan kepada Yi Kyung. Setidaknya kau harus menunjukkan ketulusanmu, aku baru bisa percaya jika kau memang bersedia mengakui putriku Yi Kyung sebagai menantumu. Syarat terakhir... Dana bantuan terhadap Oh Seong Konstruksi juga harus segera sampai ke tanganku. Oh, ada lagi... harus membuat Doo Rim, anak itu, untuk tidak bisa muncul lagi di depan Kang Ju. Aku percaya, kau pasti sanggup membereskan masalah ini.”

Jae Ran tersenyum licik. Sedangkan Ny Myung Hee tak bisa mengatakan apapun atau menolak, dia memaksakan senyumnya di depan Jae Ran.

***

Jin Joo membawakan makanan untuk Doo Rim. Jin Joo meminta Doo Rim untuk makan walau hanya sesendok, karena Doo Rim sejak kemarin tidak mau tidur dan tidak mau makan. Jin Joo khawatir Doo Rim sampai pingsan. Doo Rim menanyakan neneknya.

“Jangan khawatir. Aku bilang Direktur terluka di lapangan. Dan kau sejak kembali dari Namhae, kau terus merawat dia. Kubilang seperti itu. Ayo makan! Setelah makan baru ada tenaga. Setelah punya tenaga baru bisa melindungi Direktur.” Jin Joo membujuk Doo Rim.

Lalu terdengar bunyi alat yang semakin cepat, dan Yi Hyun tampak kejang-kejang. Doo Rim dan Jin Joo dengan panik menghampiri Yi Hyun. Doo Rim memanggil-manggil Yi Hyun dan meminta Jin Joo untuk memanggil dokter. Doo Rim sangat khawatir.

Kemudian dokter datang dan melakukan tindakan. Doo Rim terus memanggil Yi Hyun dengan khawatir. Dari luar muncul Ny Myung Hee memperhatikan Doo Rim.

***

Kini Ny Myung Hee dan Doo Rim duduk berhadapan di café rumah sakit. Ny Myung Hee bilang dia sudah tertipu oleh penampilan luar Doo Rim sehingga tidak bisa melihat ke dalam. Pada usia di mana seharusnya penglihatan jeli digunakan, dia malah dibutakan. Sepertinya seumur hidupnya itu dia jalani dengan sia-sia. Dalam situasi seperti ini, Ny Myung Hee juga tidak tahu siapa yang bisa dia salahkan. Dia yang begitu percaya terhadap legenda keluarga itu benar-benar bodoh dan patut dikutuk.

“Kau dan aku bisa duduk saling berhadapan, hari ini adalah yang terakhir kalinya. Aku tidak akan bertele-tele. Jangan pernah muncul di depan Kang Ju. Kau harus bersikap seolah-olah kau sudah mati. Suara nafaspun tidak boleh terdengar. Jalani hidupmu dengan diam-diam. Sebagai gantinya, aku bisa menjamin keselamatan nyawamu. Pihak Yi Kyung tidak akan bisa mencelakakanmu lagi.”

Doo Rim berkata sambil menunduk, “Saya berubah menjadi seperti apa, sama sekali tidak penting. Tapi orang yang membuat Yi Hyun Oppa menjadi seperti ini, tidak akan saya ampuni.”

“Yang dimaksud dengan pengampunan, adalah sesuatu yang diberikan oleh orang yang memiliki kekuatan kepada orang yang lemah. Menurutmu, kau memiliki kekuatan seperti itu?”

“Saya benar-benar tidak bisa mengerti. Kenapa Anda memilih untuk berdiam diri? Saya bukanlah tidak bersedia meninggalkan Kang Ju. Pada awalnya saya ingin sekali bisa berada di sisi Kang Ju. Karena itu saya berniat mengungkapkan semuanya padanya. Tapi sekarang tidak seperti itu lagi. Sekalipun demi Kang Ju, Anda juga tidak boleh begitu.”

“Alasannya adalah, aku tidak memiliki kekuatan untuk mengampuni mereka.” (Ny Myung Hee mengakui pihak Yi Kyung lebih kuat daripada pihaknya sehingga dia tidak bisa melakukan itu.)

“Walaupun saya tidak tahu apa yang ada di belakang layar, tapi saya tidak bisa seperti itu. Jika memang telah berdosa, harus menerima hukuman. Saya juga bersedia dihukum. Jika bukan sekarang, tidak akan ada kesempatan lagi.”

“Orang seperti kau ini masih ingin masuk ke dalam keluarga Taeyang Grup dan menjadi menduduki posisi sebagai seorang menantu? Bukankah dengan alasan menebus dosa, kau berniat memuaskan keserakahanmu?”

“Saya sudah bilang. Saya berbuat seperti ini bukan karena tidak sanggup berpisah dengan Kang Ju.”

“Aku tidak ingin kau berhubungan dengan Kang Ju dengan cara apapun. Kang Ju dan kau adalah dua orang yang hidup di dunia yang sama sekali berbeda. Kalian tidak mungkin bisa bersatu, juga tidak boleh terus bersama.”

“Saya suka Kang Ju bukan karena dia seorang ahli waris. Sekalipun jika dia itu hanyalah orang biasa. Jika seperti itu, akankah orang itu bisa menjadi milikku? Saya dari lahir hingga sekarang sama sekali tidak pernah menyesali menjadi putri dari kedua orang tua saya. Pada saat saya jatuh cinta pada Kang Ju, Andai... saya dilahirkan sebagai seorang wanita yang pantas bagi Kang Ju... alangkah baiknya. Saya juga pernah berandai-andai seperti itu. saya benar-benar bersalah pada kedua orang tua saya. Karena saya pernah memiliki pemikiran seperti itu.” Doo Rim berusaha menahan tangisnya.

“Kumohon padamu... jika kau muncul di hadapan Kang Ju, dia akan terpuruk dalam kesedihan. Menghilanglah dari hadapannya! Seperti pada awal di mana kau sama sekali tidak pernah ada. Itu yang namanya demi kebaikan Kang Ju.”

Doo Rim tak bisa menahan tangisnya lagi mendengar permintaan Ny Myung Hee itu.

***

Bersambung lagi ya… ke bagian 3~ ^^

***

Sinopsis ini ditulis oleh saya sendiri. Jika ada kesamaan kata dan kalimat dengan recaper lain, harap dimaklumi, karena saya menggunakan subtitle Bahasa Indonesia dari DarkSmurfSub Indo. (Biasanya saya menggunakan subtitle English yang lebih cepat keluar, tapi kemarin yang keluar duluan malah yang Bahasa Indonesia)

***

Komentar:

Jadi, di pebincangan terakhir itu, Doo Rim sebenarnya tidak mau menghilang dari hadapan Kang Ju karena dia ingin membalaskan perbuatan orang yang telah melukai Yi Hyun. Doo Rim ingin jujur pada Kang Ju. Tapi Ny Myung Hee melarang, sesuai permintaan Jae Ran. Dan Ny Myung Hee tak bisa melakukan apapun, karena dipihak yang lemah saat ini.