Kang Goo's Story Episode 1
- TV Movie: Kang Goo's Story
- Revised romanization: Kanggoo Yiyagi
- Hangul: 강구 이야기
- Director: Hong Sung-Chang
- Network: SBS
- Episodes: 2
- Release Date: 29 – 30 March 2014
- Runtime: Saturday & Sunday 20:55
- Language: Korean
- Country: South Korea
***
Note: Kalimat yang di garis miring dan ditebalkan adalah narasi dari Kang Goo. Dan karena harus pergi, gambarnya baru di upload sebagian, nanti akan di update.
***
Di sebuah pantai, Jung Bae dimarahi Kang Goo karena mencoba menyundul bola dan terjatuh. Kang Goo mengingatkan Jung Baek kalau pelatih melarang untuk menyundul. Kang Goo kesal karena Jung Baek tidak bisa menggunakan kepalanya dengan benar. Jung Bae yang dimarahi hanya mencibir kesal. Kang Goo kemudian membantu Jung Bae berdiri dan merangkulnya.
“Namaku adalah Lee Kang Goo. Jika kau tidak mengenal Lee Kang Goo di Kanggoo, maka kau bukan berasal dari Kanggoo. Jadi untuk mengetahui apakah seseorang berasal dari Kanggoo atau bukan, tanyakan apakah dia kenal Lee Kang Goo atau tidak. Dan jika dia kenal Lee Kang Goo, maka dia berasal dari Kanggoo. Dan jika dia tidak mengenal Lee Kang Goo, maka dia bukan berasal dari Kanggoo.”
Kang Goo dan teman-temannya pun pulang ke rumah masing-masing.
***
Kang Goo’s Story Episode 1
Seorang pria bernama Kim Kyung Tae sedang berlatih bermain piano. Ada bagian dari lagu yang selalu salah dia mainkan. Guru lesnya pun kembali memberikan contoh sambil menjelaskan tentang lagu itu.
Kyung Tae terdiam merenungkan perkataan guru lesnya. Lalu ponselnya berdering, dia mendengar sebuah kabar yang sepertinya membuatnya marah.
Kyung Tae pergi ke lapangan menemui anak buahnya. Rupanya dia marah karena anak buahnya menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dia menyuruh anak buahnya yang ingin menyombongkan kepalan tangan untuk mengundurkan diri.
Kyung Tae masuk ke kantornya dan membuka pintu dengan kasar. Kyung Tae marah pada tiga anak buahnya, karena menggunakan kekerasan. Mereka berlutut dan mengemukakan berbagai alasan.
“Kau mempunyai kemampuan bicara. Jadi selesaikan dengan kemampuan bicaramu. Jangan selalu berlutut, itu akan menjadi kebiasaan.”
Kyung Tae memperingatkan bahwa berlutut dan memukuli orang, hari ini adalah hari terakhir untuk semua itu. Kyung Tae juga mengatakan kalau mereka harus banyak menjual jika ingin mendapat bayaran.
Kyung Tae kemudian menemui atasannya, Ketua Park. Ketua Park memujinya. Kyung Tae kemudian bilang kalau hari itu adalah setahun kematian Jung Soo.
Kyung Tae kemudian mengutarakan maksudnya untuk pergi ke Kanggoo. Ketua Park melarang, karena dia dengar tim pengembang Ma Bok Gil ada disana, dan tidak ada hasil bagus jika berhubungan dengannya. Kyung Tae juga tahu itu. Tapi Kyung Tae tetap akan pergi, lagipula pihak Ma belum memulai apapun.
(Jadi, Kyung Tae adalah gangster yang diberi kepercayaan untuk menangani usaha kontraktor oleh atasannya, mirip Man Won di Golden Rainbow. Tapi, Kyung Tae melarang anak buahnya menggunakan kekerasan, walaupun hanya goresan kuku. Kyung Tae marah jika ada anak buahnya yang seperti itu)
***
Kyung Tae mengunjungi makam Jung Soo. Kyung Tae terlihat sedih. Di makan Jung Soo, ada foto Jung Soo bersama kakak dan keponakannya.
Kakak Jung Soo adalah Yang Moon Sook, dan keponakannya adalah Lee Kang Goo (yang muncul di awal episode). Mereka akan mengambil foto bersama di dengan latar mercusuar. Jung Bae yang akan memotret mereka. Jung Bae kesal karena Kang Goo tidak juga mau senyum. Berkali-kali Jung Bae memberitahu Kang Goo. Moon Sook dengan sabar mengelus pipi Kang Goo.
Moon Sook membuka sebuah kedai makan di pinggir pantai, dan dibantu oleh seorang ahjumma.
Kang Goo pulang dan bertanya apakah ibunya sudah minum obat. Moon Sook mengiyakan. Lalu Kang Goo pamit untuk mandi dan pergi belajar, dia akan makan di rumah Jung Bae. Kang Goo kemudian berlari pergi.
“Ibuku yang paling aku cintai di dunia…jika siapapun bertanya apa harapanku, harapanku selalu sama.”
Moon Sook pergi ke apotek. Dia mendapatkan obat yang ternyata dosisnya dinaikan sedikit oleh dokter, Moon Sook harus menambah satu pil setiap kali makan.
“Aku berharap obat yang diminum ibuku berkurang satu atau dua kantong setiap hari. Jadi ibuku bisa hidup tanpa obat… Itulah harapanku.”
Moon Sook keluar dari apotek. Setelah berjalan beberapa langkah, dia merasakan sakit di kakinya.
Kyung Tae dalam perjalanan menuju Kanggoo. Dia melamun dan teringat perkataan Jung Soo saat sekarang di telpon.
“Kyung Tae…kakakku benar-benar sakit. Kau juga tahu itu. Aku satu-satunya… yang bisa melindunginya.”
Kyung Tae terlihat sedih. Sam Dol menjelaskan tentang lahan di Kanggoo yang merupakan milik seorang pria tua bernama Lee Jae Gwak. Dan restoran Moon Sook, Kang Goo Diner berada di lahan itu.
Kyung Tae dan ketiga anak buahnya duduk memancing di dekat mercusuar. Kyung Tae menggunakan jas hujan untuk melawan dinginnya angin Kanggoo.
Mereka kemudian makan di Kang Goo Diner. Kyung Tae melihat sekilas ke arah Moon Sook di dapur lalu duduk bersama yang lain. Ahjumma yang menghidangkan makanan menyebut Moon Sook dengan sebutan Cleopatra, masakan yang enak seperti wajahnya.
Mereka pun penasaran dengan rasa kaldunya yang enak. Mereka menebak ada ikan pollacknya disana. Kyung Tae juga ikut meresapi kaldunya. Sam Dol yang penasaran bertanya pada Moon Sook, tapi tidak mendapat tanggapan.
Kyung Tae mendekati Moon Sook, dia memperkenalkan diri sebagai orang yang akan tinggal disana selama sebulan. Kyung Tae menanyakan apakah ada tempat les piano di daerah sana sambil memberi jarak yang lebar pada cumi yang dijemur Moon Sook. Moon Sook bilang dia tidak tahu, dan menggeserkan lagi cuminya. Moon Sook kemudian berjalan masuk tanpa mempedulikan Kyung Tae.
Kyung Tae ingin mengejar, tapi terhenti karena ada Kang Goo menghampirinya dan bertanya dengan judes.
“Namaku Lee Kang Goo. Nomor 24 di kelas 2 tingkat 2 SMP Kanggoo. Centar di tim sepak bola Kanggoo. Jika kau tidak mengenal Lee Kang Goo ini di Kanggoo maka kau bukan berasal dari Kanggoo. Jika kau ingin memeriksa apakah seseorang berasal dari Kanggoo atau bukan tanyakan pada orang itu apakah dia tahu Lee Kang Goo atau tidak dan kau bisa langsung memastikan apakah dia berasal dari Kanggoo atau bukan. Karena kau tidak mengenalku, kau bukan dari Kanggoo. Benar kan?” Kang Goo bicara panjang lebar.
Kyung Tae tersenyum. Kang Goo bertanya apakah Kyung Tae mengganggu ibunya. Kyung Tae bergumam kalau Kang Goo sudah tambah besar. Kyung Tae kemudian menjelaskan kalau dia tidak mengganggu ibunya Kang Goo, tapi hanya bertanya.
Kang Goo menebak kalau Kyung Tae ini adalah gangster, karena saat dia tiba bersama gangnya, Kang Goo merasakan hawa dingin. Belakangan ini para gangster datang bagaikan air pasang dan pergi bagaikan air surut. Kyung Tae tersenyum dan mengajak Kang Goo minum cola sambil mengetuk kepala Kang Goo. Kang Goo menepis tangan Kyung Tae dan menolak tawarannya, dia harus mencuci sebelah sepatunya. Kang Goo kemudian pergi, diiringi tatapan geli Kyung Tae.
“Aku yakin dia seorang playboy. Dia terlihat seperti playboy yang lihai saat dia tersenyum. Seseorang yang ingin menggoda ibuku dan mengambil keberuntungannya…Bagaimanapun, kesan pertamanya benar-benar buruk.”
***
Kyung Tae sarapan bersama Sam Dol dan dua sekawan di rumahnya, di Kanggoo itu. Kyung Tae bilang kalau Ma Bok Gil belum memulai apapun, mak mereka bukanlah bermain curang jika memulai duluan.
Kyung Tae kemudian meminta Sam Dol untuk memastikan mengamankan deposit milik Kang Goo Diner, karena dia takut Moon Sook akan diusir begitu saja oleh pemilik lahan karena tidak mempunyai kontrak dan bangunannya tidak terdaftar. Sam Dol penasaran kenapa Kyung Tae peduli dengan hal seperti itu. Kyung Tae tak menjawab hanya menatap tajam Sam Dol. Sam Dol pun akhirnya mengiyakan keinginan Kyung Tae.
***
Kyung Tae makan lagi di Kang Goo Diner. Dia membaca koran tapi terus melirik Moon Sook. Akhirnya mereka pun bicara di luar, setelah Moon Sook menegurnya.
Kyung Tae memberikan formulir pengaduan ke kantor wilayah, karena pindah ke tempat itu tanpa tahu kalau bangunannya tidak terdaftar. Kyung Tae meminta Moon Sook melakukan apa yang dia katakan jika ingin terus melakukan usaha, karena lahan itu akan dibangun dan Moon Sook kemungkinan akan diusir.
“Aku datang kesini untuk Kang Goo. Karena memiliki nama yang sama dengan Kang Goo-ku, jadi aku datang. Jika aku pergi, hanya itu. Tapi aku harus tinggal untuk sekarang. Kang Goo-ku benar-benar menyukai tempat ini. Mungkin karena mempunyai nama yang sama dengannya.”
Kemudian mereka saling memperkenalkan diri dengan menyebut nama masing-masing.
***
Kyung Tae dan tiga anak buahnya joging dan bertemu Lee Jae Gwak di jalan. Kyung Tae menanyakan masalah bangunan yang ditempati Moon Sook, Jae Gwak bisa saja di penjara karena itu karena Moon Sook sedang mengajukan pengaduan ke kantor wilayah dan ke pengadilan. Kyung Tae bilang dia akan mengurusnya. Kyung Tae kemudian berkata kalau dia akan menemui Jae Gwak besok. Lalu pergi.
Jae Gwak tak mengatakan apapun, tapi dia sepertinya berpikir.
***
Kyung Tae memberikan surat perjanjian sewa pada Moon Sook (sepertinya dari Jae Gwak). Moon Sook berterima kasih.
Moon Sook kemudian berjalan menuju kedai dan tersenyum. Dia mengambil gelas kotor di sebuah meja. Lalu Moon Sook merasa kesakitan dan memegangi kakinya. Kyung Tae melihatnya dan memperhatikan kaki Moon Sook.
***
Kyung Tae melamun di kamarnya.
***
Kang Goo yang sedang membantu ayah Jung Bae, mendengar kabar dari ayah Jung Bae kalau Kyung Tae akan mendapatkan kontrak atas tanah itu. Kang Goo merasa marah dan langsung pergi.
Kang Goo pergi ke rumah Kyung Tae. Kyung Tae tersenyum dan menyapa Kang Goo. Tapi Kang Goo tidak mau mengobrol, dia datang untuk mengajak Kyung Tae bertemu dia pelabuhan Kanggoo jam 8 pagi besok.
Kyung Tae datang ke tempat janjian dengan membawa sebuah bola. Kang Goo datang bersama beberapa temannya. Kang Goo menyebut Kyung Tae sebagai mangkuk bubur. Kyung Tae tertawa. Kang Goo memimpin teman-temannya untuk mengatakan kalau mereka akan melindungi tanah Kang Goo.
Kyung Tae masih tersenyum dan bertanya apa yang diinginkan Kang Goo memanggilnya kesana, apakah bertanding bola atau berkelahi. Tentu saja Kang Goo datang untuk berkelahi. Dia meminta teman-temannya maju duluan.
Satu persatu mereka maju dan berhasil dikalahkan Kyung Tae, dengan tangkisan satu tangan dan tanpa tenaga. Bahkan Kyung Tae tertawa geli. Kang Goo dan beberapa sisa temannya pun tak berani melawan.
Kini mereka berlutut di depan Kyung Tae. Kyung Tae duduk di atas bola dan menasehati anak-anak.
“Kesalahan fatal kalian adalah kalian mengumumkan pertempuran kalian pada musuh. Kalian membuatku mempersiapkan fisik dan mental. Dan saat kalian menyerang, kalian harus menyerang lebih dulu sebelum kalian berteriak. Serang dulu, bicara kemudian. Tontonlah film koboi. Apakah kalian melihat siapapun yang bertahan sampai akhir saat dia bicara di awal?”
Kang Goo bergumam mencibir Kyung Tae. Kyung Tae juga mengatakan kalau mereka kehilangan karisma yang tak tertembus, dan kalau begitu mereka hanya seperti sekumpulan burung gagak.
Jung Bae tak mengerti apa yang dikatakan Kyung Tae. Kyung Tae menyuruh mereka belajar saja. Jung Bae tak terima dan bertanya apakah Kyung Tae tahu apa yang dimaksud dengan “gila di kiri, pencuri dikanan”. Kyung Tae tidak tahu, maka Jung Bae memintanya untuk tidak bersikap hebat.
Seorang teman disamping Jung Bae bertanya apakah benar yang dikatakan ayahnya kalau sekarang gangster pun belajar di Amerika. Jung Bae yang menjawab kalau itu tidak mungkin. Amerika itu jauh. Benar-benar jauh. Lebih jauh daripada matahari. Kang Goo dan teman-teman yang lain memandang tak nyaman pada Jung Bae (mungkin di pikiran mereka: “Masa tidak tahu seberapa jauh matahari dan Amerika?” ;p).
“Aku benar. Aku bisa melihat matahari dari sini.. lihat matahari di sebelah sana!” Jung Bae menunjuk. “Kau bisa melihatnya, tapi kau tidak bisa melihat Amerika.”
Anak-anak lain mengehela nafas kesal. Kyung Tae juga. Lalu Kyung Tae pergi meninggalkan mereka.
***
Kyung Tae ke kedai, tapi tak melihat Moon Sook. Ternyata Moon Sook pergi ke rumah sakit dan akan kembali besok. Ahjumma yang memberitahu Kyung Tae mengatakan dia penasaran apakah Kyung Tae orang jahat, tapi Moon Sook bilang Kyung Tae bukan orang jahat. Kyung Tae juga akhirnya tahu dari ahjumma itu kalau Moon Sook menderita diabetes sejak lahir, dan menderita necrosis dari komplikasi. Bahkan sekarang kakinya sering mati rasa. (Kyung Tae sebelumnya tahu kalau Moon Sook menderita diabetes, tapi tidak tahu kondisi sesungguhnya seperti apa).
Kang Goo pulang. Kyung Tae bertanya apakah Kang Goo punya waktu malam ini.
Ternyata Kyung Tae mengundang Kang Goo dan teman-temannya pesta barbeque di rumahnya. Semuanya tampak bersenang-senang. Dua sekawan membakarkan daging (Sam Dol tidak ada disana, mungkin sudah kembali ke Seoul). Kyung Tae memperhatikan Kang Goo dan tersenyum. Dia pun teringat kembali perkataan Jung Soo waktu itu.
“Kyung Tae..aku punya seorang keponakan di SMP. Aku…seharusnya menjadi ayah untuknya…”
Kyung Tae pun kembali bersedih.
Jung Bae makan bersama dua sekawan. Dia berkata Ho Man yang bertubuh besar, “Ahjussi.. kau terlihat lebih seperti seorang boss daripada si mangkuk bubur… kau lebih besar daripada dia.”
Ho Man bertanya apa maksudnya mangkuk bubur. Jung Bae pun mengatakan kalau Kang Goo memanggil Kyung Tae dengan sebutan itu, bukan dirinya.
Hong Ki: “Hey, kau tidak pintar dalam pelajaran, kan?”
Jung Bae: “Kau benar. Bagaimana kau tahu?”
Hong Ki: “Itu tertulis di wajahmu.”
Jung Bae balik bertanya pada Hong Ki: “Kau tidak pandai berkelahi, kan?”
Ho Man yang menjawab: “Bagaimana kau tahu itu?”
Jung Bae: “Itu tertulis di wajahnya.”
Ho Man mengejek temannya.
Kyung Tae menghampiri Kang Goo yang ditinggalkan teman-temannya saat bermain. Kyung Tae apa impian Kang Goo.
Kang Goo: “Pertama pemain bola, setelah beberapa tahun, saat aku didorong menjadi pemain utama, aku akan memikirkannya kemudian. Bagaimanapun juga, itu bukan seorang gangster.”
Kyung Tae lalu bertanya apakah Kang Goo punya saudara lain selain ibunya. Kang Goo bilang neneknya meninggal tahun lalu dan dia tidak pernah melihat ayahnya. Kang Goo teringat, dia punya seorang paman. Pamannya bekerja untuk sebuah perusahaan besar di Amerika. Dia benar-benar hebat. Kang Goo mendengar dia bekerja di sebuah perusahaan yang memproduksi senjata.
“Kenapa kau menjadi gangster daripada bekerja untuk sebuah perusahaan? Kau terlihat seperti pria normal.”
“Saat aku menjalani sebuah kehidupan…ada hal-hal yang bisa aku pilih dan hal-ha yang tidak bisa aku pilih. Tapi…hal-hal yang tidak bisa aku pilih menghapus hal-hal yang bisa aku pilih. Kau mungkin tidak tahu apa yang aku maksud.”
“Ibuku bilang padaku kau bukan seorang gangster. Kau seorang gangster dimataku.”
Kyung Tae tersenyum, “Apakah ibumu tertarik padaku?”
“Hei.. tidak mungkin. Aku yakin ibuku tidak tertarik padamu. Dia pasti sangat tidak tertarik padamu sehingga dia bahkan tidak tahu kau seorang gangster.”
Kyung Tae tertawa, lalu meminta Kang Goo berhenti memanggilnya gangster.
Terdengar teriakan anak-anak. Kyung Tae berbalik dan bertanya pada Jung Bae apa maksudnya ‘gila di kiri, pencuri di kanan’, yang pernah Jung Bae sebutkan. Jung Bae menjelaskan, jika mata di sisi kiri itu adalah halibut, jika mata di sisi kanan, itu flounder.
Kyung Tae terdiam memikirkan perkataan Jung Bae (aku juga gak ngerti maksudnya apa….), Kang Goo memperhatikan Kyung Tae.
“Dia tidak terlihat seperti burung gagak atau burung gereja…aku tidak bisa memastikan identitasnya… Dia terlihat keren bahkan sebagai kawan, jadi aku ragu.”
***
Ma Bok Gil mendapat laporan dari anak buahnya tentang Kyung Tae yang pergi ke Kanggoo. Bok Gil terlihat kesal.
***
Kyung Tae ke kedai Moon Sook. Kyung Tae turun dari mobil sambil menerima telpon dari Ketua Park. Ketua Park memperingatkan Kyung Tae tentang Ma Bok Gil, Ketua Park meminta Kyung Tae untuk tidak bertindak terlalu jauh.
Moon Sook dari dapur memperhatikan Kyung Tae. Kyung Tae juga melihatnya dan menutup telpon.
Kyung Tae menghampiri Moon Sook di dapur dan menanyakan apa kata dokter tentang penyakitnya. Moon Sook dengan tenang bilang kalau dia mungkin saja mati. Kyung Tae kesal karena Moon Sook mengatakan hal itu dengan tenang, seperti tidak punya rasa takut sedikitpun.
“Kenapa kau marah?” tanya Moon Sook.
“Itu urusanku!” Kyung Tae menjawab dengan nada tinggi. Lalu dia meminta Moon Sook menghubunginya jika selesai, dan meminta nomornya pada Kang Goo. Kyung Tae kemudian pergi.
***
Ma Bok Gil menemui Ketua Park, mempermasalahkan tentang pembangunan di pelabuhan Kangggoo dengan mengungkit masa lalu. Ujungnya, Ma Bok Gil meminta Ketua Park memberikan Kyung Tae padanya. Ketua Park menolak, dia bisa memberikan apapun, tapi Kyung Tae. Dengan penolakan itu, Ma Bok Gil meminta satu jari Kyung Tae sebagai gantinya.
Kyung Tae sedang bermain piano, sepertinya di sekolah TK, atau tempat les anak-anak. Dia tetap tidak bisa memainkan bagian itu, dan di tertawakan oleh anak-anak yang mengintip.
Kyung Tae melihat ponselnya, belum ada panggilan dari Moon Sook. Kyung Tae lalu menelpon Kang Goo yang masih di dalam kelas untuk memberikan nomornya pada Moon Sook.
Di kelas Bahasa Inggris Kang Goo, Jung Bae bersitegang dengan gurunya sendiri mempermasalahkan arti ‘s’ dibelakang kata ‘plays’.
***
Kyung Tae bertemu dengan Moon Sook. Kyung Tae memberikan stoking warna hitam pada Moon Sook, karena dia berpikir Moon Sook menyukai warna hitam. Moon Sook berkata dia yakin mereka pernah bertemu sebelumnya. Kyung Tae dengan cepat menyangkal. Kyung Tae membicarakan masalah pembangunan, tapi terhenti karena Moon Sook terus memandanginya, membuat Kyung Tae kikuk.
Kemudian Moon Sook bilang dia sudah tahu kalau dia harus pergi dari sana. Kyung Tae heran Moon Sook sudah tahu. Moon Sook bilang jika orang Seoul saja tahu kenapa dia yang sudah tinggal di sama 8 tahun tidak tahu. Moon Sook meminta Kyung Tae memberitahunya jika sudah waktunya pergi, dia tidak ingin menyebabkan masalah untuk Kyung Tae.
Kyung Tae kemudian bicara dengan kikuk tentang dia yang ingin menjadi pria di rumah Moon Sook untuk membantunya, mungkin sebagai adik, dia bilang dia tidak punya maksud apapun. Moon Sook terus memandangi Kyung Tae, membuat Kyung Tae merasa malu. Moon Sook kemudian berterima kasih pada Kyung Tae.
“Apakah kau punya kekasih? Apakah kau tahu artinya kekasih? Seseorang yang bersedia untuk mengambil rasa sakit. Tapi…aku tidak bisa mengambil rasa sakit untuk seseorang. Karena aku sakit.”
“Aku akan melakukannya untukmu. Menjadi kekasihmu.”
Mereka saling bertatapan. Lalu Moon Sook bertanya dengan heran apakah Kyung Tae seorang penipu. Kyung Tae tidak menjawab, dan mereka terus bertatapan.
***
Kang Goo makan malam di rumah Jung Bae. Mereka membicarakan pertandingan bola yang akan di adalah hari rabu depan. Jung Bae dan ibunya bersitegang. Jung Bae kesal karena ibunya menyuruhnya agar menjadi seperti Kang Goo.
***
Kyung Tae mengantar Moon Sook pulang. Moon Sook membuka pintu dapur, Kyung Tae menunggu agak jauh. Tapi kemudian Kyung Tae masuk ke dalam begitu pintu terbuka. Mereka saling bertatapan lagi dalam gelap. Mereka canggung. Moon Sook lalu menyalakan lampu. Kyung Tae lalu duduk dan bilang kalau dia lapar. Kyung Tae meminta Moon Sook menyiapkan makanan untuk tamu, bukan untuk pelanggan. Moon Sook masih terdiam memandangi Kyung Tae.
“Apakah aku tampan? Kenapa kau terus menatapku?” ujar Kyung Tae.
Lalu Moon Sook menyiapkan sup kepala ikan untuk Kyung Tae. Kyung Tae teringat dan menanyakan masalah ikan Pollack. Moon Sook tidak mau menjawab, itu rahasia. Kyung Tae bilang dia tidak akan membuka kedai sup, kenapa Moon Sook tidak mau memberitahunya. Moon Sook terdiam, Kyung Tae pun meminta Moon Sook melupakan pertanyaannya.
Belum sempat Kyung Tae makan, dia mendapat telpon dari Ketua Park. Kyung Tae terdiam mendengar perkataan Ketua Park. Lalu terdengar suara Moon Sook terjatuh.
Kyung Tae berusaha menghubungi Kang Goo yang sedang latihan, tapi tidak diangkat.
Kyung Tae sudah membawa Moon Sook ke kamarnya. Kyung Tae memandangi Moon Sook yang tertidur. Kyung Tae lalu menyingkap selimut bagian bawah, dia tersenyum melihat kaos kaki yang dikenakan Moon Sook. Kyung Tae berniat membuka kaos kaki Moon Sook, tapi dia tertegun setelah melihat kondisi kaki Moon Sook yang membiru. Kyung Tae melihatnya dengan sedih.
Kyung Tae ingin membelai wajah Moon Sook, tapi tangannya mengambang di udara. Dia lalu memakaikan kembali kaos kaki Moon Sook dan menutupinya dengan selimut.
Kyung Tae bersiap pulang memakai sepatunya. Dia menemukan sepatu laki-laki lain. Kyung Tae lalu mengukur sepatu milik Moon Sook dengan jarinya.
Kyung Tae mengendarai mobilnya. Dia teringat perkataan Ketua Park tadi di telpon.
“Presiden Ma marah. Jika kau tidak berhenti, dia akan mendapatkanmu. Jika kita tidak menginginkan perang, dia bilang dia akan mengambil satu jarimu. Aku tahu dia dengan baik. Saat dia bilang dia akan melakukannya, dia akan melakukannya. Sejak muda dia disebut pria pinggiran. Berkeliling kesana kemari melakukan hal buruk. Dia tidak pernah membunuh orang. Satu telinga, satu lengan,satu jari…dia hanya mengumpulkannya satu persatu. Kyung Tae, kembalilah. Omong-omong, dari semua tempat, kenapa kau pergi ke tempat itu lebih dulu?”
Kyung Tae pergi memancing bersama Sam Dol. Sam Dol menyarankan agar mereka maju duluan. Kyung Tae bertanya sampai kapan Sam Dol akan bersikap seperti gangster. Jika mereka kalah, tempat itu akan dikuasai Ma Bok Gil. Tapi jika mereka menang berarti seseorang dari pihak mereka akan mati. Kyung Tae pernah hidup dengan cara darah dibasuh oleh darah selama 12 tahun, dan begitu pula bagaimana Jung Soo pergi.
Kyung Tae memutuskan untuk memberikan jarinya pada Ma Bok Gil. Dia punya 10 jari, jika hilang satu dia masih punya 9. Kyung Tae malah mengkhawatirkan Moon Sook yang sebelah kakinya sudah rusak.
Kyung Tae kemudian meminta Sam Dol dan yang lain untuk tidak kembali ke sana. Sam Dol merasa bersalah karena pada saat hari kematian Jung Soo, Kyung Tae menyelamatkannya, jika tidak mungkin Jung Soo masih hidup. Kyung Tae berkata kalau itu adalah takdir Jung Soo, jadi Sam Dol jangan menyalahkan diri sendiri.
***
Kyung Tae pergi ke tempat latihan Kang Goo. Jung Bae yang pertama kali melihat Kyung Tae. Kemudian mereka menghampiri Kyung Tae dan memeluknya.
Kyung Tae membawakan sepatu bola untuk Kang Goo. Jung Bae iri. Kyung Tae meminta semuanya jangan marah, karena dia tidak tahu ukuran semua orang, jadi dia hanya membawakan untuk Kang Goo saja.
“Saat kau melihat sebuah film, selalu ada pria baik dan pria jahat, tim kita dan tim musuh. Dalam satu titik, Paman menjadi bagian dari tim kami, pria baik. Itu bukan karena dia membelikanku sepatu bola.”
***
Kyung Tae sedang mempelajari peta wilayah itu. Kemudian matanya tertumpu pada sepasang sepatu wanita, yang sepertinya Kyung Tae beli untuk Moon Sook.
***
Ma Bok Gil menyuruh anak buahnya, Doo Sik untuk mengambil jari Kyung Tae yang paling besar.
***
Sam Dol dan dua sekawan meminta ijin pada Ketua Park untuk pergi ke Kanggoo. Tapi Ketua Park menolak karena itu keinginan Kyung Tae. Sam Dol bilang mereka tetap akan pergi walaupun tidak diijinkan.
Kyung Tae bahkan menelpon Sam Dol memintanya untuk tidak datang, dan itu adalah perintah. Tapi Sam Dol tetap akan pergi.
***
Persiapan pertandiangan bola sudah di mulai.
Kyung Tae bersiap pergi di rumahnya.
Moon Sook sudah sampai di lapangan untuk menyaksikan pertandingan.
Anak buah Ma Bok Gil, dia bawah arahan Doo Sik bersiap untuk menyerang Kyung Tae.
Pertandingan di mulai.
Sam Dol bersama Hong Ki dan Ho Man menuju Kanggoo. Sam Dol bertanya apakah mereka menyesal. Hong Ki bilang tidak sama sekali. Ho Man bilang jika bukan karena Kyung Tae, dia tetap tidak akan hidup seperti manusia.
Sekarang giliran tim Kang Goo yang main. Kang Goo mencari sosok Kyung Tae, tapi dia tidak menemukannya.
Tiga sekawan sampai di tempat pertemuan dengan geng Ma Bok Gil. Mereka bertiga turun dan menghadap geng Ma Bok Gil yang jumlahnya berkali-kali lipat dari mereka.
Kyung Tae menerima telpon. Sementara itu tiga sekawan mulai di keroyok, dan Kang Goo terjatuh di lapangan.
Kang Goo melakukan tendangan penalti karena sebelumnya tim lawan melakukan pelanggaran terhadapnya, tapi bolanya berhasil dihalau oleh kiper lawan. Mereka pun kalah di babak pertama itu.
Tiga sekawan terus dipukuli sampai babak belur.
Kyung Tae berjalan dengan tangan terkepal.
Bersambung ke episode 2 ~
***
Komentar:
Kyung Tae pergi lebih dulu ke Kanggoo karena khawatir pada kehidupan kakak dan keponakan Jung Soo. Dan karena Jung Soo juga pernah mengatakan tentang keluarganya itu pada Kyung Tae. Tapi kenapa dia butuh waktu setahun untuk datang? Mungkin karena besarnya rasa bersalah Kyung Tae pada Jung Soo, karena dia tidak mampu menyelamatkan Jung Soo. Dan karena kehilangan Jung Soo pula akhirnya Kyung Tae tidak menyukai kekerasan. Sangat tidak menyukai kekerasan, sehingga dia lebih memilih kehilangan satu jarinya daripada mengorbankan nyama anak buahnya untuk berperang dengan geng Ma Bok Gil.
Awalnya Kyung Tae memang hanya khawatir pada keluarga sahabatnya itu. Tapi perlahan Kyung Tae jatuh cinta pada Moon Sook.
Lanjut yah mbk :)
ReplyDeleteAku sukaa
~syifa~
wuuaaaa...LDW oppa tambah keren yaaa...^^ lanjut trs ya..gomawo..
ReplyDeleteq suka q tunggu lanjutan sinopsis'a gomawo
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteIhhhhh seru sinopsisnya,buat,penulis di lanjut yaaaaaaa
ReplyDeleteDi tunggu kelanjutannya
dilanjutin dong mb sinopsisnya...penasarn nih....
ReplyDeletenice story..LDW kereen
ReplyDelete