KKOTHALBAE SOOSADAE Episode 2 – 1
Di sebuah desa, sedang ada persiapan pernikahan. Pengantin pria yang menurut ibunya hebat sekali, terlihat sumringah menanti kedatangan mempelai wanitanya. Mereka juga berfoto bersama. Namun, di kerumunan itu ada seorang gadis yang nampak tidak senang dan kemudian menjauh dari kerumunan.
Tandu pengantin wanita pun tiba. Semua menyambut dengan bertepuk tangan gembira. Salah seorang dari mereka memanggil pengantin wanita untuk keluar, tapi pengantin wanita tidak keluar. Bahkan setelah beberapa kali dipanggil.
Entah karena tidak sabar, atau khawatir, pengantin pria segera membuka pintu tandu. Dan betapa terkejutnya dia, di dalam tandu tidak ada pengantin wanitanya. Tandu itu kosong.
“Ke mana pengantin wanita pergi?” Pengantin pria kebingungan dan khawatir. “Kenapa pengantin wanita pergi? Ke mana dia pergi?!”
~Episode 2~
Polisi dan ambulance datang ke tempat kejadian sebelumnya dimana Myung Ho ditembak. Mayat Myung Ho hendak dibawa masuk ke dalam ambulance. Joon Hyuk meminta waktu sebentar pada petugas. Joon Hyuk melihat tato di bahu Myung Ho. Tato berbentuk dua ikan Goldfish (ikan mas) yang sempat disebutkan Myung Ho sebelum meninggal.
Ponsel Joon Hyuk berdering, Joon Hyuk menyuruh petugas melanjutkan tugasnya membawa mayat Myung Ho ke dalam ambulance. Joon Hyuk menerima telpon itu yang ternyata dari salah satu rekannya. Mereka menemukan sesuatu.
Di rumah Myung Ho, mereka menemukan foto 8 anak muda yang berangkulan. Diantara mereka ada Gim Gwang Il dan Jung Myung Ho, juga pengusaha lain yang menghilang. Jadi mereka semua sebenarnya saling mengenal. Jung Woo menebak-nebak, apa mungkin itu berhubungan dengan "Goldfish" yang disebutkan Jeong Myeong Ho sebelum dia mati.
Eun Ji bertanya tentang arti tanda yang ada di sudut foto itu. Joon Hyuk melihat yang dimaksud Eun Ji. Tanda itu sama dengan tato yang ada di tubuh Myung Ho. Joon Hyuk memberitahukan hal itu pada rekan-rekannya. Gang Suk ikut berpendapat, mungkinkah itu simbol untuk kelompok mereka.
Joon Hyuk kemudian bertanya apakah ada petunjuk lain. Eun Ji mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Benda itu dia temukan bersama dengan foto itu. Eun Ji mencium aroma benda yang seperti kertas dalam plastik itu, dan dari bau jamurnya yang kuat Eun Ji menebak sepertinya itu sudah berumur puluhan tahun. Gang Suk mengambil benda itu untuk melihatnya.
Kemudian masuk tiga orang petugas polisi yang akan mengambil alih kasus itu yang merupakan keputusan dari atas. Mereka meminta tim untuk menyerahkan semua bukti yang tim punya dan tim harus mundur dari kasus itu.
“Omong kosong macam apa ini?” Won Bin tak terima.
Seseorang yang nampaknya kapten mereka menyuruh dua anak buahnya untuk melakukan penggeledahan tubuh untuk menemukan bukti yang mungkin disembunyikan oleh tim.
Dengan cepat, Joon Hyuk memberikan kode pada Gang Suk untuk menyembunyikan benda tadi. Gang Suk mengerti dan menyembunyikannya di punggung bagian atas. Dan saat orang tadi menggeledah Gang Suk, dan menaikkan pakaian Gang Suk, terlihatlah celana dalam pink Gang Suk, membuat Eun Ji menghalangi pandangannya sendiri karena terkejut. Orang itu akan memeriksa bagian depan. Gang Suk mendesah kegelian sambil memegang dadanya sendiri.
Jung Woo menghentikan orang itu, “Oh tidak, dia terangsang lagi! Apa kau dengar desahannya?”
“Ada apa denganmu?” Orang itu tak mengerti dan akan melanjutkan penggeledahan pada Gang Suk.
Jung Won kembali menahan, “Orang ini homo! Dia menyukai pria!” (terlihatlah pipi Gang Suk yang merona)
“Apa?! Kenapa kau bisa homo dengan umur setua itu?” Tipuan Gang Suk dan Jung Woo berhasil, orang itu menjauh karena merasa jijik.
Joon Hyuk dan Gang Suk saling memandang, bukti aman.
***
Komisaris Park menaruh sebuah berkas dengan kasar ke atas meja. “Siapa yang akan bertanggung jawab?! Bukankah katanya kalian sendiri yang akan menangkap pelakunya? Siapa yang membiarkan tersangka yang sudah ditangkap dibunuh di depan mata kalian?” Komisaris Park sangat marah.
Joon Hyuk dengan rendah hati meminta maaf, “Saya benar-benar minta maaf. Kami akan bertanggung jawab atas hal ini.”
“Bertanggung jawab atas apa?! Kalian akan membunuh tersangka lagi?” Komisaris Park masih marah.
Won Bin angkat bicara, “Ucapan Anda agak kasar, Pak. Kami tidak bermaksud membunuhnya.” Won Bin ngomel, “Sial, jika si b***sat itu kutemukan... Jika aku menangkapnya, akan ku..... Oh kepalaku!” Belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Won Bin keburu merasakan sakit dikepalanya.
Gang Suk yang hendak menolong Won Bin juga malah kesakitan di punggungnya. Jung Woo memegangi Gang Suk.
Komisaris Park kesal, “Aigoo, tolonglah... kalian berlebihan. Keluar, aku tidak ingin melihat wajah kalian. Keluar!”
Joon Hyuk hendak menolak, tapi Kapten Kim menahannya bicara lagi dan meminta timnya untuk segera keluar. Setelah tim keluar, Kapten Kim sendiri yang meminta maaf pada Komisaris Park. Komisaris Park tidak mau memperpanjang masalah itu. Dia sudah menghubungi BFN (Badan Forensik Negara), jadi sampai kasus ini selesai, Komisaria meminta Kapten untuk menyuruh anggota tim ke sana dan menjalani beberapa tes.
“Tolong berikan mereka kesempatan. Mereka masih polisi yang berbakat.” Kapten Kim memohon untuk timnya.
“Mereka sangat berbakat sampai mengacaukan penyelidikan?!” Komisaris Park menolak.
Deputy Choi memberikan saran, kenapa Komisaris tidak membiarkan mereka melanjutkan penyelidikan. Komisaris Park bertanya alasannya, apakah Deputy Choi juga berpikir bakat mereka disia-siakan. Tapi maksud Deputy Choi bukan seperti itu, dia pikir mereka bisa dijadikan umpan. Pelakunya pasti akan berusaha mendekati mereka. Saat itulah mereka bisa menangkap pelakunya.
Tapi Komisaris Park bingung, kasus apa yang bisa mereka percayakan pada mereka. Deputy Choi kembali memberikan saran agar mereka menjadi tim yang membereskan pekerjaan tim lain (Clean Up Team alias tim bersih-bersih, jika ada tim lain yang tidak bisa menyelesaikan tugas, maka mereka yang akan membereskannya). Lagipula menurut Deputy Choi mereka hanya umpan. Mereka hanya perlu berpura-pura melakukan penyelidikan.
Deputy Choi memberikan saran itu sambil menatap sinis pada Kapten Kim, membuat Kapten Kim sepertinya juga terkejut dengan sikap Deputy Choi itu. (ada yang aneh dengan Deputy Choi, waktu di episode 1 juga dia menatap Kapten Kim dengan tatapan sinis saat mereka makan bersama setelah rapat.)
***
Kapten Kim mengumpulkan anggota timnya, dia memberitahukan jika mereka sekarang dijadikan Tim Urusan Khusus. Gang Suk tak mengerti maksudnya. Kapten Kim pun menjelaskan, “Khusus... ah, jadi... Ada kasus-kasus yang tidak terlalu dipedulikan polisi lain...”
Joon Hyuk menyela, “Jadi kau ingin kami berpura-pura melakukan penyelidikan?”
Jung Woo menimpali, “Dengan kata lain, ‘Tim Pembersihan’ untuk kasus polisi lain.”
“Kalian benar-benar seperti hantu.” Ujar Kapten Kim, karena mereka bisa tahu maksud sebenarnya dari penjelasan Kapten Kim.
Won Bin tertawa dan bertanya apakah sekarang Kapten Kim ingin menyingkirkan mereka. Kapten Kim meminta mereka menganggap ini sebagai penyegaran untuk sementara. Jika mereka tetap tenang, mereka pasti akan mendapat kesempatan yang lebih baik.
“Sebelum itu terjadi, kami sudah tua dan mati.” Won Bin bergumam sambil menyemprotkan pelembabnya, membuat Joon Hyuk kesal karena terkena cipratannya. Won Bin dengan santai menenangkan Joon Hyuk bahwa kulitnya akan menjadi indah.
“Namanya saja Tim Pembersihan. Kau benar-benar bermaksud agar kami membersihkan kotoran orang lain.” Ujar Won Bin lagi pada Kapten Kim.
“Bagaimana jika aku terberak di celanaku sendiri ketika membersihkan kotoran orang lain?” Gang Suk merengek.
“Kalian benar-benar kurang ajar. Tampangnya saja tua, tapi dalamnya seperti anak-anak. Kalau kalian tidak mau, pergi saja ke BFN!” Kapten Kim kemudian pergi dengan kesal.
Gang Suk yang berhati lembut sedikit kesal karena Kapten Kim selalu menggunakan kata cacian pada mereka, apakah itu karena dia tidak punya anak. Gang Suk juga bertanya pada rekan-rekannya, apa yang harus mereka lakukan. Atasan mereka bahkan tidak mengijinkan mereka melakukan penyelidikan. “Apa mulai sekarang kita akan hidup seperti kakek tua?”
“Siapa bilang kita tidak bisa menyelidiki kasus kita?” ujar Joon Hyuk yang kemudian meminta benda yang semalam dia sembunyikan dari rumah Myung Ho.
Gang Suk memberikan benda itu pada Joon Hyuk. Lalu Jung Woo bilang dia punya kenalan di BFN, dia akan memintanya menganalisa ini secara diam-diam. Joon Hyuk menyetujuinya. Dan apapun yang atasan mereka katakan, mereka akan tetap menyelidiki kasus mereka. Semuanya setuju, bahkan Won Bin ingin membunuh pelakunya jika tertangkap. Jung Woo kemudian mengingatkan bahwa itu adalah rahasia, jadi sebaiknya mereka menjaga mulut.
“Kau jaga mulutmu sendiri, jangan membocorkannya pada ayahmu.” Joon Hyuk mengingatkan.
“Ya, hati-hatilah di depan ayahmu.” Won Bin ikut menambahkan.
Jung Woo kesal dan merasa perkataan dua rekannya tadi sangat kasar. Jung Woo sepertinya tidak akur dengan ayahnya.
***
Di ruang rapat yang gelap, seorang pria sedang berbicara di telpon. Pria itu memberitahu lawan bicaranya di telpon bahwa dia sudah menangani semua seperti yang lawan bicaranya perintahkan. Pria itu ternyata adalah Deputy Choi yang tersenyum sinis. (benar-benar mencurigakan)
***
Yoo Ra menunggu di kantor polisi (Yoo Ra cute juga kalau berpakaian biasa, kemarin waktu pakai baju tidur serasa aneh, seperti wanita ‘liar’ tapi ternyata dia wanita polos…). Tim masuk dan yang paling terkejut melihat Yoo Ra tentu saja Joon Hyuk. Won Bin malah senang, mengira sekuntum bunga telah mekar di ruangan mereka.
Yoo Ra terkejut melihat ‘Joon Hyuk’ tua yang dia kenal sebagai peramal ada disana. Yoo Ra bertanya kenapa peramal ada disana. Won Bin yang ikut mendengarnya bingung, siapa peramal. Joon Hyuk dengan cepat mengaku pada Won Bin bahwa dia adalah peramal.
“Aku sedang melakukan kunjungan kerja.” Joon Hyuk menyebutkan alasannya pada Yoo Ra. “Para penyelidik ini membutuhkan bantuanku. Benar, kan?” Joon Hyuk mengedip pada Jung Woo, meminta dukungan atas kebohongannya.
Beruntung Jung Woo cepat tanggap, “Oh! Ya, ya! Peramal, itu benar. Aku memanggilnya untuk menafsirkan wajah seorang tersangka.”
Jung Woo kemudian bertanya kenapa Yoo Ra kesana. Yoo Ra ingin bertemu Joon Hyuk karena dia tidak bisa menghubunginya. Won Bin yang penasaran bertanya apa hubungan Yoo Ra dengan Joon Hyuk. Yoo Ra tersenyum dan mengatakan bahwa dia tunangan Joon Hyuk.
“Apa?! Tunangan?!” Eun Ji sangat terkejut, lalu bertanya pada Joon Hyuk, “Kau benar-benar sudah bertunangan?” Joon Hyuk yang takut samarannya terbuka menjawab, “Bagaimana aku tahu? Sepertinya dia memang sudah bertunangan.”
“Kami juga akan menikah dalam 3 bulan.” Tambah Yoo Ra.
“Apa?! Kau juga akan menikah dalam 3 bulan?!” Eun Ji makin terkejut, lalu menanyakan ha itu lagi pada Joon Hyuk. Joon Hyuk masih tidak ingin samarannya terbuka menjawab, “Aku tidak tahu! Aku bukan Joon Hyuk, kenapa kau menanyakanku?” (haha… lucu liat adegan ini.. Eun Ji kan suka sama Joon Hyuk..)
Yoo Ra bertanya pada semuanya yang bekerja bersama Joon Hyuk, dimana Joon Hyuk. Won Bin menjawab Joon Hyuk sedang bertugas di pedesaan, tapi Gang Suk menjawab Joon Hyuk pelatihan di luar negeri. Yoo Ra bingung. Won Bin pun meluruskan, Joon Hyuk sedang bertugas di pedesaan, dan setelah itu dia menjalani latihan di luar negeri. Joon Hyuk dan Jung Woo tersenyum geli mendengar jawaban Won Bin.
“Kalian menyembunyikan sesuatu dariku, kan? Apa Joon Hyuk punya pacar yang lain?” karena jawaban yang berbeda tadi, Yoo Ra sedikit tidak percaya.
Joon Hyuk turun tangan, “Tidak, tidak, bukan begitu. Aku merasakan ada aura jahat di antara kalian berdua. Yang membuat kalian saling memusuhi tanpa sebab. Jadi aku menyuruh Joon Hyuk untuk menjauh darimu.”
Yoo Ra sedih, “Lantas apa yang harus kulakukan?”
“Berpisahlah sampai pernikahan kalian. Dengan begitu kalian berdua akan bertahan sampai seratus tahun. Jadi, tunggu saja sampai Joon Hyuk menghubungimu. Aku akan meminta Joon Hyuk untuk menghubungimu, jadi tunggu saja.”
Yoo Ra percaya pada peramal ‘Joon Hyuk’, dia akan menuruti petunjuk peramal tapi dia meminta tolong untuk mengatakan pada Joon Hyuk agar menelponnya sekali saja. Peramal Joon Hyuk mengangguk. Yoo Ra kemudian pulang, dan diantar oleh Gang Suk yang mengajak Yoo Ra berfoto bersama.
Won Bin memuji Joon Hyuk yang bisa mendapatkan Yoo Ra, dari penampilannya terlihat Yoo Ra pasti sangat kaya. Jika semuanya lancar, Won Bin menyarankan Joon Hyuk untuk membuat banyak anak. Joon Hyuk meminta Won Bin untuk berhenti omong kosong dan segera pulang. Dan Eun Ji, terlihat patah hati setelah mengetahui Joon Hyuk memang benar-benar sudah milik orang lain.
Semuanya bersiap hendak pulang. Gang Suk kembali setelah mengantar Yoo Ra keluar dan memuji tunangan Joon Hyuk benar-benar luar biasa dan memiliki kepribadian yang baik. Joon Hyuk tak mengerti, bagaimana Gang Suk tahu kepribadian Yoo Ra.
“Dia bilang dia sangat ingin bertemu dengan orang tuamu. Dia menanyakan padaku alamat mereka.”
“Jadi?”
“Tentu saja aku memberikannya. Aku baik, kan? Aku imut dan menggemaskan, bukan?” Gang Suk ber-aegyo.
Joon Hyuk yang selama ini menghalangi Yoo Ra bertemu orang tuanya pun kesal, “Dasar bodoh!” Joon Hyuk memukul perut Gang Suk lalu berlari keluar.
Gang Suk sedih tak mengerti mengapa Joon Hyuk melakukan itu padanya. Won Bin berpendapat, mungkin Gang Suk sangat imut sampai dia ingin membunuh Gang Suk. Won Bin menirukan aegyo Gang Suk tadi, dan itu benar-benar membuat Won Bin ingin membunuh Gang Suk.
***
Yoo Ra menekan bel rumah orang tua Joon Hyuk. Kemudian sebuah tangan menarik tangan Yoo Ra. Peramal Joon Hyuk. Yoo Ra heran mengapa Peramal Joon Hyuk ada disana. Peramal Joon Hyuk balik bertanya apa yang dilakukan Yoo Ra disana.
Yoo Ra menjawab, “Aku datang untuk menyapa orang tua Joon Hyuk. Tiga bulan lagi kami akan menikah, tapi saya belum pernah bertemu dengan mereka.”
Peramal Joon Hyuk bilang itu tidak perlu dan menarik Yoo Ra pergi. Yoo Ra bingung kenapa tidak perlu. Kemudian pintu terbuka dan keluar ayah Joon Hyuk. Yoo Ra terkejut melihat ayah dan memanggilnya ‘ahjussi, ayah juga terkejut dan memanggilnya ‘agashi’. Tampaknya mereka berdua sudah saling mengenal sebelumnya. Joon Hyuk pun tak bisa menghalanginya lagi.
(note: karena bingung jika disebut ‘Joon Hyuk’, mulai sekarang aku akan menyebut Joon Hyuk tua sebagai Peramal Joon Hyuk jika sedang bersama keluarga dan tunangannya.)
Yoo Ra dan Peramal Joon Hyuk sudah berada di dalam rumah bersama keluarga Joon Hyuk. Ayah berkata dia tidak percaya jika Yoo Ra adalah tunangan Joon Hyuk, benar-benar sebuah kebetulan. Yoo Ra tersenyum, dia juga merasa begitu. Dia tidak pernah membayangkan bahwa ayah adalah ayah dari Joon Hyuk.
Ibu yang bingung ingin tahu bagaimana ayah dan Yoo Ra bisa saling mengenal. Ayahpun menjelaskan, ketika dia bekerja sebagai sopir, Yoo Ra adalah putri dari pimpinan perusahaannya. Ibu pun terkejut mendengar Yoo Ra adalah anak tunggal dari Ketua Grup Mansoo. Ibu bertingkah berlebihan, membuat Joon Hyuk malu melihatnya. Ibu meminta maaf karena tidak mengenali Yoo Ra sebelumnya.
Adik Joon Hyuk bilang dia sudah menduga hal itu, karena sejak melihatnya, Yoo Ra tampak sangat akrab dimatanya. Adik Joo Hyuk meminta ijin bolehkah dia menyebut Yoo Ra dengan sebutan Eonni, dan Yoo Ra mengijinkannya.
Kemudian adik Joon Hyuk berkata kasar lagi, “Unnie, jadi apa yang kau sukai dari kakakku? Dia benar-benar b****gan sialan.”
Peramal Joon Hyuk tak terima, “Kau yang b****gan sialan dua kali lipat!”
(Tuwing..terektektek…) semua orang melihat Peramal Joon Hyuk. Peramal Joon Hyuk langsung beraksi seolah bicara dengan arwah bayi. Arwah itu bilang adik Joon Hyuk pasti sial, karena itulah dia harus menunggu 4 tahun sebelum diterima universitas. Ibu dan adik Joo Hyuk terpukau pada Peramal Joon Hyuk yang sangat akurat.
Yoo Ra kemudian bertanya pada ayah apakah terlalu cepat jika dia memanggil ayah dengan sebutan ayah. Ayah bersikap bijak, ayah tidak memaksa, jika Yoo Ra tidak bisa memanggilnya ayah, ahjussi pun tidak apa-apa. Tapi sayang kebijakan ayah dibantah ibu yang segera mencubit ayah dan berkata tentu saja Yoo Ra sebaiknya memanggil dengan sebutan ayah, karena Yoo Ra dan Joon Hyuk akan segera menikah. Yoo Ra pun mengangguk.
“Tapi jika kau putri Ketua, apa kau berencana mengeluarkan banyak uang untuk pernikahan?”
Yoo Ra tersenyum, “Tentu saja, Ibu. Jangan khawatir mengenai itu.”
Ibu menggenggam tangan Yoo Ra, “Terima kasih banyak karena telah mencintai Joon Hyuk kami.”
Ayah menghentikan ibu yang terlalu berlebihan, lalu berkata dengan tulus pada Yoo Ra, “Tolong jaga Joon Hyuk baik-baik. Dia sangat menderita karena memiliki orang tua yang tidak berharga.”
Ibu kembali berkata dengan sedih, “Aku... merasa bersalah setiap kali memikirkan Joon Hyuk. Ketika SMA, karena tidak bisa membayar uang sekolahnya, dia pernah dikeluarkan dari sekolah.”
“Hentikan!” teriak Peramal Joon Hyuk. “Kau pikir dikeluarkan dari sekolah dan memohon kepada guru patut dibanggakan?!”
Ibu kembali heran dan takjub, “Omo! Bagaimana kau tahu bahwa aku memohon pada gurunya?”
Peramal Joon Hyuk juga kembali beralasan dia mengetahui itu dari arwah bayi yang ada disana. Adik Joon Hyuk bertepuk tangan memuji Peramal Joon Hyuk benar-benar hebat dan luar biasa. Ibu ikut bertepuk tangan. Joon Hyuk speechless dan hanya bisa menghembuskan nafas lega.
(adik Joon Hyuk dan Ibu ini ‘somplak’, hahaha.. yang satu kasar, yang satu lebay. tapi kasihan ayah, dia sepertinya takut pada istrinya.)
***
Tim Flower (mulai sekarang aku sebut Tim Flower ya…) membereskan barang mereka di tempat yang baru. Tim lain memperhatikan mereka, dan membuat Tim Flower merasa risih karena di perhatikan seperti itu.
Tim lain yang memperhatikan mereka ternyata adalah tim yang mengambil kasus Tim Flower kemarin. Mereka mencibir Tim Flower yang sekarang masuk Tim Pembersihan. Salah seorang dari mereka berpendapat, jika Tim Flower tidak punya kemampuan, seharusnya mereka pergi saja.
“Karena mereka, masyarakat mengeluh bahwa pegawai pemerintahan memiliki periuk nasi baja (Pekerjaan yang stabil).” Tambah petugas itu.
“Aku bisa mendengar semuanya. Jika kau ingin mengatakan sesuatu, setidaknya katakan diam-diam.” Won Bin menyindir petugas itu.
Petugas itu bergumam pada temannya bahwa Won Bin mungkin menggunakan alat dengar karena pendengarannya masih tajam. Petugas yang lain meminta Won Bin agar tidak marah, karena jika dia jatuh atau pingsan, mereka harus membersihkan masalahnya. Gang Suk tidak tahan mendengar penghinaan itu dan mengajak petugas itu untuk keluar dan berkelahi.
“Kenapa? Apa aku harus menggaruk punggungmu? Hati-hatilah dengan pintu saat kau keluar.” Petugas itu mengejek Gang Suk.
Joon Hyuk turun tangan, “Orang-orang ini. Hei anak muda, apa kalian benar-benar ingin dimaki?!”
Sebelum berlanjut semakin jauh, Kapten Kim datang dan meminta mereka untuk segera keluar (dengan bahasa banmal). Kapten Kim melihat tim lain yang memperhatikan mereka. Kapten Kim memperbaiki bahasanya mengatakan pada tetua bahwa mereka ada kasus dan mengajaknya berangkat bersama.
Joon Hyuk bilang mereka akan berangkat setelah selesai membereskan barang. Kapten Kim yang memang kasar tidak sabar, “Mau mampus?”
Tuing…tim lain yang tadi memperhatikan merasa aneh melihat Kapten Kim memaki para tetua. Kapten Kim kemudian bilang bahwa kasus itu menyangkut banyak nyawa. Jung Woo pun segera mengajak teman-temannya pergi (dengan bahasa banmal), tetot…Jung Wo mengganti bahasanya dengan formal, “Bisakah kita berangkat?”
Won Bin pun bersiap pergi, saat melewati Kapten Kim dia berkata, “Berhentilah merasa gelisah, nak...” Won Bin menyemprotkan pelembab di wajah Kapten Kim.
Joon Hyuk melewati Kapten Kim dan berkata, “Berhentilah cemberut, kau membuat mataku sakit.”
Giliran Gang Suk, dia melewati Kapten Kim sambil menepuk pundaknya, “Bekerjalah yang giat.”
Kapten Kim speechless melihat kelakuan tiga anak buahnya yang berwujud tua dan berbahasa banmal dengannya. Kapten Kim ingin memaki, “Orang-orang ini... ah.” Ada tim lain yang memperhatikan, Kapten Kim mengubah bahasanya, “Para tetua ini...”
(Jadi…mereka kan merahasiakan identitas mereka dari tim di kepolisian yang lain, jadi mereka diketahui tim lain yang sebagai kakek, bukan detektif muda yang berwujud kakek. Jadi akan aneh dan tidak sopan jika mereka mendengar Kapten Kim bicara tidak formal (banmal) pada para kakek itu. Dan Tim Flower barusan menggunakan kesempatan itu untuk membalas Kapten Kim yang selalu memaki mereka… ha…)
***
Tim Flower menemui seorang pria bernama Park Min Gyu dan beberapa orang pria di belakangnya. Dia meminta Tim Flower untuk menemukan tunangannya yang menghilang, Jang Young Mi yang sudah menghilang satu hari dan 7 jam 39 menit. Min Gyu bilang dia melihat Young Mi memakai hanbok satu jam sebelum pernikahan.
Gang Suk bertanya apakah ada barangnya yang menghilang. Min Gyu membenarkan, tas kopernya ikut menghilang. Min Gyu sangat mengkhawatirkan tunangannya itu yang memiliki lengan yang kurus, bagaimana jika dia terluka karena mengangkat barang berat.
Joon Hyuk bertanya apakah ada barang lain yang hilang. Tidak ada, semua perhiasan dan uang hadiah pernikahan masih ada. Tapi menurut beberapa pria di belakang Min Gyu, Young Mi melarikan diri. Min Gyu berteriak meminta orang-orang itu, yang mungkin adalah rekannya, untuk berhenti merasa cemburu.
“Apa ada tempat yang biasa dikunjunginya? Apa kau sudah menghubungi orang yang dikenalnya?” Jung Woo menambah pertanyaan.
“Young Mi tidak punya keluarga. Hanya aku yang dimilikinya. Apa mungkin, dia diculik?” Min Gyu sangat khawatir.
“Tidak ada penculik yang membawa barang bawaan seseorang, tapi tidak mengambil uang. Dari yang kulihat, dia melarikan diri karena tidak menyukaimu.” Joon Hyuk memberikan pendapatnya. (dan di saat teman-temannya sibuk mewawancarai Min Gyu, Won Bin menyemprotkan pelembab ke wajahnya.)
“Tidak benar! Young Mi sangat menyukaiku! Aku merasa ingin mati karena Young Mi tidak bersamaku.”
“Apa katamu? Kau bilang aku sangat cantik?” tiba-tiba terdengar suara Eun Ji menyeruak di sesi tanya jawab itu, membuat semua menoleh padanya.
Eun Ji sedang bersama seorang pria yang mencoba merayu Eun Ji. Eun Ji terlihat senang menerima perlakuan itu. Si pria kemudian memberikan sesuatu pada Eun Ji dan mengajaknya menikah. Eun Ji tersipu, itu telalu cepat. Eun Ji ternyata memang sengaja mengencangkan suaranya agar di dengar oleh rekan-rekannya.
“Apa yang kau lakukan di sini, idiot? Cepat pergi!” Min Gyu mengusir pria yang berada disamping Eun Ji.
“Idiot?” Eun Ji bengong, lalu menoleh pada pria di sebelahnya.
Pria itu nyengir kuda (maaf, memang seperti orang yang keterbelakangan mental), “Kau sudah menjadi istriku!” lalu pergi.
Eun Ji yang masih bengong menoleh pada rekan-rekannya. Jung Woo bertanya siapa pria itu pada Min Gyu. Min Gyu memberitahu namanya adalah Sam Shik, dia seorang cacat akal yang berkeliaran disana. Dia berkeliaran di sekitar desa mengumpulkan semua benda bersinar atau aneh, dan memberikannya kepada wanita mana pun serta meminta mereka untuk menikahinya. Mendengar hal itu, Eun Ji langsung menyembunyikan benda yang diberikan Sam Shik tadi ke saku jaketnya.
Dan Tim Flower yang lain menertawakan Eun Ji. “Kalian memang sangat serasi. Pabo.” Ejek Joon Hyuk. Eun Ji berusaha menutupi wajahnya yang memerah karena malu.
***
Tim bergerak ke rumah Min Gyu untuk menemukan bukti-bukti lain. Won Bin paling depan menyapa seorang ibu yang sedang duduk di dipan depan rumah.
Ibu itu menoleh, “Yobo!”
Won Bin celingak-celinguk ke kanan dan ke kiri, “Siapa? Aku?”
“Yobo!” Ibu itu langsung memeluk Won Bin. Won Bin kegirangan karena pesonanya berhasil memikat ibu itu. Won Bin mencoba melepaskan pelukan erat ibu itu, “Maaf. Aku sangat mengerti betapa kau ingin menjadi kekasihku, tapi aku bukan kekasihmu.”
Ibu itu terlihat sedih, lalu berubah menjadi kemarahan, “Dasar brengsek. Mati kau. Mati. Kau selingkuh dan melarikan diri. Sekarang kau merangkak pulang? Mati kau, mampus! Dasar brengsek.” Ibu itu memukuli Won Bin.
Won Bin kesakitan dan meminta tolong pada rekan-rekannya agar menghentikan ibu itu yang terus memukulinya. Dan bukannya menolong, Gang Suk malah sibuk merekam kejadian itu, dia bahkan mengacungkan jempol memuji ekspresi Won Bin yang menurutnya bagus sekali. Gang Suk juga berujar akan memasukkan video itu ke SNS miliknya.
Min Gyu datang menyelamatkan Won Bin. Dia meminta maaf, karena ibunya sudah pikun.
“Tidak apa-apa. Ini sebuah penyegaran dan pemandangan yang bagus.” Ujar Joon Hyuk sambil menahan tawa.
“Apa?!” Won Bin kesal dengan perkataan Joon Hyuk.
Kemudian muncul seorang wanita bertubuh mungil yang bertanya siapa mereka.
Dan sekarang, Tim Flower sedang menikmati makanan yang disediakan gadis mungil tadi. Eun Ji yang sangat menyukai makan memuji makanan yang terbuat dari bunga canola itu benar-benar enak. Bunga canola adalah komoditas utama daerah itu. Min Gyu mengatakan bahwa Geum Rae (nama gadis mungil itu) sangat pandai memasak. Dia juga menjadi gemuk karena makanan yang diberikan Geum Rae. Geum Rae bilang Min Gyu terlihat tampan jika lebih berisi.
Jung Woo menanyakan siapa Geum Rae pada Min Gyu, “Maaf, tapi siapa ini?”
“Dia teman dekatku yang tinggal di dekat sini. Setelah ibuku menjadi seperti itu, terkadang dia datang untuk membantu pekerjaan rumah tangga.”
“Kau sangat baik.” Gang Suk yang berhati lembut memuji Geum Rae.
“Ah, ketika aku kecil, setelah ibuku meninggal, aku terus tinggal di sini. Ibu Oppa memperlakukanku seperti anaknya sendiri.” ujar Geum Rae menjelaskan kenapa dia bisa dekat dengan Min Gyu.
“Lantas kau pasti sangat mengenal Jang Young Mi?” tanya Joon Hyuk pada Geum Rae.
Geum Rae bergumam, “Tentu. Aku tidak tahu bagaimana orang vulgar sepertinya bisa datang ke sini.”
Min Gyu marah mendengar Geum Rae berkata seperti itu tentang tunangannya, “Seperti itu lagi! Sudah kubilang jaga ucapanmu!”
Geum Rae tidak terima, “Apa? Apa ucapanku salah? Apa kau tidak ingat ketika pertama kalinya dia menyapa ibu?”
Geum Rae kemudian menceritakan pertama kalinya Min Gyu membawa Young Mi menemui ibu.
Saat itu Young Mi yang berasal dari kota, mengenakan rok mini dan riasan yang tebal. Ibu yang pikun melihat stoking yang dipakai Young Mi sebagai jala. Ibu menarik stoking yang dipakai Young Mi untuk dia gunakan menangkap ikan gurami. Min Gyu mendorong ibu hingga terjatuh. Geum Rae berteriak menegur Min Gyu. Tapi Min Gyu tak peduli, dia malah lebih mempedulikan Young Mi.
Terlebih lagi menurut Geum Rae, Young Mi tidak suka jika Min Gyu bertemu dengan orang di sekitar sana. Seakan-akan dia ingin memutuskan talian dengan orang lain.
Suatu ketika Young Mi akan marah saat Min Gyu bertemu dengan teman-temannya. Kemudian Min Gyu meminta maaf pada Young Mi dan berjanji tidak akan menemui teman-temannya lagi. Tapi Young Mi tidak mau memaafkan Min Gyu, dia merasa suntuk karena Min Gyu tidak ada.
Min Gyu bertanya apa yang harus dia lakukan agar Young Mi merasa lebih baik. Min Gyu mengeluarkan cincin dan memakaikan di jari Young Mi. Min Gyu berkata dia mencintai Young Mi. Young Mi pun tampak bahagia. Min Gyu memeluk Young Mi dan berkata bahwa Young Mi lah satu-satunya untuk dia, hanya Young Mi yang dia butuhkan.
“Jika Young Mi mengatakan sesuatu, dia langsung bangun meskipun dia sedang tidur. Seakan-akan dia hidup untuk menjadi budaknya.” Geum Rae menutup ceritanya.
Min Gyu makin kesal pada Geum Rae, “Apa kau akan terus berbicara seperti itu?” Min Gyu kemudian berkata pada Tim Flower, “Jangan salah paham. Young Mi-ku memiliki hati yang indah, sama seperti wajahnya.”
Jung Woo berkata sepertinya Min Gyu sangat menyukai Young Mi. Min Gyu menjelaskan bahwa Young Mi awalnya adalah salah satu pelanggannya. Young Mi memiliki toko bunga di Seoul. Min Gyu jatuh cinta pada pandangan pertama dan mengejarnya selama 3 tahun. Jung Woo tersenyum. Geum Rae kembali menyindir Min Gyu yang gila, sangat gila. Tergila-gila akan Young Mi.
Ibu muncul dan memukuli Won Bin lagi, “Dasar brengsek! Tukang main wanita! Ayo pergi. Mati kau, brengsek.”
Ibu terus memukuli Won Bin dan menariknya. Won Bin berpegangan pada Joon Hyuk. Geum Rae dan Min Gyu membantu memisahkan ibu dari Won Bin. Geum Rae tampak memperhatikan ibu. Dia berkata pada ibu, dia sudah menyuruh ibu untuk melakukan penjumlahan dan pengurangan ketika ibu bingung, itu baik untuk mengatasi kepikunan ibu.
Won Bin takjub, “Wow... Cintanya benar-benar bertepuk sebelah tangan. Dia pasti benar-benar menyukai Park Myung Gyu (ayah Min Gyu).”
“Bagaimana kau bisa sangat mengerti hal seperti itu?” tanya Gang Suk penasaran.
“Ketika wanita jatuh cinta, dia ingin membuatkan makanan untuk kekasihnya.” Won Bin menjelaskan.
Sam Shik muncul tak jauh dari sana, dia memberikan sesuatu pada seorang wanita yang sedang lewat dan meminta wanita itu untuk menikah dengannya. Wanita itu kesal karena benda itu ada kotorannya, wanita itu menyuruh Sam Shik untuk menjauh darinya. Wanita itu pun pergi. Sam Shik mengejar wanita itu dan terus memintanya untuk menikah. Tim Flower melihat kejadian itu, bahkan Eun Ji yang sejak tadi sibuk makan sendiri pun ikut menoleh.
“Dia berselingkuh di depan Eun Ji.” Jung Woo berceletuk.
“Kenapa kau melakukan ini kepadaku?!” Eun Ji berteriak kesal.
Joon Hyuk tersenyum kecil, lalu tampak memikirkan sesuatu. Jung Woo juga, dia memikirkan sesuatu.
***
Bersambung ke bagian 2 ~
***
Komentar:
Perjalanan kelima anggota Tim Flower pun dimulai mulai episode ini…
###
wow.. daebak! ditunggu kelanjutannya mbak ^^
ReplyDeleteHahaha koplak ....
ReplyDeleteDi tunggu part selanjut'a
Salam kenal unni^^
ReplyDeletesudah lama jadi penggemar blog ini,tpi baru sekarang" berkoment :D
Thanks unni,tetap semangat n sehat selalu :)
~Poor Eun Ji... niat mau pamer pada Joon Hyuk. Eh, malah dia yg malu sndri.
ReplyDeleteHihihi...