KKOTHALBAE SOOSADAE Episode 2 – 3
Tim Flower minus Joon Hyuk, berjalan bersama di perkampungan untuk mencari informasi. Won Bin mengeluh, kenapa dia harus menderita seperti itu. Padahal sekarang adalah waktunya dia untuk maskeran. Jung Woo merayu Won Bin yang pandai berbicara untuk memanfaatkan mulut manisnya untuk mencari informasi.
Won Bin menyombongkan diri sekaligus mengeluh, “Semua itu bukan karena mulutku manis, tapi karena penampilanku yang mulus.”
Jung Woo melihat sesuatu dan berkata pada Won Bin, “Ya, penampilan. Ini saatnya kau turun tangan.”
Ternyata yang dilihat Jung Woo adalah dua orang nenek yang sedang berusaha mengangkat meja.
Won Bin kesal, karena biasanya dia tidak berurusan dengan wanita di atas 25 tahun, tapi Won Bin tak punya pilihan lain. Gang Suk pun bertanya apakah Won Bin juga percaya diri terhadap nenek-nenek.
“Bukankah nenek-nenek juga wanita? Semuanya pasti beres jika aku memperlakukan nenek-nenek itu seperti wanita muda. Perhatikan baik-baik.” Won Bin begitu percaya diri membuat Gang Suk tertawa.
Won Bin mendekati dua nenek itu, “Apa yang kalian lakukan? Bolehkah Oppa membantumu?”
Dua nenek itu melepaskan pegangan mereka pada meja dan menatap Won Bin dengan aneh. Won Bin kembali berkata, “Kau terkesima karena melihat Oppa, bukan? Maaf. Maaf. Woah~ Bagaimana bisa kau begitu cantik?” Won Bin mendekati satu nenek dan membelai pipinya, “66 tahun?”
Nenek itu mencubit pipi Won Bin, “Usiaku 89 tahun, breng***!”
Won Bin kesakitan. Ditambah nenek yang satu lagi mencubit kesal bokong Won Bin dan memukulinya. Won Bin menjauh karena kesakitan.
Gang Suk maju dan meminta maaf atas Won Bin. Gang Suk pun berkata akan membantu mereka. Gang Suk mengangkat meja itu. Dan tanpa diduga sama sekali, dua nenek tadi terpesona pada Gang Suk yang masih kuat. Mereka memegangi otot tangan Gang Suk. Won Bin menoleh.
Seorang nenek berkata, “Penampilan pria tidak berguna. Semakin tua usiamu, yang penting tenagamu.”
Jung Woo dan Eun Ji tertawa melihat pemandangan itu. Sedangkan Won Bin melengos sambil memegangi wajahnya.
Gang Suk meminta ijin untuk menanyakan sebuah pertanyaan pada dua nenek itu. Dua nenek dengan senang hati akan menjawabnya. Mereka menyuruh Gang Suk menanyakan apa saja, dan mereka pasti akan menjawab.
Gang Suk duduk di meja dipan tadi yang sudah dipindah, di tengah dua nenek tadi yang terus memijat tangannya. Jung Woo dan Eun Ji berdiri disamping kiri untuk mencatat informasi yang diberikan dua nenek tadi. Sedangkan Won Bin berdiri disamping kanan tapi agak jauh, masih memegangi wajahnya.
Nenek itu mengatakan bahwa sejak kecil Geum Rae menyukai Min Gyu. Mereka berpikir Geum Rae akan menikah dengan Min Gyu, dan seperti itulah yang dipikirkan orang-orang sekitar sana. Min Gyu juga memiliki kepribadian yang keras. Mereka khawatir padanya, karena Min Gyu mati-matian menyimpan uangnya. Ketika bisnis teman-temannya gagal, dia bahkan tidak membantu mereka sedikit pun. Dia meminjamkan uangnya dengan bunga yang sangat tinggi. Orang yang meminjam uangnya juga tidak terlalu menyukainya.
Jung Woo tampak berpikir mendengarkan informasi dari nenek mengenai Min Gyu.
Mereka kemudian berjalan bersama lagi. Gang Suk mengutarakan pendapatnya, jika apa yang dikatakan para nenek tadi benar, berarti teman-teman Min Gyu yang berutang bisa menjadi tersangka juga. Tapi Eun Ji bilang antara jam 5-7 pagi ketika Min Gyu meninggal, mereka melakukan pemotretan. Won Bin pun bertanya-tanya siapa yang menyalakan dan mematikan ponsel mendiang Jang Young Mi.
Won Bin bertanya pada Eun Ji, apakah Eun Ji menyadari sesuatu ketika mencari lokasi ponsel Young Mi bersama Joon Hyuk. Eun Ji berpikir, lalu teringat bahwa saat itu Sam Shik memberinya cermin untuk melamar.
Jung Woo tertawa, “Kali ini cermin? Sepertinya dia memungut apa pun yang bercahaya. Tunggu. Jika kau menyalakan dan mematikan ponsel, bukankah ponselnya akan bercahaya?”
Mereka pun menemui Sam Shik di tempat dimana dia menyimpan barang-barang yang dipungutnya. Joon Hyuk turut serta dan mengancam Jung Woo, jika ponselnya tidak ada pada Sam Shik, maka tamatlah riwayat Jung Woo. Jung Woo meminta Joon Hyuk untuk tidak khawatir. Jung Woo pun bertanya pada Sam Shik apakah dia punya ponsel milik Jang Young Mi.
Sam Shik tampak ketakutan, “Aku tidak tahu. Dia memberiku begitu saja.”
“Memberimu begitu saja? Apa mungkin kau berada di lokasi ketika Jang Young Mi mati?” tanya Jung Woo lagi.
Sam Shik meracau, “Itu... dorong, pukul, lari... mengerikan.”
Joon Hyuk membentak menyuruh Sam Shik bicara dengan benar. Eun Ji meminta Joon Hyuk menunggu sebentar, Eun Ji membaui sesuatu. Eun Ji mengendus tubuh Sam Shil kayaknya seekor anjing pelacak. Gang Suk penasaran dan bertanya ada apa sebenarnya pada Eun Ji. Eun Ji bilang dia mencium samar-sama parfum Black Label Rose yang dipakai Young Mi.
Eun Ji kembali mengendus Sam Shik secara brutal (haha…), membuat Sam Shik kegelian. Dan akhirnya ponsel itu ditemukan di salah satu saku jaket Sam Shik (kenapa gak langsung periksa saku aja ya.. mungkin biar lucu kali ya.. hehe..). Gang Suk memuji Eun Ji benar-benar luar biasa, hidungnya seperti hidung anjing. Namun sayang, ponselnya terkunci.
Kemudian Sam Shik merengek dia harus memanggil Young Mi, tapi ponselnya rusak. Jung Woo pun mengerti Sam Shik menyalakan ponsel itu agar Young Mi datang, tapi karena ponsel terkunci Sam Shik mematikannya lagi. Eun Ji pun bingung, apa password ponsel Young Min.
Dengan ingatan supernya (eh, baru sadar Joon Hyuk kemampuannya mirip Dae Gu ya.. hehe), Joon Hyuk meminta Eun Ji memasukkan password berdasarkan data pribadinya. Tanggal lahir Young Mi, kode nomor sosial, nomor rekening bank, ulang tahun orang tua. Tapi semuanya tidak berhasil.
Joon Hyuk teringat perkataan Geum Rae pada ibunya Min Gyu, bahwa untuk mengurangi kepikunan harus berlatih soal penjumlahan dan penguranga. Joon Hyuk kemudian meminta Gang Suk memberikan soal matematika padanya. Walau Gang Suk tak mengerti maksud Joon Hyuk, dia menurut. Pertanyaan pertama adalah 3+2, Joon Hyuk bilang harus pertanyaan yang lebih sulit.
Gang Suk mengajukan pertanyaan dengan lebih sulit, dan semuanya langsung bisa dijawab oleh Joon Hyuk. Gang Suk takjub.
Setelah menjawab soal matematika, Joon Hyuk pun teringat Young Mi yang mengunggah foto di SNS. Joon Hyuk memutar otak dan mengingat tanggl pertunangan Young Mi dari foto cincin tunangan mereka. 0321.
Dan berhasil. Eun Ji pun terpana pada kemampuan Joon Hyuk. Eun Ji kemudian melihat sesuatu yang mengejutkan di dalam ponsel itu dan menunjukkannya pada yang lain. Apakah itu?
***
Sekarang Jung Woo dan Eun Ji berada di kantor polisi, menginterogasi si kumis. Jung Woo mendengar si kumis berutang banyak pada mendiang Park Min Gyu. Si kumis membenarkan, saat itu dia ingin membuka usaha tapi tidak berjalan lancar. Jung Woo berkata lagi bahwa dia dengar Min Gyu sangat ketat dalam soal utang. Jung Woo menebak harga diri si kumis pasti terluka.
Si kumis tersenyum, “Tidak, tidak sama sekali. Teman adalah teman, dan utang adalah utang. Aku sudah memperkirakan masalah itu.”
Jung Woo manggut-manggut, “Benarkah? Kalau begitu, apa hubunganmu dengan Jang Young Mi?”
Si kumis tersenyum remeh, “Itu bahkan tidak pantas disebut hubungan. Karena wanita itu tidak suka jika Min Gyu bertemu dengan kami, kami jarang bertemu dengannya.”
Kemudian Eun Ji bertanya apakah itu pertama kalinya si kumis bertemu dengan Jang Young Mi (setelah Young Mi pacaran dengan Min Gyu). Si kumis membenarkan. Jung Woo tertawa, lalu menunjukkan sesuatu yang dia lihat sebelumnya di ponsel Young Mi. Rekaman video.
Suara Young Mi: “Kau bilang ini yang terakhir. Kau berjanji untuk berhenti setelah aku memberikan uang ini.”
Suara si kumis: “Hei, sejak kau mengambil uangku dan melarikan diri, hidupku berubah menjadi sampah.”
Ternyata video itu diambil secara diam-diam oleh Young Mi yang menemui si kumis bersama teman-temannya. Young Mi tampak tertekan, dia meminta maaf pada si kumis atas kejadian itu, dan Min Gyu tidak ada hubungannya dengan mereka.
“Bajing** itu yang paling parah. Jika aku teringat betapa menderitanya aku karena dia... sudahlah. Dapatkan saja uangnya. Jika tidak, akan kukatakan padanya bahwa kau cewek matre yang penah menusukku dari belakang.”
“Tidak, jangan. Min Gyu tidak boleh tahu soal ini.”
Jung Woo bertanya pendapat si kumis tentang video yang diambil diam-diam oleh Young Mi itu. Mau tidak mau, si kumis mengakuinya bahwa Young Mi adalah cewek matre yang melarikan semua uangnya. Young Mi adalah wanita yang pernah menipunya. Tapi si kumis beralasan, apa salah jika dia menginginkan uangnya kembali.
“Apa itu alasanmu membunuhnya? Karena dia berusaha membawa kabur uangmu?” tanya Jung Woo langsung.
“Aku tidak membunuhnya! Aku memang mengancamnya, tapi tidak membunuhnya. Ketika Min Gyu dibunuh, kami pergi ke gunung untuk pemotretan.” Si kumis mengelak.
Jung Woo menunjukkan foto yang si kumis maksud sebagai alibinya. Si kumis memang sudah mengatur pencahayaan dan waktu di foto itu, tapi menurut Jung Woo dia melupakan sesuatu. Bunga Seri Pagi yang ada di dalam foto itu mekar pada saat subuh, tapi bunga pada foto itu semuanya masih kuncup. Itu artinya foto itu diambil pada sore hari.
“Hubungi pengacaraku.” Ujar si kumis tidak mau bicara lebih lanjut.
“Kau terlalu banyak menonton drama Amerika. Kalau begitu apa kau tahu istilah ini juga, Dilema Tawanan? Bukankah kau bersekongkol dengan orang-orang di foto ini dengan sogokan uang? Mereka semua sedang diinterogasi di ruang-ruang lain. Orang yang pertama mengaku akan diberi keringanan hukuman, dan yang terakhir mengaku akan hidup di penjara. Itulah dilema tawanan. Kau sering menonton drama, jadi kau pasti sangat tahu itu.”
Si kumis mencibir, “Lakukan saja sesukamu. Kau pikir kami ember bocor?”
Jung Woo bilang mereka lah yang ember bocor. Jung Woo lalu menyuruh seseorang untuk masuk. Masuklah Gang Suk dan Joon Hyuk membawa si muka polos. Si kumis menoleh. Si muka polos berkata, “Maafkan aku, Hyung.”
Si kumis marah dan mencengkram kerah baju si muka polos, “Sudah kubilang jangan mengaku. Jika kau tidak membuka mulutmu, tidak seorang pun akan tahu kalau yang kita membunuh bajin***-bajin*** itu!”
Si muka polos menepis lengan si kumis, “Aku tidak mengatakan apa pun! Mereka hanya menyuruhku masuk dan mengatakan, ’Maafkan aku, Hyung.’”
Si kumis terbelalak. Jung Woo menghampiri si kumis dan berterima kasih atas pengakuannya. Jung Woo juga menunjukkan CCTV yang ada di ruangan, yang merekam pengakuan si kumis. Si kumis kesal dengan kebodohannya sendiri dan memegangi kepalanya. Joon Hyuk dan Gang Suk tersenyum, mereka berhasil!
Jung Woo membawa si kumis dan dua orang temannya yang sudah diborgol masuk ke dalam mobil polisi. Kemudian Geum Rae datang, menangis marah dan bertanya pada si kumis kenapa dia membunuh Min Gyu. Si kumis berteriak, itu semua karena Young Mi yang datang mencarinya.
Young Mi menemui si kumis dan dua temannya. Young Mi memberitahu si kumis bahwa Min Gyu ingin menjual semua ladang canola miliknya demi dia. Young Mi mengatakan dengan sedih. Min Gyu mencintai ladang bunga itu lebih dari nyawanya sendiri, tapi karena Young Mi, Min Gyu rela menjualnya. Karena itu Young Mi meminta si kumis berhenti mengganggu Min Gyu. Ganggu saja dia dan lepaskan Min Gyu.
Si kumis menampar Young Mi yang berani memberikan perintah padanya. Si kumis menyuruh Young Mi kembali pada Min Gyu dan bawa semua tabungan Min Gyu padanya.
Young Mi mengeluarkan pisau dan mengancam si kumis, “Akan kubunuh kalian semua. Akan kubunuh kau dulu dan aku akan bunuh diri.”
Tapi si kumis tidak takut, “Kalau begitu bunuh aku. Bunuh aku.”
Si kumis mendekat, membuat Young Mi panik dan terjatuh. Si kumis bilang sekarang Young Mi lah yang akan mati. Young Mi berlari ketakutan. Si kumis mengajak dua temannya untuk mengejar Young Mi. Young Mi terus berlari dan beberapa kali terjatuh, tapi dia bangun lagi.
Ketika Young Mi terjatuh lagi, dan ponselnya keluar dari tas, dia melihat Sam Shik yang sedang berjongkok tak jauh dari sana. Young Mi melempar ponselnya pada Sam Shik, lalu menyuruh Sam Shik pergi.
Young Mi berlari kembali, tapi berhasil ditangkap si kumis. Si kumis mencekik Young Mi sampai mati.
Esok harinya, si kumis menghubungi Min Gyu. Dia mengatakan pada Min Gyu bahwa Young Mi ada di tangannya. Jika Min Gyu ingin menyelamatkan Young Mi, si kumis menyuruh Min Gyu berlari kesana dengan uang 10 juta won. Dan jika Min Gyu menghubungi polisi, Min Gyu tidak akan bisa melihat Young Mi lagi.
Min Gyu datang dengan sekoper uang. Dia menanyakan dimana Young Mi. Tapi si kumis meminta Min Gyu menyerahkan uangnya dulu. Min Gyu berteriak agar si kumis menunjukkan Young Mi dulu.
Si kumis tertawa sinis, “Apa yang kau sukai dari wanita mata duitan itu? Dia hanya cewek matre, tahu?”
“Aku tahu.” ujar Min Gyu tak terduga. “Aku mendengarnya meneleponmu, tapi dia tetap istriku. Cepat kembalikan Young Mi.”
Si kumis mencibir, “Kau benar-benar pria yang polos.”
Min Gyu berteriak kesal, “Bagaimana kalian bisa melakukan ini? Bukankah kalian teman-temanku?”
“Teman? Teman apanya. Kau bahkan tidak memperlakukanku seperti manusia. Tunjukkan uangnya dulu.”
Min Gyu tidak mau, dia ingin melihat Young Mi dulu. Kemudian si kumis pun berkata bahwa Young Mi sudah mati. Min Gyu tak percaya, dia berlari menghampiri si kumis dan mencengkramnya. Min Gyu berteriak bertanya dimana Young Mi. Si kumis tanpa babibu langsung menusuk perut Min Gyu dengan pisau Young Mi.
Geum Rae berteriak sambil memukuli kaca mobil yang membawa si kumis. Meminta si kumis mengembalikan nyawa Min Gyu, yang tak mungkin bisa kembali. Jung Woo memegangi Geum Rae memintanya untuk tenang. Tapi Geum Rae memberontak, terus berteriak. Bahkan berlari mengejar mobil polisi yang membawa si kumis yang berlalu pergi.
Eun Ji dan Gang Suk kembali menangis sedih. Menurut mereka kejadian itu begitu menyedihkan. Bahkan Gang Suk bertanya-tanya apa ada cinta lain yang sesedih itu. Eun Ji membenarkan, hatinya hancur sekali.
Joon Hyuk mengumat, “Dasar cengeng. Hei, Jung Otak Kosong. Ikut aku.”
Eun Ji tak terima, “Apa?! Jung Otak Kosong? Kau harus memanggilku dengan namaku, Jung Eun Ji.”
“Apa kau menangkap pelakunya sendirian? Aku memanggilmu sesuai jerih payahmu. Jadi, ikut aku Jung Otak Kosong.” Ujar Joon Hyuk sambil berlalu.
Eun Ji mengikuti Joon Hyuk, “Oh, oh, itu tidak adil! Panggil aku dengan namaku! Jung Eun Ji, Eun Ji, Eun Ji...”
***
Joon Hyuk ternyata mengajak Eun Ji ke rumah Min Gyu untuk menemui ibunya. Ibu Min Gyu, seperti biasa, mengenali Joon Hyuk sebagai suaminya. Ibu Min Gyu memukuli Joon Hyuk, dan bertanya mengapa dia datang. Eun Ji hendak menghalangi, tapi Joon Hyuk meminta Eun Ji membiarkannya saja.
Kemudian ibu Min Gyu berkata pada Joon Hyuk, seolah pada suaminya, “Meski tanpamu, Min Gyu kita menjadi orang kaya. Dia hidup dengan baik. Dia sering menderita karena kita yang tidak berguna. Aku tahu kau merasa bersalah. Tapi kita tidak perlu merasa bersalah lagi.” ibu Min Gyu menangis.
Eun Ji akan memberitahu ibu Min Gyu tentang kematian anaknya, tapi terhenti karena Joon Hyuk mengentikan. Sebagai ganti penjelasan Eun Ji, Joon Hyuk berkata, “Putramu sedang pergi, sangat jauh. Dia pergi jauh untuk mencari uang. Dia bertemu dengan wanita yang baik di sana dan akan menikah di sana juga.”
“Benarkah? Dia pergi untuk mencari uang?” tanya ibu Min Gyu.
“Dia bilang bahwa dia akan menghasilkan banyak uang dan membuatmu hidup dalam kemewahan. Tapi dia bilang dia akan tinggal lama di sana sebelum kembali untuk mendapatkan banyak uang.”
“Oh, benarkah?” ujar ibu Min Gyu sepertinya mengerti, lalu mengejar seorang pria yang lewat yang dia anggap suaminya.
Joon Hyuk dengan cool mengenakan kacamatanya lagi dan berjalan pergi. Sikapnya pada ibu Min Gyu membuat Eun Ji tersipu karena kagum dan makin suka (hehe..)
***
Ayah duduk di dipan depan rumah menunggu kepulangan Peramal Joon Hyuk. Ketika Peramal Joon Hyuk datang, ayah langsung menyambut dan bertanya dari mana saja Peramal Joon Hyuk sepanjang hari. Joon Hyuk bilang ada yang harus dia kerjakan tadi.
“Aku sangat khawatir. Setidaknya kau harus menelepon agar kami tahu. Dulu aku sering menunggu putraku di sini, tapi sekarang aku duduk di sini menunggumu, Tetua.”
“Meskipun kau tidak menunggu, orang yang datang pasti tetap akan datang.”
“Aku tahu. Tapi tetap saja hanya ini yang dapat kulakukan. Aku bahkan tidak berani berbicara dengan putraku. Karena dia lahir dari ayah yang tidak berguna, dia menderita terus-menerus...”
Joon Hyuk menyindir, “Jika putramu mendengarnya, mungkin dia akan senang. Apa kau tidak malu mengatakan itu?”
Ayah tersenyum, “Ayah yang tidak berguna mengatakan kata-kata yang tidak berguna lagi. Ketika aku melihatmu, aku teringat akan ayahku. Bahkan kau tampak mirip dengannya. Kelak, tolong ajari aku lagi.”
Tak lama keluar dari dalam rumah Ibu dan Soo Jung (adik Joon Hyuk, akhirnya tahu namanya). Ibu bertanya kenapa Peramal Joon Hyuk baru pulang, mereka sudah lama menunggu. Soo Jung berteriak ke arah rumah, “Dia sudah datang. Sudah datang.”
Dari dalam rumah keluarnya segerombol ibu-ibu yang menanyakan kebenaran pada ibu apakah Joon Hyuk adalah peramal yang dia bicarakan. Ibu membenarkan, ramalan Joon Hyuk sangat akurat.
Joon Hyuk tampak bingung. Ibu kemudian berkata, “Tetua. Aku tidak akan memungut uang sewa, tapi bacakan ramalan, ya?”
Tanpa menunggu persetujuan Peramal Joon Hyuk, Soo Jung segera meminta ibu-ibu itu untuk mulai berbaris dan meminta bayaran 5000 won.
Joon Hyuk kemudian menerima telpon dari Jung Woo. Jung Woo memberitahu Joon Hyuk sesuatu, “Jangan terkejut. Kata temanku usia kertas itu sudah lebih dari 100 tahun.”
“Benarkah?” Joon Hyuk masih tak percaya.
Jung Woo kembali berkata, “Jadi kertas itu berasal dari tahun 1900-an.”
Joon Hyuk makin terkejut, “Apa?”
***
EPILOG
Tim Flower minus Eun Ji sedang berjalan bersama, sepertinya di pusat perbelanjaan. Seorang pemuda tidak sengaja menabrak Won Bin. Pemuda itu otomatis membungkuk meminta maaf, “Maaf. Maafkan aku, Kakek.”
Won Bin terbelalak, “Apa? Kakek?”
Gang Suk ikut kesal, “Beraninya kau memanggil kami kakek?”
Joon Hyuk menengahi “Siapa lagi selain kita?”
Pemuda tadi kembali membungkuk, “Aku benar-benar... minta maaf, Kakek.”
Won Bin makin kesal dan seperti akan memukul pemuda itu, “Anak ini!”
Gang Suk mengeluh, “Aku tidak percaya. Bagaimana kita bisa kelihatan sangat tua?”
Won Bin ikut mengeluh, “Jika kita sedikit lebih muda, aku akan senang.” Won Bin akan menyemprot pelembab lagi, tapi tangannya kosong, “Apa semprotanku ketinggalan di rumah? Sial.”
Won Bin ternyata mengajak teman-temannya pergi ke toko langganannya, toko pakaian anak muda. Menurut Won Bin, jika mereka menggunakan pakaian untuk orang tua, mereka akan tampak semakin tua.
“Lihatlah ke sekeliling. Jika ada yang kalian suka, ambillah. Aku yang akan membayar semuanya hari ini.” Ujar Won Bin.
“Coba topi ini. Oh, modelnya bagus sekali.” Jung Woo memilihkan sebuah topi untuk Gang Suk.
Jung Woo melihat manekin botak di samping, “Oh, ada Gang Suk yang lain! Gang Suk, coba ini.” Jung Woo memakaikan kupluk Gang Suk ke manekin itu.
“Won Bin, Won Bin, Won Bin! Bukankah sepatu ini sangat cocok untukmu?” Jung Woo dengan ribut menghampiri Won Bin sambil membawa sepatu.
Won Bin kesal dan melempar sepatu pilihan Jung Woo, “Jangan menggangguku ketika aku sedang memilih baju.”
Jung Woo kemudian beralih pada Joon Hyuk. Dia berlari sambil membawa celana pendek bunga-bunga, “Joon Hyuk! Ini sangat cocok denganmu, cocok. Bagaimana dengan yang ini?” Joon Hyuk menepak kepala Jung Woo. (haha…)
Won Bin bercermin kesal melihat perutnya yang besar. Dia menepuk perutnya, dan terdengar bunyi tong dipukul.
Gang Suk bercermin dengan memakai pakaian polkadot, dia tidak paus, “Aku paling cocok dengan warna pink.”
Joon Hyuk bercermin dengan memakai kemeja yang tangannya beda warna, “Apa ini? Ini seperti penghangat lengan.”
Gang Suk kemudian bercermin lagi dengan tampilan modis.
Sementara Won Bin kesal karena kemeja yang dia coba tidak bisa dikancing bagian perutnya. Won Bin berteriak meminta ukuran yang lebih besar. “Apa ini?!” Won Bin menunjukkan perut gendutnya.
Dan akhirnya mereka pun menemukan pakaian yang cocok.
Won Bin berkata, “Pada akhirnya, semuanya tergantung pakaian. Pakaianlah yang mencerminkan kepribadian seseorang. Sekarang kalian terlihat seperti berumur 20-an.”
Jung Woo berkata pada Joon Hyuk, “Hei Joon Hyuk, kau terlihat seperti bintang idol.”
Joon Hyuk berujar, “Apa gunanya? Wajah kita masih terlihat tua.”
Ucapan Joon Hyuk itu membuat semuanya kesal. Joon Hyuk benar-benar pandai merusak suasana.
***
Bersambung ke episode 3 ~
Preview: Kasus yang melibatkan hantu. Dan Won Bin yang terus mengganggu Gang Suk yang penakut.
***
Cuap-cuap:
Kesimpulanku, Young Mi dulu pernah menipu si kumis. Saat Young Mi kesana untuk menipu Min Gyu, dia bertemu lagi dengan si kumis yang kemudian meminta Young Mi untuk memeras Min Gyu untuknya.
Akhir cinta yang tragis. Min Gyu ternyata selama ini tahu bahwa Young Mi hanya memeras uangnya untuk diberikan pada si kumis. Tapi Min Gyu tak peduli karena dia benar-benar mencintai Young Mi. Dan karena itulah Young Mi tidak tega pada Min Gyu dan memutuskan untuk pergi.
Satu petunjuk ditemukan, potongan kertas yang ditemukan di episode 1 di rumah Myung Ho berasal dari tahun 1900-an. Apa artinya? masih belum jelas.
Oya, drama ini ternyata ada prolog dan epilog-nya. Prolognya mengenai kasus yang akan dibahas di dalam episode, dan prolognya tentang keseharian para kakek.
Lucu menarik seruuuuuuuuu
ReplyDeletepenuh teka teki
Bnr perkiran q klo si kumis yg bunuh
tp yg bikin beda m drakor yg laen y kakek2 itu
biasanya drakor tu pemainnya identik m yg muda, cantik, cakep, penuh karisma...
Bener kan bukan Geum Rae yg membunuh.
ReplyDeleteCinta itu buta, udah tau si Young Mi itu matre. Tapi Min Gyu masih aja mau sama tu perempuan.
Harii ini ep 3 baru tayang ya?? Makin penasaran dger kata kasus yg melibatkan hantu. Mistik saya suka ^^
Semangat terus ya buat sinopsis ini. Jgn bosen buat readers ketawa Ngakak.
Fighting!!
hri ini ep 4 yg tyg chingu, ep 3 udh mgg lalu
Deleteiya malam ini episode 4.. aq emg telat 1 episode bikin sinopsisnya.. soalnya waktu eps 1 subsnya keluarnya lama, setelah 4 hari.. jadi telat deh.. :)
Deletekemarin nyoba mau nyusul, tapi anakku sakit, jd tertunda..
Makasih Чªªªª sinopsisnya.. Suka sekali blog ini...
ReplyDeleteBaca sinop drama ini ngakak abis, lucu bingitttt...
Kalo nonton bakal slucu baca ga yah.. Apa malah kasian liat granpa2nya wkwkwkk
Lucuu sih drama nya tpi kadang sering ngerasa mirip you're all surrounded hehe :D tpi berhubung cerita nya beda dri drama laen (anak muda berubah jdi kakek2) jadi penasaran deh
ReplyDeleteSemangat mumu eonnie ^^
Thanx buat sinopsisnya. Udah lama pengen nonton, tp blum kesampaian.
ReplyDeleteEntah kenapa aku bayangin Daehan Minguk Mansae di ketiga kakek ini.. :-)