Kkothalbae Soosadae Episode 6 – 3
Jung Woo menunjukkan sebuah foto mobil yang terlibat kecelakaan yang diketahui sebagai peramal. Peramal tidak mengelak, itu memang mobilnya. Waktu itu mobilnya diambil preman rentenir, karena itu dia tidak tahu mengenai kecelakaan itu. Gang Suk bertanya apa peramal tahu preman rentenir itu mati. Peramal tahu, karena Peri Agung yang mengatakan bahwa dia akan mati di jalanan.
Joon Hyuk menunggu di ruang tunggu bersama para pelanggan lain. Para pelanggan saling mengobrol, mengutarakan maksud kedatangan mereka sambil menunggu. Ada yang datang karena suaminya menghabiskan uangnya. Ada yang putranya sedang mengikuti ujian masuk perguruan tinggi. Ada yang mengidap sudah diabetes sejak tiga tahun lalu dan belum sembuh. Ada yang putranya sedang sakit.
Salah seorang petugas pria memanggil sebuah nama, giliran selanjutnya. Pria itu menoleh pada pelanggan wanita yang mengidap diabetes. Pelanggan wanita itu memberikan kode dengan memegang hidugnya. Petugas pria mengangguk, lalu memberikan alas duduk warna biru pada pelanggan yang tadi dia panggil.
Joon Hyuk melihat semua itu dan tersenyum. Dia sudah menduga, Peri Agung itu memang tidak ada.
Joon Hyuk menemui peramal dan mengatakan kalau peramal itu memang hebat. Peramal tertawa, akhirnya Joon Hyuk mengakui kehebatannya. Joon Hyuk bilang tentu saja peramal itu hebat karena bisa mengelabui semua orang selama ini. Peramal tak terima disebut sebagai penipu. Joon Hyuk kemudian bertanya berapa banyak uang yang sudah peramal itu hasilkan selama ini. Peramal tampak gugup, tapi dia bilang tak mengerti apa yang Joon Hyuk katakan.
“Kau menempatkan pekerja paruh waktu antara kau dan pelangganmu. Pekerja itu sudah tahu alasan pelangganmu datang dan memberikan kode. Jadi, jika mengenai anak mereka, alas duduk warna biru. Jika mengenai kesetiaan suami, warna merah. Lalu kau menebak alasan mereka datang setelah melihat warna alas duduk. Benar, kan?” Joon Hyuk mengutarakan analisisnya.
Won Bin mengeluh, sia-sia saja selama ini dia khawatir karena ramalan itu hanya penipuan. Gang Suk juga bertanya bagaimana ramalan tentang orang yang akan mati itu. Jung Woo berkata memprovokasi, peramal itu akan mengakuinya. Jika dia mengakuinya dengan jujur, masalah ini bisa diselesaikan hanya dengan menutup tempat ini. Tapi jika dia tidak mengaku, dia akan dipenjarakan karena penipuan. Jung Woo ingin tahu jika dia tetap akan mengunci mulutnya.
Joon Hyuk meminta peramal itu mengatakan pada mereka bagaimana peramal itu tahu bahwa Manajer Shin dan rentenir itu akan mati, atau katakan cara peramal itu membunuh mereka. Peramal itu bersikeras kalau dia tidak membunuh mereka. Akhirnya dia pun mengakui sesuatu.
Beberapa hari yang lalu, dia menerima paket sebesar kotak apel yang ketika dia buka isinya adalah uang lembaran 50000 won yang bertumpuk-tumpuk. Kemudian, dia mendapat SMS yang menyuruhnya mengatakan jika Manajer Shin datang, ramalkan bahwa dia akan mati dalam satu minggu. SMS itu menjanjikan bahwa dia akan mendapatkan uang dua kali lipat dari itu. Begitu juga kejadiannya dengan rentenir itu, jika adia melakukannya maka dia akan dibayar.
Peramal tidak tahu siapa yang mengirimkan itu, dia hanya mengikuti perintahnya saja. Dan ternyata dia sudah melakukannya tiga kali. Orang pertama adalah seorang artis yang, mereka menyuruh peramal untuk meramalkan artis itu akan mengalami kecelakaan. Dan ketika artis itu mundur karena kecelakaan, Manajer Shin menyuruhnya untuk merekomendasikan Kang Seol Hee kepada Sutradara Chung.
Satu lagi yang diungkap si peramal, bahwa Manajer Shin sebenarnya pacaran dengan Kang Seol Hee.
Pernyataan terakhir peramal itu membuat tim segera ke rumah Kang Seol Hee. Kang Seol Hee meminta maaf pada mereka karena dia sedang makan ramen setelah selesai syuting larut malam. Jung Woo mempersilahkan Seol Hee untuk makan, mereka datang karena ingin menanyakan sesuatu. Jung Woo bertanya apa benar Manajer Shin dan Seol Hee berpacaran. Dan karena Seol Hee terdiam tak menyangkal, Won Bin menebaj sepertinya itu benar.
Seol Hee akhirnya membenarkan, dia memang pacaran dengan Manajer Shin tapi sekarang sudah putus. Joon Hyuk bertanya alasannya. Tapi Seol Hee menolak memberitahu, apa dia juga harus memberitahu alasannya pada mereka. Jung Woo bilang Seol Hee harus mengatakannya karena sekarang Seol Hee menjadi tersangka.
Jung Woo menunjukkan foto preman rentenir dan bertanya apa Seol Hee mengenal pria itu. Tapi Seol Hee baru pertama kali melihatnya. Joon Hyuk kemudian memberitahu bahwa pria itu sudah mati dengan cara yang sama seperti Manajer Shin.
Won Bin merasa tidak mungkin jika Seol Hee tidak tahu karena dia berpacaran dengan Manajer Shin. Dan Jung Woo juga memberitahu bahwa Manajer Shin dibalik kecelakaan artis yang sebelumnya berperan di film Seol Hee, agar Seol Hee bisa mendapatkan perannya. Semuanya menguntungkan Seol Hee, jadi apa Seol Hee akan terus menyangkal bahwa dia tidak tahu.
“Aku... benar-benar tidak tahu.” elak Seol Hee.
“Jika kau sulit mengatakannya, akan kukatakan sebagai ahli di bidang ini. Shin Joong Sup dan Kang Seol Hee berpacaran. Kang Seol Hee memanfaatkan Shin Joong Sup untuk menyingkirkan saingannya dan mendapatkan peran di film dan drama. Tapi... kau tiba-tiba ingin menikahi putra seorang chaebol, dan tidak membutuhkan Shin Joong Sup lagi. Setelah Shin Joong Sup tahu dan merasa dikhianati, dia mengancam akan membuka rahasiamu. Kau menggunakan rentenir itu untuk membunuhnya dan kemudian membunuh rentenir itu.” Won Bin mengutarakan analisisnya.
Menurut Jung Woo, Seol Hee juga yang menyuruh peramal untuk meramalkan kematian mereka untuk mendapatkan peran dalam drama. Ibunya Seol Hee masuk dan bertanya apa yang Joon Hyuk katakan, apa mereka menyebut Seol Hee membunuh seseorang. Won Bin menjelaskan bahwa itu hanya prosedur. Dan semua petunjuk mengarah kepada Kang Seol Hee sebagai pelakunya.
Ibu Seol Hee marah, dia mengambil kimchi yang ada dimeja dan melemparkan isinya ke arah Won Bin. Tapi Won Bin menghindar, sehingga yang terkena adalah Gang Suk. Semuanya terkejut, yang pasti Gang Suk berpikir itukah ‘merah’ yang dikatakan peramal.
“Bersyukurlah kau tidak disiram dengan kuah ramyun. Dari mana kau mendapatkan omong kosong ini? Apa kalian punya surat perintah?! Tidak punya, kan? Jika tidak, keluar dari rumahku sekarang juga.” Ibu Seol Hee marah dan mengusir mereka.
Tim pun berjalan pulang. Jung Woo mendesah, mereka bahkan tidak punya bukti dan hanya berdasarkan analisa sehingga mereka tidak bisa berbuat apapun. Eun Ji bilang Kang Seol Hee dan ibunya punya alibi saat pembunuhan Manajer Shin dan preman rentenir itu. Gang Suk juga mengeluh, mereka bahkan tidak bisa menangkap penjahatnya dan hanya disiram cairan kimchee.
Gang Suk sangat tidak nyaman dengan bau cairan kimchi yang menempel di pakaiannya. Dia juga bertanya-tanya apa yang membuat orang-orang sangat menyukai kimchi fermentasi. Eun Ji juga merasa terlalu berlebihan, itu bukan sesuatu yang biasanya dimakan. Mereka punya kulkas kimchi, apa yang mereka taruh di dalamnya jika bukan kimchi.
Mendengar ocehan Eun Ji dan Gang Suk, Joon Hyuk memikirkan sesuatu. Joon Hyuk memikirkan hubungan: kimchi yang terlalu masak, bau zat pemutih, hipotermia, alibi, bekas garis di siku. Joon Hyuk teringat keterangan petugas otopsi tentang penyebab kematian para korban, alibi Seol Hee dan ibunya, dan kimchi fermentasi yang tadi disiramkan pada Gang Suk.
Setelah menemukan jawabannya, dia mengajak semuanya kembali ke dalam menemui Seol Hee dan ibunya. Jung Woo bertanya ada apa lagi. Joon Hyuk akan menceritakan semuanya setelah mereka masuk. Dan dia menyuruh Eun Ji mendatangi suatu tempat.
***
Ibu Seol Hee melihat Tim Flower kembali masuk, mereka pikir mereka sedang dimana. Joon Hyuk langsung bertanya pada Ibunya Seol Hee, kenapa dia membunuh Manajer Shin dan rentenir itu. Ibu Seol Hee berteriak marah, dia punya alibi. Joon Hyuk meminta mereka membicarakan alibi terakhir saja, sekarang Joon Hyuk akan memaparkan hasil autopsi mereka.
“Kau mencampurkan obat tidur dengan alkohol dan setelah mereka kehilangan kesadaran kau mengikat tangan dan kaki mereka dengan selotip. Dan kau memasukkan mereka ke dalam kulkas kimchi. Mereka bahkan tidak bisa bergerak karena diikat selotip. Dan karena suhu kulkas mereka mati perlahan-lahan akibat hipotermia.”
“Aku tidak mengerti maksudmu.”
“Seharusnya kau yang paling mengerti karena kaulah pelakunya.”
“Berapa kali kukatakan bahwa aku punya alibi!”
Joon Hyuk lalu mendapat telpon dari Eun Ji. Eun Ji memastikan alibi ibunya Seol Hee di tempat pijat. Dan nampaknya ibu Seol Hee sengaja memesan di tempat pijat kalau dia ingin pijat antara jam 8-11 malam (kira-kira gitu, karena subsnya gak lengkap bagian ini). Ibu Seol Hee tetap tak terima, apa hanya karena itu mereka menuduhnya sebagai pembunuh.
Joon Hyuk memberikan tambahan penjelasan bahwa ada bekas memar pada siku jenazah Manajer Shin dan preman rentenir. Joon Hyuk menebak itu adalah bekas dinding kulkas. Karena mereka lama ditahan di dalam kulkas kimchee, siku mereka berbekas.
Ketika ibu Seol Hee mengeluarkan mayat setelah mereka meninggal, pada mayat pasti tercium bau kimchi yang pekat. Karena itu Ibu Seol Hee mengisi bak mandi dengan air dan zat pemutih, kemudian mencelupkan mayat ke dalamnya untuk menghilangkan bau kimchi. Gang Suk menambahkan, karena itulah tercium bau zat pemutih yang sangat pekat.
Ibu Seol Hee menyangkal, apa yang mereka katakan tidak masuk akal. Tapi Joon Hyuk tak peduli, baik masuk akal ataupun tidak kami hanya perlu memeriksakan kulkas kimchi itu ke laboratorium. Lalu DNA korban akan ditemukan. Jung Woo mengulang pertanyaan Joon Hyuk di awal, kenapa ibu Seol Hee membunuh mereka.
Seol Hee menatap ibunya penuh tanda tanya. Dan akhirnya ibunya Seol He mengaku, dia rela melakukan apapun untuk menunjang kehidupan karir putrinya. Ibu Seo Hee pun menceritakan semuanya.
Karena dia rela melakukan apapun untuk menunjang kehidupan karis putrinya, Ibunya Seol Hee meminta bantuan Manajer Shin agar menyingkirkan beberapa artis. Lalu Manajer Shin mengajak rentenir yang dikenalnya dan membereskan saingan Seol Hee seperti yang ibunya Seol Hee pinta.
Namun saat Seol Hee sedang tenar-tenarnya, Manajer Shin mulai mengencani Seol Hee. Padahal Ibunya Seol Hee merasa dia membesarkannya dengan sangat hati-hati.
Ibu Soel Hee juga merasa Manajer Shin mempengaruhi Seol Hee. Manajer Shin sama sekali tidak bisa diajak bicara, karena itu Ibunya Seol Hee menyuruh Seol Hee putus dengan Manajer Shin. Karena Seol Hee anak baik, dia mendengarkan ibunya dan bersedia diperkenalkan dengan pria yang akan menikah dengannya. Dengan pria yang menurut ibunya bisa membuatnya bahagia selamanya.
Kemudian Manajer Shin meminta pada Ibu Seol Hee agar Seol Hee tidak menikah, pernikahan itu tidak boleh terjadi. Manajer Shin mengancam Ibu Seol Hee akan menyebarkan kebenaran pada media masa tentang Ibu Seol Hee yang menyuruhnya menyingkirkan saingan Seol Hee.
Karena itulah Ibu Seol Hee membunuh Manajer Shin. Dia tidak ingin menghalangi masa depan putrinya. Seol Hee menyela, ibunya masih belum mengerti. Orang yang menghalangi masa depannya bukan Manajer Shin, tapi ibunya sendiri.
“Seol Hee, apa kau tahu betapa mengerikannya dirinya? Dia seorang bajingan yang mengancamku dengan mengatakan akan menghancurkan karirmu!”
“Apa ini yang kau bicarakan?” Seol Hee menunjukkan sebuah flashdisk pada ibunya, “Ini file yang menyimpan percakapanmu dengan Joong Sup. Joong Sup memberikannya padaku, mengatakan bahwa dia tidak ingin membocorkan ini pada dunia. Tapi meskipun harus mengancammu, asalkan aku bisa bahagia, dia ikhlas membantuku.”
Ibunya Seol Hee tetap bersikeras kalau Seol Hee hanya akan bahagia dengan pernikahan itu. Seol Hee hanya perlu menjalani pernikahan itu agar Seol Hee bisa bahagia seumur hidup. Seol Hee habis kesabaran, dia berteriak pada ibunya, bahwa ibunya menyuruhnya menikah dengan uang. Dia tidak mencintai orang itu lagi. Ibu Seol Hee pun menduga Seol Hee sudah digoda Manajer Shin lagi. Ibu Seol Hee bertanya apa yang dikatakan Manajer Shin pada Seol Hee.
“Dia memintaku untuk memaafkanmu. Apa pun yang kau lakukan, kau melakukannya karena kau mencintaiku. Karena itu dia memintaku untuk memaafkanmu. Karena itu aku akan memaafkanmu. Meskipun kau telah membunuh orang yang kucintai, aku akan memaafkanmu. Ibu... Karena kaulah ibu yang kusayangi.” Seol Hee meneteskan air mata.
Ibu Seol Hee menangis tersedu. Seol Hee menghampiri ibunya dan memeluknya. Seol Hee juga menangis. Tim Flower pun tak bisa mengatakan apapun lagi.
(Luar biasa….Seol Hee memang anak yang baik…)
***
Eun Ji sedang mengendarai mobilnya. Di dekat lampu merah dia melihat seseorang terbaring di jalanan. Eun Ji menghentikan mobilnya dan berlari keluar menghampiri orang itu. Eun Ji berusaha membangunkannya dan memeriksa kesadaran orang itu.
Namun tiba-tiba Eun Ji di bekap obat bius dari belakang dan diseret.
***
Tim kembali ke kantor. Gang Suk berkata meskipun Ibu Seol Hee adalah ibu yang aneh, tapi setidaknya dia membesarkan putrinya dengan sangat baik. Won Bin menambahkan, semakin cantik wajah seorang wanita, maka hatinya juga sama cantiknya.
Joon Hyuk menerima telpon dari orang tak dikenal. Dia adalah orang yang menculik Eun Ji dan ingin menukar Eun Ji dengan paker yang dikirimkan Lee Joo Won, kotak musik itu. Joon Hyuk memberitahu yang lain bahwa Eun Ji diculik.
Joon Hyuk dan yang lain berada di tempat yang dijanjikan di penelepon untuk bertransaksi. Eun Ji ditukar kotak musik. Joon Hyuk merasa kesal karena teman-temannya ikut serta, keberadaan mereka saja sudah mengganggunya. Dengan tegas Jung Woo berkata bahwa mereka datang untuk Eun Ji, bukan karena mengkhawatirkan Joon Hyuk.
Gang Suk meminta semuanya agar tidak khawatir, karena ada dia disana. Si peraih medali tinju di Olimpiade. Tapi masalahnya, dengan tubuhnya yang seperti itu dia hanya bisa melakukannya hanya satu menit saja. Jadi Gang Suk mengajak mereka untuk menyelesaikannya hanya dalam satu menit.
Penculik Eun Ji pun muncul. Para preman. Mereka membawa Eun Ji keluar dari mobil dan berhadapan dengan tim. Jung Woo bertanya apa Eun Ji baik-baik saja. Tapi Eun Ji malah berteriak marah, kenapa mereka datang, padahal dia sudah bilang jangan datang. Dan bahkan para penculik itu memberinya makanan enak.
Joon Hyuk bertanya pada para preman itu apakah mereka adalah Goldfish. Pemimpin preman tertawa, Joon Hyuk terburu-buru rupanya. Dia meminta Joon Hyuk menyerahkan kotak musiknya dulu. Joon Hyuk tidak mau, dia ingin Eun Ji dulu diserahkan. Tapi preman itu mengancam dengan menodongkan pisau ke leher Eun Ji.
Joon Hyuk tak bisa apa-apa lagi, dia akan menyerahkan kotak musik itu, tapi si preman juga jangan mengingkari janji. Joon Hyuk melangkah maju untuk menyerahkan kotak musik itu. Eun Ji menginjak kaki preman yang memegangnya dan berteriak agar Joon Hyuk tidak menyerahkan kotak musik itu. Tapi sayang, pimpinan preman berhasil merebut kotak musik itu dari tangan Joon Hyuk.
Kemudian tim berkelahi dengan para preman. Jung Woo berkelahi sambil melindungi Eun Ji. Won Bin, sesekali menggunakan semprotan wajahnya, disemprotkan pada wajah lawan. Won Bin lalu memberitahu Gang Suk, mereka sudah berkelahi lebih dari satu menit. Bersamaan dengan itu, para preman kabur.
Joon Hyuk menoleh ke belakang, melihat Jung Woo yang memeluk Eun Ji untuk menenangkannya. Joon Hyuk memandangi mereka dengan…cemburu?
Diperlihatkan juga sosok Joon Hyuk muda yang merasa tak nyaman melihat semua itu. Mungkin Joon Hyuk sudah mulai menyukai Eun Ji.
***
Di dalam mobil, Eun Ji terus tersenyum, masih tak percaya jika teman-temannya datang untuk menyelamatkannya. Gang Suk menyindir Won Bin yang tak melakukan apapun. Won Bin membela diri, dia menghitung waktu. Jika bukan karena dia Gang Suk pasti sudah lama tumbang.
Jung Woo kembali memastikan apakah Eun Ji baik-baik saja. Sebelum Eun Ji menjawab, Joon Hyuk menyela dan berkata dengan sinis, tentu Eun Ji baik-baik saja dan karena dia mereka kehilangan kotak musik itu. Eun Ji pun merasa tak enak dan meminta maaf, itu semua karenanya. Gang Suk bilang karena mereka kehilangan kotak itu, maka satu-satunya petunjuk yang mereka punya sudah hilang. Joon Hyuk menyahut bahwa tidak sepenuhnya seperti itu. Semuanya menoleh pada Joon Hyuk, tak mengerti.
Ternyata Joon Hyuk sudah memasang alat pelacak pada kotak musik itu. Jadi mulai sekarang mereka hanya perlu melacak lokasi kotak musik itu. Joon Hyuk membuka aplikasi pelacak dan mencari dimana kotak musik itu. Dan ternyata berdasarkan alat pelacak, kotak musik itu ada di kantor mereka. Gang Suk pun yakin memang benar ada mata-mata di kantor mereka, dan orang itu memiliki kotak musik.
Alat pelacak bergerak semakin dekat ke depan ruangan mereka. Mereka pun terkejut.
***
Bersambung ke episode 7~
***
Cuap-cuap:
Mian ya lama.. kemarin mood menulisku hilang..trus notbuknya diperbaiki dulu hari..
Siapa mata-mata itu? kita sudah tahu yang kalau mata-mata itu adalah Deputy Choi. Dan dia juga pernah kan malam-malam ke ruangan itu, saat ada Jung Woo disana. Tapi, kayaknya ada mata-mata lain deh..
Untuk kasus episode ini, aku tidak bisa menyalahkan ibu Seol Hee yang akan melakukan apapun untuk putrinya. Sebagai seorang ibu, aku juga punya perasaan seperti itu, ingin memberikan yang terbaik untuk anak. Tapi, jalan yang diambil Ibu Seol Hee salah. Sungguh, nyawa seseorang itu sangat berharga. Walau dia preman sekalipun, karena dia pasti punya ibu juga kan? setiap anak itu berharga untuk ibunya, kecuali ada ibu yang memang aneh..
Preview Episode 7:
Kasus baru.. kasus kematian seorang pria yang punya kelainan perilaku. Menunjukkan bagian vitalnya pada gadis-gadis.
Dan…Jung Woo mulai memastikan perasaannya untuk Eun Ji dan dia mengaku pada Joon Hyuk. Jung Woo juga memastikan apakah Joon Hyuk menyukai Eun Ji atau tidak.
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas komentarnya. Tapi mohon maaf komentar akan dimoderasi ya.. jadi gak akan langsung muncul di halaman post.. Dan pasti akan saya baca semua, walau tidak saya balas. XD