Kkothalbae Soosadae Episode 7 – 1
PROLOG
Tiga orang pelajar sedang berada di kamar mandi sekolah. Salah seorang dari mereka sibuk menggedor sebuah pintu toilet karena kebelet. Tapi orang yang di dalam toilet tidak juga keluar. Dia meminta salah satu temannya untuk mendobrak pintu toilet itu.
Pintu pun di dobrak dan mereka terkejut. Dia dalam toilet terbujur mayat seorang pria tanpa pakaian.
***
~Episode 7: Kematian Si Flasher~
Joon Hyuk sudah memasang alat pelacak pada kotak musik yang berhasil di ambil para preman. Jadi mereka hanya perlu melacak lokasi kotak musik itu. Joon Hyuk membuka aplikasi pelacak dan mencari dimana kotak musik itu. Dan ternyata berdasarkan alat pelacak, kotak musik itu ada di kantor mereka. Gang Suk pun yakin memang benar ada mata-mata di kantor mereka, dan orang itu memiliki kotak musik.
Alat pelacak bergerak semakin dekat ke depan ruangan mereka. Mereka pun terkejut.
Saat pelacak berhenti di depan ruangan mereka, tiba-tiba saja ponsel Eun Ji berbunyi. Orang yang diduga mata-mata itupun segera berlari karena sadar di ruangan masih ada orang. Tim mengejar keluar, tapi sudah tak ada siapapun disana. Gang Suk dan Won Bin mengungkapkan kekecewaan mereka. Eun Ji merasa bersalah dan meminta maaf.
Jung Woo bilang Eun Ji tak perlu merasa bersalah, karena orang yang menelpon Eun Ji lah yang harus disalahkan. Tapi itu bukan suara telpon. Eun Ji menyetel alarm untuk jam makan malam. Eun Ji kembali minta maaf dan berjanji akan menangkap mata-mata itu dengan bau yang tercium. Eun Ji mencium aroma usus babi panggang, dan aroma arangnya sangat unik. Berbeda dengan arang yang biasanya dipakai di restoran usus babi panggang lainnya.
“Maksudmu kau akan menangkap mata-mata itu menggunakan aroma arang? Menelusuri semua restoran usus babi panggang di Seoul?” tanya Joon Hyuk sinis.
Eun Ji menunduk masih merasa bersalah, “Ya, meskipun akan butuh waktu.”
“Kau pikir itu masuk akal? Kau tahu berapa banyak restoran usus di Seoul?!”
Won Bin menyahut, jika Eun Ji tahu tidak mungkin dia mengusulkan hal itu. Jung Woo membela Eun Ji, dan berkata jika Eun Ji mencari di sekitar pasti segera ditemukan. Joon Hyuk kesal, kenapa Jung Woo ikut campur, apa Jung Woo menyukai Eun Ji, kenapa Jung Woo melindungi dan menutupi kesalahannya. Jung Woo mengelak, bukan seperti itu.
Eun Ji meminta Joon Hyuk menyalahkannya saja karena Jung Woo tidak bersalah. Joon Hyuk mengumpat, ternyata orang yang berotak sama memang akur (maksudnya Eun Ji dan Jung Woo). Won Bin dan Gang Suk menggoda Jung Woo dan Eun Ji yang mulai saling tertarik pada saat-saat seperti itu. Gang Suk dan Won Bin bahkan menyanyikan sebuah lagu untuk meledek.
***
Keluarga Joon Hyuk dan Gang Suk sedang melihat-lihat hadiah pernikahan yang diberikan oleh Yoo Ra. Joon Hyuk pulang, dan mereka mengajak Joon Hyuk ikut melihat. Joon Hyuk bingung, apakah sekarang sudah waktunya untuk hadiah pernikahan. Tentu saja, pernikahan sebentar lagi.
“Selamat!” ujar Gang Suk tiba-tiba pada Joon Hyuk. Dia keceplosan! Ibu pun heran, putranya yang akan menikah kenapa Gang Suk mengucapkan selamat pada kakek itu.
Joon Hyuk mengatasinya dengan berkata bahwa hari ini adalah ulang tahun pernikahannya. Gang Suk pun cepat-cepat membenarkan. Semuanya pun memberikan selamat. Joon Hyuk mengelak dengan berkata bahwa hal itu bukan sesuatu yang harus diberikan ucapan selamat. Ayah setuju, karena hari itu adalah hari para pria menggali kuburan dengan tangan sendiri. Ibu langsung cemberut kesal.
Soo Jung kegirangan karena Yoo Ra juga membelikan pakaian untuk mereka. Pakaian yang dijahit tangan satu per satu oleh pengrajin Italia. Merek ternama. Ibu merasa senang dan sangat bersemangat sehingga berkeringat sekujur tubuh.
“Seumur hidupku aku hanya memakai rok karet bulukan, kemewahan macam apa ini?!” ujar Ibu sambil melirik ayah.
Gang Suk menyuruh mereka mencoba bajunya. Yoo Ra setuju. Soo Jung dan Ibu terus tertawa karena senang.
Mereka pun mencobanya. Soo Jung, ibu dan ayah. Yoo Ra bertepuk tangan dan memuji mereka terlihat sangat keren. Juga memuji dirinya sendiri yang pandai memilih mode pakaian. Melihat mereka membuat Yoo Ra merasa seperti ada di acara Fashion Week di Ninano.
Ninano? Soo Jung membetulkan, Milano…. Ah ya, Milano… Yoo Ra pun berkata bahwa dia hanya ‘joki’ untuk mencerahkan suasana. Soo Jung tertawa dan kembali membetulkan, ‘joke’. Soo Jung menyarankan Yoo Ra untuk tidak harus memakai Bahasa Inggris jika Yoo Ra tidak tahu.
Ayah kemudian merasa pakaian yang dia kenakan merasa aneh. Ibu bilang itu ayah saja yang membuatnya terlihat murahan. Gang Suk berkata mereka semua terlihat luar biasa. Gang Suk lalu menyarankan agar mereka mencoba berjalan seperti model. Ibu bilang dia harus tahu cara berjalannya agar dia bisa mencoba berjalan seperti model.
Gang Suk menawarkan diri untuk memperagakan cara berjalan model.
Gang Suk pun maju dan memberikan pelajaran berjalan seperti model. Punggung harus lurus dan tatapan harus lurus ke depan. Dan berjalanlah seakan-akan lututmu saling bergesekan dan biarkan ujung kaki yang menyentuh lantai terlebih dahulu. Kemudian hanya perlu memusatkan tenaga di perut bawah dan berjalan.
Gang Suk mulai memperagakan jalan model, plus kentut. Semuanya menutup hidung. Gang Suk meminta maaf dan menawarkan diri untuk mengambil foto keluarga.
Semuanya bersiap, Joon Hyuk juga ikut berdiri. Soo Jung menegur Joon Hyuk, itu adalah foto keluarga, kenapa kakek ikut berdiri. Joon Hyuk minggir. Tapi begitu Gang Suk memberi aba-aba, Joon Hyuk masuk lagi dan berdiri di belakang.
***
Joon Hyuk melihat Eun Ji berjalan di depannya dengan lesu. Joon Hyuk hendak menghampiri Eun Ji, tapi keduluan Jung Woo yang tiba-tiba datang. Jung Woo menghibur Eun Ji dan membuatnya tertawa. Joon Hyuk pun hanya menelan ludah menyaksikan mereka.
Won Bin datang dan bertanya apa yang Joon Hyuk lakukan. Won Bin melihat ke arah pandang Joon Hyuk, dan akhirnya melihat kebersamaan Jung Woo dan Eun Ji. Won Bin pun menduga ada sesuatu.
Ketika Joon Hyuk akan mengatakan sesuatu, Won Bin tak ada disampingnya lagi. Won Bin duduk di samping dua nenek. Joon Hyuk menegur Won Bin. Dan seakan tersadar, Won Bin buru-buru berdiri menghampiri Joon Hyuk kembali.
“Apa aku sudah menjadi kakek-kakek? Ketika aku melihat nenek-nenek, tanpa disadari, tubuhku sudah sampai di sana. Kemarin ketika aku melintasi taman pagoda (taman yang sering dikunjungi lansia) dan tanpa sadar, tubuhku menuju ke sana. Kalau seperti ini, apa kita akan menjadi kakek-kakek dan mati karena usia tua?”
“Karena itulah kau harus fokus dan menghentikan omong kosongmu.” Ujar Joon Hyuk, lalu melihat ke arah Jung Woo dan Eun Ji lagi.
***
Won Bin dan Joon Hyuk menuju kantor polisi. Mereka melihat Kapten Kim yang sedang bertengkar dengan anak SMA. Joon Hyuk melihat sepertinya mereka saling mengenal.
Kapten Kim marah karena anak SMA itu terus meminta uang tambahan padanya. Tampaknya dia adalah anaknya Kapten Kim. Kapten Kim bertanya untuk apa anaknya itu minta uang lagi, apa untuk memendekkan rok, atau membuat bibirnya merah hingga seperti habis makan tikus. Anak Kapten Kim merasa kesal, dan menyebut ayahnya sungguh menyebalkan.
“Lihat betapa kurang ajarnya cara berbicaramu pada orang dewasa! Siapa yang mengajarimu berbicara pada orang dewasa seperti itu?!” Kapten Kim masih marah-marah.
Won Bin dan Joon Hyuk mendekat. Won Bin menyapa anak itu. Kapten Kim kesal dan menyuruh mereka pergi, dengan bahasa casual (padahal Won Bin dan Joon Hyuk penampilannya lebih tua). Anak itu pun mencibir, ayahnya lah yang sangat kurang ajar, siapa yang berbicara pada kakek-kakek seperti itu. Kapten Kim mengubah bahasanya dan kembali meminta mereka berdua untuk pergi dengan sopan.
Won Bin menggunakan kesempatan itu untuk mengolok Kapten Kim dan menepak kepalanya. Kapten Kim kesal tapi tidak bisa marah dan kembali meminta mereka pergi, karena dia sedang membicarakan masalah keluarga. Joon Hyuk bersyukur anak Kapten Kim tidak mirip dengan ayahnya.
Won Bin terus mengganggu walau sudah beberapa kali ‘diusir’ Kapten Kim. Karena anaknya memakai lipstik, Kapten Kim mengatainya genit. Anak itu membalikkan kata-kata Kapten Kim, dia saja dulu dibuat sebelum ayahnya itu menikah dan ayahnya dulu hanya menumpang hidup pada ibunya yang cukup berada. Kapten Kim tak berkata apa-apa lagi dan menyuruh anaknya pergi ke sekolah.
Kapten Kim mendapat telpon yang memberitahu adanya kasus baru. Kasus kematian seorang pria di dalam toilet (kasus dalam prolog). Gang Suk melapor pada Joon Hyuk kemungkinan penyebab kematiannya adalah tercekik. Tapi agar hasilnya pasti, harus dilakukan otopsi. Joon Hyuk bertanya tentang perkiraan waktu kematian pada Eun Ji.
Tapi Eun Ji tertidur dan tak mendengar pertanyaan Joon Hyuk, bahkan Joon Hyuk mengulangnya. Saat Jung Woo menyenggol Eun Ji untuk membangunkannya, Eun Ji malah minta tambah satu porsi. Eun Ji mengigau tentang makanan.
Joon Hyuk membentak, apa Eun Ji tidak mendengarkannya. Eun Ji minta maaf dan menjawab pertanyaan Joon Hyuk tentang perkiraan waktu kematian korban. Sekitar jam 10-12 malam kemarin. Dan ada pemutar MP3 ditemukan di dekat korban, dan mempunyai tanda inisial K. Joon Hyuk menyuruh Eun Ji untuk menyelidikinya.
Jung Woo melihat Eun Ji kelelahan dan menawarkan diri untuk melakukannya. Eun Ji menolak, kenapa Jung Woo harus melakukannya. Jung Woo bertanya apa Eun Ji berpikir dia menyukai Eun Ji dan melakukan itu untuk Eun Ji karena itu. Eun Ji mengelak, dia tak mengatakan seperti itu.
Tapi Jung Woo membenarkan, itu memang benar. Tapi Jung Woo meralatnya lagi dengan berkata dia hanya bercanda. Jung Woo hanya takut Eun Ji akan menimbulkan masalah lain karena mengantuk. Jung Woo lalu bertanya apa pria itu telanjang ketika pertama kali Eun Ji melihatnya.
Di luar, Kapten Kim dan Won Bin menanyakan hal yang sama pada saksi. Tiga pelajar yang pertama kali menemukan mayat pria itu. Mereka membenarkan, korban memang telanjang seperti itu sejak awal ditemukan. Won Bin masih tak percaya, apa mereka yang mencopot pakaiannya. Salah seorang dari mereka menyangkal, korban memang biasa berkeliaran seperti itu. Semua anak di sekolah mengenalnya.
Dia akan muncul di depan para wanita dan tiba-tiba membuka mantel dan menutupnya kembali. Won Bin pun mengerti kalau korban adalah seorang flasher (orang mesum yang memamerkan alat kelaminnya). Karena kesal mereka pernah berkata akan melakukan sesuatu jika menangkapnya, tapi ternyata dia berakhir seperti itu.
Kapten Kim bertanya, jika mereka menangkapnya, apa mereka akan membunuhnya. Dan bertanya apa yang mereka lakukan jam 9-12 kemarin malam. Mereka sedang bermain game di ruang komputer. Kemudian siswa tadi mempermasalahkan Kapten Kim yang berkata banmal (casual) padanya. Sebagai pelayan masyarakat, apa tidak masalah jika menggunakan banmal pada masyarakat seperti itu. Mereka juga punya hak.
Kapten Kim mengumpat mereka dan akan memukul mereka. Para siswa itu mengeluarkan ponsel untuk merekam.
Jung Woo datang dan memberitahu bahwa mereka menemukan saksi. Saksi itu adalah penjaga sekolah. Dia bilang pria mesum (korban) sering muncul di sekolah, setidaknya satu atau dua kali seminggu. Jika gadis-gadis menjerit, semua itu karenanya. Meskipun dia laporkan pada polisi, dia tak tahu bagaimana pria mesum itu bisa tahu, tapi dia segera kabur.
Jung Woo bertanya apa semalam pria itu juga muncul. Penjaga membenarkan dan menceritakan apa yang dia lihat.
Tiga orang siswi sedang mengambil air. Pria itu muncul dan menjalankan aksinya. Dia langsung lari ketika melihat penjaga sekolah. Saat itu ketika murid-murid telah selesai sesi belajar mandiri, sekitar jam 9 malam. Namun ketika pria mesum itu melarikan diri, penjaga sekolah melihat satu murid wanita mengejarnya.
Murid itu pernah mengejarnya beberapa kali juga. Sudah dia peringatkan bahwa itu berbahaya, tapi murid itu tidak mendengar. Kapten Kim tertawa, anak generasi sekarang tidak tahu betapa mengerikannya dunia, dan dia ingin melihat siapa orang tuanya. Karena penjaga sekolah juga berpikir itu aneh, maka dia mencari namanya. Dia murid kelas 2, namanya is Kim Jae Hee.
Kapten Kim terkejut, karena itu adalah anaknya.
***
Jae Hee diinterogasi oleh Won Bin dan Jung Woo. Kapten Kim juga ada disana. Won Bin berusaha membuat Jae Hee nyaman dan berkata ada seseorang yang melihat Jae Hee mengejar pria mesum itu. Won Bin lalu bertanya mengapa Jae Hee melakukan itu, bisakah Jae Hee menceritakan alasannya. Jae Hee terdiam.
Kapten Kim menegur Jae Hee dengan keras agar Jae Hee menjawab pertanyaan Won Bin. Jae Hee mendelik kesal pada ayahnya, dan dia bilang itu bukan urusan ayahnya. Kapten Kim kesal dan menyuruh Jae Hee menjawab. Jae Hee tidak mau. Kapten Kim berdiri hendak memukul. Jae Hee menantang untuk memukulnya. Kapten Kim kesal dan melempar tas Jae Hee hingga isinya berhamburan keluar.
“Dia bukan putriku, tapi musuh. Hei, apa yang kau lakukan? Masukkan dia ke dalam penjara sekarang juga. Gadis ini harus masuk penjara agar pikirannya lurus. Hanya karena aku memanjakanmu, kau bahkan tidak tahu bersyukur!” Kapten Kim berteriak marah.
Jung Woo membereskan tas Jae Hee, dan menemukan sisir milik Jae Hee dengan inisial yang sama dengan mp3 yang ditemukan di TKP. Kapten Kim mematikan mp3 itu milik Ja Hee dan bertanya kenapa milik Jae Hee ada di TKP. Tapi Jae Hee bilang dia tidak tahu. Jae Hee sepertinya menyembunyikan sesuatu.
***
Gang Suk menjelaskan hasil penyelidikannya tentang korban pada tim. Nama korban adalah Park Young Gyul. Umurnya 42 tahun. Dia tidak punya pekerjaan dan tidak pernah menikah. Dilihat dari adanya petechiae (bintik kecil keunguan pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah) penyebab kematiannya dipastikan karena dicekik. Tapi anehnya tidak ada luka luar atau pendarahan luar.
Penyebab kematian sudah jelas kekurangan oksigen karena lehernya tercekik, tapi tidak ada bekas tangan atau tali pada lehernya. Jika wajahnya di tekan, pasti ada bekas luka pada wajahnya, tapi tidak ada. Sepertinya ada orang yang menekannya dengan kuat menggunakan sesuatu yang kuat dan lebar.
Jung Woo bilang putri Kapten Kim bisa dicoret dari daftar tersangka. Dengan postur seperti itu, bagaimana dia bisa membunuh korban. Tapi masih ada bukti bahwa dia berada di TKP, pemutar mp3 itu.
Eun Ji tertidur dan mengigau, “Aku tidak mau makan lagi. Aku benar-benar tidak bisa makan lagi.”
“Hei!” Joon Hyuk membentak Eun Ji.
Eun Ji serta merta berdiri, “Ya!”
Joon Hyuk heran kenapa Eun Ji selalu ketiduran. Eun Ji membungkuk meminta maaf. Joon Hyuk bertanya apa Eun Ji sudah mendapatkan daftar panggilan dari ponsel korban. Eun Ji bilang dia sedang mengerjakannya. Joon Hyuk meminta Eun Ji melapor begitu dia mendapatkan hasilnya.
Joon Hyuk beralih pada Gang Suk. Apa Gang Suk sudah menemui teman-teman anaknya Kapten Kim. Gang Suk bilang mereka adalah anak-anak yang sudah mereka temui waktu itu.
***
Tim menemui anak-anak itu. Salah seorang dari mereka berkata tidak mungkin Jae Hee melakukannya. Anak yang imut, manis, dan polos itu, bagaimana mungkin dia membunuh seseorang. Siswa itu ternyata menyukai Jae Hee, dan hanya dia yang mengejar-ngejar Jae Hee (cinta sepihak). Siswa itu bilang dia tahu segalanya tentang Jae Hee.
Joon Hyuk pun bertanya belakangan ini apa ada yang aneh dari Jae Hee. Tidak ada yang aneh, tapi dia sedang sedih. Awalnya teman baik Jae Hee pada kelas 10 hanyalah Lee Eun Joo, tapi tahun lalu ada anak baru bernama Kwon Bum Yi, mereka bertiga berteman. Tapi kemudian pada saat yang sama, kedua wanita itu menjauhi Jae Hee-ku. Mereka hanya berpergian berdua. Jae Hee merasa sedih karena hal itu. Jae Hee dikucilkan.
***
Tim kemudian menemui Eun Joo dan Bum Yi. Awalnya Eun Ji yang mencoba bicara pada mereka, tapi karena mulut Eun Ji bau usus babi panggang, Won Bin maju. Tapi Won Bin pun diledek karena mengaku ‘Oppa’ padahal ‘haraboji’. Joon Hyuk mengambil alih dan berkata mereka berdua bahwa dia mendengar mereka dekat dengan Jae Hee. Bum Yi menyebut Jae Hee dengan Jjin-Jji-Buh-Geuh (singkatan dari Bodoh, pengemis, dungu, pencundang.). Jung Woo menilai ucapan mereka terlalu kasar untuk seorang teman. Eun Joo bilang mereka tidak berteman.
Joon Hyuk kembali bertanya, kenapa hubungan mereka dengan Jae Hee berubah padahal dulu mereka sangat dekat. Pasti ada kejadian yang mengubah hubungan mereka. Eun Joo bilang dalam pandangannya, Jae Hee itu payah. Joon Hyuk bertanya lagi, apa belakangan ini mereka pernah bertemu dengan Jae Hee. Bum Yi membenarkan, Jae Hee memohon pada mereka untuk mengizinkannya bergabung bersama mereka.
Eun Joo menyenggol Bum Yi untuk tidak bicara lebih jauh. Tapi Joon Hyuk meminta mereka untuk melanjutkan, tidak apa-apa. Bum Yi pun menceritakan kejadiannya.
Jae Hee mendatangi Eun Joo dan Bum Yi dan bertanya tidak bisakah mereka bersama-sama kembali. Dulu mereka pernah akrab. Tapi Eun Joo tidak berpikir demikian. Jae Hee memohon pada Eun Joo, mereka sudah berteman sejak SMP, kenapa Eun Joo juga seperti itu.
Kemudian si flasher datang pada mereka. Mereka pun menutup mata. Setelah si flasher pergi, Bum Yi meminta Jae Hee memotret pria itu, ukuran penuh tampak depan. Jika Jae Hee ingin berteman dengan mereka lagi. Tapi jika Jae Hee tidak mau, lupakan saja. Tak diduga, Jae Hee sanggup melakukannya.
Jung Woo tak percaya mereka membiarkan teman sendiri melakukan hal berbahaya seperti itu. Tapi mereka berkeras kalau Jae Hee bukan teman mereka, dan mereka pikir Jae Hee tidak akan melakukannya.
Eun Ji ketiduran lagi, dan ditegur Joon Hyuk lagi.
***
Joon Hyuk bertanya kenapa Eun Ji selalu ketiduran, apa ada sesuatu. Eun Ji bilang tidak ada, dan meminta maaf. Joon Hyuk lalu menyuruh Won Bin dan Gang Suk menyelidiki latar belakang korban. Eun Ji dan Jung Woo selidiki lebih lanjut tentang Jae Hee dan lapor pada Joon Hyuk besok.
Semuanya mengerti. Lalu Jung Woo mengajak mereka makan dulu sebelum berangkat. Tanpa di duga Eun Ji yang biasanya semangat di ajak makan, memilih tidak ikut, dia tak sanggup. Won Bin heran apa yang terjadi dengan Eun Ji. Gang Suk juga bertanya apa Eun Ji sakit. Eun Ji mengelak, ada sesuatu yang harus dia urus. Eun Ji lalu pamit duluan.
***
Eun Ji makan usus babi panggang. Tidak hanya makan, dia juga mencium aroma arang yang digunakan untuk membakar. Bahkan langsung dari sumbernya. Tampaknya, Eun Ji memang benar mencoba mendatangi semua restoran usus babi panggang untuk mencari tahu siapa mata-mata itu.
Eun Ji berjalan dengan kelelahan. Dia duduk di jalan dan membuka sepatunya. Eun Ji juga memukul-mukul kakinya yang pegal.
Dari balik tembok, Joon Hyuk memperhatikan Eun Ji.
Dan dari belakang Joon Hyuk, Jung Woo datang dan bertanya sedang apa Joon Hyuk disana. Joon Hyuk beralasan dia sedang menuju rumahnya. Tapi rumah Joon Hyuk kan di Ssang Mundong, dan ini Mapo. Joon Hyuk pun pura-pura tidak tahu. Jung Woo curiga, apa mungkin Joon Hyuk membuntuti Eun Ji.
Joon Hyuk kembali pura-pura tidak tahu dimana Eun Ji. Jung Woo menunjuk Eun Ji yang sedang duduk. Jung Woo memberitahu, Eun Ji merasa bersalah karena penyusup itu lolos dan sejak itu dia berkeliling mencari restoran usus babi panggang. Dia kelelahan. Sepertinya karena itulah dia sering ketiduran.
“Kau pernah bertanya jika aku menyukai Eun Ji, kan? Kalau begitu biar kutanyakan sesuatu padamu. Apa kau suka Eun Ji?”
“Aku? Apa kau gila? Apa kau tertembak atau sejenisnya?”
“Syukurlah. Kalau begitu, bolehkah aku mendekati Eun Ji? Aku sudah memikirkannya dan sepertinya aku benar-benar menyukai Jung Eun Ji.’
“Kau tidak punya selera wanita yang bagus.”
“Aku tidak ingin bertengkar memperebutkan wanita denganmu, jadi baguslah.” Jung Woo melihat Eun Ji kembali berjalan, “Kalau begitu, aku akan mengikutinya. Akan berbahaya jika dia ketiduran lagi.”
Jung Woo berlari mengejar Eun Ji. Joon Hyuk memperhatikan mereka, lalu bertanya pada dirinya sendiri untuk apa dia datang kesana? Apa yang ingin dia pastikan? Dia juga harus bekerja lembur.
“Lee Joon Hyuk! Sadarkan dirimu.” Joon Hyuk memukul kepalanya sendiri.
(O-ow…Joon Hyuk tanpa sadar mengikuti Eun Ji, mengikuti hatinya..)
***
Eun Ji ketiduran lagi di dalam bus. Kepala terantuk-antuk jendela. Jung Woo yang ada di belakangnya ikut merasa kesakitan. Jung Woo maju, duduk disampain Eun Ji dan memegangi kepalanya. Tanpa disengaja, Eun Ji bersandar ke bahu Jung Woo. Jung Woo tersenyum. Tiba-tiba kepala Eun Ji terantuk ke depan. Jung Woo buru-buru pindah ke samping.
Eun Ji terbangun dan melihat Jung Woo. Eun Ji menyapa Jung Woo. Jung Woo pura-pura kaget melihat Eun Ji dan bertanya kenapa Eun Ji ada di dalam bus. Eun Ji bilang dia selesai makan.
Mereka kemudian berjalan bersama. Eun Ji merasa luar biasa bisa bertemu Jung Woo di dalam bis. Jung Woo bilang mungkin itu takdir. Eun Ji bertanya Jung Woo dari mana. Jung Woo beralasan dia habis bertemu dengan temannya.
Lalu dengan alasan diberi temannya, Jung Woo memberikan obat herbal untuk Eun Ji. Jung Woo beralasan dia tidak bisa makan obat herbal agar Eun Ji mau menerimanya.
Tak berhenti disitu, Jung Woo mengeluarkan sepatu wanita dari tas untuk Eun Ji. Jung Woo beralasan temannya membuang sepatu itu karena saat dia membelikan itu untuk pacarnya, dia malah dicampakkan. Eun Ji pun mau memakainya. Eun Ji senang karena dia lelah menggunakan sepatu hak tinggi seharian.
Jung Woo mengeluarkan isi tasnya lagi, lilin aroma terapi. Jika Eun Ji menyalakannya pada malam hari ketika tidur, katanya akan meredakan letih dan beban pikiranmu. Eun Ji bilang teman Jung Woo pasti sangat kaya karena membuang semua barang itu. Jung Woo membenarkan, temannya sangat kaya.
Bagaimanapun Eun Ji berterima kasih untuk semuanya. Eun Ji tampak kerepotan membawa semua barang itu.
“Oh ya, ini yang paling penting. Aku harus menyingkirkan ini. Ambil tas ini. Ambil ini. Ini... aku sangat benci warna ini. Ketika aku melihat warna ini aku jadi marah.”
Jung Woo memberikan tas yang dia pakai untuk membawa semua barang itu pada Eun Ji. Eun Ji tertawa dan berterima kasih.
***
Bersambung ke bagian 2~
***
Cuap-cuap:
So sweet… Sebenarnya semua barang tadi bukan temannya yang memberikan, tapi memang Jung Woo yang membelinya untuk Eun Ji. Tapi karena takut Eun Ji berpikiran macam-macam, maka Jung Woo beralasan seperti itu. Tapi Eun Ji ini polos ya, dia memang tak merasa Jung Woo punya rasa sama dia.
Oya, mulai episode ini akan aku buat 2 part saja ya..
Aduh, jung woo so sweet banget sih,
ReplyDeleteJo hyuk jangan nyesel yah udah nolak eun ji
Sweeteu nyaa jung woo, aku mau juga dong digituin, jadi inget mantan #eh
ReplyDeleteBtw, kayaknya anaknya kapten Kim tau ya apa yg terjadi sma korban? Dan kasus holdfish sepertinya akan ada hasilnya kalo ni drama udah mau tamat,berasa jalan buntu -_-
Oya, yg suka fashion import dan fashion hijab bisa kunjungi online shop aku di switlovshop.yukbisnis.com :)
Suka sm jung woo yg lembut ..hehe
ReplyDeleteJadi mulai suka jalan ceritanya, karna ada yg mulai suka-sukaan,. Kirai bakan lurus aja tuh ceritanya tentang masalah kriminal....., mulai suka lagi baca sinopsisnya, kemarin sih sempet males, karna alurnya kayak,gitu-gt terus. Kamsahamida, bak mumu. Cha-yoo terus....
ReplyDelete