Kkothalbae Soosadae Episode 8 – 2
Jung Woo membawa Won Bin ke RSJ. Won Bin menunjukkan penyakit ‘gila’ tentang ke tampanannya.
“Ketika aku... benar-benar mengirimkan tatapanku... para wanita langsung tewas, tewas. Selain itu, jika aku berkedip pada mereka, maka permainannya selesai. Dan juga... mereka mengantri untuk mendapat kesempatan menyentuh bayanganku. Maafkan aku jika aku terlalu tampan. Maafkan aku jika aku tampan. Maafkan aku.”
Dokter bilang Won bin mengalami delusi kehebatan. Bagaimana bisa Jung Woo sebagai cucu membiarkan kondisi pasien sampai seperti itu. Jung Woo pura-pura sedih, dia berpikir kakeknya itu bercanda. Jung Woo memastikan kakeknya di rawat di rumah sakit. Dokter membenarkan, dengan usianya dia harus menjalani perawatan intensif secepat mungkin.
Jung Woo pura-pura menyemangati kakeknya. Sedang Won Bin mendelik kesal pada Jung Woo, lalu pura-pura gila lagi.
***
Won Bin berdiri di dekat jendela memperhatikan para pasien yang sedang bermain. Dia mengeluh pada dirinya sendiri, Pangeran malam yang dulunya menguasai klub sekarang berada di RSJ. Won Bin melihat para pasien mengenakan kaos kaki, dia pun bingung bagaimana caranya mengetahui seseorang menderita kaki berjamur jika seperti itu.
Dua suster lewat dan memperhatikan Won Bin. Won Bin pun pura-pura gila lagi, dan berteriak mengatakan sesuatu menirukan ‘Won Bin’ dalam film ‘Ahjussi’ (sepertinya sih,,he..). Salah satu suster mengingatkan Won Bin kalau dia bukan ‘Won Bin’. Won Bin malah menggunakan ponselnya seperti alat cukur. Lalu dia berteriak mencari kaos kakinya.
Hal itu dia gunakan untuk membuka semua kaos kasi para pasien yang ada disana dan melihat kaki-kaki mereka. Apa ada jamur atau tidak.
***
Eun Ji kebagian menahan ambulance RS Daehan yang akan mengambil mayat Pimpinan Jo. Joon Hyuk meminta Eun Ji menahan mereka selama 30 menit.
Eun Ji menjadi polisi lalu lintas. Dia menghentikan ambulance RS Daehan dengan alasan melakukan pemeriksaan kadar alkohol. Supir ambulance heran kenapa ada pemeriksaan alkohol di siang hari. Selain itu, apa ambulance juga dicurigai. Eun Ji beralasan, pemeriksaan keselamatan sedang diperketat. Siapapun jabatannya semua diperiksa secara seksama.
Eun Ji meminta pengemudi meniup alat pengukur kadar alkohol. Alat itu berbunyi dan Eun Ji bilang supir itu minum alkohol. Walau supir itu mengelak dan menolak karena sibuk, dia tidak minum alkohol, Eun Ji memintanya turun dan melakukan tes jalan lurus. Supir itu melakukan dengan baik, tapi Eun Ji bilang dia sempoyongan. Lalu Eun Ji menuduh supir itu tidak bicara lancar. Eun Ji menyuruh supir itu melakukan tes lagi.
"Kyeong Chael Chung Sae Ssang Wae Chaeng Sal Ssang. Geum Chael Ssang Wae Chaeng Ssang Chul Ssang Sal."
Eun Ji menyuruh supir itu mengulangi kata-kata yang diucapkan Eun Ji barusan. Dan walau tidak mabuk, siapapun pasti akan kesulitan. (semacam; “ular melingkar diatas pagar dst itu lho..”)
***
Jung Woo, Joon Hyuk, dan Gang Suk ke RS tempat jasad Pimpinan Jo disemayamkan (bukan RS Daehan, lupa RS apa..he..). Jung Woo memberitahu Joon Hyuk bahwa won Bin langsung diterima di RSJ hanya dengan menjadi dirinya sendiri. Joon Hyuk juga memberitahu mereka bahwa mereka hanya punya waktu 30 menit, dan meminta mereka untuk tidak mencolok dan bersikap alami.
Tapi Gang Suk sudah terlalu gugup. Dia berjalan seperti robot. Joon Hyuk memarahi Gang Suk dan meminta untuk berjalan biasa, tapi Gang Suk tetap berjalan seperti itu. Mereka berpapasan dengan dua petugas keamanan. Lalu ada seorang wanita yang meminta pertolongan karena mengira mereka adalah dokter. Dan karena ada petugas keamanan disana, mereka pun tak bisa menolak.
Mereka pergi ke kamar perawatan suami wanita itu yang sedang kesakitan. Berkat kecerdasan Joon Hyuk mengingat, dia bisa mendiagnosa dengan baik. Pria itu habis di operasi pembuangan usus buntu. Joon Hyuk mendiagnosa pria itu mengalami gejala adesi. (Adesi: jaringan skar [jaringan yang bekas luka sayat yang dijahit] yang saling berkait sehingga menyatukan dua permukaan organ yang normalnya saling terpisah.)
Setelah memberikan resep dan wanita itu keluar. Mereka segera bergegas pada tujuan sebelumnya. Mencari kamar mayat.
***
Won Bin masih mencari pasien dengan kaki berjamur itu. Dia kemudian berurusan dengan seorang pasien yang memanggil Won Bin dengan ‘Ahjussi’ (Karakter Won Bin dalam film "Ahjussi"). Pasien itu bertingkah seolah dia juga adalah pemeran di film itu. Won Bin kesal.
“Apa selain kau, banyak yang tahu kalau aku gila?” tanya pasien itu.
Won Bin semakin tak sabar, “Sungguh menjengkelkan. Padahal ini sudah melelahkan... Ya, mereka semua tahu. Semua orang tahu kau gila, jadi bermainlah di sana.”
Pasien itu malah marah Won Bin menyebutnya gila dan meminta diberikan uang ganti rugi. Pasien itu lalu berjalan pergi sambil meminta Won Bin untuk tidak memanggilnya. (Adegan ini seharusnya lucu, tapi karena aku belum pernah nonton film “Ahjussi”, jadinya gak ngerti…)
Kemudian ada pasien wanita tua yang lewat sambil berdendang. Won Bin mengenali lagu itu sebagai lagu dari kotak musik yang dicuri itu. Won Bin pun mengikuti wanita itu.
***
Jung Woo, Joon Hyuk dan Gang Suk membawa kereta dorong untuk membawa jasad Pimpinan Jo ke kamar mayat. Di depan ruangan mereka dihadang oleh penjaga keamanan Grup Tae Ho. Jung Woo menunjukkan kartu identitas dan mengatakan bahwa mereka dari RS Daehan yang sudah menelpon sebelumnya.
Petugas bingung melihat Joon Hyuk dan Gang Suk yang sudah tua, karena mereka mendengar dokter magang yang akan kesana. Dengan tenang, Jung Woo memberikan alasan.
“Mereka ini dokter magang. Mereka sangat bodoh, jadi butuh setengah abad untuk masuk ke fakultas kedokteran. Sejujurnya, menjadi bodoh bukan sebuah dosa, kan? Kenapa? Apa ada masalah?”
Petugas itu merasa tidak yakin dan akan memastikan dulu. Tapi Joon Hyuk dengan cepat, organ tubuh jasad yang sudah beberapa lama meninggal mulai membengkak dan sel-sel akan membusuk lebih cepat. Jung Woo menambahkan, jika ditunggu lagi mereka tidak akan bisa mendonorkan organ tubuh apa pun. Apa petugas itu mau bertanggung jawab.
Ditakuti seperti itu, akhirnya petugas mempersilahkan mereka masuk. Di dalam, mereka memastikan jika itu jasad Pimpinan Jo. Gang Suk membungkuk meminta maaf pada jasad itu, mereka tidak punya pilihan lain. Jung Woo menenangkan Gang Suk, mereka akan segera mengembalikan jasad itu.
Joon Hyuk mendapatkan telpon dari Eun Ji yang memberitahu bahwa ambulance RS Daehan telah berangkat sejak 10 menit yang lalu dan mungkin sudah sampai di RS itu. Joon Hyuk segera menyuruh Jung Woo dan Gang Suk bergegas.
***
Won Bin masih mengikuti wanita itu sambil mengendap-endap. Wanita itu duduk di luar di bawah pohon. Won Bin bersembunyi di balik pintu. Wanita itu memanggil ‘sayang’ pada seseorang yang baru datang. Orang itu pun menyebutnya ‘sayang’. Dan orang itu adalah Deputy Choi.
Deputy Choi duduk disamping wanita itu dan saling menanyakan kabar. Won Bin bingung, jika ada pasangan yang wanitanya jauh setua itu, Won Bin merasa tidak mungkin dia jatuh cinta pada ibu temannya.
***
Tim Joon Hyuk keluar dari kamar mayat bersamaan dengan kedatangan Tim RS Daehan. Tak lama petugas keamanan pun mengetahui kalau Tim Joon Hyuk adalah dokter gadungan. Petugas mengejar, Joon Hyuk segera memasukkan jasad ke dalam ambulance. Petugas menyuruh rekannya yang lain mencegat ambulance itu di depan dan memberitahu bahwa mereka mencuri jasad Pimpinan Jo.
Jung Woo mengemudi, dia menghentikan ambulance ketika dihadang. Gang Suk panik, apa pilihan mereka hanya tinggal masuk penjara. Jung Woo menenangkan Gang Suk, pasti ada jalan keluar, dan mengajaknya berpikir. Joon Hyuk bilang katakan saja kalau dia yang mengancam mereka, dan tolong selamatkan Soo Jung. Jung Woo kesal usul itu dan meminta Joon Hyuk memikirkan jalan keluar saja. Jung Woo akhirnya keluar dari ambulance.
Di dalam ambulance, jasad Pimpinan Jo terduduk dan membuka kain penutupnya. Gang Suk dan Joon Hyuk sangat terkejut.
Di luar, petugas meminta Jung Woo untuk melihat ke dalam ambulance. Karena para petugas mendengar pimpinan mereka ada di dalam. Jung Woo menyangkal, dan mempersilahkan mereka untuk melihat ke dalam. Padahal Jung Woo sangat gugup.
Jung Woo membuka pintu belakang ambulance. Di dalam ada Gang Suk yang pura-pura kesakitan dan Joon Hyuk marah-marah karena para petugas itu menghambat mereka. Juga ada seorang pria lagi yang membelakangi para petugas, yang bisa dipastikan itu adalah Pimpinan Jo. Tapi kenapa dia juga menghindar dari petugas keamanannya sendiri?
Petugas keamanan minta maaf. Jung Woo menutup kembali ambulance.
Joon Hyuk menyuruh Gang Suk untuk berhenti pura-pura. Dan tanda sadar, Joon Hyuk menjatuhkan ponselnya, padahal Won Bin mencoba menghubunginya.
Won Bin kesal pada Joon Hyuk yang tidak menjawab telponnya. Joon Hyuk selalu tidak mengacuhkan dirinya saat sedang sibuk. Won Bin menyerah dan menyimpan ponselnya. Won Bin lalu melihat Deputy Choi mengeluarkan kotak musik yang dicuri itu dan memberikan pada wanita tua itu. Wanita tua itu tampak menyukainya.
Won Bin pun menduga Deputy Choi adalah mata-mata itu. Won Bin pelan-pelan menjauh dari sana. Tapi Deputy Choi menoleh ke arah Won Bin. Dia sepertinya sudah sadar jika Won Bin sejak tadi mengintainya.
Won Bin berjalan dengan tergesa dan tanpa sengaja menabrak dokter. Won Bin terkejut melihat jam tangan dokter itu yang mirip dengan jam tangan penculik Soo Jung. Won Bin membuka jas dokter untuk melihat pakaian yang dikenakannya. Dokter bilang Won Bin tak boleh melakukan itu dan akan meresepkan obat penenang untuknya.
Won Bin bilang kalau semua yang dikenakan dokter adalah koleksi musim panas dari Cleo. Dokter bertanya dari mana Won Bin tahu semua itu. Won Bin mengingat kembali perawakan dan penampilan penculik Soo Jung. Won Bin tertawa, sepertinya dokter menderita penyakit kronis. Won Bin membuka kaos kaki dokter, tapi tak ada jamur disana. Won Bin pun terduduk lesu.
Hingga kemudian dokter membantu Won Bin berdiri dengan menarik tangannya. Ternyata jamur yang di derita bukanlah di kaki, tapi di tangan. Won Bin menarik kerah jas dokter, meminta dokter segera menyerahkan Soo Jung padanya. Tapi dokter tak mengerti apa yang dibicarakan Won Bin.
“Kau anggota Goldfish, kan? Serahkan Soo Jung dan obat untuk membuat muda kembali...serahkan obat itu juga!”
Dokter menyeringai, “Meskipun kau tua, akalmu masih berjalan. Kau terkejut? Kau pikir aku tidak tahu identitasmu? Omo... Dilihat dari ekspresimu, sepertinya kau tidak tahu. Aku yang sengaja memancingmu ke sini.”
Won Bin tak mengerti. Dokter yang ternyata penculik Soo Jung itu memberitahu bahwa ada seseorang yang ingin dia pertemukan dengan Won Bin. Dan orang itu sedang menuju ke arah mereka. Won Bin menoleh ke belakang, dan dia sangat terkejut.
***
Jung Woo menghentikan ambulance di pinggir jalan setelah terbebas dari para petugas keamanan. Joon Hyuk bertanya apa yang terjadi pada Pimpinan Jo, bukankah seharusnya dia sudah mati. Pimpinan Jo bingung dan balik bertanya, apa mereka bukan anggota Goldfish. Mendengar Joon Hyuk bertanya hubungannya dengan Goldfish, Pimpinan Jo pun yakin mereka bukan dari Goldfish.
“Lantas kenapa kalian menculikku? Aku harus segera bertemu dengan Goldfish.”
Joon Hyuk tak sabar, “Cepat katakan padaku! Apa hubunganmu dengan Goldfish! Kenapa Goldfish memintaku membawamu?”
Pimpinan Jo meminta Joon Hyuk tenang, karena dia hanya pelanggan. Dan karena Joon Hyuk bukan Goldfish, dia tak bisa mengatakan apapun. Karena menjaga rahasia merupakan salah satu syarat dalam kontrak.
Tim membawa Pimpinan Jo ke sebuah atap. Jung Woo bilang jika Pimpinan Jo pelanggan Goldfish, Pimpinan Jo pasti ingin menjadi muda kembali. Karena Pimpinan Jo tidak menyangkal, maka Jung Woo yakin tebakannya benar. Jung Woo kemudian meminta Pimpinan Jo mengatakan pada mereka tentang Goldfish.
Pimpinan Jo menolak bicara karena ada terikat kontrak. Dia sangat menjaga kepercayaan, yang juga dia gunakan dalam membangun Grup Taeho. Jung Woo mengancam, meskipun Pimpinan Jo mati, apa dia tetap akan diam. Pimpinan Jo balik mengancam, jika dia mati, apa mereka pikir mereka akan selamat.
“Tentu saja. Tidak ada yang peduli meskipun sekarang kami membunuhmu di sini. Kenapa? Karena kau orang yang sudah mati. Selain itu, kami tidak akan langsung membunuhmu. Kami akan membunuhmu secara perlahan dan menyakitkan.” Ujar Jung Woo.
Jung Woo menunjuk Gang Suk sebagai ahli penyiksa. Jung Woo memberikan kode agar Gang Suk pura-pura. Gang Suk pun pura-pura bersikap ganas. Jung Woo kembali mengancam menggunakan Gang Suk yang dikenal sebagai penjagal manusia. Banyak orang yang disiksa mengatakan bahwa mereka lebih baik bunuh diri daripada disiksa Gang Suk. Jung Woo bilang jika Pimpinan Jo tidak mau bicara, ya tidak usah. Tapi dia memberikan perintah pada Gang Suk untuk memulai penyiksaan.
Pimpinan Jo ketakutan, dan akhirnya bersedia bicara. Dia bilang kalau dia juga tidak tahu jelasnya tentang Goldfish. Jung Woo meminta Pimpinan Jo mengatakan saja apa yang dia ketahui, dan mereka akan menentukan tindakan mereka selanjutnya setelah mendengar Pimpinan Jo.
Pimpinan Jo mengawali ceritanya dengan mengatakan bahwa Elvis Presley dan John F. Kennedy masih hidup. Mungkin mereka hidup nyaman di suatu tempat. Selain itu, mereka terlihat sama persis seperti ketika mereka muda. Yang dilakukan Goldfish adalah memperdagangkan waktu. Mereka bisa mengembalikan waktu manusia atau dalam sekejap, mereka juga bisa merenggutnya.
Joon Hyuk meminta Pimpinan Jo untuk menceritakan lebih lanjut bagaimana itu bisa terjadi. Pimpinan Jo melanjutkan ceritanya.
Pada bulan Juni 1908, ada upacara wisuda di Jae Joong Won (Sekolah kedokteran pertama di Korea). Mereka adalah 7 dokter pertama yang mempelajari pengobatan barat di Korea. Pada hari wisuda itu, ketujuh orang itu menerima izin praktik dokter mereka. Tapi pada awalnya bukan 7 orang, ada 8 orang. Park Tae Min adalah dokter ke-8.
8 orang yang belajar pengobatan bersama, di kelas yang sama. Menyaksikan pendudukan Jepang dan kenyataan negaranya yang menyedihkan, Park Tae Min memutuskan untuk ambil bagian dalam pergerakan anti-Jepang.
Di antara mereka, Park Tae Min yang disebut-sebut jenius, mengusulkan cara baru untuk menentang Jepang. Untuk mencuri waktu dari orang Jepang yang merebut Korea dan memberikan rakyat Joseon usia muda dan vitalitas, agar pemuda Joseon bisa menghancurkan penjajah Jepang yang tua. Dan mereka pun segera memulai riset mereka.
Setelah gagal berkali-kali, akhirnya mereka berhasil membuat formula obat yang mempercepat penuaan manusia dan mengembalikan kemudaan. Namun ketujuh orang selain Park Tae Min berkata bahwa manusia tidak boleh melanggar kehendak Tuhan, dan mereka pun mulai meninggalkan riset itu satu per satu.
Dan agar Park Tae Min tidak bisa melanjutkan risetnya, mereka meminta agar dia dikeluarkan dari sekolah selamanya.
Tapi Park Tae Min, yang tinggal sendirian, tidak menyerah, dan melalui eksperimen terhadap makhluk hidup, akhirnya berhasil dalam eksperimennya. Dan Park Tae Min itu, masih hidup sampai sekarang. Dialah pimpinan dari Goldfish. Tapi Pimpinan Jo juga tidak tahu dia ada dimana sekarang. Bahkan di dalam Goldfish, jumlah orang yang mengenal wajahnya sangat sedikit.
Jung Woo mendapat telpon dari penculik Soo Jung. Dia memastikan Joon Hyuk sudah menjemput Pimpinan Jo dengan baik. Joon Hyuk membenarkan dan bertanya keadaan Soo Jung. Soo Jung baik-baik saja, dan penculik itu menyuruh Joon Hyuk mengantarkan Pimpinan Jo ke tempat yang sudah dia tentukan dalam 2 jam.
Mereka akan menukar sandera. Tapi Joon Hyuk harus datang sendirian dan jangan melakukan hal yang tidak berguna. Itu syaratnya jika Joon Hyuk ingin melihat Soo Jung lagi. Joon Hyuk menyanggupi.
***
Joon Hyuk datang bersama Pimpinan Jo ke sebuah gedung tak terpakai. Tak lama, yang ditunggu datang. Penculik itu yang juga merupakan dokter di RSJ dan juga Deputy Choi keluar dari mobil. Joon Hyuk terkejut melihat Deputy Choi. Kemudian Soo Jung juga dibawa keluar mobil. Dan mereka mendekat ke arah Joon Hyuk.
“Apa mungkin... mata-mata itu memang kau?” tanya Joon Hyuk pada Deputy Choi.
Deputy Choi menanggapinya dengan senyuman sinis, “Aku kecewa padamu. Kupikir kau akan tahu lebih cepat. Semenjak kau menjadi tua, apa otakmu juga ikut membeku?”
Joon Hyuk berteriak apa Deputy Choi masih berpikir akan selamat. Deputy Choi meminta Joon Hyuk untuk tidak mengkhawatirkannya, khawatirkan saja diri Joon Hyuk sendiri karena Soo Jung masih di tangannya.
Joon Hyuk berteriak pada Soo Jung, apa dia baik-baik saja. Soo Jung baik-baik saja. Tapi dia heran kenapa Kakek Joon Hyuk sendirian, apa yang bisa dia lakukan dalam situasi itu. Soo Jung berteriak agar Kakek segera melapor pada 911. Soo Jung tampak ketakutan.
Deputy Choi meminta Joon Hyuk menyerahkan Pimpinan Jo. Joon Hyuk tidak mau, dia ingin Soo Jung dulu yang diserahkan. Lalu mereka menukar Pimpinan Jo dan Soo Jung secara bersamaan. Soo Jung berlari memeluk Kakek Joon Hyuk. Joon Hyuk berusaha menenangkan Soo Jung, semua sudah berakhir jadi Soo Jung tak perlu khawatir. Soo Jung menangis, dia bilang sebelum datang kesana dia disuntik. Joon Hyuk pun terkejut, suntikan apa. Tapi Soo Jung menggeleng tak tahu.
Joon Hyuk menoleh pada Deputy Choi, meminta penjelasan. Deputy Choi mengeluarkan sebuah jarum suntik yang sudah kosong. Deputy Choi bilang itu hanya sejenis jaminan. Karena Joon Hyuk mengetahui identitasnya, jadi dia berjaga-jaga. Joon Hyuk menuntut penjelasan apa yang Deputy Choi lakukan pada Soo Jung. deputy Choi bilang Joon Hyuk akan tahu seiring dengan waktu, apakah Soo Jung akan menjadi tua, muda, atau mati. Deputy Choi bertanya, apa Joon Hyuk penasaran.
“Benar. Aku ingin tahu. Karena kupikir dia akan berubah seperti istrimu. Han Won Bin!” Joon Hyuk memanggil Won Bin.
Won Bin keluar dari persembunyian sambil menodongkan pistol pada wanita tua yang di RSJ. Joon Hyuk bilang dia tak ingin melakukan itu, tapi untuk melawan monster terkadang seseorang harus menjadi monster juga. Joon Hyuk meminta penawar, dan dia akan mengembalikan istri Deputy Choi dengan selamat.
Deputy Choi tak terpengaruh dengan ancaman Joon Hyuk, “Sebenarnya aku ingin membiarkanmu hidup, tapi sepertinya aku tidak punya pilihan. Bagaimana jika aku tidak memberimu penawarnya?”
“Kalau begitu apa boleh buat. Hei, Han Won Bin.” Joon Hyuk memberikan kode pada Won Bin.
Won Bin menodongkan pistolnya pada Deputy Choi. Lalu memutar arah pada Joon Hyuk. Joon Hyuk bingung apa yang dilakukan Won Bin, harusnya Won Bin menodong Deputy Choi, bukan dirinya.
“Kau tidak tahu bagaimana rasanya menjadi monster yang sesungguhnya. Karena itulah kau kalah seperti ini. Jika aku membereskanmu, aku bisa kembali seperti semula.” Ujar Won Bin.
Tampaknya saat di RSJ Won Bin dipertemukan dengan Deputy Choi oleh dokter itu. Dan Deputy Choi memintanya berkhianat dengan membunuh Joon Hyuk, dengan imbalan obat penawar. Won Bin memastikan Deputy Choi membawa obat penawarnya. Deputy Choi membenarkan, dia sudah membawanya.
“Maafkan aku. Selamat tinggal.” Won Bin menembak Joon Hyuk. Darah keluar dari dada Joon Hyuk, dan Joon Hyuk pun terkapar.
***
Bersambung ke episode 9~
***
Preview Episode 9:
Won Bin sudah berubah menjadi muda lagi. Dia bermain di klub malam bersama beberapa orang wanita. Tiba-tiba terdengar bunyi ponsel berdering. Itu adalah ponsel Won Bin yang terjatuh di bawah.
Won Bin menunduk mengambil ponselnya di bawah. Saat dia duduk kembali dan menjawab telpon, Won Bin berubah kembali menjadi tua. Para wanita berteriak kaget dan ketakutan. Mereka berlarian keluar.
Won Bin heran, tapi mendengar suaranya yang kembali berubah. Won Bin bercermin di ponsel dan bisa dipastikan wajahnya pun berubah, Won Bin berteriak frustrasi.
***
Cuap-cuap:
Akhirnya sedikit terkuat, apa dan siapa itu Goldfish sebenarnya.
wahh ternyata bener Won Bin berkhianat?? kok jahat banget sih dia sama Joon hyuk :(
ReplyDeleteakhirnya ketauan juga ya Goldfish itu asal usulnya gimana. Kalo beneran ada didunia obat seperti itu, haduh kacau deh penuh sesak bumi ini -_-
Kira2 nanti joonhyuk selamat gak?
ReplyDelete