What Happens To My Family Episode 12 – 2

Nyonya Heo bicara pada Kang Jae. Dia menginginkan Kang Hae memutus semua hubungan dengan keluarganya setelah menikah dengan Hyo Jin. Dia juga meminta Kang Jae tidak melibatkan Hyo Jin dalam acara apapun di keluarga Cha, karena dia pikir Hyo Jin tidak bisa menangani keluarga Cha.

Tanpa diduga, Kang Jae menyetujui keinginan calon mertuanya itu. Dengan alasan kalau dia juga tidak bisa memperhatikan keluarganya karena kesibukannya bekerja.

Tapi selain itu, ternyata Nyonya Heo juga meminta Kang Jae untuk tinggal bersamanya setelah menikah. Kang Jae juga tak masalah dengan hal itu karena dia juga akan lebih sering di RS dan lebih baik Hyo Jin berada di samping Nyonya Heo.

Nyonya Heo kemudian bilang bahwa biasanya seorang anak laki-laki menuruni sifat ayahnya, tapi Kang Jae tidak sama sekali dan itu membuatnya merasa lega. Kang Jae nampak tak senang mendengar hal itu.

Saat Kang Jae mengantar Nyonya Heo, mereka melihat Hyo Jin sedang duduk termenung. Hyo Jin lalu menanyakan kapan Kang Jae ada waktu luang untuknya. Kang Jae bilang ada satu hari di minggu depan. Maka Hyo Jin mengajak Kang Jae untuk menikah di hari itu. Hyo Jin juga meminta hal itu pada ibunya.

Ibunya heran dengan sikap Hyo Jin, apa Hyo Jin sakit. Hyo Jin mengiyakan. Dia sangat sakit karena sangat menyukai Kang Jae.

***

Seorang pegawai mengantarkan banyak surat pada Kang Shim dan mengatakan bahwa Kang Shim harus memisahkan surat itu berdasarkan departemen tujuan dan mengantarkannya sendiri ke departemen tujuan. Itulah perintah yang diberikan pada Kang Shim.

Kang Shim pun merasa kesal, karena ini pasti ulah Tae Joo agar membuatnya mengundurkan diri. Tapi Kang Shim tak mau menyerah.

Sementara itu Tae Joo mulai menerima karma. Dia salah memanggil Sekretaris Gong dengan nama Kang Shim. Lalu saat masuk ke ruangannya, dia melihat bayangan Kang Shim yang sedang menggodanya. Di meja dan di sofa. Tae Joo benar-benar terkejut dan mengira kalau itu benar-benar Kang Shim. Tae Joo bahkan mencubit pipinya sendiri untuk membuktikan bahwa dia tidak sedang bermimpi.

Sikapnya itu membuat Sekretaris Gong merasa heran. Lalu Sekretaris Gong melaporkan hal itu pada Kang Shim, kalau Tae Joo selalu salah memanggil namanya dan Tae Joo berteriak sendiri di ruangannya. Sekretaris Gong merasa takut.

***

Young Seol menyarankan agar Dal Bong membuang perasaannya jika Dal Bong memang punya perasaan pada Seo Wool. Karena menurut Young Seol, Seo Wool tidak cocok untuk Dal Bong. Dan dia tidak pernah salah menilai orang dalam hal percintaan.

Dal Bong tertawa, berpikir kalau Young Seol seperti itu karena dendam pada Seo Wool masalah jus.

Tapi Young Seol kemudian bilang kalau dia melihat aura lain saat Seo Wool bersama Eun Ho. ‘Itu milikku, tapi terlihat bukan, tapi benar-benar milikku’. Dal Bong tampak memikirkan hal itu.

***

Kakek bertanya pada Seo Wool, bagaimana dengan pernikahan Seo Wool dan Dal Bong. Dengan tergagap Seo Wool bilang kalau Dal Bong belum siap untuk menikah. Kakek kemudian meminta Seo Wool mengantarnya ke tempat kerja Dal Bong. Kakek ingin melihatnya sendiri.

Seo Wool menghubungi Dal Bong tentang hal itu dan membuat Dal Bong kalang kabut karena pekerjaannya yang hanya pencuci piring di dapur restoran.

Begitu sampai di restoran, Seo Wool dan Manajer dibuat bengong melihat Dal Bong mengenakan pakaian chef. Dal Bong menyambut kakek dan tak memberikan kesempatan pada Seo Wool juga Manajer yang kebingungan dengan pakaiannya.

Dal Bong mengajak kakek masuk ke dapur. Semua orang yang ada di dapur memberi salam dan memberitahu Kakek kalau Dal Bong adalah chef yang handal. Rupanya mereka bekerja sama dengan Dal Bong untuk membuat Kakek terkesan.

Saat Kakek selesai mencicipi masakan Dal Bong dan memuji kelezatannya, Chef datang. Semuanya tegang, kecuali kakek yang tak tahu apa-apa. Chef yang terkenal galak pun langsung memarahi Dal Bong dan meminta kembali pakaiannya.

Tentu saja tak ada yang bisa membantah atau membantu Dal Bong, karena Chef tidak mau mendengar penjelasan salah satu orang dapur. Dengan menahan rasa malu, Dal Bong membuka pakaian chef dan memberikannya pada Chef. Dal Bong lalu meminta maaf pada kakek, dan sudah jelas kakek sangat marah karena dibodohi Dal Bong. Kakek keluar dari dapur dengan kesal.

“Kau ingin menikah dengan pria itu? Pria yang tidak punya harga diri dan hanya peduli dengan penampilan luar?” ujar Kakek dengan kesal pada Seo Wool yang menyusulnya ke luar.

Seo Wool ingin memberikan penjelasan, tapi kakek tak memberikan kesempatan dan segera pergi dari sana.

***

Tae Joo melihat-lihat rumah yang akan dia sewa bersama seorang pria yang mengaku sebagai pemilik rumah itu (pria sama yang dihubungi Kang Shim, selanjutnya aku sebut Penjual). Penjual menawarkan agar Tae Joo membeli rumah itu karena akan menjadi investasi yang bagus, tapi Tae Joo tidak mau, dia hanya ingin menyewa.

Penjual lalu menghubungi Kang Shim dan memberitahu kalau akan ada penyewa yang masuk ke apartemen yang akan dibeli Kang Shim. Jadi Penjual akan mengambil uang dari penyewa itu sebesar 300 juta won, dan Kang Shim tinggal menambahkan 50 juta won, maka apartemen itu jadi milik Kang Shi. (Sejak awal kemunculannya, feeling-ku gak baik nih sama si Penjual yang ingin menjual apartemen dengan harga murah..hm…)

Kang Shim sangat senang mendengarnya dan memikirkan dari mana dia akan mendapatkan 50 juta won itu. Yang terlintas di pikiran Kang Shim adalah ayah.

Kang Shim lalu pulang dan mengutarakan maksudnya untuk meminjam uang untuk membeli apartemen untuk investasi. Ayah bilang Kang Shim seharusnya memikirkan tentang pernikahan, bukan investasi.

Kang Shim bilang dia tidak akan menikah sepanjang hidupnya. Karena itulah dia membeli rumah untuk masa tuanya nanti. Kang Shim tidak mungkin nantinya hidup bersama Kang Jae dan Dal Bong yang menikah. Kang Shim berjanji akan membayar kembali uang ayah bersama dengan bunganya.

Ayah siap makan bersama Kakek dan Seo Wool. Ayah memperkenalkan kakek pada Kang Jae yang baru pulang dan naik ke atas tanpa menyapa. Ayah bilang Kang Jae yang kelelahan dari RS tidak tahu jika ada tamu. Lalu ayah memperkenalkan kakek pada Kang Shim.

Kakek melihat Kang Shim sudah cukup usia untuk menikah dan membahasnya, membuat Kang Shim tidak nyaman.

Lalu Kang Shim mengambil makan duluan tanpa mempedulikan Kakek yang lebih tua. Sikapnya itu membuat Kakek tercengang, serta membuat Seo Wool dan ayah merasa tak canggung.

Kakek bilang pada Seo Wool, bahwa semakin dia melihat keluarga Cha maka semakin buruk kelihatannya. Kakek mengeluhkan anak-anak Cha yang tak punya tatakrama. Seo Wool berusaha menjelaskan bahwa mereka semua sebenarnya orang yang baik jika Kakek lebih mengenalnya.

“Apa aku bilang mereka orang yang buruk? Aku bilang mereka tidak punya tatakrama.” Ujar kakek kemudian naik ke kamar Seo Wool.

Di kamar kakek menghela nafas panjang, lalu melihat foto Seo Wool remaja bersama ‘Dal Bong’.

Dal Bong berjalan pulang dengan lesu dan melihat Seo Wool yang berdiri di dekat tiang listrik. Dal Bong berhenti sebentar menatap Seo Wool, lalu hendak kembali berjalan begitu Seo Wool menyadari kehadirannya. Tapi pertanyaan Seo Wool menghentikannya.

Seo Wool bertanya apa Dal Bong dimarahi Chef? Seo Wool meminta maaf. Dia merasa seharusnya dia memang kembali ke Hongseong, sehingga kakek tidak akan muncul dan Dal Bong tidak akan malu. Dal Bong meminta Seo Wool melupakan hal itu. Seo Wool bertanya lagi kenapa Dal Bong berakting seperti tadi?

“Karena aku tidak mau merasa kecil. Memangnya kenapa? Yoon Eun Ho bahkan mengantar kakekmu dalam mobil bagusnya, tapi aku tidak punya apapun untuk ditunjukkan kecuali menjadi pencuci piring di restoran Eun Ho. Aku sungguh tidak menyukai itu. Itulah sebabnya.”

“Mengapa kau ingin terlihat baik di depan kakekku?” tanya Seo Wool dengan polosnya. “Menunjukkan dirimu yang sebenarnya tidak masalah untuknya, tapi kenapa?”

Dal Bong mendekat pada Seo Wool, “Karena aku ingin menahanmu, itulah sebabnya. Jadi aku ingin terlihat baik di depan Kakek. Jika aku terlihat seperti pria yang dapat dipercaya untuk kakekmu, aku pikir aku bisa menahanmu. Jadi..”

Seo Wool berkaca-kaca, “Dal Bong-ah..”

“Maafkan aku. Aku berakhir dengan menunjukkan sisi menyedihkan dari diriku. Itulah aku. Aku jenis pria yang hanya bisa sebagus itu.”

Seo Wool memeluk Dal Bong dan menangis haru, “Terima kasih. Karena kau melakukan sesuatu seperti itu untukku, terima kasih banyak.”

Dal Bong tak mengatakan apapun lagi, dan hanya membalas pelukan Seo Wool dengan sangat erat.

Tanpa mereka sadari, ternyata Kakek mendengarkan semua percakapan tadi. Dan sepertinya ungkapan perasaan Dal Bong membuat pandangan Kakek pada Dal Bong berubah.

***

Ketua Moon kembali dari bulan madu dan langsung pergi ke kantor. Tepatnya langsung menemui Tae Joo dan marah-marah karena Tae Joo berani memecat Kang Shim. Ketua Moon bahkan berusaha menendang Tae Joo dan mengejarnya yang menghindar, tanpa mempedulikan banyak pegawai yang melihat mereka.

Kang Shim menerima telpon dari ayah yang akhirnya bersedia meminjamkan uang untuk Kang Shim. Kang Shim terharu dan senang mendengarnya dan berjanji akan mengembalikan uang ayah beserta bunganya.

Belum selesai Kang Shim bicara, Tae Joo dan Ketua Moon masuk ke ruangannya. Kang Shim pun spontan menyapa mereka dan mengabaikan ayah. Kang Shim juga tak memutus telpon saking terkejutnya, hingga ayah bisa mendengarkan percakapan Kang Shim dengan Tae Joo dan Ketua Moon selanjutnya.

Ketua Moon dengan marah menyuruh Tae Joo dan Kang Shim bertukar posisi mulai hari ini. Kang Shim kembali ke kantor Ketua dan Tae Joo berkantor di ruang surat itu. Ketua Moon bilang daripada Kang Shim, mulai hari ini Tae Joo lah yang akan mengurus surat-surat.

Ayah Cha yang mendengar dari seberang telpon berteriak senang, memuji kerja bagus Ketua Moon.

Tae Joo tidak mau. Ketua Moon bersikeras, itu adalah perintah Ketua. Tanpa sengaja keluar kata ‘Ayah’ dari mulut Tae Joo. Membuat dirinya sendiri, Ketua Moon, Kang Shim, dan ayah Cha terkejut.

Ketua Moon dan Kang Shim terkejut karena Tae Joo tak pernah memanggil Ketua Moon dengan sebutan ayah. Sedangkan Ayah Cha terkejut karena menyadari bahwa Direktur yang menyusahkan Kang Shim adalah anaknya Ketua Moon.

  

…Bersambung ke episode 13…

 

Note:

Sedikit penjelasan. Rupanya Kang Shim memutuskan untuk tidak menikah seumur hidupnya karena dia pernah dikhianati pria yang dia cintai. Pria itu mencampakkan Kang Shim dan menikah dengan wanita lain yang lebih kaya.

Sedangkan untuk alasan Kang Jae tidak percaya dengan cinta, dan juga tak mau menikah…jawabannya ada di episode 18. Hehe.. Sabar ya.. aku juga belum nonton.