What Happens To My Family Episode 9 – 1

Kang Shim menawarkan diri untuk menghubungi pihak asuransi untuk menangani mobil mereka yang ban-nya pecah. Tapi Tae Joo tidak mau, dengah harga dirinya yang tinggi dia hendak menggantinya sendiri.

Tapi tenaganya tak setinggi harga dirinya, untuk menurunkan ban pengganti saja Tae Joo membutuhkan waktu 22 menit, belum lagi dia susah payah membuka ban.

Kang Shim melihatnya dengan kesal, dia berharap mereka tak semalaman berada disana. Tae Joo yang tangannya kesakitan saat berusaha membuka ban masuk ke dalam mobil dan langsung berseru tanpa tahu Kang Shim sedang menghubungi ayah.

Ayah menjadi panik karena mendengar Kang Shim bersama seorang pria. Kang Shim bilang dia bersama wakil Hong. Tapi ayah tak percaya karena dia mendengar suara seorang pria dan terus bertanya. Kang Shim kemudian sengaja menutup telpon dengan alasan sinyal tidak bagus.

Kang Shim yang kesal marah-marah pada Tae Joo yang memilih menggunakan jalan pintas daripada jalan utama. Dan Tae Joo bahkan tidak mengerti navigasi mobil hingga membuat mereka kehilangan jalan utama dua kali.

Kang Shim juga menyebut Tae Joo keras kepala karena tidak mau menghubungi pihak asuransi sehingga sudah disana hingga lewat 11 malam.

Tae Joo merajuk, dia sudah melakukan yang terbaik, bahkan tangannya terluka. Kang Shim tak peduli dan meminta nomor telpon asuransi.

***

Dal Bong mengajak Seo Wool pulang, tapi Seo Wool tidak mau. Dia memberitahu Dal Bong kalau Eun Ho menawarkan sebuah pekerjaan pada Dal Bong. Dal Bong tentu saja tidak mau, kenapa dia harus bekerja di tempat musuhnya itu. Dal Bong yang marah pergi keluar sendirian. Seo Wool menyusul.

Dal Bong marah, kenapa Seo Wool melakukan sesuatu yang tidak dia minta. Seo Wool bilang Eun Ho memikirkan Dal Bong dan menawarkan pekerjaan, Dal Bong tak seharusnya marah pada orang baik seperti Eun Ho. Dal Bong bilang Eun Ho bukan membantunya, tapi menertawakannya. Seo Wool bilang apa Dal Bong merasa malu karena temannya pemilik restoran dan Dal Bong hanya seorang pekerja paruh waktu? Apakah itu membuat harga diri Dal Bong terluka?

Seo Wool: “Apa kau tahu siapa orang yang paling buruk di dunia ini? Itu adalah orang yang membandingkan status sosial. Dan orang yang tidak bisa mengakui kesalahan yang dia buat, sementara menyalahkan dunia, orang tua, dan orang lain. Orang-orang seperti itu dilanda mentalitas korban (merasa dirinya sebagai korban ketidakadilan hidup). Kau tahu?”

Dal Bong: “Benar. Aku tidak berharga! Aku tidak memiliki tujuan hidup, dan aku terserang mentalitas korban dan rendahan! Kapanpun aku melihat orang seperti dia aku menjadi sangat frustasi dengan dunia. Dan saat aku melihat orang yang tumbuh di keluarga yang baik bermain-main dengan uang orang tua mereka, aku juga merasa frustrasi! Apa yang akan kau lakukan dengan itu?!”

Seo Wool bilang tidak ada yang bisa dia lakukan, Dal Bong hidup saja seperti itu sepanjang hidup. Seo Wool bilang kebencian Dal Bong pada Eun Ho itu hanya seperti rumput yang bisa Dal Bong lewati dengan mudah dan meneruskan perjalanan. Kenapa Dal Bong malah terus menginjak rumput itu. Dan itu membuat Dal Bong menjadi tak berguna seperti yang dia katakan tadi.

Seo Wool juga bilang, baik Dal Bong yang merasa dunia tak adil dan Eun Ho yang mabuk karena ibunya akan menikah lagi, mereka berdua sama saja. Dua orang teman yang sama-sama tidak berguna. Seo Wool kemudian pergi.

Dari tangga, ternyata Eun Ho mendengarkan perdebatan itu. Eun Ho bergumam, kali ini Seo Wool yang menang.

***

Kang Shim akhirnya memanggil perusahaan asuransi dan masalah mereka ditangani dengan baik. Tae Joo yang masih merasa bersalah, memandang Kang Shim dari kejauhan.

Saat akan pulang, Tae Joo akhirnya mengungkapkan alasan dia mengajak Kang Shim lembur. Karena Baek Seol Hee ada di rumahnya, dan dia tidak mau berada dalam satu rumah, dan karena hari minggu dia tak bisa mengubungi temannya.

“Jadi aku menghubungimu Sekretaris Cha, untuk pergi dalam perjalanan bisnis tanpa tujuan. Semua yang terjadi hari ini, aku mengakui bahwa aku sudah egois.”

Kang Shim bingung, apa Tae Joo sedang minta maaf padanya sekarang? Tae Joo membenarkan. Lalu kenapa Tae Joo menentang pernikahan Ketua Moon? Kang Shim bilang Tae Joo bukan dalam usia yang tidak bisa tidak mengerti. Dengan cara yang keren dan matang, seperti orang dewasa, Tae Joo seharusnya memberikan selamat.

“Aku tidak pernah bisa bersikap seperti orang dewasa. Seperti bagaimana aku tidak pernah bisa duduk berhadapan dengan seseorang dan makan.” Ujar Tae Joo dengan serius.

***

Kang Shim yang mengendap-endap melihat keadaan untuk kembali ke rumah tak sengaja bertemu dengan Young Seol yang juga sedang mengendap-endap.

Kang Shim menghadang Young Seol yang akan kabur, dan bertanya kenapa Young Seol ada disana dan mengendap-endap. Young Seol beralasan dia datang untuk memberikan kejutan ulang tahun pernikahan, tapi Kang Shim tahu kalau ulang tahun pernikahan mereka sudah lewat dan menjadi curiga.

Young Seol mengancam akan memberitahu orang-orang bahwa Kang Shim habis berkencan dengan pria jika Kang Shim memberitahu orang rumah kalau dia ada di Korea. Mereka pun sepakat menjaga rahasia masing-masing.

Tapi sayang, saat Young Seol hendak pergi, Joong Baek memergokinya. Young Seol terkejut, lalu tersenyum dan berkata ‘kejutan’. Tapi Joong Baek kemudian menyeretnya pergi. Melihat Joong Baek yang tampak marah, Kang Shim yakin Young Seol telah menyebabkan masalah.

Kang Shim diinterogasi ayah. Ayah bertanya Kang Shim semalam bersama siapa. Karena ayah tahu Kang Shim bukan dengan wakil Hong yang seorang wanita. Ayah juga bilang kalau ayah pernah melihat seorang pria mengantar Kang Shim, apa Kang Shim bersama pria itu. Kang Shim bilang itu bukan seorang pria, dia adalah seorang Direktur yang dia layani.

Kang Shim tak bisa menceritakan detailnya, tapi yang pasti banyak kesalahpahaman dengannya, sehingga perasaan dan pekerjaan mereka menjadi kusut.

Ayah malah jadi menduga kalau Tae Joo yang menyebabkan Kang Shim diturunkan jabatannya karena Kang Shim menciumnya saat mabuk. Ayah ingin memberi pelajaran pada Tae Joo.

Kang Shim malah menjadi marah karena ayah malah membayangkan hal yang gila. Dia bukan gadis berumur 12 tahun. Dia sudah bekerja 15 tahun. Jika dia memutuskan untuk keluar, dia akan keluar. Dan jika dia memutuskan untuk berjuan, dia akan berjuang. Kang Shim meminta ayah untuk tidak membuatnya menjadi semakin buruk. Ayah jadi bingung, apa yang dia lakukan hingga membuatnya menjadi semakin buruk?

***

Bibi dalam mood yang jelek pagi itu. Bibi bahkan tidak bisa melanjutkan masak sarapan dan menyerahkan semua pada Seo Wool. Bibi masih kepikiran Young Seol yang membuat masalah dengan berjudi dan meninggalkan hutang yang cukup besar.

Sementara itu, Young Seol sedang bersama Joong Baek yang sangat marah. Joong Baek bertanya tentang kebenaran Young Seol mempunyai hutang. Young Seol kesal karena orang itu datang dan menyebabkan masalah dengan suaminya. Joong Baek membentak Young Seol dan menyuruhnya duduk.

“Kau, jawab aku dengan benar. Apa kau benar-benar menggunakan semua uang itu untuk berjudi? Kesampingkan cerita dan keadaan pribadi. Jawab saja ya atau tidak. Apa kau benar-benar menghabiskan semua uang itu? Tidak, kan? Ada sebuah kesalahpahaman, kan, Young Seol?”

Masih ada sedikit kepercayaan Joong Baek pada Young Seol. Tapi Young Seol menjawabnya dengan meminta maaf dan berlutut. Joong Baek pun menyadari kalau semua itu benar. Joong Baek berteriak dan berjalan tak karuan. Dia membentak Young Seol yang menangis agar tidak menangis. Karena yang seharusnya menangis bukanlah dia. Joong Baek kembali berteriak kesal.

(Aku rasa Joong Baek kalau bukan orang baik, sudah memukul istrinya deh.. tapi dia nahan kekesalannya dengan hanya berteriak dan berjalan tak karuan. Bayangkan saja istrinya punya hutang begitu besar tanpa sepengetahuannya. Aku saja ikut arisan gak boleh sama suamiku, cos sama aja kayak ngutang kalau dapatnya duluan, hehe…)

***

Ayah mengajak bibi sarapan. Tapi bibi tidak mau karena dia merasa tak punya nafsu makan. Ayah mengira bibi tidak mood karena Young Seol yang tak kunjung memberi kabar. Ayah bilang jika dia tak memberi kabar, itu berarti keadaannya sedang baik.

Lalu ayah merajuk, dia juga tak akan makan jika bibi tak makan. Akhirnya bibi pun mau makan, karena dia tak bisa membiarkan kakaknya itu kelaparan karena dirinya.

Di ruang makan, Dal Bong datang belakang. Dia dan Seo Wool masih dalam situasi tak nyaman. Seo Wool bahkan menyimpan mangkuk sup untuk Dal Bong dengan kasar. Ayah mengajak Seo Wool makan bersama, tapi Seo Wool menolak. Kang Shim bilang jika Seo Wool tak makan itu akan membuat mereka tak nyaman, jadi Seo Wool makan saja.

Dal Bong menegur Kang Shim yang bicara agak kasar. Kang Shim bilang orang bicara agar dimengerti bukan untuk sopan santun. Tapi Dal Bong bilang Kang Shim harus bersopan santun jadi orang akan mengerti.

Kang Shim pun bertanya pada Seo Wool, apa Seo Wool keberatan dengan cara bicaranya. Seo Wool bilang tidak, dia tak masalah. Kang Shim kemudian permisi pada semuanya hendak merapikan diri karena dia harus pergi kerja pagi. Tapi perkataan Kang Jae membuatnya kembali duduk.

Kang Jae bilang bahwa Direktur Kwon ingin bertemu dengan ayah. Kang Jae bilang dia sudah memutuskan untuk melakukan pernikahan itu. Bahkan jika ayah menentangnya, dia tetap akan melakukannya, karena dia sudah menyetujuinya.

Semua orang terkejut. Bibi bertanya bagaimana bisa Kang Jae memutuskan keputusan seperti itu sendirian tanpa melibatkan keluarga. Kang Shim juga bertanya apa Kang Jae sudah menceritakan tentang keluarga mereka. Kang Jae bilang dia sudah mengatakannya dan mereka menerimanya. Kang Jae menawarkan hari selasa untuk pertemuan itu karena Direktur sibuk di hari yang lain.

Bibi protes bagaimana bisa mereka mengadakan pertemuan keluarga di saat calon menantu belum memperkenalkan diri. Kang Jae bilang dia yang melarang Hyo Jin melakukan itu, karena hanya akan menyusahkan. Kang Jae bilang pada ayah, jika ayah tidak nyaman dengan itu (pertemuan keluarga), ayah tidak perlu melakukannya. Ayah hanya terdiam.

Bibi: “Walaupun begitu..pernikahan tetap harus adil.”

Kang Jae: “Formalitas dan prosedur seperti itu..kami memutuskan untuk tidak melaluinya.”

Dal Bong bertepuk tangan memuji kakaknya itu sangat menakjubkan hingga membuatnya tak bisa menutup mulut, yang sebenarnya menyindir. Lalu Kang Shim pamit jika tak ada lagi yang perlu dia dengar. Dal Bong tak terima, bagaimana bisa noona-nya itu pergi begitu saja.

Kang Jae pun pamit pergi. Dal Bong menghentikannya. Bagaimana bisa Kang Jae melempar bom begitu saja lalu pergi. Kang Jae kesal, apa pernikahannya adalah sebuah bom. Dal Bong bilang tentu saja itu sebuah bom, apa itu terlihat seperti bunga? Kalau begitu, Kang Jae bilang tidak ada yang bisa dilakukan.

Dal Bong menyusul Kang Jae ke kamar dan meminta Kang Jae memikirkan lagi keputusannya. Kang Jae bilang dia sudah memikirkannya dengan keras. Tapi tetap saja menurut Dal Bong itu tidak benar. Jika Kang Jae ingin menikah, Kang Jae harus membawa gadis itu dan memperkenalkan diri dengan baik dan paling tidak pura-pura kalau Kang Jae mendapat persetujuan.

Dal Bong: “Kau tahu apa artinya kau untuk ayah. Bagaimana bisa kau sewenang-wenang memutuskan pernikahan semacam itu?”

Kang Jae: “Ini hidupku. Bukan hidup ayah.”

Dal Bong berteriak kesal, apa Kang Jae benar-benar akan seperti itu. Kang Jae tak menjawab dan menyuruh Dal Bong minggir karena dia akan berangkat.

Dal Bong: “Kita lihat bagaimana baiknya hidupmu, hyung. Aku akan berubah hanya karena kau. Aku akan membuktikan padamu bahwa aku bisa berubah tanpa melakukan sesuatu yang kau lakukan.”

Kang Jae malah bilang agar Dal Bong hidup seperti itu. Kang Jae kemudian pergi keluar kamar dan keluar rumah tanpa menyapa ayah lagi yang masih termenung di meja makan.

Ayah kemudian beranjak bangun, dan menyuruh Seo Wool melanjutkan makan karena dia sendiri sudah tidak nafsu makan. Bibi mendesah, anaknya, anak ayah, semuanya pembuat masalah. Bibi pun kemudian beranjak pergi. Seo Wool tampak bingung dengan keadaan itu.

***

…Bersambung ke bagian 2…

 

Note: Errr…sebel banget sama Kang Jae, dia memutuskan pernikahan itu sendiri dan bahkan melarang calon istrinya untuk datang ke rumah. Walau Kang Jae bilang itu hanya akan menyusahkan, tapi yang terlihat justru sepertinya Kang Jae tidak mau Hyo Jin melihat bagaimana keluarganya yang sebenarnya. Seakan malu.