Pinocchio Episode 8 – 1

Pinocchio.E08.mkv_000032407_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000042516_thumb1

Dal Po terkejut melihat orang itu mirip dengan kakaknya. Dan saat orang itu menyebutkan nama, Ki Jae Myung, memang benar dia adalah kakak yang selama ini Dal Po cari. Tapi seakan belum percaya dengan apa yang di dengarnya, Dal Po menanyakan lagi siapa nama orang itu.

“Jae Myung. Ki Jae Myung.” Jae Myung mengulurkan tangan untuk bersalaman. Dal Po menatap tangan itu dengan ragu.

“Aku selalu berpikir aku akan menangis jika aku menemukan kakakku. Karena aku sangat merindukannya…aku pikir aku akan menangis dalam pelukannya. Aku pikir air mata yang aku tahan selama 10 tahun terakhir akan mengalir seperti sebuah sungai. Tapi…”

Pinocchio.E08.mkv_000056526_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000076176_thumb1

Dal Po teringat dengan kebakaran kontainer yang diduga dilakukan dengan sengaja oleh Moon Duk Soo. Dal Po juga teringat Yoo Rae memberitahu bahwa Moon Duk Soo itu adalah orang yang diwawancara saat kebakaran pabrik. Dan Chan Soo yang mencari tersangka lain yang mungkin selain Moon Duk Soo. Dan Dal Po sendiri yang mencurigai orang yang dia ajak bertemu sebagai kaki tangan Moon Duk Soo atau tahu dimana keberadaan Moon Duk Soo.

Dal Po tersadar dari lamunannya karena Jae Myung yang menanyakan namanya.

“Aku mendapat firasat yang sangat buruk. Firasat buruk bahwa kakakku mungkin telah melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dia lakukan. Aku merasa takut. Itulah mengapa aku…”

Pinocchio.E08.mkv_000097842_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000113921_thumb1

Dal Po menyambut uluran tangan Jae Myung, “Namaku adalah… Choi Dal Po.”

Jae Myung tersenyum.

“..Aku tidak bisa mengatakan padanya namaku yang sebenarnya.”

***

Episode 8: Satu Hari Keberuntungan

Pinocchio.E08.mkv_000150067_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000153437_thumb1

Chan Soo datang ke General Square tempat pertemuan Dal Po dan Jae Myung. Dal Po melihatnya dan tampak tegang, dia tak menyimak perkataan Jae Myung. Dal Po langsung menarik tangan Jae Myung dan mengajaknya pergi ke tempat yang lebih sepi. Dan gantian, Chan Soo melihat Dal Po yang menjauh.

Begitu sampai di depan sebuah café, Dal Po mendapat telpon dari Chan Soo yang menanyakan keberadaannya. Dal Po berbohong dengan berkata bahwa dia ada di kantor polisi. Chan Soo kemudian menutup telponnya.

Pinocchio.E08.mkv_000209861_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000229484_thumb1

Dal Po lalu menghampiri Jae Myung yang sudah duduk duluan. Dal Po bilang Jae Myung pasti kaget karena dia menelpon tiba-tiba. Jae Myung membenarkan, tapi dia juga merasa senang. Jae Myung mengembalikan uang perbaikan bemper yang saat itu diminta Tuan Han (Ahjussi teman Jae Myung). Karena Tuan Han meminta itu dari Dal Po tanpa dia tahu dan dia tidak punya maksud meminta uang itu.

Dal Po tidak mau menerimanya, dia bahkan menemui Jae Myung untuk memberikan uang tambahan karena menurutnya uang yang sebelumnya mungkin kurang (tapi ini sebenarnya alasan ya, kan Dal Po menemui Jae Myung karena curiga terlibat dengan Moon Duk Soo). Tapi akhirnya Jae Myung memutuskan untuk tidak mengembalikan uang dan Dal Po tidak perlu memberikan tambahan.

Pinocchio.E08.mkv_000252843_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000267367_thumb1

Tapi Dal Po khawatir Jae Myung akan dapat masalah di tempat kerja jika tidak memperbaiki bemper itu. Jae Myung bilang itu adalah truk miliknya, tahun depan akan menjadi tahun kesepuluh-nya bekerja mengantar air minum. Jadi dia tidak perlu mengendarai truk milik orang lain.

“Melihat cara berpakaianmu..kau tidak terlihat seperti orang kantoran?”

“Sebelumnya, aku dulu seorang sopir taksi.”

“Jadi kau dalam pekerjaan transportasi juga. Apa yang kau lakukan sekarang?”

“Aku berhenti menjadi sopir taksi, dan beristirahat.”

Pinocchio.E08.mkv_000288634_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000293027_thumb1

Oh..Jae Myung pun mengerti kalau Dal Po pengangguran. Jae Myung pun akan mentraktir Dal Po kali ini dan segera menuju kasir. Dal Po menyusul, dia yang akan membayarnya. Jae Myung tampak keberatan dan menanyakan usia Dal Po. Dal Po menjawab 27 tahun.

“Aku 30 tahun. Karena aku cukup tua untuk menjadi kakakmu, aku akan membayarnya. Oke?”

“Ya…Hyung.”

Pinocchio.E08.mkv_000301918_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000304687_thumb1

Jae Myung tersenyum. Dan pandangan Dal Po tak lepas dari wajah Jae Myung. Dal Po menatap lekat-lekat wajah kakak yang dia rindukan. Tampak mata Dal Po sedikit berkaca-kaca.

Pinocchio.E08.mkv_000343352_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000349600_thumb1

Saat hendak pulang, Jae Myung merangkul Dal Po. Dal Po terpana dan menatap kakaknya. Jae Myung lalu bertanya sambil melihat pantulan mereka di kaca mobil, apakah mereka mirip? Dal Po tak mengerti. Jae Myung menjelaskan bahwa Tuan Ha mengatakan bahwa dia dan Dal Po mirip.

“Apa pendapatmu? Apa kau pikir kita mirip? Aku tidak bisa mengatakannya.”

Dal Po mengangguk, “Ya, kita mirip. Kita berdua sangat mirip.”

Pinocchio.E08.mkv_000373291_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000381244_thumb1

“Benarkah? Bagaimanapun, senang bertemu denganmu.” Jae Myung mengulurkan tangan.

“Aku juga.” Sambut Dal Po.

Jae Myung melihat Dal Po sepertinya orang yang sangat baik. Jae Myung bilang Dal Po bisa saja melarikan diri setelah menggores bemper, tapi Dal Po malah meninggalkan nomor ponselnya. Jae Myung menepuk lengan Dal Po. Dia yakin Dal Po akan menemukan pekerjaan yang bagus secepatnya.

Pinocchio.E08.mkv_000394479_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000401674_thumb1

Jae Myung hendak menarik tangannya untuk pergi, tapi Dal Po menahannya dan bahkan mempererat jabatan tangannya.

“Bisakah aku..memanggilmu kakak?”

“Ya…tentu saja, kau bisa melakukannya. Tapi aku ragu kita akan punya alasan lain untuk bertemu lagi.”

Dal Po bilang jika saja nanti mereka nanti tidak sengaja bertemu. Jae Myung setuju. Dia tersenyum dan menepuk lengan Dal Po lagi, lalu masuk ke mobilnya dan pergi.

Pinocchio.E08.mkv_000429204_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000431222_thumb1

Dal Po menatap kepergian kakaknya dengan sedih.

“Ada ratusan pertanyaan yang aku punya untuk ditanyakan pada kakakku jika aku menemuinya lagi.”

Pinocchio.E08.mkv_000443406_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000445714_thumb1

Dal Po menyetop taksi dan meminta sopir taksi untuk mengikuti truk Jae Myung secara diam-diam.

“Bagaimana dia menjalani hidupnya, apakah dia sehat atau tidak..atau apakah dia pernah menikah.”

Pinocchio.E08.mkv_000480337_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000487175_thumb1

Dal Po mengikuti Jae Myung sampai di depan rumahnya dan melihat Jae Myung yang berjalan menuju rumahnya. Jae Myung mengelus anjing yang ada di depan rumahnya.

“Tapi sekarang saat aku menemukan kakakku, satu-satunya pertanyaan yang bisa aku pikirkan bahkan sangat mengerikan untuk dipikirkan. Mengapa orang yang memfitnah ayahku menghilang tiba-tiba..dan mengapa nomornya ada dalam daftar nomor catatan telpon orang itu. Mungkinkah firasat buruk yang aku dapatkan ini hanya murni kebetulan? Jika.. jika ini bukan kebetulan…akankah aku bisa menangani setelah mengetahui kebenarannya?”

Pinocchio.E08.mkv_000507103_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000515071_thumb1

Dal Po melihat kakaknya masuk ke dalam rumah dan menyalakan lampu di dalam rumah. Dal Po mendekat ke rumah itu dan mengacungkan jari seperti hendak menekan bel. Tapi Dal Po tak melakukannya.

“Ketidaktentuan dari ketakutan itu cukup kejam dan berat untukku hingga ingin menghindarinya.”

***

Pinocchio.E08.mkv_000532276_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000540997_thumb1

Hyun Kyu mondar-mandir dengan kesal. Manajer Jo menegurnya, siapa yang menyebabkan masalah kali ini, ayam sabung (Da Po) atau pengintai (Yoo Rae)? Ayam sabung. Hyun Kyu berteriak kesal bahwa Dal Po benar-benar membuat kekacauan.

“Dia pergi untuk menyelidiki sebuah cerita sendirian, dan dia bahkan tidak menjawab telponnya sekarang! Dia benar-benar tidak menghormati posisiku!”

“Hai. Itu karena kau terlalu baik padanya. Jangan hanya membiarkannya begitu saja kali ini. Ada batasan seberapa banyak dia bisa melanggar batas.”

Pinocchio.E08.mkv_000565750_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000575159_thumb1

Dal Po kemudian muncul. Hyun Kyu membuat tanda agar Dal Po mendekat. Dal Po pun mendekat dan meminta maaf karena terlambat. Tapi Hyun Kyu tak terima, salah Dal Po tidak hanya itu. Hyun Kyu memarahi Dal Po karena melakukan penyelidikan sendiri, Dal {o ini reporter bukan detektif. Dal Po menyela marahnya Hyun Kyu, dia ingin menanyakan sesuatu.

“Hei, ini bukan waktunya untuk bertanya, ini waktunya untuk dimarahi dan ditegur.” Manajer Jo ikut marah.

“Apa yang harus saya lakukan jika saya kebetulan menemukan seorang tersangka sebelum polisi?”

Pinocchio.E08.mkv_000586036_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000592599_thumb1

Manajer Jo dan Hyun Kyu terkejut mendengarnya. Manajer Jo lalu bilang kalau hal itu menakjubkan. Manajer Jo menyuruh Hyun Kyu menghubungi polisi secepatnya dan meminta untuk disertakan dalam penyelidikan. Hyun Kyu pun tampak tersenyum senang. Tapi Dal Po bingung dengan maksud Manajer Jo.

Manajer Jo: “Itu sebuah kesempatan yang luar biasa untuk mendapatkan momen eksklusif penangkapan.”

Pinocchio.E08.mkv_000610696_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000611759_thumb1

Hyun Kyu: “Wow, Choi Dal Po. Kau benar-benar melakukannya. Aku tahu itu sejak kau keluar melewati batas. Ada waktu dimana kau harus mengikuti instingmu daripada mengikuti batas. Benar kan, Pak?”

Manajer Jo: “Tentu saja! Jika kau punya petunjuk, maka kau harus terus menggali. Itulah apa yang dilakukan reporter sungguhan! Ini hebat!

Manajer Jo dan Hyun Kyu tampak bersemangat dan menggebu-gebu. Hyun Kyu bertanya siapa orang yang Dal Po temukan, tersangka atau komplotan?

Pinocchio.E08.mkv_000627671_thumb3 Pinocchio.E08.mkv_000637064_thumb1

Di luar dugaan, Dal Po bilang bukan keduanya. Hyun Kyu bengong, lalu apa maksud Dal Po, apa itu petunjuk yang salah. Dal Po membenarkan.

“Tapi seperti yang anda katakan, saya punya kecurigaan, dan saya hanya mengikuti insting saya. Saya akan mengingat apa yang baru saja anda katakan, dan terus mengikuti insting saya. Terima kasih untuk nasihat bijaksana anda.”

Dal Po memberi hormat, lalu menghampiri rekan-rekannya.

Pinocchio.E08.mkv_000648596_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000654737_thumb1

Hyun Kyu masih syok, mengapa dia dan Manajer Jo berakhir seperti itu. Manajer Jo pikir mereka baru saja dibodohi si ayam sabung. Tiba-tiba Young Tae muncul membenarkan perkataan Manajer Jo sambil berjalan. Young Tak lalu memperhatikan Dal Po yang sedang berbincang dengan rekan-rekannya.

(Haha, mereka itu udah seneng karena ngira Dal Po udah nemuin tersangka. Tahunya Dal Po cuma nanya doang. Speechless deh mereka…)

***

Pinocchio.E08.mkv_000661360_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000667612_thumb1

Bum Jo terkejut mendengar Il Joo yang memutuskan untuk memisahkan dia dan In Ha dalam pencarian berita. Bum Jo meminta penjelasan. Il Joo menyatukan Bum Jo dan In Ha karena dia tidak berpikir mereka berdua akan bagus, tapi kenyataannya mereka berdua tidak buruk. Jadi dia pikir Bum Jo dan In Ha tidak apa-apa jika di pisah.

Pinocchio.E08.mkv_000680880_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000682369_thumb1

Bum Jo tidak terima, dia tidak berpikir itu ide yang bagus. Bum Jo menyusul Il Joo yang masuk ke toilet. Bum Jo bilang masih banyak yang harus dia pelajari dan perjalanan masih panjang sebelum dia menjadi seorang reporter. Bahkan Cap (Gong Joo) bilang Bum Jo belum bisa dipercaya.

“Kenapa kau menyebut namanya? Kau pikir akan lebih lama dengan siapa? Aku atau Cap?”

“Ah, itu…” Bum Jo kesulitan menjawab.

Pinocchio.E08.mkv_000697216_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000702725_thumb1

Gong Joo yang ada di toilet lalu berkata dengan keras kalau dia mendengar semuanya dan meminta Bum Jo untuk memikirkan jawabannya dengan pintar. Il Joo terkejut menyadari Gong Joo ternyata juga ada disana. Gong Joo keluar dan mengusapkan tangannya ke baju Il Joo.

“Kenapa kau menanyakan pertanyaan tajam seperti itu? Pada seorang pemuda seperti ini?” Gong Joo berusaha merangkul Bum Jo, tapi tak bisa karena Bum Jo sangat tinggi.

Pinocchio.E08.mkv_000723768_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000728348_thumb1

Il Joo kemudian bertanya untuk berapa lama mereka harus membuat Bum Jo dan In Ha bersama. Gong Joo bilang Bum Jo dan In Ha harus selalu bersama. Karena In Ha seorang Pinocchio, jadi dia tidak bisa menangani laporan sendirian. Il Joo berpendapat lain, buktinya In Ha mengurus berita klub kesehatan sendirian.

In Ha yang berada di toilet perempuan mendengarnya. Gong Joo bilang berita itu bukan pekerjaan In Ha, itu hanya mungkin karena mereka menyelidikinya bersama. Dan siapa tahu Cha Ok memberikan petunjuk pada In Ha karena dia adalah putrinya.

In Ha kesal mendengarnya. Karena Ibunya tidak memberikan apapun dan dia mengurusnya sendiri.

Pinocchio.E08.mkv_000748914_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000754343_thumb1

In Ha keluar dari toilet dan sedikit kaget melihat Cha Ok sedang bercermin disana. Dan In Ha masih bisa mendengar perbincangan Gong Joo dan Il Joo mengenai dirinya dan Cha Ok. Il Joo yakin In Ha bekerja sendiri, sedang Gong Joo yakin Cha Ok membantu In Ha.

Terdengar Bum Jo yang menyebut Gong Joo terlalu kasar. In Ha mungkin punya koneksi, tapi In Ha tetap punya kemampuan. Gong Joo mengelak, jika memang In Ha punya kemampuan maka dia seharusnya berhasil melewati proses penerimaan resmi. Ada alasan In Ha masuk melalui koneksi, tidak kurang atau lebih daripada iklan belaka.

Cha Ok terlihat santai saja, padahal yakin dia mendengarnya juga.

Pinocchio.E08.mkv_000777157_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000780027_thumb1

Cha Ok berjalan begitu saja keluar dari toilet. In Ha mengejarnya dan meminta Cha Ok untuk menjelaskan pada Gong Joo bahwa Cha Ok tidak membantu apapun, dan bahwa In Ha sendiri yang menggali berita kasus kematian di klub kesehatan itu. Gong Joo, Il Joo dan Bum Jo menguping dari balik tembok.

“Kenapa aku harus melakukannya?”

“Ibu.”

“Manajer! Panggil aku Manajer Sung saat kita di kantor.” Cha Ok berteriak pada In Ha.

Pinocchio.E08.mkv_000788005_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000806787_thumb1

“Maafkan saya..Manajer. Tapi tidak bisakah anda mengatakan bahwa saya melakukan pekerjaan yang bagus? Saya tidak berharap anda memperhatikan saya. Beri saya pujian saat saya melakukan pekerjaan bagus, dan beri saya petunjuk jika saya melewatkan sesuatu. Perlakukan saya seperti anda memperlakukan orang lain.”

Cha Ok menatap tajam In Ha, “Kau seorang Pinocchio, dengan koneksi. Kau dipekerjakan bahkan saat kau tidak pantas untuk pekerjaan itu. Dan kau memintaku untuk memberimu perlakuan yang sama seperti orang lain? Tidakkah kau pikir permintaan itu terlalu berlebihan?”

Pinocchio.E08.mkv_000814389_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000821808_thumb1

Bum Jo tak tahan mendengarnya dan hendak mendekat, tapi dia ditarik kembali oleh Il Joo.

“Dan karena kau memintaku untuk memberikan petunjuk, aku akan melakukannya. Aku tetap berpikir kau sangat tidak bisa dipercaya untuk menjadi seorang reporter.”

Cha Ok kemudian pergi tanpa memberikan In Ha kesempatan bicara.

Pinocchio.E08.mkv_000836418_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000833340_thumb1

In Ha tentu saja kecewa dengan semua perkataan ibunya itu. In Ha mengepalkan tangannya.

Il Joo berkomentar bahwa Cha Ok sedingin es, dan dia berpikir kalau Cha Ok mempekerjakan putrinya hanya agar dia bisa menyiksanya. Bum Jo menatap prihatin pada In Ha yang masih berdiri di tempatnya.

***

Pinocchio.E08.mkv_000847560_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000864829_thumb1

Gyo Dong memegang sebuah memo bertuliskan sebuah nomor ponsel sambil menatap Dal Po yang bersiap pergi. Dia pun kemudian memanggil Dal Po mendekat. Gyo Dong memberikan kertas itu yang ternyata adalah nomor ponsel Jae Myung yang dia dapatkan dari kantor polisi Jung Woo.

“Apa? Anda serius? Ini benar-benar nomor ponsel kakak saya?” tanya Dal Po terkejut campur senang.

“Ya. Jadi..telpon dia.” Ujar Gyo Dong malu-malu. (Malu-malu? Habis Gyo Dong bicara sambil tidak menatap Dal Po dan gugup. XD)

Pinocchio.E08.mkv_000871159_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000873108_thumb1

Dal Po langsung memeluk Gyo Dong sambil berterima kasih dengan terharu. Semua orang melihatnya. Gyo Dong mendorong Dal Po. Dal Po bilang dia sangat gugup, benarkah dia bisa mendengar suara kakaknya jika dia menelpon nomor itu? Gyo Dong membenarkan.

Pinocchio.E08.mkv_000894194_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000889011_thumb3

Dal Po kembali berterima kasih sambil memeluk Gyo Dong. Bahkan sekarang Dal Po melingkarkan kakinya, membuat Gyo Dong sulit untuk melepaskan diri. Dia bahkan kehabisan nafas karena Dal Po sangat erat memeluknya. Yoo Rae yang melihatnya pun menyangka mereka sudah gila (pake isyarat tangan).

Pinocchio.E08.mkv_000918190_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000926737_thumb1

Gyo Dong mendesah. Ternyata itu hanya khayalannya saja (Pantesan..tadinya aku ngira Dal Po pura-pura..). Pada kenyataannya, Gyo Dong memilih memanggil Yoo Rae dan meminta tolong untuk menyerahkan memo itu pada Dal Po.

Gyo Dong mengamati Yoo Rae yang memberikan memo itu pada Dal Po. Gyo Dong menanti reaksi Dal Po. Tapi Dal Po ternyata reaksi Dal Po biasa saja, hanya menganggukkan kepala tanda terima kasih padanya. Gyo Dong kaget dan bingung. Hanya itu reaksi Dal Po? Bukankah seharusnya Dal Po sangat gembira karena akhirnya bisa menemukan kakaknya?

Pinocchio.E08.mkv_000953539_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000958404_thumb1

Gyo Dong pun mengejar Dal Po ke depan lift. Gyo Dong memberitahu bahwa di memo itu ada nomor ponsel kakaknya Dal Po. Dal Po bilang dia tahu. Gyo Dong lalu menekankan kalau dia sudah berusaha keras untuk mendapatkan nomor itu. Tapi lagi-lagi Dal Po hanya berterima kasih.

“Aku tidak mencoba sombong atau apapun…tapi kelihatannya kau cukup putus asa untuk menemukan kakakmu, jadi aku berusaha keras untuk menemukan nomor itu.”

Pinocchio.E08.mkv_000977814_thumb1 Pinocchio.E08.mkv_000996131_thumb1

“Saya akan menelponnya, nanti.”

“Bukankah kau berkata padaku bahwa kau ingin menemukan kakakmu?”

“Saya tiba-tiba merasa takut. Saya takut jika kakak saya berakhir menjadi seseorang yang berbeda dari yang saya ingat.”

Gyo Dong pun bertanya, apa yang membuat Dal Po berpikir seperti itu. Dal Po tersenyum tipis dan berkata bahwa 13 tahun itu waktu yang sangat lama. Dal Po lalu masuk ke dalam lift. Dan Gyo Dong tampak memikirkan perkataan Dal Po tadi.

***

Pinocchio.E08.mkv_001022343_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001028049_thumb[1]

In Ha berjalan dengan lesu sambil memikirkan perkataan ibunya tadi. Bahwa ibunya masih berpikir In Ha sangat tidak bisa dipercaya untuk menjadi seorang reporter. In Ha berteriak kesal kalau itu sangat menjengkelkan. In Ha juga berteriak kesal kalau dia lapar pada perutnya yang keroncongan.

In Ha menoleh ke restoran di sampingnya. Dan disana ada Dal Po yang sedang memperhatikannya. In Ha malu dan segera berlari menjauh. In Ha lalu berhenti karena menerima pesan. Dari Dal Po. Dal Po meminta In Ha masuk dan makan, dia tidak akan mengatakan apapun jadi In Ha tak perlu menghindarinya.

Pinocchio.E08.mkv_001064398_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001070773_thumb[1]

In Ha pun masuk ke restoran itu dan duduk di samping Dal Po. Dal Po sudah memesan makanan kesukaan In Ha. Sambil memberikan kuning telur miliknya, In Ha bertanya apa Dal Po tahu dia akan datang. Dal Po membenarkan dan memberikan putih telurnya.

“Mengapa kau makan malam sendirian? Kau seharusnya menghubungi pacarmu.”

Pinocchio.E08.mkv_001082889_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001089856_thumb[1]

“Pacarku? Siapa?” Dal Po bingung.

“Itu..seseorang dengan suara yang bagus, yang juga baik dan pintar.”

“Ah..itu sistem navigasi-ku.” Jawab Dal Po santai.

“Ah..” In Ha melanjutkan makannya.

Pinocchio.E08.mkv_001112087_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001127071_thumb[1]

Mereka kemudian berjalan bersama. In Ha menceritakan tentang perkataan ibunya sebelumnya padanya. In Ha bertanya pendapat Dal Po, apa dia setuju dengan Cha Ok bahwa In Ha meminta sesuatu terlalu berlebihan? Dal Po tidak setuju karena menurutnya In Ha hanya meminta Cha Ok untuk bersikap adil. Dal Po juga bingung kenapa ibunya In Ha tidak mengerti hal itu.

“Seperti yang kau katakan, aku pikir aku terlalu hebat membayangkan akan seperti apa ibuku. Aku membangun pengharapan terlalu tinggi sehingga kekecewaaanku juga sebesar itu. Aku pikir itulah sebabnya menjadi sangat sulit.”

“Ya. Aku pikir aku mengeri seperti apa rasanya.”

Pinocchio.E08.mkv_001144245_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001151551_thumb[1]

In Ha heran bagaimana Dal Po bisa tahu rasanya. Dal Po bilang dia tahu dan membuatnya berpikir bahwa khayalan lebih baik daripada kenyataan.

“Kau berpikir betapa akan senangnya jika akhirnya bisa bertemu seseorang tapi saat kau benar-benar bertemu orang itu, mereka tidak seperti apa yang kau harapkan. Semakin kau mengenal orang itu, akan jadi semakin sulit dan menyakitkan. Benar kan?”

In Ha mengangguk, “Ya, persis seperti itu. Aku merasa kau membaca pemikiranku dengan tepat.”

“Benarkah?”

Pinocchio.E08.mkv_001166787_thumb[2] Pinocchio.E08.mkv_001179168_thumb[1]

In Ha berjalan mendahului Dal Po, “Apa kau pikir kita bisa kembali seperti dulu? Kembali ke hubungan menyenangkan yang kita punya sebagai paman dan keponakan. Apa kau pikir mungkin untuk kembali kesana?”

Dal Po menghentikan langkahnya, “Tidak, itu tidak mungkin untukku.”

In Ha terkejut mendengar jawaban Dal Po. Sesaat dia terdiam lalu berbalik menghadap Dal Po.

Pinocchio.E08.mkv_001187860_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001197828_thumb[1]

“Maafkan aku, tapi aku tidak bisa melakukannya. Bisakah kau?” tanya Dal Po balik.

Mata In Ha berkaca-kaca, “Ya. Aku bisa. Aku bisa melakukannya.”

Tapi In Ha cegukan. Artinya In Ha juga tak bisa kembali ke hubungan mereka yang dulu sebagai paman dan keponakan. In Ha berjalan cepat meninggalkan Dal Po.

Pinocchio.E08.mkv_001220801_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001221906_thumb[1]

Dal Po menyusul dan menarik In Ha agar menghadapnya. In Ha ingin menjelaskan alasannya cegukan. Dal Po juga menanti jawaban In Ha, tapi In Ha tak bisa melanjutkan penjelasannya.

Pinocchio.E08.mkv_001235038_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001242635_thumb[1]

Dal Po mendekat hendak mencium In Ha. In Ha yang terkejut menutup mulutnya dengan tangan. Tapi Dal Po tetap mengecup In Ha, meski terhalang tangan.

Pinocchio.E08.mkv_001262632_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001286492_thumb[1]

In Ha pun sepertinya akhirnya menyadari perasaan Dal Po. Dia menurunkan tangannya dan menatap Dal Po. Dal Po pun menatap In Ha penuh rasa sayang dan rindu (haha, bahasanya….). Dal Po tersenyum tipis, lalu mencium In Ha lagi. Dan kali ini In Ha tak menutupi mulutnya dengan tangan, dan balas mencium Dal Po.

***

Pinocchio.E08.mkv_001311351_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001321867_thumb[1]

Pimpinan YGN dan MSC sama-sama memberi perhatian lebih pada salju yang turun dengan lebat. Cha Ok bilang jika mereka bisa mendapatkan banyak gambar pejalan kaki yang terjatuh, mereka bisa membuat berita itu dalam dua menit.

Pinocchio.E08.mkv_001340033_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001343143_thumb[1]

Gyo Dong memberi arahan untuk mengirimkan tim meliput jalanan yang penuh salju dan mendapatkan gambar dimana pejalan kaki terjatuh karena jalanan yang licin.

Gong Joo juga memberikan arahan yang sama pada Il Joo, tapi dia menambahkan bahwa harus In Ha yang memberikan laporan langsung.

Il Joo protes karena In Ha masih belum siap, tapi Gong Joo tetap pada pendiriannya. Il Joo pun menduga Gong Joo hendak mendapatkan perhatian dari Cha Ok. Gong Joo mengelak, dia tidak sedang menjilat Cha Ok. Dia sedang mencoba membuktikan sesuatu pada Cha Ok.

Pinocchio.E08.mkv_001370435_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001373248_thumb[1]

“Aku mencoba menunjukkan padanya bahwa bahkan seorang Pinocchio bisa menjadi seorang reporter.” Wow, rupanya Gong Joo juga kasihan pada In Ha setelah mendengar dia dikasari ibunya sendiri.

Il Joo membenarkan dengan nada sedikit mengejek. Bagaimana tidak, Gong Joo terkenal dengan seseorang yang selalu menjilat ludahnya sendiri. Perkataan atau perbuatannya berbeda dengan apa yang dia katakan. Il Joo lalu memberitahu kalau hari ini adalah hari ulang tahun Cha Ok. Gong Joo kesal karena Il Joo tak memberitahunya lebih awal.

Gong Joo bertanya apa Cha Ok sudah mendapatkan kue? Il Joo tertawa dan menyebut Gong Joo benar-benar menjilat Cha Ok. Il Joo berteriak kesal, dia hanya menghormati bukan menjilat.

***

Pinocchio.E08.mkv_001401348_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001402180_thumb[1]

In Ha diberitahu kalau dia yang akan memberikan laporan langsung. In Ha terkejut. Il Joo bertanya apa In Ha tidak bisa melakukannya? In Ha menjawab dengan cepat kalau dia bisa, dia benar-benar bisa melakukannya. In Ha akan memberikan laporan mengenai jalanan yang licin. In Ha berkata dia tidak akan mengecewakan Il Joo.

Pinocchio.E08.mkv_001416130_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001440527_thumb[1]

Setelah menutup telpon, In Ha berteriak senang. Dia bahkan berselebrasi dengan menggerakkan badannya. In Ha lalu panik dengan penampilannya yang berantakan. Yoo Rae bilang dia bahkan tidak bisa melihat In Ha. In Ha lalu mengambil peralatan hendak mencuci rambut. Dan dia akan menelpon ayahnya untuk membawakan baju.

“Selamat, Choi In Ha.” Bum Jo mengacungkan tangan untuk ber-high-five.

“Terima kasih Bum Jo.” In Ha menepuk tangan Bum Jo dengan gembira lalu berlari keluar.

Pinocchio.E08.mkv_001447688_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001451532_thumb[1]

Bum Jo terdiam ditempat dengan posisi tangan masih di atas. Seo Hak bertanya apa yang Bum Jo lakukan. Kemudian tangan Bum Jo memerah dan Bum Jo mengaduh. Rupanya saking senangnya, In Ha menggunakan kekuatan penuh saat menepuk, err tepatnya memukul tangan Bum Jo.

***

Pinocchio.E08.mkv_001465264_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001473887_thumb[1]

Dal Po berpapasan dengan Chan Soo di lorong kantor polisi. Dal Po menyapa Chan Soo dan bertanya apakah ada kejadian yang pantas dijadikan berita hari ini. Belum ada, jawab Chan Soo.

“Apa mungkin, kau di General Square tadi malam?”

“Tidak, kenapa kau bertanya?”

“Aku di General Square tadi malam. Aku bersumpah melihatmu disana.”

“Itu pasti orang lain yang hanya terlihat mirip denganku. Tapi kenapa kau di General Square?”

Pinocchio.E08.mkv_001478606_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001488117_thumb[1]

Chan Soo bilang kalau dia melacak signal ponsel Moon Duk Soo di dekat sana. Moon Duk Soo hanya menyalakan ponsel saat dia berada di tempat yang ramai. Chun Soo bilang Moon Duk Soo sepertinya sedang menggoda mereka. Dal Po sedikit menegang.

Chan Soo lalu mengajak Dal Po makan siang. Dal Po menolak karena dia harus meliput berita cuaca dingin. Dal PO segera permisi pergi.

Pinocchio.E08.mkv_001502167_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001509461_thumb[1]

Chan Soo sekilas tersenyum. Dia lalu teringat kejadian tadi malam. Dia mengejar Dal Po dan melihatnya masuk ke sebuah café dengan seseorang. Chan Soo menelpon menanyakan keberadaan Dal Po, tapi Dal Po berkata dia ada di kantor polisi. Chan Soo pun heran kenapa Dal Po berbohong padanya.

Pinocchio.E08.mkv_001518152_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001524766_thumb[1]

Dal Po bersandar dengan sedih di dekat tangga. Dia teringat pertemuannya dengan Jae Myung semalam, dan Chan Soo yang bilang bahwa mereka melacak lokasi Moon Duk Soo di tempat dia bertemu Jae Myung. Dal Po menyangkal pikiran buruknya mengenai hubungan Jae Myung dan Moon Duk Soo.

Pinocchio.E08.mkv_001531179_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001533482_thumb[1]

“Dal Po, Dal Po-ya!” In Ha berlari menaiki tangga menghampiri Dal Po. “Cap Kim menyuruhku untuk melakukan laporan di semua kecelakaan karena kondisi licin karena es. Aku akhirnya melakukan laporan pertamaku!”

“Itu bagus.” Ujar Dal Po singkat.

In Ha kecewa dengan reaksi Dal Po itu, karena Dal Po tahu berapa lama dia memimpikan momen itu. Dan sekarang dia benar-benar akan muncul di dalam TV sebagai seorang reporter. Apa Dal Po tidak memberinya selamat?

Pinocchio.E08.mkv_001548294_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001549825_thumb[1]

Dal Po mendekat dan memeluk In Ha. In Ha memberontak, bagaimana jika ada yang melihatnya. Dal Po tampak tak peduli dan mempererat pelukannya.

Pinocchio.E08.mkv_001559109_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001560681_thumb[1]

“Selamat. Aku akan menyelamatimu…jadi aku butuh kau untuk mengatakan padaku bahwa semuanya akan baik-baik saja.”

“Kenapa kau bersikap seperti ini? Ada sesuatu yang salah?”

“Katakan saja bahwa semuanya akan baik-baik saja.” Ujar Dal Po sambil memejamkan mata.

Pinocchio.E08.mkv_001572172_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001585895_thumb[1]

In Ha menepuk pelan punggung Dal Po, “Tidak apa-apa. Semuanya akan baik-baik saja. Jangan khawatir.”

Dal Po kemudian melepaskan pelukannya dan berterima kasih. Dal Po hendak pergi, tapi In Ha menahannya dan meminta Dal Po menceritakan apa yang terjadi. Dal Po bilang kalau dia sakit perut. In Ha pun khawatir kenapa Dal Po sakit tiba-tiba, haruskah dia membawakan obat?

Pinocchio.E08.mkv_001603633_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001615684_thumb[1]

Dal Po tersenyum, sakitnya ini tidak butuh obat. Karena sakitnya itu mungkin karena rasa cemburunya pada In Ha yang akan melakukan laporan langsung. In Ha kesal dan hendak mengatakan sesuatu. Dal Po tersenyum dan mengatup bibir In Ha dengan tangannya.

“Kau tidak akan melakukan laporan pertamamu seperti ini kan? Kau terlihat cukup mengerikan sekarang.”

“Aku tahu!”

Mereka pun tersenyum.

***

Pinocchio.E08.mkv_001644346_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001650988_thumb[1]

In Ha mencuci rambutnya di toilet. Tapi begitu dia akan membilas, air tidak keluar dari kran. Rupanya saluran air memang sering dimatikan. In Ha berteriak kesal pada sang kran, kalau dia tidak bisa melakukan itu padanya sekarang. In Ha lalu melihat ada air di toilet.

Pinocchio.E08.mkv_001659261_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001664360_thumb[1]

In Ha mengeringkan rambutnya di mesin pengering tangan (apa? Dia cuci rambut pake air di toilet??). In Ha kemudian mengenakan bedak dan lipstik. In Ha pun berlatih di depan cermin. Kemudian In Ha keluar, dan diperlihatkan air di toilet yang penuh busa.

Pinocchio.E08.mkv_001670619_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001675028_thumb[1]

Yoo Rae takjub bagaimana In Ha mencuci rambutnya karena aliran air baru saja dimatikan beberapa saat yang lalu. In Ha hanya berdehem. Yoo Rae mencium rambut In Ha, dan dia terkesan karena In Ha bahkan bersampo.

In Ha merendah, “Ya, pekerjaan mudah untuk seorang reporter sungguhan.”

Pinocchio.E08.mkv_001698489_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001721207_thumb[1]

Dal Pyung dan kakek berjalan menuju kantor polisi. Dal Pyung mengeluh karena In Ha membesarkan urusan laporan itu dan membuat mereka mengantarkan pakaian bersih untuknya. Kakek bilang tentu saja itu urusan besar karena In Ha adalah yang pertama mendapatkan kesempatan itu diantara rekan-rekannya. Itu alasan yang cukup untuk memamerkannya pada orang lain. Dal Pyung merasa masuk TV bukanlah sesuatu yang hebat.

Tapi kenyataannya, Dal Pyung yang menceritakan perihal In Ha itu pada setiap orang yang mereka tanyai menuju ruang reporter.

Pinocchio.E08.mkv_001751898_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001770067_thumb[1]

Seo Hak membawa Dal Pyung dan kakek ke ruang reporter. Dal Pyung melihat ke sekitar ruangan yang nampak berantakan. Dia pun bertanya-tanya disitukah putrinya tidur selama ini? Seo Hak membenarkan dan meminta Dal Pyung untuk tidak khawatir karena In Ha aman berada disana. Semua orang terlalu lelah untuk memikirkan hal lain.

“Bagaimana dengan Dal Po? Apa Dal Po juga tidur disini?” tanya Dal Pyung panik.

“Ya.” Jawab Seo Hak. “Ah..tapi anda mungkin harus mengkhawatirkan Dal Po. Saya pikir ada seorang gadis yang dia sukai…”

Pinocchio.E08.mkv_001784237_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001792467_thumb[1]

“Aku dengar dia menyukai Yoon Yoo Rae!” teriak Bum Jo lantang menyadari bahaya yang akan dikatakan Seo Hak.

Semua orang terkejut. Begitu juga Yoo Rae. Seo Hak bilang dia pikir gadis yang Dal Po sukai adalah…Yoon Yoo Rae! Bum Jo kembali menyela Seo Hak. Bum Jo bilang Dal Po memberitahunya baru-baru ini. Dal Po memberitahu ada gadis yang dia sukai, dan itu adalah Yoo Rae. Bum Jo bahkan menunjuk Yoo Rae.

Pinocchio.E08.mkv_001806016_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001810037_thumb[1]

Kakek berbisik pada Dal Pyung bahwa dia merasa Yoo Rae adalah gadis muda yang penuh kesulitan. Kakek lalu meminta Yoo Rae untuk menjaga Dal Po dengan baik. Yoo Rae mengiyakan dengan tak enak hati.

***

Bersambung ke bagian 2~

 

Komentar:

Dal Po belum siap untuk mengakui dirinya sebagai adik kandung Jae Myung. Dia belum siap menerima kenyataan bila nantinya kakaknya itu punya hubungan dengan menghilangnya Moon Duk Soo dan bahkan kematian dua rekan Moon Duk Soo sebelumnya. Dal Po belum siap jika akhirnya nanti dia adalah adik dari seorang kriminal.

Dan aku rasa inilah kasus yang dimaksud Gyo Dong sebelumnya.

Jadi ingat kata-kata dari IHYV, bahwa jika korban melakukan usaha balas dendam dan melakukan kejahatan, maka korban itu tidak lagi menjadi korban tapi jadi tersangka.

Kiss?? Ada yang bilang terlalu cepat untuk kiss. Tapi..IOTL juga di episode 8 udah kiss, banyak lagi! Haha.. Menurutku tidak terlalu cepat sih, pengakuan cinta mereka saja sudah dari awal kan, jadi wajar saja. Dan aku rasa fokus drama ini bukan hanya tentang cinta mereka berdua. Ada hal yang lebih besar dari itu. Kemungkinan Jae Myung akan membalas dendam pada Cha Ok melalui In Ha, dan Dal Po yang pastinya akan berperang dengan dirinya sendiri saat dihadapakan dengan kenyataan itu.

Jadi, mereka udah pacaran ya? Aku rasa sih.. Dal Po juga kan sekarang butuh seseorang tempatnya bersandar dengan masalah yang besar tentang kakaknya. Jadi wajar saja Dal Po melanggar janjinya pada Dal Pyung, bagaimanapun In Ha juga menyukainya kan…

Lalu, apa maksud Bum Jo menghalangi Seo Hak mengungkapkan hubungan Dal Po dan In Ha? Sepertinya Bum Jo tahu kalau Kakek dan Dal Pyung pasti menentang dan akan menimbulkan masalah baru jika mereka mengetahuinya.

Comments

  1. kiss yang terlalu cepat.....??? eeemmmm.... gak juga kali ya, yaa seperti yg mbak mumu tulis di atas...

    sampai episode 7, dal po masih bisa menahan perasaannya ke in ha...
    dan tebakan ku benar kalo episode 8 ini, dal po menyatakan perasaannya dengan sangat romantis....
    mungkin karena masalah hyung-nya yang membuat dal po tidak bisa mengendalikan perasaannya, seperti tulisan mbak mumu juga, dal po perlu sandaran atas semua kejadian yg mulai satu per satu mulai terlihat kebenarannya....

    ReplyDelete
  2. Setujuuuuuu.... Wah blog mba mumu cuantiiiiiik dee,jdi kepingin juga. Oh yaa mba mumu sy benar2 minta maaf sedalam dalamx.. Bukan menuduh tpi sy cuman bertanya..sy tau gimana susahnya membuat sinopsis,mlh sy bersyukur adax blog yg memberikan drama terbaru dari korea tampa membeli tipi kabel ataubbeli pulsa buanyak u nonton di internet.. Berkat kalian saya d ibu2 lain bisa mengikuti drama terbaru.. Sekali lagi sy minta maaf mba mumu.. Nama saya jgn di coret yaa mba.. Sedih sekali liatnya...
    Tetap semangat mba mumu..jgn luoa jaga kesehatan^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mian...mksdnya dicoret itu biar identitasnya gak diketahui orang lain gitu...
      Maaf jg atas kesalahpahamannya ya.. Trima kasih sudah membaca tulisan saya.. :)

      Delete
  3. mba mumu..... aku suka banget sama backgrownnya makin cinta aku sama berbagisinopsis.blogspot.com :*****

    ReplyDelete
  4. makasih sinopnya..dtunggu part 2...

    ReplyDelete
  5. Lebih bagus chemistry PSH & LJS drpd PSH & LMH......ga tau knp ?...
    San

    ReplyDelete
  6. Mba mumu semangat terus ya bikin sinopsisnya.

    ~yanti~

    ReplyDelete
  7. Adengan kiss nya PSH di sini ekspresinya lebih dapat di banding drama2 dia sebelumnya...biasanya dia kaku banget tp disini lumayan ok lah..hehe

    ReplyDelete
  8. aku penasaran OST di scene mereka kiss T.T siapapun yang tau judulnya please bagi info'nyaaaaa......
    Di episode ini aku suka banget gerakan mata LJK- Dalpo waktu menatap PSH- In Ha dapet banget >,< dibagian setelah kiss telapak tangan itu. O.M.G mata dan senyumnya >*< LJS.
    kalau PSH mau kiss sama actor manapun ekspresinya hampir serupa XDD no komentlah.

    ¤amrelisha¤

    ReplyDelete
  9. Kiss? PSH and LMH kiss nya di eps 8 juga(The Heirs). Iya kan kalo nggk salah.

    ReplyDelete
  10. selamat malam, ada yang bisa bantu gak, dimana ya kalo mau download pinocchio terutama yang bisa pake idm. gomawo^^

    ReplyDelete
  11. Aq setuju sama san, lebih ngerasain chemistry PSH sm LJS, dibanding PSH sm LMH.. aq download di kshowindo.net trus pilih linkny yg uptobox.. suka dgn soundtrack pas adegan kissing.. pokokny suka bgt dgn drama ini semuany PAS! sm kayak nontn IHYV

    ReplyDelete
  12. Ni ost part 3
    -Every Single Day- Non fiction
    -Every Single Day - Challenge
    -Every Single Day - My Story
    Akhirny keluar jg. Kl mau donlot di youtube aja krn cepet uploadny, tinggal kasih ss sebelum youtube di addressnya trs donlot. Drama ini bikin penasaran kl bpkny In Ha tau mereka pacaran pasti rame. Semangt buat sinopsisny.

    ReplyDelete
  13. Setuju sama komen beberapa reader, chemistry PSH dan LJS dapt bengt. Pokokny falling love sm drama ini. Makasih buat Mba Mumu yang telh bkrja keras membuat sinopnya. Semangat trs, mba. G sbr nungguin kelanjutannya......^^

    ReplyDelete
  14. Woaaaah terima kasih udh bagi2 reviewnya :D Yoo Rae emang nunjukkin foto Heechul (yeah ofc..) dia emang sasaeng paling eksis :p
    Darling Couple makin kesini makin seru. In Ha-Dal Po bukan jadian sih kalo aku liat. Mereka tuh unofficial-relationship. Ya kalo bahasa gaulnya sih KJDA alias kita jalanin dulu aja :D makin nggak sabar nunggu eps 9-10 hihihi. MAKASIH MB MUMUUUUU ♥

    ReplyDelete
  15. Entah knp di episode ni,diawal aku gak senang dgn Dal Po menyembunyikn identitasx pada Jae Myung,kakax. Sampe kpn dia mw menyembunyiknx?Walaupun sprt kata mba Mumu Dal Po melakukan itu karna blum siap menerima kenyataan bila kkx tuh tdk sprt yg dia bayangkn. Tp,tetep ja pa dia gak tahu betapa Jae Myung merindukan ayhx,ibux,n adikx mgkn melebihi Dal po yg merinduknx yg dia pikir sudah tdk da didunia ni dan dia hx seorg diri. Mgkn tu alsnx knp dia mlakukan tu (balas dendam) *mencobamengerti.
    Namun,sprti kata" dr mba drama IHYV 'bila kau balas dendam dgn membunuh,maka kau bukan lg korban tp pembunuh'. Makax aku harap Dal Po membertwkn sapa da sebenarx pd Jae Myung,mgkn dgn bgtu Jae Myung brpikir da tdk sendirian didunia ni n menyesal melakukn hal itu *walaunasisudahjadibubur,tp aku merasa Ja Myung pantas mendapatkn kesempatan untuk hidup lbh baik lg bahkn menikah. Aku ingin Dal Po jg melihat dr sudut pandang Jae Myung. Hidup mmank tdk adil Jae Myung oppha.
    Oh yah,ttg scane ciumanx . Heheh,so sweet bgts! Aku slalu suka gaya LJS disetiap adegan ciuman d drama ni maupun drama IHYV.aku slalu terpesona.heheh,
    Mian kepanjangan,sebenarnya masih panjang *ini karna terlalu semangat,aku nulis komen ni pake hati lho.!!
    N tu jg karna termotivasi dari komen2x mba Mumu disetiap sinop,mmbwtku lbh memahami dramax.
    Aku harap mba Mumu membaca komenku dgn gembira..heheh,
    Oy,smgt trus lanjutin sinopx onnie. Slalu kutunggu n kunanti kelanjutanx dgn sabar..trims!

    ReplyDelete
  16. Sebelumnya terimakasih mba udah nulis sinopsisny, krn sebelumnya cuman lyt d youtube tnpa subtitle..hehe
    Iya setuju dgn komen2 mb2 di atas. Tapi saya pikir memang LJS selalu bisa membangun chemistry dgn lawan maennya termasuk di IHYV bahkan di school 2013 dgn WB. Benar ga mba?

    ReplyDelete
  17. Dal po menatap in ha dengan rasa sayang dan rindu,wuiihhh bahasanya okee bikin aku serasa nonton dramanya pdhal cuma baca sinopsisnya,,
    oke dehh hee

    ReplyDelete
  18. kak mau nanya dong, kiss scene nya itu ada di episode berapa ya?

    ReplyDelete
  19. Makasih udh nulis simopsis y

    Di tunggu y sinopsis drama korea yg baru y!😊

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya. Tapi mohon maaf komentar akan dimoderasi ya.. jadi gak akan langsung muncul di halaman post.. Dan pasti akan saya baca semua, walau tidak saya balas. XD

Popular posts from this blog

Sinopsis SECRET Episode 16 – 2 (END)

Sinopsis MASTER’S SUN Episode 17 – 2 (end)