Pinocchio Episode 8 – 2

Pinocchio.E08.mkv_001828037_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001840464_thumb[1]

Yoo Rae keluar dari ruang reporter sambil mengingat-ingat sikap Dal Po padanya. Dal Po yang mengkhawatirkannya saat kena tegur Hyun Kyu, Dal Po yang meminta maaf karena membuat Yoo Rae bekerja sendirian. Yoo Rae mengambil kesimpulan kalau Dal Po bersikap seperti itu karena menyukainya.

Yoo Rae menyesal karena perkataannya mungkin melukai perasaan Dal Po. Yoo Rae lalu menyandarkan kepalanya ke dinding. Dia heran kenapa dia tidak menyadarinya lebih awal, padahal Dal Po sangat jelas menunjukkan perasaannya. (Wooo..Yoo Rae GR nih.. ;p)

Pinocchio.E08.mkv_001854007_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001858247_thumb[1]

Dal Po datang menyapa, dia sudah lama mencari Yoo Rae. Yoo Rae bergumam, dia percaya Dal Po mencarinya dengan putus asa. Dal Po memberitahu bahwa mereka harus pergi dan mengambil gambar pejalan kaki yang terjatuh di jalanan licin. Dan sudah ada kendaraan yang menunggu mereka. Dal Po menarik tangan Yoo Rae.

“Oow. Apa yang kau lakukan?” Yoo Rae melirik tangannya yang dipegang Dal Po.

Dal Po refleks melepas tangan Yoo Rae, “Ada apa?”

Yoo Rae menatap Dal Po dengan rasa bersalah, “Pertama, aku minta maaf. Aku tidak sensitif, kan? Itu pasti sulit untukmu.”

“Apa yang kau bicarakan?” Dal Po tak mengerti.

Pinocchio.E08.mkv_001875821_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001887361_thumb[1]

Yoo Rae bilang dia tidak tertarik pada Dal Po sebagai pria. Itu tidak berarti Dal Po tidak menarik. Hanya saja dia tidak memberikan perhatian pada pria lain sekarang ini karena dia sudah menyukai seseorang. Yoo Rae menunjukkan wallpaper ponselnya yang seorang pria. (aku rasa idol nih.. Heechul bukan ya?Haha.. sindrom #fangirl)

Dal Po mendekat, dia rasa Yoo Rae sudah salah paham. Yoo Rae meminta Dal Po berhenti, dia belum selesai. Yoo Rae tidak akan menyuruh Dal Po untuk melupakan perasaan Dal Po padanya, karena itu perasaan Dal Po dan dia akan menghargainya. Tapi dia juga ingin Dal Po menghargai perasaannya.

Yoo Rae bertanya apa Dal Po mengerti apa yang dia katakan? Dal Po hendak kembalui mengatakan bahwa Yoo Rae sudah salah paham, tapi Yoo Rae tak memberikan kesempatan Dal Po bicara. Yoo Rae harap Dal Po tidak menyinggung masalah ini lagi nanti. Yoo Rae menepuk lengan Dal Po dan mengajak Dal Po pergi.

Pinocchio.E08.mkv_001919774_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001930253_thumb[1]

Dal Po menatap Yoo Rae yang menjauh, dia bingung apa yang sudah terjadi sebelumnya pada Yoo Rae. Bum Jo muncul dan memberikan jawaban atas kebingungan Dal Po itu, bahwa dia memberitahu semua orang kalau Dal Po menyukai Yoo Rae. Dal Po kesal, apa Bum Jo sudah gila.

“Ayah In Ha dan kakek ada di ruang reporter sekarang. Seo Hak hampir mengatakan sesuatu tentang kau dan In Ha, jadi aku menutupinya.” Bum Jo mendekat dan menatap tajam Dal Po. “Jadi apa kau masih berpikir aku gila?”

Dal Po tak bisa menjawab. Karena apa yang dilakukan Bum Jo sudah benar. Bayangkan saja bagaimana jadinya jika Dal Pyung dan kakek tahu hubungan dia dan In Ha.

***

Pinocchio.E08.mkv_001940738_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_001968307_thumb[1]

Di ruang reporter, In Ha sudah berganti pakaian bersih. Dia bertanya pada Dal Pyung dan kakek bagaimana penampilan dan riasan wajahnya. Dal Pyung meledek kalau riasan In Ha jelek. Tapi dia mengambil foto In Ha.

In Ha lalu meminta ayahnya dan kakek untuk menonton berita jam 10 malam nanti.

Bum Jo datang mengajak In Ha untuk segera pergi. In Ha pun pamitan, begitupun Bum Jo yang memanggil Dal Pyung dengan sebutan ‘Abonim’ dan ‘Harabonim’ pada kakek. Dal Pyung dan kakek pun tertawa dibuatnya.

Pinocchio.E08.mkv_002006172_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002037882_thumb[1]

Nyonya Ro Sa sudah menunggu di lobi. Dia memberikan penutup kuping untuk Bum Jo dan In Ha. Juga beberapa pak koyo. Kakek dan Dal Pyung melihatnya dari tangga. Kakek mencegat Seo Hak yang sedang lewat dan bertanya siapa Nyonya yang di bawah itu?

Seo Hak memberitahu kalau Nyonya itu adalah pemilik Bum Jo Department Store dan Bum Jo adalah putranya. Dal Pyung terkejut mendengarnya, kenapa putra seorang kaya membuat dirinya melalui pekerjaan itu padahal dia tidak butuh uang. Tapi kemudian Dal Pyung tersenyum menyadari In Ha bergaul dengan putra pemilik department store.

Pinocchio.E08.mkv_002048567_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002061702_thumb[1]

Di depan kantor polisi sudah ada dua kendaraan menunggu. Kendaraan YGN dan MSC. Jae Hwan dan Joo Hoo (cameramen MSC) menanti para reporter magang dengan tak sabar. Begitu Yoo Rae dan Dal Po keluar, Jae Hwan langsung memarahi mereka yang datang terlambat. Jae Hwan mengingatkan jika mereka tidak mendapatkan gambar, mereka akan dapat masalah.

Setelah menyuruh Dal Po dan In Ha masuk, Jae Hwan memberitahu Joo Hoo kalau mereka akan memilih persimpangan di depan preschool Ki Hwa Dong. Joo Hoo berkata sendiri kalau tidak ada yang namanya memilih, siapa yang duluan datang dia yang dapat.

Pinocchio.E08.mkv_002096246_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002128926_thumb[1]

Joo Hoo memberikan jaket MSC pada In Ha karena In Ha yang akan memberikan laporan. In Ha sangat senang membaca tulisan MSC di jaket dan di kendaraan yang akan dia tumpangi. Di dalam kendaraan, In Ha juga senang membaca tulisan MSC di kamera yang di pegang Joo Hoo. Membuat Joo Hoo kesal mendengar suara In Ha dan mengancam akan menendang In Ha keluar jika In Ha melakukannya lagi.

In Ha lalu menunjukkan peta yang sudah di tandai beberapa bagian yang merupakan daerah perbukitan. Di tempat itu sering dilaporkan mengalami pembekuan. Bum Jo heran kapan In Ha menyiapkan semua itu? In Ha bilang kalau ayahnya bekerja di bidang lahan dan perumahan, jadi dia tahu tentang beberapa tempat. In Ha mendapat bantuanya darinya.

Pinocchio.E08.mkv_002132869_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002147706_thumb[1]

Hampir sama dengan In Ha, Dal Po juga sudah tahu beberapa daerah yang sering membeku. Jae Hwan asing dengan nama-nama yang disebutkan Dal Po karena dia tidak pernah meliput di daerah itu sebelumnya. Dia pun takjub, apa Dal Po melakukan penelitian.

“Saya pernah menjadi sopir taksi selama lima tahun. Saya cukup tahu Seoul seperti punggung tangan saya.”

Jae Hwan tersenyum, latar belakang Dal Po ternyata sekarang menjadi berguna. Dia lalu memberikan penjelasan bahwa kunci membuat liputan video adalah menemukan tempat yang sempurna. Dan tempat sempurna itu adalah…

Pinocchio.E08.mkv_002165788_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002171595_thumb[1]

“Dimana tak terhitung orang-orang terjatuh. Sebuah tempat dimana kita bisa mengambil gambar orang-orang membuat kesalahan besar.” Joo Hoo juga memberikan penjelasan pada Bum Jo dan In Ha.

Joo Hoo menambahkan bahwa berita itu adalah berita standar dimana semua stasiun menyiarkannya setiap musim dingin. Jadi setiap orang cukup banyak mengatakan hal yang sama. Dan hal yang menentukan adalah siapa yang mendapat video tergelincir dan jatuh paling bagus. NTS menang tahun lalu saat mereka mendapat keberuntungan dengan video seorang pria terjatuh jungkir balik. Karena itulah menemukan tempat yang sempurna sangat penting.

Jae Hwan masih menjelaskan, bahwa masalahnya adalah tempat sempurna ini menjadi lebih sulit dan sulit untuk didatangi. Sekarang, orang-orang menyekop salju secepatnya setelah salju turun dan menyewa banyak pekerja pembersih musim dingin.

Pinocchio.E08.mkv_002198431_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002212202_thumb[1]

“Jadi, pertempuran untuk tempat sempurna itu menjadi sangat sengit.” Ujar Joo Hoo sambil melihat tim YGN yang sudah lebih dulu sampai. Mereka pun segera pergi untuk menemukan tempat baru.

Dal Po melihat kepergian In Ha dari atas.

Pinocchio.E08.mkv_002221130_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002228788_thumb[1]

Jae Hwan menyuruh salah satu diantara Dal Po dan Yoo Rae untuk pergi dan mencari lokasi lain untuk tempat mereka berikutnya, karena mereka tidak hanya akan mengambil video disana. Yoo Rae menyanggupinya. Tapi Dal Po bilang dia yang akan pergi, dia tahu lingkungan itu lebih baik daripada Yoo Rae. Yoo Rae mempersilahkan.

Setelah Dal Po berjalan pergi Yoo Rae bergumam kalau Dal Po sangat memperlihatkan perasaannya, dan dia bingung apa yang harus dia lakukan pada Dal Po. Yoo Rae rupanya masih salah paham. Tentu saja, dia kan tidak mau mendengar penjelasan Dal Po.

Pinocchio.E08.mkv_002262574_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002292739_thumb[1]

Dal Po kemudian mengelilingi lingkungan itu untuk mencari jalanan yang licin. Dia mengambil gambar dan mewawancarai orang yang lewat dimana jalanan yang paling licin disana. Dan tanpa sengaja dia sampai di dekat rumah Jae Myung.

Dal Po mengambil kesempatan itu untuk mengintip ke dalam truk Jae Myung dan berusaha membuka pintunya. Tanpa dia sadari Jae Myung melihatnya dari jauh.

Pinocchio.E08.mkv_002312954_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002336124_thumb[1]

Seorang nenek yang sebelumnya ditanyai Dal Po memanggil Dal Po dengan sebutan ‘Tuan Reporter’. Nenek itu memberitahu bahwa jalanan di belakang sebuah gedung yang dia tunjukkan sangat licin sekarang ini. Nenek itu akan mengantarkan Dal Po.

Sementara itu Jae Myung terkejut mendengar Dal Po adalah seorang reporter. Padahal sebelumnya Dal Po bilang padanya dia pengangguran. Jae Myung pun bertanya-tanya siapa sebenarnya Dal Po. Jae Myung menduga Dal Po menemuinya dengan sengaja.

Begitu Dal Po pergi bersama nenek itu, Jae Myung langsung naik ke dalam truk dan pergi dari sana.

***

Pinocchio.E08.mkv_002357922_thumb[3] Pinocchio.E08.mkv_002407198_thumb[1]

Tim MSC mendapatkan tempat atas petunjuk In Ha. Joo Hoo langsung menyuruh tim untuk memasang kamera. Bum Jo heran, apakah di tempat itu tidak ada eskalator karena tangganya membeku seperti balok es. Karena itulah menurut In Ha tempat itu sangat bagus.

Ada seseorang terjatuh di tangga itu. Bum Jo menolong orang yang terjatuh itu. Joo Hoo menyuruh In Ha untuk memberitahu Bum Jo agar jangan menolong orang yang terjatuh, karena tugas mereka adalah mengambil gambar orang terjatuh. In Ha mengiyakan perintah itu, tapi dia mulai cegukan.

Pinocchio.E08.mkv_002435466_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002447857_thumb[3]

In Ha lalu memberitahu Bum Jo apa yang dikatakan Joo Hoo untuk tidak membantu karena akan menghalangi mereka mengambil gambar. Bum Jo heran kenapa In Ha cegukan. In Ha bilang bukan apa-apa, dan dia yakin cegukannya akan segera berhenti.

Banyak orang yang melewati tangga itu, mereka berpegangan tangan dan terjatuh. Sementara In Ha melihat orang-orang itu dengan khawatir dan masih cegukan.

Pinocchio.E08.mkv_002465309_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002480947_thumb[1]

Cha Ok memastikan pada Il Joo bahwa benar Gong Joo menyuruh In Ha membuat laporan. Il Joo bilang itu laporan termudah untuk dilakukan In Ha. Tapi menurut Cha Ok itu mungkin mudah untuk orang normal, tapi tidak akan mudah untuk seorang Pinocchio.

Il Joo bingung, apa susahnya? In Ha hanya perlu mengambil beberapa gambar orang yang terjatuh, seperti tinggal duduk dan melihat buah jatuh dari pohon.

“Aku tidak yakin. Aku ragu seorang Pinocchio akan hanya duduk dan tidak melakukan apapun.” Ujar Cha Ok.

Pinocchio.E08.mkv_002489086_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002504619_thumb[1]

Dan ternyata benar, In Ha membantu orang-orang yang menuruni tangga. Joo Hoo kesal di buatnya. Hari ini akan berubah jadi satu hari ketidakberuntungan. Joo Hoo kesal kenapa dia bisa terjebak dengan In Ha dan Bum jo.

“Hei, apa kau lupa apa yang harus kau lakukan disini?”

“Tidak, aku tahu. Tapi aku tidak bisa hanya duduk dan tidak melakukan apapun saat aku tahu mereka akan jatuh. Dan itulah sebabnya aku tidak bisa berhenti cegukan. Aku tidak bisa melakukan laporan saat aku cegukan.”

“Jika kau mencegah semua orang dari terjatuh, maka tidak akan ada laporan apapun! Bagaimana bisa kita membuat segmen berita saat kita tidak punya rekaman untuk mengudara?”

Pinocchio.E08.mkv_002537489_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002544753_thumb[1]

Bum Jo menghela nafas, lalu terkejut melihat anak-anak kecil sedang menuruni tangga. Joo Hoo mewanti-wanti agar kali ini In Ha tidak membantu mereka. In Ha mengiyakan, tapi dia cegukan. In Ha khawatir pada anak-anak itu.

Pinocchio.E08.mkv_002547208_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002560629_thumb[1]

Bum Jo melihat In Ha yang khawatir dan tanpa babibu langsung mengambil briket batu bara dan memecahkannya di tangga yang akan di pijak anak-anak itu. Joo Hoo berteriak kesal pada Bum Jo. Sementara itu Bum Joo tersenyum pada In Ha. In Ha tersenyum dan melakukan hal yang sama dengan Bum Jo membantu anak-anak itu menuruni tangga dengan memecahkan briket batu bara.

***

Pinocchio.E08.mkv_002587693_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002612825_thumb[1]

Pimpinan MSC mengadakan rapat. Cha Ok ternyata memutuskan untuk tidak menyiarkan berita tentang kondisi jalanan yang licin itu. Cha Ok sudah bilang pada mereka kalau mereka tidak akan bisa karena In Ha cegukan tidak berhenti-henti. Karena pasti mengganggu bagi In Ha jika tidak melakukan apapun pada orang-orang yang terjatuh di atas es.

Direktur Young akhirnya mengerti kalau itu alasan In Ha cegukan. Lalu apa Cha Ok benar-benar memutuskan untuk menghapus berita tentang es itu? Tidak. Karena dia memberangkatkan tim lain, jadi mereka masih bisa menyiarkan berita itu. Cha Ok sudah memperkirakan hal semacam itu akan terjadi.

Direktur Young: “Aku punya firasat Choi In Ha akan terus menyebabkan masalah seperti ini dan bahkan tidak akan bisa melaporkan berita sederhana..Apa kau pikir dia benar-benar bisa menjadi seorang reporter?”

Cha Ok: “Saya akan menyelesaikan posisinya disini bersama kita.”

Pinocchio.E08.mkv_002628034_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002633064_thumb[1]

Il Joo melihat ke dalam ruangan rapat. Dia menyampaikan kekhawatirannya pada Gong Joo melihat keadaan di dalam yang tidak terlihat baik. Il Joo pikir harinya In Ha akan berakhir. Dia bingung apa yang harus dia lakukan saat In Ha dan Bum Joo kembali.

“Apa anda ingin saya memarahi mereka? Saya tahu anda tidak bisa benar-benar berteriak pada siapapun, jadi saya bisa melakukannya untuk anda.”

Gong Joo hanya terdiam menahan emosi menatap Il Joo.

Pinocchio.E08.mkv_002642166_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002651429_thumb[1]

In Ha dan Bum Joo kembali ke kantor. Gong Joo berteriak pada mereka. Bahkan membuat Il Joo terlihat kaget dan ketakutan.

“Kalian bahkan bukan seorang reporter! Pergi ke setiap jalanan es di kota Seoul 24 jam ke depan dan hamburkan batu bara di jalanan es dan kirimkan foto kalian melakukan itu padaku setiap jam!”

Bum Jo dan In Ha menunduk meminta maaf secara bersamaa. Tapi.. In Ha cegukan lagi.

Gong Joo pun kembali berteriak. Kali ini pada In Ha. Menanyakan alasan In Ha kembali cegukan, apa itu karena In Ha tidak menyesal atas tindakannya. Dengan tak enak hati In Ha mengiyakan. Sejujurnya dia tidak tahu kesalahan apa yang aku lakukan.

Pinocchio.E08.mkv_002672680_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002683426_thumb[1]

“Tangganya licin karena es, dan segerombolan anak kecil berjalan turun. Apakah saya diharapkan untuk hanya duduk dan melihat orang-orang terjatuh dan terluka? Apakah itu yang dilakukan seorang reporter?”

“Itu benar!” teriak Gong Joo. “Itu apa yang dilakukan seorang reporter. Jika kau sangat ingin membantu orang lain, berhentilah menjadi reporter dan jadilah seorang relawan. Bahkan mungkin kau bisa menjadi Spiderman. Kalian berdua bisa mengenakan kostum spandex dan pergi mengelilingi kota di malam hari dan membuat dunia ini tempat yang lebih aman! Itu kedengarannya hebat!”

Semua orang di kantor melihat ke arah mereka. Karena Gong Joo ini berteriak sangat keras. Masih sambil berteriak Gong Joo bertanya heran pada dirinya sendiri, mengapa dia merasa sangat marah saat dunia ini baru saja menjadi tempat yang lebih aman?

Pinocchio.E08.mkv_002695766_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002700950_thumb[1]

“Bahkan reporter harus membantu orang lain. Tidakkah seharusnya reporter juga peduli kesejahteraan masyarakat?” sela Bum Jo.

“Pekerjaan seorang reporter adalah hanya mengamati apa yang terjadi! Pekerjaan kita membuat berita dari apa yang kita amati dan kita membuat pejabat kota menonton berita yang kita buat dan Presiden menontonnya juga! Membuat seluruh dunia menonton berita kita adalah tanggung jawab sesungguhnya seorang reporter.”

Bum Joo, In Ha, Il Joo, bahkan Cha Ok dan semua orang terdiam.

Pinocchio.E08.mkv_002718607_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002725151_thumb[1]

Gong Joo melanjutkan jika mereka menyiarkan berita tentang jalanan es saat mereka sudah menaburkan batu bara, pejabat kota tidak akan bisa melihat yang sebenarnya dan tidak akan mengambil tindakan tepat untuk memperbaiki masalah itu. Orang mungkin akan keluar untuk membersihkan salju di depan rumah mereka, dan orang berjalan dengan tangan di dalam salju akan menyadari bahaya dan mengeluarkan tangan mereka untuk lebih berhati-hati.

In Ha tampak memikirkan perkataan Gong Joo yang memang benar. Cha Ok juga memperhatikan mereka dengan tangan dilipat.

Pinocchio.E08.mkv_002734904_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002748280_thumb[1]

“Saat kau sibuk memecahkan batu bata itu untuk menyelamatkan beberapa orang, kau baru saja kehilangan kesempatan untuk menyelamatkan ratusan dan ribuan orang lain. Kalian tahu itu?! Mengerti tidak?”

“Ya, saya mengerti.” Jawab In Ha tertunduk.

“Kalian benar atau salah?!”

“Maaf, kami telah melakukan kesalahan.” Ujar Bum Jo tertunduk.

Mulai sekarang Gong Joo meminta Bum Jo dan In Ha melapor setiap setengah jam sekali. Lalu dia menyuruh mereka keluar. Bum Jo dan In Ha memberi hormat lalu berjalan keluar.

Pinocchio.E08.mkv_002766227_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002778414_thumb[1]

Gong Joo duduk dan menghela nafas. Il Joo hampir tak berkedip menatap atasannya itu. Gong Joo pun bertanya kenapa Il Joo menatapnya seperti itu. il Joo bilang tidak ada apa-apa, tapi dia juga akan bekerja lebih keras mulai sekarang. Gong Joo kembali menghela nafas. Dan Cha Ok masih berada di tempatnya berdiri memperhatikan Gong Joo.

Pinocchio.E08.mkv_002800724_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002802693_thumb[1]

Tiba-tiba In Ha kembali meminta ijin untuk melakukan liputan tentang jalanan es lagi. Il Joo menyarankan agar In Ha berhenti saja meski dia ingin memberi laporan langsung. Tapi In Ha bilang dia tidak peduli lagi tentang memberi laporan langsung atau tidak. Dia hanya ingin pergi dan mengumpulkan video seperti orang lain. In Ha dengan yakin berkata bahwa dia hanya akan mengamati tanpa melibatkan diri.

“Apa kau yakin kau bisa mencegah cegukan?” tanya Gong Joo yang sudah mulai tenang.

“Ya. Karena sekarang saya mengerti.” In Ha tersenyum.

Pinocchio.E08.mkv_002816233_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002818323_thumb[1]

Gong Joo kemudian memberikan ijin. In Ha memberi hormat dan segera pergi. Dia berpapasan dengan Cha Ok. In Ha pun memberi hormat dan melanjutkan perjalanannya.

Pinocchio.E08.mkv_002824496_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002825699_thumb[1]

Cha Ok berkata pada Gong Joo, jika In Ha gagal lagi kali ini maka mereka harus membiatkan In Ha pergi (dipecat maksudnya??). Gong Joo bilang dia mengerti, tapi dia tidak berpikir kalau itu mungkin terjadi. Cha Ok tak menanggapi dan berlalu.

Pinocchio.E08.mkv_002852499_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002862560_thumb[1]

In Ha dan Bum Joo kembali menemui Joo Hoo yang sudah siap di depan kendaraan. Joo Hoo memanggil mereka ‘Malaikat Batu Bara’. Joo Hoo pun memastikan apa mereka akan keluar untuk memecahkan batu bara lagi? Tidak. In Ha bilang dia tidak akan memecahkan batu bara lagi. Joo Hoo tidak percaya. Tapi Bum Jo meyakinkan kalau In Ha tidak berbohong. Buktinya In Ha tidak cegukan.

Joo Hoo yang kesal menyuruh mereka melepaskan alat penutup telinga. Joo Hoo kesal karena dia merasa hari ini benar-benar tidak beruntung. Joo Hoo bahkan berteriak menyuruh mereka masuk ke dalam mobil.

Pinocchio.E08.mkv_002876016_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002884563_thumb[1]

MSC berangkat, YGN kembali. Mereka sudah selesai mengambil video tentang jalanan yang licin. Saat Yoo Rae keluar dari mobil, Yoo Rae terpeleset karena trotoar yang licin. Dal Po memegang bahu Yoo Rae dan bertanya apa Yoo Rae baik-baik saja? Dal Po ingin membantu Yoo Rae.

Yoo Rae menepis tangan Dal Po, “Jangan sentuh. Aku bisa berdiri sendiri.”

Yoo Rae pun berdiri dan berjalan sendirian. Dal Po kesal dibuatnya.

Pinocchio.E08.mkv_002899383_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002905053_thumb[1]

Jae Hwan juga melihat keanehan Yoo Rae. Dia bertanya pada Dal Po apa yang terjadi antara mereka, apa Yoo Rae menolak Dal Po? Dal Po bilang seperti begitu. Mereka kemudian berjalan masuk ke dalam gedung.

Pinocchio.E08.mkv_002911850_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002913959_thumb[1]

Dari jauh, Jae Myung melihat Dal Po berjalan masuk. Jae Myung menatap gedung bertingkat yang ada di hadapannya.

***

Pinocchio.E08.mkv_002928088_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002938999_thumb[1]

Gong Joo terlihat cemas karena belum mendapat laporan. Il Joo menawarkan diri untuk menelpon dan memeriksa mereka untuk memastikan mereka melakukan pekerjaan dengan baik. Gong Joo menolak, tidak perlu memeriksa mereka. Il Joo bilang dia tahu Gong Joo cemas. Tapi Gong Joo mengelak.

Pinocchio.E08.mkv_002948011_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_002964387_thumb[1]

Tapi saat ponselnya berdering, Gong Joo langsung memberondong si penelpon dengan pertanyaan.

“Dimana kau? Apa kau mengambil gambar? Bagaimana dengan cegukan? Adakah pemecahan batu bara lagi?”

Joo Hoo yang menelpon menjawab dengan sumringah. In Ha melakukan pekerjaan bagus. In Ha mewawancara orang-orang dan juga tidak memecahkan batu bara lagi. Dan bahkan tidak cegukan.

Gong Joo tersenyum lega mendengarnya. Begitupun Il Joo.

Pinocchio.E08.mkv_002985816_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_003011690_thumb[2]

Gong Joo lalu melihat ke arah meja Cha Ok. Dia pura-pura masih menerima telpon dan berkata dengan keras sambil berjalan ke arah Cha Ok. Gong Joo berkata keras tentang In Ha yang melakukan pekerjaan dengan baik dan tidak cegukan. Gong Joo sengaja melakukannya agar Cha Ok mendengar.

Gong Joo lalu bicara pada Cha Ok, Choi In Ha dan Seo Bum Jo melakukan pekerjaan dengan baik tanpa menimbulkan masalah lagi. Cha Ok bertanya apa maksud Gong Joo memberitahukan hal itu padanya. Gong Joo tersenyum, menurutnya tidak ada alasan lagi untuk menyingkirkan In Ha.

“Tidakkah kau pikir sesuatu seperti ini akan terjadi lagi? Sebagai reporter, akan ada banyak waktu dimana dia akan melawan nuraninya. Tidakkah kau pikir itu akan sangat membosankan untuk melatihnya setiap kali seperti ini?”

Pinocchio.E08.mkv_003021952_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_003034986_thumb[1]

“Choi In Ha juga mengajari saya banyak hal hari ini. Sebagai reporter, seseorang tidak boleh menghancurkan dan menabur batu bara seperti yang dia lakukan sebelumnya. Tapi saya juga percaya bahwa sebagai seorang reporter, seseorang harus mempertimbangkan masalah yang ada seperti yang Choi In Ha lakukan sebelum meliput berita. Hanya meliput berita tanpa mempertimbangkan masalah lebih dulu akan membuat cerita menjadi tablid, bukan berita.” Ujar Gong Joo dengan penuh keyakinan.

Cha Ok bertanya dengan kesal apa Gong Joo sedang mendisiplinkannya? Tidak. Gong Joo bilang Cha Ok seharusnya memberi pujian pada In Ha. Pekerjaan bagus pantas mendapat pujian. Cha Ok pun terdiam. Gong Joo kembali berkata bahwa menurutnya In Ha harus mengikuti pelatihan, tapi dia pikir In Ha akan menjadi reporter yang hebat. Sementara itu In Ha masih melanjutkan pekerjaannya.

***

Pinocchio.E08.mkv_003064452_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_003096923_thumb[1]

Hari sudah malam. Dal Po berjalan keluar dari gedung, bersama Yoo Rae yang berjalan di belakangnya dengan menjaga jarak. Dal Po menyetop taksi untuk mereka, tapi Yoo Rae tidak juga masuk. Yoo Rae merasa mereka perlu waktu untuk sendiri dulu, karena Yoo Rae tidak nyaman dengan situasi mereka. Dal Po pun mempersilahkan Yoo Rae pergi duluan dengan taksi itu.

(Yoo Rae aneh. Dia bilang dia tidak suka Dal Po dan tidak punya niat untuk menarik perhatian laki-laki. Tapi Yoo Rae menyelipkan rambut ke telinganya di depan Dal Po. Yang menurut teori Jin Goo, jika perempuan melakukan itu di depan pria berarti dia suka pada pria itu 30%. Hehe..)

Pinocchio.E08.mkv_003116415_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_003121730_thumb[1]

Dal Po hendak menyetop taksi yang lain, tapi kemudian dia terkejut melihat Jae Myung berdiri di dekatnya.

“Hyung…”

“Choi Dal Po..kau reporter disini?” tanya Jae Myung sambil melihat ke arah gedung YGN.

Dal Po bingung, tapi kemudian dia sadar Jae Myung sudah tahu pekerjaannya yang sebenarnya. Dal Po pun akhirnya membenarkan dengan gugup.

Pinocchio.E08.mkv_003128648_thumb[2] Pinocchio.E08.mkv_003147956_thumb[2]

Jae Myung tersenyum. Itu adalah pekerjaan bergengsi yang seharusnya Dal Po banggakan. Tapi kenapa Dal Po berbohong tentang pekerjaannya itu? Jae Myung berjalan mendekat. Dal Po refleks memundurkan satu kakinya ke belakang.

Dengan dinginnya Jae Myung bertanya kenapa Dal Po datang ke rumahnya dan melihat ke dalam truk? Dal Po menjelaskan bahwa dia melihat truk Jae Myung secara kebetulan saat melakukan penelitian untuk sebuah berita, dan dia senang melihat…

Pinocchio.E08.mkv_003151649_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_003161282_thumb[1]

Bruk! Jae Myung mendorong Dal Po dan mendesaknya ke pohon yang ada di belakang Dal Po. Jae Myung berkata dengan marah.

“Jangan pernah menyebutku kakak lagi, dan bahkan jangan pernah datang mendekatiku lagi! Karena semua reporter…menakuti…dan memuakkanku.”

Pinocchio.E08.mkv_003169711_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_003192017_thumb[1]

Jae Myung lalu menaiki truknya dan segera pergi dari sana. Dal Po syok dengan sikap kakaknya itu. Dal Po berusaha mengatur nafas yang terasa sesak, dan tak terasa air matanya menetes.

***

Pinocchio.E08.mkv_003209404_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_003230708_thumb[1]

Seorang pengemudi yang tertangkap basah sedang mabuk dalam pemeriksaan kandungan alkohol dalam darah oleh polisi, melarikan diri dengan mobil box-nya.

Pinocchio.E08.mkv_003260734_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_003276946_thumb[1]

Tim MSC sedang bersiap menunggu siaran berita yang akan mengudara sepuluh menit lagi di pinggir jalan raya. In Ha bertanya apakah Joo Hoo pernah mengalami hal yang sama dengan mereka saat baru memulai karir?

Joo Hoo membenarkan. Tapi dampak setiap berita yang dapat dibuat semua tergantung pada jenis gambar yang bisa diambil. Sebuah hal yang sulit untuk dilakukan, sehingga dia menemukan dirinya sendiri berharap segala macam hal mengerikan terjadi.

Pinocchio.E08.mkv_003285907_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_003287244_thumb[1]

Bum Jo lalu melihat seorang anak SMP yang akan menyebrang jalan dengan menggunakan tongkat. Bum Jo merasa anak itu akan terjatuh. Joo Hoo langsung memfokuskan kamera pada anak itu. Joo Hoo berharap mendapat sebuah keberuntungan terjadi di depannya (anak itu jatoh gitu..). In Ha bertanya apa Joo Hoo pernah mendapatkan keberuntungan seperti itu? Belum, jawab Joo Hoo.

Sementara itu mobil box tadi melaju tak terkendal sambil di kejar mobil polisi. Sopir itu panik, berusaha menghindari kejaran polisi di jalan raya.

Pinocchio.E08.mkv_003334386_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_003388374_thumb[1]

Truk Jae Myung berhenti di lampu merah dekat tim MSC bersiaga. Tak lama terdengar suara sirine polisi mendekat. Joo Hoo cepat tanggap, dia menebak terjadi sebuah kecelakaan. Dia mengambil kamera dan mulai mengambil gambar.

Sementara itu anak SMP tadi sudah mulai berjalan menyebrang dan berada di tengah. Melihat mobil box yang mendekat, anak itu panik dan terjatuh. Tak hanya anak itu, tapi semua yang melihat pun panik.

Pinocchio.E08.mkv_003391308_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_003395710_thumb[1]

Termasuk Jae Myung yang melihat sosok anak itu tampak seperti Ha Myung.

Pinocchio.E08.mkv_003425138_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_003426623_thumb[1]

Karena jalanan licin dan sopir mobil box yang mabuk menjalankan mobilnya ugal-ugalan, mobil box itu terbalik dan bergerak ke arah si anak SMP. In Ha dan Bum Jo berteriak panik. Joo Hoo membawa kameranya mendekat.

Pinocchio.E08.mkv_003435960_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_003441961_thumb[1]

Mobil box semakin mendekati anak itu. Anak itu bahkan sudah memejamkan mata, pasrah. Tanpa di duga, truk Jae Myung melaju dan menabrakkan diri ke mobil box itu. Mobil box itu pun berhenti bergerak.

Pinocchio.E08.mkv_003473917_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_003485635_thumb[1]

Jae Myung turun dari dalam truk dengan tertatih dan memegang tangannya. Jae Myung menghampiri anak itu dan menanyakan keadaannya. Anak itu bilang dia baik-baik saja. Jae Myung yang kepalanya juga terluka tersenyum bahagia.

“Syukurlah, Ha Myung-ah. Aku senang kau baik-baik saja.”

Pinocchio.E08.mkv_003493338_thumb[1] Pinocchio.E08.mkv_003494651_thumb[1]

Jae Myung lalu tak sadarkan diri di bahu anak itu. Anak itu memanggil-manggil Jae Myung agar tersadar. Dan Joo Hoo berada di dekat mereka mengambil gambar.

***

Bersambung ke episode 9…

Komentar:

Episode ini memilukan sebenarnya. Di awal episode Dal Po tidak bisa mengungkapkan dirinya pada kakak yang selama ini dia rindukan. Dan di akhir episode Jae Myung mengorbankan diri untuk seorang anak yang terlihat seperti Ha Myung di matanya. Aku nangis di adegan akhir ini.. betapa Jae Myung merindukan Ha Myung. Padahal sebelumnya Ha Myung ada di depan mata, tapi Jae Myung tidak mengenalinya. Mungkin karena Jae Myung sudah menganggap Ha Myung mati, jadi dia tidak kepikiran ya..

Jadi penasaran, kalau Jae Myung tahu Dal Po adalah Ha Myung., dia masih akan tetap marah pada Dal Po tidak ya karena jadi seorang reporter yang dia benci?

Satu hari keberuntungan, dan inilah satu hari keberuntungan untuk Joo Hoo. keberuntungan mendapat gambar eksklusif detik-detik terjadinya kecelakaan yang melibatnya Jae Myung.

Comments

  1. Samaan sama mbak mumu aku jg terisak-isak di awal dan akhir eps 8...nonton pinocchio sy mlh lbh trtrik sm jae myung ya.. Chemstr dalpo n in ha sih ok, tp crt ttg jae myung itu lbh menyenth^^. Jae myung n ha myung memang dibekali/dididik dgn dsar baik hati oleh ortunya, hanya saja sayang....

    ReplyDelete
  2. gue takut kalo jaemyung nanti ngincer inha dan dalpo berada diposisi sulit, jaemyung tanpa tau dalpo itu adiknya pasti dia benci bgt ma dalpo karena dalpo seorang reporter, dan siapa tau juga jaemyung bakal nyingkirin dalpo juga. dan jaemyung sadarnya diakhir. ketika dia sudah berbuat terlalu jauh.

    ReplyDelete
  3. Jae Myung bikin aku ter isak isak hiks :'(

    ReplyDelete
  4. sedih bgt di eps ini, pinocchio drakor yg keren di akhir tahun setelah it's okay that love. akting park shin hye makin matang, chemistrynya dapet, semoga berakhir happy end. thanks mba fanny jg mumu. semangattt :)

    ReplyDelete
  5. Benar mbamba mumu,gimana perasan jae mung setelah tau klau dal po itu adiknya...kasian banget

    ReplyDelete
  6. Serindu itukah jae myung dengan ha myung, kurasa jae myung memang sgt menyayangi adiknya. Wah yoo rae lucu bgt masa.. Hahaha

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya. Tapi mohon maaf komentar akan dimoderasi ya.. jadi gak akan langsung muncul di halaman post.. Dan pasti akan saya baca semua, walau tidak saya balas. XD

Popular posts from this blog

Sinopsis I HEAR YOUR VOICE Episode 18 - 2

Sinopsis SECRET Episode 16 – 2 (END)