Pinocchio Spesial Natal

Pinocchio Spesial Natal, katanya sih hanya rangkuman dari episode 1 sampai episode 12, jadi aku tidak mendownloadnya. Yang akan aku tulis disini adalah Spesial Natal yang ada di akhir episode 14. Dan menurutku ini adalah jawaban dari sikap Dal Pyung yang lebih memilih Dal Po untuk menjadi pasangan In Ha daripada Bum Jo si kaya raya. Ada adegan yang tidak ditayangkan sebelumnya.

Seperti adegan yang sempat aku tulis di postingan Preview Episode 13, saat Jae Myung bertemu Pengacara Cha Kwan Woo, ternyata itu bukan preview, tapi memang spesial di tayangkan di akhir episode. Sepertinya sih begitu…hehe…

Yuk ah kita mulai..kira-kira apa ya yang menyebabkan Dal Pyung mendukung Dal Po??

***

Dal Pyung penasaran dengan maksud kedatangan Nyonya Ro Sa ke tempatnya bekerja. Nyonya Ro Sa langsung mengungkapkan maksud kedatangannya tentang Bum Jo yang menyukai In Ha. Dal Pyung bilang dia tidak tahu hal itu, dan dia berjanji akan meminta In Ha untuk tidak mendekati Bum Jo lagi.

Tapi ternyata Nyonya Ro Sa datang menemui Dal Pyung untuk meminta Dal Pyung membantu Bum Jo dan mendukungnya agar bisa bersama In Ha.

Dal Pyung tentu saja senang memikirkan akan mendapat menantu seorang keturunan Chaebol. Dal Pyung bahkan merasa keberuntungannya mulai berubah.

Lalu dia teringat pada Dal Po. Tepatnya kenangannya saat Dal Po masih remaja.

Saat itu Dal Po menolak diajak ke stasiun berita. Dal Pyung heran kenapa Dal Po tidak mau pergi, padahal mungkin disana Dal Po bisa menemukan keluarga aslinya. Dal Po berteriak kalau dia tidak mau menemukan keluarganya. Dal Pyung pun terkejut dengan sikap Dal Po itu.

Dal Po memegang tangan Dal Pyung sambil menangis, “Aku tidak ingin menemukan mereka. Karena itu tolonglah…tolonglah, Ahjussi.”

“Kau..mengingat keluargamu, kan? Iya kan?”

Dal Po tak mampu mengelak. Dal Pyung meminta Dal Po menceritakan seperti apa keluarga Dal Po sebenarnya. Tapi Dal Po menolak memberitahu. Dal Pyung pun heran, apakah Dal Po melakukan kejahatan yang membuatnya bersembunyi? Dal Po hanya menunduk.

Dal Pyung menghela nafas mengingat itu, dan sampai dewasa pun Dal Po tidak mau menceritakan siapa keluarganya.

Dal Pyung dan kakek bermain Godori (permainan kartu). Kakek senang karena dia menang dan mendapatkan uang taruhannya. Dal Pyung yang galau bertanya pada kakek, bagaimana misalnya jika ada anak yang benar-benar kaya menyukai In Ha? Dan bagaimana misalnya In Ha menyukai seseorang yang tidak mempunyai uang. Dal Pyung bilang perbedaan dua laki-laki itu sangat besar sekali.

Kakek lalu berkata, “Tidak baik membandingkan orang. Sekali kau memulainya..maka itu adalah akhir dari kebahagiaan dan awal dari kesengsaraan.”

“In Ha-ya..Aku tidak bisa memintamu untuk bersamaku sekarang. Tapi…tolong jangan pergi pada orang lain.”

“Baik, aku tidak akan pergi.”

(Ini adalah permintaan Dal Po saat dia mabuk di malam natal, yang dia anggap itu mimpi, padahal nyata…)

***

Jadi aku rasa, Dal Pyung memang memilih kebahagiaan In Ha dan tidak melihat Dal Po dari latar belakang ataupun hartanya. Berkat nasehat kakek….