Endless Love | Episode 21 & 22
[Episode Sebelumnya klik disini]
Episode 21
Ternyata Hye Jin yang membujuk ayahnya untuk membiarkan Kwang Hoon bertemu dengan In Ae. Hye Jin beralasan itu agar Kwang Hoon punya sesuatu untuk dikatakan pada pimpinan partai oposisi. Masih ingat kan? Kwang Hoon diberi kepercayaan pimpinan partai oposisi untuk mengantarkan suratnya pada In Ae.
Kwang Hoon akhirnya bertemu dengan In Ae di penjara. Kwang Hoon langsung menyampaikan maksudnya menemui In Ae dan menyerahkan surat itu. Kwang Hoon bilang dia percaya kalau Tuhan memberi jalan untuknya membantu In Ae dengan cara seperti itu. Dia percaya bahwa perpisahan mereka dan pertemuan kembali mereka ini adalah takdir dan jawaban untuk doanya selama ini untuk In Ae.
Kwang Hoon meminta In Ae untuk tidak menyerah dan mengungkapkan kebenaran pada dunia. Tapi menurut In Ae kebenaran sudah ada di depan mereka. Han Kwang Hoon yang menjadi seorang pahlawan dan Seo In Ae yang seorang tahanan 10 tahun penjara.
Kwang Hoon meminta In Ae untuk mengungkapkan kejadian sebenarnya yang sudah menimpa dirinya. In Ae marah, apa Kwang Hoon bilang dia tidak boleh mengandung anak Kwang Chul? In Ae juga menyindir, jika Kwang Hoon tahu kebenarannya, apa Kwang Hoon akan membalas dendam untuknya? Apa Kwang Hoon akan melakukan sesuatu untuknya yang bahkan tidak bisa dilakukan Kwang Hoon untuk ayahnya?
Kwang Hoon terdiam, tak bisa menjawab. In Ae menyuruh Kwang Hoon untuk segera pergi dari hadapannya tanpa bersuara.
In Ae kemudian batuk-batuk dan mengeluarkan darah. Kwang Hoon panik dan segera memanggil petugas.
Kwang Chul yang diberitahu Park Young Tae tentang kunjungan Kwang Hoon pada In Ae, segera menyusul ke penjara dan meluapkan kemarahan pada Kwang Hoon. Tapi Kwang Chul tak sanggup untuk memukulnya, kepalan tangannya hanya mengambang diudara. Kwang Chul berteriak frustasi.
Kwang Hoon marah karena Kwang Chul tidak bisa menjaga In Ae dan bahkan sampai In Ae dipenjara 10 tahun. Kwang Chul lebih marah karena setelah meninggalkan In Ae, Kwang Hoon datang menemuinya seolah menunjukkan diri kalau dia sekarang seorang pahlawan. Kwang Chul marah, sampai kapan Kwang Hoon akan menyakiti In Ae. Kwang Chul menyebut Kwang Hoon bukan manusia.
Pertengkaran mereka berhenti begitu melihat In Ae dibawa ambulance menuju rumah sakit. Mereka segera mengikuti ambulance itu.
Surat dari pimpinan partai oposisi berisi tentang dukungannya pada In Ae yang telah diperlakukan tidak adil oleh negara. Pimpinan partai oposisi yakin suatu hari pemerintah akan mengakui kebohongan mereka (untuk putusan hukuman In Ae) dan meminta In Ae terus berjuang hingga hari itu tiba.
Di rumah sakit Kwang Chul meminta Kwang Hoon untuk menggunakan kekuasaannya mengeluarkan In Ae dari rumah sakit dan penjara, karena In Ae akan bisa bertahan jika dia dirumah.
Kwang Hoon tidak mengatakan apapun. Tapi kemudian di toilet, Kwang Hoon menangis sambil memegang sapu tangannya yang bernoda darah In Ae saat In Ae batuk-batuk.
Kwang Chul menjaga In Ae hingga dia terbangun. Setelah bangun In Ae marah pada Kwang Chul, kenapa Kwang membiarkan Kwang Hoon menemuinya. Kwang Chul balik marah, kesal pada In Ae yang ingin mati karena tidak bisa menjadi pahlawan seperti Kwan Hoon. Dia meminta In Ae untuk bersyukur bahwa In Ae sekarang masih hidup dan melanjutkan hidup dengan kerendahan hati.
In Ae hanya bisa menangis. Sepertinya In Ae tidak mau Kwang Hoon melihat keadaannya sekarang, yang begitu menginginkan kematian dan mengandung.
Kwang Hoon mengambil kotak pemberian ayahnya yang dia titipkan di gereja. Kwang Hoon teringat pernyataan Big Bear bahwa ayahnya pernah bekerja bersama Park Young Tae.
Saat bertemu Park Young Tae di depan gedung Keamanan Nasional, Kwang Hoon mencoba mengungkit hal itu untuk melihat reaksi Young Tae, tapi Kwang Hoon tidak menyebutkan ayahnya.
Kwang Hoon memperlihatkan catatan harian ayahnya saat itu yang menyebutkan bahwa dia membantu menyelamatkan pimpinan partai oposisi dari penculikan di Jepang, kepada Jendral Chun. Kwang Hoon meminta ijin mencari data tentang laporan ayanya itu. Jendral Chun mengijinkan, dan akan mencarinya juga.
Setelah memberitahu Kwang Hoon bahwa calon anaknya laki-laki, Jendral Chun menyinggung soal Kwang Hoon. Kwang Hoon menggunakan kesempatan itu untuk meminta bantuan ayah mertuanya itu untuk menyelamatkan In Ae. Karena In Ae yang dia lihat tampak seperti seseorang yang sedang menyambut kematiannya sendiri. Kwang Hoon bilang dia ingin menyelamatkan In Ae.
Tapi Jendral Chun menolak. Dia bilang seorang wanita yang sedang hamil tidak akan menginginkan kematian. Dia juga mendengar ayah dari bayi yang dikandung In Ae adalah adiknya Kwang Hoon. Maka dia menyuruh Kwang Hoon meminta Kwang Chul untuk menyelamatkan In Ae. Jendral Chun bilang dia tahu kalau Kwang Chul punya kekuatan untuk itu.
Masalah datang dari menantunya Chairman Son yang mengharuskan Kwang Chul segera pergi ke Arab Saudi. Menantu Chairman Son diserang oleh orang yang merasa wilayahnya diambil.
Di pemerintahan juga timbul masalah. Pimpinan partai oposisi Filipina di serang oleh pembunuh bayaran. Tapi pimpinan partai oposisi Kora yakin pembunuhnya adalah orang militer pemerintahan. Jendral Chun dan juga Perdana Menteri segera dipanggil menghadap Presiden.
Entah apa yang terjadi, pimpinan partai oposisi menginginkan Jendral Chun hadir dalam acara debat yang akan dia hadiri di US dan berdebat dengannya di siaran TV.
Kwang Chul pamit pada In Ae untuk pergi ke Saudi. In Ae khawatir, bagaimana jika Kwang Chul mengalami kecelakaan disana. In Ae meminta Kwang Chul untuk tidak pergi.
Kwang Chul menenangkan In Ae. Dia meminta In Ae berjanji padanya, bahwa hingga dia kembali In Ae harus tetap hidup. Dan dia berjanji, akan menelepon In Ae setiap hari begitu dia tiba di Saudi.
Kwang Hoon menemui Pelatih Jo, menanyakan kebenaran tentang identitas ayah dari bayi yang dikandung In Ae. Dia beralasan kalau dia harus mengetahuinya agar bisa mengeluarkan In Ae dari penjara. Kwang Hoon bilang dia percaya In Ae tidak akan melakukan sesuatu yang memalukan (maksudnya berhubungan tanpa pernikahan hingga mengandung).
Pelatih Jo bilang, ayah anaknya In Ae adalah orang yang diberitakan media, sama seperti media yang membuat Kwang Hoon menjadi seorang pahlawan. Kwang Hoon tidak percaya, meski dunia berubah tapi In Ae tidak akan berubah.
Pelatih Jo marah, itu bukanlah sesuatu yang seharusnya dikatakan seorang pengkhianat. Pelatih Jo menegaskan bahwa In Ae mengandung anak Kwang Chul dan mereka mengharapkan kesehatan dan keselamatan In Ae dan bayinya.
Kwang Hoon lalu bilang kalau dia tahu Pelatih Jo mengetahui ayahnya adalah petugas pemerintah, dan dia tahu kalau Pelatih Jo bekerja secara rahasia atas perintah ayahnya. Kwang Hoon merasa Pelatih Jo dan ayahnya punya sebuah rahasia yang hanya diketahui mereka. Tapi Pelatih Jo mengelak.
Sebelum pergi ke US, Kwang Hoon mengunjungi In Ae yang sedang tidur dan meletakkan sebuah surat. Setelah Kwan Hoon pergi, In Ae bangun dan membaca surat itu. Dalam surat Kwang Hoon meminta In Ae untuk tetap hidup. Siapapun ayah dari bayi yang di kandung In Ae, Kwang Hoon meminta In Ae untuk tetap menjaganya. In Ae menangis membaca surat itu.
Di US. Jendral Chun memberikan pidato, sepertinya tentang penolakan pemberian hukuman mati untuk pimpinan partai oposisi (gak ngertiiii, hehe). Nyonya Min tampak kesal, karena bisa dipastikan Jendral Chun akan mendapat dukungan dari pimpinan partai oposisi. PM Kim mengingatkan Nyonya Min bahwa politik tidak bisa dimainkan dengan kebencian dan kebanggan.
Tapi di dalam kantornya, PM Kim memukul meja dan menunjukkan wajah penuh amarah. PM Kim ini di depan orang pura-pura tidak punya ambisi untuk kekuasaan, tapi sebenarnya dia ingin berkuasa dan menjadi Presiden berikutnya.
Kwang Hoon menemui pimpinan partai oposisi. Kwang Hoon menceritakan tentang ayahnya yang pernah menolong pimpinan partai opisisi itu. Sehingga pimpinan partai oposisi membatalkan acara debatnya. Jendral Chun senang mendengarnya, karena itu berarti dia terhindar dari bahaya (aku gak mudeng bahaya apaan… mian..).
Sesuai janjinya Kwang Chul menghubungi In Ae setiap hari. Dari In Ae, Kwang Chul mendapat pencerahan tentang cara mengangkut semen dari lahan perusahaan. Kwang Chul senang karena dia berhasil berkat In Ae. Kwang Chul meminta In Ae menunggunya kembali.
Tapi ternyata ada yang tidak suka dengan keberhasilan Kwang Chul. Sekelompok orang mengerangng Kwang Chul dan Chil Sung. Mereka pun berkelahi.
Kalau tidak salah kelompok orang itu dari perusahaan Tae Kwang. Perusahaan ayanya Cho Ae, yang dijodohkan dengan Tae Kyung. Mungkin perebutan wilayah. Karena Tae Kwang juga sedang mengambil minyak di areal sekitar situ.
***
Episode 22
Waktu berlalu. In Ae akhirnya dibebaskan. Namun saat In Ae berbicara di depan media dan para mahasiswa yang menyambutnya, In Ae dihalang-halangi saat menyinggung pemerintah.
Kwang Chul yang sudah sukses menambang semen, dan mendirikan perusahaan sendiri dengan nama Hanseo (Han dari Han Kwang Chul, dan Seo dan Seo In Ae), diberitahu Se Kyung tentang kebebasan In Ae. Tentu saja Kwang Chul dan Chil Sung senang. Kwang Chul bahkan memutuskan untuk pulang ke Korea setelah pertemuannya dengan Cho Ae.
Di rumah diadakan acara syukuran atas keluarnya In Ae. Semuanya berterima kasih pada In Ae, karena In Ae tetap hidup. Se Kyung juga ikut hadir dan menyerahkan bunga titipan Kwang Chul.
Tak hanya bunga, Kwang Chul juga ternyata sudah memperluas kamar In Ae dan membeli perlengkapan bayi. Kwang Chul tampaknya begitu antusias dengan anak In Ae yang sudah diakui sebagai anaknya. Tapi sepertinya In Ae merasa sebaliknya. Dia memandang perutnya dengan tatapan kosong.
Kwang Chul menelepon In Ae dari Saudi. Kwang Chul meminta In Ae untuk tidak memikirkan apapun dan hanya memikirkan kesehatannya saja.
Mendapat laporan tentang pernyataan In Ae di depan media yang masih melawan pemerintah, Park Young Tae geram. Dia mengirimkan anak buahnya ke rumah In Ae untuk memastikan In Ae tidak pergi keluar. In Ae geram, dia menitipkan pesan pada anak buah Young Tae, bahwa dia tidak akan melupakan perlakuan Young Tae ini dan akan membalas dendam suatu hari nanti.
Jendral Chun dan Kwang Hoon kembali dari US. Mereka segera menemui Hye Jin di rumah sakit. Hye Jin sudah melahirkan, dan seperti dugaan anaknya adalah laki-laki.
Di rumah sakit, Kwang Hoon juga mengetahui kabar kebebasan In Ae dari televisi. Dia tampak lega, tapi kemudian dia jadi khawatir setelah melihat pernyataan In Ae di depan media.
Esok pagi, In Ae merasakan kesakitan di perutnya. Mungkin karena kemarin sempat didorong oleh anak buah Young Tae. Bibi panik karena In Ae menunjukkan gejala keguguran. Bibi dan Pelatih Jo segera membawa In Ae ke rumah sakit. Sebelumnya, anak buah Young Tae menghalangi mereka, tapi bisa diatasi oleh Pelatih Jo.
Tak di duga di rumah sakit mereka bertemu dengan Kwang Hoon dan keluarga Jendral Chun. Hye Jin bertanya baik-baik apakah In Ae akan melahirkan. Bibi yang kesal dengan keluarga Jendral Chun memaki mereka. Setelah mencuri Kwang Hoon dari sisi mereka dan membuat In Ae dekat dengan kematian, Bibi ingin melihat apa Jendral Chun akan selamanya bahagia dengan cucu dan anaknya.
Kwang Chul kembali ke Korea. Se Kyung menjemputnya. Selain Se Kyung ada banyak wartawan yang menanti dan langsung memberondong Kwang Chul dengan pertanyaan. Mereka bertanya apa Kwang Chul bekerja sama dengan Omar pengusaha senjata? Kwang Chul menyangkal, Omar ke Korea karena ada kerjasama dengan Grup Tae Kwang bukan dengannya.
Kwang Chul tidak banyak menjawab pertanyaan wartawan dan segera mengajak Se Kyung pergi. Se Kyung protes Kwang Chul tidak menanyakan kabarnya. Tapi Kwang Chul bilang itu tidak perlu karena mereka setiap hari juga bertelepon ria.
Kwang Chul terkejut mendengar In Ae di rumah sakit, dan meminta Se Kyun untuk mempercepat laju mobil. Begitu sampai Kwang Chul langsung masuk ke dalam RS. Dia bertemu dengan Jendral Chun dan Kwang Hoon. Jendral Chun basa-basi menanyakan pekerjaan Kwang Chul lalu membiarkannya bicara dengan Kwang Hoon.
Kwang Chul menuduh Kwang Hoon yang menyebabkan In Ae masuk rumah sakit. Kwang Hoon menyangkal, dia juga tidak tahu penyebab In Ae masuk RS, dia disana karena istrinya melahirkan.
Kwang Chul memperingatkan Kwang Hoon untuk tidak mengatakan hal yang tidak berguna jika dia tak sengaja bertemu dengan In Ae. Jika terjadi sesuatu pada In Ae dan bayinya, Kwang Chul tidak akan diam saja.
Kwang Chul menemui In Ae di kamarnya. Dia begitu khawatir melihat keadaan In Ae. Tapi In Ae bilang dia baik-baik saja.
Kwang Chul menghubungi Park Young Tae. Kwang Chul bilang dia tidak akan diam begitu saja jika terjadi sesuatu pada In Ae. Young Tae lalu memberitahu kalau Kwang Hoon mengajaknya bertemu. Young Tae meledek, Kwang Hoon hanya setengah mengenal dirinya. Kwang Chul tampak khawatir mendengar hal ini.
Park Young Tae akhirnya mengetahui kalau Kwang Chul dan Kwang Hoon anaknya Kapten Han Gap So. Juga In Ae merupakan keluarganya. Young Tae tampak terkejut, mungkin takut mereka akan tahu kalau dialah pembunuh Han Gap So. Tapi kemudian dia tertawa keras, karena dia punya scenario kalau yang membunuh Han Gap So adalah Jung Chul (anak buahnya saat itu).
Kwang Chul meminta bibi In Ja untuk tidak membiarkan In Ae sendirian di kamarnya. Tempatkan Chil Sung atau siapapun. Karena sekarang In Ae akan mengalami intimidasi. Jika di penjara In Ae adalah seorang pahlawan, setelah keluar ‘mereka’ akan menunjukkan kalau In Ae bisa mati kapan saja.
Kwang Chul memandang In Ae, dia teringat pada In Ae yang saat itu sudah putus asa dan berkata hanya Kwang Chul yang bisa dia percaya. Kwang Chul lalu memakaikan kalung di leher In Ae. Dalam hati Kwang Chul berharap In Ae dan bayinya bisa selamat.
PM Kim datang menjenguk In Ae. PM Kim bilang dia menjenguk In Ae untuk bisa memberikan laporan pada pimpinan partai oposisi. Sebelumnya, pimpinan partai oposisi menghubungi PM Kim, sepertinya meminta tolong untuk mengawasi In Ae. Mungkin PM Kim merasa ini adalah kesempatannya untuk mendapat dukungan dari pimpinan partai oposisi.
PM Kim duduk di samping kasur In Ae. PM Kim menanyakan siapa orang tua In Ae. Kwang Chul hanya memberitahu kalau In Ae tidak punya orang tua dan hanya dibesarkan oleh bibinya.
Saat In Ae terbangun, dia terkejut melihat PM Kim ada di hadapannya (In Ae kan sudah tahu kalau PM Kim adalah ayah kandungnya). Melihat keterkejutkan In Ae, PM Kim menjelaskan kalau dia disana atas permintaan pimpinan partai oposisi.
Tapi In Ae berteriak histeris memanggil Kwang Chul. Kwang Chul mendekati In Ae dan menenangkannya. PM Kim terdiam.
Kwang Hoon ternyata memang benar menunggu Park Young Tae didekat sungai. Anak buah Young Tae datang dan memberitahu bahwa Young Tae tidak bisa datang karena mengantar Jendral Chun menemui Presiden.
Kwang Chul datang, dia langsung menghampiri Kwang Hoon dan menanyakan keadaannya. Kwang Chul kesal, bagaimana bisa Kwang Hoon tanpa rasa takut menemui Young Tae di tempat seperti itu sendiri. Kwang Chul memberitahu kalau Young Tae bisa membunuh seseorang dan membuangnya ke sungai dan menjadikannya seperti bunuh diri. Seperti yang dilakukannya pada ayah mereka.
Kwang Chul memberitahu Kwang Hoon kalau dia punya firasat buruk tentang Young Tae. Kwang Hoon lalu menunjukkan foto ayahnya dengan Young Tae dan Kwang Hoon menunjukkan buku harian ayahnya. Kwang Hoon memberitahu bahwa ayah mereka adalah petugas yang menyamar dibawah pimpinan Park Young Tae dan melakukan banyak perintah kotor.
Mereka menyadari kesulitan ayahnya bertahan saat itu, hingga dia meninggalkan jejak (catatan) untuk mereka. Kwang Hoon secara tak sengajak mendengar tentang kisah ayahnya dari Big Bear yang kenal dengan Park Young Tae. Jadi dia bisa memastikan bahwa meninggalnya ayah mereka, Kwang Chul yang menghilang, dan dia yang dipaksa masuk militer adalah perbuatan Park Young Tae.
(Jadi….dulu itu Han Gap So dibawah pimpinan Park Young Tae menculik pimpinan partai oposisi dan mungkin juga bertugas untuk menghabisinya. Tapi Han Gap So berkhianat dan menyelamatkan pimpinan partai oposisi itu. Setelah itu Han Gap So dalam pelarian, lalu Park Young Tae menemukannya dan membunuhnya.)
Kwang Chul kesal seharusnya mereka menggali catatan ayahnya itu sejak dulu, jadi mereka mungki punya takdir yang berbeda. Kwang Hoon tidak perlu mengkhianati In Ae dan punya anak dengan Hye Jin. Tapi apa mau dikata…
Kwang Hoon pergi ke RS, dia pergi ke kamar In Ae. Memandangi In Ae dengan rasa bersalah. Kwang Hoon teringat pada janji mereka, dan saat dia memutuskan untuk meninggalkan In Ae. Setelah itu Kwang Hoon pergi ke kamar istrinya, memandangnya dan putranya.
Kwang Chul mengantar Se Kyung pulang ke rumahnya. Kwang Chul minta maaf pada Se Kyung. Se Kyung tidak suka dengan permintaan maaf Kwang Chul itu. Se Kyung memeluk Kwang Chul, melepaskan kerinduan. Kwang Chul tak mengelak, mungkin dia juga merasa bersalah karena membuat Se Kyung menderita.
Nyonya Min melihat Se Kyun memeluk Kwang Chul, dan langsung menegur Se Kyung. Tapi Se Kyung tidak peduli.
Nyonya Min menemui Young Tae dan melaporkan hal itu pada Young Tae. Young Tae kesal karena Kwang Chul tetap dekat dengan Se Kyung padahal dia sudah memperingatkan Kwang Chul untuk menjauh.
Young Tae lalu memberitahu bahwa PM Kim menemui In Ae di rumah sakit. Nyonya Min kesal, lalu dia sadar kalau In Ae mirip dengan wanita itu, simpanan PM Kim dulu. Nyonya Min juga baru ingat kalau wanita itu anggota Gereja Katolik. Nyonya Min meminta Young Tae menyelidikinya, apakah In Ae punya hubungan dengan wanita itu, karena dia punya firasat tidak enak.
***
Bersambung ke episode 23~
Komentar:
Maaf ya, kalau yang udah nonton mungkin tahu ada beberapa adegan yang aku lewat. Terutama bagian politik-politiknya. Mumet aku… Hehe…
Kwang Hoon ini sepertinya masih punya perasaan pada In Ae. Apalagi setelah melihat keadaan In Ae sekarang, dia pasti merasa sangat bersalah. Dan In Ae pun demikian, aku melihat In Ae masih punya perasaan pada Kwang Hoon. Namun dia tidak banyak bicara, mungkin merasa malu karena dia punya anak yang tidak tahu siapa ayahnya.
Kasihan In Ae, dia benar-benar terpuruk. Semoga dengan cinta dan banyak perhatian yang diberikan Kwang Chul, In Ae bisa segera bangkit dan melawan balik orang-orang yang telah membuatnya menjadi seperti itu.
alhamdulillah dilanjutin,, ditunggu kelanjutannya y kak,,makasih
ReplyDeleteYeahhhh...akhirx dilnjutin jga ma mb mumu...
ReplyDeleteSemngat terus mb...
Smga sehat selalu...
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَ رَ بَّلْ عَلَمِيّنْ
Min pengen nonton film nya dimana...nyari di aplikasi drakor gk nemu".tolong minnn
ReplyDelete