Falling in Love With Soon Jung | Episode 6 - 1

Joon Hee kecil sedang membaca buku bersama ayahnya, Ahjussi Lee, di pos saat Soon Jung kecil dan ayahnya, Wakil Ketua Kim. Ahjussi Lee memberi salam pada mereka. Ahjussi Lee memanggil Joon Hee untuk memberi salam pada Soon Jung, tapi Joon Hee pura-pura tidak mendengar ayahnya.

“Kau tahu, Soon Jung-ah? Aku sangat benci kata ‘Agashi’ di dunia ini.”

Hujan turun. Joon Hee kecil melihat Soon Jung berdiri di luar, tak bisa pulang karena tak membawa payung. Joon Hee melihat payungnya yang berlubang dan mengurungkan niat untuk memberi Soon Jung tumpangan.

“Karena aku merasa sangat kecil. Aku selalu ragu untuk berada di sekitarmu.”

Joon Hee yang sudah berjalan menjauh menoleh ke belakang. Melihat Dong Wook yang mengajak Soon Jung menerobos hujan dengan menggunakan kain di kepala.

Joon Hee remaja hendak mengajak Soon Jung menonton konser. Tapi belum sempat Joon Hee bicara, Soon Jung ternyata tertidur dan kepalanya bersandar di pundak Joon Hee.. Tak lama Dong Wook naik ke bi situ. Joon Hee buru-buru menyembunyikan tiket konser itu. Dong Wook duduk disamping Soon Jung, dan menyandarkan kepala Soon Jung ke bahunya.

Dong Wook dan Soon Jung akhirnya pacaran, hingga Dong Wook melamarnya. Dong Wook selalu menyebut Soon Jung dengan ‘Uri agashi’.

“Mungkin itulah sebabnya aku selalu satu langkah di belakang. Satu langkah di belakang Dong Wook. Kemudian.. kata itu menjadi yang paling aku dambakan. Uri Agashi.”

Joon Hee menenangkan Soon Jung setelah ditampar oleh Ketua Kang.

“Aku bersumpah pada diriku sendiri bahwa aku tidak akan ragu-ragu lagi, untuk bersamamu.”

Joon Hee menyusul Soon Jung ke rumah sakit, dan menyaksikan Min Ho yang meminta Soon Jung untuk tidak pergi lalu memeluknya.

“Tapi Soon Jung-ah..Apakah ini perasaan tak menyenangkan bahwa mungkin aku akan tertinggal di belakang lagi?”

Setelah memeluk Soon Jung, Min Ho lalu jatuh pingsan. Soon Jung panik dan memanggil paramedis. Joon Hee masih menyaksikan dari jauh.

***

Para anggota negosiasi menyebut Min Ho sebagai orang gila, psikopat, dan aneh. Tapi Ahjussi Ma tampaknya memikirkan hal lain. Dia teringat dengan raut wajah Min Hoo sebelum pingsan. Ahjussi Ma lalu memutuskan untuk tidak ikut kembali bersama rekan-rekan yang lain. Ahjussi Ma bilang ada sesuatu yang harus dia selesaikan sebelum pergi.

***

Dokter diberitahu bahwa kejadian adalah kejadian kecil akibat obat penenang. Anehnya, pernafasan dan denyut jantungnya kembali normal secara tiba-tiba setelah Min Ho bertemu dengan Soon Jung. Dokter tampak memikirkan sesuatu.

***

Soon Jung menunggui Min Ho yang masih tak sadarkan diri. Soon Jung menghapus keringat Min Ho dengan handuk. Tak lama Woo Shik datang dan mempersilahkan Soon Jung untuk pulang. Soon Jung ragu apakah Woo Shik bisa mengurus Min Ho sendirian.

“Aku sudah melakukannya sebelumnya. Dan aku satu-satunya orang yang bisa mengatasi perangai buruknya.” Woo Shik menenangkan.

Akhirnya Soon Jung pun pamit pulang. Sebelum keluar, sekali lagi dia menoleh pada Min Ho. Dan saat di luar ruangan, Soon Jung memikirkan kembali perkataan Min Ho yang memintanya untuk tidak pergi.

Joon Hee yang sudah menunggu Soon Jung segera mengajaknya pulang dan bicara dalam perjalanan. Joon Hee menanyakan keadaan Min Ho. Soon Jung memberitahu bahwa dokter sedang mencari penyebabnya, tapi sekarang Min Ho sudah stabil. Joon Hee bilang dia pergi ke RS karena mengkhawatirkan Min Ho, tapi dia tidak masuk karena dokter bilang dia perlu istirahat.

Joon Hee menebak kalau Soon Jung pasti terkejut. Soon Jung sudah pernah melihat Min Ho pingsan sebelumnya, jadi dia tidak terlalu terkejut. Soon Jung bilang pasti Joon Hee juga terkejut.

“Aku tidak terkejut. Tapi aku menjadi sedikit takut.”

Soon Jung bertanya apa yang Joon Hee takutkan. Tapi Joon Hee tak mengatakan alasannya.

Begitu sampai di dekat rumah Soon Jung, ternyata sudah ada Ahjussi Ma menunggu di tangga. Joon Hee ikut menyapa Ahjussi Ma. Ahjussi Ma mengingatkan Joon Hee untuk sesekali mengunjungi ayahnya di Incheon.

Soon Jung dan Ahjussi bicara di dalam rumah. Soon Jung menyajikan teh dan buah. Ahjussi Ma menanyakan keadaan Soon Jung dan sebaliknya. Soon Jung bilang dia merasa tak enak karena menemui Ahjussi dalam situasi seperti itu (mengenai penutupan pabrik).

Ahjussi bilang mereka sudah mencoba yang terbaik. Tapi sepertinya pabrik pusat memang akan segera menghilang. Ahjussi sudah mencari pekerjaan keamanan di kampungnya. Soon Jung bilang dia baru tahu masalah pabrik itu kemarin, dan pasti semuanya cukup sulit di Incheon. Ahjussi itu akan sulit untuk semua orang.

Soon Jung lalu meminta maaf karena sudah lama tidak memberi kabar. Soon Jun merasa dirinya sudah tidak sopan. Ahjussi Ma tertawa, tidak ada kabar berarti kabar baik. Soon Jung bilang tidak untuk masalah hari ini, Ahjussi pasti kesulitan. Suara Soon Jung memberat, menahan tangis.

“Sama. Aku juga terlalu sibuk untuk menjagamu. Bagaimanapun, saat kita saling bertemu, hati kita terasa lebih sakit. Tapi Soon Jung-ah..aku menganggapmu sebagai putriku sendiri. Aku selalu menyemangatimu. Kau tahu itu, kan?”

Soon Jung mengangguk. Ahjussi bilang dia harus menemukan seseorang untuk menikah dengan Soon Jung sebelum dia kembali ke kampung. Ahjussi menyuruh Soon Jung untuk berkencan dengan pria manapun dan temukan seseorang yang baik. Soon Jung hanya tertawa.

Ahjussi menanyakan pendapat Soon Jung tentang Joon Hee. Dia melihat Soon Jung cocok dengan Joon Hee. Jika Soon Jung menikah dengan seorang yang baik seperti Joon Hee akan membuatnya dan Dong Wook merasa tenang. Jika Soon Jung membawa pria yang tak baik, dia tidak bisa memberikan Soon Jung padanya.

“Bagaimanapun, bawa pulang seorang pria yang baik. Aku tidak bisa mendampingimu berjalan di altar, karena itu mungkin akan terlihat aneh. Tap aku akan bisa membantumu memulai sebuah rumah yang baru (kehidupan baru).”

“Ahjussi…” Soon Jung menangis haru.

“Soon Jung-ah.. Kau sudah kuat selama ini. Aku berterima kasih untuk itu.”

Soon Jung tersenyum.

***

Ok Hyun diberitahu dokter tentang keadaan Young Bae, bahwa Young Bae tidak sadarkan diri. Operasi sudah selesai, tapi otaknya mengalami pendarahan yang sangat banyak. Dokter tidak yakin kalau dia akan bangun lagi. Karena sekarang semuanya bergantung pada kemauan keras dari Young Bae.

Ok Hyun memberitahu dokter bahwa Young Bae adalah tersangka dari kasus yang serius. Ok Hyun meminta dokter untuk menghubunginya jika terjadi sesuatu.

Menurut istrinya, Young Bae punya penyakit jantung dan hutang judi yang besar, jadi semuanya tidak baik bagi mereka. Tapi tidak lama yang lalu, mereka membayar hutang itu. Ok Hyun pun menyimpulkan bahwa Young Bae menghasilkan uang dari kejadian bahan terlarang.

“Ya, dan Detektif Ma mengetahuinya. Ada kemungkinan dia membunuhnya karena itu.” Ujar teman Ok Hyun.

Ok Hyun kesal karena mereka tidak bisa mendapatkan pengakuan sekarang juga dari Young Bae. Mereka harus menemukan bukti, dan mereka berharap ada sesuatu yang bisa ditemukan dari mobil Young Bae.

***

Soon Jung mengantar Ahjussi Ma ke halte bus. Setelah bus berjalan, Soon Jung mendapat telepon dari istri Ketua Kang untuk datang ke rumahnya.

***

Joon Hee bertanya pada Ketua Kang, kenapa hanya dia yang tidak tahu tentang rencana kemarin. Saat media datang di acara perundingan Min Ho dan pekerja pabrik. Bukannya jawaban yang didapatkan Joon Hee, tapi kabar bahwa Joon Hee dipindahkan ke kantor cabang di China.

Joon Hee bertanya alasannya. Direktur Yoon bilang lawan mereka adalah perusahaan investasi terbesar di dunia, jadi mereka butuh tim hukum yang lebih kuat. Jadi yang akan memimpin tim hukum sekarang adalah Ahn Hyung Jin, mantan Kepala Pengadilan, bukan Joon Hee lagi.

“Sekali pertarungan hukum dimulai, itu bisa berlangsung selama setahun. Mungkin terus berlangsung bahkan setelah aku mati. Aku tidak bisa membiarkan pria muda tertangkap dalam hal itu.” Ujar Ketua Kang.

Ketua Kang meminta Direktur Yoon memberitahu pihak HR untuk menyiapkan kepindahan Joon Hee dalam satu minggu. Lalu Joon Hee keluar dari ruangan dengan perasaan kecewa.

***

Ji Hyun kesal pada Min Ho yang pingsan saat perundingan. Ji Hyun bilang pemilihan waktu juga sebuah keterampilan.

“Aku kembali bekerja segera setelah operasi. Bahkan saat masa pemulihan, aku tidak pernah berhenti bekerja. Aku terlalu banyak tertekan. Jangan seperti itu.” Ujar Min Ho.

Ji Hyun lalu memberitahu bahwa mereka juga akan agresif dengan media. Semuanya bermula karena manajemen Ketua Kang yang sembrono dan investasi yang tidak bijaksana. Ji Hyun akan mengungkapkan hal itu. Jadi Min Ho harus siap untuk wawancara saat keluar dari RS.

Min Ho lalu menemui Dokter. Dokter mengatakan bahwa hasil pemeriksaan Min Ho yang sebelumnya dan kali ini semuanya normal. Min Ho bilang dia lebih gugup jika mendengar kalau dia baik-baik saja. Dokter bingung kenapa Min Ho malah kesal karena tidak ada masalah.

Min Ho bilang bukankah itu masalah, jika debaran jantungnya mencapai 150 disaat tidak ada yang terjadi. Dia punya bisnis serius untuk di urus, dan debaran jantung itu tidak membantunya. Dokter bilang dia menanyakan beberapa hal pada Woo Shik berdasarkan apa yang Min Ho katakan sebelumnya.

“Dia bilang kepribadian dan seleramu berubah setelah operasi.”

Min Hoo melihat lollipop yang dia pedang, “Yah, itu benar.”

“Dan dalam situasi khusus, kau menunjukkan tindakan yang tak terduga. Bahkan jantungmu bereaksi. Apa itu benar?”

“Sedikit.”

Dokter penasaran apakah hal itu benar-benar terjadi dalam kenyataan. Dokter bilang dia akan mengatakan sesuatu yang hanya merupakan sebuah hipotesis yang belum dibuktikan secara medis. Min Ho memiliki gejala yang ditunjukkan sebesar 1% dari kasus transplantasi organ.

Itu sebuah sindrom memori sel. Dimana penerima organ menunjukkan karakteristik donor organ. Jadi mungkin saja yang Min Ho menunjukkan karakter donornya.

“Jantung sering disebut otak kedua yang bisa berpikir dan mengingat.”

Dokter memberikan contoh, pasien penyakit jantung berusia 60 tahun dengan kepribadian yang lembut dan halus, tiba-tiba berubah menjadi kasar dan tak berperasaan. Ada lagi seorang siswa yang tidak punya kemampuan seni sebelumnya, tiba-tiba menunjukkan talenta mengagumkan setelah operasi.

Menurut Min Ho semua itu tidak masuk akal, dan menuduh dokter mengarang cerita. Dokter bilang itu bukan diagnosis resmi, hanya opininya saja. Min Ho pun bertanya jadi apakah dia menjadi orang lain? Dokter bilang mereka masih harus menunggu, tapi dokter tidak yakin itu bisa disembuhkan hanya dengan kemauan keras.

“Semuanya mungkin jika kau punya kemauan keras!” ujar Min Ho tak setuju.

“Kau salah. Kau tidak bisa selalu mengontrol jantungmu dengan kemauan kerasmu. Khususnya jika kau mengalami emosi yang tidak biasa.”

Min Ho tak mengerti emosi apa yang dimaksud dokter. Dokter bilang emosi seperti cinta. Min Ho terkejut. Saking terkejutnya dia menjatuhkan lollipop yang dia pegang.

Soon Jung memikirkan pertemuannya tadi malam dengan Nyonya Kang. Nyonya Kang meminta Soon Jung melakukan sebuah pekerjaan secara rahasia, dan Soon Jung tidak boleh tertangkap. Itu adalah satu-satunya cara agar Ketua Kang bertahan dan anak-anaknya selamat. Jika Soon Jung gagal, maka pabrik utama bisa menghilang untuk selamanya.

Soon Jung juga memikirkan perkataan Ahjussi Ma, yang sudah pasrah jika pabrik menghilang dan siap kembali ke kampung bekerja sebagai petugas keamanan. Dan Nyonya Kang semalam berkata bahwa masa depan pabrik dan perusahaan bergantung pada pekerjaan yang harus dikerjakan Soon Jung.

Soon Jung lalu menghubungi Nyonya Kang dan menyatakan kesediaannya untuk melakukan pekerjaan itu.

***

Di dalam lift, beberapa pegawai membicarakan Min Ho yang sebentar lagi akan mati. Mereka juga bilang pingsannya Min Ho saat perundingan itu pura-pura, Min Ho memanipulasi situasi dengan penampilan lemah. Seorang pegawai wanita menyebutkan kalau Min Ho melakukan transplantasi ginjal.

“Jantungnya, bukan ginjalnya!” tiba-tiba terdengar suara Min Ho.

Pegawai itu merasa ketakutan. Begitu pintu lift terbuka semua orang turun, dan tinggallah Min Ho yang ada di belakang.

Keluar dari lift, Min Ho melihat Soon Jung yang sedang merapikan berkas-berkas yang terjatuh di lantai. Min Ho berjalan mendekat, hendak membantu. Tapi kemudian langkahnya tertahan karena Joon Hee muncul. Min Ho pun teringat kembali pada percakapannya dengan dokter.

Min Ho masih tak mengerti dengan cinta yang Dokter maksud. Maka Dokter pun memberitahu bahwa kondisi Min Ho menjadi normal setelah bertemu dengan Kim Soon Jung. Min Ho tak percaya Dokter mengatakan kalau dia menyukai Soon Jung.

Dokter bilang kedatangan Min Ho sebelumnya juga adalah alasan untuk mengobati Soon Jung. Tapi Min Ho bilang dia hanya bertanggung jawab untuk sekretarisnya.

“Pikirkan baik-baik. Siapapun itu, atau apapun situasinya, jika kau terus membuat alasan untuk berada di sekitar orang itu, itu adalah cinta.”

Mendengar hal itu Min Ho tertawa dan terus tertawa (lebay).

“Tidak mungkin!” teriak Min Ho menyadarkan lamunannya, yang juga mengejutkan Soon Jung dan Joon Hee.

Min Ho mendekati Soon Jung, menegurnya yang sudah menjatuhkan berkas. Dia menyuruh Soon Jung menghancurkan semuanya dan membawakan yang baru. Soon Jung mengerti dan segera pergi.

Min Ho lalu menyindir Joon Hee yang ringan lutut. Joon Hee bilang lebih baik ringan lutut daripada ringan hati. Min Ho lalu bertanya kenapa Joon Hee mendekati Soon Jung, dan itu membuatnya mencurigai Soon Jung.

“Itu karena aku sangat menyukai Sekretaris Kim.”

“Apa?” Min Ho terkejut dengan jawaban Joon Hee yang tak terduga olehnya.

“Aku bilang aku sangat menyukai Sekretaris Kim, maksudku, Soon Jung. Bagaimana, apa aku sudah menjawab pertanyaanmu?”

Min Ho terdiam. Joon Hee melanjutkan, Min Ho disini untuk berbisnis, tapi Min Ho punya ketertarikan dalam banyak hal lain. Joon Hee memperingatkan Min Hoo untuk tidak menaruh ketertarikan pribadi pada Soon Jung.

Min Ho membalas dengan menanyakan pertanyaan bisnis. Dia mengingatkan Joon Hee yang sudah gagal melakukan tugasnya (kejadian banyaknya media saat perundingan). Min Ho bilang dia tidak akan menyukai kejadian tak terduga lainnya. Jika itu terjadi karena posisi Joon Hee tidak baik, mereka akan memikirkan kembali tentang kerjasama mereka dengan Joon Hee.

Min Ho masuk ke kantornya. Min Ho tampak sangat kesal.

“Aku tidak bisa percaya ini. Bagamaina mungkin? Bagaimana bisa seseorang sepertimu… Wow, itu melukai harga diriku.” Min Ho melihat ke arah Soon Jung lalu berbalik.

Soon Jung pun bertanya apakah dia melakukan kesalahan lagi. Min Ho membenarkan. Tapi dengan tergagap Min Ho tak bisa menjelaskan (kalau dia menyukai Soon Jung), dan kemudian dia memarahi Soon Jung karena menjatuhkan berkas di lantai. Bagaimana jika itu adalah dokumen penting.

Soon Jung meminta maaf. Karena lantainya licin, dia hampir tersandung. Min Ho menyebut Soon Jung bodoh. Min Ho mengingatkan kalau dia sudah meminta Soon Jung untuk tidak bergaul dengan eksekutif lain. Min Ho bahkan menyebut Soon Jung tuli dan mendengar dengan telinga belakang. Soon Jung tak mengerti.

“Kau bersikap seperti anak kecil.” Ujar Woo Shik. “Kau bersikap cemburu dan picik seperti saat kau kesal karena teman satu mejamu bertemu dengan teman baru.”

Woo Shik lalu mencandai Min Ho, mungkin dia harus berteman dengan Soon Jung agar Min Ho menyadari betapa penting dirinya. Soon Jung berkata kalau dia akan lebih berhati-hati mulai sekarang.

“Tapi..kesehatanmu sudah baik, kan? Aku benar-benar khawatir. Kau terlihat lebih baik hari ini. Bagaimanapun, aku merasa lega.”

Min Ho tak mengatakan apapun. Dengan wajah dinginnya dia masuk ke ruangannya. Tapi begitu pintu ditutup, Min Ho langsung berjongkok lemas.

“Ada apa denganku? Aku pasti benar-benar gila.”

***

Ok Hyun tak percaya dengan laporan yang dia terima. Bahwa dari mobil Young Bae tidak ditemukan apapun. Tidak ada bekas darah atau tanda perbaikan mobil. Bahkan jika mobil Young Bae melewati tempat kejadian, bukan berarti dia yang menabrak Dong Woo.

Teman Ok Hyun bilang sekarang keadaannya mengalami kemunduran. Young Bae bukan seorang transaksi, tapi sekarang dia hanya saksi yang sedang koma. Ok Hyun kesal mendengarnya.

Teman Ok Hyun pikir Young Bae bisa saja seorang komplotan, seperti yang dia katakan waktu itu bahwa dia hanya seorang pesuruh.

“Kata-katanya terus menggangguku. Mungkin seseorang yang berkuasa berada di balik kejadian bahan yang terlarang.”

Teman Ok Hyun merasa kasus ini menjadi semakin lebih serius. Ok Hyun bilang pertama-tama mereka harus menemukan siapa orang dibalik kejadian itu.

***

Direktur Yoon bertanya pada Ketua Kang apa yang harus mereka lakukan. Rencana mereka memanipulasi media benar-benar rusak karena Min Ho pingsan dalam rapat perundingan. Dan sekarang Gold Partners mengkontrol media untuk menyerang mereka. Mereka tidak bisa melakukan apapun untuk menghentikan Gold Partners.

“Min Ho mengatakan ini. Jika tidak semuanya, itu bukan apa-apa. Jika kau kehabisan amunisi, kau harus bertarung dengan tubuhmu.”

Maksud Ketua Kang adalah dengan mengajukan tuntutan. Mereka akan membuktikan bahwa Gold Partners memperoleh surat obligasi secara illegal. Maka Gold Partners tidak akan punya penguasaan apapun atas mereka.

Salah seorang eksekutif berkata untuk melakukan hal itu pertama-pertama mereka harus menjelaskan mengapa mereka menjual surat obligasi itu. Itu bisa ketahuan sebelumnya dengan membongkar manajemen buruk mereka. Mereka bisa dituntut dengan penggelapan dan pelanggaran kepercayaan.

Direktur Yoon membenarkan, mungkin saja Ketua Kang akan menghadapi aksi hukum sendirian. Tapi Ketua Kang bilang jika satu-satunya cara untuk menangkap kelemahan Gold Partners adalah dengan membongkar kelemahannya, mereka tidak punya pilihan lain.

(Bingung deh..perasaan masalah ini udah disebut dari awal kalau mereka akan menuntut Gold Partners. Mungkin baru kali ini rencananya benar-benar dilakukan…)

***

Min Ho tak habis pikir Hermia mengajukan tuntutan itu. Padahal itu bisa menyebabkan mereka sendiria masuk ke dalam penjara. Ji Hyun tahu itu. Hermia menggunakan tindakan nekat. Min Ho menyebut pamannya sudah gila.

Ji Hyun bertanya apa yang akan dilakukan Min Ho. Apalagi yang bisa mereka lakukan, tentu saja menghadapi tuntuntan itu. Min Ho meminta Ji Hyun memberitahu kantor pusat untuk menyiapkan tim hukum. Ji Hyun mengerti. Dia meminta Min Ho untuk lebih memperhatikan wawancaranya dengan media.

“Hasil dari manajemen buruk Hermia adalah penyebab kegagalan mereka. Itulah fokus dari pembicaraanmu.”

Min Ho mengerti. Dia meminta Ji Hyun menjadwalkan wawancara dengan siaran tv, bukan surat kabar. Min Ho kemudian pergi.

***

Hari wawancara. Tim stylish yang seharusnya mendandani Min Ho untuk wawancara itu mengalami kecelakaan dalam perjalanan, mereka tidak terluka tapi mereka tidak bisa datang. Karena itu Woo Shik meminta bantuan Soon Jung untuk mengambil setelan Min Ho di Cheondamdong.

Min Ho kesal pada Woo Shik, kenapa harus Soon Jung? Woo Shik bilang dia tidak punya pilihan karena tidak bisa menghubungi tim stylish dan Soon Jung satu-satunya orang yang bisa dia mintai tolong. Woo Shik berterima kasih pada Soon Jung.

Tak hanya itu, Woo Shik meminta Soon Jung memilihkan dasi yang bagus untuk Min Ho dan memakaikan riasan. Soon Jung bingung. Woo Shik meminta Soon Jung memakaikan foundation di wajah Min Ho. Woo Shik segera pergi.

Tak lama kemudian Min Ho sudah berganti pakaian dan Soon Jung siap memakaian riasan. Min Ho tampak canggung, padahal Soon Jung biasa saja. Min Ho bertanya apakah Soon Jung baik-baik saja datang ke rumahnya. Soon Jung tak mengerti dengan pertanyaan Min Ho. Min Ho pun meminta Soon Jung melupakannya saja.

Soon Jung lalu mengambil dasi dan melingkarkannya pada Min Ho. Wajah Soon Jung begitu dekat dengan wajah Min Ho. Min Ho terbelalak dan jantungnya berdebar kencang. Min Ho tak sanggup lagi. Dia meminta Soon Jung berhenti, padahal dasi belum terpasang rapi.

Saat wawancara. Woo Shik dan Soon Jung melihat dari jauh. Pewawancara menanyakan maksud perkataan Min Ho bahwa manejemen buruk Ketua Kang menyebabkan kehancuran Hermia. Min Ho mengatakan bahwa rasio hutang perusahaan Hermia adalah 3000% dimana itu tidak normal. Itu bisa menghindari kebangkrutan tanpa ekspansi bisnis yang terlalu ambisius.

Pewawancara lalu meminta ijin untuk mengajukan sebuah pertanyaan yang sedikit sensitif. Min Ho mempersilahkan. Pewawancara bertanya tentang ayah Min Ho, Kang In Chul, pendiri Hermia.

“Kau menjual perusahaan ayahmu. Apakah itu mengganggumu?”

“Tidak sama sekali. Apa yang menjadi masalah untuk kami adalah nomor. Merger dan akuisisi tidak akan mungkin dengan keterlibatan emosi. Hermia hanya sebuah perusahaan yang harus aku jual.”

“Ayahmu adalah seorang pebisnis yang dihormati dan berjiwa sosial. Banyak hal dipertanyakan selama peralihan Ketua. Apa kau bermaksud untuk menemukan kebenaran atas nama ayahmu?”

“Bolehkah aku memberikan jawaban yang jujur? Aku pikir itu pasti akan terjadi. Apakah Ketua yang sekarang mengambil alih perusahaan secara illegal atau ayahku benar-benar melakukan kesalahan, bahwa semua itu terjadi untuk satu alasan. Itu terjadi karna ayahku adalah seorang pemimpi.”

***

Bersambung ke bagian 2~

Komentar:

Pertama-tama saya mohon maaf karena tidak bisa melanjutkan synopsis drama ini sendirian. Bahkan setelah berdua pun saya masih terlambat sekali menyelesaikannya. Mian…

Ada yang salah, aku pikir dulu Gold Partners itu membeli saham Hermia, ternyata obligasi atau surat hutang. Karena itu Min Ho bersikeras untuk menjual Hermia agar uang Gold Partners kembali dan mendapatkan keuntungan. Tapi aku punya firasat kalau nanti yang akan membeli perusahaan Hermia adalah Min Ho sendiri.