Falling in Love With Soon Jung | Episode 6 - 2

Min Ho berjalan menaiki tangga bersama Soon Jung. Soon Jung heran kenapa Min Ho mengikutinya, karena Min Ho pasti lelah setelah wawancara. Tapi Min Ho juga tidak tahu kenapa dia mengikuti Soon Jung. Soon Jung pun curiga, Min Ho tidak sedang mengantarnya pulang kan? Tidak! Tentu saja. Min Ho berteriak.

Min Ho bilang dia hanya ingin berjalan saja, dan ada sesuatu yang ingin ditanyakan pada Soon Jung. Min Ho ingin tahu apakah perasaan Soon Jung baik-baik saja. Soon Jung tak mengerti maksud Min Ho.

“Aku dengan rumahku memiliki arti khusus untukmu. Kau pasti sedih hari ini. Aku tidak akan membuatmu datang ke rumahku lagi.”

“Aku baik-baik saja. Awalnya aku ragu untuk masuk. Tapi aku memutuskan untuk mengubah pandanganku. Aku akan menganggapnya hanya sebuah rumah. Apa yang penting bukanlah seperti apa rumah itu. Tapi dengan siapa kau tinggal di dalam rumah itu. Rumah itu tidak lagi memiliki arti penting untukku.”

“Menurutmu.. Kau pikir apa pesonamu?” Tanya Min Ho membuat Soon Jung terkejut. Bahkan Min Ho pun terkejut dengan apa yang dia tanyakan itu.

Min Ho memperbaiki pertanyaannya, apa yang membuat Dong Wook jatuh cinta pada Soon Jung. Soon Jung tampak malu, bahkan berdehem dan melihat ke arah lain. Soon Jung bilang sedikit canggung mengatakannya sendiri, tapi Dong Wook bilang dia akhirnya mengerti bahwa revolusi bumi terjadi karenanya. Revolusi bumi, dimana bumi berputar mengelilingi matahari.

“Apa itu artinya.. tidak peduli seberapa keras dia mencoba untuk tidak melakukannya..dia selalu berputar mengelilingimu?”

Soon Jung membenarkan. Lalu Min Ho teringat pada perkataan Dokter bahwa siapapun dan kapanpun itu jika seseorang terus membuat alasan untuk berada di sekitar seseorang lain, itu adalah cinta. Min Ho tak percaya, ternyata hal itu benar adanya.

Lalu Soon Jung bilang kalau dia juga ada yang ingin dikatakan pada Min Ho. Soon Jung meminta Min Ho untuk tidak malu atas ayahnya. Karena bukan Min Ho yang seharusnya malu atas ayahnya. Tapi Soon Jung sendiri yang seharusnya merasa malu.

“Aku menyadarinya saat aku pertama kali pergi ke pabrik pusat. Itu adalah tempat yang sangat bagus..dibuat oleh orang yang sangat hebat. Dan ayahku menghancurkannya.”

“Sudahlah. Ayahku memalukan bagiku.”

Soon Jung akan menunjukkan apa yang tadi dia katakan pada Min Ho saat Min Ho mengunjungi pabrik. Bagaimana peninggalan ayah Min Ho masih utuh. Tapi Soon Jung tahu hari itu tidak akan terjadi. Soon Jung lalu bilang kalau dia memikirkan sesuatu belum lama ini.

“Mungkin..kau bukan orang yang jahat. Mungkin kau adalah seseorang yang terluka hatinya. Kau pintar. Kau mengatur sejumlah uang yang tidak terpikirkan jumlahnya. Ribuan orang takut padamu. Tapi kau masih anak kecil berumur 9 tahun itu. Seorang anak yang terluka.

***

Dalam perjalanan Joon Hee mendapatkan telepon dari ayahnya yang membuatnya kesal. Ternyata Ahjussi Lee mengajak serta adik sepupunya ke gedung apartemen Joon Hee. Ahjussi Lee bilang dia datang ke Seoul untuk menghadiri ulang tahun pertama cucu sepupunya itu. Entah apa yang dikatakan Ahjussi Lee benar atau tidak, tapi sepupunya itu mulai membicarakan anaknya yang sedang menganggur pada Joon Hee.

Joon Hee memberikan sejumlah uang yang ada di dalam dompetnya pada pamannya itu dan menyuruhnya pergi. Tapi mereka ingin masuk dan membicarakan anaknya tadi, siapa tahu Joon Hee bisa memberikan pekerjaan. Joon Hee kesal dan melampiaskannya pada ayahnya.

“Tidakkah ayah punya harga diri? Saat kita meminta mereka meminjamkan uang untuk operasi ibu, orang-orang ini berkata mereka tidak mengenal kita dan mengusir kita keluar. Kenapa ayah tidak bisa memutuskan hubungan dengan mereka?”

Ahjussi Lee ingin mengatakan sesuatu, tapi Joon Hee tidak memberikan kesempatan. Joon Hee pamit pergi duluan ke apartemen dan meminta ayah untuk mengusir paman dan bibinya. Ahjussi Lee memanggil Joon Hee, tapi Joon Hee terus berlalu dan menaiki lift dengan perasaan kesal.

***

Pagi-pagi sekali Ji Hyun datang ke rumah Min Ho. Dia mempertanyakan Min Ho yang tidak menyadap dan mengawasi Soon Jung. Min Ho merasa itu tidak perlu.

“Ada apa denganmu belakangan ini? Kita tidak melakukannya hanya saat kita membutuhkannya. Meskipun itu kotor untuk kita, itu sebuah keharusan, bukan pilihan!”

Min Ho bingung mendengar Ji Hyun yang begitu marah dan bertanya apa yang terjadi. Ji Hyun memastikan jika Min Ho tahu Ketua Kang pergi ke China untuk bertemu dengan pimpinan cabang di China. Jin Hyun lalu memberitahu bahwa tidak ada pertemuan itu, bahkan para direktur tidak tahu tentang perjalanan Ketua Kang itu.

Ji Hyun menaruh mata-mata di rumah Ketua Kang. Dari mata-mata itu diketahui bahwa Soon Jung datang ke rumah Ketua Kang. Menurut Ji Hyun, Soon Jung selama ini bekerja untuk Ketua Kang. Min Ho terdiam, tak percaya dengan yang di dengarnya.

Maka malam itu, Min Ho ingin membuktikan sendiri apa yang dikatakan Ji Hyun. Dia mengikuti Soon Jung. Dari kantor ke bandara. Soon Jung menjemput seorang pria, yang Woo Shik duga adalah seorang pembeli asing. Lalu Soon Jung ke RS bersama dengan pria asing itu.

Min Ho turun dan mengikuti Soon Jung ke dalam RS. Min Ho menunggu di depan lift yang di naiki Soon Jung. Dia melihat kalau Soon Jung pergi ke lantai 12, Lantai VIP. Min Ho naik ke lantai 12. Lalu tertegun di depan ruangan seorang pasien bernama Kang Hyun Chul.

Seorang bodyguard menanyakan siapa Min Ho, karena hanya keluarga yang boleh masuk. Di depan ruangan itu juga ada seorang anak kecil, menanyakan siapa Min Ho. Min Ho berteriak menyuruh bodyguard itu menyingkir. Mendengar keributan Soon Jung keluar dan terkejut melihat Min Ho. Min Ho menarik Soon Jung menjauh dari pintu, dan dia segera masuk.

Di dalam kamar Min Ho melihat seorang wanita paruh baya dan seorang pemuda menggedor pintu kamar mandi, menawarkan bantuan (kayaknya ganti popok deh). Tapi orang yang di dalam kamar mandi tidak mau. Dan itu adalah suara Ketua Kang. Min Ho pun mengenali wanita paruh baya itu sebagai bibinya. Min Ho memperkenalkan diri.

Tak lama kemudian Ketua Kang keluar dari kamar mandi.

Sekarang Min Ho bicara berdua dengan Ketua Kang. Min Ho meminta penjelasan kenapa Ketua Kang ada disana. Ketua Kang tak mau memberitahu, apakah Min Ho menganggap tubuhnya adalah sebuah jaminan. Min Ho bilang meski dia menjual organ Ketua Kang untuk membayar hutang, Ketua Kang tidak boleh complain. Jadi sebaiknya Ketua Kang bicara.

Ketua Kang tertawa. Dia menebak Min Ho mengikuti Soon Jung dengan terburu-buru, hingga tidak memeriksa bahwa gedung yang dimasuki Min Ho itu adalah ruangan RS khusus penyakit kanker.

Soon Jung menemani anak-anaknya Ketua Kang di lobby. Anak bungsu yang sedang makan es krim. Dia heran dengan kakaknya yang tidak suka es krim. Soon Jung menjelaskan kalau kakaknya itu terlalu besar untuk menyukai es krim. Lalu si anak bungsu ingin memberikan es krim untuk ayahnya. Sang kakak membelai lembut kepala adiknya, yang tidak tahu pasti ayahnya sedang sakit.

Min Ho tak habis pikir, apakah pamannya itu melakukan banyak hal mengerikan hanya untuk hidup seperti itu? Ketua Kang tak terima disebut telah melakukan banyak hal mengerikan. Dia bilang jika dia kembali ke masa itu, dia tetap akan melakukan hal yang sama. Min Ho pun bertanya alasannya.

“Seorang pebisnis yang jujur. Para karyawan sebagai pemegang saham. Semua itu tujuan yang baik. Tapi.. dunia idealistis yang diimpikan ayahmu itu tidak mungkin. Selama manusia tamak, akan ada Kang Hyun Chul lain yang tak terhitung di masa depan! Lihat dirimu sendiri! Ini bukan tentang balas dendammu! Kau akan melakukan itu semua untuk ketamakanmu!”

“Ya, kau benar! Bahkan saat ini aku hanya peduli tentang angka! Aku hanya berpikir tentang bagaimana kematianmu akan mempengaruhi perhitunganku! Jadi..kau lebih baik bersiap-siap. Ini hanya permulaan. Aku akan mengungkap semuanya tentangmu, bahkan popok kotormu! Aku akan menjadikanmu sebagai bahan tertawaan. Bersiaplah…”

Soon Jung muncul di belakang Min Ho, mendekati anak bungsu Ketua Kang yang sejak tadi mendengar perkataan Min Ho. Soon Jung hendak membawa anak itu keluar. Tapi anak itu memanggil ayahnya.

Min Ho menghentikan ucapannya, dan melihat anak itu menangis menghampiri Ketua Kang. Memastikan apakah benar ayahnya akan meninggal. Ketua Kang menenangkan anaknya bahwa dia tidak akan meninggal dan memeluknya.

Min Ho lalu keluar. Soon Jung mengikutinya.

Min Ho meminta Soon Jung yang mengikutinya sampai keluar gedung untuk berhenti mengikutinya. Min Ho bahkan berteriak. Tapi Soon Jung meminta Min Ho untuk membiarkannya bicara. Dengan kesal Min Ho bertanya apa yang ingin Soon Jung bicarakan, apakah Soon Jung takut?

“Apakah kau takut pada apa yang mungkin aku lakukan dengan informasi ini?”

Bukan seperti itu. Soon Jung mengkhawatirkan Min Ho yang sangat tidak stabil sekarang. Dia meminta Min Ho menenangkan diri terlebih dahulu sebelum pergi. Min Ho menarik kerah mantel Soon Jung. Dengan marah dia menyuruh Soon Jung untuk berhenti bersikap baik padanya.

“Kau bahkan membantu pamanku di belakangku. Dan sekarang kau mengkhawatirkanku? Lebih baik jika kau mencoba menggodaku dengan wajah cantik itu. Aku mungkin bisa tenang jika aku bermain-main denganmu beberapa jam. Bagaimana, huh?”

“Kau ingin melakukannya? Aku tidak bagus dalam menggoda seorang pria. Tapi jika kau tidak apa-apa dengan itu.. Apa kau ingin melakukannya?”

Min Ho terdiam menatap Soon Jung yang tampak bersungguh-sungguh dengan kata-katanya. (Soon Jung rela melakukan itu, jika kata-kata Min Ho sebelumnya memang benar, agar Min Ho bisa tenang dan tidak pingsan lagi.)

***

Joon Hee diberitahu salah seorang stafnya bahwa Ketua Kang menghubungi Daemo Law Firm beberapa kali. Daemo Law Firm ternyata adalah firma hukum yang menangani warisan dan penerus perusahaan Ketua Kang. Joon Hee memikirkan sesuatu.

Dia memastikan dengan menelpon pimpinan kantor cabang China, pura-pura akan mengubah jadwal pertemuan. Dan dari situ sepertinya Joon Hee tahu kalau tidak ada jadwal pertemuan itu. Lalu staf Joon Hee datang dan memberitahu bahwa tidak ada catatan Ketua Kang meninggalkan Korea.

Staff Joon Hee penasaran kemana Ketua Kang pergi tanpa memberitahu para dewan. Joon Hee berpikir, jika Ketua Kang menghubungi Daemo dan dia tidak meninggalkan Korea, maka hanya ada satu jawaban. Joon Hee meminta staffnya itu untuk menghubungi kakaknya yang bekerja di RS Hanguk.

***

Min Ho yang sudah tenang duduk tak jauh dari Soon Jung. Dia menanyakan kondisi pamannya yang sebenarnya. Dia tidak menanyakan itu pada Soon Jung karena tidak punya cara lain menemukannya (hanya ingin Soon Jung jujur), jadi dia meminta Soon Jung bicara.

Soon Jung memberitahu bahwa Ketua Kang menjalani operasi untuk mengobati kanker usus besar lima tahun yang lalu. Tapi kanker itu kambuh lagi. Min Ho bertanya, apakah pamannya itu bisa dioperasi lagi?

“Sayangnya, sudah terlambat. Kanker sudah menyebar ke organnya yang lain, termasuk hati dan ginjal. Dia tidak bisa mengontrol pergerakan isi perutnya karena kegagalan ginjalnya.”

Lalu Min Ho menanyakan alasan Soon Jung berada disana. Soon Jung bilang Nyonya Kang meminta bantuannya. Anak tertua mereka yang berada di Amerika harus datang untuk menemui ayahnya yang sakit. Sebagai seseorang yang mengenalnya sejak lama, Soon Jung tidak bisa menolak permintaan itu.

Dan..Soon Jung melakukannya karena para pekerja di pabrik utama. Jika publik mengetahui tentang penyakitnya, pabrik akan berakhir dengan terjual. Soon Jung ingin menghentikannya, apapun yang terjadi.

“Apa pabrik pusat benar-benar berarti untukmu?” tanya Min Ho penasaran.

“Itu adalah tempat dimana orang yang aku cintai..dan kenanganku yang berharga berada. Saat aku kehilangan orangtuaku dan ditinggalkan sendirian, mereka membawaku masuk..dan mereka menjadi keluargaku. Pabrik pusat adalah tempat seperti itu untukku, dan untuk semua orang yang ada disana. Itu adalah tempat yang memiliki jejak sejarah mereka sendiri dan keluarga mereka. Dan arti dari kehadiran mereka..seluruhnya mereka.

Tapi sayangnya, yang ada di kepala Min Ho hanya angka. Bagaimana kematian pamannya akan berdampak pada keuntungan dan kerugian serta saham Hermia dan semacamnya. Min Ho bilang dia harus berpikir sepanjang malam bagaimana menaikkan keuntungannya dengan kematian Ketua Kang.

Min Ho kemudian pergi, tak menghiraukan panggilan Soon Jung yang masih ingin bicara. Min Ho pulang ke rumahnya dengan perasaan bimbang.

***

Min Ho bermimpi. Dalam mimpinya itu dia terbaring di aspal dengan kepala yang berlumuran darah. Min Ho samar-samar melihat seseorang. Dia pun berteriak siapa orang itu.

Min Ho terbangun, lalu menghela nafas panjang.

***

Joon Hee memberitahukan temuannya pada Ji Hyun. Bahwa Ketua Kang berada di RS perawatan kanker. Dan meskipun Joon Hee harus mencari tahu lagi tentang detailnya, tapi melihat dari kenyataan Ketua Kang merahasiakannya, pasti kondisinya serius.

Ji Hyun tampak senang mendengarnya. Karena mungkin semuanya akan lebih mudah daripada perkiraan mereka (untuk mengambil perusahaan). Joon Hee bilang karena itu dia tidak akan menunggu lama lagi. Memulai kudeta saat semua orang tidak sadar. Joon Hee akan menyerang Ketua Kang hari ini.

Sementara Min Ho masih memikirkan masalah itu. Penyakit Ketua Kang yang sudah berada di tahap akhir dan mungkin saja sebentar lagi meninggal. Min Ho juga teringat tangisan anak bungsu Ketua Kang. Bahkan Min Ho mengabaikan telepon dari Ji Hyun. (Mungkinkah Min Ho akan mengurungkan niatnya? Atau setidaknya menunda?)

***

Joon Hee memanggil para eksekutif. Direktur Yoon menanyakan alasan Joon Hee memanggil mereka. Joon Hee bilang dia ingin mengajukan sebuah penawaran. Direktur Yoon bertanya lagi, penawaran apa yang Joon Hee maksud. Joon Hee menawarkan mereka untuk melayani orang lain, bukan Ketua Kang tapi Gold Partners.

Direktur Yoon dan yang lain tertawa. Mereka menyebut Joon Hee gila karena berani mengatakan hal yang tak masuk akal. Direktur Yoon mengancam akan melaporkan tindakan Joon Hee itu pada Ketua Kang saat dia kembali. Direktur Yoon berdiri dan bersiap pergi.

“Periksa layanan perawatan kanker RS Hanguk. Dia ada disana sekarang. Dia menderita kanker usus besar stadium empat. Dia mungkin punya lima bulan tersisa untuk hidup. Saat berita ini keluar, kantor kejaksaan tidak akan kesusahan dengan kasus kita. Lalu rencana Ketua Kang untuk mengajukan tuntutan melawan Gold Partners akan sia-sia.”

Direktur Yoon yang terkejut duduk kembali. Joon Hee bilang mereka semua yang ada disana mendapatkan posisi mereka sekarang dengan membantu kudeta melawan pendiri perusahaan (ayah Min Ho). Jadi apakah mereka pikir Min Ho akan membiarkan mereka begitu saja?

Joon Hee bilang penawarannya tadi hanya bagus untuk hari ini, dan menyuruh mereka menerima tawaran itu. Karena itulah cara agar Min Ho membiarkan mereka semua hidup.

***

Woo Shik menunjukkan berita tentang penyakit Ketua Kang di internet. Min Ho bingung kenapa bisa seperti itu, padahal dia tidak membocorkannya pada siapapun. Min Ho lalu mendapatkan pesan pemberitahuan bahwa akan diadakan rapat dewan darurat jam 4 sore. Min Ho semakin bingung, kenapa mengadakan rapat dewan darurat tanpa Ketua Kang.

Berita itu menyebar di kalangan karyawan Hermia. Mi Rood an Yoo Mi memberitahu Soon Jung tentang hal itu, bahwa Ketua mereka tidak punya waktu hidup yang lama. Soon Jung terkejut, tentunya bukan karena baru tahu penyakit itu, tapi terkejut kenapa informasi itu bisa bocor. Soon Jung segera pergi.

Joon Hee memimpin rapat menggantikan Ketua Kang yang disebutkan punya urusan pribadi sehingga tidak bisa hadir. Dan agenda pertama rapat mereka adalah pemecatan Ketua Kang. Tentu saja dengan penawaran sebelumnya, para dewan setuju dengan pemecatan Ketua Kang.

Rapat sudah usai saat Min Ho baru saja datang. Joon Hee tersenyum mengejek dan menegur Min Ho yang terlambat datang. Dengan kesal Min Ho bertanya apa yang dilakukan Joon Hee.

“Apa yang kami lakukan? Kami membantumu untuk mendapatkan perusahaan ini dengan cepat. Dan juga, membuat impianku menjadi kenyataan. Ini disebut keadaan saling menguntungkan.”

Min Ho tampak tak senang. Dia menatap wajah para dewan yang tersenyum. Lalu teringat dengan perkataan Ketua Kang, bahwa selama manusia tamak, akan ada Kang Hyun Chul lain yang tak terhitung jumlahnya. Dengan melihat para dewan, sepertinya Min Ho menyadari apa yang dikatakan pamannya adalah benar.

“Kau membuat sebuah kesalahan besar. Kau melakukan ini tanpa ijinku? Kita akan membiacarakan tentang ini nanti. Bagaimana kau telah melewati batas.”

Min Ho lalu berjalan pergi. Diiringi senyuman sinis dari Joon Hee. (Oya, Joon Hee sepertinya sudah menjadi Ketua Hermia yang baru. Tadi kan dia bilang kalau impiannya jadi nyata.)

***

Min Ho pergi ke ruangannya, menanyakan keberadaan Soon Jung pada Woo Shik. Woo Shik memberitahu bahwa Soon Jung mengambil libur dan pergi. Min Ho pergi lagi.

Min Ho mencari Soon Jung di jalanan. Min Ho menemukannya. Soon Jung sedang berdiri di pinggir jalan, hendak menyeberang.

Soon Jung menyeberang. Min Ho berlari menyusulnya dan menahan tangan Soon Jung. Min Ho bertanya hendak kemana Soon Jung pergi. Soon Jung bilang dia sudah menerima ijin untuk libur, dia meminta Min Ho melepaskan tangannya. Min Ho bilang dia tidak memberikan ijin pada Soon Jung dan kembali bertanya hendak kemana Soon Jung pergi.

“Aku hendak pergi untuk membawa anak-anak Ketua Kang ke rumah musim panas mereka. Mereka mungkin terjebak di rumah mereka karena para reporter. Aku harus pergi memeriksa mereka.” Soon Jung menarik tangannya yang dipegang Min Hoo.

Min Ho kembali menahan tangan Soon Jung. “Sangat terlambat. Para reporter pasti mengerumuni rumah itu sekarang.”

Dengan kesal Soon Jung berkata dia sudah menduganya. Pasti Min Ho yang mengirim orang kesana. Min Ho sedikit kesal karena Soon Jung menuduhnya. Tapi Min Ho tidak menyangkal, dia membenarkan bahwa dia yang telah mengirim mereka. Apa Soon Jung tidak tahu itu? Soon Jung bilang dia tahu, tapi itu aneh.

“Aku tidak berharap banyak darimu. Tapi kenapa aku sangat kecewa padamu?”

Min Ho terdiam. Soon Jung lalu berkata kalau dia tetap harus pergi meskipun dia harus berkelahi dengan para reporter. Soon Jung permisi dan berjalan pergi.

Soon Jung tidak melihat lampu merah untuk pejalan kaki, dia terus melangkah menyeberang. Tiba-tiba ada sebuah mobil yang melaju dengan kencang ke arahnya. Soon Jung terkejut.

Min Ho berlari kencang dan menarik tubuh Soon Jung untuk menghindari mobil itu. Min Ho kemudian berteriak, apa Soon Jung sudah gila? Soon Jung terdiam, syok dengan yang terjadi barusan.

Min Ho kemudian bingung pada apa yang terjadi dengan dirinya bahkan dalam situasi seperti itu. Min Ho kembali teringat dengan perkataan dokter bahwa jika seseorang terus mencari alasan untuk berada di sekitar seseorang yang lain, maka itu adalah cinta.

Min Ho menatap Soon Jung, “Baiklah, ayo kita cari tahu. Apa yang dirasakan hatiku.”

Min Ho mencium Soon Jung sambil menutup mata. Tentu saja Soon Jung terkejut dengan serangan mendadak itu. Tak lama kemudian Min Ho membuka mata, seakan sudah menemukan apa yang sedang dia cari. Apa yang dia rasakan.

***

Bersambung ke episode 7~

Komentar:

Wooo… seperti kebanyakan drama, membuktikan perasaan dengan ciuman. Padahal mah kan belum tentu. Hehe..

Mari kita bahas yang lain. Aku sebenarnya bingung, Ji Hyun itu siapanya Min Ho? Apa posisi dia di Gold Partners? Aku rasa dia masih ada di bawah Min Ho. Tapi kenapa dia berani mengambil keputusan tanpa konsultasi dengan Min Ho. Bukan hanya kali ini, sebelumnya juga dia pernah melakukannya, saat akan menjadikan Joon Hee perwakilan mereka di Hermia.

Joon Hee juga, dia menjual nama Min Ho pada para dewan agar mereka mau menurunkan Ketua Kang dan memilihnya. Padahal kan Min Ho tidak tahu menahu. Malah aku rasa Min Ho akan menunda pengambilalihan perusahaan itu karena iba dengan pamannya. Atau setidaknya menunda.

Kalau begini jadinya Soon Jung menuduh Min Ho yang membocorkan tentang penyakit Ketua Kang. Padahal sudah jelas Joon Hee yang melakukannya. Tapi sayangnya Min Ho tak menyangkal. Lagipula meskipun dia menyangkal, Soon Jung tidak akan percaya begitu saja dengan reputasi buruknya dimata Soon Jung.