Falling in Love With Soon Jung | Episode 8 - 1
Min Ho mengungkapkan perasaannya, dan mencium Soon Jung. Ketika mencium Soon Jung untuk kedua kalinya, mobil membentur sesuatu dan menyadarkan Soon Jung. Soon Jung memalingkan wajah, tak lama Min Ho pun memalingkan wajah. Mereka berdua terdiam dalam kecanggungan.
Joon Hee menjatuhkan pilihannya pada sebuah cincin dan tersenyum membayangkan Soon Jung akan menyukainya. Sementara itu di luar, teman Ok Hyun tidak mendapatkan jejak darah apapun di mobil Joon Hee. Dan menyimpulkan bukan mobil Joon Hee yang menabrak Dong Wook. Mereka segera pergi saat Joon Hee keluar dari toko perhiasan.
Soon Jung pulang ke rumah. Terdiam di pintu beberapa saat, lalu dengan linglung berlutut di pinggiran kasur. Min Ho juga duduk di pinggiran kasur sambil termenung. Mereka berdua sama-sama memikirkan apa yang terjadi di mobil tadi.
Min Ho menatap dirinya di cermin, “Hatiku berdebar begitu keras.”
***
Direktur Yoon dan para karyawan menyambut kedatangan Joon Hee, CEO sementara Hermia, di depan gedung. Dia bahkan memayungi Joon Hee. Saat berjalan mengawal di dalam gedung, Direktur Yoon memberitahu bahwa tanggal rapat direksi sudah ditentukan. Serikat pekerja dan direksi mendukung Joon Hee untuk menjadi CEO baru. Joon Hee bisa terus menduduki jabatan itu hingga upacara pengangkatan resmi.
Saat melewati Soon Jung yang berdiri bersama yang lain, Joon Hee berhenti berjalan dan bicara pada Soon Jung. Joon Hee berterima kasih atas draft rencana upacara pengangkatan untuknya, dan memilih option pertama. Joon Hee lalu meminta Soo Jung mereview press release untuknya. Soon Jung mengerti.
Lalu sebelum pergi Joon Hee berkata, “Bukankah ini tidak efisien memberikan perintah padamu dengan cara seperti itu? Aku tidak sabar untukmu mulai bekerja di kantor sekretarisku.”
Soon Jung canggung menanggapinya, karena di depan banyak orang. Sementara itu Mi Rood an Yoo Mi senyum-senyum melihatnya.
***
Min Ho duduk merenung sambil memegang bibirnya. Ah, Min Ho masih memikirkan kejadian semalam. Ji Hyun lalu datang dan mengajak Min Ho masuk. Min Ho mengungkapkan keheranannya pada Ji Hyun yang mengajak bertemu di tempat itu. Sebuah toko pakaian.
Min Ho lalu mencoba sebuah setelan. Ji Hyun menjelaskan bahwa besok Min Ho harus menghadiri pertemuan penting, karena itu dia memilihkan setelan untuk Min Ho. Min Ho bingung, pertemuan penting?
“Ya. Ketua kita datang ke Korea. Dia datang untuk memuji kerja hebatmu dalam menangani Hermia.”
“Ketua?”
“Ya. Dia ingin memilih sebuah perusahaan untuk menjual Hermia dan juga mencari peluang investasi lainnya.”
Min Ho berkata kalau Hermia belum bangkrut, jadi tidak ada untungnya segera memilih pembeli. Tapi Ji Hyun yakin, bagaimanapun juga Hermia akan bangkrut. Ji Hyun lalu memberitahu kalau Hermia akan memilih Wakil Ketua yang baru dua bulan lagi. Min Ho adalah kandidat yang paling menjanjikan. Ji Hyun tertawa dan memuji penampilan Min Ho.
Tapi Min Ho bilang jasnya kekecilan dan membukanya dengan kasar. Min Ho tampak tak senang mendengar penjelasan Ji Hyun tadi.
***
Soon Jung juga ternyata masih memikirkan kejadian semalam. Setelah mengambil makan siangnya, Soon Jung duduk di meja bersama Mi Roo dan Yoo Mi. Mereka membicarakan Yoo Mi yang kencan dengan salah satu rekan kerja mereka. Yoo Mi bilang Tuan Song yang pertama kali menyukainya.
Tuan Song itu selalu dingin padanya, tapi saat dia mabuk dia mengucapkan kata-kata manis. Mi Roo penasaran sudah sejauh mana hubungan Yoo Mi dan Tuan Song. Yoo Min bilang mereka hanya berciuman di bibir. Soon Jung yang diam-diam mendengarkan percakapan mereka, tampak gugup, hal yang dialami Yoo Mi hampir sama dengannya dan Min Ho.
Tapi kemudian Mi Roo berkata kalau dia sudah tahu akan seperti itu kejadiannya, Mi Roo mendengar kalau Tuan Song itu dipecat dari pekerjaan sebelumnya karena menggoda wanita yang sudah menikah. Yoo Mi terkejut. Dia bingung apa yang harus dia lakukan sekarang, karena pasti akan terasa canggung.
“Untuk kebaikan pekerjaanmu, kau seharusnya mengabaikannya saja seperti tidak pernah terjadi apa-apa.” Mi Roo memberi saran.
Soon Jung pun tampak memikirkan saran itu untuk dia gunakan sendiri menghadapi Min Ho.
Tak lama kemudian muncul Joon Hee di cafeteria itu. Sontak saja semuanya berdiri dan member hormat pada Joon Hee yang sudah menjadi CEO sementara, tak terkecuali Soon Jung yang terkejut melihat kehadiran Joon Hee.
Joon Hee lalu mempersilahkan semuanya duduk, karena dia juga kesana untuk makan siang. Joon Hee duduk di meja Soon Jung. Yoo Mi dan Mi Roo berinisiatif untuk meninggalkan mereka berdua.
Dengan bahasa formal Soon Jung bertanya apa yang Joon Hee lakukan disana. Tentu saja Joon Hee sedang makan siang. Setengah berbisik Soon Jung berkata, jika Joon Hee melakukan itu dia bisa mengalami gangguan pencernaan. Joon Hee tertawa, dia merasa lucu karena Soon Jung menggunakan bahasa formal sedangkan dia tidak.
Joon Hee bukannya tidak mengerti Soon Jung tidak nyaman dan tidak ingin terlihat tak sopan pada atasannya di depan orang lain, tapi Joon Hee malah dengan sengaja memberikan telur gulungnya untuk Soon Jung. Membuat Soon Jung kelabakan, takut ada yang melihat.
“Apa yang kau lakukan lusa?” Tanya Joon Hee kemudian.
Soon Jung memastikan apakah maksud Joon Hee adalah hari dimana direksi memilih CEO baru. Benar. Jika Soon jung tidak punya rencana, Joon Hee mengajak Soo Jung untuk makan malam bersama. Joon Hee bilang dia ingin mengadakan pesta perayaan bersama Soon Jung.
Soon Jung bingung menjawabnya. Joon Hee secara tak langsung menekan Soon Jung. Dia menyodorkan telur gulung, hendak menyuapi Soon Jung. Soon Jung kaget dan langsung berdiri. Soon Jung mengiyakan, dia akan menemui Joon Hee nanti. Joon Hee berterima kasih.
Soon Jung menunjukkan kekesalannya. Lalu dia mendapat telepon dari Ahjussi Ma, ayahnya Dong Wook.
***
Woo Shik berkata bahwa Ketua mereka (Gold Partners) pasti sangat tertarik dengan transaksi Hermia. Min Ho yang termenung bersandar ke kaca ternyata mendengarkan. Dia bilang meskipun pamannya mengacaukannya, perusahaan bisa sangat menguntungkan.
Bagaimanapun juga menurut Woo Shik, Min Ho-lah yang seharusnya menyambut calon pembeli. Jadi Min Ho harus bersiap-siap. Woo Shik kemudian menyinggung mobil Min Ho yang masuk bengkel. Woo Shik menduga mobil itu mengalami kerusakan besar saat Min Ho pergi ke pemakaman orang tuanya bersama Soon Jung. Min Ho membenarkan.
Karena Woo Shik mengungkit hal itu, Min Ho jadi punya ide.
“Woo Shik. Katakanlah ada gadis yang mengenalmu sebagai orang yang gila dan membencimu. Tapi kemudian, dia mabuk dan menciummu. Apa yang harus kau lakukan setelah itu?”
Woo Shik menatap Min Ho dengan pandangan menyelidik, “Bagaimana perasaanmu tentang dia? Apakah kau menyukainya?”
“Untukku, aku hanya…” Min Ho sadar keceplosan. “Itu bukan tentang aku.”
Woo Shik bilang dia tahu dan meralat pertanyaannya, apakah orang gila itu menyukai si gadis? Sedikit, jawab Min Ho. Kalau begitu menurut Woo Shik jawabannya sudah jelas. Min Ho menanyakan jawaban itu.
“Kau mengatakan dia membencimu.”
“Itu bukan aku!” Min Ho menegaskan.
“Aku tahu itu bukan tentangmu.” Woo Shik menenangkan. “Menempel padanya hanya karena kau menciumnya sekali, adalah hal terburuk yang untuk dilakukan.”
“Ugh.. apa yang harus aku lakukan? Maksudku, apa yang harus aku katakan padanya?” Min Ho gugup.
“Sederhana. Hanya ada satu jawaban.” Ujar Woo Shik.
“Apa itu?” Min Ho penasaran.
***
Soon Jung menemui Ahjussi Ma yang sebelumnya menelepon. Soon Jung menanyakan maksud kedatangan Ahjussi ke Seoul. Sebelum menjelaskan, Ahjussi yang ternyata datang bersama temannya memberikan dua amplop plastik.
Amplop itu berisi dokumen rencana produk baru yang dikembangkan bersama oleh pabrik utama pusat dan bagian R&D (Research&Development) Hermia. Ahjussi Ma ingin Soon Jung menunjukkannya pada Min Ho. Soon Jung terkejut.
“Mereka mengumumkan rencana restrukturisasi pabrik. Hanya satu bulan tersisa hingga mereka mulai memecat orang-orang. Kami sangat frustrasi. Tidak akankah kami dipaksa untuk kehilangan pekerjaan kami pada tingkat ini?” ujar teman Ahjussi Ma.
Ahjussi lalu melanjutkan, “Kami sudah berbicara dengan Joon Hee, Maksudku, Ketua Lee. Kedengarannya dewan direksi tidak memiliki banyak kekuatan. Gold Partners memiliki kendali atas perusahaan sekarang. Produk-produk baru itu memiliki prospek yang baik. Kami yakin dalam menghidupkan kembali perusahaan kita jika diberi kesempatan.”
Dengan berat hati Soon Jung menjelaskan bahwa tujuan Gold Partners adalah menutup perusahaan dan kemudian menjualnya. Itu cara yang lebih menguntungkan bagi mereka. Mungkin menyerahkan dokumen produk baru itu juga tidak akan berhasil.
Ahjussi Ma tahu itu. Dia tidak akan mencobanya jika bukan pada Min Ho, karena Hermia adalah perusahaan ayahnya Min Ho. Ahjussi Ma berharap, setidaknya mereka bisa mengatakan pada Min Ho bahwa dia bisa membuat perusahan menjadi lebih baik.
Soon Jung pun mengangguk dan tersenyum. Tak tega untuk menolak harapan Ahjussi Ma dan teman-temannya.
***
Soon Jung berdiri di depan rumah Min Ho sambil membawa amplop tadi. Melihat keadaan rumah dari luar, Soon Jung mengira Min Ho tidak ada di rumah. Soon Jung merasa canggung, jadi bagaimana bisa dia membahas masalah produk baru itu.
Soon Jung terus melihat ke arah rumah Min Ho, dan tak sadar kalau pemilik rumah berdiri di belakangnya. Min Ho menyapa Soon Jung. Soon Jung terlonjak kaget dan hampir terjatuh jika saja Min Ho tak menangkap tubuhnya. Sadar dengan yang terjadi, Min Ho melepaskan Soon Jung. Begitupun sebaliknya, Soon Jung segera berdiri lagi.
Min Ho menanyakan alasan Soon Jung menjadi begitu terkejut. Dasar Min Ho, Soon Jung tentu saja terkejut. Min Ho muncul begitu saja. Min Ho kemudian menanyakan maksud kedatangan Soon Jung dan apa yang Soon Jung bawa.
“Ada sesuatu yang harus aku katakan padamu.” Ujar Soon Jung.
Min Ho lalu teringat pada saran Woo Shik sebelumnya. Woo Shik menyarankan Min Ho untuk bersikap se-cool mungkin.
Woo Shik bahkan memberikan contoh, “Oh, apa? Apakah sesuatu terjadi kemarin? Kau tidak sehat?”
Tapi Min Ho bilang itu sikap seorang pria yang jahat (bad boy). Justru itulah maksud Woo Shik, para gadis lebih tertarik pada bad boys.
“Aku selalu menjadi bad boy, tapi para wanita tidak begitu menyukaiku.” Ujar Min Ho polos.
Woo Shik tertawa, jahat berbeda dari gila. Woo Shik lalu pergi. (Ha! Berarti Woo Shik menyebut Min Ho gila. XD)
Mengingat hal itu, Min Ho berkata kalau dia juga ada yang harus dikatakan pada Soon Jung dan menyuruh Soon Jung masuk.
Soon Jung dan Min Ho duduk berhadapan di dalam rumah. Mereka berdua masih terdiam, bingung untuk memulai bicara. Min Ho bahkan meyakinkan dirinya sendiri kalau dia harus bersikap cool. Bersikap se-cool mungkin.
Saat Min Ho akan mulai bicara, Soon Jung juga. Mereka bicara bersamaan. Namun kemudian Soon Jung meminta ijin untuk bicara duluan. Min Ho mempersilahkan, meskipun dalam hati dia berujar kalau bukan seperti itu yang seharusnya terjadi.
Soon Jung menyodorkan amplop yang dia bawa, dan meminta Min Ho melihatnya. Soon Jung menjelaskan itu adalah rencana pengembangan produk baru yang dikerjakan pabrik pusat dan R&D Hermia. Min Ho menanyakan alasan Soon jung membawa berkas itu padanya.
“Tak bisakah kau memberi kesempatan sekali lagi pada perusahaan ini?”
“Apa?” Min Ho tak mengerti arah pembicaraan Soon Jung.
“Ayahmu mengabdikan seluruh hidupnya untuk perusahaan ini. Memalukan untuk menutupnya seperti ini. Kau akan melihat bahwa produk baru memiliki prospek yang baik. Jika kau membuka…”
Min Ho menyela dan bertanya apakah Son Jung datang kesini untuk mengatakan itu. Soon Jung membenarkan sambil menunduk. Min Ho bertanya lagi, apa ada hal lain yang ingin Soon Jung katakana? Tidak ada, jawab Soon Jung masih sambil menunduk dan tak menatap Min Ho.
“Kau tahu ini adalah pertama kalinya kita bertemu satu sama lain sejak hari itu. Tapi tidak ada yang harus kau katakan?” Min Ho tak terima rupanya, Soon Jung bersikap cool duluan.
“Tentang itu... Aku pikir itu yang terbaik untuk tidak membicarakannya. Aku pikir kita berdua melakukan kesalahan.”
Min Ho menyimpulkan dengan kesal bahwa yang Soon Jung katakana itu adalah bahwa dia membuat kesalahan besar terhadapnya karena dia mabuk. Soon Jung akhirnya menatap Min Ho, bagaimana bisa Min Ho menganggapnya seperti itu.
“Kau tahu mengapa? Karena aku tulus hari itu. Sejak itu, aku gelisah, bersemangat, dan aku rindu. Aku seperti itu. Tapi kau tidak ada sesuatu untuk dikatakan selain bisnis.”
Soon Jung tampak terkejut dengan ucapan Min Ho, “Maafkan aku. Aku tidak ingin itu mempengaruhi pekerjaanku, atau membuatmu merasa tidak nyaman.”
“Kaulah yang merasa tidak nyaman dengan situasi ini.”
Baiklah, Min Ho mulai bicara bisnis. Dia menyuruh Soon Jung membawa amplop itu kembali. Karena dia bekerja dalam bisnis merger dan akuisisi. Apa Soon Jung pikir Soon Jung bisa membujuknya dengan pembicaraan sentimental? Soon Jung membenarkan, itulah yang dia pikirkan.
“Aku pikir kau telah berubah sedikit demi sedikit. Kau diam-diam membantu Ketua Kang. Kau memiliki waktu yang sulit setelah dia meninggal. Bukankah itu tanda-tanda bahwa kau berubah?”
“Jadi.. Orang yang kau katakan malam itu yang tidak mempunyai apapun untuk merasa malu.. Kau ingin aku membuat pilihan itu untuk menjadi dirinya? Meninggalkan cara hidupmu yang lama, dan menjalani kehidupan yang berbeda. Aku khawatir dan takut pada kesulitan apa yang mungkin aku hadapi dengan melakukan itu. Tapi... kau ingin aku membuat pilihan itu?”
Soon Jung bilang itu akan jadi pilihan yang bagus. Min Ho lalu berteriak dan berdiri, menyuruh Soon Jung diam. Min Ho meminta Soon Jung untuk berhenti bicara omong kosong. Tidak peduli apa yang Soon Jung katakana, dia tetap akan menjadi dirinya sendiri. Dia tetap akan menjalani hidup dengan cara yang sama seperti yang sudah dia lakukan selama ini. Min Ho meminta Soon Jung untuk tidak membahas masalah itu lagi.
“Aku akan melindungimu.” Ujar Soon Jung.
“Bagaimana?”
“Aku akan membantumu dan melindungimu, sehingga kau tidak akan merasa bingung atau takut. Aku tulus.”
***
Joon Hee memberitahu Direktur Yoon kalau akhirnya Ketua Gold Partners akan datang ke Korea. Direktur Yoon tertawa senang karena Joon Hee akan bertemu dengannya. Joon Hee bilang ada masalah, Ketua Gold Partners ingin mengunjungi calon pembeli dan juga pabrik utama. Direktur Yoon tahu bahwa di pabrik akan ada unjuk rasa mulai besok.
Karena itulah, Joon Hee ingin Direktur Yoon untuk segera mengurusnya. Unjuk rasa itu bisa menempatkan mereka dalam posisi yang buruk untuk bernegosiasi dalam menjual Hermia. Bisa benar-benar membahayakan semuanya.
“Lagi pula, mereka akhirnya akan menyalahkan Kang Min Ho dan Gold Partners. Kita akan melakukannya diam-diam dan berpura-pura menjadi netral.”
Direktur Yoon mengerti. Dia akan mengurus hal itu secepatnya. Joon Hee menambahkan bahwa Ketua Gold Partners akan menilai dewan direksi berdasarkan hal itu. Jadi Joon Hee mengajak Direktur Yoon untuk memastikan Hermia bangkrut. Mereka bisa mempertahankan posisi mereka meskipun setelah perusahaan bangkrut. Ketua Gold Partners sendiri yang menjamin hal itu.
***
Keesokan harinya. Unjuk rasa menentang PHK yang dilakukan perusahaan di mulai di pabrik pusat.
Min Ho mengambil ponselnya di meja, dan melihat amplop yang semalam dibawa Soon Jung tergeletak disana. Rupanya Soon Jung sengaja meninggalkannya disana. Min Ho pun teringat perbincangan mereka semalam.
“Kau bilang kau akan melindungiku?”
“Ya. Direktur, kau datang kembali ke kehidupan dari ambang kematian. Jika kau diberi kesempatan kedua, tidak bisakah kau menjalani kehidupan yang berbeda? Mereka yang berakhir paling terluka oleh balas dendammu, bukanlah pamanmu atau orang-orang yang mengkhianati ayahmu, tapi sejujurnya, orang-orang yang bekerja keras. Selain itu, mimpi ayahmu telah menghilang. Apapun yang akan mempermalukan ayahmu... jangan biarkan hal itu terjadi lagi.”
Min Ho menatap amplop itu lagi.
***
Soon Jung menemui Min Ho yang memanggilnya di depan rumah. Err,,di depan mobil tepatnya. Soon Jung menanyakan keperluan Min Ho memanggilnya. Ternyata Min Ho membutuhkan Soon Jung pergi ke suatu tempat untuk pekerjaan. Min Ho meminta Soon Jung pergi ke pabrik pusat untuk mengambil laporan keuangan yang hilang.
Woo Shik yang ada disana menjelaskan bahwa sebenarnya dia yang seharusnya pergi, tapi dia tidak bisa karena Ketua Gold Partners akan datang. Woo Shik meminta tolong pada Soon Jung.
Soon Jung lalu bertanya, “Apa kau punya kesempatan untuk melihat dokumen yang aku tinggalkan?”
Min Ho menyerahkan dokumen itu, “Apa kau pikir aku akan melihatnya jika kau meninggalkannya disana? Kau licik.”
Soon Jung meminta maaf. Tapi Min Ho bilang itu bagus, karena Soon Jung bisa sekalian mengembalikannya ke pabrik pusat. Min Ho menambahkan bahwa dia membutuhkan laporan keuangan itu di mejanya jam 3 sore. Soon Jung mengerti. Min Ho segera mengajak Woo Shik pergi.
Di dalam taksi, Soon Jung menghubungi Ahjussi Ma memberitahu akan kedatangannya. Ahjussi menduga kedatangan Soon Jung ada hubungannya dengan permintaannya waktu itu, tapi Soon Jung mengelak, dia datang untuk hal lain.
Tapi Ahjussi sudah tahu. Melihat dari nada suara Soon Jung, Ahjussi sudah tahu kalau yang kemarin tidak berjalan dengan baik. Ahjussi meminta Soon Jung untuk tidak khawatir, karena dia juga tidak berharap terlalu banyak. Soon Jung meminta maaf. Ahjussi tidak mempermasalahkan hal itu. Dia mengajak Soon Jung untuk makan siang bersama setelah Soon Jung sampai di pabrik.
Soon Jung berjanji akan menghubungi Ahjussi begitu sampai di pabrik. Setelah menutup telepon, Soon Jung membuka kaca mobil. Membiarkan angin menerpa wajahnya yang bersedih.
***
Joon Hee memastikan Direktur Yoon telah memilih tempat yang bagus untuk menjamu Ketua Gold Partners. Direktur Yoon meminta Joon Hee untuk tidak khawatir karena dia telah memilih tempat berdasarkan apa yang disukainya dan mengambil tempat yang sempurna.
Selain itu, Joon Hee juga memastikan Direktur Yoon telah melakukan apa yang dia perintahkan sebelumnya, untuk membersihkan pabrik dari pada pengunjuk rasa. Direktur Yoon telah menyewa sebuah perusahaan tadi pagi, Joon Hee bisa mempercayai mereka. Satu jam lagi, mereka akan mulai bekerja di pabrik.
“Pabrik harus dinormalisasi sebelum Ketua datang. Pastikan tidak ada yang tahu tentang hal ini. Mengerti?”
Direktur Yoon mengerti.
***
Min Ho, Ji Hyun, dan yang lain bersiap untuk menyambut kedatangan atasan mereka. Ji Hyun bilang mereka tidak akan terlambat jika berangkat sekarang. Min Ho lalu menanyakan jadwal Ketua mereka selama di Korea. Ji Hyun pun menjelaskan Ketua akan mengunjungi pabrik pusat besok. Lalu setelah pengangkatan Joon Hee diresmikan, akan ada pesta makan malam dengan para direksi.
Min Ho terkejut mendengar Ketua GP (Gold Partners, disingkat aja ya) akan mengunjungi pabrik. Ji Hyun bilang Min Ho lah yang mengantar Ketua GP kesana dan tidak akan menghadiri rapat direksi. Min Ho memberitahu bahwa mereka tidak akan bisa masuk karena ada unjuk rasa.
Ji Hyun meminta Min Ho tidak khawatir karena hal itu sudah diurus. Min Ho tak mengerti maksud Ji Hyun.
“Ketua Lee menggunakan tindakan khusus.” Ujar Ji Hyun tersenyum senang.
“Dia menggunakan tindakan khusus?” Min Ho masih tak mengerti.
Ji Hyun menjelaskan bahwa unjuk rasa akan dibubarkan hari ini. Mereka memutuskan untuk mengirim beberapa orang ke sana, dan pabrik akan segera dibersihkan. Sementara itu, Soon Jung sudah sampai di pabrik dan bertemu Ahjussi Ma.
Min Ho menanyakan sekali lagi, apa Ji Hyun benar-benar mengirim orang kesana? Ji Hyun membenarkan, mereka mungkin sebentar lagi akan mulai. Dengan marah Min Ho bertanya kenapa Ji Hyun melakukan itu.
“Apa kau serius? Kita tidak bisa berada dalam posisi yang buruk untuk negosiasi karena unjuk rasa. Apa yang lebih penting bagi kita daripada itu?”
Min Ho lalu ingat kalau dia menyuruh Soon Jung pergi ke pabrik. Min Ho menjadi khawatir dan segera pergi, mengabaikan panggilan Ji Hyun.
***
Soon Jung membantu memberikan makan siang bagi para pengunjuk rasa. Tampaknya Soon Jung mengenal banyak orang dari mereka. Soon Jung selalu tersenyum dan menyapa mereka, selayaknya dua orang yang sudah lama tak bertemu.
Sementara itu Min Ho melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi sambil menghubungi Soon Jung. Tapi Soon Jung tak kunjung menjawab karena ponselnya ada di tas yang terletak di meja. Karena kesal Min Ho melemparkan headset bloetooth-nya.
Selesai makan siang, Soon Jung berjalan bersama Ahjussi Ma menuju gedung kantor. Soon Jung merasa pasti para pekerja pabrik merasa sulit. Tapi menurut Ahjussi tidak sulit sama sekali karena mereka melakukannya bersama-sama. Soon Jung lalu bercanda kalau Ahjussi perlu berolahraga.
Dari pintu gerbang pabrik, datang sebuah bis. Para pengunjuk rasa menghentikan aksinya dan menatap ke arah bi situ. Dari bis turun sekelompok pria berpakaian hitam-hitam dan membawa tongkat besi. Sekelompok pria itu dengan brutal memukuli para pengunjuk rasa.
Ahjussi Ma dan Soon Jung kembali ke lapangan dan membantu para pengunjuk rasa.
Min Ho tiba di pabrik dan melihat para pria itu yang memukuli para pengunjuk rasa. Min Ho turun dari mobil dan mencari sosok Soon Jung di keramaian. Min Ho menemukannya.
Soon Jung sedang berlutut, mencoba menyadarkan Ahjussi Ma yang pingsan terkena pukul. Min Ho melihat seorang pria yang mengayunkan tongkatnya ke arah Soon Jung.
Min Ho meneriakkan nama Soon Jung. Soon Jung menoleh ke arah Min Ho, tak lama kemudian tongkat itu yang mengenai kepalanya.
Kepala Soon Jung berdarah. Soon Jung lalu pingsan. (Kenapa Min Ho tidak mendekati Soon Jung? Min Ho kan gak bisa kelahi, jadi dia takut.. haha..)
***
Woo Shik turun dari taksi dengan tergesa. Dia bingung dengan apa yang sudah terjadi.
Di ruang UGD, Min Ho menunggui Soon Jung yang masih tak sadarkan diri. Woo Shik lalu datang menghampiri. Rupanya Woo Shik datang setelah menemui dokter. Min Ho bertanya apa yang dikatakan dokter tentang kondisi Soon Jung.
“Syukurlah, dia mengalami gegar otak ringan. Dia akan mengalami mual dan pusing selama beberapa hari. Selain itu, dia akan baik-baik saja.” Woo Shik lalu menatap Min Ho. “Kau terlihat lebih sakit daripada Soon Jung. Pergi ke luar dan hubungi Direktur Han (Ji Hyun), atau hirup udara segar.”
Min Ho bilang dia baik-baik saja. Woo Shik meminta Min Ho mendengarkannya kali ini. Min Ho bisa pingsan jika terus seperti itu. Min Ho menurut dan meminta Woo Shik gantian menjaga Soon Jung.
Min Ho keluar dari tirai yang memisahkan Soon Jung dari pasien lain. Min Ho lalu melihat banyaknya para pengunjuk rasa yang terluka. Hingga kemudian ada seseorang yang mengenali Min Ho dan menyebutnya sebagai dalang dari pemukulan tadi siang.
Seseorang mendekati Min Ho dengan marah, beraninya Min Ho datang kesana. Woo Shik keluar dan menghalangi mereka yang berusaha menyentuh Min Ho.
“Apa kau manusia? Bagaimana bisa kau menyebut dirimu sendiri manusia setelah melakukan itu? Begitu banyak orang yang terluka! Apa kau puas sekarang?” Tanya seorang pekerja dengan penuh emosi.
“Lalu kenapa kalian berunjuk rasa? Mengapa kalian membahayakan diri sendiri untuk sesuatu yang tidak bisa dirubah? Apa artinya perusahaan hancur ini bagi kalian? Mengapa kalian membahayakan hidup kalian sendiri untuk sebuah perusahaan seperti ini? Mengapa?!” Min Ho berteriak.
Lalu Ahjussi Ma muncul dan berteriak kalau mereka ingin hidup seperti manusia. Orang seperti Min Ho, yang bahkan bukan seorang manusia, lebih buruk daripada manusia, tidak memperlakukan mereka seperti manusia.
“Itu sebabnya kami akan melakukan apa saja, hanya untuk hidup seperti manusia! Mengerti?”
Min Ho balik bertanya, “Apakah kau pikir itu semua akan membuatmu menemerima perlakukan yang manusiawi? Tidakkah hari ini mengajarkan mu sesuatu? Hidup kalian itu sepele, seperti lalat! Menyerahlah sekarang. Kalian tidak pernah bisa menang berkelahi melawan binatang, mengerti?!”
Para pekerja yang ada disana semakin emosi mendengar perkataan Min Ho dan merangsek ingin memukul Min Ho. Woo Shik yang bersusah payah menghalangi, akhirnya dibantu Ahjussi Ma yang tak suka dengan kekerasan.
“Karena kau binatang, aku akan memperlakukanmu seperti binatang!” ujar salah seorang dari mereka.
“Hentikan, kalian semua!” tiba-tiba Soon Jung muncul.
Soon Jung menghampiri mereka dan meminta mereka menghentikan semuanya. Soon Jung menjelaskan kalau Min Ho tidak ada hubungannya dengan kejadian hari ini. Soon Jung tahu itu karena dia bekerja untuk Min Ho. Soon Jung menegaskan bahwa Min Ho tidak mengirim orang-orang itu.
“Dia tidak akan datang ke sini jika dia telah melakukan itu. Mengapa dia datang, jika mengetahui bahwa dia juga bisa terluka?”
Sekali lagi Soon Jung meminta mereka untuk berhenti menyerang Min Ho. Dengan penjelasan Soon Jung itu, perlahan para pekerja mulai diam. Dan Min Ho terdiam menatap Soon Jung selama Soon Jung berusaha menjelaskan itu semua.
***
Sementara itu, Ketua GP yang sudah datang ke Korea diantar Ji Hyun menemui Joon Hee. Joon Hee menyambutnya bersama Direktur Yoon. Mereka bersalaaman.
Lalu mereka masuk ke dalam restoran dan makan malam bersama. Ketua GP memuji Joon Hee sebagai pebisnis yang hebat dan meminta Joon Hee untuk tidak khawatir karena semuanya akan berjalan lancar. Dia mengajak semuanya bersulang untuk masa depan.
***
Bersambung ke bagian 2~
Komentar:
Wooo… Min Ho tidak berubah, benarkah? Seperti Soon Jung, aku melihat Min Ho sudah berubah sedikit demi sedikit. Jika itu Min Ho yang dulu, dia tidak akan peduli pada Soon Jung dan mencarinya. Jika itu Min Ho yang dulu, pertemuannya dengan Ketua GP lebih penting daripada keselamatan Soon Jung dan para pekerja pabrik.
Tapi Min Ho masih menunjukkan pada orang lain bahwa dia masih Min Ho yang dulu, Min Ho yang kejam.
Joon Hee juga kejam, dia memerintahkan agar unjuk rasa di pabrik dibubarkan dengan cara yang kejam. Joon Hee tidak berpikir kalau disana ada ayahnya, dan ternyata tak seperti Soon Jung, dia tidak menganggap para pekerja di pabrik sebagai keluarganya.
NB: Substitle english drama ini tidak cepat seperti drama populer lainnya. Drama tayang jumat-sabtu, dan substitle baru ada sekitar senin-selasa dan biasanya lebih dulu ada eps ganjil. So, harap maklum jika postingan terlambat.
Makin menegangkan, bagaimana jika Min Ho tau siapa yang menjadi donor jantungnya...aku rasa dia akan shock.
ReplyDeletekemungkinan pertama dia mungkin menjauh sebentar dari Soon Jung karena merasa perasaannya pd Soon Jung hanya pengaruh dari jantungnya, artinya bukan murni dari isi kepalanya..hehe...
kedua bisa jadi dia mungkin akan lebih menyayangi dan melindungi Soon Jung lebih drpd Dong wook, sebagai gerakan balas budi pd Dong wook yg telah memberinya hidup dengan mendonorkan jantungnya...
Arrggghhh ga sabar nunggu episode berikutnya, Gomawa mba Mumu...
Yeeee akhirnya muncul jg hihi... ditunggu part 2-nya fighting😱🙌🙆
ReplyDeletewah makin seru,itu si joon hee nya makin lama makin kejam aja.Nggak nyesel ngikutin drama ini,di tunggu next part nya kak 😉
ReplyDeleteGak sabar nunggu sinp sljtnya..fighting mbaakk
ReplyDeleteGak sabar pengen cepet jam setengah sebelas.....
ReplyDeleteJoon hee ????sampe sekarang saya masih tanda tanyandg motifnya?
Bahkan min hoo yg punya dendam saja sudah mulai luluh?tp yg serakah????
Di ending bakalan ketahuan tuh siapa yg nabrak dong wook????sama sekali diluar dugaan!!!!!
Gumapshimnida bak Mumu.....hwaiting for the next part!