My Beautiful Bride | Episode 2

Tiga tahun yang lalu. Do Hyung menatap langit yang mengguyurkan hujan ke permukaan. Dia mengabaikan ajakan temannya untuk minum dan makan bersama. Tiba-tiba seorang wanita berlari ke arahnya. Wanita itu berdiri di samping Do Hyung. Berteduh dari hujan.

Do Hyung lalu menatap wanita itu yang kini sedang bicara sendiri tentang hujan dan menadah air hujan dengan tangannya. Do Hyung terpana. Dan pada akhirnya dia memberanikan diri untuk menyodorkan payung miliknya pada wanita itu. Do Hyung bilang kalau dia suka hujan dan hujan-hujanan.

Do Hyung menceritakan perjumpaan pertamanya dengan Joo Young pada Yoon Mi. Yoon Mi yang datang ke rumah Do Hyung melakukan wawancara sebagai bagian dari penyelidikan. Dan wawancara itu direkam.

Kembali ke tiga tahun yang lalu. Joo Young memanggil Do Hyung yang berlari menjauh dalam hujan. Joo Young menghampiri Do Hyun dengan payungnya.

“Apa kau mengenalku?”

Sesaat Do Hyung terdiam, lalu dia menjawab, “Tidak.”

Joo Young tersenyum. Dia lalu menanyakan alasan Joo Young meminjamkan payung padanya. Do Hyung beralasan kalau dia suka hujan-hujanan dan berpikir kalau Joo Young harus menggunakan payung. Joo Young lalu mengajak Do Hyung untuk minum bersama.

Mereka pun minum bersama di sebuah café dan tertawa bersama. Tapi kemudian Joo Young menghilang. Setelah hari itu Do Hyung tidak bisa bertemu lagi dengan Joo Young. Do Hyun juga tidak bertukar nomor telepon.

Kemudian Do Hyung bertemu lagi dengan Joo Young setahun kemudian. Joo Young berdiri di depan Do Hyung dengan payung, di hari hujan. Joo Young tersenyum. Dan setelah itu mereka berkencan sampai sekarang.

Yoon Mi bertanya apakah Do Hyung merasa hilangnya Joo Young sekarang terasa sama seperti hilangnya Joo Young dua tahun yang lalu? Tidak, Do Hyung tidak merasa seperti itu. Yoon Mi mengerti.

Entah disadari Yoon Mi atau tidak, tapi Do Hyung melihat tak nyaman pada recorder milik Yoon Mi.

Kim datang melaporkan bahwa tidak ada rekaman yang menunjukkan orang lain masuk ke dalam rumah itu. Yoon Mi lalu meminta Kim untuk mengecek rekaman CCTV elevator dan mendapatkan file-nya.

Yoon Mi lalu masuk ke kamar Do Hyung untuk memeriksa pekerjaan Ko yang memeriksa komputer. Di dalam kamar Yoon Mi terpana melihat ranjang bayi.

Ko melaporkan bahwa dia tidak menemukan apapun yang bisa membantu mereka menemukan keberadaan Joo Young. Dalam kotak email Joo Young tidak ada email pribadi selain email spam dan dari online shop. Joo Young juga tidak punya media sosial.

Yoon Mi menanyakan masalah ranjang bayi itu pada Do Hyung. Do Hyung beralasan kalau mereka membutuhkannya. Meski Yoon Mi merasa heran, karena biasanya orang menyiapkan ranjang bayi setelah bayinya ada, tapi Yoon Mi tak melanjutkan pembicaraan itu. Yoon Mi menanyakan sejak kapan Do Hyung dan Joo Young tinggal bersama.

Do Hyung mengutarakan keberatannya tentang recorder itu. Apakah hal-hal seperti itu harus direkam? Yoon Mi beralasan kalau dia tidak ingin melewatkan apapun dari wawancara. Yoon Mi menjamin kalau rekaman wawancara mereka tidak akan bocor ke pihak luar.

Do Hyung pun kembali bercerita. Dia mengantar Joo Young ke halte bis untuk pulang. Tapi sampai bis terakhir lewat Joo Young tak juga naik. Mungkin masih ingin bersama dengan Do Hyung. Lalu Do Hyung mengantar Joo Young pulang ke rumah dengan sepeda. Dan sejak itu setiap hari Do Young mengantar Joo Young dengan mengayuh sepeda selama 1 jam.

Beberapa lama kemudian Do Hyung membawa Joo Young ke sebuah apartemen yang dibelinya. Joo Young mengira Do Hyung membeli untuk dirinya sendiri. Tapi ternyata tidak. Do Hyung mengajak Joo Young untuk tinggal bersama. Dia membeli apartemen itu karena dia ingin bersama dengan Joo Young. Do Hyung tersenyum bahagian saat Joo Young menyetujuinya.

Yoon Mi lalu menanyakan alasan Do Hyung dan Joo Young tidak menikah pernikahan. Do Hyung meralat kalau dia akan segera menikah dengan Joo Young, karena pekerjaannya dia baru bisa menikah sekarang.

Yoon Mi penasaran, bukankah Do Hyung memutuskan menikah karena Joo Young hamil? Karena kakak Joo Young sebelumnya mengatakan kalau Do Hyung tahu Joo Young sedang hamil. Tidak, Do Hyung tidak memutuskan menikah karena Joo Young hamil. Karena itu Yoon Mi bertanya lagi sejak kapan Do Hyung tahu tentang kehamilan Joo Young.

Do Hyung kesal, apa itu penting sekarang? Yoon Mi sadar kalau dia sudah melukai perasaan Do Hyung. Karena itu dia mempersilahkan Do Hyung untuk tidak menjawab pertanyaannya jika Do Hyung tidak mau menjawab.

“Hari itu. Hari saat dia menghilang.. dia akan mengatakannya padaku sambil makan ayam goreng. Itulah mengapa dia memintaku untuk membeli ayam goreng. Aku yakin dia akan memberitahuku malam itu. Tapi…”

“Tapi?”

“Dia menghilang.”

Yoon Mi pun mengerti, Do Hyung tidak tahu Joo Young hamil sebelum dia menghilang. Tapi Yoon Mi heran kenapa Do Hyung menunggu sampai tiga hari untuk melaporkan Joo Young yang menghilang ke kantor polisi. Do Hyung berpikir Joo Young akan kembali.

“Selama tiga hari itu, apa yang kau lakukan? Kau hanya menungu di rumah?”

“Tidak. Aku melakukan semua yang aku bisa lakukan.” Do Hyung menahan emosinya. “Itulah kenapa aku… aku pergi ke kantor polisi. Jadi, tolong aku.”

Yoon Mi menanyakan tentang temannya Joo Young. Do Hyung teringat saat Joo Young menerima telepon seseorang yang dipanggil ‘unni’ dan meminjam (atau mungkin meminta) uang. Saat itu Joo Young berbohong dengan berkata kalau itu dari ibunya.

Tapi Do Hyung tidak memberitahu Yoon Mi tentang hal itu dan berkata kalau dia tidak punya kontak temannya Joo Young. Dia tidak tahu apapun tentang teman dan kenalan Joo Young.

Yoon Mi lalu memberitahu kalau tidak ada tanda orang masuk dari luar, dan tidak ada saksi atas menghilangnya Joo Young. Karena itu saat ini polisi tidak bisa menyimpulkan bahwa Joo Young diculik. Tapi karena Do Hyung menyatakan bahwa Joo Young tidak punya alasan untuk melarikan diri, polisi akan terus melanjutkan penyelidikan.

Jika Do Hyung mengingat apapun atau lupa mengatakan sesuatu, Yoon Mi meminta Do Hyung memberitahunya. Do Hyung mengerti. Yoon Mi lalu permisi pergi.

Yoon Mi dan tim pergi ke toko ayam goreng. Pria yang memberikan pesanan Do Hyung malam itu masih ingat dengan wajah Do Hyung. Bahkan malam itu dia memastikan Do Hyung adalah alumni SMA Young Jae, sekolah yang sama dengannya. Tapi Do Hyung menyangkal.

Pria itu bilang dia sangat yakin Do Hyung adalah alumni SMA Young Jae karena selalu naik sepeda. Tapi pria itu tak ingat nama Do Hyung. Pria itu menduga Do Hyung habis bertengkar dengan seseorang malam itu. Karena dia tidak pernah bertemu orang yang membeli ayam dengan wajah yang begitu murung.

Ada keanehan dalam kasus menghilangnya Joo Young. Jika Joo Young pergi dengan keinginannya sendiri, maka masuk akal jika dia membawa serta baju-bajunya. Kenyataan bahwa baju-bajunya masih itu, itu mungkin berarti dia tidak pergi atas kemauannya sendiri.

Do Hyung menatap baju-baju milik Joo Young dan juga cincinnnya. Do Hyung lalu pergi ke parkiran. Menatap lama mobil Joo Young. Tampak juga bayangan Joo Young dan dirinya saat berada di dalam mobil. Do Hyung mengeluarkan kunci mobil, dan teringat dengan kenangan saat pertama kali dia memberikan mobil itu untuk Joo Young.

Do Hyung membelikan sebuah mobil untuk Joo Young karena Joo Young menginginkannya. Do Hyung menyerahkan kunci mobil dan meminta Joo Young untu menyetir dengan hati-hati. Tapi Joo Young menolak menerimanya karena mobil itu harganya mahal.

“Joo Young.. Aku.. Aku tidak bisa menemukan arti dalam hidup sebelum aku bertemu denganmu. Tapi ini adalah mengapa aku hidup sekarang. Tolong terima ini.”

Joo Young menangis haru. Dia memeluk Do Hyung untuk berterima kasih.

Do Hyung masuk ke dalam mobil dan melihat fotonya bersama dengan Joo Young. Ingatan Do Hyung kembali pada hari itu, saat dia dan Joo Young bersepeda bersama di antara pohon-pohon.

Do Hyung membuka dashboard mobil dan menemukan secarik kertas bertuliskan sebuah nomor ponsel.

Di dalam rumah, Do Hyung mencoba menghubungi nomor itu. Dan itu ternyata adalah nomor ponsel Joon Beom yang satu asli (bukan yang atas nama Seryu Construction). Joon Beom menjawab teleponnya, tapi Do Hyung tak mengatakan apapun. Dia tampak menahan amarah.

Do Hyung lalu bertanya siapa Joon Beom (dia belum tahu itu Joon Beom). Joon Beom tak mau menjawab dan bertanya balik siapa Do Hyung karena Do Hyung lah yang meneleponnya. Do Hyung menutup teleponnya. Bahkan saat Joon Beom menelepon balik Do Hyung menolaknya.

Joon Beom menduga itu adalah mantan calon istrinya. Maka dia segera menelepon calon istrinya untuk menanyakan hal itu.

Sementara itu Do Hyung bergegas pergi ke kantor polisi untuk menyerahkan nomor ponsel itu.

***

Yoo Mi dan tim sedang meneliti rekaman terakhir Joo Young di elevator. Kim merasa aneh dengan rekaman Do Hyung membawa ranjang bayi ke rumahnya di hari dia melaporkan menghilangnya Joo Young. Kim yakin Do Hyung berbohong pada kakaknya Joo Young, Min Suh kalau dia tahu Joo Young sedang hamil.

Dengan pikiran absurd-nya, Kim menduga ayah dari bayi yang dikandung Joo Young adalah orang lain. Jadi Joo Young pergi untuk menemukan ayah bayi-nya.

“Yoon Joo Young bukan wanita seperti itu.” ujar Yoon Mi yakin.

Kim penasaran bagaimana Yoon Mi bisa tahu hal itu? Apakah Yoon Mi sudah lama mengenal Joo Young? Yoon Mi mengelak. Dia hanya mengatakannya saja.

Ko juga heran kenapa Kim selalu menganggap itu semua tentang ketidaksetiaan? Kim beralasan bahwa tidak akan ada penyelidikan di Korea jika tidak ada ketidaksetiaan. Seperti dalam drama, hanya ada tidak kasus di Korea yaitu cinta, uang dan dendam.

Kim lalu mengomentari kasus Do Hyung dan Joo Young yang dia rasa sangat dangkal dan mencurigakan. Menurut Kim Joo Young tidak mungkin melakukan pendekatan pada Do Hyung dan tinggal bersama. Karena Joo Young itu wanita yang sangat cantik.

Ko tak mengerti bagaimana bisa Kim menilai seseorang hanya dengan penampilan mereka. Kim memang tak percaya dengan cerita Do Hyung yang bilang kalau Joo Young mendekatinya bahkan sebelum dia mengenal Do Hyung, apalagi hanya karena sebuah payung.

Yoon Mi melihat Do Hyung berdiri di pintu ruangan. Kim dan Ko juga akhirnya meliaht Do Hyung juga. Do Hyung tampak marah dan berbalik pergi.

Yoon Mi mengejar Do Hyung. Yoon Mi menjelaskan bahwa hal tadi adalah biasa saat penyelidikan kasus orang hilang. Keluarga orang yang hilang dan orang-orang di sekitarnya bisa dimungkinkan sebagai tersangka dalam penyelidikan. Termasuk Do Hyung.

Masih dengan wajah kesal Do Hyung berkata kalau dia mengerti dan berharap Yoon Mi bekerja keras. Yoon Mi lalu bertanya apakah Do Hyung tahu dimana Joo Young sebelumnye bekerja. Karena Joo Young mulai bekerja kantor telemarketing 2 tahun yang lalu.

Do Hyung bilang dia tahu. Do Hyung mendengar Joo Young tinggal di luar negeri sebelumnya dan baru kembali tiga tahun yang lalu. Yoon Mi bingung mendengarnya. Setelah Do Hyung pergi, Yoon Mi menyadari kalau Joo Young berbohong pada Do Hyung dan berkata dalam hati kalau Do Hyung tidak mengenal Joo Young.

***

Yoon Mi menemui Hyung Shik. Dia mengingatkan Hyung Shik tentang kasus Song Hak Soo tiga tahun yang lalu. Saat itu ada informan yang memberikan bukti penting pada mereka.

Informan itu mengambil gambar Hak Soo dan juga mengambil data dari ponsel Hak Soo. Lalu memberikannya pada Yoo Mi. Dan yang memberitahu Yoon Mi tentang keberadaan Hak Soo saat itu adalah informan itu. Yoon Mi memberitahu bahwa informan itu, Joo Young, sekarang menghilang.

Yoon Mi mengungkapkan kekhawatirannya kalau itu adalah perbuatan Hak Soo. Tapi Hyung Shik bilang Hak Soo sedang di penjara sekarang ini. Dan tidak mungkin Hak Soo melakukan semua itu dari dalam penjara.

Hyung Shik bertanya apakah Yoon Mi dekat dengan informan itu? Karena seperti yang mereka tahu, Yoon Mi selalu kacau saat terlalu dekat dengan informan. Dan sekarang itulah yang Hyung Shik lihat meskipun Yoon Mi mengelak. Hyung Shik meminta Yoon Mi mundur dari kasus itu dan biarkan orang lain yang melakukannya.

Yoon Mi penasaran apakah Kim Do Hyung adalah cinta pertama yang sebelumnya disebut Joo Young. Saat Joo Young tiba-tiba berubah pikiran dan memutuskan menjadi informan, Yoon Mi menanyakan alasannya. Saat itu Joo Young berkata sambil tersenyum kalau dia bertemu dengan seseorang.

Joo Young membuka rekening di Shin Gook Bank. Saat dia hendak keluar, dia mendengar suara seseorang yang terasa familiar. Itu adalah Do Hyung yang sedang bersama dengan temannya. Joo Young memalingkan wajah agar tak terlihat. Tapi setelah Do Hyung menjauh, Joo Young menatapnya dari belakang dan tersenyum. Do Hyung adalah cinta pertama Joo Young.

Di hari hujan tiga tahun yang lalu itu. Joo Young menatap Do Hyung dari kejauhan sambil memakai payung. Joo Young menarik nafas, mengumpulkan keberanian. Dia lalu membuang payungnya dan berlari kea rah Do Hyung.

Hyung Shik menduga Joo Young bertemu lagi dengan cinta pertamanya (Do Hyung) tiga tahun yang lalu, dan dia jatuh cinta lagi. Joo Young ingin bersama dengan Do Hyung, jadi dia mengkhianati Song Hak Soo dan membantu Yoon Mi. Dugaan ini cocok dengan timeline yang ada.

Dan saat Joo Young menghilang selama satu tahun itu, Hyung Shik menduga Joo Young pasti takut pada Hak Soo. Takut kalau Hak Soo mungkin akan bebas lagi. Hyung Shik menduga Joo Young menunggu proses pengadilan hingga hukuman dijatuhkan pada Hak Soo.

Setelah itu Joo Young muncul kembali di hadapan Do Hyung.

Itulah dugaan Hyung Shik. Tapi Yoon Mi masih merasa heran, jika Do Hyung adalah cinta pertama Joo Young, seharusnya mereka saling mengenal. Tapi Do Hyung tidak mengenal Joo Young. Kalau begitu Hyung Shik bilang mungkin saja itu adalah cinta sepihak. Joo Young mencintai Do Hyung tanpa sepengetahuan Do Hyung.

Tapi Yoon Mi merasa itu tidak mungkin. Tidak mungkin Joo Young mencintai sepihak pada Do Hyung. Bukan karena Do Hyung jahat, tapi Yoon Mi hanya merasa tak enak pada Do Hyung. Dia merasa Do Hyung seperti menyembunyikan sesuatu.

***

Do Hyung menemui temannya setelah cuti selama tiga hari, lima hari jika dengan akhir pekan. Teman Do Hyung melihat wajah Do Hyung yang sangat muram dan bertanya ada masalah apa. Tapi Do Hyung tak menjawab. Teman Do Hyung merasa Do Hyung bersikap aneh, bahkan Do Hyung minum soju.

Do Hyung menyerahkan nomor ponsel yang dia temukan di mobil pada temannya itu. Do Hyung meminta temannya untuk melacak nomor itu dan menemukan nama serta alamat pemiliknya. Pemilik nomor itu tidak punya akun di bank mereka. Do Hyung meminta tolong pada temannya itu karena dia sendiri tidak punya banyak relasi.

Do Hyung bilang akan membayar makanan mereka malam ini. Teman Do Hyung semakin heran dan menduga terjadi sesuatu hal yang besar. (Do Hyung ini sepertinya orang yang tidak bisa minum dan pelit. Hehe…)

***

Do Hyung mendapatkan pujian dari Kepala Cabang atas pekerjaannya. Kepala Cabang juga mengajak Do Hyung untuk pergi minum nanti malam untuk bertemu dengan klien.

Teman Do Hyung meminta bayaran pada Do Hyung untuk menemukan nama dan alamat pemilik nomor itu. Teman Do Hyung hendak makan siang dengan orang yang membantinya. Do Hyung memberikan jatah 30 ribu won untuk makan di restoran Korea. Tapi sayang teman Do Hyung sudah memesan tempat di hotel. (haa…percakapan gak penting. Tapi semakin menujukkan kalau Do Hyung itu memang pelit.)

***

Yoon Mi yang sedang makan dengan Hyung Shik masih merasa terganggu dengan kasus Joo Young. Apa benar Hak Soo dihukum 10 tahun penjara? Hyung Shik menenangkan Yoon Mi, Hak Soo dalam penjara dan saat dia keluar nanti dia akan menjadi gelandangan. Tapi Yoon Mi tetap merasa tak tenang dan memutuskan pergi menemui Hak Soo.

Tapi kemudian anggota tim Yoon Mi datang dan memberitahu kalau Hak Soo sudah keluar dari penjara. Tepatnya Hak Soo keluar dengan pembebasan bersyarat seminggu yang lalu. Yoon Mi bergegas pergi.

Di perjalanan Yoon Mi meminta anggota timnya untuk mencari di sekitar penjaran dan meneliti file Hak Soo untuk memeriksa kemungkinan kemana tujuan Hak Soo pergi.

***

Kim dan Ko mengawasi Do Hyung. Kim kembali mengatakan kalau Do Hyung itu mencurigakan. Kekasih cantiknya menghilang, tapi bagaimana bisa dia tampak baik-baik saja. Tapi Ko mengerti, karena tidak mungkin Do Hyung berhenti bekerja karena masalah itu. Karena kecurigannya, Kim memutuskan untuk masuk ke dalam bank.

Di dalam bank, Presdir Jo berteriak marah meminta Do Hyung untuk keluar. Presdir Jo kesal, dia menyalahkan Do Hyung karena anaknya sekarang menghilang. Padahal sebelumnya Do Hyung bilang akan member waktu satu bulan. Do Hyung dengan dinginnya berkata bahwa menghilangnya anak Presdir Jo tidak ada hubungannya dengan dia.

Presdir Jo semakin marah. Dia sudah mendedikasikan seluruh hidupnya untuk pabrik dan rumahnya, tapi bank mengambilnya begitu saja. Intinya Presdir Jo merasa bank tidak adil.

Kesabaran Do Hyung memuncak, dia balik berteriak bahwa bank bukan amal tapi jasa dan Presdir Jo yang telah mengingkari perjanjian.

Presdir Jo menampar Do Hyung. Kim yang sedari tadi menyaksikan itu semua turun tangan. Dia menghentikan Presdir Jo dan mengingatkan bahwa kekerasan tidak diperbolehkan. Do Hyung lalu pergi setelah menegaskan pada Kim bahwa dia baik-baik saja dan tak akan menuntut.

Ucapan Presdir Jo atas anaknya yang menghilang dan asetnya yang diambil bank terngiang di benak Do Hyung. Do Hyung menghela nafas. Teman Do Hyung lalu datang dan memberikan nama serta alamat pemilik nomor yang waktu itu. Setelah menerimanya Do Hyung segera pergi.

Do Hyung pergi ke alamat yang dimaksud. Do Hyung hendak mengetuk pintu rumah yang dimaksud, tapi terdengar suara seseorang yang hendak membuka pintu dari dalam, lalu Do Hyung sembunyi.

Dari rumah itu keluar seorang pria bertubuh gempal. Dia keluar gedung dan naik ke mobil. Do Hyung berlari menyusul. Do Hyung mengikuti mobil pria itu hingga tiba di suatu tempat.

Do Hyung mengikuti pria itu seolah dia adalah seseorang yang berjalan menuju arah yang sama. Do Hyung masuk ke dalam lift yang sama. Keluar dari lift, Do Hyung masih berjalan di belakang orang itu. Saat pria itu menunduk untuk mengikat tali sepatu, Do Hyung berjalan melewati pria itu.

Sekarang gantian pria itu yang berjalan di belakang Do Hyung dengan tatapan sedikit curiga.

Setelah pria tadi masuk ke sebuah ruangan, Do Hyung bersembunyi. Lalu mendekat ke ruangan yang dimasuki pria tadi. Do Hyung mengintip ke dalam. Kemudian segera berjalan menjauh.

Di dalam ruangan ternyata ada Presdir Jo yang sedang berhadapan dengan Joon Beom. Presdir Jo menanyakan keberadaan putrinya. Tapi Joon Beom mengelak, dia bilang kalau dia tidak tahu menahu. Presdir Jo tak bisa melawan karena Joon Beom mengancam akan memukuli Presdir Jo.

Presdir Jo diantar keluar oleh Joon Beom. Dari tempat persembunyiannya Do Hyung menyaksikan hal itu. Lalu saat Joon Beom berjalan pergi dan melewatinya, Do Hyung akhirnya mengenali sosok Joon Beom.

Joon Beom turun menaiki lift, sedangkan Do Hyung turun melalui tangga sambil berlari. Do Hyung lalu mengikuti mobil Joon Beom.

Teman Do Hyung menelpon, dia mengingatkan kalau Kepala Cabang meminta Do Hyung untuk ikut serta minum-minum dengan klien. Do Hyung menolak, dia bilang kalau dia ada urusan penting dan meminta temannya itu untuk menyampaikannya pada Kepala Cabang.

Do Hyung mengikuti Joon Beom sampai ke parkiran sebuah tempat. Tempat hiburan. Do Hyung diantar oleh seorang pelayan ke sebuah ruangan yang di datangi Joon Beom.

Do Hyung mengulurkan tangan hendak membuka pintu ruangan itu. Tapi ada yang membukanya dari dalam. Dan Do Hyung terkejut karena itu adalah temannya. Temannya senang melihat Do Hyung yang ternyata datang ke acara itu dan menyuruhnya masuk.

Do Hyung masuk ke dalam dan mengedarkan pandangan, mencari Joon Beom. Joon Beom ternyata benar-benar ada di dalam. Do Hyung pun duduk dan ikut bergabung setelah menyapa Joon Beom.

Tapi seperti yang bisa ditebak, Do Hyung hanya duduk sambil termenung. Joon Beom mendekat, dia berkata Do Hyung tampak seperti sedang kesal karena sesuatu. Do Hyung mengelak dan mengajak Joon Beom minum lagi.

Selesai pesta. Kepala Cabang sudah pergi dan Do Hyung menyuruh temannya cepat pergi juga. Joon Beom mengucapkan selamat tinggal pada Do Hyung dan berbalik pergi. Tapi Do Hyung menahan tangan Joon Beom dan mengajaknya minum lagi.

Joon Beom menolak. Dia bilang dia akan menghubungi Do Hyung lain kali. Joon Beom mengeluarkan ponselnya mencari nomor Do Hyung. Dan dia terkejut menyadari bahwa nomor Do Hyung adalah nomor yang menghubungi ponsel miliknya yang satu lagi. Tapi Joon Beom pura-pura tak tahu.

“Apakah ada sesuatu yang ingin kau katakan?” pancing Do Hyung.

“Mengapa kau menghubungiku kemarin?” tanya Joo Beom. “Kau akhirnya menemukan sesuatu kan?”

Do Hyung bertanya apakah Joon Beom kenal dengan Yoon Joo Young? Joon Beom bereaksi seolah baru mendengar nama itu. Kemudian anak buahnya datang. Do Hyung bertanya siapa Joon Beom sebenarnya. Joon Beom hanya menyeringai dan menyuruh anak buahnya untuk menyerang Do Hyung.

Yoon Mi berusaha menghubungi Do Hyung, tapi tak juga di jawab. Yoon Mi khawatir Hak Soo akan melakukan sesuatu pada Do Hyung karena Hak Soo dikhianati Joo Young. Kim bilang Yoon Mi tak perlu khawatir pada Do Hyung karena saat di militer Do Hyung adalah bagian dari tim elit di angkatan laut, yang bisa bertarung sendirian melawan 17 orang. Bahkan beberapa kali pergi ke Korea Utara.

Dan benar saja, Do Hyung berhasil melumpuhkan beberapa anak buah Joon Beom yang bertubuh besar. Joon Beom ketakutan, siapa sebenarnya Do Hyung. Do Hyung meminta Joon Beom menjawab, kenapa Joon Beom punya nomor ponsel Joo Young. Joon Beom berkata dengan ketakutan kalau dia tak mengenal Joo Young dan mengapa Do Hyung melakukan hal itu padanya.

Petugas keamanan datang. Joon Beom menggunakan kesempatan itu untuk melarikan diri dengan mobilnya. Do Hyung segera mengejar.

Kejar-kejaran di jalan terjadi. Joon Beom berhenti di dekat polisi yang sedang melakukan pemeriksaan alkohol pada para pengemudi.

Joon Beom berteriak kalau Do Hyung minum alkohol. Do Hyung banting setir menghindar. Sekarang Do Hyung dikejar polisi. Do Hyung menghubungi Yoon Mi dan meminta bantuannya. Do Hyung lalu berhenti di sebuah jalan, dan dia terus diam saat di tanya polisi. Do Hyung menunggu Yoon Mi.

Yoon Mi datang dan menjelaskan pada petugas bahwa Do Hyung adalah orang yang membantu penyelidikannya. Yoon Mi juga menanyakan orang yang dikejar Do Hyung (berarti Do Hyung menceritakan perihal Joon Beom). Petugas bilang mungkin Joon Bem juga sudah ditangkap.

Kemudian salah satu petugas meminta Do Hyung membuka bagasi mobilnya karena dia melihat sesuatu yang aneh. Atas permintaan Yoon Mi agar mereka bisa cepat menangkap Joon Beom, Do Hyung membuka bagasi.

Petugas polisi terkejut melihat apa yang ada dalam bagasi. Mereka langsung menarik Do Hyung keluar dan memborgolnya. Yoon Mi yang penasaran segera ke belakang dan melihat ada mayat disana. Mayat Hak Soo.

Yoon Mi bernarasi. Bahkan saat itu dia tidak tahu semuanya tentang Bayangan. Dia pikir Dong Hak Soo adalah akhirnya, tapi ternyata dia hanyalah permulaan.

***

Bersambung ke episode 3~

Komentar:

Sempat deg-degan. Aku kira yang di bagasi mobil Joo Young.. Tapi, siapa yang menyimpan mayat Hak Soo di dalam situ? Entahlah…

Aku setuju dengan Yoon Mi yang merasa Do Hyung menyembunyikan sesuatu. Feeling ku setelah melihat episode ini Do Hyung memang menyembunyikan sesuatu. Ada yang tidak dia ceritakan pada Yoon Mi saat wawancara, karena dia tidak suka pembicaraannya di rekam. Selain itu, dia langsung menanyakan Joo Young pada Joon Beom.