Sinopsis I HEAR YOUR VOICE Episode 10 - 1
Hye-sung masuk ke dalam kantor polisi. Ada seseorang yang sedang duduk dan menunduk disana.
Hye-sung: “Soo-ha.”
Si pria menoleh, dan itu memang Soo-ha.
Hye-sung menghampirinya, “Soo-ha. Park Soo-ha.”
Hye-sung memukul Soo-ha, “Kau bodoh! Darimana saja kau? Kau harus menjawab telponmu, aku sakit karena mengkhawatirkanmu!”
Hye-sung membolak balik badan Hye-sung, “Apa kau baik-baik saja? Apa kau terluka? Mengapa mereka memborgolmu?”
Soo-ha kebingungan,
“Apakah namaku Park Soo-ha? Semua orang disini memanggil namaku dengan nama
itu. Apa kau mengenalku?”
Hye-sung melepaskan
pegangan tangannya pada Soo-ha. Dia terlihat bingung.
***
Hye-sung berdebat dengan penyidik.
Penyidik: “Aku tidak
bisa. Dia mengakui bahwa dia membunuhnya dengan tangannya sendiri. Bagaimana
bisa aku membiarkan seorang kriminal pergi?”
Hye-sung: “Dia
mengatakan bahwa mungkin dia membunuh, bukan berarti dia benar-benar
membunuhnya. Lihat, dia seorang anak yang bahkan tidak mengingat namanya
sendiri. Bagaimana bisa dia mengetahui dirinya membunuh atau tidak.”
Soo-ha berkata dalam
pikirannya, “Menyedihkan, aku tidak bisa
mengingat oran itu. meskipun dia berusaha sangat keras untuk kepentinganku,
suara itu, dan matanya yang bersinar, aku tidak mengingatnya sama sekali.”
Penyidik: “Dia mungkin berpura-pura kehilangan ingatannya. Berdasarkan pada hukum, kami akan mengeluarkan surat perintah penahanan, dan saat itu diterbitkan, dia akan ditahan tanpa syarat.”
Hye-sung: “Mengapa kau beranggapan bahwa Park Soo-ha melakukan pembunuhan?”
Soo-ha dalam pikirannya: “Berdasarkan inti dari pembicaraan mereka, aku mungkin membunuh seseorang setahun yang lalu.”
Penyidik: “Dengan pengakuan dan bukti sebanyak ini, cukup untuk melihatnya sebagai pembunuh. Seminggu sebelum kejadian, dia adalah orang yang membawa pisau untuk membunuh Min Joo-guk. Karena dia gagal dalam percobaan itu, dia mencobanya lagi.”
Soo-ha kembali berpikir, “Aku tidak mau mengingatnya. Aku tidak mau tahu bahwa aku adalah orang yang mengerikan.”
Hye-sung kesal, ”Anak itu, Park Soo-ha, adalah siswa terbaik. Karena dia mendapat peringkat pertama di tiap tingkat, dia bisa memilih universitas manapun. Juga, dalam rangka menyelamatkan temannya, dia adalah orang yang akan bertarung seperti itu adalah masalahnya sendiri. Dia adalah orang yang melindungi orang lain bahkan saat dia mempertaruhkan dirinya sendiri!”
Soo-ha, “Tapi di lain pihak, aku juga penasaran.”
Penyidik: “Seorang
siswa terbaik tetap saja bisa membunuh orang lain. Bahkan orang baik juga bisa
membunuh orang.”
Hye-sung berteriak, “Janji…!
Dia berjanji padaku. Bahwa di tidak akan pernah membunuh siapapun. Dia? Dia
orang yang memegang teguh janjinya. Dia anak yang memegang janjinya selama
sepuluh tahun.”
Soo-ha menatap
Hye-sung, “Aku penasaran, orang seperti
apa aku ini, yang membuat seseorang begitu keras mendukungku?”
Episode 10
What’s the Purpose of Searching Everywhere for a Painful Memory?
Hye-sung menemui
Soo-ha di balik kaca, sepertinya Hye-sung tidak berhasil menjamin Soo-ha
keluar.
Hye-sung berbicara
dengan pikirannya, “Dimana kau selama
ini? Kau dapat mendengar suaraku sekarang, benarkan? Jawab aku.”
Soo-ha hanya
memandangi Hye-sung dengan bingung.
Hye-sung: “Kau tak
bisa mendengarnya? Apa yang aku pikirkan sekarang ini?”
Soo-ha: “Pikiran?
Pikiran apa?”
Hye-sung mendesah,
“Ah, kemampuanmu pun bahkan menghilang?”
Soo-ha: “Kemampuan
apa?”
Hye-sung: “Benar. Ini lebih baik. Sekarang duniamu
pasti lebih tenang. Lupakan saja, kau tidak harus mengetahuinya.”
Soo-ha: “Berapa
umurku?”
Hye-sung: “20.”
Soo-ha: “Aku lebih
muda daripada yang ku pikirkan.”
Hye-sung: “Ya. Kau
memang terlihat lebih tua dari usiamu. Ini sangat aneh kau menggunakan bahasa
formal.”
Soo-ha: “Apakah aku
menggunakan bahasa biasa saat berbicara denganmu?”
Hye-sung: “Hemm,
sejak kita bertemu, kau tidak pernah sekalipun menggunakan bahasa formal
terhadapku.”
Soo-ha: “Aku pasti
seseorang yang tidak memiliki tatakrama. Aku mungkin orang yang sangat jahat.”
Hye-sung: “Kau punya
bekas luka di bahumu, kan?”
Soo-ha: “Ya..”
Hye-sung: “Kau
mendapatkanya saat melindungiku.”
Soo-ha: “Mengapa aku
melakukannya?”
Hye-sung: “Apa
maksudmu ‘mengapa’? itu karena kau orang yang baik. Akankah kau melakukannya
jika kau adalah orang jahat?”
Hye-sung menggebrak
kaca, “Jadi, jangan pernah mengatakan bahwa kau berpikir kau orang jahat atau
berpikir kau membunuh seseorang, terutama di depan penyidik. Karena nanti itu
akan menjadi pernyataan yang melawanmu. Kau mengerti?”
Soo-ha hanya
mengangguk.
Hye-sung: “Kuatlah
mulai dari sekarang. Mulai sekarang, kau akan meghadapi banyak hal yang
mengerikan.”
Hye-sung akan
memberikan baju untuk Soo-ha gunakan di reka adegan, karena baju yang dipakai
Soo-ha sangat kotor.
Hye-sung: “Saat kau
disana, jangan katakan hal apapun yang gegabah, dan hanya lakukan apa yang aku
katakan untuk kau lakukan.”
Soo-ha mengangguk
lagi.
(Soo-ha sifatnya
menjadi polos banget, kayak anak kecil. Mungkin karena dia lupa ingatan.)
***
Hye-sung mempelajari
artikel-artikel tentang penemuan potongan tangan itu, dan tentang Soo-ha yang
dituduh sebagai tersangkanya.
***Pengacara Shin: “Hey, berapa banyak surat tuntutan yang akan di saring hari ini?”
Yoo-chang: “Tiga.”
Pengacara Shin: “Banyak sekali…Bagaimana dengan Pengacara Jang?”
Yoo-chang mengeluh: “Aku tidak tahu. Dia mungkin sedang berkeliling di suatu tempat. Hari ini, dia bahkan melakukan konsultasi melalui telpon. Ini gila! Aku tidak tahu dia masik ingin menjadi pengacara atau tidak.”
Pengacara Shin keluar ruangan. Dan bertemu Hye-sung di depan.
Hye-sung menghalangi
jalan Pengacara Shin, Pengacara Shin ke kanan Hye-sung juga. Pengacara Shin ke
kiri Hye-sung juga.
Pengacara Shin: “Apa
ini?”
Hye-sung
mengeluarkan sesuatu dari balik punggungnya, “Pengacara Shin, kau suka ini kan?
Es teh.”
Pengacara Shin: “Ada
masalah apa? Kau tidak pernah berbicara padaku sebelumnya.”
Hye-sung: “Kau akan
pergi untuk menyaring surat tuntutan, kan?”
Pengacara Shin: “Ya.
Ini giliranku.”
Hye-sung: “Aku juga
akan pergi.”
Pengacara Shin:
“Mengapa? Apa ada seseorang yang kau tahu menjadi terdakwa?”
Hye-sung: “Ya. Park
Soo-ha ada disana. Aku akan bisa menjadi pengacaranya hanya jika aku pergi
kesana.”
Pengacara Shin: “Aku
tidak tahu. Melihat bagaimana kinerjamu, jika Soo-ha mendapatkan pengacara
sepertimu mungkin akan menjadi racun. Aku pikir dia akan lebih baik jika
bersamaku.”
Pengacara Shin beranjak
pergi.
Hye-sung: “Tidak ada
pengacara lain yang mengenal Soo-ha lebih baik daripada aku. Juga, mereka tidak
akan percaya padanya seperti aku mempercayainya. Jadi, aku memohon padamu.
Tolong, berikan ini kasus ini padaku.”
Pengacara Shin
berbalik kembali dan tanpa mengatakan apapun, dia mengambil es tehnya.
Hye-sung tersenyum:
“Terima kasih!”
***
Soo-ha digiring
masuk ke dalam mobil polisi. Hye-sung menghampiri dan akan ikut masuk ke mobil.
Penyidik: “Apa yang
kau lakukan?”
Soo-ha dari dalam
memanggilnya, “Pengacara Jang!” Soo-ha terlihat agak ketakutan.
Hye-sung berbicara
pada penyidik, “Aku pembela umum Park Soo-ha. Jadi, aku juga akan ikut ke
pemeriksaan di tempat kejadian.”
Penyidik menahannya,
“Mengapa seorang pengacara pergi ke pemeriksaan di tempat kejadian?”
Hye-sung: “Mengapa
seorang pengacara tidak boleh pergi ke pemeriksaan di tempat kejadian?”
Hye-sung lalu masuk
dan duduk disamping Soo-ha.
Temannya penyidik,
“Dia benar-benar kuat. Apakah semua pembela umum seperti sekarang ini?”
Penyidik: “Apapun
itu, dia benar-benar kuat.”
Karena akan banyak
reporter yang meliput, Hye-sung memberikan masker untuk menutupi wajah Soo-ha.
Dia meminta pada Soo-ha untuk mengatakan tidak ingat jika memang dia tidak
ingat. Hye-sung juga meminta Soo-ha untuk tetap kuat. Kemudian Hye-sung
menutupi borgol di tangan Soo-ha dengan jaketnya.
Hye-sung pada
penyidik, “Sekarang, terdakwa tidak mengingat kejadian di masa lalu. Tolong
jangan menanyakan pertanyaan yang akan merugikan. Jika kau memaksa dalam
melakukan penyelidikan, walaupun hanya sedikit, aku akan menolak semuanya di
pengadilan dan mendapatkan keputusan tidak bersalah dari hakim.”
Penyidik menjawab
agak kesal, “Mari kita lakukan dengan sewajarnya. Sewajarnya.”
Soo-ha hanya
memandangi Hye-sung.
Di tempat kejadian perkara. Wartawan sudah banyak yang menunggu, mereka segera mengerubungi Soo-ha yang dibawa keluar dari mobil. Soo-ha terlihat kaget dengan semuanya.
Hye-sung yang mencoba mengikuti Soo-ha di dorong oleh penyidik, sepertinya tidak sengaja, disangkanya wartawan.
Hye-sung terjatuh, Soo-ha menoleh dan memanggilnya. Hye-sung mengatakan agar Soo-ha jangan khawatir, karena dia ada disana.
Penyelidikan
itu diliput di televisi. Seong-bin yang
sekarang (sepertinya) bekerja di salon kuku melihat berita itu. Dia khawatir
dengan apa yang akan terjadi pada Sooo-ha.
Joon-gi yang sedang
membetulkan mobil juga melihatnya.
Dan, Kwan-woo juga
melihatnya di televisi sauna.
Hye-sung tetap
mendampingi Soo-ha. Dia yang mencegah Soo-ha untuk berbicara atau melakukan
sesuatu atas dugaan penyidik.
Pengacara Shin dan
Yoo-chang melihatnya dari internet.
Yoo-chang: “Wah, ada
apa dengan Pengacara Jang? Biasanya, dia tidak pernah terlihat di tempat
seperti itu!”
Pengacara Shin:
“Walaupun dia melindungi wajah terdakwa, dia menyiarkan wajahnya ke seluruh
negri. Sebelum menjaga privasi orang lain, dia seharusnya menjaga privasinya
sendiri.”
Pengacara Shin
mengingat sesuatu. Flashback…
Seorang terdakwa ke
luar dari mobil polisi di tempat kejadian perkara, banyak wartawan yang sudah
menunggunya dan mengerubunginya. Penutup wajahnya dibuka oleh seseorang.
Pengacara Shin muda berteriak menyuruhnya memakai penutup wajah lagi, dan dia
terhalang oleh wartawan-wartawan itu.
Mirip dengan apa
yang dilakukan oleh Hye-sung.
***
Soo-ha termenung di
dalam tahanan. Dia teringat kejadian tadi siang saat reka ulang adegan.
Penyidik memberondongnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang dia tidak tahu
jawabannya sama sekali. Dia juga mengingat saat Hye-sung mengatakan bahwa bekas
luka yang dimilikinya adalah karena melindunginya.
“Orang seperti apa aku ini?” Soo-ha masih bingung dengan apa yang
terjadi.
***
Yoo-chang bertemu
dengan Do-yeon di depan lift. Dia kaget melihat Jaksa Seo tanpa baju
kebesarannya. Yoo-chang seperti terpesona..
Do-yeon ternyata
juga menuju kantor mereka, dia ingin bertemu Hye-sung.
Do-yeon memberikan
beberapa barang pada Hye-sung.
Hye-sung: “Apa ini?”
Do-yeon: “Ini
duplikat dari USIM kartu ponsel Park Soo-ha. Yan ini adalah catatan telpon
ponselnya. Dan ini, foto-foto di tempat kejadian. Semua ini dapat dijadikan
acuan saat kau membelanya.”
Hye-sung:
“Tiba-tiba….. mengapa kau menjadi seperti ini? Kau jaksa untuk kasus ini.”
Do-yeon: “Anggap
saja ini sebagai kupon yang aku berikan padamu.”
Hye-sung: “Kupon?”
Do-yeon: “Setahun
yang lalu, persidangan Min Joon-guk- untuk seorang jaksa- adalah persidangan
yang seharusnya tidak pernah membiarkan dia dinyatakan tidak bersalah. Jadi aku
merasa aku tidak memenuhi kewajibanku padamu, sebagai korban.”
Hye-sung: “Jadi, kau
mengatakan kau akan membayarnya dengan cara ini.”
Do-yeon mengangguk,
“Aku juga merasa bahwa orang itu, Min Joon-guk, pantas mati. Jadi, aku berpikir
akan menuntut Park Soo-ha untuk sepuluh tahun. Untuk pembunuhan dengan mutilasi
dan menyembunyikan mayat, sepuluh tahun tidak ada apa-apanya, jadi aku mungkin
akan mendapat peringatan dari komite disiplin. Kau tahu kan?”
Hye-sung: “Park
Soo-ha bukan seorang pembunuh.”
Do-yeon mendesah,
“Aku datang karena aku berpikir kau akan seperti ini. Lihat, untuk menyatakan
dia tidak bersalah, ada terlalu banyak bukti yang membuktikan sebaliknya.
Mengakulah bahwa dia bersalah. Maka aku akan bisa menuntutnya hanya sepuluh
tahun, mempertimbangkan motif pembunuhannya. Jika kau membelanya dengan baik,
dan Park Soo-ha menjalani hukumannya dengan kelakuan yang baik, dia akan keluar
sebelum dia berumur 30 tahun. Itu bukan umur yang jelek untuk memulai agi
semuanya dari awal.”
Hye-sung tampak
berpikir: “Bagaimana jika aku tetap menyatakan dengan tegas bahwa dia tidak
bersalah?”
Do-yeon: “Jika kau
menyatakan tidak bersalah, ini sulit untukku memudahkannya, dalam keadaan bahwa
dia menderita karena korban. Jika hakim memutuskan bersalah, dia mungkin akan
menerima hukuman penjara 20 tahun. Aku tahu mengapa kau seperti ini. Tapi, ini
terlalu semborono. Dan akan meracuni Park Soo-ha juga. Aku tahu posisinya
dengan baik. Aku ingin menolongnya sebisaku. Kau juga tahu bahwa aku tulus,
kan?”
Hye-sung:
“Ya..” (dari ekspresi mukanya, Do-yeon
memang kelihatan tulus koq.)
Do-yeon:
“Bagaimanapun juga, membunuh seorang iblis tidak bisa dinyatalan tidak
bersalah. Jadi..—“
Hye-sung: “Terima
kasih. Aku mengerti apa yang kau katakan. Aku akan mempertimbangkannya dengan
hati-hati.”
***
Yoo-chang kembali
dari dapur membawa minuman, dia melihat Pengacara Shin yang sedang (maaf)
nungging berusaha menguping pembicaraan Hye-sung dan Do-yeon di dalam ruangan.
Pengacara Shin kemudian sadar Yoo-chang memperhatikannya, diapun segera
berdiri.
Pengacara Shin:
“Apa, apa, apa?!”
Yoo-chang: “Kau sungguh
terlihat menyedihkan.”
Pengacara Shin
mengepalkan tinjunya.
***
Kwan-woo mendaki
gunung, bersama Yoo-chang yang kepayahan di belakangnya.
Yoo-chang:
“Pengacara Cha. Tunggu sebentar. Mari istirahat sebentar.” Yoo-chang terjatuh.
Kwan-woo: “Kau tidak
terlihat seperti itu, tapi, daya tahanmu lemah. Kita baru mendaki selama 30
menit.”
Yoo-chang minum
dengan tangan gemetaran.
Kwan-woo: “Jika kau
akan seperti ini, mengapa kau memintaku untuk mendaki?”
Yoo-chang berkata
dengan nafas terengah-engah, “Aku perlu mengatakan sesuatu padamu.”
Kwan-woo menyuapkan
coklat pada Yoo-chang, “Apa yang akan kau bicarakan?”
Yoo-chang: “Jaksa
Seo….bersalah…10 tahun…tidak…20 tahun..”
Kwan-woo: “Jaksa Seo
mengusulkan kesepakatan?”
Yoo-chang
mengangguk.
Kwan-woo: “Jika dia
mengaku bersalah, 10 tahun. Tapi jika tidak, 20 tahun?”
Yoo-chang: “Terlalu
banyak bukti….jadi sangat sulit…..sulit….”
Kwan-woo: “Aku tahu,
memang terlihat sangat sulit. Terlalu banyak bukti. Jadi, akan sulit untuk
menyatakan dia tidak bersalah.”
Yoo-chang: “Kepala
Pengacara Jang…..Bam!...”
Kwan-woo: “Itu
pasti. Pengacara Jang pasti melewatkan waktu yang sulit, jika memang kepalanya
akan meledak. Mungkinkah, kau bisa
memberikanku salinan catatan Park Soo-ha?”
Yoo-chang tersenyum
dan membuka tasnya, ada banyak berkas tebal di dalamnya!
Kwan-woo aja kaget,
“Ya Tuhan! Kau membawa semua ini sepanjang jalan?!”
Yoo-chang mengangguk
senang.
Kwan-woo: “Apa? Kau
menyertakanku dalam rencanamu?”
Yoo-chang masih
ngos-ngosan, “Ya..” kemudian dia
pingsan….
***
Hye-sung menopang
kepala dengan dua tangannya, dia bergumam sendiri, “sepuluh tahun dan dua puluh
tahun…”
Dia menelungkupkan
kepalanya ke meja..”Seo Do-yeon, kau perempuan jahat. Membuat hidupku sulit
sampai akhir. Ini menyakitkan..”
“Bruk!”
Pengacara Shin
menyimpan bungkusan ke atas meja, disamping kepala Hye-sung, dan membuatnya
kaget.
Hye-sung: “Pengacara
Shin! Aku hampir kehilangan bayi!”
(ungkapan yang umum digunakan di korea saat seseorng sangat terkejut.)
Pengacara Shin: “Apa
kau punya bayi yang bisa dihilangkan?”
Hye-sung: “Tidak.
Apa ini?”
Pengacara Shin: “Ini
catatan kasus Hwang Dal-joong. Kasus yang aku tangani 26 tahun yang lalu.”
Hye-sung: “Hwang
Dal-joong?” Hye-sung teringat siapa orang itu. “Mengapa aku harus melihat
catatan orang ini? Aku tidak mau.”
Pengacara Shin:
“Kasus ini sangat mirip dengan kasus Park Soo-ha. Sama seperti Park Soo-ha,
Hwang Dal-joong juga tidak ingat kejadiannya. Dia minum banyak alkohol.
(Flashback saat Hwang Dal-joong melakukan reka ulang kejadian.) Ada terlalu
banyak bukti untuk mengatakan dia tidak bersalah. Tapi banyak juga sidik
jarinya terdapat pada pisau. Dan bagian tubuh istrinya juga di temukan. Selain
itu, sehari sebelumnya, mereka bertengkar hebat. Saat aku tidak tahu apa yang
harus kulakukan, jaksa datang menemuiku.”
Hye-sung: “Jaksa?”
Pengacara Shin:
“Sama seperti Jaksa Seo Do-yeon, dia menawarkan kesepakatan. Jika kami setuju
menerima tuntutan bersalah, di akan di penjara 15 tahun. Untuk pembuhan karena kelalaian
yang dimulai dengan perselingkuhan istrinya. Dan jaksa akan setuju bahwa
terdakwa dalam kondisi pikiran yang buruk.”
Hye-sung: “Apa kau
menerimanya?”
Pengacara Shin:
“Tidak. Aku mengajukan pembelaan tidak bersalah.
Flashback Pengacara
Shin sedang di persidangan membela Hwang Dal-joong. (Hakimnya adalah Hakim Seo)
“Pengakuannya diperoleh atas paksaan saat penyelidikan, bahkan saat
terdakwa tidak bisa mengingat kejadiannya. Bukti-bukti juga tidak membuktikan
bahwa dia sendiri yang membunuh korban, tapi, tidak langsung.”
Pengacara Shin: “Bahwa
dia tidak membunuh istrinya dan bahwa penjahatnya adalah orang lain,
selingkuhan istrinya. Tapi bagaimanapun aku membelanya, aku kalah dalam kasus
itu. Pria selingkuhannya mempunyai alibi, kau tahu. jadi, sampai sekarang,
Hwang Dal-joong telah dipenjara selama 26 tahun. Aku tidak tahu berapa lama
lagi dia akan di penjara.”
Hye-sung: “Jika kita
hanya menerima tawaran jaksa, maka dia sudah keluar dari penjara beberapa tahun
yang lalu.”
Pengacara Shin
mengangguk, “Kasus ini adalah catatan kegagalan yang membuatku terhina. Tanpa
menghiraukan kau memilih pernyataan bersalah atau tidak bersalah, ini akan
memberimu banyak pelajaran.”
Pengacara Shin
beranjak pergi.
Hye-sung: “Pengacara
Shin. Jika kau bisa kembali ke 26 tahun yang lalu, akankah kau mengakui bahwa
dia bersalah?”
***
Soo-ha: “Jadi, jika
aku menerima dan menyesalinya, aku akan dihukum 10 tahun. Tapi, jika aku tidak
menerimanya dan mengatakan aku tidak bersalah, aku akan dihukum 20 tahun dalam
penjara. Aku mengerti kan?”
Hye-sung: “Ya.”
Soo-ha: “Apa yang
harus aku lakukan?”
Hye-sung: “Mari kita
katakan kau tidak bersalah. Kau tidak bersalah.”
Soo-ha mengangguk:
“Hem, baiklah.”
Hye-sung menggeleng:
“Tidak, tidak. Mari kita katakan kau bersalah. Harus bersalah. Karena jika
terjadi suatu kesalahan, kau dapat menghabiskan seluruh hidupmu di penjara
(jika mengatakan tidak bersalah).”
Soo-ha mengangguk:
“Baik, aku mengerti.”
Hye-sung menggebrak
meja, “Hey, pikirkan dulu sebelum menjawab.”
Soo-ha: “Tidak
masalah aku berpikir atau tidak. Kau tahu lebih banyak tentangku daripada
diriku sendiri. Kau yang membuat keputusan. Aku akan bertanggung jawab.”
Hye-sung: “Kau…apa
yang kau pikirkan tentang aku?”
Soo-ha: “Seorang
pembela umum.”
Hye-sung: “Dan kau
tahu apa itu?”
Soo-ha: “Aku tidak
yakin. Tapi, aku pikir aku tahu sedikit.”
Hye-sung: “Kau
pikir?”
Soo-ha: “Saat tidak
ada seorangpun berada dipihakku, bukankah mereka seseorang yang berada di
pihakku? Apa, aku salah?’
Hye-sung: “Tidak.
Kau benar. Itu benar. Tapi, aku tidak tahu.”
Flashback pada
pertanyaan Hye-sung pada Pengacara Shin.
Hye-sung: “Pengacara Shin. Jika kau bisa kembali ke 26 tahun yang lalu,
akankah kau mengakui bahwa dia bersalah?”
Pengacara Shin: “Aku sudah menanyakan pertanyaan itu lebih dari sejuta
kali dalam 26 tahun terakhir. Tapi, jawabannya selalu sama. Bahkan jika aku
kembali, aku akan mengatakan dia tidak bersalah.”
Hye-sung: “Aku….akan
menyatakan tidak bersalah.”
Soo-ha tersenyum:
“Ya. Baiklah.”
Hye-sung: “Baiklah,
kau tidak punya sedikit ingatan sama sekali?”
Soo-ha: “Belum, maafkan
aku..”
Hye-sung langsung
menggenggam tangan Soo-ha, “Tidak apa-apa, ambil waktu untuk memikirkannya.
Jika kau punya sesuatu…jika sesuatu muncul, kau katakan padaku terlebih dahulu.
Mengerti?”
Soo-ha: “Baik.”
Hye-sung tampak
berpikir. Sedangkan Soo-ha menatap tangannya yang di genggam Hye-sung, dan
menatap wajah Hye-sung.
***Hye-sung berputar-putar di pintu.
“Aku ragu apakah aku mampu melakukannya? Aku ragu apakah aku bisa menyelamatkan Soo-ha? Haruskah aku mengatakan bahwa aku akan menyatakan bersalah?”
Tiba-tiba ada
Kwan-woo di depannya, “Sudah lama tidak bertemu, Pengacara Jjang.”
Hye-sung dan
Kwan-woo berbincang di taman.
Kwan-woo: “Aku
melihatmu di televisi saat mereka melakukan penyelidikan di tempat kejadian.
Kau benar-benar terlihat hebat seperti Angelina Jolie.” Kwan-woo tersenyum, di episode awal kan dia
bilang Hye-sung mirip Jolie.
Hye-sung tak
menanggapi, dan bertanya dengan dingin: “Mengapa kau ada disini?”
Kwan-woo: “Tentang
kasus Park Soo-ha… Bagaimana kalau kita membuatnya ke dalam kasus dengan
persidangan oleh juri?”
Hye-sung:
“Persidangan oleh juri?”
Kwan-woo:
“Persidangan oleh juri memiliki kesempatan lebih tinggu untuk mendapatkan
keputusan tidak bersalah daripada persidangan dengan hakim. Karena mereka bisa
lebih bertoleransi daripada hakim, aku pikir itu akan cocok untuk kasus Soo-ha.
Soo-ha masih mudan dan ini adalah pelanggaran pertamanya, jadi dia dapat
memohon pertimbangan kepada para anggota juri. Bagaimana menurutmu?”
Hye-sung:
“Kedengarannya bagus. Mengapa aku tidak berpikir tentang itu?”
Kwan-woo: “Jika ini
persidangan oleh juri, kau akan butuh pengacara lain selain dirimu sendiri,
Pengacara Jjang.”
Hye-sung: “Ya..”
Kwan-woo: “Aku ingin
menjadi pengacara itu.”
Hye-sung menoleh.
Kwan-woo: “Selama
setahun terakhir ini, aku hidup dalam neraka. Itu seperti aku berjalan melewati
lautan luas hanya dengan melihat mercusuar di depanku, tapi tiba-tiba,
mercusuar itu menghilang. Begitulah perasaanku. Aku merasa dunia runtuh. Tapi,
bodohnya aku, aku masih ingin percaya pada hukum. Aku ingin percaya bahwa kasus
itu bukanlah kesalahan, tapi pelajaran. Dan aku ingin memperkuatnya dengan
kasus ini.”
Hye-sung berdiri:
“Baiklah, mari kita membelanya bersama. Aku tidak peduli bagaimana duniamu
berjalan. Atau kau percaya pada hukum atau tidak. Bagiku, kau hanya seseorang
yang memiliki kemampuan merubah dari bersalah menjadi tidak bersalah. Sekarang,
aku membutuhkan seseorang dengan kemampuan seperti itu. Dengan putus asa.”
Kwan-woo sesaat
termenung, “Baiklah. Terima kasih untuk mengijinkanku menawarkan bantuan.”
Hye-sung menjulurkan tangannya, “Good luck.”
Dengan perlahan
Kwan-woo menyambut jabat tangan Hye-sung, “Butuh waktu setahun untuk memegang
tangan ini.”
***
Joon-gi mengunjungi
Soo-ha di tahanan. Ada yang lucu, saat Joon-gi mengisi formulir dia menulis
relasinya sebagai “musuh”, tapi dia menggantinya dengan terpaksa menjadi
“teman”.
Joon-gi: “Soo-ha,
pakaianmu selalu membuatmu terlihat keren. Kau terlihat hebat dalam pakaian
itu.”
Soo-ha hanya melihat
sekilas pada penampilannya, kemudian bertanya, “Apa kau… mengenalku dengan
baik?” (menggunakan bahasa formal.)
Joon-gi: “Mengapa
kau menggunakan bahasa formal? Bicaralah tanpa formalitas, kita mempunyai usia
yang sama.”
Soo-ha: “Huh?
Baiklah.”
Joon-gi: “Apa kau
sedang mencoba mengembalikan ingatanmu? Apa kau menjalani pengobatan?”
Soo-ha menggeleng,
“Aniyo..”
Joon-gi mengambil
sesuatu dari tasnya, buku diary Soo-ha, “Aku mengambilnya dari lokermu. Aku
tidak yakin itu sebuah diary atau surat, tapi lihatlah. Siapa tahu, mungkin ini
akan membantumu mengembalikan ingatanmu.”
Soo-ha: “Apa kau
yakin ini milikku?”
Joon-gi: “Ya…”
Lalu Joon-gi
bertanya pada penjaga, “Ahjussi, apa yang harus kulakukan dengan ini? Ini
sebuah diary.”
Petugas: “Diary
tidak diperbolehkan.”
Joon-gi: “Benarkah?
Tapi anak ini butuh melihatnya!”
Petugas: “Jika kau
mau, maka mengapa kau tidak membacakan untuknya?”
Joon-gi terkejut,
“Apa? Ini membuat bulu romaku berdiri.”
Soo-ha: “Apa kau
membacanya?”
Joon-gi: “Tidak, aku
hanya membaca beberapa halaman dan berhenti. Ini membuat bulu romaku
berdiri.” (maksudnya geli bacanya, kan
isinya romantis puitis gitu.. :D )
Soo-ha: “Bacalah.
Aku membutuhkannya untuk mengembalikn ingatanku apapun yang terjadi. “
Joon-guk: “Hey bung,
aku hanya dapat menemuimu untuk 10 menit. Jika aku harus membaca ini semua
untukmu, aku harus mengunjungimu setiap hari.”
Soo-ha meminta
dengan sungguh-sungguh, “Tidak bisakah kau melakukannya untukku?”
Joon-gi: “Apa? Aku
tidak mau!”
Joon-gi beranjak
pergi. Soo-ha memohon, “Tolong..jangan pergi.”
Joon-gi tidak tega,
setelah menggaruk dengan kasar kepalanya yang tidak gatal akhirnya dia mau duduk
kembali.
Joon-gi: “Membaca
dari awal?”
Soo-ha mengangguk,
“Ya..”
Joon-gi mulai
membaca:
“13 September 2003.”
Joon-gi: “Jika itu
2003, makan kau di kelas 3.”
Soo-ha: “Aku pikir
begitu.”
“Noona, aku mendapatkan sabuk hitam tingkat satu di Taekwondo. Aku
sedikit gugup saat ujian. Jadi aku keliru menggunakan seragam. Aku berpikir
tentangmu dan melakukan yang terbaik. Sabuk hitam tingkat satu Tekwondo, Park
Soo-ha, aku keren kan?”
Joon-gi berteriak:
“Tidak, itu tidak keren sama sekali!”
Soo-ha: “Bacalah
dengan jelas.” (Joon-gi bacanya dengan
suara malas-malasan.)
Joon-gi mendesah dan
membaca lagi:
“Jika pria jahat itu keluar dari penjara, aku akan menghajarnya dengan
tendangan terbang. Percayalah padaku.”
Joon-gi mengeluh
lagi, “Aku akan menjadi ayamn setelah membaca ini.
Soo-ha menutup
matanya, berusaha mengingat, dan tidak menghiraukan perkataan Joon-gi.
***
Hakim 2: “Apa kau
sudah dengar? Kasus Park Soo-ha sekarang akan mencoba dengan persidangan oleh
juri.”
Hakim Kim: “Aku
sudah mendengarnya. Aku tidak tahu mengapa Pengacara Jang membuat hal ini
menjadi rumit. Jika ini persidangan oleh juri, akan ada banyak orang melihat
dan banyak reporter. Ah, benar-benar. Dia mencoba segala macam cara.”
Hakim Kim bercermin
dan membetulkan letak pester komedonya. Hakim 1 melihat ada yang menghampiri
mereka di belakang Hakim Kim, dia memberi kode pada Hakim 2.
Hakim 2: “Aku akan
pergi lebih dulu, aku harus menulis laporan keputusan.”
Hakim 1: “Kami pergi
dulu.”
Mereka bergegas
pergi, membuat Hakim Kim keheranan. “Ada apa ini?”
Dia kemudian
berbalik, dan melihat Kwan-woo menghampirinya, “Pengacara Cha.” Dan dia
melepaskan plester komedonya dengan cepat.
Kwan-woo: “Lama
tidak berjumpa, Hakim Kim.”
Hakim Kim: “Ya,
sudah lama sekali. Apa yang membawamu datang kesini?”
Kwan-woo: “Tahun
lalu, kau mengatakan bahwa kau merasa berhutang karena menugaskan kasus Min
Joon-guk kepadaku, benar kan?”
Hakim Kim: “Ya,
benar. Tapi mengapa kau tiba-tiba mengungkitnya?”
Kwan-woo: “Hutang
itu, bayarlah sekarang.”
Hakim Kim: “Apa?”
Kwan-woo: “Biarkan
aku menjadi pengaraca Park Soo-ha, bersama Pengacara Jang Hye-sung.”
Hakim Kim:
“Pengacara Cha, bukankan kau sudah mengundurkan diri tahun lalu?”
Kwan-woo: “Jadikan
aku sebagai pengacara, bukan sebagai pembela umum. Apakah itu tidak mungkin?”
Kwan-woo tersenyum.
***
Yoo-chang menyambut
kedatangan Kwan-woo, dia berlari dan merentangkan tangannya, “Pengacara…Cha…”
Yoo-chang akan
memeluk Kwan-woo, tapi dia hanya memeluk angin, karena Kwan-woo membungkuk
untuk memberi salam pada Pengacara Shin.
Pengacara Shin: “Kau disini?”
Kwan-woo: “Ya. Aku juga ditunjuk sebagai pengacara Park Soo-ha. Karena aku tidak mempunyai kantor, aku akan meminjamnya disini.”
Pengacara Shin tersenyum, “Bantulah Pengacara Jang. Dia tiba-tiba menjadi seorang pengacara.”
Kwan-woo: “Jangan khawatir. Tapi, dimana Pengacara Jang?”
Pengacara Shin: “Dia ada dikantor. Tapi dia bergadang beberapa malam, jadi itu sangat kacau.”
Yoo-chang yang dicuekin, menggandeng lengan Kwan-woo, “Mengapa kau baru datang sekarang?”
Kwan-woo melepaskannya dengan kasar, “Hentikan.”
Kwan-woo masuk ke
dalam kantor, dan melihat Hye-sung tertidur di meja.
Kwan-woo
menghampirinya, “Pengacara Jang.”
Hye-sung langsung
menegakkan badannya, “Kau disini?” dan berpura-pura menulis sesuatu, jaim gitu.
Kwan-woo melihat ada yang menempel di pipi Hye-sung, dan tersenyum.
Hye-sung: “Mengapa kau tertawa? Apa kau pikir aku tertidur?”
Kwan-woo, “Ah tidak. Apa yang harus kita kerjakan terlebih dulu?”
Note:
Maaf telat, kemarin suamiku pulang, jadi gak bisa ngepost. ^^
Ya ampun mb ngepost sinop.a jam stngah4.. Ckckck.. Semangat buat next episode ya mb,, part2nya ditunggu.. :D
ReplyDeleteDari kemarin nunggu akhirnya keluar jg. . :D
ReplyDeletemakasih ya mbk ^^
part 2nya d tunggu. .fighthing mbk :*
Part 2 ^^ aku tubggu sist..... hihi :D
ReplyDeleteAkhirnya keluar juga. Kemarin bolak balik nunggu sinopnya. Mkasih ya mbak. Ditunggu sinop selanjutnya:-)
ReplyDeleteayo part 2 :D
ReplyDeletemakasih atas kerja kerasnya :)
ditunggu part 2 nya mba :D fighting ;)
ReplyDeletemakasih mba sinopsisnya...
ReplyDeleteGpp mba telat juga, Keluarga harus no 1..
SEMANGATT....!!!!!
makasih mbak, semangat lanjutn ny
ReplyDeleteHalo slm knal mbak mumu..
ReplyDeleteTq bwt sinop ny mbak..mkin sru ni kyk ny ni drama..
Ttp smanga
D mklumi mbak ktrlambatan ny sinop.. asal suami yg trpnting kn mnyenangkn suami mbak
Halo slm knal mbak mumu..
ReplyDeleteTq bwt sinop ny mbak..mkin sru ni kyk ny ni drama..
Ttp smanga
D mklumi mbak ktrlambatan ny sinop.. asal suami yg trpnting kn mnyenangkn suami mbak
Semoga kebenaran terungkap!!! Ehh jgn deh kaLo bner Sooha terdakwa, mending jgn terungkap .. tapiiii Saya PERCAYA SOOHA BUKAN PEMBUNUH! Saya satu hati dgn Hyesung unni bhwa Sooha bukan pembunuh.. Ada kesalahpahaman >,<
ReplyDeletemakasih mbak mumu sinop nya, ngepost nyantai aja... have fun aja... susah payah membagi waktu sampe bisa ngepost utk teman2 semua sungguh keren..jd woles aja hehe
ReplyDeleteMakasih ya mba mumu sinopnya, ganbate!!! hahaha
ReplyDeleteTapi ada pict lucu di sinop ini, aku rasa pict Hye sung menopang kepala dengan dua tangannya, terus dia bergumam sendiri, “Sepuluh tahun . .dua puluh tahun” sekilas kalo dilihat kenapa mirip Jong-suk ya :)
di tunggu ya....episod selanjutnya.....
ReplyDeletemakasih sinopsisnya ^^
ReplyDeletemau kasih tau aja priview ep 11 udah ada di sooompi
makin seru ceritanya , tp ga suka karakter soo ha pas lupa ingatan
Bella
makasih ya mba buat sinopsisnya..
ReplyDeletekalau menurut saya Min Joon Guk belum mati tuh..... dia sembunyi. Eh By the way pemeran si jahat MJG itu, yang jadi adiknya Mishil di Queen Soendeok ya? pantesan aja jahat wong kakek moyangnya jahat sih. he...he....
ReplyDeletemakasih ya mba sinopsisnya.. :)
ReplyDeleteyeyyyyyyyy akhrnya nemu jg sinop ny
ReplyDeletemkasih yyyyyyy
dtnggu part 2 ny
:D :D :D
Fighting!! Ulalaaa~ ♡♡♡
ReplyDeletepenasaran ma drama ini,,ditunggu part 2 dan episode selajutny ya,, Fighthing ! :D
ReplyDeletewow... kwan woo ganti model rambut lagi.. pdhl hari tu dh mulai pd old style
ReplyDeletewkwkwkwkk... mungkin mw ktm pengacara jang....
apa bener soo ha yg bunuh ya??? penasaran...
semangat bt sinopnya
Ga sabar part 2 ><
ReplyDeleteBaca di soompi prev eps 11 kwan woo ngajak balikan hye sung lagi x(
Di soompi jg ada scene shoot si soo ha lari sambil tutup telinga & dia pingsan gitu (?) semoga aja dia pingsan krn dy udah gk amnesia lagi :p
ReplyDeletekayaknya MJG ga mati deh...dia pura2 mati,ngorbanin tangan kirinya...kan badannya ga ketemu ?
ReplyDeletesepertinya......
san
apa MJG udah mati ?? manusia licik itu apa benar'' mati ?? ahh kasian park soo ha :( tapi kenapa soo ha bisa hilang ingatan ?? penuh pertanyaan eps ini... aku tunggu part 2nya :)
ReplyDeleteterima kasih
gak suka so ha lupa ingatan, gak bisa baca fikiran lagi :(
ReplyDeletesmoga cepet inget lagi deh biar gak penasaran lagi :D
maksih... i hope So Ha kembali hhehe d tunggu part 2 nya
ReplyDeletethanks buat sinopny..^^
ReplyDeletepart 2 nya dtunggu..:)
semangat..
makasih buat sinopsisnya....
ReplyDeleteditunggu kelanjutannya ....
^_^
kwan woo hadir lagi dalam kehidupan hye sung , hmm apa masih ada cinta ya? yah park soo ha hilang ingatan,padahal dia kan dulu keren sekarang jadi polos
ReplyDeleteMakassiiiihhh mba mumuu... Lanjutkaann.. Heheee....
ReplyDeleteBackgroundnya agak bikin susah baca,, kalo bisa diganti aja :) buat memudahkan. Makasih buat sinopnya :)
ReplyDeleteBangu bgd sinopsisnya,
ReplyDeleteaku selau ke sini jika cari sinopsis drama korea gak pernah k yang lain :)
Makasih sinopsis mba,,,semangat ya buat lanjut sinopsis drama korea terbaru lainya :D@):-
ReplyDelete