Sinopsis I HEAR YOUR VOICE Episode 11 - 2
Kediaman keluarga
Seo.
Nyonya Seo: “Jadi,
kau kalah lagi dari Hye-sung?”
Do-yeon: “Jangan
khawatir, kami akan mengajukan banding.”
Nyonya Seo: “Tapi
tunggu, dengan bukti apa dia mengatakan bahwa Min Joon-guk masih hidup?”
Do-yeon: “Apa kau
ingat teman satu sel Min Joon-guk, Hwang Dal-joong?”
Do-yeon sebenarnya
bertanya pada ayahnya, tapi yang menjawab ibunya. Sepertinya Do-yeon mempunyai
hubungan yang tidak dekat dengan Hakim Seo. Mungkinkah karena dia anak dari
Hwang Dal-joong, terdakwa yang dia nyatakan bersalah karena kekeliruan?
Hakim Seo hanya
melirik sekilas, tapi dia jelas dia mendengarkan.
Nyonya Seo: “Oh! Aku
mengingatnya. Terakhir kali dia membuat kesulitan untukmu, kan?”
Do-yeon: “26 tahun
yang lalu dia juga masuk ke penjara untuk kasus pembunuhan tangan kiri. Dia
(Hye-sung) bilang Min Joon-guk mungkin menggunakan ide yang sama dan
merencanakannya.”
Nyonya Seo:
“Merencanakannya?”
Do-yeon: “Ya. Dalam
rangka untuk menjebak Park Soo-ha, dia memotong tangan kirinya sendiri dan
melarikan diri.”
Nyonya Seo: “Itu
tidak mungkin.”
Hakim Seo, merapikan
korannya dan meninggalkan ruangan. Dia masuk ke ruang kerjanya. Membanting
korannya ke meja, dan tampak memikirkan sesuatu.
***
Pengacara Shin
mengunjungi Hwang Dal-joong. Mereka sedang sibuk membuat kotak-kotak dan
menulis permainan yang sama lagi.
Pengacara Shin:
“Pengacara Jang memintaku untuk menyampaikan rasa terima kasihnya untukmu.”
Dal-joong: “Terima
kasih untuk apa? Aku hanya mengatakan kebenaran.”
Pengacara Shin:
“Tetap saja. Jika pernyataanmu tidak ada, pasti akan sulit untuk mengubah
pikiran mereka. Aku juga sangat berterima kasih.”
Dal-joong: “Ah, itu bukan
apa-apa.”
Dal-joong
melanjutkan, “Aku pikir aku akan dibebaskan dari sini minggu depan.”
Pengacara Shin
tersenyum senang, “Mengapa? Apakah mereka menerima permohonan pembebasan
bersyaratmu?”
Dal-joong: “Tidak.
Itu tetap dalam masa hukuman.”
Pengacara Shin:
“Tetap dalam masa hukuman? Mengapa?”
Dal-joong menatap
Pengacara Shin, dan menunjuk kepalanya, “Mereka bilang, aku punya sesuatu
disini. Aku merasa sedikit pusing dan pergi ke dokter. Namun, mereka pikir
bahwa ada sesuatu disini dan aku tidak akan memiliki waktu lama untuk tetap
hidup.” (kanker otak, kah?)
Pengacara Shin
terkejut dan menjatuhkan pensilnya. Tidak ada lagi senyuman bahagia saat tadi
dia mengetahui Dal-joong akan keluar.
Dal-joong: “Sangat
aneh setelah mendengar hal itu, aku berpikir tentang Park Soo-ha. Aku tidak mau
dia berakhir sepertiku.”
***
Seong-bin sedang
mempercantik kuku Hye-sung di kantornya.
Hye-sung: “Ada apa?
Warnanya menjadi lebih lembut.”
Seong-bin: “Sejak
aku bekerja di toko, aku belajar banyak tentang sesuatu. Jangan memaksakan
seleraku pada pelanggan, tapi temukan apa yang diinginkan pelanggan, sesuatu
seperti itu.”
Hye-sung: “Go
Seong-bin kau bertambah dewasa.”
Seong-bin tersenyum,
“Yup!”
Seong-bin lalu
melihat pin Hye-sung.
Seong-bin: “Oh, kau
mengenakan pinmu. Kau tidak menggunakan itu sebelumnya.”
Hye-sung bingung,
“Huh? Oh..”
Seong-bin: “Kau
mengatakan kau tidak ingin menggunakannya sejak kau merasa memalukan menjadi
seorang pengacara, tapi mengapa kau menggunakannya? Apa kau tidak malu? Apakah
kau mengubah pikiranmu?”
Hye-sung: “Diamlah.
Kau terlalu mengurusi banyak hal…. Apakah kau bertemu Soo-ha?”
Seong-bin: “Aku
mendapat telponnya. Kami akan bertemu nanti.”
Hye-sung: “Saat kau
bertemu dengannya nanti, bisakah kau menolongku?”
***
Soo-ha berada di toko
ponsel, dia hendak membeli ponsel baru. Seong-bin datang kesana dan
memanggilnya.
Seong-bin: “Soo-ha!”
Seong-bin langsung
memeluk Soo-ha: “Apa kau tahu aku sangat merindukanmu?”
Soo-ha bingung, “Apa
kau mengenalku?”
Seong-bin melepaskan
pelukannya, “Apa kau serius? Kau serius tidak mengingatnya?”
Soo-ha: “Maafkan
aku..”
Seong-bin memeluknya
lagi, “Tidak apa-apa. Kita bisa memulainya dari awal.”
Seong-bin melepaskan
pelukannya lagi dan memperkenalkan diri: “Aku Seong-bin, Go Seong-bin. Kau
terus mengikutiku beberapa waktu yang lalu dan mengatakan bahwa kau
menyukaiku.”
Seong-bin memeluk
Soo-ha lagi, tapi ada yang mengganggunya sekarang.
“Terus saja
berbohong.” Joon-gi menghampiri mereka dan menarik Seong-bin dari pelukannya
pada Soo-ha.
Joon-gi pada Soo-ha,
“Jangan mendengarkannya. Semua yang dia katakan adalah kebohongan.”
Seong-bin terlihat
kesal, “kenapa dia datang…”
Joon-gi: “Hey!
Soo-ha menelpon ku lebih dulu dan kau terus mengikutinya seperti permen karet.
***
Joon-gi memberikan
barang-barang milik Soo-ha yang ada di loker waktu itu. soo-ha melihatnya dan mengambil buku diary itu.
Joon-gi: “Mengapa
matamu merah? Apa kau menangis?”
Soo-ha: “Bukan. Aku
tidak bisa tidur.”
Joon-gi tertawa:
“Oh, kau bocah. Kau pasti menonton pornografi.”
Seong-bin yang baru
saja datang membawa minuman menggeplak Joon-gi, “Kau pikir semua orang
sepertimu?”
Seong-bin pada
Soo-ha: “Mengapa kau tidak bisa tidur?”
Soo-ha: “Aku tidak
tahu. Mungkin insomnia.”
Soo-ha pada Joon-gi: “Apa kau tahu nomor ponsel Pengacara Jang?”
Joon-gi: “Aku? Aku
tidak tahu.”
Seong-bin seperti
berusaha tidak terlibat dalam pembicaraan itu.
Joon-gi: “Hey,
Seong-bin, bukankah kau mempunyai nomornya?”
Soo-ha tersenyum
senang.
Seong-bin: “Oh, ya
aku punya. Tapi, Pengacara Jang memintaku untuk tidak memberitahukannya
padamu.”
Joon-gi: “Mengapa?”
Seong-bin: “Aku
tidak tahu.”
Seong-bin pada
Soo-ha: “Dia memintaku untuk tidak memberitahumu.”
Joon-gi:
“Kekanak-kanakan sekali. Apa kau seperti ini karena kau cemburu padanya?”
Seong-bin: “Hey!
Tidak seperti itu. Aku serius, dia mengatakan padaku untuk tidak
memberitahunya.”
Seong-bin pada
Soo-ha: “Maafkan aku. Aku berjanji padanya.”
Soo-ha hanya
tersenyum tipis, dan menunduk. Terlihat jelas gurat kekecewaan di wajahnya, dan
Joon-gi pun melihatnya. Joon-gi pun jelas tahu perasaan Soo-ha pada Hye-sung
sebelum dia hilang ingatan, dan Joon-gi sepertinya mengerti kegalauan Soo-ha
saat ini.
Joon-gi: “Ada apa
dengan wanita itu? Mengapa dia sangat sulit didapatkan?
Soo-ha hanya
memandangi dan memegang erat ponselnya.
***
Pengacara Shin dan
Yoo-chang sedang berjalan di lorong.
Yoo-chang: “Jaksa
umu mungkin tidak akan melepaskan Park Soo-ha semudah itu, kan?”
Pengacara Shin:
“Tentu saja.”
Yoo-chang: “Apa kau
pikir Park Soo-ha bisa membuktikan lagi bahwa dia tidak bersalah, jika dia
kembali ke persidangan?”
Pengacara Shin: “Aku
tidak yakin tentang itu.”
Lalu ada seseorang
yang mereka kenal lewat di depan mereka. Ya, itu Kwan-woo yang mendorong troli
yang penuh dengan buku-buku.
Yoo-chang: “Oh,
Pengacara Cha. Apa itu?”
Kwan-woo: “Aku
mendapatkan kantor di depan kantor kalian. Mohon bimbingannya.”
(maksudnya masih
satu gedung kan ya?)
Pengacara Shin:
“Benarkah? Kau melakukannya dengan baik.”
Kwan-woo: “Aku akan
bekerja sebagai pengacara biasa, dan lalu aku akan mencoba untuk menjadi
pembela umum lagi. Aku mendengarnya bahwa nanti akan ada audisi untuk menjadi
pembela umum, jadi aku akan pergi mencobanya.”
Yoo-chang bertepuk
tangan.
Pengacara Shin:
“Akankah mereka menerima seseorang yang sudah mengundurkan diri?”
Kwan-woo: “Aku akan
mencoba dengan keras.”
Yoo-chang: “Aku akan
membantumu.”
Yoo-chang pada
Pengacara Shin: “Ayo kita menolongnya bersama-sama.”
Pengacara Shin:
“Baik, baik. Aku akan menyemangatimu dengan segenap hatiku. Semangat.”
Pengacara Shin menepuk
tangan Yoo-chang dan mengayunkan kakinya, lalu berjalan pergi, membuat
Yoo-chang dan Kwan-woo bengong.
***
Kantor Pengacara Cha
Kwan-woo.
Yoo-chang membantu
Kwan-woo menata buku-buku di rak.
Yoo-chang: “Tidak
ada nomor fax disini.”
Kwan-woo: “Kan ada
satu di kantormu. Aku akan menggunakannya, jadi mari berbagi.”
Yoo-chang: “Aigoo.
Kau tidak akan berhenti menggunakannya sebagai alasan. Bukankan itu untuk
alasan?”
Kwan-woo: “Alasan
apa?”
Yoo-chang menggoda
Kwan-woo: “Untuk bertemu dengan Pengacara Jang?”
Kwan-woo mengelak,
“Oh, pria ini. Kau terlalu cepat menyimpulkan.”
Mereka pun tertawa
bersama.
Lalu Yoo-chang
menyerahkan alamat toko buah bibi Moon Suk-nam.
Kwan-woo: “Bukankah
ini pemilik toko yang melaporkan Park Soo-ha?”
Yoo-chang: “Ya. Aku
menunggunya sampai malam, tapi dia tidak keluar juga. Tapi, apa kau tahu apa
yang lebih aneh?”
Kwan-woo: “Apa itu?”
Yoo-chang: “Pelapor
itu bahkan tidak tahu siapa Park Soo-ha. Dia mengira bahwa Park Soo-ha adalah
seorang gadis.”
***
Kwan-woo menuju
gedung kejaksaan.
Do-yeon sedang
mengetik di kantornya. Sekertarisnya masuk dan memberitahu bahwa Pengacara Cha
ingin menemuinya. Do-yeon menyuruh sekertarisnya untuk memberitahukan bahwa dia
sedang sibuk atau katakan dia tidak ada di tempat.
Tapi…tiba-tiba
kekonyolan Kwan-woo muncul, dia nongol dari balik pintu.
Kwan-woo: “Hey, kau
ada disini, mengapa kau berbohong, mengapa?”
Sekertaris
Do-yeon menahan pintunya dan berusaha mendorong Kwan-soo, lalu melepaskannya
setelah Do-yeon memberi kode untuk membiarkan Kwan-woo masuk.
Do-yeon: “Apa yang
membawaku kesini?”
Kwan-woo: “Kau
sedang mencari Min Joon-guk kan?”
Do-yeon: “Tidak.
Mengapa aku harus mencari orang yang sudah mati?”
Kwan-woo:
“Pengadilan mengatakan bahwa ada keungkinan bahwa dia masih hidup.”
Do-yeon: “Aku tidak
berpikir seperti itu. Jika kau ingin mencarinya, maka kau cari saja dia.
Tidakkah kau berpikir ini terlalu berlebihan untuk datang kesini dan mengatakan
padaku apa yang harus kulakukan dan apa tidak harus aku lakukan?”
Kwan-woo meletakkan
alamat Moon Suk-nam di meja Do-yeon.
Do-yeon: “Apa ini?”
Kwan-woo: “Itu
adalah pemilik toko buah yang melaporkan Park Soo-ha. Tapi, saat kamu
menemuinya dia berpikir bahwa Park Soo-ha adalah seorang gadis. Tidakkah ini
aneh? Bagaimana bisa orang yang bahkan tidak mengenalnya (Soo-ha),
melaporkannya? Dan dia tinggal beberapa jam jauhnya dari dimana Soo-ha pernah
tinggal.”
Do-yeon tampak
berpikir sejenak, “Apa yang ingin kau
katakan?”
Kwan-woo: “Apa kau
tidak berpikir sesuatu yang aneh?”
Do-yeon kesal:
“Tidak.”
Kwan-woo:
“Kemungkinan bahwa Min Joon-guk masih hidup…”
Do-yeon: “Tidak ada.
0.0000000 % bahkan tidak 1 %.”
***
Soo-ha di rumahnya,
mengambil satu note dari Hye-sung.
“Pergi ke bank dan mengecek jumlah uang.”
Soo-ha kembali dari
bank dan mengambil satu note lagi.
“Buat kartu nomor sosial yang baru.” (KTP)
Lain hari, Soo-ha
mengambil satu note lagi.
“Mendaftar kuliah.”
Satu note lagi.
“Jangan lupa makan!”
Soo-ha tersenyum.
Lain hari lagi. (gaya larinya lucu, aneh.. ^^)
Soo-ha mengambil
langsung dua note.
“Bersiap untuk kuliah (Kau selalu pintar).”
“Tulislah pelajaran dan textbooks!”
Soo-ha lalu
menempelkan notenya di meja belajarnya.
Masih hari yang
sama, Soo-ha mengambil dua note lagi.
“Telponlah teman.” (ada 3
nomor disana)
“Cari pacar!”
Soo-ha meremas dan
membuang yang terakhir, kemudian tersenyum.
***
Soo-ha sedang
belajar. Dia melihat pulpennya dan mengingat sesuatu.
Soo-ha mengambil
buku diarynya, dan membukanya. Lalu membacanya pada suatu halaman.
“Hari ini, aku melihat lagi seseorang yang mirip denganmu. Dimana kau
sekarang? Aku tidak melupakanmu. Saat aku bertemu denganmu, aku dengan pasti akan
melindungimu. Aku merindukanmu.”
(Ini kalau tidak
salah yang Soo-ha tulis sebelum latihan Taekwondo.)
Soo-ha lalu mendapat
kilasan ingatan lagi. Kali ini ingatannya bersama Hye-sung. Saat di
ber-high-five setelah berhasil mendapatkan berkas dari pemilik koran, kasus si
kakek tuli.
Soo-ha menutup dan
membelai buku diarynya, “Aku merindukanmu.”
Dia lalu bersiap
pergi, memasukkan diarynya ke dalam tas. Kemudian memandangi lagi satu note
yang terakhir, “Jangan menghubungiku lagi.”
***
Hye-sung keluar dari
toilet. Dia melihat Kwan-woo keluar dari kantornya. Hye-sung langsung
bersembunyi.
Setelah Kwan-woo
melewatinya, dia mengingat saat Kwan-woo sebelum persidangan Soo-ha yang
berkata akan menanyakan kemungkinan mereka bisa bersama lagi atau tidak,
setelah persidangan selesai. Hye-sung sepertinya sengaja menghindari Kwan-woo
untuk menghindar dari pertanyaan itu.
Hye-sung menghela
nafas, dan akan segera kembali ke kantor. Dia tidak sadar bahwa Kwan-woo masih
disitu, di balik dinding tempat dia bersembunyi. Jadi saat Hye-sung berbalik,
dia berteriak. Hye-sung kaget tiba-tiba ada orang di depannya. Apalagi dia
habis melamun.
Hye-sung akan
terjatuh, tapi berhasil ditahan oleh Kwan-woo.
Kwan-woo: “Apa kau
baik-baik saja?”
Hye-sung: “Ya, aku
baik-baik saja.”
Kwan-woo: “Aku telah
mencarimu untuk waktu yang lama.”
Hye-sung: “Ada apa?”
Kwan-woo menyerahkan
sesuatu: “Aku ingin memberikan ini untukmu. Ini hadiah sebagai tanda pembukaan
kantor baru. Tadinya aku ingin memberika kue beras, tapi aku rasa ini lebih
dengan pandanganku. Saat kau merasa sedikit kelelahan makanlah sebagai
camilan.” (sepertinya coklat deh..)
Hye-sung: “Baiklah.
Terima kasih.”
Hye-sung akan pergi,
tapi Kwan-woo memanggilnya kembali.
Kwan-woo: “Apa yang
aku katakan sebelumnya, apa kau ingat?”
Hye-sung: “Apa?”
Kwan-woo:
“Pertanyaan yang akan aku tanyakan padamu saat kasus itu sudah berakhir.”
Hye-sung: “Ya..”
Kwan-woo: “Bisakah
kau memberikanku jawabannya sekarang?”
Hye-sung:
“Itu…Pengacara Cha. Maafkan aku. Jawabanku waktu itu dan sekarang tetap sama.”
Kwan-woo menghela
nafas, “Apakah mungkin kau masih marah padaku?”
Hye-sung menggeleng,
“Tidak. Aku tidak marah padamu lagi.”
Kwan-woo: “Lalu…bolehkah
aku bertanya mengapa aku tidak bisa?”
***
Soo-ha berlari
menuju gedung kantor pengacara, dia mencari nama Hye-sung di papan nama di
depan gedung. Dia kebingungan, lalu bertanya pada orang-orang di sekitar apakah
mereka mengetahui dimana kantor Hye-sung.
Dari kejauhan,
tampak Pengacara Shin dan Yoo-chang. Yoo-chang memanggilnya.
Pengacara Shin: “Apa
yang kau lakukan disini? Apa kau mencari seseorang?”
Soo-ha: “Apa mungkin
anda mengenal Pengacara Jang Hye-sung dan mengetahui dimana kantornya?”
Yoo-chang: “Tentu
saja. Itu kantor kami juga.”
Soo-ha memegang
tangan Yoo-chang dan memohon, “Aku harus bertemu dengannya. Ijinkan kau bertemu
dengannya.
Mereka sampai di
kantor. Meja Hye-sung kosong.
Yoo-chang: “Uh, ini
aneh. Persidangan Pengacara Jang belum dimulai sampai jam 3 sore.”
Yoo-chang lalu
melotot melihat Hye-sung bersembunyi di bawah mejanya.
Hye-sung berbicara
dengan isyarat: “Katakan aku tidak ada
disini dan cepat suruh dia pergi.”
Yoo-chang: “Oh iya,
dia bilang dia akan pulang ke rumah setelah persidangan selesai.”
Pengacara Shin: “Apa
yang kau katakan? Dia masih punya jadwal persidangan.”
Yoo-chang. “Oh,
persidangan itu diundur.”
Yoo-chang pada
Soo-ha: “Apa yang harus kami lakukan? Aku pikir kau tidak bisamenemuinya hari
ini.”
Soo-ha: “Baik, aku
mengerti. Aku akan kembali besok.”
Soo-ha pun pergi.
Yoo-chang: “Park
Soo-ha sudah pergi. Keluarlah.”
Hye-sung keluar dari
bawah meja Yoo-chang.
Pengacara Shin: “Apa
ini? Kau menghindarinya? Apa kau mengambil sejumlah uang darinya?”
Hye-sung: “Aku hanya
merasa akan menyusahkan jika tetap bertemu dengannya di saat persidangan sudah
selesai.”
Yoo-chang: “Tapi,
apakah kau akan baik-baik saja? Persidangan hari ini adalah persidangan
bertingkat.” (terdakwanya banyak,
sepertinya begitu. Eh, apa korbannya ya?)
Pengacara Shin:
“Jika ini bertingkat, maka ini adalah yang paling menyusahkan. Terdakwa juga
menyusahkan.”
Hye-sung: “Terserah.
Apa kau pikir mereka akan mengatakan sesuatu pada pengacara?”
***
Di luar, Hye-sung di
keroyok (para terdakwa sepertinya).
“Kembalikan uangku!
Uangku!”
“Berapa banyak yang
kau buat sebagai pengacara!”
“Hey!”
“Kau pergi ke
sekolah hukum untuk membela yang seperti ini?”
“Mencobalah didalam
sepatuku!”
“Inikah yang kau
lakukan setelah sekolah keluar rumah?!”
Hye-sung di lempar
tepung, dijambak rambutnya, didorong tubuhnya.
Hye-sung: “Beraninya
kalian! Mengapa kalian melakukan ini padaku! Lepaskan aku!”
“STOP!” Beruntung
ada Hakim Kim.
“Hentikan semuanya!
Apa kalian semua ingin dituntut untuk tindakan penyerangan?! Dia adalah seorang
pembela umum! Dia buka seorang pengacara yang meminta uang!”
Mereka pun
melepaskan Hye-sung.
Hye-sung berjalan
pergi di depan Hakim Kim seperti tidak terjadi apapun.
Hakim Kim: “Apa yang
akan kau lakukan jika tidak ada aku disana? Kau seharusnya melakukan sesuatu.”
Hye-sung: “Lain kali
aku akan melakukannya.”
Hakim Kim: “Jika aku
sedikit terlambat, kau mungkin sudah terluka parah.”
Hye-sung: “Aku tidak
terluka, sebelumnya.”
Hakim Kim: “Pikirkan
lagi dengan baik! Jika aku tidak ada disana, maka—. Apakah sangat sulit untuk
mengucapkan terima kasih?“
Hakim Kim berkata
dengan nada tinggi. Hakim ini mengulang-ulang perkataannya karena ingin
mendapatkan ucapan terima kasih dari Hye-sung.
Hye-sung: “Aku tidak
merasa berhutang budi, sebelumnya.”
Hakim Kim: “Mengapa
kau tidak berhutang budi? Aku menyelamatkanmu!”
Hye-sung: “Kau
seorang hakim. Berada di pihak pengacara bisa memnua terdakwa merasa tidak
nyaman. Apa yang kau lakukan sekarang, aku percaya itu sebuha tindakan
melupakan kewajibanmu sebagai seorang hakim.”
Hye-sung berjalan
pergi meninggalkn Hakim Kim yang mnegomel sendirian, “Bagaimana bisa dia
menjadi seorang pengacara dengan sikap seperti itu?”
Hye-sung melihat
Soo-ha di depan pintu masuk gedung pengadilan. Dia kemudian berbalik, berjalan
dengan cepat ke arah Hakim Kim.
“Aku tidak
mengatakan apapun.” Hakim mengira Hye-sung kembali karena mendengar
perkataannya.
Hye-sung: “Terus
berjalan seperti ini.” Hye-sung bersembunyi di balik jubah hakim.
Hakim: “Apa?”
Hye-sung: “Ayo
cepat!”
Hakim: “Ah, tapi
mengapa?”
Hakim Kim berjalan
dengan kaku karena ada Hye-sung dibelakangnya yang menarik-narik jubahnya.
Setelah Soo-ha
berlalu, Hye-sung berdiri tegak lagi dan berjalan pergi meninggalkan Hakim Kim
tanpa berterima kasih!
Hakim Kim: “Kau
bahkan tidak berterima ksih untuk ini?”
Hye-sung: “Ya. Kita
berjalan menuju arah yang sama.”
Hye-sung berbicara
tanpa menengok ke belakang.
Hakim: “Pengacara
Jang! Rokmu terbalik.”
Hye-sung
membenarkannya tanpa berbalik dan tanpa sembunyi! Dia dengan cueknya membalikkan
roknya sambil membelakangi hakim!
(Aku ngakak adegan
ini! :D)
Hakim: “Dia
benar-benar lain sepanjang sejarah. Berbeda sepanjng sejarah….”
Hakim Kim tak bisa
berkata apa-apa lagi…
***
Do-yeon terusik oleh
perkataan Kwan-woo sebelumnya, bahwa orang yang melaporkan Park Soo-ha bahkan
tidak tahu dia laki-laki, dan juga jarak tempat tinggalnya yang jauh. Do-yeon
akhirnya memutuskan untuk memastikan sendiri.
Do-yeon sampai di
toko buah itu.
Do-yeon: “Kau Moon
Suk-nam, kan? Dan kau melaporkan Park Soo-ha.”
Suk-nam: “Apa lagi
sekarang? Apa kau datang untuk mengambil kembali uang hadiah? Cepat pergi. Aku
tidak akan menjual buah apapun padamu.”
Do-yeon menunjukkan
tanda pengenalnya, “Aku bisa mengambil kembali uangnya. Jika kau tidak
mengatakan kebenarannya.”
Suk-nam: “Mengapa
kau seperti ini? Aku tidak melanggar hukum dengan melaporkan orang jahat.”
Do-yeon: “Tentu saja
tidak. Tapi, bagaimana bisa kau melaporka Park Soo-ha tanpa mengenalnya?”
Suk-nam: “Aku
hanya….Seseorang mengatakan padaku bahwa aku bisa mendapatkan uang jika aku
melaporkannya, itulah mengapa aku melakukannya.”
Do-yeon: “Siapa
itu?”
Suk-nam: “itu hanya
seorang pria yang membeli buah tapi karena aku memberikannya diskon, dia
mengatakannya padaku.”
Do-yeon: “Apa kau
mengingat wajahnya? Apa kau pikir kau akan mengenalnya jika aku menunjukkan
foto?”
Suk-nam: “ya, jika
aku melihat foto.”
Do-yeon menunjukkan
tiga foto, foto Joon-guk, kakek yang merawat Soo-ha, satu lagi tidak tahu
siapa.
Suk-nam: “Tidak ada
disini.”
Do-yeon: “Kau tidak
sedang menyembunyikannya, kan?”
Suk-nam: “Tidak.
Haruskah aku memilih satu dari foto-foto ini? Lau kau tidak akan mengambil
kembali uangnya?”
Dan kita tahu kalau
dia berbohong. Dia melirik ke arah sebuah mobil.
Di dalamnya ada
seseoranh. Dia……Min Joon-guk!
(Sebel sebenarnya,
udah bosen ngetik nama dia di sepanjang episode lalu dan episode ini..)
***
Hye-sung keluar dari
kantornya, ada Soo-ha menunggunya di luar. Dia lalu akan menghindar dengan
masuk lagi ke dalam. Tapi sayang, Soo-ha keburu melihatnya. Soo-ha menyusul
Hye-sung dan menahan pintu putar itu.
Soo-ha: “Tolong
jangan menghindariku. Mari kita bicara.”
Hye-sung: “Baik.
Mari kita bicara.”
Kwan-woo melihat
Hye-sung pergi bersama Soo-ha.
***
Hye-sung dan Soo-ha
duduk di coffe shop.
Hye-sung bicara
dengan dinginnya, “Bicaralah. Apa yang ingin kau katakan padaku.”
Soo-ha: “Ada banyak.
Pertama, aku belum mengucapkan terima kasih. Terima kasih untuk menjadi
pengacaraku dan percaya padaku.”
Hye-sung: “Baiklah.
Aku akan menerimanya. Lalu?”
Soo-ha: “Mengapa aku
tidak boleh menghubungimu?”
Hye-sung: “Aku
sangat sibuk. Jika aku harus pergi ke 20-30 persidangan dalam satu bulan aku
akan membutuhkan banyak waktu lebih dari satu hari. Jadi, aku tidak punya waktu
untuk menerima telponmu. Lalu?”
Hye-sung: “Kau
membenciku. Kau tidak pernah memperlakukanku seperti orang dewasa, tidak pernah
menggunakan bahasa formal, dan banyak mengeluh. Kau punya sesuatu untuk
dikatakan lagi?"
Soo-ha: “Bagaimana
denganmu? Apakah kau membenciku?”
Hye-sung: “Haruskah
aku menjawabnya dengan jujur? Aku tidak hanya membencimu, aku membencimu sampai
dimana itu menjadi membosankan. Apa kau tahu bagaimana mengganggunya saat
seorang anak sepertimu bertingkah seperti orang dewasa? Sudah semua? Kau juga punya
kemampuan untuk membalikkan perasaan seseorang.”
Soo-ha: “Lalu
mengapa kau berusaha sangat keras di persidangan jika kaumembenciku?”
Hye-sung: “Kau salah
paham karena itu. Bukankan aku sudah memberitahumu? Kau tidak spesial. Yang
spesial untukku adalah Min Joon-guk. Jika aku mendapatkan kau tidak bersalah
maka aku bisa setidaknya mendapatkan dia mengikuti hukum. Itulah mengapa aku
berusaha sangat keras.”
Hye-sung berdiri,
“Aku telah menyampaikan semua yang aku ingin sampaikan. Juga, aku mengetahui apa
artinya menjadi seorang pengacara, aku berterima kasih padamu. Tapi, hanya itu.
Jadi, kau juga harus berhenti sampai sini. Aku sudah telat. Aku pergi.”
Soo-ha menahan
tangan Hye-sung, “Maafkan aku. Aku benar-benar minta maaf. Walaupun kau
membenciku, sampai titik membosankan, tidak bisakah kau tetap berada disisiku?”
Hye-sung tak bisa
menjawab, “Lepaskan.”
Soo-ha masih menahan
tangan Hye-sung, lebih erat.
Soo-ha: “Aku merasa
seperti semua hal di dunia ini dipotong dariku. Jika kau membiarkanku pergi---“
Dering ponsel
Hye-sung memotong perkataan Soo-ha. Hye-sung menjawabnya dan ternyata dari
Kwan-woo. Kwan-woo berada di luar café, dia menawarkan bantuan pada Hye-sung.
Kwan-woo: “Kau
sedang dalam situasi yang sulit kan? Katakan kau akan pergi menonton film
denganku dan keluarlah.”
Hye-sung pun
mengikuti anjuran Kwan-woo, dia berbicara di telpon dan segera keluar.
Kwan-woo
sudah menunggunya di luar. Dia menggandeng Hye-sung berjalan. Soo-ha baru
menyadari kalau Hye-sung pergi, dia berteriak di balik kaca, “Jangan! Jangan
pergi!”
Soo-ha bergegas
keluar, berlari menyusul mereka. Terlambat, Hye-sung dan Kwan-woo sudah masuk
ke dalam taksi. Soo-ha terlihat sangat sedih.
Di dalam taksi,
Hye-sung mengucapkan terima kasih pada Kwan-woo. Kwan-woo akan mengantarnya
pulang ke rumah.
Soo-ha duduk di
tangga di trotoar. Dia mengingat saat dirinya melihat Hye-sung dan Kwan-woo di
depan teras rumah, pas hujan itu.
Soo-ha berbicara
pada dirinya sendiri, “Aku rasa sepertinya pernah ada saat seperti ini terjadi sebelumnya.” (dimana dia merasakan pedih dihatinya..)
Kwan-woo menganter
Hye-sung sampai ke depan rumah.
Di rumah Hye-sung
sedang mempelajari berkas-berkas. Di luar hujan, dia tampak mengkhawatirkan
sesuatu.
Kwan-woo yang kehujanan di halte bis, karena bis yang tak kunjung datang, melihat Hye-sung naik ke dalam taksi. Lalu dia teringat saat dia menanyakan alasan Hye-sung menolaknya.
Hye-sung di dalam
taksi dengan perasaan galau… Soo-ha masih duduk ditempat sebelumnya, dalam
hujan dan kegalauan…
Flashback jawaban
Hye-sung pada Kwan-woo. (yang aku kasih miring setelah ini ya, soalnya
keluarnya gak barengan.)
“Ini sangat tidak mungkin. Dan ini sangat menggelikan.”
Hye-sung keluar dari
taksi dan melihat Soo-ha yang masih duduk disana.
“Tapi ini tetap mengenaiku.”
Hye-sung memantapkan
hatinya dan berjalan menghampiri Soo-ha.
Hye-sung berdiri di
hadapan Soo-ha, “Ini benar-benar gila.”
Soo-ha hanya
menatapnya.
“Ini tidak mungkin, tapi..aku pikir aku menyukai anak itu.”
Hye-sung berjongkok
di depan Soo-ha dan melepaskan payungnya, “Apa yang harus kulakukan denganmu?”
Soo-ha sedikit
tersenyum.
“Jadi, aku ingin cepat-cepat menyelesaikanya. Setelah aku menyelesaikan
ini. Aku bisa melakukannya.”
(maksud
menyelesaikan disini, mungkin menghapus perasaannya pada Soo-ha)
Hye-sung sudah
berkaca-kaca. Soo-ha segera mengambil kembali payungnya dan memayungi Hye-sung.
Dia tersenyum bahagia, Hye-sung kembali padanya.
Notes:
Maaf telat banget, hmmm, ada banyak alasanya.. ya, begitulah..
Bingung mau komen apa, gara-gara kelamaan mau posting, lupa deh..
Hye-sung sepertinya menyerah dengan perasaannya. Dia tidak bisa menghapusnya.
Dan Soo-ha, dia itu seperti jatuh cinta lagi pada orang yang sama.
Episode ini banyak adegan sweet-nya.. bikin ketawa-ketawa sendiri jadinya.
oya, sedikit spoiler untuk episode 12.
Min Joon-guk membunuh bibi Moon Suk-nam, dan Soo-ha mengingat kembali semua ingatannya, bahkan kemampuannya membaca pikiran kembali lagi.
yeayyy... ditunggu eps 12 nya...
ReplyDeleteTerima Kasih
Semangat mba Mumu.. di grup FB Pencinta Drama dan Film Asia... byk yg nunggu sinop nya mba Mumu..
Aja..aja...aja.. Fighting
-new reader-...heheheh
ReplyDeletesejak soo ha hilang ingatan malahan ia bisa mengungkapkan perasaannya, ia juga berteriak 'jangan pergi' saat hye sung meninggalkannya, berbeda dengan soo ha sebelumnya,
owh ya mba q aga lupa min jong guk itu dulunya pembunuh bayaran or pa ya?? Waktu dia ngbunuh pa2nya soha law g salah coz papanya soha membuka rahasi apa gtu.. awalnya Knp ya min jong guk jd pembunuh? Ko kayanya dia mahir bnget.. Manipulasinyag makasih mba :)
ReplyDeleteKlo aq gk salah artiin.. Nanti di ep 12 joon-guk nya sndiri bilg bhwa ayahnya soo-ha membuat istrinha meninggal. Ayahnya soo-ha ini gtw hakim atw jaksa gt..
DeleteMJG ngebunuh papanya SH karena papanya SH ngebunuh istrinya MJG
DeleteHadew.... ruwet ya alasannya....
Deletemakasih mba.., :) bis penasaran berarti Min jong guk tu pendendam banget banget banget dan g pernah ngerasa bersalah ya mba...... Kaya dia bales dendam ke hye sung padahal hye sung kan cuman jd saksi doang......
DeleteThanks banget sinopsisnya mba, seneng banget bacanya ^^
ReplyDeleteYg eps 12 sdh bca tp versi english again (⌣́_⌣̀) tetap nunggu postx Mumu onni,,sukaaaa skali sm episod 11 ini,smgat tuk sinop slanjutnya onniii
ReplyDelete#teriak2 dgn tarian ala chers ┐(‾▿‾┐) (┌‾▿‾)┌
ditunggu kelanjutannya...
ReplyDeleteMy first comment...
ReplyDeleteRating drama ini wow banget... Sampe pecahin rekor lho..
Park So Haaaa...aku padamuuu.. Hehe.. puppy eyes-nya itu lho..
Thank for ur hardwork mb Mumu.. *bow
Ep 12, keren bangetttt.. Can't wait.
Semangat mb..
akhirnya tau juga gimana perasaan hye sung..mbk ktanya IHYV ditambh 2 ep lg duh jd g sbr gmna klnjutannya, semangat mbk buat bikin sinopnya!!
ReplyDeleteaaawwww..., akhirnya HS mau mengakui perasaannya... Poor KW... Tp apapun bs terjadi cos msh tersisa byk episodenya...
ReplyDeleteSemangat mba utk buat sinopsisnya...
Fighting..
Kyaaaaaa.....
ReplyDeleteGak sbr nunggu epsde 12 nya...
Mksh mb....
S̈є̲м̇ά̲пG̲ά̲τ (งˆ▽ˆ)ง....
Sari
kok So Ha ganteng banget yah? :D
ReplyDeleteterpesona aku..hehehe
yeyyy..
ReplyDeletesoo ha kmbali......
sweet bgt soo ha nya.....
Wow akhirnya bisa baca juga (padahal udah nonton filmnya) hehehe makasih eonni :D
ReplyDeletesuka banget sama adegan di depan apartemen soo ha itu, haih jejeritan sendiri nontonnya hahaha
ditunggu eps 12-nya eonni :))) mangaaaat!!!
gamsahamnida eonnie sinopsisnya ^^ tetep semangat ya eonnie ^^ Hwaiting!
ReplyDeleteAdengan eps 11 awalnya meneganggkan tapi akhirnya so sweet Akhirnya Soo Ha bebas :) kasian Soo Ha patah hati terus..
ReplyDeletespoiler untuk eps 12 kayaknya akan makin seru lagi deh. . . Min Jong guk nonggol lagi -,-
Honey
serius ingin cepat tanggal 25 biar rasa penasaran sama drama ini hilang, makasih eonnie, ditunggu eps 12 nya, hwaiting !
ReplyDeleteEpisode 11 ini menegangkan di awal krn persidangannya tp berakhir sweet bgt. Suka scene2 soo ha & hye sung di episode ini. Makin penasaran sama kelanjutannya.
ReplyDeleteJeongmal gomawo eonni, ditunggu postingan selanjutnya. Fighting eonni!!
kyaaaaaa so ha yang dewasa bener2 tambah romantis, dan hye sung walo berusaha terlihat gak peduli tapi tetap ja gagal nyembunyin klo dia perhatian sama su ha. makasi author-shi atas sinopsisnya ;>
ReplyDeleteAhhhh...
ReplyDeleteCritanya tambah seru aja.
Smoga ep.12 bsa kluar cepat-cepat
Fighting yahhh!
Smkin hri.. episode ny smkin bkin pnasaran..
ReplyDeleteMakasis kaka :D
akhirnya pengakuan hye sung yg mnyukai soo ha kluar juga..:) seneng banget liatny..:D
ReplyDeletedtunggu yg brikutny..
SEMANGAT eonni..^^
huaa daebak banyak banget adegan romantis so ha dan hye sung *jingkrak" walaupun udah baca sinopsis englishnya tapi aku selalu nunggu sinopsis dari blog ini,dan di episode 12 nantinya so ha akan kembali ingatannya dia datang mencari hye sung dan memeluk hye sung dari belakang so sweet deh kkkk
ReplyDeleteAkhirnya yg d tunggu2.....makasih sinopsis nya......di tunggu episode 12 nya....CEMUNGUTTT...
ReplyDeleteterima kasih buat penulis nya
ReplyDelete#thanks^_^
ohh w baru tau lee jong suk pernah main bareng juga sama yoon sang hyun di drakor Secret Garden ^_^
ReplyDeleteending ep ini romantis :)
ReplyDeleteaku jadi penasaran,apa hye sung benar" bakal lupain cintanya sama soo ha,liat prilaku soo ha di ep ini bikin aku greget + sedih,ya!min jon guk itu liciknya minta ampun >< oh ya makasih sinopsisnya,ditunggu ka lanjutannya :)
Oh my god!! Gemeshhhh ama ceritanya,, haruskan mereka bersama? Tp umur mrk berbeda 1 dekade..
ReplyDeleteThanks a lot buat sinopsisnya onni... selalu mengagumi bakatmu yg membuat perasaanku terbawa ke dlm sinopsis buatanmu*halaah sok puitis
Semangat onni!!! Episod nambah dua!! Hahai
makasih mba mumu sinopsisnya hehe , mau curcol nih hehe sedih plus seneng pas aku liat lg blog korean drama org episode IHYV ditambah jadi 18 episode itu pun masih to be confirmed *mgkin gara2 ratingnya naik* seneng bget tp sedih karena ga sabar pgen tau endingnya hye sung sm siapa huhuhu
ReplyDeletesedih jg gara2 jrg bgt pasti baca blog ini krena ufah masuk sekolah hiks hiks hehe
fighting ya mba mumu buat sinopsisnya
:) :) :) :*
bella
Waaaaach...
ReplyDeleteDi tunggu ya unie episode 12nya ^^
KEREN ....
ReplyDeleteakhirnya episode 11 muncul juga :D
ReplyDeletemakasih mba
lama bgt nunggunya ,tp puas setelah baca.
di tunggu episode 12 nya :)
akhirnya episode 11 muncul juga :D
ReplyDeletemakasih mba
lama bgt nunggunya ,tp puas setelah baca.
di tunggu episode 12 nya :)
semangat...eonie, aq tunggu episod selanjutnya....
ReplyDeletefightiiiiiiiinnnnngggggg........
aku tunggu kelanjutannya...
ReplyDeletefighting ya...
yng cpat ngePOSTx..
pnasaran nih.. :)
Thankz ya mba mumun :D
ReplyDeleted'tnggu ep 12 nya. ..
Fighting :D
kalo mau nonton filmnya dimana ya??
ReplyDeleteminta saran link nya tolong..
Ditunggu mbak sinopsis episode 12nyaa...
ReplyDeleteMumuzizi Daebak!
terima kasih
ReplyDeleteluar biasa aku suka bgt
ReplyDeleteMbak mumu makacie postingannya. Bener2 ngakak en nangis mbaca neh part...o Soo ha...kamu membuat diriku yang nggak suka BERONDONG jadi MELTED...... (-.-)
ReplyDeletehii eonni.. anneyong.
ReplyDeleteDaebak !! brasa nton drama nya lngsung.. keke
oya.. klo sinopsis sii udh jlas OK.yah..
cuma yg bikin aku trtarik bgt di epsde ini adlah poto wktu HS dduk (jongkok) di dpan SH trus SH megang payung ... itu poto versi katrun nya yg jd bckground blog eonni kan..
hahaha.. so cute ^.^
terima kasih kerana buat sinopsis ni.
ReplyDeletegomawo ^,^ ㅋㅋㅋ
huft... gemesin ceritanya.... ~_~
ReplyDeleteih.... rasanya mau di bejek2 si min joon guk.. :/
ka boleh minta post video drama korea i can hear your voice?:)
ReplyDeleteseruuuu,aku suka bgd sama hye sung and soo ha cocok hee,
ReplyDeletethanks y mba