Sinopsis I HEAR YOUR VOICE Episode 12 - 1
Di rumah Hye-sung
sedang mempelajari berkas-berkas. Di luar hujan, dia tampak mengkhawatirkan
sesuatu.
Hye-sung mengingat saat Soo-ha memohon padanya di café tadi.
“Maafkan aku. Aku benar-benar minta maaf. Walaupun kau membenciku,
sampai titik kelelahan, tidak bisakah kau tetap berada disisiku?”
“Aku merasa seperti semua hal di dunia ini dipotong dariku.“
Hye-sung memutuskan
untuk kembali mencari Soo-ha.
“Ini sangat tidak mungkin. Dan ini sangat menggelikan. Tapi aku tetap
memikirkan anak itu.”
Hye-sung berdiri di
hadapan Soo-ha, “Ini benar-benar gila.”
Soo-ha hanya
menatapnya.
“Ini tidak mungkin, tapi..aku pikir aku menyukai anak itu.”
Hye-sung berjongkok
di depan Soo-ha dan melepaskan payungnya, “Apa yang harus kulakukan denganmu?”
Soo-ha sedikit
tersenyum.
“Jadi, aku ingin cepat-cepat menyelesaikanya. Aku harus menyelesaikan
ini. Aku bisa melakukannya.”
Hye-sung sudah
berkaca-kaca. Soo-ha segera mengambil kembali payungnya dan memayungi Hye-sung.
Dia tersenyum bahagia, Hye-sung kembali padanya.
Episode 12
Etude of Memory
Hye-sung mengajak
Soo-ha ke rumahnya. Soo-ha melihat ke sekeliling rumah. Hye-sung memberikan
handuk untuk mengeringkan rambut Soo-ha.
Soo-ha: “Bukankah
kau bilang aku tidak menyukaimu karena kau berantakan?”
Hye-sung: “Ya. Aku
membersihkannya karena kau selalu mengomeli ku.”
Hye-sung minum dari
gelas. Ada dua gelas disana.
Soo-ha: “Aku tidak
mengingatnya, tapi tempat ini sepertinya lebih akrab daripada rumahku.”
Hye-sung: “Ini hanya
sampau kau memperoleh kembali ingatanmu. Setelah kau mendapatkan ingatanmu,
jangan pernah kembali ke sini. Dan juga, jangan pernah mencariku.”
Soo-ha diam menunduk
dengan wajah cemberut.
Hye-sung: “Cepat
jawab.”
Soo-ha: “Oke…”
Hye-sung berbicara
sambil mencuci gelas dan membelakangi Soo-ha: “Kau tahu nanti akan ada
persidangan banding, kan? Aku tidak bisa membelamu kali ini. Persidangan yang
berwenang berada di Pengadilan Tinggi Seoul, bukan di Yeonjo. Aku bahkan tidak
yakin bahwa kau akan mendapatkan keputusan tidak bersalah.”
Soo-ha: “Oke..”
Hye-sung: “Jadi,
lakukan apapun yang kau bisa untuk mengembalikan ingatanmu. Kumpulkan
bagian-bagian ingatan yang kau ingat dan gabungkan.”
Soo-ha: “Baik, aku
akan melakukannya.”
Hye-sung duduk
didekat meja dan melihat berkasnya lagi: “Mengapa matamu merah sekali?”
Soo-ha duduk di sofa
di dekat Hye-sung: “Aku tidak bisa tidur sejak persidangan. Aku pikir ini
insomnia.”
Hye-sung: “Benarkah?
Kau dulu tidur dengan baik. Jadi, mengapa kau mengidap insomnia? Apa kau merasa
tertekan?”
Soo-ha tidak
menjawab.
Hye-sung menoleh ke
belakang, “Hey, apa kau tidur? Kau bilang kau mengidap insomnia.”
Hye-sung berdiri dan
menendang kaki Soo-ha, “Hey, pergi ke kamar dan tidurlah.”
Tapi Soo-ha tidak
bergeming.
Hye-sung menaikkan
kaki Soo-ha ke atas sofa dan menyelimutinya. Hye-sung menatap wajah Soo-ha yang
tidur dan akan membelai kepalanya. Namun seperti terakhir kali, tangannya hanya
mengambang di udara, dia mengurungkan niatnya dan hanya bisa memandang wajah
Soo-ha.
Hye-sung selesai
mandi, di kamarnya dia masih mengkhawatirkan Soo-ha.
“Tapi, pengacara
seperti apa yang mungkin akan dia dapatkan? Itu akan sangat bagus jika
Pengacara Cha bisa menjadi pengacaranya. Haruskah aku memintanya?”
Hye-sung menampar
pipinya sendiri, “Aku gila, gila. Seseorang harusnya memiliki perasaan sangat
bersalah. Jang Hye-sung, kau benar-benar keji.”
Hye-sung memegang
pipinya, “Ah, ini menyakitkan. Tapi, haruskah aku tetp memintanya?”
***
Soo-ha bangun ke
esokan paginya, tepatnya siang, jam 11.
Soo-ha kaget,
“Berapa lama aku tidur?”
Dia beranjak bangun
dan melihat note Hye-sung di kulkas yang menyuruhnya memanaskan masakan di
kulkas jika Soo-ha ingin makan.
Lalu Soo-ha teringat
perkataan Hye-sung semalam yang memintanya mengumpulkan ingatan yang sudah dia
ingat.
Dia mulai mencoba
mengingat apa saja ingatan yang sudah dia ingat.
“Min Joon-guk dan
tempat memancing”
“Kecelakaan mobil di
jalan.”
“Pengacara Jang dan
aquarium.”
Dan ingatan-ingatan
lainnya. Soo-ha mencoba merangkainya dengan melihat buku diarynya. Selesai.
Kini lemarinya penuh dengan notes ingatan-ingatannya. Masih ada yang kosong di
bagian bawah.
***
Hye-sung di depan
kantor Kwan-woo. Dia akan masuk tapi ragu-ragu.
Hye-sung masih
berdiri di depan, “Tidak. Ini terlalu memalukan untuk ku lakukan.”
Hye-sung beranjak
pergi, tapi terhenti.
“Tapi aku paling
percaya pada Pengacara Cha…”
Hye-sung kembali ke
depan pintu, tapi masih ragu juga.
“Tidak, seseorang
benar-benar tidak boleh seperti ini.”
Hye-sung pergi lagi,
dan berhenti lagi.
“Tapi bagaimana jika
Soo-ha mendapatkan pengacara yang buruk?”
Di lalu mendapatkan
mms foto dirinya yang sedang berdiri di depan kantor Kwan-woo, dan ternyata
yang mengirimnya adalah Kwan-woo sendiri yang ada di belakang Hye-sung.
Kwan-woo menghampiri
Hye-sung.
Kwan-woo: “Apakah
kau ingin mengatakan sesuatu padaku?”
Hye-sung: “Tidak.
Aku tidak ingin mengatakan sesuatu.”
Tapi wajah Hye-sung
berkata sebaliknya.
Hye-sung akan pergi,
Kwan-woo menahan tangannya.
Kwan-woo: “Katakan padaku.”
Hye-sung: “Aku tidak
bisa..”
Kwan-woo: “Kau
disini untuk memintaku menjadi pengacara Park Soo-ha? Aku rasa, aku benar..”
Hye-sung: “Tidak.
Aku sedikit memikirkannya, tapi tidak jadi. Setelah semua yang terjadi, aku
merasa sangat bersalah. Aku tidak bisa memintanya karena aku merasa tidak enak.
Jadi, aku tidak akan melakukannya.”
Kwan-woo: “Aku akan
melakukannya. Menjadi pengacara Park Soo-ha.”
Hye-sung terkejut,
“Apa?”
Kwan-woo: “Aku
bilang aku akan menjadi pengacaranya. Jadi aku bisa membuatmu mersa tidak enak.
Jadi aku bisa membuatmu merasa berhutang budi. Lalu hati Pengacara Jang yang
menggelikan akan mudah menghilang, kan?”
Hye-sung: “Pengacara
Cha, aku….”
Kwan-woo: “Aku akan
bekerja keras sebagai pengacaranya, jadi kau akan merasa sangat berhutang budi.
Mulai sekarang, ini adalah kasusku. Jadi, Pengacara Jjang, lepaskan tanganmu
darinya. Oke? Oke?”
Kwan-woo berusaha
tersenyum di depan Hye-sung.
Hye-sung yang
bingung meng-iya-kan saja.
Kwan-woo berbalik,
dan berujar “Ayo, maju! Semangat!” tapi wajahnya sedih.
Di dalam dia makin
menunjukkan kesedihannya, “Aku merasa akan mati.”
Kwan-woo membaca
berkas 11 tahun lalu, kasus kematian ayah Soo-ha. Kwan-woo seakan berada di
ruangan itu. Dia melihat Soo-ha yang menggenggam tangan Hye-sung. Kwan-woo
terlihat sedih. Lalu dia juga mengingat saat Soo-ha memegang tangan Hye-sung
terakhir kali di café.
Kwan-woo bertanya
pada dirinya sendiri, “Akankah aku bisa menang? Dalam pertarungan ini?”
(pertarungan
mendapatkan hati Hye-sung. Kwan-woo menyadari bahwa Soo-ha sudah lebih dulu
hadir di hidup Hye-sung.)
***
Hwang Dal-joong
keluar dari penjara. Dia memandang kangit dan menghirup udara segar.
Dal-joong: “Terima
kasih. Jika ini bukan untukmu, Pengacara Shin, aku tidak punya siapapun yang
mengeluarkanku dari sini.” (maksudnya
yang menjamin gitu..)
Pengcara Shin: “Aku
membawa mobil, jadi aku akan mengantarmu. Ayo pergi.”
Pengacara Shin
menunjukkan mobilnya. Dal-joong bilang mobilnya terlalu tua. Pengacara Shin
membela diri bahwa orang sepertinya tidak cocok menggunakan mobil sport.
Dal-joong lalu meragukan mobil itu bisa berjalan. Pengacara Shin membela diri
lagi, mobilnya sudah 16 tahun tanpa pernah mengalami kecelakaan. Pengacara Shin
meminta Dal-joong untuk masuk saja. Lalu saat Pengacara Shin akan membuka pintu
mobil, pintunya susah sekali dibuka, dan saat terbuka ada bagian yang lepas. :)
Dal-joong dan
Pengacara Shin berada di jalan. Dal-joong melihat keadaan kota.
Dal-joong: “Dunia
berubah banyak.”
Pengacara Shin: ”Jangan
khawatir. Kau akan bisa mengejarnya.”
Dal-joong: “Aku
tidak yakin. Aku tidak tahu apakah aku akan mempunyai cukup waktu untuk
mengejarnya. Aku tidak akan mempunyai penyesalan apapun jika saja aku bisa
bertemu putriku sebelum aku meninggal.”
Pengacara Shin
melihat sesuatu yang di dekap Dal-joong, “Apa itu?”
Dal-joong: “Ini ada
di tasku, 26 tahun yang lalu, saat aku ditangkap. Hadiah untuk Ga-in
(putrinya).”
Pengacara Shin
terlihat sedih: “Maafkan aku.”
Dal-joong: “Minta
maaf untuk apa?”
Pengacara Shin:
“Untuk semuanya.”
Dal-joong: “Apa
maksudmu? Justru aku yang berterima kasih. Pengacara Shin, ku orang yang
percaya padaku. Hanya kau seorang.”
Mata Pengacara Shin
berkaca-kaca.
***
Jaksa (masih belum
tahu namanya) masuk ke kantor Do-yeon dan bertemu dengan staffnya.
Jaksa: “Apa Jaksa
Seo ada di dalam?”
Staff: “Tidak. Dia
sedang pergi ke Gapyung untuk penyelidikan.”
Jaksa:
“Penyelidikan? Penyelidikan apa?”
Staff: “Kasus Min
Joon-guk.”
Jaksa: “Min
Joon-guk? Mengapa dia menyelidiki orang yang sudah mati?”
Staff: “Aku tahu,
aku pikir dia percaya bahwa Min Joon-guk masih hidup.”
Jaksa: “Apa?”
(aku setuju nih kalo
Do-yeon jadian sama Jaksa ini, cocok.. ^^)
***
Do-yeon menunjukkan
foto-foto pria yang pernah menjadi tersangka pada Bibi Moon Suk-nam.
Suk-nam: “Aku sudah
mengatakannya dia tidak ada disitu.” (padahal
ada foto Joon-guk..)
Do-yeon: “Benarkah?
Bagaimana dengan yang ini?”
Suk-nam: “Dia tidak
ada disitu, Jaksa. Berapa lama kau akan terus melakukan ini?!”
Do-yeon: “Kami akan
tetap melakukan ini samapi kami menemukannya. Pasti ada alasan mengapa orang
itu tidak melaporkan langsung Park Soo-ha.”
Do-yeon: “Tapi,
orang itu…bagaimana dengan tangannya?”
Suk-nam: “Apa?”
Do-yeon: “Tangannya,
tangan. Bagaimana tangannya?”
Suk-nam sejenak
berpikir: “Oh, itu utuh.”
Do-yeon: “Utuh?”
Suk-nam: “Ya.
Tangannya utuh. Bagaimana lagi yang kau pikirkan?”
Do-yeon tampak
curiga.
***
Hye-sung pulang
larut. Soo-ha langsung menyambutnya.
Soo-ha: “Kau
terlambat. Apakah kau sudah makan? Jika belum, mari makan..”
Hye-sung: “Aku sudah
makan sebelum aku pulang. Temui Pengacara Cha besok. Dia akan menjadi
pengacaramu untuk sidang kedua. Ini nomor ponsel Pengacara Cha.”
Hye-sung memeberikan
kartu nama Kwan-woo pada Soo-ha.
Hye-sung: “Kau tidak
perlu khawatir masalah uang, dia akan melakukannya tanpa bayaran.”
Soo-ha menahan Hye-sung
yang akan pergi, “Apakah mungkin kau yang memintanya?”
Hye-sung melepaskan
tangan Soo-ha, “apakah itu penting?”
Soo-ha: “Ya, itu
penting.”
Hye-sung: “Ya, aku
memintanya. Kau seharusnya sudah siap sejak kau melihatnya sendiri. Apakah kau
pikir ada orang lain yang sebagus Pengacara Cha? Aku juga merasa bersalah dan
berat, tapi, aku harus melepaskan tanganku dari kasusmu. Aku tidak punya
koneksi lain selain Pengacara Cha, oke?”
Soo-ha: “Baiklah.
Aku akan menemuinya besok.”
Hye-sung: “Pergi dan
bicara baik-baik dengan sopan padanya.”
Hye-sung masuk ke
kamarnya. Dia berbicara sendiri, “Ah, aku khawatir. Ada apa denganku?”
Hye-sung memegang
perutnya, “Aku lapar..”
(Saat berbicara
dengan Soo-ha Hye-sung tidak menatap wajah Soo-ha. Dia sepertinya masih mencoba
menghindari Soo-ha.)
***
Soo-ha memandangi
kartu nama Kwan-woo di kamarnya. Lalu dia teringat saat Hye-sung pergi dengan
Kwan-woo di malam itu. Soo-ha lalu meremas dan membuang kartu nama itu.
Saat Soo-ha akan
memejamkan mata, dia mendengar suara aneh dari luar. Soo-ha membuka pintu
kamarnya dan memergoki Hye-sung yang sedang berjongkok di depan kulkas sambil
makan sosis dengan saos. Banyak bungkus sosis di bawah.
Tidak ada kata-kata, hanya ekspresi wajah Soo-ha
yang kaget melihat Hye-sung, dan sebaliknya.
Perlahan Soo-ha
menutup kembali pintu kamarny, dan Hye-sung menunduk malu.
***
Soo-ha menemui
Kwan-woo dengan memakai setelan jas. Kwan-woo menawarkan minuman, tapi Soo-ha
menolak dan akan membelinya sendiri. Kwan-woo terlihat heran.
Kwan-woo: “Dalam
waktu itu, apakah ada ingatan lain yang muncul?”
Soo-ha: “Ya. Pertama
kali, aku mengingat bertemu dengan Min Joon-guk di pemancingan. Tapi, aku tidak
mengingat apa yang kami lakukan di sana atau apa yang kami bicarakan.”
Kwan-woo: “Apa kau
berkelahi atau apasaja?”
Soo-ha: “Aku tidak
yakin tentang itu.”
Kwan-woo: “Ingatan
ini tidak terlihat menguntungkan untuk
kasusmu. Apakah ada yang lain?”
Soo-ha: “Aku rasa
aku mengalami kecelakaan mobil setelah bertemu dengan Min Joon-guk. Itu seperti
jalan yang dibuat untuk mencegah banjir. Aku rasa aku ditabrak oleh truk
berwarna biru.”
Kwan-woo: “Sebuah
truk berwarna biru? Yang beratnya 1 ton?”
Soo-ha: “Ya, aku
pikir begitu.”
Kwan-woo: “Aku perlu
menyelidikinya. Kau tidak mengingat plat nomornya?”
Soo-ha menggeleng.
Kwan-woo: “Aku perlu
mengeceknya di kantor polisi terdekat dengan tempat kejadian. Juga catatan
rumah sakit.”
Kwan-woo
menuliskannya dalam catatannya.
Soo-ha: “Terima
kasih…untuk menangani kasus ini.”
Kwan-woo: “Kau tidak
perlu berterima kasih, aku melakukannya untuk Pengacara Jang.”
Soo-ha: “Berapa
biayanya? Karena kau bukan pembela umum, tapi pengacara biasa, kau harus di
bayar.”
Kwan-woo: “Hey,
sebagai pembela umum, aku tidak perlu di bayar. Akan tetapi, sebagai pengacara
biasa, aku sangat mahal. Saat aku mengatakan aku akan melakukannya tanpa
bayaran, dengarkan saja kata-kataku. Yang kau perlu khawatirkan adalah
mengembalikan ingatanmu.”
Soo-ha: “Jangan
perlakukan aku seperti anak kecil. Aku akan membayar biayanya, jadi katakan
padaku jumlahnya. Jangan libatkan Pengacara Jang dalam situasi ini. Aku punya
rumah dan asuransi yang ditinggalkan ayahku. Jadi, aku akan membayar biayanya.
Jangan memberi beban pada Pengacara Jang tentang uangnya.”
Kwan-woo: “Bukankah
kau yang membebani Pengacara Jang? Soo-ha, jangan bertingkah seperti orang
dewasa. Cobalah untuk menjadi orang dewasa sesungguhnya. Mengenakan setelan
tidak membuatmu menjadi dewasa. Sekarang, kau hanya seorang siswa SMA, dan
mungkin pelaku pembunuhan, tanpa ingatan dan tanpa masa depan. Dan itulah
mengapa Pengacara Jang menjagamu. Jangan salah paham dengan mengira ada hal
lain.”
Soo-ha berjalan
dengan emosi, dan masih terdengar suara Kwan-woo.
“dan juga, aku membiarkanmu tahun lalu karena
kau masih muda, tapi sekarang tidak lagi. Saat kau menemukan ingatanmu dan
mendapatkan keputusan tidak bersalah, jangan membebani Pengacara Jang lagi dan
tinggalkan rumah itu. Seperti yang baru saja kau katakan, kau bukan lagi
seorang anak kecil.”
Kwan-woo masih di
café dan merenungi perkataannya pada Soo-ha, “Aku rasa aku tidak berbeda sama
sekali. Aku merasa gelisah, jadi aku mengambil batu dari bawah.”
(That’s love…Cha
Byeon..)
***
Kantor pengacara.
Hye-sung: “Pengacara
Shin, kasus Shim Wal-do ini. Dia menusuknya karena dia tergoda oleh suaminya.
Dapatkah kami membantahnya bahwa ini membela diri?”
Pengacara Shin, yang
di tanya, sedang menyandarkan kepalanya di meja, galau..
Hye-sung: “Pengacara
Shin, apa kau tidur?”
Yoo-chang: “Biarkan
saja, dia jadi seperti itu belakangan ini.”
Hye-sung: “Mengapa?
Bukankah usianya sudah lewat untuknya menjadi sensitif?”
Pengacara Shin: “Aku
bisa mendengarmu..”
Hye-sung: “Jika kau
bisa mendengar, maka beritahu aku. Bisakah aku memenangkan kasus ini dengan
keputusan tidak berslah berdasarkan membela diri?”
Pengacara Shin
menjawab tanpa mengubah posisinya, “Dalam kasus seperti itu, tidak banyak
keputusan tidak bersalah berdasarkan membela diri. Terima saja dan cobalah
untuk memperoleh keringanan hukuman.”
Hye-sung: “Tapi
terdakwa mengatakan dia akan bertanggung jawab dan harus mendapatkan keputusan
tidak bersalah.”
Pengacara Shin:
“Yakinkan dia, bagaimanapun caranya. Itulah yang harus dilakukan seorang
pengacara!”
Hye-sung:
“Baiklah..”
***
Do-yeon berada di
kantornya sedang mengetik formulir banding. Lalu dia memikirkan kembali jawaban
Suk-nam tentang tangan pria yang memberitahunya mengenai Park Soo-ha. Do-yeon
merasa janggal dengan jawaban Suk-nam, “Tidak ada yang salah dengan itu.”
(Sebelumnya di artikan “utuh”)
Do-yeon bertanya
pada staffnya, “Ketua Yang, aku ingin menanyakanmu sesuatu. Apa yang kau
pikirkan tentang tangan Bo-ee?”
Ketua Yang: “Tangan?
Itu putih dan cantik. Mengapa?”
Do-yeon: “Bo-ee, apa
yang kau pikirkan tentang tangannya?”
Bo-ee: “Itu rapat
dan besar.”
Jaksa Cho masuk ke
dalam ruangan, “Jaksa Seo, apakah kau sudah menyelesaikan formulir banding mu
untuk kasus Park Soo-ha?”
Do-yeon tidak
menanggapi, “Cho sunbae. Bagaimana rupa tanganku?”
Jaksa Cho:
“Tanganmu? Bukankah tanganmu panjang dan kurus?”
Do-yeon: “Benar?
Saat kau bertanya bagaimana rupa tangan seseorang, kebanyakan akan menjawab,
putih, cantik, besar, dll. Itulah jawaban normal dari pertanyaan itu. tapi,
menjawab bahwa tidak ada yang salah dengan itu…itu aneh, bukan?”
Jaksa Cho: “Tidak
ada yang salah dengan itu? apakah ada seseorang yang menjawab seperti itu?”
Do-yeon:”Ya. Apakah
ingat Moon Suk-nam? Dia melaporkan Park Soo-ha disaat dia sendiri tidak tahu
siapa Park Soo-ha. Aku bertanya padanya tentang tangan dari orang yang melihat
Park Soo-ha. Tapi kemudian, dia menjawabnya dengan mengatakan tidak ada yang
salah dengan itu. Itu aneh kan?”
Jaksa Cho:
“Mungkinkah itu….Min Joon-guk?”
Do-yeon: “Seperti
hipotesis dari pihak Park Soo-ha, bagaimana jika Min Joon-guk hanya kehilangan
tangannya?”
Jaksa Cho: “Dan,
jika orang yang membuat laporan itu menolong untuk menyembunyikannya…”
Do-yeon: “Dia akan
mengatakan: tidak ada yang salah dengan itu.”
Jaksa Cho:
“Waw..tapi tidak mungkin. Jika dia masih hidup selama ini, beberapa bukti
seharusnya ditemukan.”
Do-yeon: “Karena
kita tidak mencarinya. Mulai sekarang, kita harus mulai mencarinya.”
Do-yeon kemudian
menyuruh Ketua Yang untuk mengirimkan surat panggilang pada Moon Suk-nam untuk
datang sebagai saksi.
***
Kwan-woo menelpon
seseorang.
Kwan-woo: “Hyung,
apakah kita memiliki hubungan seperti itu? kau hanya perlu melihat laporan. Aku
menukar jadwal denganmu dan melakukan banyak hal baik saat aku menjadi petugas
polisi! Hyung, tolonglah?”
Polisi: “Berhentilah
bersikap manis. Apa? Apa yang yang kau ingin ketahui?”
Kwan-woo: “22 dan 23
Juli tahun lalu, adakah kecelakaan mobil selama rentang waktu itu? baik
kecelakaan mobil menabrak orang atau mobil menabrak sesuatu.”
Polisi: “Dua
kejadian kecelakaan mobil menabrak orang. Dan tiga kecelakaan mobil menabrak
sesuatu.”
Kwan-woo: “Adakah
sesuatu tentang truk berwarna biru? Beratnya sekitar 1 ton.
Polisi: “Ya, ada
satu. Di jalanan kecil di atas bendungan kecil.”
Kwan-woo: “Siapa
pemilik truknya?”
Polisi: “Kim Ki-ho.” (Sebelumnya aq menyebutnya Kim Ji-ho, si
kakek yang merawat Soo-ha.)
Kwan-woo: “Kim Ki-ho?
Di Kanghwado?”
Polisi: “Benar.
Bagaimana kau bisa tahu?”
Kwan-woo: “Terima
kasih, hyung. Jika kau membutuhkan bantuan apapun mengenai perlindungan hukum,
hubungi aku kapan saja. Aku akan melakukannya tanpa bayaran.”
***
Soo-ha sedang
berdiri membaca poster pengumuman pendaftaran akademi polisi.
Seong-bin dan
Joon-gi menghampirinya.
Seong-bin: “Mulai
sekarang jangan menghubungi kami berdua dalam kesempatan yang sama. Ini
mengganggu.”
Joon-gi: “Ini juga
mengganggu untukku. Sangat.”
Seong-bin: “Mengapa
kau menelpon? Apakah ingatanmu sudah kembali?”
Soo-ha: “Tidak.
Itulah mengapa aku membutuhkan bantuan kalian.”
Joon-gi: “Apa yang
harus kami bantu?”
Soo-ha: “Katakan
semua hal yang kau ketahui. Tentang aku dan Pengacara Jang.”
Soo-ha lalu
mengambil brosur.
Joon-gi: “Apa ini?
Apa kau tertarik masuk akademi kepolisian?”
Soo-ha: “Tidak, aku
hanya melihatnya.”
Joon-gi: “Hey,
jangan melihatnya. Sangat sulit masuk kesana. Dan kau mengatakan bahwa kasusmu
belum selesai. Saat kau dinyatakan bersalah, bahkan jika kau mati dan
dilahirkan kembali, kau tidak bisa masuk---“
Joon-gi kesakitan di
tendan Seong-bin.
Seong-bin: “Tidak,
kau bisa melakukannya. Kau sangat bagus dalam belajar saat di sekolah.”
Soo-ha tersenyum,
“Benarkah? Itu mengejutkan.”
Mereka kemudian
beranjak pergi.
Seong-bin: “Soo-ha,
jika kau masuk ke akademi kepolisian, kau akan terlihat sangat keren. Aku suka
pria yang memakai seragam.”
Joon-gi yang di
belakang menggerutu, “Pegawai mobil kami juga selalu mengenakan seragam.”
Joon-gi mengambil
brosur itu..
***
Hye-sung pulang
kantor, “Sangat tidak nyaman untuk makan bersama Soo-ha. Haruskah aku makan
sendiri sebelum pulang?”
Hye-sung lalu
melihat Pengacara Shin berputar-putar di pintu seperti yang sering dia lakukan.
Hye-sung: “Eh? Itu
milikku.” (kebiasaan itu.)
Hye-sung berlari
menuju pintu, dan terlihat Pengacara Shin sudah pusing.
Hye-sung
memeganginya dan mengeluarkan Pengacara Shin.
Hye-sung: “Apa yang
kau lakukan?”
Pengacara Shin: “Kau
disini? Aigo…”
Pengacara Shin akan
terjatuh.
Pengacara Shin:
“Mengapa kau melakukan hal semacam ini? Ini hanya membuat kepalaku terasa aneh
dan pusing.”
Hye-sung: “Benarkah?
Saat aku melakukannya, pikiranku menjadi mantap lebih mudah. Aku rasa aku tidak
boleh melakukannnya saat aku sudah tua.”
Pengacara Shin: “Mengapa
kau membicarakan tentang usia sekarang!”
Hye-sung: “Tapi
mengapa kau mengkhawatirkan sesuatu akhir-akhir ini? Kau bahkan tidak dalam
masa pubertas, ada masalah apa?”
Pengacara Shin: “Hey.
Apakah aku harus dalam masa pubertas baru bisa mempunyai masalah?”
Mereka lalu melihat
ada penjual keliling (warung tenda) baru di dekat kantor. Pengacara Shin akan
kesana, dan Hye-sung memaksa ikut.
Dan ternyata disana
mereka bertemu dengan Hakim Kim and the geng dan Do-yeon.
Hakim Kim menawarkan
mereka untuk duduk bersama.
Hakim Kim: “Jaksa
Seo memiliki toleran terhadap minum yang sangat bagus. Dia minum 2 setengah
botol soju dan dia benar-benar masih baik-baik saja.”
Hye-sung meminta
ahjumma untuk memberikannya 3 botol soju. Dia tidak mau kalah dengan Do-yeon.
Pengacara Shin: “Tiga
botol? Apa kau akan meminumnya sendirian?”
Hye-sung mengibaskan
rambutnya: “Kau tahu bahwa aku tahu sedikt tentang bagaimana caranya minum.”
Pengacara Shin: “Kau
pasti bercanda.”
(Pengacara Shin kan
tahu Hye-sung gak bisa minum..)
Dan benar saja,
Hye-sung mabuk. Dia menelungkupkan wajahnya ke meja, dan saat mengangkatnya,
daun selada menempel di dahinya.
Hye-sung: “Lihat. Aku
sepenuhnya baik-baik saja, kan?”
Hye-sung
menyenderkan kepalanya pada bahu Pengacara Shin dan langsung di enyahkan dengan
telunjuk Pengacara Shin.
Pengacara Shin
melepaskan daun di dahi Hye-sung: “Ya. Kau sepenuhnya baik-baik saja.”
Hakim 1: “Tapi,
Jaksa Seo apa kau baik-baik saja?”
Do-yeon: “Ya. Aku baik-baik
saja. Tapi, ini sedikit panas.”
Do-yeon menggunakan
daun selada untuk kipas-kipas. Do-yeon sebenarnya juga sudah mabuk sepertinya.
Note:
Maaf ya telat, ternyata bulan puasa, kadar ngantuk di malam hari lebih tinggi.. :)
Bagian 2 sepertinya besok pagi baru bisa aq posting..
mian...mian....mian...
So sweeettt,,gak papa deh so haa amnesia trus biar bs serumah lg sm hye sung,,makasihh onni sinopx,,,skrg jd kbiasaan baca isi blog ini,,hehhehe
ReplyDeletelanjutkan eonn!!!! tiba2 jatuh cinta sama sohaa gini
ReplyDeleteAaa gk sbar dgn part 2 nya >.< saya tgu ya unnie
ReplyDeletemakasiih eonnie,,tetap menanti sinopsis darimu. selama ini saya selalu buka dari hp jdi agak sedikit susah utk memberikan komentar.
ReplyDeletegomawu eonnie, gomawu....benar-benar menantikan tulisan tanganmu....
IHYV jadi 18 epiosode
ReplyDeletePart 2nya cepetan yaa... kmrn aku nonton di ytb pake link kemaren ternyata udah diblock sama youtube :'( baru setengah lg nontonnya, cpetan part 2 yaa... :))
ReplyDeleteFebi
Mbak ternyata soo ha dan kwan woon pernah main di Secret Garden sebelumnya yaa!
ReplyDeleteTapi aku sedih banget soal.y soo ha jadi gay yg suka sama kwan woon!
Hiks hiks :'D
makasi udah bikin sinopnya ya mbak, ditunggu part 2nya :-D
heheheh....bary tahu yaa....
Deleteberarti actingnya bgus....bisa bermacam2 karakter, harusnya salut bukannya sedihhh....
aktor yang bgus tuuuhhh....yang bisa berperan di segala karakter...bukan hanya jdi org baiiikkk muluuuu....
miannn....just coment....
Mksih sinops ny.lanjut trus mbk.
ReplyDeleteSemangat.
TAMBAH SERU AJA ....
ReplyDeleteGA SABAR N TETEP SEMANGAT .....
# WINDA NOVITA #
Waaaah..!! Jadi ga sabar nunggu sinopsisnya, meski usia soo-ha sama hye-sung berbeda jauh tapi aku suka, usia bukan halangan. SEMANGAT eonni., lanjutin terus sinopsinya. Ditunggu..!! Gomawo...
ReplyDeleteHwaiting!!!!!
ReplyDeleteI'm waiting for you,,,
Gomawo sinopsisnya mba
suka suka suka.
ReplyDeleted tunggu part 2 nya.
makasih buat mumuzizi :)
aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhh.......sekarang za.....yaa....yaaa...???
ReplyDeleteAyyo dooong cepeet dilanjuutttt
ReplyDeleteMakasih mba mumu......ceMunguuuuut ya buat part 2 nya......:-)
ReplyDeleteAsyiiik..dah ada eps12nya...
ReplyDeleteTerima kasih utk sinopnya...
mian itu apa sih mbak mumu?sering diselipin di sinopnya hehe kepo aja.mkh yah mbak fighting
ReplyDeletemian itu maaf
DeleteȊȋ̊γ̲̣̣̥ÿ̲̣̣̣̥γ̥ɑ̤̥̈̊α̣̣̥α̍̍̊α̇̇̇̊♧ baru ngeh soo ha n kwan woo d secret garden, mreka b'dua b'da bgd.. Hebattt.. Kwan woo yg d SG narsis abis, dsni jd dewasa,.. Keren..
ReplyDeletepart 2 nya,. ada sooha lg meluk hyesung dari belakang,.. kyyaaaa,. so sweet,.. >_<. .. cepet post sinop part 2 ya,.
ReplyDeleteiyaaa.. so sweet banget.. Ingatan Soo Ha juga udah kembali..
DeleteYeeyeee..
dtunggu part ke2 nya..
ReplyDeletestiap detik nya slalu ku tunggu postingan sinopsisnya dari mba...
dri kmren" jdi keranjingan baca sinopsis drakor nih...:) lbih seru dibandingin nontonnya...
bisa dikhayal" sndiri dri tulisan" itu ,,heheh...\^_^/
aku udah nonton sih.. tapi tanpa sub.. jadinya pake bahasa kalbu aja,, haha..
ReplyDeletetapi tetap aku tunggu sinopsis dari mba mumuzizi, kurang lengkap klo tidak membaca sinop mba.
sumpah.. lucu banget waktu Soo Ha liat Hyesung makan sosis di depan kulkas. aku sampai ketawa guling-guling di tmpat tidur.. Habisnya ekspresi Soo Ha itu lucu banget..
tetap semangat yah mba mumuzizi.. aku selalu nunggu sinop mba..
Fighting ya eonni..
iya hyesung sampe agak cegukan,
Deletesekarang yang coment rame yah...
ReplyDeletebrarti blognya chingu dah banyak ora ng yang tau nih :D
pengen cepat'' baca part 2 ><
ReplyDeletehoney
Gamsahamnida,,,,ini postingan yg paling ku tunggu2,,,,iiih jadi gak sabar baca part 2
ReplyDelete^^
ReplyDeleteMelu ndusel :D
Eooon gasabar mau baca part 2nya. Aku sampe galau nih mau buru2 beli dvdnya><
ReplyDeleteingatan sooha kembali lagiii.. horee
ReplyDeleteayo dong part 2 nya
ReplyDeletefighting :)
tolong balas ya klu DVD dah ampe episode rapa,gw ad DVDnya tapi cuma epi 1-7 aja
ReplyDeletekapan DVDnya lengkap Yok?????????????????????
ReplyDeletemumuzizi.... katanya pagi ini mo di post part 2-nya.
ReplyDeletemannaaaa??
Unni. . Katanya part 2nya di posting pagi ini
ReplyDeleteq dah gak sabar bgt
aku menunggu part 2 nya...:(
ReplyDeletegak sabarrrrr.....
CeMunguttttttt mba MuMu......
ReplyDeleteJngan bosen buat sinopsis nya.....
Bahasa yg mbae pergunakan makin kesini makin membawa perasaanku,, DAEBAK ONNI!! terus semangat yahhh
ReplyDeleteuniiii,,, ni dah lewat paginy,,, katanya posting this morningnnggg,,, uni,,, ayoooo,,,
ReplyDeleteunni
ReplyDeletedari pagi aku bolak balik bka blog unni untuk nunggu part 2 nya kok blom keluar ya
ayooo unni semangat
ga sabar ama part 2 nya
ingkar janji,tanpa keterangan jelas.
ReplyDeletesudah banyak readers yg "kecantol hati" disni
sharusnya ga sperti ini donk
blogmu sepi melambai tanpa adanya readers.
beda sm blog mb fany dan mb dee yg emang konsisten,dan brusaha memberi keterangan jk tjadi mundur jdwl posting.
ini skedar masukan.
mdh2n mumuzizi kdepan bs lbh baik dan ga ditinggalin readers.
regards,
ya kan emang yang diurusin unni hanya readers aja? gak kan? mungkin unni ga ada waktu untuk posting karena ada hal yang lebih penting dari ngepost blog ini. yang penting unni ngepost kan? daripada ga ngepost sama sekali.. unni juga udh bilang kan kalo ada yang nanya kapan episode selanjutnya diposting unni akan merasa terbebani.
DeleteKatanya mau posting part 2 nya pagi ini aku sdh bolak balik ke blog ini ke buku sinopsis tapi nggk ada jg, Ceptan ya.Nggk tentram rasanya kl blm baca pat 2 nya.
ReplyDeleteUdahh ga sabar nunggu part 2 nyaa nih
ReplyDeleteyaa kalo ga mau ditanya,merasa terbebani nulis,ngapain bikin blog.
ReplyDeletekalo bikin blog,otomatis konsekwensinya ya biar dibaca umum-mengundang netizen untuk "sengaja/ga sengaja" baca blognya.
lagian ngapain juga jd kamu yg jawab?
kalo respon pembaca jd bertanya,ya wajarlah,ini konsekwensi jd pnulis blog. dan mumuzizi sndiri udah blg bakal post pagi ini,ya wajar klo ada delay tanpa konfirm,pembaca jd bertanya2.
bacot lo, kalo gk sabaran gak usah baca di blog ini, baca aja sana di dramabeans, apa gk bisa bahasa inggris? emangnya gampang ngerecap, udah gratis pake bawel lagi, kalo lo mampu lo aja ngerecap sendiri gk perlu liat" lg di sini!!
Deleteoiya kalo berani, jantan, pake tuh nama jgn anonim gitu, sampah!!
DeleteSETUJUUUUUU
Deleteoenie mu2 jgn dpikrin ni org..
kami tetep mendukung mu..
SEMANGAT...♡♥♡
setuju sama anonymous!!! betul bgd..sampaai pagi ini aja blum di posting!
Deletelia
Aku menantikan part 2 nya unn :))
ReplyDeleteKapaan part 2 nya di posting .... Dari tadi aku nungguin part 2 nyaa nihh
ReplyDeletegomawo udah post ep12 nya eonnie
ReplyDeleteaku tunggu part2 nya yah !!
fighting!! ^^
sabar dong....
ReplyDeleteini kan bulan puasa. jadi harus bisa lebih sabar.
kalau part 2-nya belum diposting pasti ada alasannya, setiap orang punya urusan dan masalah sendiri2.
jadi ditunggu saja part 2-nya.
Aku udah baca sinop ihyv di blog ini dari episode 1, maaf ya unn kalo selama ini jadi silent reader ^^ semangat terus unn, tulisanmu sangat bermanfaat untukku yang selalu penasaran dengan drama korea :D terima kasih unn ;)
ReplyDeleteCEMUNGUT..............
ReplyDelete_wiRa drawisa_
yang sabar kawan, mbak mumu kan ada kehidupan lain selain ngeblog, kalo kita sebagai pembaca sebaiknya jangan sampai terlalu menuntut, mbak mumu bakal merasa terbebani, seharusnya kita berterima kasih, toh mbak mumu udah mau buati sinopsis IHYV disela2 kesibukannya sebagai ibu rumah tangga. Nggak etis kan buat keluarga mbak mumu kalo sampe dikesampingkan hanya gara2 buat sinopsis
ReplyDeletekapan ni part 2 nya keluar??
ReplyDeleteseru nih..
ReplyDeletepada nunggu semua
yg sabar chingudeul :)
woahhh, pada ribut ternyata..
ReplyDeleteMumu...hwaiting!!
ReplyDeletekeburu pada demo besar2an...
cool.cool.cool.
@suhe
Terima kasih tlh membuat sinopsisnya ^^
ReplyDeletesbnernya aku jg lg nton drama ini.. tp aku suka melihat sinopsis yg kakak buat, krn jd lebih ngerti n coment2 kakak jg membuat cerita tmbah seru! lanjutkan sinopsisnya yaa ^^
fighting!
Terima kasih tlh membuat sinopsisnya ^^
ReplyDeletesbnernya aku jg lg nton drama ini.. tp aku suka melihat sinopsis yg kakak buat, krn jd lebih ngerti n coment2 kakak jg membuat cerita tmbah seru! lanjutkan sinopsisnya yaa ^^
fighting!
Masih sbar menunggu kuq unnie ..
ReplyDeleteHAp ! (҂'̀⌣'́)9 hAp ! hAp !
-indriie-
Qumawo atas sinopsisnya^^..sebenarx dri awal mba sy ikuti tpi baru sekarang muncul di bloq mba.. dri sinosis ini malah sy udah jatuh hati sm drakor ini.. yg semangaaat mba buat sinop ke2.. u teman2 juga harus
ReplyDeletesabar di bulan puasa ini pekerjaan sbagai ibu rmh tangga bertambah loh
faighting^^
hmmm betullll, aku juga sependapat
Delete#LIA
Para readers lbh sabar ya,kshn mba mumu jd terbebani.Yg sabar ya mba mumu hadapin komen kt2...apalagi ini bulan puasa.fighting...
ReplyDeletegomawo mba mumu.... selama ini jadi silent reader. bener2 gak tau terima kasih. drama yg ini emang ok bgt. gak usah buru2 nulisnya, "alon2 asal kelakon mba" pelan tapi pasti. semangaaat!!
ReplyDeleteDr pagi mpe maLem boLak baLik nunggu part 2....huhuhu:(
ReplyDeleteTapi aku sabar menanti kok.....
CeMungut mba mumu...
Jngan bosen buat sinopsis nya....
I Like I hear your voice SANGATT.....
_wiRa_
Semangat Ɣªά̲̣̣̣̥"̮:) mbak...akhirnya pertama kalinya komen...
ReplyDeletesemangat mb..,g usah dpikir komen yg negatif.,biarin aja reader yg ngmg g bener..,keep fi9ht n lanjut bwt sin0pny y..
ReplyDelete..li2s..,
assalamualaikum, maaf udah lma ngikutin bru smpet komen
ReplyDeletedri q kerennnnnn,,,, mantap ni drama suka dc ma so-Hye_soHa Hyesung
mb mumu mkasih ya sinopsisnya membantu aq bgt, suka ma dramanya,
suka juga gya nulisnya mb,
semangKa_^^
aq slalu dkung mb,
dtunggu sangat part 2 plus episode lanjutannya...
xixixi.... ky lg pd antrian sembako :p
ReplyDeleteudah yaa dmi kenyamanan bersama... jgn pd berantem...
mb mumu.. jgn jd bete yaaa...
smangat! :))
iiih...lucu gambar yg baru
ReplyDeletesuka mb.
-juL-
Mumu lanjut donk synopsis IHY nya
ReplyDeletemba senyum n semangat ya pasti tambah cantik dech... :) q ssuka bingung m orang yg suka ngomong negatif... Blog bagi q sama aja kaya rumah.. Datang ke rumah kan harus sopan...Y mba... rasanya baca komen yg bernada negatif tu mengganggu... Saling mendukung, mengerti dan menghormati meskipun kita tak mengenal satu sama lain tu kayanya lebih baik dech :) diburu2 tu menurut q rasanya g enak n kadang bikin kesel hehe....makasiih mbaaaa.. Loving you as always...
ReplyDeleteDari tadi kayaknya cewe2 semua yang komen... Aku mewakili cowo penyuka drakor juga mau komen ah,,, sist mumu, jngn hiraukan omngn2 negatif,,, di tunggu sinpsis2 berikutnya... Saya di blogmu ini merasa jadi park soo Ha,,,,=D =))º°˚˚°º=Dнåнå=))º°˚˚°º=D =))º°˚˚°º=Dнåнå=))º°,=D =))º°˚˚°º=Dнåнå=))º°˚˚°º=D =))º°˚˚°º=Dнåнå=))º°,=D =))º°˚˚°º=Dнåнå=))º°˚˚°º=D =))º°˚˚°º=Dнåнå=))º°,
ReplyDeleteDuh seru yah.. Sm q jg bolak balok terus dr kmarin tp g papa wlopin blum pos pasti ada alasan x wktu epiaode yg sblum x mbk mumu tlat post karna suami x plng mkin skarang ada hal yg lbih penting dan mendesak yg hrus d slesaikan.. Qt doain z moga mba mumu cpt kembali
ReplyDelete«««O:-) ;-)»»»»» fihting mbak
postingan selanjutnya ditunggu....
ReplyDeletesemangat
^_~
Gomawo mbak mumu. Semangat sm part 2 dan part part selanjutnya. Fighting!
ReplyDeletejadi makiin penasaran tangan siapa yang diduga tangannya joon guk? orang itu ya...errr bener bener licik
ReplyDeletemakasih ya sinopsisnya eonni ;)
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMaaf, gk sengaja ke remove pas lg baca.. Makasih ya.. :-)
DeleteDitunggu lanjutannya eonni...hwaiting~!!
ReplyDeleteahhhhhh knpa jd pnjang.....
ReplyDeleteruwet juga ceritany coba lnsng jadi
kalau mau nonton drama korea ini,langsung di download saja di http://filmdramakor.blogspot.com/2014/06/k-drama-i-hear-your-voice-2013-completed.html
ReplyDeleteGak pernah bosen liat sinopsis ini.. Gomaweo min^^
ReplyDelete