Sinopsis I HEAR YOUR VOICE Episode 13 - 2
Pagi hari saat
Hye-sung mengambil bajunya di kamar yang di pakai Soo-ha, dia melihat notes
yang ditempel Soo-ha di belakang pintu, “Dia berusaha sangat keras. Akankah membutuhkan waktu yang lama sampai
dia mendapatkan ingatannya kembali?”
Lalu telpon
berdering. Hye-sung berlari untuk menjawabnya. Namun begitu di jawab telponnya
terputus. Hye-sung tidak peduli dan bergegas mandi.
Soo-ha penasaran
dengan telpon yang berkali-kali masuk itu. Dia menelpon balik nomor yang tadi
telpon.
“Nomor yang anda tekan tidak dapat menerima panggilan. Silahkan cek
kembali nomor yang anda tekan.”
Soo-ha mencoba semua
nomor yang masuk, dan semuanya mendapat jawaban yang sama. Terakhir, ada yang
menjawab telpon Soo-ha.
Soo-ha: “Halo.
Dimana ini? Aku mendapat telpon dari nomor ini.”
Man: “Wow, keren.
Kau dapat menerima telpon dari telpon
umum?”
Soo-ha: “Nomor ini
dari telpon umum?”
Man: “Ya.”
Soo-ha mengambil
note: “Dimana ini? Telpon umum yang mana?”
***
Soo-ha bersama duo
polisi mendatangi telpon umum yang dimaksud pria itu.
Pakpol: “Jadi, kau
bilang menerima telpon dari telpon umum ini kan?”
Soo-ha: “Ya.” Dia
menyerahkan daftar nomor telpon yang masuk, “Ada beberapa nomor tidak valid
yang masuk, termasuk ini.”
Pakpol: “Nomor tidak
valid? Oh, lalu itu berarti ini semua
dari telpon umum? Mengapa telpon umum?
Lalu Pakpol Jaga
melihat CCTV di depan minimarket di seberang telpon umum. Mereka pun meminta
pemilik toko untuk menunjukan rekaman CCTV pada jam telpon masuk. Dan mereka
terkejut melihat Min Joon-guk tertangkap kamera.
Pakpol Jaga: “Cepat
laporkan hal ini pada Pimpinan. Bahwa Min Joon-guk menunjukan diri di Yeonjo.”
Pakpol bergegas
pergi.
Pakpol Jaga: “Min
Joon-gu, bajing*n ini. Mengapa dia menelpon?”
Soo-ha: “Untuk
memeriksa. Apakah Pengacara Jang masih tinggal di sana. Dia menelpon untuk
memeriksa.”
***
Soo-ha pulang ke
rumah Hye-sung dan mengepak baju-baju, make-up, sepatu, buku-buku, dan barang
lain milik Hye-sung ke dalam tas dan koper.
***
Hye-sung: “Apa yang
baru saja kau katakan?”
Pengacara Shin: “Aku
meminta tolong.”
Hye-sung masih tidak
percaya: “Siapa menolong siapa?”
Pengacara Shin: “Kau
menolongku.”
Hye-sung pada
Yoo-chang, “Yoo-chang, kau mendengarnya kan? Pengacara Shin memintaku untuk
menolongnya.”
Yoo-chang: “Ya. Aku mendengarnya
dengan jelas.”
Pengacara Shin
menunduk penuh harap.
Hye-sung melipat
tangannya, “Tunggu sebentar. Aku akan memikirkannya.”
Hye-sung berjalan ke
meja di tengah ruangan, duduk disana dan melipat lagi tangannya.
Hye-sung: “Kemari
dan beritahu aku. Jika terlihat bisa dikerjakan setelah mendengarnya, aku akan
melakukannya.”
Walaupun terlihat
sedikit kesal, Pengacara Shin mengambil berkasnya dan duduk di samping
Hye-sung, “Kau tahu kasus Hwang Dal-joong, kan?”
Hye-sung: “Ya, aku
tahu. Setelah dia keluar dari penjara dia menikam seseorang.”
Hye-sung lalu
memegang tenggorokannya, “Aku haus.”
Pengacara Shin
menyuruh Yoo-chang membeli minuman kaleng. Tapi Hye-sung tidak mau minuman dari
mesin.
Hye-sung: “Aku tidak
mau minuman kaleng, dan juga aku ingin sesuatu yang manis.”
Pengacara Shin
kesal, tapi tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti keinginan Hyw-sung. Dan
kembali menyuruh Yoo-chang.
***
Hye-sung dan
Pengacara Shin berdiskusi di dalam ruangan.
Hye-sung: “Jadi kau
ingin kasus Hwang Dal-joong sebagai sidang juri, dengan ku?”
Pengacara Shin:
“Ya.”
Hye-sung mengibaskan
rambutnya, “Aku sangat mengesankan di persidangan juri, kan?”
Pengacara Shin
mengakuinya, “Ya, kau membuat pengaruh yang kuat.”
Hye-sung: “Kalau
begitu, gambarkan dengan singkat tentang kasusnya.”
Pengacara Shin:
“Seperti yang kau ketahui, Hwang Dal-joong telah dipenjara selama 26 tahun
karena membunuh istrinya dan akhirnya di bebaskan. Setelah bebas dia pergi ke
rumah sakit, tapi dia bertemu istrinya yang bekerja di sana. Dia mengatakan
tidak punya pikiran untuk menikamnya pada mulanya. Tapi apa yang dikatakan
istrinya memprovokasi Hwang Dal-joong.”
Flashback.
Dal-joong bertemu
dengan istrinya. Mereka berdua sama-sama terkejut. Istrinya menjatuhkan vas
bunyanya hingga pecah.
Istri: “Maafkan aku.
Tapi itu pilihan terbaik. Aku tidak menyukaimu dan hutangmu. Aku tidak ingin
lebih lama hidup sebagai istrimu. Aku tidak mau membesarkan putriku dalam
hutang.”
Dal-joong: “Jadi,
kau memotong tanganmu sendiri dan memasukan aku ke penjara?”
Istri: “Pikirkan hal
itu dari sisi positifnya. Lebih baik bagimu berada di penjara daripada hidup
dengan hutang. Putri kita sekarang hidup di dalam rumah orang kaya tanpa
mengetahui siapa kita. Jika kau membesarkanya, dia tidak akan bisa tumbuh
seperti itu. Aku juga bisa bertemu dengan seseorang yang lebih baik daripada
kau—“
Dal-joong langsung
mencekik istrinya, “Apakah itu benar-benar yang harus kau katakan?”
Istrinya sudah
seperti akan kehabisan nafas. Dal-joong mengambil pecahan kaca vas bunga dan
mengacungkannya seakan hendak menikam istrinya.
(Ekspresi Dal-joong
keren banget di sini.)
Flashback end.
Hye-sung: “Jadi,
Hwang Dal-joong menghabiskan waktu 26 tahun di penjara untuk kejahatan yang
tidak dia lakukan?”
Pengacara Shin:
“Benar!”
Hye-sung: “Apakah
ini akan berhasil? Saat dia menikam seseorang yang sudah mati?”
Pengacara Shin
memegang kepalanya, “Aku juga tidak yakin. Bagaimanapun, di mata hukum dia
adalah orang yang sudah mati, tapi tetap saja dia orang yang bernyawa. Tapi,
Hwang Dal-joong mengatakan dia membunuh hantu dan mengajukan permohonan tidak
bersalah.”
Hye-sung: “Walaupun
kesempatannya tidak besar, aku pikir kita harus mencoba untuk mendapatkan
keputusan tidak bersalah.”
Pengacara Shin:
“Tapi sebelum itu, ada satu masalah.”
Hye-sung: “Apa?”
Pengacara Shin:
“Tidak ada bukti yang membuktikan bahwa korban memiliki hubungan dengan Hwang
Dal-joong. 26 tahun yang lalu dia mendapatkan identitas baru, jadi dalam
catatan dia benar-benar orang baru.”
Hye-sung: “Tunggu,
tapi jika kau memeriksa sidik jarinya kita akan tahu kebenarannya.”
Pengacara Shin
memegang kepalanya lagi, “Tidak ada sidik jari. Karena dia memegang banyak
barang yang sering dibersihkan saat bekerja, dan mereka bilang sidik jarinya
semua menghilang.”
Hye-sung: “Tunggu,
lalu bagaimana kita membuktikan dua orang ini adalah pasangan?”
Pengacara Shin:
“Jika kita menemukan putrinya dan melakukan tes DNA, mungkin itu akan
berhasil.”
Hye-sung: “Dimana
putrinya?”
Pengacara Shin:
“Itulah apa yang akan kita cari dari sekarang.”
Hye-sung kaget,
“Apa?!”
***
Hye-sung kembali
berputar-putar di pintu kantor, dan berpikir.
“Apapun alasannya dia menikam seseorang. Akankah aku bisa mendapatkan
keputusan tidak bersalah? Bagaimana kami akan menemukan putrinya?”
Tiba-tiba Soo-ha
datang dan menarik tangan Hye-sung.
Hye-sung
menghentikan langkah mereka, “Soo-ha!”
Soo-ha: “Mengapa kau
tidak menjawab telpon?”
Hye-sung: “Kau
menelpon? Ponselnya dalam keadaan ‘vibrate’ sejak aku di persidangan, aku kira
aku tidak mengetahuinya. Apa apa? Terjadi sesuatu?”
Soo-ha: “Min
Joon-guk menampakan diri di Yeonjo.”
Hye-sung nampak
terkejut, “Apa?”
Soo-ha: “Min
Joon-guk bahkan menelpon untuk memeriksa apakah kau masih tinggal di rumah itu.
Rumah itu sekarang berbahaya. Untuk saat ini jangan pulang ke rumah. Mulai hari
ini tinggalah di rumahku.”
Hye-sung: “Rumahmu?”
Hye-sung menggandeng
tangan Hye-sung dan mengajaknya pergi. Hye-sung masih terlihat syok dan tampak
melamun.
Mereka tiba di depan
gedung apartemen Soo-ha.
Soo-ha: “Nanti aku
akan memberi nomor telpon dan alamat tempat ini.”
Hye-sung masih juga seperti
orang linglung.
Gedung apartemen
Soo-ha ini, di pintu gerbangnya saja menggunakan password untuk membuka
pintunya.
Mereka masuk ke
dalam rumah. Hye-sung melihat sekitarnya, dan kemudian baru menyadari tangannya
di genggam Soo-ha, (sejak dari kantor lho..) dan melepaskannya.
Soo-ha: “Gedung ini
memiliki meja depan (resepsionis/keamanan) dan setiap lorong memiliki CCTV. Ini
harusnya lebih aman daripada di rumahmu. Min Joon-guk juga sepertinya tidak
mengetahui tempat ini, jadi tinggal dulu disini untuk sekarang.”
Hye-sung: “Apa
polisi sudah tahu?”
Soo-ha: “Ya. Mulai
hari ini, mereka mengatakan mereka akan mulai mencari di daerah itu.”
Hy-sung menatap
Soo-ha, dan Soo-ha membaca pikirannya, “Bagaimana jika Soo-ha mulai berpikir
untuk melakukan sesuatu yang buruk lagi? Dia akhirnya mendapatkan tempatnya
(tidak bersalah). Tapi, jika dia menyerang Min Joon-guk untuk membalas dendam…”
Soo-ha akan marah,
“Itukah masalahnya—“ tapi tidak jadi, hampir saja ketahuan..
(mungkin Soo-ha
berpikir ternyata Hye-sung dari tadi melamun, karena mengkhawatirkan Soo-ha
akan melakukan sesuatu pada Joon-guk.)
Soo-ha menunjuk
koper, “Aku mengemas beberapa barangmu. Jika kau membutuhkan sesuatu aku akan
mengambilkannya besok.”
Hye-sung: “Tidak
apa-apa. Jika aku dalam bahaya makan kau juga sama. Jangan pergi.”
Soo-ha: “Aku akan
menemui polisi, jaksa, dan Pengacara Cha, dan meminta bantuan. Aku tidak akan
mengatasinya sendirian, jadi jangan khawatir.”
Hye-sung: “Baiklah…. Aku lapar. Apa kau punya sesuatu untuk di makan?” Hye-sung berjalan ke dapur.
Hye-sung: “Baiklah…. Aku lapar. Apa kau punya sesuatu untuk di makan?” Hye-sung berjalan ke dapur.
Soo-ha: “Tidak, ada
tapi tidak akan cukup. Haruskan aku pergi ke warung?”
Hye-sung membuka
kulkas dan melihat makanan yang ada di dalam.
Hye-sung: “Ini cukup
untuk membuat sesuatu. Tunggu sebentar, aku akan membuat sesuatu.
Hye-sung membuat
nasi campur seperti biasa. Soo-ha tersenyum melihatnya.
Soo-ha: “Apakah ini
makanan anjing lagi?”
Hye-sung sedikit
kesal, “Jangan minta lagi setelah makan.”
Hye-sung akan
memakan nasinya dengan centong nasi, tapi di ambil Soo-ha dan ditukar dengan
sendoknya. (so sweet..)
Hye-sung tersenyum.
Sesaat sebelum dia
memasukan nasi ke mulutnya, dia tersadar.
Hye-sung: “Soo-ha,
apakah kau sudah mendapatkan ingatanmu kembali?”
Mata Soo-ha
membesar, “Apa? Tidak. Kenapa?”
Hye-sung: “Kau baru
saja mengatakan ‘makanan anjing lagi.’ Tidakah itu berarti kau mengingat
makanan najing dari sebelumnya?”
Soo-ha berusaha
mencari-cari alasan, “Aku memakan makanan yang sama saat makan siang. Karena
itu aku mengatakan ‘lagi’. “
Soo-ha menelan
makanannya cepat, “apakah kau juga makan ini?”
Hye-sung masih
nampak bingung dan curiga, “Dia tidak
akan berbohong padaku. Dia bukan orang yang seperti itu.”
Hye-sung kemudian
melanjutkan makannya. Soo-ha yang tahu pikiran Hye-sung tadi menatap Hye-sung
dengan perasaan bersalah.
***
Min Joon-guk berada
di sekitar rumah Hye-sung, dia berusaha menghindari CCTV yang terpasang disana.
Ada mobil patroli polisi lewat, dia bersembunyi di balik pohon.
Kemudian dia
mengintip ke rumah Hye-sung yang terlihat gelap.
Joon-guk: “Dimana
semua orang bersembunyi?”
***
Do-yeon sedang di
tempat latihan golf bersama ibunya. Dia nampak tidak bersemangat dan kemudian
duduk.
Nyonya Seo
menghampirinya, “Kenapa? Apakah kau tidak sehat hari ini? Apa yang terjadi?
Apakah ada sesuatu yang mengganggumu?”
Do-yeon: “Ibu, kau
tahu tentang kasus Hwang Dal-joong, kan? Ayah menghubungi pimpinan untuk
mengalihkan kasusnya orang lain.”
Nyonya Seo: “Ayah?
Mengapa?”
Do-yeon: “Aku tidak
tahu. Dia tidak mau memberitahu saat aku menanyakannya.”
Nyonya Seo: “Ini
aneh. Saat kita membicarakan Hwang Dal-joong, dia bersikap sangat agresif.”
Nyonya Seo kemudian berpikir dan teringat sesuatu, “Tunggu..mungkinkah itu
dia?”
Do-yeon: “Apa
maksudmu dengan dia?”
Nyonya Seo: “Setelah
dia menjadi hakim, kasus pertamanya ada masalah. Itu kasus pembunuhan dengan
korban adalah istrinya, tapi aku pikir terdakwanya mempunyai nama yang sama.”
***
Do-yeon di kantornya
mencari dan mempelajari informasi
tentang kasus yang dibicarakan ibunya. Dia menemukan sesuatu dan tampak
berpikir.
***
Pengacara Shin dan
Hye-sung pergi ke panti asuhan tempat Hwang Ga-in (anak Dal-joong) di titipkan.
Pimpinan panti sedang
mencari data Hwang Ga-in di berkas, dan akhirnya menemukannya.
Pimpinan: “Ini
sepertinya tidak mungkin (ditemukan).”
Pengacara Shin:
“Mengapa?”
Pimpinan: “Dia di
adopsi, dan orang yang mengadopsinya mengatakan untuk tidak memberitahukan
identitas mereka.”
Pengacara Shin:
“Seorang teman sangat putus asa mencarinya. Ini hanya satu-satunya cara agar
kami bisa menyelamatkan teman itu.”
Pimpinan: “Maafkan
aku. Ini aturannya. Jadi aku tidak akan pernah memberitahumu.”
Pimpinan seperti
tahu apa yang ada di pikiran Hye-sung. Dia mempertahankan berkas yang akan
diambil Hye-sung, dan menatapnya.
Hye-sung mengajak
Pengacara Shin pergi, “Ayo, dia bilang ini aturannya.”
Saat Hye-sung sudah
beranjak pergi, dia dengan cepat berbalik dan menyentuh berkas itu. Pimpinan
dengan cepat juga menahan kepala Hye-sung dan mengambil berkasnya.
(adegan ini lucu,
ngakak guling-guling liatnya.. ^^)
***
Kwan-woo ditemani
Yoo-chang sedang membuka website untuk melihat pengumuman hasil audisi Pembela
Umum. Kwan-woo gugup, dan Yoo-chang menenangkannya.
Yoo-chang: “Kau
mungkin lolos. Jika kau tidak lolos mereka tidak akan mengirim email padamu.
Cepat klik.”
Kwan-woo: “Aku
sangat gemetaran.”
Yoo-chang: “Ah, ayo
cepat klik.”
Jreng..jreng..klik.
duing…
Yoo-chang lebih
kecewa daripada Kwan-woo sendiri, dia sampai menghadap dinding.
Kwan-woo: “Ah, tidak
apa-apa. Aku bisa mencobanya lagi. Tapi, hampir saja. Aku di tempat kedua.”
Yoo-chang marah:
“Tempat kedua? Mengapa mereka menulisnya? Apakah mereka mencoba memprovokasi
mu?”
Tiba-tiba Soo-ha
datang, “Apakah kau gagal?”
Yoo-chang: “Oh, Park
Soo-ha. Apa yang membawamu kemari?”
Kwan-woo: “Hey, kau
tidak menyemangatiku dengan baik, kan? Apakah mungkin kau berdoa supaya aku
gagal, jadi aku tidak bisa dekat dengan Pengacara Jjang?”
Soo-ha: “Tidak
seperti itu, tidak lagi.”
Kwan-woo: “Apa?
Mengapa sikapmu berubah?”
Soo-ha: “Min
Joon-guk muncul di Yeonjo.”
Yoo-chang dan
Kwan-woo merasa kaget.
***
Hye-sung dan
Pengacara Shin sedang berjalan berdua dan berbincang.
Hye-sung: “Apa yang
harus kita lakukan? Apa kita akan menyerah seperti ini?”
Pengacara Shin: “Aku
akan mencobanya lagi. Aku akan menggunakan kata-kata daripada melompat seperti
seseorang.” (nyindir Hye-sung yang tadi mencoba mengambil berkas.)
Hye-sung: “Bicaramu
ramah sekali.”
Hye-sung melihat
jamnya, “Aku harus pergi ke pusat penahanan untuk konsultasi.”
Pengacara Shin:
“Setelah kembali, cobalah untuk mencari kasus yang mirip. Jika bukan dari
negara kita, cobalah dari Amerika.”
Hye-sung: “Aku
mengerti.”
Hye-sung melihat
Kwan-woo yang menghampiri mereka, “Pengacara Cha!”
Kwan-woo: “Pengacara
Jang! Kau akan pergi untuk konsultasi, kan? Ayo pergi bersamaku.”
Pengacara Shin: “Apa
kau juga ada konsultasi? Aku mendengar tidak ada kasus yang serius hari ini.”
Kwan-woo: “Aku akan
menjadi pengawal (bodyguard) Pengacara Jang.”
Pengacara Shin:
“Pengawal?”
Kwan-woo pada
Hye-sung: “Aku mendengar dari Soo-ha bahwa Min Joon-guk menampakan diri, benar
kan? Mulai sekarang, kemanapun kau pergi baik ke persidangan atau akan
konsultasi, hubungi aku. Jangan persi sendirian.”
Dan benar saja, Min
Joon-guk mengawasi mereka dari jauh.
***
Soo-ha berada di
depan gedung kejaksaan. Dia hendak menemui Do-yeon.
Do-yeon: “Ayah!”
Hakim Seo: “Oh, aku
tidak menduga akan bertemu denganmu disini. Kau tidak mempunyai jadwal
persidangan hari ini?”
Do-yeon tidak
menjawab pertanyaan ayahnya dan balik bertanya, “Apa yang kau bicarakan dengan
Kepala Jang?”
Hakim Seo: “Tidak
banyak alasan. Aku hanya datang berkunjung dan kami tidak sengaja bertemu.”
Do-yeon: “Tidak
seperti itu. Kau mungkin datang untuk memeriksa apakah aku benar-benar tidak
menangani kasus Hwang Dal-joong.”
Soo-ha melihat
ayah-anak ini berbicara.
Hakim Seo: “Aku
tidak pernah membuat permintaan itu.”
Do-yeon: “Jangan
mengelak dan beritahu aku. Mengapa aku tidak boleh menangani kasus Hwang
Dal-joong..”
Hakim Seo marah,
“Aku tidak pernah mengatakan itu.”
Soo-ha melihat mata
Hakim Seo dan membaca pikirannya dan terkejut, “Mungkinkah…”
Do-yeon: “Kau
mengatakan tidak pernah melakukannya, kan? Aku akan mengatakan kata-kata itu
dengan persis pada Kepala. Dan juga, aku akan kembali menangani kasus itu.”
Do-yeon melangkah
pergi, tidak menghiraukan panggilan ayahnya.
Hakim Seo nampak
berpikir dan khawatir. Soo-ha kembali membaca pikirannya.
***
Malam di kantor
pengacara. Hye-sung sedang manandai berkas-berkasnya. Kemudian Soo-ha datang
untuk menjemput.
Hye-sung:
“Sekolahnya sudah selesai? Tunggu sebentar. Aku akan pulang setelah
menyelesaikan ini.”
Soo-ha: “Pelan-pelan
saja, karena aku akan menunggumu.”
Soo-ha duduk dan
mengeluarkan bukunya.
(Kamera fokus pada
buku itu, tapi aku gak ngerti buku apa.
Semacam buku persiapan untuk ujian.)
Soo-ha membaca
pikiran Hye-sung: “Saat aku bertemu
Pimpinan panti, pasti akan sangat bagus, jika Soo-ha ada disana dan membaca
pikirannya. Lalu kami akan menemukan dimana putri Hwang Dal-joong berada.”
Soo-ha tampak
bersalah, dan membaca pikiran Hye-sung lagi,
“Tidak, tidak. Lebih baik dia tidak memiliki kemampuan itu. Karena dengan
kemampuan itu dia memiliki waktu yang sulit.”
Hye-sung kemudian
bertanya pada Soo-ha, “Oh ya, Soo-ha. Apakah kau mengambil semua memo yang ada
di rumah ku? Yang ada di pintu.”
Soo-ha: “Tidak.”
Hye-sung berdiri,
“Hey, kau harus membawanya. Ayo kita pergi sekarang.”
Soo-ha menahan
Hye-sung dan membuatnya duduk kembali.
Soo-ha: “Nanti. Aku
akan mengambilnya nanti.”
Hye-sung: “Apa?
Oke.”
***
Soo-ha dan Hye-sung
duduk di halte menunggu bis. Soo-ha masih mempelajari bukunya, sementara
Hye-sung sedang melamun sambil menggigiti kuku jempolnya.
Soo-ha menolah dan
membaca pikiran Hye-sung, “Apa yang harus
ku lakukan? Aku harus menemukan putri Hwang Dal-joong apapaun yang terjadi.
Haruskah aku diam-diam menyelinap ke panti asuhan? Ah, jika saja aku seorang
jaksa, aku bisa meminta surat perintah. Tidak ada yang bisa di lakukan seorang
pengacara.”
Soo-ha mengingat
perkataan Hye-sung saat di pengadilan, “Kau
thu orang seperti apa kau ini kan? Untuk menjaga janji yang bahkan aku tidak
ingat, kau mencariku selama 10 tahun.”
Dan perkataan
Hye-sung semalam saat makan, “Dia tidak
akan berbohong padaku. Dia bukan orang yang seperti itu.”
Soo-ha menatap
Hye-sung, bimbang.
Hye-sung menoleh,
“Ada apa? Apa ada sesuatu yang ingin kau katakan?”
Soo-ha dalam hati, “Jika aku mengatakan kebenarannya, akankah
dia masih melihatku dengan cara yang sama?”
Soo-ha memalingkan
wajahnya, “Tidak, tidak ada.”
Hye-sung melihat ada
coretan pulpen di wajah Soo-ha.
Hye-sung menunjuk
pipinya, “Soo-ha. Di sini.”
Soo-ha tanpa
ekspresi, kemudian mengecup pipi Hye-sung.
Hye-sung: “Hey, aku
mengatakan ada bekas pulpen disini.”
Soo-ha: “Benarkah?
Aku pasti salah paham.”
Hye-sung tampak
canggung, apalagi dengan sikap Soo-ha yang biasa saja, “Apa itu…tiba-tiba.”
Soo-ha sepertinya
memang tidak terlalu sadar dengan yang dia lakukan. Dia masih terlihat bimbang,
memikirkan apa yang harus dia lakukan.
***
Duo pakpol sedang di
mobil dan berpatroli.
Pakpol: “Karena kita
berptroli di sekitar rumah Pengacara Jang, haruskan kita berpatroli di sekitar
rumah Park Soo-ha juga?”
Pakpol Jaga: “Tapi,
selain mereka, adakah orang lain yang akan di datangi Min Joon-guk?”
Pakpol: “Aku tidak
yakin. Jika harus ku katakan, mungkinkah itu Jaksa Seo Do-yeon? Terakhir kali
di persidangan, dia sangat memojokan Min Joon-guk.”
Pakpol Jaga: “Lalu,
setelah petroli di sekitar rumah Park Soo-ha, haruskah kita patroli di daerah
itu juga?”
Pakpol: “Baiklah.”
***
Kwan-woo berjalan
pulang dan mengirim sms pada Hye-sung, “Jika
kau pulang dengan selamat, kirimi aku sms.”
Kemudian dia melihat
seseorang di depannya yang sedang berdiri membelakanginya. Orang itu membawa
balok kayu, dan tangan kirinya seperti bukan tangan asli. Kwan-woo melipir
(bahasa apa tuh? ;p).
***
Hye-sung dan Soo-ha
sampai di rumah. Hye-sung sibuk mengirim
sms pada Kwan-woo.
Hye-sung pada Soo-ha
yang sebelumnya bertanya dengan siapa Hye-sung mengirim sms, “Karena kau
memintanya untuk menjagaku. Membuatku merasa tidak enak.”
Soo-ha menatap Hye-sung,
lalu berkata: “Aku ingin memberitahumu sesuatu.”
Hye-sung menjawab
tanpa menoleh, “Apa? Apa itu?”
***
Kwan-woo menurunkan
tasnya dan membuka kacamatanya. Dia membalut tangannya dengan dasi dan
menghampiri Joon-guk diam-diam. Sayang, tepat saat Kwan-woo berada di belakang
Joon-guk, ponselnya berdering, mungkin sms balasan dari Hye-sung, yang membuat
Joon-guk tersadar dan berbalik.
Joon-guk memukul
Kwan-woo dengan balok kayu sampai kayunya patah. Kwan-woo terjatuh. Dia
menendang Joon-guk dan berhasil menjatuhkannya. Saat Kwan-woo akan menahan
tangan Joon-guk, Joon-guk berontak, mencengkram dan menarik tangan Kwan-woo
dengan kuat, sampai Kwan-woo berteriak kesakitan.
Kwan-woo berdiri dan
hendak melawan lagi, namun Joon-guk lebih cepat dan menodongkan kayu yang
runcing pada Kwan-woo, membuat Kwan-woo tidak bisa berkutik.
Joon-guk: “Sudah
lama sekali, Pengacara Cha.”
Kwan-woo: “Aku tidak
tahu apa yang hendak kau cari tahu, tapi aku tidak bisa mengatakan apapun
padamu.”
Joon-guk: “Aku
datang bukan untuk mencari tahu sesuatu, tapi karena ingin mengatakan sesuatu
padamu.”
***
Hye-sung: “Apa yang
ingin kau katakan, yang membuatmu lama sekali mengatakannya?”
Soo-ha memantapkan
pilihannya, “Aku…tahu siapa putrinya Hwang Dal-joong.”
Hye-sung: “Benarkah?
Lalu siapa dia?”
Soo-ha: “Jaksa Seo
Do-yeon.”
Hye-sung: “Hey, apa
kau sedang bercanda?”
Soo-ha: “26 tahun
yng lalu, hakim untuk kasus Hwang Dal-joong adalah Seo Dae-suk. Tepat setelah
dia menjatuhkan hukuman pada Dal-joong, wanita itu muncul di hadapan Hakim Seo
Dae-suk.”
Hye-sung: “Wanita
itu? Maksudmu istri Hwang Dal-joong?”
Soo-ha mengangguk.
Flashback.
Hakim Seo baru saja
turun dari mobilnya di parkiran gedung. Ada seorang wanita yang menghadangnya.
Hakim Seo terkejut melihatnya.
Hakim Seo: “Kau
tidak meninggal?”
Istri Dal-joong:
“Untuk hidup, aku telah mati.”
Hakim Seo: “Ini
tidak berperasaan. Apa kau tahu apa yang baru saja kau lakukan? Kau membuat
suamimu menjadi seorang pembunuh.”
Istri Dal-joong: “Lalu,
apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku kembali dan mengaku? Aku tahu
bagaimana pentingnya keputusan ini untukmu.”
Istri Dal-joong
menunjukan surat kabar yang ada berita Hakim Seo tercetak, “Kau bahkan sudah
melakukan wawancara untuk Hakim terhebat dalam waktu ini dan dengan
kepribadianmu, aku juga tahu bahwa mengubah kaputusanmu adalah hal yang sulit
untuk di bayangkan. Aku datang karena aku ingin mengajukan permintaan. Jika kau
mengabulkan permintaan itu, aku akan menyembunyikan diri dan namaku sampai hari
dimana aku mati. Aku akan hidup sebagai orang yang tidak pernah ada di dunia.”
Hakim Seo: “Katakan
sesuatu yang berperasaan.”
Istri Dal-joong:
“Mengapa itu tidak berperasaan? Semua orang akan merasa nyaman jika pria itu
tetap di dalam penjara. Aku, kau, dan putriku.”
Hakim Seo terkejut,
dia seperti tidak mengetahuinya, “Putrimu?”
Istri Dal-joong:
“Kau tidak mempunya anak, kan? Dan kau sedang mencari untuk mengadopsi. Ambilah
putriku, Hakim. Itu adalah permintaanku.”
(I wonder, why she
known a lot about Judge Seo..)
Flashback end.
Soo-ha: “Hakim Seo
menerima permintaannya, dan anak itu adalah—“
Hye-sung: “Seo
Do-yeon.”
Soo-ha mengangguk.
Hye-sung terduduk,
“Itu tidak berperasaan. Merencanakan untuk merusak hidup seseorang itukah
sesuatu yang bisa dilakukan oleh seseorang? Hwang Dal-joong menghabiskan
separuh hidupnya membusuk di penjara.”
Hye-sung emosi.
Lalu tersadar,
“Bagaimana kau bisa tahu?”
Soo-ha duduk, “Saat
aku akan ke gedung kejaksaan, aku bertemu dengan Hakim Seo Dae-suk. Dan aku
melihat matanya.”
Soo-ha tidak berani
menatap Hye-sung.
Hye-sung: “Matanya?
Mungkinkah……”
Soo-ha: “Ya.
Kemampuan itu sudah kembali.”
Hye-sung terkejut
dan langsung berdiri.
Soo-ha melanjutkan,
“Dan ingatan.”
Komentar:
Penasaran dengan istrinya Dal-joong, bagaimana dia bisa merencanakan semuanya, sampai dia tahu celah yang bisa di masuki dari diri Hakim Seo.
Penasaran dengan istrinya Dal-joong, bagaimana dia bisa merencanakan semuanya, sampai dia tahu celah yang bisa di masuki dari diri Hakim Seo.
Setelah pergulatan
batin dan pertimbangan matang. Soo-ha akhirnya mengaku pada Hye-sung, dengan
mengambil resiko Hye-sung akan berubah sikap kepadanya. Mungkin Soo-ha juga
tidak ingin mengecewakan Hye-sung yang sangat percaya padanya, bahwa dia bukan
tipe orang yang suka ingkar janji juga berbohong.
terima kasih sudah menunggu.. harap dimaklumi jadwal pos yang tidak pasti, karena kadar mengantuk bulan puasa ini semakin meningkat. :)
ReplyDeletemin beneran deh di tunggu banget episod 14 nya. udah penasaran abiss. semangat!!
ReplyDeleteTerima ksih sinopx mba' mumu ditunggu sinop brikutnya ˆ⌣ˆ
ReplyDeletekak,, telat juga gak papa kali...yang penting jangan berhenti ditengah-tengah :D...tetep semangat chingu hwaiting :D
ReplyDeleteLama banget mbk baru keluar part 2 nya...
ReplyDeleteSmangat mbak
gomawo eonnie ^^
ReplyDeleteditunggu ep selanjutnya yahh
Mumu-shi semangat!
ReplyDelete@suhe
Setelah bolak balik ke blog eonnie dr kmrn akhirnya keluar juga part 2 nya.. Hwaiting eonnie.. episode 14 nya ditunggu Ƴɑ̤̥̈̊ªªªª. Gumawoyeo
ReplyDeleteMakasih mba mumu ... makin g sabar nunggu kelanjutannya :)
ReplyDeleteTetep semangat y mba :D
lanjutanny dtunggu eonni,, semangat^^
ReplyDeletethank you^^
ReplyDeletemakasiihh eonnie......love you so much,,,,menyempatkan diri membaca sinopsis ini disela-sela waktu belajar untuk ujian geometrii besok....makasiihh eonnie...
ReplyDeleteGumawo onnie, , maaf bru coment, , ,biasanya qu jadi silent readers. . .ni koment perdanaku,,hhhe
ReplyDeletelanjut trus onnie, , ,fightiNg. .
Cepet d lanjuut yaah. Bener" ga sabaar bangaet iniii. Hehehe....
ReplyDeleteGomawo eonni... :D
Smangat yaah, d tunggu klanjutannya. :D
lanjut ya eon,,,,,,,,ga sbr nunggu kelanjutannya,,,,,,
ReplyDeletejja,,,,jja,,, hwaiting,,,,!!!!
makasi postingan nya, makin menunggu. . . . .semangat ,ya. . . . . .
ReplyDeletebuat postingan selanjutnya.
Huaa .. Makinnn penasaran ma hub soo ha -hye sung selanjut nya ..
ReplyDeleteFighting ka mumuuuu (˘⌣˘)ε˘`)
-indri-
Good...
ReplyDeleteDtnggu kelanjutannya....
S̈є̲м̇ά̲пG̲ά̲τ (งˆ▽ˆ)ง
Sebelum baca,komen dulu deh...hahaha...1 hari bolak balik 5 x άϑά Ɓυ̲̣ɑ̤̈̊τ̩ ngecek lanjutannya sinopsis mbak mumu...habis penasaran B̲ª̲ª̲n̲gë̲ê̲é̲†....gomawo Ɣªά̲̣̣̣̥"̮:) mbak....ditunggu B̲ª̲ª̲n̲gë̲ê̲é̲† lanjutannya...tq
ReplyDeleteWow keren,,, hwaiting lanjut episode 14...
ReplyDeleteMakasih mba mumu.......:)
ReplyDelete_wiRa_
episode selanjutnya di tunggu ya.. makasih
ReplyDeleteahh harus jadi ah So Ha sama Hyesungnya hehehe
d tunggu lanjutannya mba mumu.....udah ngga sabar sama episode 14 nya....
ReplyDeletemakin seru ajja niihhh....
Akhirnya ada part 2. Semangat eonni!!!!!
ReplyDeleteMba mumu makasih sinopnya..ga sabar episode 14 nih..fighting mba:)
ReplyDeleteMba mumu makasih sinopnya..ga sabar episode 14 nih..fighting mba:)
ReplyDeletewahh tinggal nunggu episode 14nya nih!!! Fighting eonni! Jangan berenti di tengahtengah ya:)
ReplyDeleteceritanya bertambah tegang ya!!!
ReplyDeletewaduh...smakin menegangkan....walaupun akan ada tambahan episode smoga jalan ceritanya tidak amburadul...buat mbak mumu semangat ya...ku akan setia menunggu sinopsismu..:)
ReplyDeletemakasih ya mbak.....
ReplyDeleteudah mw nulis sinopsisnya
semoga ending 'a berakhir happy ending !!!
Ck, menanti episode 14..
ReplyDeletewaaaah
ReplyDeletemakin penasaran
gumawo eonni mumu, aku selalu ngecek post terbaru eon..
ReplyDeleteditunggu lanjutannya, fighting eon ( ^o^)9
gomawo eonniii,
ReplyDeletedi tunggu episode 14 nya :)
gomawo eonniii,
ReplyDeletedi tunggu episode 14 nya :)
gomawo eonniii,
ReplyDeletedi tunggu episode 14 nya :)
gomawo eonniii,
ReplyDeletedi tunggu episode 14 nya :)
gomawo eonniii,
ReplyDeletedi tunggu episode 14 nya :)
gomawo eonniii,
ReplyDeletedi tunggu episode 14 nya :)
gomawo eonniii,
ReplyDeletedi tunggu episode 14 nya :)
siap" yee semuanya, di preview episode 15 ada rumor yg blg kalo HS sama SH ternyata kakak adik, tp baru rumor jadi siap" aja nanti haha
ReplyDeletewah,,makin penasaran aja nih..^^
ReplyDeleteMumu-chan,,semangat!!
Mba.. Pengen tanya IHYV jadinya brp epis ya..??
ReplyDelete18
Deleteappaaaa??!!!!?????? rumor hye sung sama soo ha kakak adik?????? ittuuu beneran??????
ReplyDeleteahhhhhhhhhhhhhhhhh gaaaa setujuuu........!!!
maunya mereka jd couple ajja,udah cck bgt,sweet couple......
mwo soha dan hye sung kakak adek
ReplyDeleteNo0000000000
mau y mereka jdi couple
semoga rumor y g bener
trims ya mumu sinopnya ditunggu episode 14nya...^_^
ReplyDeletebtw emang beneran soo ha sama hye sung kakak adik..?? kalo beneran kecewa donk...
@paulina
thank you eonni buat sinopsis-sinopsisnya
ReplyDeletebtw, melipir itu apa y
klo benar soo ha adik pengacara jang aq malah lega, mereka malah gak bakalan pisah
persaudaraan kan juga bagian dari cinta
dari pada tiba2 mereka pisah gara2 pengacara jang n cha bakal merit
@rhinee89
Hi onnie... kenalin, aku reader baru. aku udah lama main ke blog onnie tapi baru sempet kenalan. aku suka drama ini dan aku harap onnie gak bosen bikin sinopsisnya, ya... hwaiting, onnie!!!!!!! :)
ReplyDeleteGomawo eonni, ditunggu episode selanjutnya. Fighting! :)
ReplyDeleteudah liat preview yg eps 15. Dan aku masih gaktau itu bisa disimpulin kakak adik nya dari mananya. :-?
ReplyDeleteHaddeuh...galau ria! Udah hr rabo sinop ep 14 blm nongol...pa lagi spoiler ep15 n 16 nya...
ReplyDeletemumu-shi fighting! Pengunjung menanti....
@suhe
greget waktu soo ha nahan buat ngga kasih tau hye sung apa yang ia baca dari fikiran orang lain
ReplyDeleteGamsahamida
ReplyDelete