Sinopsis I HEAR YOUR VOICE Episode 15 - 1
Hye-sung: “Maafkan aku, Do-yeon.”
Do-yeon mengatakan
bahwa Hye-sung mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal. Tapi Hye-sung
mengingatkan bahwa ayah Do-yeon dan kepala jaksa menghalangi Do-yeon mengambil
kasus ini karena Hwang Dal-joong adalah ayah kandung Do-yeon.
Do-yeon yang masih
tidak terima menyuruh Hye-sung untuk pergi. Tapi Hye-sung tidak mau. Sampai
akhirnya Do-yeon yang beranjak pergi dari sana, dan dihadang Hye-sung di depan
pintu.
Hye-sung: “Do-yeon,
ini adalah tentang ayahmu.”
Do-yeon: “Nama ayahku
adalah Seo Dae-suk. Aku hanya punya satu ayah.”
Hye-sung meninggikan
suaranya, “Hwang Dal-joong adalah ayah biologismu. Orang yang kau percayai
sebagai ayahmu, memasukan ayah biologismu ke dalam penjara untuk 26 tahun.”
Do-yeon mengatakan
becandaan Hye-sung sudah keterlaluan. Hye-sung dengan suara pelan meminta
pertolongan Do-yeon.
“Cepat Pergi!” emosi
Do-yeon memuncak.
Episode 15
I’m Not Going to Ruin Anything
Soo-ha menyiapkan es
batu untuk mengompres pipi Hye-sung yang di tampar oleh Do-yeon. Hye-sung
mengatakan saat Do-yeon menamparnya, dia melihat bintang di depan matanya,
matanya berkunang-kunang.
Soo-ha: “Dan kau
hanya berdiri dan menerimanya?”
Hye-sung: “Jika aku
membalasnya, maka aku akan sama seperti dia.”
Hye-sung telah
merenungkan akan menuntut Do-yeon dengan penyerangan atau tidak, tapi karena
dia merasa kasihan dengan situasi Do-yeon maka dia menahannya.
Hye-sung merasa
kesakitan. Soo-ha bilang bekasnya akan menimbulkan memar. Hye-sung khawatir
karena besok banyak persidangan yang harus dia hadiri.
Soo-ha menanyakan
dimana rumah Do-yeon, dia akan menghukumnya. Dan Soo-ha meminta Hye-sung untuk
pergi bersamanya jika lain kali akan menemui Do-yeon lagi.
Hye-sung tersenyum:
“Soo-ha, kau mengingatkanku pada ibuku.”
Soo-ha: “Aku?”
Hye-sung: “Ya. Saat
aku pulang ke rumah setelah di pukul oleh seseorang, dia akan menanyakan di
mana rumah mereka sambil mengambil gagang sapu. Seperti apa ibumu?”
Soo-ha: “Ibuku?”
Hye-sung: “Ya. Aku pikir
kau belum pernah menceritakan tentang ibumu sebelumnya.”
Soo-ha diam saja.
Hye-sung bertanya apakah dia tidak sopan menanyakan hal itu, dan dijawab iya
oleh Soo-ha. Hye-sung pun berjanji tidak akan menanyakannya lagi.
***
Detektif Kang
dibangunkan oleh rekannya, karena sekarang giliran dia berjaga.
Detektif Kang
mengeluh sambil mengantuk: “Kapan pengintaian ini akan berakhir? Seluruh
tubuhku rasanya patah-patah.”
Detektif 1: “Sebelum
kita dapat menangkap bajing*n itu, Min Joo-guk, aku pikir kita akan mati duluan
karena kelelahan ini.”
Detektif Kang mengeluh
lagi, dia mengharapkan Min Joon-guk segera menapakan diri, dan jika saja dia
mengetahui rencananya.
Beralih ke gedung
aparteman kumuh, atau sepertinya gedung yang terbengkalai. Tampak seorang pria
sedang mengerjakan sesuatu di mejanya dengan penerangan lampu kecil. Pria itu
sedang memasukan kertas artikel pada sebuah amplop. Tangan kirinya tidak ada,
dan memang benar dia adalah Min Joon-guk. With new look.”
***
Do-yeon sedang
menyiram tanaman di halam rumahnya. Dia teringat percakapan dengan ayahnya yang
baru bertemu dengan kepala jaksa, ayahnya yang menentangnya mengambil kasus
Hwang Dal-joong. Dan juga kata-kata Hye-sung terakhir yang mengatakan bahwa
alasan Do-yeon ditentang adalah karena Do-yeon anak kandung Hwang Dal-joon.
Do-yeon juga
mengingat kenangan masa remajanya, saat ayahnya lebih memilih percaya pada
Hye-sung. Dan kejadian saat ayahnya menutup jendela di depan matanya. Seolah
dia bukan darah dagingnya. dan saat ayahnya menegurnya karena kalah di persidangan oleh Hye-sung.
Do-yeon kemudian
menemui ayahnya di ruang kerjanya.ndo-yeon mengatakan pada ayahnya bahw
Hye-sung menemuinya dan mengatakan sesuatu yang menggelikan dan memintanya
melakukan tes DNA untuk menemukan putri Hwang dal-joong.
Tanpa di duga, Hakim
Seo yang sangat terkejut bertanya dengan cepat apakah Do-yeon melakukannya atau
tidak.
Do-yeon juga
terkejut, dengan reaksi ayahnya yang seperti itu, berarti ayahnya membenarkan
bahwa dia anaknya Hwang Dal-joong. Mata Do-yeon berkaca-kaca.
Do-yeon: “Ayah. Aku
pikir saat aku mengatakan ini padamu, kau akan mengatakan bahwa ini
menggelikan. Dan menyuruh membawa Hye-sung sehingga kau bisa memarahinya.”
Hakim Seo tersadar
jika dia sudah kelepasan bicara.
Do-yeon: “Biasanya,
itulah yang dilakukan oleh banyak ayah.”
Do-yeon lalu ke luar
dari ruangan ayahnya. Dia berjalan sambil melamun. Ada ibunya yang dengan ceria
memintanya untuk mencuci muka karena akan memberikan masker wajah. Do-yeon
langsung berbaring di pangkuan ibunya. Ibunya heran dan bertanya mengapa
Do-yeon seperti ini tiba-tiba.
Do-yeon: “Tetap
seperti ini. Hanya seperti ini.”
Nyonya Seo: “Tiba-tiba
melakukannya seperti ini. Ada masalah apa?”
Do-yeon: “Tidak
ada.”
Do-yeon menangis di
pangkuan ibunya. Dan ibunya mengelus sayang kepala Do-yeon, menenangkannya.
(sedih liat adegan
ini.)
***
Soo-ha bertanya pada
Hye-sung apakah Hye-sung akan menemui Do-yeon lagi. Mungkin jika dia bisa
membaca pikiran Do-yeon, dia akan mendapatkan petunjuk bagaimana meyakinkannya.
Hye-sung dan Soo-ha
berjalan bersama sambil membicarakan kasus Hwang Dal-joong. Soo-ha membuka
surat aneh yang ditujukan padanya. Dia membukanya dan terkejut. Isinya adalah
artikel tentang transplantasi jantung 11 tahun yang lalu, dengan repoter yang
menulisnya Park Joo-hyuk (Ayah Soo-ha). Soo-ha berhenti berjalan.
Hye-sung akhirnya
sadar bahwa Soo-ha tidak di sampingnya, tertinggal di belakang. Hye-sung
menghampiri Soo-ha dan bertanya apa yang sedang di baca Soo-ha. Soo-ha
buru-buru memasukannya ke dalam tas dan mengatakan itu bukan apa-apa.
Soo-ha lalu
menggandeng Hye-sung berjalan. Di belakang detektif mengikuti mereka. Soo-ha
menoleh sebentar ke belakang, seolah menenangkan diri sendiri karena ada yang
menjaga mereka.
***
Di kantor, Hye-sung
berdiskusi dengan Pengacara Shin dan Kwan-woo. Pengacara Shin bertanya apakah
Hye-sung sudah bertemu dengan putrinya Hwang Dal-joong. Hye-sung mengatakan
sudah tapi putrinya tidak mempercayainya, dan bahkan jika di percaya, dengan
kepribadiannya dia tidak tampil. Dia hidup di rumah yang bagus, mungkin dia
tidak mau kehidupannya di ganggu.
Yoo-chang membagikan
surat pada tujuannya masing-masing, dan bertanya siapa putrinya Hwang
Dal-joong. Pengacara mengatakan Yoo-chang tidak perlu tahu.
Pengacara Shin: “Lalu,
haruskan aku menemuinya sekali dan mencoba untuk meyakinkannya?”
Yoo-chang bilang itu
tidak mungkin. Lalu Kwan-woo bertanya bagaimana jika mereka menemui teman Hwang
Dal-joong. Pengacara Shin mengatakan mereka sudah melakukannya, dan jika
putrinya tidak mau tampil, hanya dengan testimoni dari temannya mereka akan
membuktikan bahwa Jeon Young-ja dan Son Chae-ok adalah orang yang sama.
Yoo-chang menyela
dan mengatakan bahwa itu tidak akan membuat mereka percaya 100%.
Yoo-chang: “Jika
mereka adalah teman dari terdakwa, aku yakim jaksa akan mencurigai mereka. Dan
Jaksa akan mengatakan untuk membaca bukti yang meyakinkan.”
Pengacara Shin marah
dan membentak Yoo-chang, “Hey! Kau berada di pihak siapa?!”
Yoo-chang pun
kemudian menjauh.
Hye-sung membuka
surat untuknya, dan lama sekali menatapnya (mungkin membacanya). Kwan-woo juga
membaca suratnya dan terkejut. Isinya sama dengan surat yang ditujukan pada
Soo-ha. Dan ternyata isi surat Hye-sung juga sama. Hye-sung yang tidak sadar
mrngira itu surat yang salah alamat.
Hye-sung menyimpan
surat itu di atas meja. Dengan hati-hati Kwan-woo mengambilnya saat Hye-sung
sedang lengah berbicara dengan Pengacara Shin.
Kwan-woo buru-buru
keluar menemui salah satu detektif yang merupakan sunbaenya (belum tahu
namanya). Kwan-woo memberikan ampol surat tadi pada sunbaenya itu. Kwan-woo berpikir
Min Joon-guk mengirimnya. Kwan-woo meminta tolong mencari tahu lebih banyak
dimana surat ini diberi stempel pos. Awalnya detektif menolak, tapi akhirnya
menyetujuinya karena Kwan-woo merajuk seperti anak kecil.
***
Soo-ha mengantar
Hue-sung sampai di dalam kantor.
Soo-ha berhasil
lolos dari ujian GEDnya dengan nilai 98. Hye-sung kaget, dan ternyata dia hanya
memperoleh nilai 84. Hye-sung merasa malu.
Saat Soo-ha akan
pergi dia berpapasan dengan Do-yeon. Soo-ha bertanya apa yang dilakukan Do-yeon
disana dan mencoba membaca pikirannya. Soo-ha lalu mengikuti Do-yeon yang berjalan
menuju kantor Hye-sung.
Hye-sung refleks
memegang pipinya saat melihat Do-yeon. Do-yeon mengatakan ingin berbicara
dengan Hye-sung berdua saja. Hye-sung pun mengajak Do-yeon ke ruangan
konsultasi.
Yoo-chang yang
penasaran akan menguping, tapi di tahan Pengacara Shin yang mengajaknya keluar.
Yoo-chang protes karena Soo-ha juga ada di sana. Pengacara Shin pun mengajak
Soo-ha, tapi Soo-ha bilang dia sudah tahu apa yang akan mereka bicarakan, jadi
Pengacara Shin membiarkannya. Pengacara Shin menyeret Yoo-chang keluar.
Do-yeon terlihat
pucat, dia bertanya pada Hye-sung: “Hal itu, dari siapa kau mendengarnya?
Katakan padaku apa dasarnya kau mengatakan itu.”
Hye-sung: “Ada
seorang saksi. Dan aku tidak bisa memberitahukannya padamu sekarang. Kau juga
telah mengambil beberapa kesimpulan, kan? Itukah mengapa kau datang kemari?”
Do-yeon: Tidak
seperti itu. Ini karena ada sesuatu yang harus ku katakan.”
Hye-sung:
“Katakanlah, aku akan mendengarkan.”
Do-yeon: “Apa yang
kau katakan sebelumnya sangat mustahil dan tidak masuk akal. Bagaimanapun, jika
saja…sungguh hanya jika saja, jik kata-katamu benar, ayahku tidak melakukan
kesalahan.”
Hye-sung: “Ayah?
Ayah yang mana?”
Do-yeon mengebrak
meja, “Aku hanya punya satu ayah. Itu hanya kasus di masa lalu dan tidak akan menjadi
masalah.”
Hye-sung: “Hwang
Dal-joong menginginkan permintaan maaf dari ayahmu.”
Do-yeon: “Kau
yakinkan dia. Bagaimanapun, jika hasil persidangan salah, itu bukan karena
hakim, tapi kesalahan jaksa yang tidak memeriksa kebenaran dengan baik dan pengacara
yang tidak membela dengan baik.”
Hye-sung menutup
matanya sebentar, “Aku tidak mengatakan bahwa hasil persidangan salah. Aku
mengatakan apa yang ayahmu lakukan setelah persidangan yang salah.”
Do-yeon: “Setelah
persidangan?”
Hye-sung: “Ini
mungkin menyakitkan, tapi tolong dengarkan. Mengatakan ini juga sangat sulit
untukku dan membuatku merasa kasihan padamu. Tapi karena ini kebenarannya, aku
pikir kau harus tahu.”
Do-yeon: “Berhenti berpura-pura
bahawa kau simpati padaku, karena itu tidak tulus. Potong bagian itu dan
langsung ke intinya.”
(Do-yeon ah…Hye-sung
tulus koq…)
Hye-sung lalu
menceritakan bahwa Jeon Young-ja menemui Hakim Seo setelah persidangan, dan
meminta sesuatu pada Hakim Seo yaitu untuk mengdopsi putrinya sebagai ganti
dari dia yang akan menghilang sehingga reputasi Hakim Seo terjaga.
Hye-sung: “Putri
itu, adalah kau.”
Do-yeon menitikan
air mata dan menganggap Hye-sung gila karena sudah mengarang cerita seperti
itu. Hye-sung menyangkal dengan mengatakan bahwa Hakim Seo lah yang aneh,
dengan mengadopsi anak terdakwa, apakah itu dinamakan kebajikan.
Do-yeon meminta
Hye-sung untuk berhenti bicara.
Do-yeon yang sedari
tadi seperti merenungkan kata-kata Hye-sung, menampar Hye-sung (lagi), “Aku sudah
bilang jangan mengatakan apa-apa lagi!”
Soo-ha yang berada
diluar terkejut mendengarnya dan langsung masuk ke dalam.
“Kelakuan macam apa
ini?!” Soo-ha mencengkran tangan Do-yeon dengan marah.
Soo-ha meminta
Do-yeon untuk meminta maaf. Do-yeon tidak mau dan berteriak menyuruh Soo-ha
melepaskan tangannya. Soo-ha membaca pikiran Do-yeon.
“Ayah. Ayah! Tolong katakan bahwa ini tidak benar, ayah.”
Kata-kata yang sama
yang pernah Soo-ha ucapkan saat dia mengetahui dari Min Joon-guk bahwa ayahnya
lah penyebab semua yang terjadi.
Soo-ha melepaskan
cengkraman tangannya pada Do-yeon, dia mengerti apa yang dirasakan Do-yeon.
Do-yeon pun pergi.
Hye-sung panik dan
meminta Soo-ha untuk mengejarnya. Hye-sung juga akan keluar, tapi ditahan oleh
Soo-ha.
Soo-ha: “Biarkan dia
pergi.”
Hye-sun: “Kami belum
selesai bicara. Orang itu, Seo Dae-suk harus meminta maaf pada Hwang Dal-joong.
Aku harus meyakinkan Do-yeon.”
Hye-sung akan keluar
lagi, Soo-ha memegang pundak Hye-sung.
“Pelan-pelan. Dia
pasti merasa dunianya tiba-tiba runtuh. Dia baru saja mengetahui kesalahan yang
dibuat ayahnya, yang sangat dia percayai selama lebih dari 20 tahun, bagaimana
bisa dia menerimanya seketika? Beri dia waktu, pelan-pelan. Beri dia waktu
untuk berpikir.”
(ini pasti kata
hatinya Soo-ha juga…)
Hye-sung mengatakan
sudah tidak ada maktu tersisa untuk Hwang Dal-joong. Hye-sung menanyakan
mengapa Soo-ha tiba-tiba berada di pihak Do-yeon.
“Mengapa berulang
kali kau mengatakan untuk mengubur kebenaran?” Hye-sung emosi.
Soo-ha: “Aku tidak
mengatakan bahwa kau harus mengubuu kebenaran. Aku memintamu untuk melihat
kondisi orang itu dulu.”
***
Do-yeon mengendarai
mobilnya dengan perasaan kesal, marah, sedih, tidak percaya dengan apa yang baru
saja di dengarnya, dan juga mengutuk Hye-sung.
Do-yeon lalu
mengingat pertemuan pertamanya dengan Hwang Dal-joong saat menangani kasus Min
Joon-guk membunuh ibunya Hye-sung. Do-yeon tahu bahwa Hwang Dal-joong
kehilangan putrinya saat masuk penjara.
Do-yeon menepikan
mobilnya. Dia menangis tertahan dan memukul-mukul dadanya.
(ikut nangis liat
adegan ini, aku tahu rasanya nangis karena ada menyesakan dada. T.T)
***
Hye-sung dan Soo-ha
sampai di rumah. Hye-sung masuk ke dalam kamarnya dan meminta waktu bicara
dengan Soo-ha, tanpa bertatapan karena Hye-sung punya banyak pikiran kasar.
Soo-ha menyetujuinya, maka bicaralah mereka dengan dibatasi pintu kamar.
Hye-sung: “Apa kau
sungguh berpikir bahwa Do-yeon benar?”
Soo-ha: “Kesalahan
apa yang dilakukan Seo Do-yeon?’
Hye-sung merasa
Soo-ha berada di pihak Do-yeon.
Soo-ha: “Bukankan
ayahnya yang melakukan kesalahan? Dan karena dia tidak bisa mempercayainya maka
dia bertingkah seperti itu.”
Hye-sung: “Walaupun
dia percaya, dia mungkin tetap akan bersikap seperti itu. Seo Do-yeon 100% pasti akan berada di pihak ayahnya.”
Mimik wajah Soo-ha
berubah, “Dia putrinya, kan? Sebagai anaknya, bagaimana mungkin dia tidak
mempercayai ayahnya.” (isi hati Soo-ha
juga sepertinya)
Hye-sung: “Maka,
Do-yeon akan menjadi seperti ayahnya.”
Soo-ha terkejut
dengan jawaban Hye-sung, “Apa?”
Hye-sung: “Bersikap
diam dengan apa yang telah dilakukan ayahnya, itu berarti bahwa dia setuju
(simpati) dengannya. Aku melihat mereka berdua sama persis.”
Soo-ha terpukul
dengan kata-kata Hye-sung.
Hye-sung terus
mengatakan bahawa dia tidak mengerti Do-yeon. Ini bukannya ada perbedaan antara
Do-yeon dan dirinya, tapi Do-yeon hanya salah tentang ini. Dan ternyata Soo-ha
sudah tidak ada di balik pintu, Hye-sung kesal.
Soo-ha duduk di
kamarnya, merenungkan perkataan Hye-sung barusan dan juga mengingat saat
Joon-gu mengatakan dia membunuh ayah Soo-ha karena ayah Soo-ha membunuh
istrinya.
***
Do-yeon memasuki
ruang kerja ayahnya di rumah. Dengan sedih dia melihat piagam dan sertifikat
yang di dapatkan ayahnya yang terpajang di rak. Do-yeon juga menatap kursi
kosong ayahnya. Do-yeon tampak sedang memikirkan sesuatu. Lalu dia melihat
sertifikat kelulusannya menjadi Jaksa yang di sandingkan dengan milik ayahnya.
***
Soo-ha memeriksa
kotak suratnya lagi, dan menemukan surat aneh itu lagi. Kali ini tentang rumah
sakit terbaik yang melakukan transplantasi jantung yang mementingkan keseamatan
pasien. Dan reportenya, masih ayah Soo-ha, Park Joo-hyuk.
Lalu Hye-sung keluar
dengan penggunakan topi lebar yang pernah dia gunakan 11 tahun lalu, untuk
menutup wajahnya. Soo-ha heran, dan bertanya apakah Hye-sung menggunakannya
untuk menghindari matanya, yang di-iya-ka oleh Hye-sung. Orang-orang melihat
Hye-sung dengan aneh dan tertawa.
Hye-sung juga
kesulitan saat mencari dompetnya di dalam tas dan ditegur oleh penumpang lain.
Hye-sung masih menggunakan penutup itu sampai di depan gedung. Lalu datang
Kwan-woo menyapa mereka. Kwan-woo mengatakan Hye-sung seperti Dark Vader dalam
Star Wars.
Hye-sung sedikit
mengangkat penutupnya saat berbicara dengan Kwan-woo, dan mengajak Kwan-woo
untuk segera masuk. Tapi Kwan-woo meminta Hye-sung duluan saja, karena ada yang
ingin dia bicarakan dengan Soo-ha.
Kwan-woo menunjukan
foto-foto dari CCTV, foto Min Joon-guk. Soo-ha terkejut.
Kwan-woo: “Beberapa
waktu yang lalau, Pengacara Jang dan aku menerima surat tanpa nama dan alamat
pengirim. Jadi aku meminta detektif menyelidikinya, tanpa di ketahui Pengacara
Jjang. Mereka memeriksa setiap CCTV di dekat kantor pos dengan stempal pos yang
tercetak. Itulah yang muncul. Penyamarannya berbeda dengan saat terakhir kali
aku bertemu dengannya. Aku merasa kau harus tahu.”
Soo-ha mengatakan
bahwa dia juga menerima surat yang sama, dan menanyakan apakah Hye-sung
membacanya. Kwan-woo menjawab Hye-sung membacanya tapi Hye-sung sepertinya
tidak terlalu menyadari maksudnya. Kwan-woo menyembunyikan surat itu setelah
Hye-sung menerimanya.
Kwan-woo mengatakan
pada Soo-ha untuk tidak khawatir, karena mereka (Kwan-woo dan detektif) bisa
mengatasinya. Soo-ha mengucapkan terima kasih. Mereka pun berpisah.
Belum terlalu jauh, Soo-ha menyadari sesuatu,
“Mengapa kau melakuakn hal ini padaku?”
Kemudian dia
berbalik dan bicara dengan menatap Kwan-woo.
“Kau juga menyukai
Pengacara Jang, jadi mengapa kau terus menolongku? Apa kau sedang
mempertunjukannya sekarang? ‘aku pria baik, dengan karir yang bagus, orang tua
yang masih hidup, dan aku seseorang yang dewasa. Aku mempunyai semuanya. Jadi
seseorang sepertimu tidak bisa ikut bersaing.’ Apa kau sedang menunjukkan
kemurahan harimu?” Soo-ha mengatakannya dengan emosi.
Kwan-woo langsung
meninjunya, “Park Soo-ha, kendalikan dirimu. Dengan kelakuanmu seperti itu, kau
dengan bodoh membuatku terlihat menyedihkan. Pengacara Jang memilihmu dengan
tidak memberiku kesempatan. Jangan merasa cemas, lebih baik tunjukan padaku
alasan mengapa Pengacara Jang memilihmu. Berdasarkan apa yang kau lakukan
sekarang, aku tetap tidak mengerti (mengapa Hye-sung memilih Soo-ha).”
Kwan-woo
meninggalkan Soo-ha yang terdiam, berusaha memahami perkataan Kwan-woo.
***
Hye-sung bertemu
dengan Do-yeon. Hye-sung menutup kedua pipinya lagi. Do-yeon mengatakan pada
Hye-sung dia akan melakukan tes DNA itu dengan suatu syarat.
***
Di rumah sakit,
Do-yeon membiarkan perawat mengambil air liurnya untuk melakukan tes DNA.
***
Dal-joong:
“Maksudmu, kau menemukan putriku? Ga-yeon?”
(sebelumnya di sebut Ga-in)
Pengacara Shin
mengangguk, “Dia mengatakan akan melakukan tes DNA untukmu.”
Dal-joong terlihat
gembira, “Bagaimana dia? Apakah dia tumbuh dengan baik? Apakah dia baik hati?
Cantik?”
Pengacara Shin
tersenyum: “Ya, dia tumbuh menjadi orang yang cerdas dan cantik. Dia juga
berada dalam rumah tangga yang bagus.”
Dal-joong: “Kapan kau
bisa bertemu dengannya? Bisakah dia mengunjungiku?”
Pengacara Shin
menggenggam tangan Dal-jong. (I’m crying….)
“Itu akan sedikit
sulit.”
Dal-joong kecewa:
“Apakah dia tidak mau bertemu denganku?”
Pengacara Shin:
“Tidak, lebih dari tidak ingin… Ini sangat sulit untuk dia terima.”
Da-joong mencoba
memahami, “Tentu saja akan seperti itu. Seperti aku yang merindukannya, aku
berpikir putriku juga ingin menemuiku.
Kau hanya memikirkan diriku sendiri.”
Pengacara Shin
mengalihkan pembicaraan, “Dengan tes DNA putrimu, terdakwa akan terbukti
sebagai istrimu. Lalu kita dapat mengajukan berkas persidangan ulang. Dan juga,
persidangan mungki akan lebih menguntungkan untuk kita.”
Dal-joong terlihat
sedih, “Katakan pada putriku, aku berterima kasih.”
Pengacara Shin: “Tentu
saja, aku akan mengatakannya. Setelah hasil tes DNA keluar, berkas pengajuan
untuk persidangan ulang---“
Dal-joong: “Aku
mendengar keputusan untuk melakukan persidangan ulang sangat sulit. Kau tahu
aku tidak mempunyai banyak waktu tersisa.”
Pengacara Shin
meraih tangan Dal-joong dan menggenggamnya dengan erat, “Tapi tetap, kita akan
mengajukannya. Itu bisa saja lebih cepat daripada yang kita pikirkan.”
***
Soo-ha memeriksa
kotak pos di rumah atap Hye-sung, dia menemukan surat yang sama disana. Soo-ha melihat
ke sekeliling.
***
Kwan-woo memeriksa
artikel itu di internet, tentang tingkat keberhasilan transplantasi jantung di
Korea. Kwan-woo menemukan nama Profesor Woo Seong-shik dari Rumah Sakit
Universitas Se Gi.
Soo-ha juga melakukan
hal yang sama, menggunakan kata pencarian Profesor Woo Seong-shik, operasi
jantung, dan rumah sakit Universitas Century. Dia menemukan berita kematian
istri dari reporter Park Joo-hyuk (ibunya). Soo-ha lalu memandangi foto ibunya
di gantungan angel-nya.
Komentar:
Aku masih belum terlalu mengerti hubungan dari perkataan Joon-guk bahwa istrinya meninggal karena ayah Soo-ha.
Aku masih belum terlalu mengerti hubungan dari perkataan Joon-guk bahwa istrinya meninggal karena ayah Soo-ha.
Awalnya aku mengira
Joon-guk yang percaya dengan kata-kata ayah Soo-ha di artikel yang mengatakan
bahwa transplantasi jantung bisa berhasil. Kemudian istrinya yang menderita
sakit jantung pun menjalanioperasi itu, tapi ternyata gagal. Maka Joon-guk
menyalahkan ayah Soo-ha.
Tapi, kenapa ada
berita kematian istri ayahnya Soo-ha? Apakah dia dibunuh juga oleh Joon-guk? Atau
meninggal karena transplantasi jantung juga?
Kata-kata Kwan-woo
sangat menusuk hati. “Tunjukan padaku alasan Pengacara Jang memilihmu.” Wajar saja
Kwan-woo merasa kecewa dengan sikap Soo-ha, karena dia memang tulus membantunya
bukan untuk alasan lain. Dan dengan ego Soo-ha yang masih muda, wajar juga
kalau dia lebih mengutamakan emosinya, dan kesal karena Kwan-woo lebih terlihat
dewasa daripada dia.
Oya, apa ada yang sadar kalau sinopsis ini berbeda gaya? (cie..gaya...)
Aku
mengurangi percakapan langsungnya, seperti (miriplah..hehe) yang dibuat
recapers yang lain. Cara ini lebih cepar sih untukku menyelesaikan
sinopsis.
Bagaimana?
apakah tidak apa-apa jadi seperti ini? ataukah lebih nyaman seperti
sinopsis sebelumnya? tapi butuh waktu agak lama..
di tunggu dari tadi unnie.. hahaha
ReplyDeletetrimakasih sinopsisnya :D
Unnie, ayoo ayo part 2 episde 15nya aku tunggu..
DeleteSemangatt unnie :D
Lras-iyas
G usah dikuranin eonni..kyk biasanya ja..soalnya tu khas eonni yg bikin aq puas klo baca sinopnya eonni..hehehe jadi serasa nnton lngsung gtuuu.. gomawi eonni *_*
ReplyDeleteyupz...betul sekali eonni... aku setuju sama mbak Hesty, :) .
DeleteWalaupun kata eonni "butuh waktu lebih lama" tapi tetep lebih puas juga bacanya...
sama, aku jg setuju :-P
Deletegimanapun model sinopsisnya gomawo eonni, masih bisa paham kok ^_~
ReplyDeleteAmanda :))
Mau pake gaya penulisan yg lama atau baru ga masalah, ttp suka kok :)
ReplyDeletethanks sinopsisnya mb, ditunggu part 2 nya.
ReplyDeletebisa dimengerti tapi lebih suka gaya sinopsis yang lama. lebih terasa gitu. :D
hhehehehee...
@emang makanan :v
gomawo eonni... semangaaaat ditunggu sinopsis eps. 15 part 2 nya...
ReplyDeletemau gaya apa pun penulisannya, ttp gmpang dpahami n makasih bnyak eonni.. kalo g d sni dmn lg q bs ngikutin i hear your voice.. :)
Kayak yg biasanya aja..
ReplyDeleteKesannya lagi nonton dramanya langsung..
terima kasih!! ditunggu part 2 nya ya :D
ReplyDeletesuka sm gaya yg lama..
ReplyDeletelebih berasa seperti nonton langsung
tq very much..walo lama n susah,tetep smangat smp selesai ya
Mau gaya tulisanya yg lama atau yg sekarang itu gk masalah,,,
ReplyDeleteYg penting adalah mudah di mengertinya,bukan gayanya.
Smangat eonni, aku suka tulisannya yg sekarag, sinopnya jadi cpet slsai.
Fighting eonni
maaf mau tanya
ReplyDeletekok sya rasa endingnya ngegantung ya ?
ini smpe 16 episode kan ?
atau masih ada ep baru ?
ada yg bsa jelasin ?
Kayaknya tdi sempet liat ada penmbahan 2 episode jdi 18, tapii gak tauk deh.. Cek terus aja blognya eonni .
DeletePokoknya ditunggu part 2 nya eonni..
Semangat!
Laras-iyas
IHYV diperpanjang jadi 18 episode. Jadi masih ada 3 ep lagi. Minggu depan baru penayangan 2 ep terakhirnya. Jadi finalnya di 2 ep kedepan.
Deleteeonni gomawo ^^
ReplyDeleteditunggu part2 nya .. semangat !!!!
Makasih mba...
ReplyDeleteAku gak nyadar klo ada yang berubah sampai baca note dibawah. he...
Tapi selama ini aku suka semua tulisan mba. Klo versi banyak percakapannya itu jadi lebih detail. jadi setiap moment kerasa dan puas bacanya. hehe... (Wlo tahu nulisnya gak mudah).
Tapi klo dikurangi juga gak apa-apa, klo deskripsinya masih jelas. he...
Pokonya gaya nulis yang nyaman di mba aja. Aku dukung terus. semangat mba!
-Yumenas-
oh pantes filmnya ngegantung,makasih sinopsisnya
ReplyDeletekalo boleh milih sih ,,, lebih bagus dgn gaya penulisan lama..
ReplyDeleterasanya enak aja di bacanya.. pokoknya lebih enak, feel nya dapet..
tapi balik lagi ke penulisnya dong,
tapi walo gaya lama maupun gaya baru ,, tetep di tongkrongin kok blog nya..
q suka gaya yg ini :)
ReplyDeletehallo mba mumu
ReplyDeleteaku bner2 kepo banget sm drama ihyv ep 17 sm 18 , trus liat2 soompi , eh ada yg foto2 sdikit ep 17nya
ada gmbar2 soo hanya dirumah sakit trus ditahan2 sm suster aowwwwww itu buat aku takut banget , sda jg foto soo ha tanganya brdarah , aihhhh ga mau ada yg mati pemainya smoga mjg yg mati aja haha
mau kasih tau itu aja hehe =_=
Gaya tulisannya Ɣɑ̈Ώƍ mana Ǻzª boleh mbak, Ɣɑ̈Ώƍ penting mbak mumu nya semangat terus Ɓυ̲̣ɑ̤̈̊τ̩ sinop nya, れ tulisannya B!sǻ dimengerti...Ģ̃ɑ̤̈̊ªª>:/ sabaran nunggu part 2 nya...gomawo mbak mumu...
ReplyDeleteSuka sama gaya penulisan yg lama soalnya lebih detail.. Gomawo eonnie..
ReplyDeleteAish gk tega untuk episod 16, penulisnya kejam bgt, knp mesti hye seung yg diculik sm min joon gook,
ReplyDeleteSedih bgt ngeliat soo ha ngomong "kisah kami yg berlangsung selama 11 tahun menemui akhirnya"
*nangisbombay
T_T
Mungkin kah jntung stri min jon guk yg d donorkn tuk ibu so ha..mk nya MJG mnganggap ayh so ha yg mmbnuh istri ny... tbakan ja sih mbak..
ReplyDeleteGya pnulsan kyak gni enak jg mbak..
oenii aku stuju dengan kebanyakn comet diatas deh...
ReplyDeletelebih baik gayanya gak usah dirubah :D...
tapi apapun gayanya eonii yang terbaik kok :D
Pake gaya lama aja eonnie... :D
ReplyDeleteFIGHTIIINNNGGG!!! :D
Aku sukanya yang lama kalo lama tuh identik kaka banget, kak mumuzizi yang selalu bikin sinopsis secara mendetail banget dari tulisan maupun gambar ;), beda sama yang lainnya
ReplyDeleteThx ya sinopsisnya... (Pertama")
ReplyDeleteOpini ku mengenai artikel itu: mungkinkah mama soo ha menjalani operasi jantung dan gagal trus meninggal. Dan ynh menagani operasi tsb salah satunya adalah istri joon guk ??(gagal operasi belum jlas apa sebabnya) dan mungkin papanya soo ha menyalahkan istrinya joon guk ((??)) . Hm... Ini opini asal"an s. terlalu tinggi daya khayalku.^^
bikin penasaran nih lanjutannya. semangat, ya onnie nulisnya! :)
ReplyDeletegatau kenapa dari pas baca episode awal nympe eps 13 semangat banget,mungkin karena abis baca gu family book kali yaaah sekarang jadi biasa aja gaada gregetnya gitu pas ke IHYV tapi saya paling suka cara mumuzizi ngerecap sinopsis dari semuanya karena cara nyampeinnya kaya saya lagi nonton dramanya langsung FIGHTING!!!
ReplyDeletefighttng mbk :D
ReplyDeletenulis sinopsis nya..
klo aku sih suka klo mbk ngerecap kyk dulu aja.
Masalah yang belum terpecahkan juga mbak :( ceritanya bikin penasaran terus. . . ditunggu part 2'x :)
ReplyDeletelebih enakkan yg dulu mbak lebih bisa dimengerti n enak bacanya :) Terima kasih mbak mumu :)
sebelumnya gomawo noona ^_^ . tp kalo bisa sinopsisnya ditulis dengan detail seperti biasanya,,, kalo yg seperti ini ko' rasanya kurang berasa gregetnya,, semangat sampai episode 18 (end) ya,, aja aja ^o^
ReplyDeleteiya saya juga berpikir seperti itu jadi berasa kurang gregetnya..
Deletemakasih mumu...
ReplyDeleteditunggu bgt part 2 nya ^_^
Mksh mumu....
ReplyDeleteQ Ĵϋƍª ƍäª sadar lw gya penulisannya berubah smpe bca note baru sdar....
Apapun gya penulisannya tetep suka...
S̈є̲м̇ά̲пG̲ά̲τ (งˆ▽ˆ)ง
Gomawo eonni,, ditunggu part 2 nya.. Makasih bnyk :)
ReplyDeleteaq baca eps 1 mpe 9 baru kmarin,, krna penasaran habis tadarusan lanjut baca lg mpe jam 3 pagi.. wkwk *lembur..
ReplyDeletepg ni ngecek lg, tp kuq lum ada post-an y,,, hadeuh,, bikin tmbah pnasaran nih..
penuh tanda tanya besar ??????????????????????? :D
#Still waiting yg part 2 kak,,
aku suka gimana pun gaya tulisan eonni hehehe ^^
ReplyDeletehwaiting eonni! can't wait to read the part.2! kkkk HWAITING!
bagaimanapun gaya penulisannya, menurutku sama bagusnya. yang penting kita2 ini bisa mengerti.. tpi mbak nulisnya pake gaya yang nyaman aja buat mbak.. hehe
ReplyDeletethanks ya sinopsisnya.. semangat..
ilma
Gomawo eon,,,
ReplyDeleteDi tunggu part 2 yc :) SEMANGAT SEMANGAT
Lebih berasa tulisan yg seblum2'y eon,,Jdi brasa Nntn lgsung+lebih menghayati,,ceileeeeehhhh,hehee
Tpi ini juga ttp bagus kok,,,:)
iya.. aku jg stju..
DeleteSemangat untuk lanjutan sinopsisnya... Kalo aq lebih suka sama gaya tulisan yang sebelumnya.. Itulah yang ngebuat aq bolak-balik baca sinopsisnya dari blog ini... Soalnya detail, kalo yang seperti ini kurang greget... Tapi tetep, terima kasih sudah membuat sinopsisnya....
ReplyDeleteSmoga yang selanjutnya balik lg ke gaya yang dulu.... Semangat
makasih sinopsisnya
ReplyDeleteklo aku sih suka" ajja,tp klo boleh milih lbh suka gaya tulisan mba mumu sebelumnya,lbh mendetail percakapannya.....jadi suka bgt dehh....
ReplyDeletetp yg pntg bnt kata readers yg lain,yg pntg mba mumunya enjoy.....
misteri ayah soo haa ibunya,MJG haddeehhh bikin ngayal" sndri.....jd ngarang" ngga jls,sbnrny ada apa y d balik ittu semua???
PENASARANNNNN
d tnggu lanjutannya mba.....
siiiippppp...siiiiip...moga sinopsisnya cepat selesai sebelum hari raya ya sis heheheheh.....
ReplyDeleteLebih enak gaya tulisan yg lama. Brasa banget ceritanya onnie.... ditunggu part 2 nya... fighting
ReplyDeleteWlpn bacanya telat, aku tetep mau comment.. Heheheh. Aku suka sama gaya baru eonni skrg.. Lebih mudah dimengerti dan "terasa" banget frasa2 yg mewakili tiap scene di IHYV. Eonni, good job ! ^^
ReplyDelete-̶̶•-̶̶•̸Ϟ•̸Thank You•̸Ϟ•̸-̶̶•-̶ sinopsisnya....S̤̥̈̊є̲̣̥м̣̣̥̇̊ά̲̣̣̣̥п̥̥̲̣̣̣̥G̲̣̣̣̥ά̲̣̣̣̥τ̣̣̥ :) :D
ReplyDeleteklo aku lbh suka yg ini,, gk ribet...
ReplyDeleteKeren bgt critanya.. (ʃƪ´▽`) thankyou bgt ada yg nulisin sinopsisnya..(҂˘̀^˘́)9 semangatt buat penulis! Hwaiting! Ditunggu part 2 nya. Penulisan yg lama lbh seru sih..tp penulis jd capek yaa..skali lg terimakasih n smngattt wat penulis!^^
ReplyDeletedaebak... maaf ya baru kasih coment. lanjut mbak. sinopsis mbak emang keren. kalo aku yang bikin sih pasti amburadul... ^^
ReplyDeleteOniii..
ReplyDeleteKok aku liat di INDEX SINOP.15 part 1 belom bisa di klik,,,tapi ternyata dicari @mbahgoogle.. eh ternyata part 1 nya mumuzizi ternyata udah dibuat...telat deh jadinya baca sinopnya...hehe..
mau gaya bahasanya diganti atau tidak yang penting bisa ngebayangin adegannya aja udah puas kok :)
bener. Gaya tulisannya beda. Lebih simpel dan komunikatif. Gaya spt ini yg bsa mgembangkan kemampuan kebahasaan. Lanjut aja.. Jgan trlalu banyak dialog.. Diimbangin sama narasi juga... Lebh enak :D
ReplyDeleteDan juga itu, dong... Hehe, maaf cerewet.
Penulisan kata depan nya tlg lebih di-itu-in ya..
Fighting!
#nasa
enakan kyk biasanya eonni, lebih enak membayangkannya ^^
ReplyDeleteUnnie cepetan dong part selanjutnya,,
ReplyDeleteaku penasran banget ini
wow.mkasih ya buat sinopsis ni drama,btw ni drama ada 16 atau 18 ep? coz di viki ada 18 ep
ReplyDeletethanks
Terimakasih loh mba, sudah susah payah buat sinopsis ini. Menurutku, kalau woo seong shik itu wanita. Maka dia adalah istri dari joon guk. Artikel menyatakan bahwa ibu soo ha meninggal. Mungkin dia meniggal dalam opersai yang ditangani oleh istri joon guk. Sehingga membuat ayah soo ha marah dan membunuh istri joon guk. Lalu joon guk yang tidak tahu apapun marah dan membunuh ayah soo ha. Haha..itu hanya pemikiran yang keluar dari otak saya yang rada eror loh mba :D Sekali lagi Terimakasih ya, Hwaiting! ;)
ReplyDeleteEllrica Dewi~
Ngakak tiap kali liat adegan Do yeon ma Hye SUng, kasian jg ma Do-Yeon, ngebayangin deh gimana perasaannya....T.T
ReplyDeleteseperti penulis skenario..hebat
ReplyDeletekeren sinopsisnya
ReplyDelete