Sinopsis I HEAR YOUR VOICE Episode 8 - 1
“Sekitar pukul 11.00 tadi malam, restoran ayam di Myeongwol-dong,
Seongmoo city, terjadi kebaran dengan penyebab yang belum diketahui. Api
membakar beberapa bagian restoran dan menyebabkan kerugian yang diperkirakan
sebesar 5.4 juta won, dan berhasil dipadamkan dalam 15 menit.
Dalam kejadian, pemilik restoran yang berumur 52 tahun, Nyonya Eo,
meninggal dunia dan setelah kebakaran padam, pekerja berumur 43 tahun, Tuan
Min, yang terluka di tangan dan kakinya, telah diperiksa setelah mendapatkan
perawatan di rumah sakit.
Polisi dan petugas pemadam kebakaran akan mengirimkan surat panggilan
untuk hadir di pengadilan pada pekerja, setelah pemeriksaan untuk penyelidikan
penyebab kebakaran yang sebenarnya.”
Episode 8
For Whom Am I Living?
***
Beberapa minggu
kemudian.
Hakim Kim datang ke
pemakaman Ibu Hye-sung bersama dua rekan hakimnya. Hakim Kim bilang pemakaman
ini sudah telat. Temannya mengatakan hal ini karena menunggu hasil otopsi.
Hakim Kim bertanya apakah tersangka dituntut untuk pembakaran rumah. Dan hakim
kacamata bilang kasus ini ditugaskan di pengadilan mereka.
Hakim Kim mengeluh,
dari sekian banyak pengadilan, mengapa di alihkan ke tempat mereka, sedangkan
tempat kejadiaannya di Seongmoo city. Itu sepertinya karena tempat tinggal
tersangka disini dan dia yang meminta dipindahkan, ujar teman Hakim Kim.
Kwan-woo menyerahkan
daftar nomor telpon teman ibunya Hye-sung pada Yoo-chang dan meminta Yoo-chang untuk
menghubunginya. Kwan-woo sendiri akan mengambil beberapa makanan untuk
pemakaman.
Hakim Kim dan kedua temannya memberikan penghormatan terakhir pada ibu. Hakim Kim menggenggam tangan Hye-sung.
“Aku tidak tahu apa
yang harus ku katakan agar membuatmu nyaman.”
Hye-sung:
“Terimakasih untuk kedatangannya. Dan, Hakim, tentang kasus…..”
Hakim Kim: “Jangan
khawatir. Aku sudah mengaturnya.”
Pengacara Shin
berbincang dengan Hakim Kim.
Pengacara Shin:
“Apakah Min Joon-guk telah memohon untuk pengacara yang ditetapkan pengadilan?”
Hakim Kim: “Ya.”
Pengacara Shin:
“Untuk kasus Min Joon-guk, jangan menunjuk Pengacara Cha atau aku untuk menjadi
pengacaranya. Kami tidak bisa menjadi pengacara untuk orang yang telah membunuh
ibunya Pengacara Jang.”
Hakim Kim: “Baik,
akan saya usahakan. Tapi, kata-kata yang baru saja kau katakan tidak seperti
kau.”
Pengacara Shin:
“Apa?”
Hakim Kim: “Bahkan
persidangan belum dimulai. Kematian ibunya Pengacara Jang adalah kemalangan.
Tapi, siapa yang menjadi kriminal belum ditentukan.”
(Maksudnya Pengacara
Shin udah bilang aja kalau Min Joon-guk itu pembunuh, padahal persidangannya
aja belum di mulai. Dan itu tidak seperti Pengacara Shin yang biasanya.)
***
Joon-guk: “Aku sungguh tidak membunuhnya. Mengapa aku membunuh boss? Aku memperlakukannya dengan 100% rasa hormat. Mengatakan bahwa aku membunuhnya dan membawaku ke pengadilan, itu tidak berperasaan.” Joon-guk memasang muka memelas.
Do-yeon: “Bossmu pasti adalah orang yang baik.”
Joon-guk: “Sangat sulit jika dijelaskan hanya dengan kata-kata. Walaupun dia tahu aku mantan narapidana, dia mempekerjakan aku.” Joon-guk mulai akting menangis, “Dan di hari ulang tahunku, dia memberikan sup rumput laut untukku, mie, dan makanan lainnya.” (Air mata buayaaaa…..!)
Do-yeon memberikan
tisu pada Joon-guk, “Aku mengerti. Lalu, walaupun ada api dalam restoran, kau
lari kedalam untuk menyelamatkannya.”
Joon-guk: “Ya. Aku
berpikir walaupun aku akan mati, aku harus menyelamatkan bossku.” Joon-guk menghapus air mata buayanya sambil
menunduk.
Do-yeon: “Tapi,
melihat catatanmu, kau punya kejadian masa lalu dengan putrinya.”
Joon-guk: “Dan
karena itu, kau mungkin menyangka bahwa aku membunuhnya. Tapi, ini juga sebuah
kesalahpahaman.”
Do-yeon: “Mengapa?”
Joon-guk: “Sepuluh
tahun yang lalu, aku membunuh seseorang dalam kecelakaan mobil. Itu hanya
kecelakaan, tapi anak itu melihatku seperti penjahat. Dia mengatakannya di
persidangan dan tanpa penjelasan, aku menjadi seorang pembunuh.”
Do-yeon: “Lalu,
dalam kejadian itu, kau tidak membunuh orang, tapi kecelakaannya yang membunuh
orang. Jadi, persidangan berjalan dengan salah.”
Joon-guk: “Itu
benar. Aku juga korban dari kejadian itu. Aku korban pengadilan.”
Do-yeon: “Ada
sesuatu yang tidak kau ketahui. Kecelakaan mobil sepuluh tahun yang lalu,
saksinya bukan hanya Jang Hye-sung. Masih ada satu saksi lagi.”
Joon-guk: “Apa?”
Do-yeon menatap
tajam Joon-guk: “Saksi yang lain adalah aku.”
Joon-guk pun
mengingat kejadian itu, ada dua orang gadis yang melihatnya.
Do-yeon masih
menatap tajam Joon-guk: “Dalam ingatanku, kejadian itu bukan hanya kecelakaan
mobil biasa.. Otak manusia sangat menarik. Walaupun kau mengatakan kebenaran
sepuluh kali, dengan kebohongan satu kali saja, aku pasti meragukannya. Apakah
kebenaran yang dikatakan sebelumnya atau apakah ini adalah kebenaran yang
nyata. Sampai ketemu di pengadilan, Min Joon-guk.”
Joon-guk terdiam.
***
Soo-ha berada di
luar kantor polisi, dia melihat Joon-guk yang digiring ke dalam mobil.
“Pikirkan sebuah rencana. Pikirkan. Apa yang harus ku lakukan?”
kata-kata di pikiran Joon-guk.
Soo-ha berjalan dan kemudian berlari menghampiri Joon-guk, “Hey kau bajing*an!!”
Soo-ha memukul
Joon-guk dengan penuh emosi, “Mengapa kau melakukannya? MENGAPA?! Mengapa kau
membunuh orang yang tidak bersalah?! Mengapa?!”
Joon-guk: “Aku tidak
melakukannya. Aku tidak membunuhnya! Itu benar!!”
Tapi pikirannya berkata lain, dan Soo-ha mengetahuinya. Mereka bertatapan.
Soo-ha semakin emosi dan mencekik leher Joon-guk, “Kau menyebut dirimu manusia?! Bagaimana bisa manusia melakukan itu?! Bagaimana?!”
Joon-guk kehabisan
nafas, “Tolong aku. Tolong aku, kumohon.”
Soo-ha di tahan oleh dua orang polisi. Joon-guk masuk ke dalam mobil tahanan, sesaat menoleh dan mereka saling bertatapan lagi.
Soo-ha benar-benar
emosi.
***
Hye-sung sedang
menulis sesuatu. Tidak jauh dari sana Kwan-woo memandanginya dengan iba, sambil
menyiapkan makanan. Kwan-woo menghampiri Hye-sung.
Kwan-woo: ‘”Ini,
makanlah. Kau belum makan apapun sepanjang hari.”Hye-sung: “Aku tidak lapar. Di waktu senggang, aku sudah makan sedikit. Karena ku tidak punya banyak saudara, aku tidak punya tempat bersandar. Haruskah aku menyewa seseorang? Haruskah aku menghubungi temannya ibu untuk penguburannya?”
Kwan-woo mengambil
buku dan pulpen yang dipegang Hye-sung, “Aku kan menyelesaikannya. Mari kita
makan bersama dulu. Aku juga belum makan, jadi kita bisa makan bersama.”
Kwan-woo membantu Hye-sung memegang sendoknya.
Hye-sung: “Terima
kasih.”
Mereka pun makan
bersama.
Hye-sung: “Besok kau
banyak kasus kan? Cepatlah pulang setelah makan.”
Kwan-woo: “Aku tidak
mau. Aku pacar Pengacara Jang sekarang. Jika kau sendirian, kau akan menangis.
Jadi, aku tidak bisa pergi.”
Hye-sung: “Biarkan
aku sendiri. Jadi aku bisa menangis.”
Kwan-woo: “Pengacara
Jang.”
Hye-sung: “Kau bisa
melakukannya untukku kan? Bagaimanapu juga, kau pacarku sekarang.”
Kwan-woo terlihat
sedih.
Hye-sung sendirian di depan altar. “Apakah ini penyakit? Jika bukan, apakah aku sungguh kuat?”
(Hye-sung sepertinya
tidak/belum menangis…)
Soo-ha datang.
Hye-sung: “Kau
kemana saja? Sepertinya tidak ada di sekitar sini.”
Soo-ha: “Aku pergi
untuk….. bertemu dengan Min Joon-guk.”
Hye-sung: “Apa yang
dia katakan?”
Soo-ha: “Bahwa dia
tidak membunuh ibu. Bahwa ini tidak adil.”
Hye-sung: “Bagaimana dengan yang kau lihat? Apakah dia benar tidak membunuh ibu?”
Soo-ha:
“Tidak.” (maksudnya tidak benar kalau
Joon-guk tidak membunuh ibu.)
Hye-sung: “Bagaimana
ibuku saat akan meninggal…. Apa kau mengetahuinya?”
Soo-ha mengangguk,
dengan berat dia mengatakan, “Min Joon-guk… saat-saat terakhir, membiarkan dia
berbicara denganmu di telpon.”
Hye-sung tampak
berpikir: “Telpon denganku? Telpon apa……”
Hye-sung
mengingatnya.
Hye-sung: “Ibu? Ibu tidak sedang menyembunyikan sesuatu dariku kan?”
Ibu: “Apa yang kau katakan?”
Hye-sung: “Ibu tidak menyembunyikan suatu rahasia dariku kan? Seperti
berpura-pura tidak merasakan sakit atau memiliki waktu yang buruk karena tidak
mau membuatku khawatir, kan?”
Ibu: “Aku punya.”
Hye-sung: “Apa?”
Ibu: “Mengatakan bahwa pekerjaan adalah belahan jiwamu dan berpikir
bahwa kau tidak akan menikah.”
Hye-sung merasakan sesak di dadanya.
Hye-sung: “Apa itu? Aku serius. Tidak ada hal lain kan?”.
Ibu: “Ya tidak ada.”
Hye-sung: “Jika ada, ibu harus memberitahuku. Mengerti? Aku tutup
telponnya.”
Ibu: “Tunggu, Hye-sung!”
Hye-sung menahan
sesak di dadanya dan berdiri.
Ibu: “Hye-sung…kau mendengarku? Mata untuk mata dan gigi untuk gigi.
Jika kau hidup seperti itu, seluruh dunia akan terhalangi.”
Hye-sung: “Apa yang kau katakan?”
Ibu: “Semua orang yang menyakitimu, itu karena mereka cemburu. Karena
kau sangat beruntung. Itu karena mereka cemburu. Jadi, jangan membenci mereka.
Jangan merasa seperti itu, dan kasihanlah pada mereka.”
Hye-sung: “Ibu berada dipihak Do-yeon, kan?”
Pertahanan Hye-sung
runtuh. Dia tidak bisa lagi menahan tangisnya. Sesak di dadanya terlalu sakit.
Hye-sung hanya bisa memanggil ibunya.
“Eomma…. Eomma…
Eomma! Eomma! Eomma! Eomma!”
Hye-sung menghampiri
altar dan memandang foto ibu, “Eomma, apa yang aku lakukan? apa yang harus
kulakukan? aku tidak tahu?! Eomma…..”
Ibu: “Berjanjilah.. kau tidak akan membenci seseorang sampai membuat
hidupmu hancur. Saat seseorang dilahirkan ke dunia, hidup ini tidak cukup
panjang untuk mencintai satu sama lain, benarkan?”
Hye-sung: “Baikah. Aku mengerti.”
Ibu: “Baik. Itu baru gadisku….”
Tangis Hye-sung semakin kencang, “Eomma, aku tidak tahu… aku tidak tahu itu akan jadi yang terakhir!! Ibuku kasihan sekali. Apa yang aku lakukan? Apa yang aku lakukan, eomma…..”
Soo-ha ikut
menangis… Soo-ha menghampiri Hye-sung dan memeluknya.
***
Hakim Kim dan dua
teman hakimnya sedang makan bersama di restoran kepiting. Kwan-woo datang
menghampirinya dengan berlari. Hakim Kim menanyakan apa yang membuat Kwan-woo
datang menemuinya.
Kwan-woo: “Aku tidak
akan pernah bisa menangani kasus Min Joon-guk. Aku telah mengatakan padamu
sebelumnya bahwa aku tidak akan bisa menjadi pengacaranya!”
Hakim Kim: “Aku
tahu. Tapi masalahnya adalah aku sudah menugaskan pada pengacara lain, tapi
semuanya mengundurkan diri. Bagaimana bisa kita menjalankan persidangan tanpa
pengacara pembela?”
Kwan-woo: “Pengacara
Jang bekerja bersamaku dalam satu kantor. Bagaimana bisa aku….membantu orang
yang membunuh ibunya….”
Hakim Kim menyela:
“Kita belum mengetahui dia membunuhnya atau tidak! Kita hanya akan mengetahuinya
setelah persidangan.”
Kwan-woo emosi:
“Hakim Kim!”
Hakim Kim: “Aku
sangat mengerti kau berada dalam posisi yang sulit. Akan tetapi, ini bukan
perkara yang bisa kau pilih dengan bebas. Dalam situasi seperti ini, pembela
umum di berikan tanggung jawab khusus. Dan kau pembela umum khusus, Pengacara
Cha.”
Kwan-woo masih tidak
menyerah, “kalau begitu, tolong diganti pada Pengacara Shin. Aku secara pribadi
akan memintanya pada Pengacara Shin.”
Hakim Kim: “Itu juga
akan sulit.”
Kwan-woo: “Mengapa?”
Hakim Kim: “Min
Joon-guk secara khusus meminta kami untuk membuatmu menjadi pengacaranya.”
***
Pengacara Shin
sedang meneliti berkas di mejanya. Di sekitarnya ada Yoo-chang yang mondar
mandir gelisah.
Yoo-chang: “Hakim
Kim, anda tahu, bagaimana bisa dia jadi kejam! Apakah mungkin dia adalah
anti-fan Pengacara Cha?”
Pengacara Shin:
“Mereka mengatakan bahwan pengacara lain semuanya mengundurkan diri.”
Yoo-chang: “Lalu,
apa yang harus kita lakukan dengan suasana di kantor kita? Pengacara Cha adalah
pembuat keyakinan (morale maker) di kantor kita. Tapi jika dia berubah menjadi
gelap (suram), seluruh kantor kita akan menjadi gelap juga!”
Pengacara Shin:
“Jangan cemas, tidak akan menjadi gelap karena kerepotanmu itu.”
Yoo-chang: “Lalu
bagaimana dengan Pengacara Jang? Jika dia mengetahui bahwa Pengacara Cha
mengambil kasus Min Joon-guk, dia akan menjadi gila!”
Hye-sung masuk ke
kantor dan mendengar omongan Yoo-chang.
Pengacara Shin kesal
dan berteriak: “HEY! DUDUK! Aku akan menjadi gila lebih dulu karena kau!”
Pengacara Shin
melihat Hye-sung, “Ah…Pengacara Jjang….”
Yoo-chang kaget
seperti melihat hantu, “Pengacara….Jjang? oh ya ampun….”
Hye-sung bertanya,
“Siapa…mengambil kasus siapa…?”
Kwan-woo sedang membuka dan membaca berkas di kursi taman. Kwan-woo melamun, dia teringat perkataan Pengacara Shin waktu itu.
“Orang yang menjadi seorang pembela umum seperti kita adalah salah satu yang mencuri dan membunuh. Jadi, di banyak kasus, membela mereka adalah tidak berarti dan tidak berhasil. Tapi walaupun begitu, kita tidak bisa menghindari mengambil kasus mereka, walaupun mereka mungkin adalah kriminal yang kasar. Jadi, dalam situasi seperti itu, bagaimana kau akan membela kasusnya?”
Hye-sung menghampiri
Kwan-woo.
Kwan-woo: “Pengacara
Jang…”
Hye-sung: “Aku sudah
mendengarnya. Kau mengambil kasus Min Joon-guk.”
Kwan-woo: “Itu….aku
tidak punya pilihan…”
Hye-sung: “Itu
bagus. Melegakan.”
Kwan-woo: “Apa?”
Hye-sung: “Aku
sebenarnya khawatir jika Pengacara Shin yang akan mengambil kasusnya. Jika ia
yang mengambilnya, dia tidak akan peduli dengan kerabatnya dan akan berada di pihak Min Joon-guk, sebagai pengacara ataupun itu, dan tidak percaya apa yang ku
katakan, benar kan? Tapi kau berbeda Pengacara Shin, kau pasti berada di pihakku, itu benarkan?”
Mereka bertatapan,
lama….
Hye-sung: “Kau percaya
apa yang aku katakan, kan?”
Kwan-woo: “Ya. Aku
percaya padamu.”
Hye-sung: “Terima
kasih.”
Hye-sun menyandarkan
kepalanya ke pundak Kwan-woo. Kwan-woo menepuk pundak Hye-sung, dan dia
terlihat serba salah.
***Kwan-woo berada diluar kantor tahanan, mengingat kata-kata Hye-sung lagi:
“kau pasti berada di sisiku, itu benarkan?”
Kwan-woo mengangguk
dan akan masuk. Lalu ada sebuah mobil ambulance keluar dari sana.
Kwan-woo duduk
menunggu. Kemudian petugas datang dan memberitahukan bahwa dia tidak bisa
bertemu dengan Min Joon-guk hari ini, karena beberapa saat yang lalu Joon-guk
mencoba bunuh diri.
Joon-guk terbaring
lemah di rumah sakit. Kwan-woo membaca surat yang ditinggalkannya:
“Aku pikir masalahnya adalah keinginanku sendiri, bahwa mantan narapidana
ini ingin dimaafkan. Secepatnya setelah dibebaskan, aku ingin menemui Pengacara
Jang Hye-sung dan Park Soo-ha dan meminta maaf pada mereka. Aku ingin
mengatakan pada mereka bahwa aku akan hidup dengan jelas, jadi mereka tidak
akan takut pada pria sepertiku lagi.
Akan tetapi, itu dianggap sebuah ancaman
dan ketakutan bagi mereka. Aku sangat ingin menunjukkan ketulusanku dengan
berbagai cara. Jika cara langsung tidak berhasil, aku akan melakukannya dengan
tidak langsung.
Itulah mengapa aku pergi ke restoran bossku yang adalah ibu
dari Pengacara Jang. Jika aku menunjukkan ketulusanku padanya, aku pikir
mungkin bisa meraih putrinya. Beruntung, boss menerima maksudku dan
memperlakukanku seperti manusia, bukan hewan. Mungkin, dalam cara yang lain,
aku benar membunuhnya. Karena aku tahu dia sering terjatuh karena serangan
jantungnya, aku tidak berada disisinya. Dan aku seharusnya lebih cepat menyelamatkannya, tapi aku terlmbat.
Seperti ini….lagi…..aku menjadi seorang
pembunuh. Jika aku tidak dapat menghilangkan sebutan ‘pembunuh’, aku tidak akan
sedih jika aku kehilangan nyawaku sekarang. Bossku yang sudah meninggal akan
mengerti isi hatiku. Satu-satunya orang yang sangat baik padaku.
Mengikutinya….aku akan pergi juga.”
(Kwan-woo, please
don’t believe him! He’s a lier!)
Kwan-woo terlihat bingung setelah membaca surat itu.
Perlahan-lahan Joon-guk membuka matanya. Dan berusaha untuk duduk. Kwan-woo memintanya untuk berbicara.
Kwan-woo: “Aku tidak percaya dengan surat bunuh diri ini. Ini terlihat hanya sekedar pertunjukan. Jika kau benar-benar mencoba untuk mati, kau seharusnya melakukannya pada malam hari, bukan di siang hari.” Kwan-woo berkata dengan tegas.
Joon-guk: “Itu juga salah satu cara.”
Kwan-woo: “Aku sangat menyayangi Pengacara Jang. Jadi aku tidak punya keinginan untuk menjadi pengacaramu.”
Joon-guk: “itu tidak
masalah.”
Kwan-woo berteriak: “Mengapa
harus aku?! Mengapa?!”
Joon-guk: “Karena
jika pengacara lain, tidak akan ada yang percaya padaku.” Joon-guk menatap
Kwan-woo. “Kau, tidak berada di pihakku…jika kau menemukan kebenarannya, lalu,
Pengacara Jang akan benar-benar percaya padaku.”
Joon-guk seperti menahan
tangis. Mata Kwan-woo pun memerah, menahan emosinya.
Kwan-woo mendatangi
tempat kejadian, restoran ibu, dia melihat-lihat dan memotretnya. Lalu Kwan-woo
menemui ahjumma dan ahjussi teman ibu untuk menanyakan hubungan Min Joon-guk
dengan ibu. Menemui dokter (yang ini tidak tahu dokter yang mengetahui penyakit
jantung ibu, atau dokternya Joon-guk).
Kwan-woo juga ke
kantor polisi untuk melihat rekaman CCTV saat Soo-ha memukuli Joon-guk di
restoran.
***
Soo-ha memainkan
pisaunya, dan dia teringat perkataan Hye-sung.
Hye-sung: “jangan berpikir untuk membalas
dendam pada Min Joon-guk. Mengerti?”
Hye-sung: “Apa yang kau pikirkan? Cepat
jawab.”
Soo-ha: “Tapi, bagaimana jika dia mencoba
untuk membunuhmu?”
Hye-sung: “Walaupun begitu, jangan lakukan. Karena aku akan menjaga
diriku sendiri.”
Soo-ha menyimpan pisaunya di dalam lemari, di
bawah tumpukan baju.
Dia lalu ke kamar
Hye-sung mengingatkan persidangan Joon-guk yang akan berangsung pukul 10.00.
Soo-ha melihat Hye-sung memegang dan memandangi foto ibunya.
Hye-sung: “Jangan khawatir, eomma. Pengacara Cha akan
berada di pihak kita sampai akhir. Aku percaya Pengacara Cha.”
Soo-ha: “Kita akan
terlambat. Ayo pergi.”
Hye-sung: “Baik.”
***
Hye-sung dan Soo-ha
sampai di depan ruang persidangan. Hye-sung tampak ragu untuk membuka pintu
ruangan.
Soo-ha: “Ada apa?”
Hye-sung: “Min
Joon-guk ada di dalam kan?” Hye-sung menghela nafasnya, “Ini seperti sepuluh
tahun yang lalu, iya kan?”
Hye-sung masuk ke
dalam, dia menatap Joon-guk. Begitupun Joon-guk yang menyadari kedatangan
Hye-sung, menatapnya dengan tajam.
Do-yeon: “Setelah
bebas dari penjara baru-baru ini, untuk membalas dendam pada Jang Hye-sung yang
memberikan kesaksian yang memberatkannya pada persidangan pembunuhan sepuluh
tahun yang lalu, terdakwa menyembunyikan identitasnya dan mendekati ibu dari
saksi Jang Hye-sung, Eo Choon-Shim. Terdakwa mengambil keuntungan dari korban
yang tidak sadar akan adanya bahaya. Dengan memukul kepala korban dengan
senjata tumpul, terdakwa memukul korban sampai meninggal, menyalakan api, dan
menutupinya seperti sebuah kecelakaan. Sebagai tambahan, dia berpura-pura
menyelamatkan korban dengan menggendong korban di punggunya dimana korban sudah
meninggal. Semuanya ini untuk membuatnya terlihat tidak bersalah dan menutupi
kejahatannya. Oleh karena itu, terdakwa Min Joon-guk dituntut berdasarkan KUHP
Pasal 250 ayat 64, dengan pembakaran rumah dan pembunuhan menggunakan
pembakaran rumah.”
(dengan sengaja
membakar rumah padahal tahu di dalam ada orang.)
Joon-guk menatap
tajam Do-yeon.
Hakim Kim: “Pengacara,
apakah kau menerima kejahatan seperti yang dituduhkan?"
Soo-ha dan Hye-sung
melihat ke arah Kwan-woo. Kwan-wo melirik Joon-guk, dan kemudian menyadari ada
Hye-sung disana yang menatapnya penuh harap. Soo-ha melihat pikiran Kwan-woo,
dia panik, “Tidak mungkin.”
Hye-sung menoleh ke
Soo-ha, “Ada apa?” Soo-ha tidak menjawab.
Kwan-woo masih
menatap Hye-sung.
Hakim Kim bertanya
kembali karena Kwan-woo tak kunjung menjawab: “Pengacara! Apa kau menerima
kejahatan seperti yang dituduhkan?”
Kwan-woo berdiri dan menghadap hakim, “Tidak, aku menolak semua tuduhan. Terdakwa tidak bersalah.”
Semua orang kaget terhadap pembelaan Kwan-woo bukan hanya Hye-sung tapi hakim juga. Joon-guk tersenyum sinis menatap Hye-sung.
***
Hye-sung berbicara
dengan Kwan-woo setelah persidangan. Hye-sung marah, kecewa pada Kwan-woo yang
ia percayai.
Hye-sung: “Apa kau
gila?! Apakah sudah dipertimbangkan bahwa dia tidak bersalah?!”
Kwan-woo: “Pengacara
Jang, jangan berlebihan dan dengarkan aku.”
Hye-sung berteriak: “Bagaimana
bisa kau berpikir dia tidak bersalah?! Dia seseorang yang pergi menemui ibuku
untuk balas dendam!”
Kwan-woo: “Dia
mengatakan dia ingin meminta maaf. Karena dia pikir kau tidak akan menerima
maafnya, dia pergi menemui ibumu.”
Hye-sung: “Minta
maaf? Adakah orang yang ingin meminta maaf dengan membunuh orang?!”
Kwan-woo: “Itu
kecelakaan!”
Hye-sung: “Kecelakaan?!
Apakah itu bahkan bisa dipertimbangkan?!”
Kwan-woo: “Tidak ada
saksi yang mengatakan bahwa itu pembunuhan. Tim forensik mengatakan itu bukan
pembakaran rumah yang disengaja. Itu hanya kebakaran yang disebabkan oleh uap
minyak. CCTV juga tidak merekam apapun.”
(gak ngerti
maksudnya kebakaran oleh uap minyak..)
Hye-sung: “CCTV
tidak merekam apapun karena rusak! Apa kau melihat apa yang direkam CCTV
sebelum rusak?! Itu Min Joon-guk yang pergi untuk merusaknya! Bagaimana kau
menjelaskan itu?”
Kwan-woo: “Kita
tidak yakin jika dia pergi merusaknya atau tidak.”
Kwan-woo memegang
lengan Hye-sung. “Tenanglah dan pikirkan dengan hati-hati. Ini hanya kecelakaan
buruk yang melibatkan kau dan Min Joon-guk.”
Hye-sung melapaskan
tangan Kwan-woo, “Bagaimana kau akan menjelaskan patah tulang di kepala ibuku?”
Kwan-woo: “Aku
mendengar dia menderita arrhythmia. Dia merasa pusing, terjatuh dan kepalanya
terbentur.” (Arrhythmia = detak jantung tidak beraturan)
Soo-ha yang sedari
tadi hanya mendengarkan mereka dengan gelisah, akhirnya mengatakan sesuatu yang
dia tahu kebenarannya: “Itu karena Min Joon-guk memukul kepalanya. Min Joon-guk
menggunakan kunci inggris dan memukul kepalanya. Dan dia menaikkan gas di
penggorengan. Dan di waktu kemungkinan ibu sudah meninggal, dia masuk kedalam
dan menggendong ibu untuk berpura-pura menyelamatkannya. Dan kau, sekarang, masuk kedalam
perangkapnya.”
Kwan-woo: “Baik, itu
mungkin terjadi seperti yang baru saja kau katakan. Tapi, sperti yang aku
katakan, mungkin, dia terjatuh dan tidak
bisa mematikan gas. Dan kemudian karena kebakaran, dia mungkin meninggal karena
lemas. Itu mungkin juga, kan?”
Soo-ha menatap
Hye-sung yang menatap Kwan-woo.
Hye-sung: “Tolong jangan seperti ini Pengacara Cha.”
Kwan-woo: “Jika kau
mempunyai keraguan bahwa dia bersalah, kau harus bisa membuktikannya pada
terdakwa. Itulah hukum.”
Hye-sung masih tidak
bicara, dia hanya bicara di hatinya.
Hye-sung: “Kau tidak seharusnya melakukan ini padaku.”
Kwan-woo: “Pengacara Jang, pikirkan lagi. Kau mungkin hanya salah paham terhadap Min Joon-guk.”
“Hentikan.” Kata Soo-ha
pada Kwan-woo.
Soo-ha melihat
Hye-sung yang masih terdiam dengan mat berkaca-kaca.
“Kau harus berada di pihakku.”
Kwan-woo berkata
lagi, “Kesalahpahaman bisa menghancurkan hidup seseorang.”
Soo-ha sudah tidak
tahan lagi, dia memukul perut Kwan-woo sampai Kwan-woo terjatuh kesakitan.
Soo-ha berkata pada
Hye-sung yang masih diam mematung, “Hentikan. Kumohon..”
***
Di kantor pengacara.
Kwan-woo menelpon seseorang untuk meminjam salinan berkas persidangan sepuluh
tahun yang lalu, kasus pembunuhan Park Joo-hyuk.
Yoo-chang menerima
telpon yang menanyakan Hye-sung, tapi Hye-sung sedang di persidangan.
Pengacara Shin: “Pengacara
Jang hari ini tidak kembali lagi ke kantor?”
Yoo-chang: “Saat
persidangan selesai. Dia mengatakan akan langsung pergi dari sana.”
Pengacara Shin dan Yoo-chang melihat Kwan-woo yang menatap meja Hye-sung yang kosong.
Kwan-woo: “Pengacara
Shin, aku merasa seperti…….aku menjadi prajurit yang melindungi raja yang
sangat jahat.”
***
Hye-sung sedang
mengelap meja. Soo-ha datang, “Apa kau sedang bersih-bersih?”
Hye-sung: “Ya.”
Soo-ha melihat
perabotan di tempat cucian, “Apa yang akan kau lakukan dengan peralatan makan
itu?”
Hye-sung: “Aku akan
mencucinya.”
Soo-ha: “Aku akan
membantumu.”
Hye-sung: “Soo-ha,
kembalilah ke rumahmu sendiri.”
Soo-ha: “Mengapa?”
Hye-sung: “Apa
maksudmu dengan ‘mengapa’? Min Joon-guk sudah ditangkap dan tidak ada alasan
untukmu untuk tetap disini.”
Soo-ha: “Aku tidak
mau. Aku tidak akan pergi.”
Hye-sung berdiri: “Aku
tidak ingin melihatmu lagi sekarang. Tidak kau ataupun Pengacara Cha. Aku bahkan
ingin bertarung dengan lap ini sekarang (bersih-bersih, kan biasanya Hye-sung
tidak mau). Aku ingin sendirian, jadi pergilah selama aku masih berbicara
dengan baik.”
Soo-ha: “Aku tidak
mau.”
Hye-sung meninggikan
suaranya, “Apa kau anak kecil? Apa kau tidak mengerti? Kau tidak tahu apa yang
aku katakan padamu?”
Soo-ha: “Itu benar,
aku anak kecil. Anak kecil tidak mengerti apa yang kau katakan. Jadi, katakan
saja. Apapun yang kau mau.”
Hye-sung
berkaca-kaca: “Aku sangat membencimu dan jutaan kali membencimu sekarang ini. Karena
menjadi saksi untuk kasus sepuluh tahun yang lalu, hal ini terjadi. Ini semua
karenamu.”
Soo-ha diam saja.
Hye-sung: “Apa? Haruskah
aku mengatakan sesuatu yang lebih kasar?”
Soo-ha juga
berkaca-kaca, “Katakan. Aku akan mendengarkan semuanya.”
Soo-ha menuju tempat
cucian piring, “Katakan. Kau bahkan boleh mengutukku. Aku akan mendengarkan
semuanya.”
Soo-ha menuangkan
minyak goreng ke gosokan cuci piring, dalam diam dia merasa aneh kenapa tidak
berbusa. Hye-sung melihatnya.
“Soo-ha..”
Soo-ha: “Apa?”
Hye-sung: “Itu
minyak goreng.” (gubrak! Lagi sedih-sedih,
ada yang lucu nyelip sendiri.)
Soo-ha pun mengganti
dengan sabun yang sebenarnya.
Hye-sung: “Apa kau
membaca pikiran hakim?”
Soo-ha: “Ya.”
Hye-sung: “Dia
berada di pihak mana? Bersalah atau tidak bersalah?”
Soo-ha: “51 banding
49.”
Hye-sung: “Di pihak
mana yang 51?”
Soo-ha: “Tidak
bersalah.”
Hye-sung menghela
nafas, dan berusaha menahan tangisnya lagi.
Note:
Menurutku wajar saja Kwan-woo percaya pada Joon-guk, selain prinsip Kwan-woo yang percaya penuh pada kliennya juga karena akting Joon-guk yang pura-pura dan memang sudah dia persiapkan baik-baik. Pencitraan yang Joon-guk lakukan menjadi relawan, ramah pada orang lain, bahkan pada ibu sampai akhirnya ibu di bunuh. Berhasil menipu semua orang. Kecuali Soo-ha, Hye-sung, dan juga Do-yeon, yang memang mengetahui siapa sebenarnya Min Joon-guk.
oya, sekali lagi maaf ya kalau bahasaku jelek, aku bikin sinopsis ini menterjemahkan sendiri dari substitle bahasa inggris, jadi mungkin agak kacau, karena keterbatasanku.
karena substitle indonesia terkadang suka lambat keluar, hari jumat/sabtu untuk episode hari rabu dan hari minggu/senin untuk episode hari kamis. Jadi, seringnya aku udah selesai bikin sinopsis pake substitle english baru ada yang indonesia.
makasih mba' udah update.
ReplyDeleteaku share link mba di blogku blehkan ?.
salam kenal
makin seru aja nih ....
ReplyDeletemakasih sinopsisnya
ditunggu kelanjutannya
semangat
Pasd pmakaman sedih banget mba',, makin seru aja
ReplyDeleteSemangat buat lanjutin mba':-)
Haaaaa... kelanjutannya bikin meriang aja..
ReplyDeleteDi sini soo ha.... Menjadi... Strong boy buat... Hye sung.... Smoga... Hye sung tetap tegar n soo ha.. Tetap setia mendamping i... Hye sung.... Buat....
ReplyDeleteOscar alias kwan woo... Dapat nilai 2 krn terlalu menyebalkan...
http://2.bp.blogspot.com/-l_ku-vf4kqY/UdC9VVysDYI/AAAAAAAADjY/YqelP1oCmhc/s800/I.Hear.Your.Voice.E08.mkv_000338972.jpg <== Digambar ini yg admin post kelihatan mereka kayak lg break-dance ya XD ngakak bgt sumpah!
ReplyDeleteBner bgt deh admin, udah berkaca2 mataku bacanya ehh si Sooha pake ngelucu lg :D
Thanks sinopsisnya~ Ditunggu part 2 nya ,,,
Admin, dipart 2 Sooha bneran pisah sama Hyesung ya :(
Poor hye sung. MJK menyebalkan!! Psyco tu orang! Suha keren bgt di ep ini.
ReplyDeletesetiap sinopsis ada peningkatan kok kak...tambah bagus dan tertata kok...lanjutkan ya kak..jangan berhenti...
ReplyDeletehwaiting ... :D
D tggu part 2nya mbk.. jd g sbr nunggu rabu kmis....hiks
ReplyDeleteTengkyuuu mb mumu.. Akhirnya nongol jg ep 8 :)
ReplyDeleteBtw,kwan wo itu yg jd oska di secret garden yak?
Yuuuk... Lanjut part 2'nya ya mb mumu....
Ganbate!
#dinda
makasih bwt sinopny..
ReplyDeleteklo boleh komen,menurutku kok kayakny sebenerny kwan woo percaya sm hye sung
cuma dia mau pura2 percaya sm jun gook dl,biar bs jatuhin dia
tp cm feeling sih..
klo bener,makin penasaran gimana cara kwan woo bwt bongkar kejahatanny jun gook..
semangat bwt lanjutin ya.. :D
Ditunggu part 2 nya ,,,
ReplyDeleteAku ampe nangis bacanya. Ditunggu yg part2. TengKyu.
ReplyDeletepart 2 nya ditunggu, lopelopelope to this drama :D
ReplyDeletetanggal 25 juli cepatlah datang biar rasa penasaran sama drama ini ngilang :D
Gomawo unnie,, :D
ReplyDeletemau jerat MJG pake apa ?
ReplyDeletealibi di punya, berkelakuan baik pun sudah dgn jd relawan, rekaman cctv udah diancurin sama dia, saksi pun gak ada yg bisa di pake...
apakah tindakan hye sung benar meminta bantuan jaksa di yeon smpe berani bersujud dan mengakui kalau dia salah 10 tahun lalu ?
kalo jd hye sung pasti lah sya udh meredahkan diri ke do yeon tp salah sih hye sung karena ibunya udh bela dia sampe membakar buku karya ayahnya do yeon
bagaimana dgn sms spam dri hp MJG yg tertinggal di kamar hye sung ? bisa kah itu menjadi bukti ?
atau aplikasi pelacak yg di rencanakan soo ha bisakah itu menjadi bukti klo MJG merencanakan pembunuhan ?
dan sya punya pertanyaan mba mumu bagaimana bisa soo ha tau no.hp MJG padahalkan hp MJG ada di rumah hye sung ?
plis jgn smpe MJG di bebasin ...
sedih pas endingnya di aquarium apalagi lagunya info dong mba mumu itu lagunya apa ?
dan ciuman perpisahan soo ha itu loh yg bikin gak sabar dgn ep selanjutnya ...
Kl gk slh suha prnh ditlpn ma MJG wkt dia berencana pndh ke rmh ibu hyesung. Pmbcraanny jg smpt direkam n ditunjukin ke pakpol
DeleteHye-sung sudah tidak punya pilihan lain selain meminta tolong Do-yeon.
Deleteponsel yang untuk menteror itu bukan milik Joon-guk, mungkin dia mencuri dan menggunakannya.
Soo-ha mengetahui nomor ponsel Joon-guk saat Joon-guk menghubunginya dan mengajak bertemu di restoran, yang dia berbicara lewat pikirannya dan Soo-ha memukulinya sampai dibawa ke kantor polisi.
Song Artist: Kim Yeon Ji (김연지) [The Seeya] & Narae (나래)
Track List
01. 두눈에.두볼에.가슴에 (In My Eyes)
02. 우리 사랑했던 날들 (The Days We Were Happy)
gatau tuh track yang mana, belum aku donlot. :)
mumu eonie, thanks ya udah update terus, di tunggu lho part 2 nya, sebelum galau segalau2nya galau, ㅋㅋㅋㅋㅋ
ReplyDeletepenasaran ma SH n HS ma si oska KW
benar-benar deh min joon guk dendamnya sama hye sung, secara dia kan tahu ibunya hye sung ingin menjodohkan anaknya dengan pengacara cha. makanya sengaja dia pilih pengacara cha untuk jadi pengacaranya. min joon guk beneren ingin hidup hye sung hancur dengan cara mengambil orang terdekatnya. Semangat terus mbak Mumu..
ReplyDeleteMb mumuuu.... Sedari pagi td bolak2 ksini h2c kpn part 2 di poooost....
ReplyDeleteHuahuahuaaaa... #galau membahana
#dinda
Mba.... Ditunggu part 2nya.... udah nggak sabar.. semangat!!!!!!....
ReplyDeleteNapa ƔΩ̶̣̣̥̇̊ªα aq tiap kaLi Liat muka MJG brasa мäªů mnth..#hueekkss sebeL βe̲̅e̲̅ΰD Liat tu orng pen bnyek2 rsa na,Licik Ɓȃήƍέєë†
ReplyDeleteMdh2n bner kta anonymous d atas KW pnya rncna trsendri bwt jatuhin MJG
SH sm HS mudh2n happy end
Kyaaa maap Ɣ∂ªªª mumu oenni ni coment prtma kuh..bnyak βe̲̅e̲̅ΰD #plaakk
hmm. . Sedih bgt liat hyesung. .
ReplyDeleteDitunggu episod slanjtnya. .
Fighting! Ghamsahapnida :)
baru baca ep 7 ternyata dah ada yg 8...
ReplyDeletesemangat nlis nya ya mba......
di tunggu part 2 nya....
oh iya...
Deletesalam kenal...
aku pendatang baru....
emmm kalo boleh tau posting sinopsisnya terjadwal ga? trus kira2 episode 8 part 2 nya kapan ya??? hehehe. terus drama ini tayang setiap hari apa
ReplyDeletemakasih
Makasih banget buat sinopsisnya.. keren :))
ReplyDeleteSedih banget episode yg ini.. tp disini sooha keren banget xD ditunggu part 2 nya
klo aku sih ga terlalu kesel ama joonguk soalnya pertama kali liat dramanya jd org baik eh gataunya disini jahat bangett
sinop lanjutannya dtunggu..^^
ReplyDeletesemangat..
Maaf ni mbak mumu....ini mo nanya...
ReplyDeleteklo mo nyari situs OL untuk drama korea nya disitus apa ya?
saya selalu nonton dengan subtitle yang bahas inggris.
Makasih
BUNDAYUKI
ga' apa klau bahasanya jelek yang penting bisa dimengerti...tapi yang lebih penting lagi...lanjutin ya....sampae selesai ok....
ReplyDeletejadi makin sebel sama kelakuannya joon guk, bener" bermuka dua
ReplyDeletepengen rasanya cekik tuh leher *ups :D
Part 2 nya ditunggu mbak aku sudah sangat penasaraaan sebenarnya aku menunggu akhirnya banget dan semoga akhirnya hyesung sama soo ha
ReplyDeleteTak ada yang buruk dalm bahasanya,buktinya aq yang tak paham apa bisa ngerti k,maksidah tulis sinopsis,ayo dukungan penuh dari aq tetep SEMANGAT
ReplyDeleteHuwaaa..sista nangis mulu baca eps 8..
ReplyDeleteSemangat zie!!
sip sista... ^^
DeleteOnnie akhirnya tu Hye-sung sama Soo-ha atau Kwan-woo?
ReplyDeleteGomawo onnie.
~ifa~
Ada satu harusnya yg bisa dijadiin bukti.
ReplyDeleteKan MJG mengganti namanya sewaktu kerja sama ibunya hye sung, siapa itu yaa aku lupa. Harusnya temennya ibu ngeh dong kalo nama yg dia kenal bukan MJG. Dan sepertinya MJG ngga mengenalkan diri sbg ex narapidana deeh, bukankah itu bisa dibilang kl MJG sudah berbohong, seperti kata do yeon "1 kebohongan menutupi 10 kejujuran"
(Eh gitu bukan yaa kata2nya do yeon ??) Yaaah intinya gitu deeeh
terimakasiih...
ReplyDelete