Sinopsis I HEAR YOUR VOICE Episode 8 - 2
Hye-sung
berputar-putar di pintu keluar gedung sambil bergumam, “Aku bisa
melakukannya…aku tidak bisa melakukannya… Aku bisa melakukannya…aku tidak bisa
melakukannya… Aku bisa melakukannya!”
Hye-sung memantapkan hatinya.
Kini Hye-sung berada
di depan rumah keluarga Seo, di teringat kembali saat 10 tahun yang lalu dia
menunggu ibunya, dan ibunya membakar buku-buku karangan Hakim Seo.
Sekali lagi, dia
memantapkan hatinya untuk memencet bel setelah sebelumnya ragu.
Dia berbicara dengan
Do-yeon di halaman, Hakim Seo melihatnya dari lantai atas.
Do-yeon: “Ibuku
masih tidak nyaman melihatmu. Jika kau mempunyai seseuatu yang ingin dikatakan
padaku, katakanlah sekarang.”
Hye-sung: “Kasus Min
Joon-guk, menurut pendapatmu apa yang akan terjadi?”
Do-yeon: “Sejujurnya,
situasinya terlihat tidak bagus. Semua yang kita punya adalah bukti tak
langsung dan tidak ada bukti langsung. Pengacara Cha juga fokus dalam hal itu.”
Hye-sung: “Kau tahu
siapa Min Joon-guk, bukan?”
Do-yeon: “Ya. Aku
tahu.”
Hye-sung berlutut
dihadapan Do-yeon.
Do-yeon: “Jang
Hye-sung..”
Hye-sung: “Kumohon,
tolong aku, Do-yeon. Aku tidak tahu kalau hari seperti ini akan datang. Aku
tidak tahu akan ada hari dimana aku akan berlutut untuk memohon kepadamu. Aku
sudah tidak punya harga diri lagi. Walaupun aku harus menjual semuanya, aku
harus menangkap orang itu. Aku akan melakukan apapun yang kau minta. Semua yang
ku katakan 10 tahun yang lalu…aku akan meminta maaf jika itu yang kau inginkan
dariku. Aku minta maaf untuk semuanya. Jadi tolong aku untuk menangkapnya. Kau
seorang jaksa. Mengancam atau menyelidiki, gunakan semua cara yang bisa kau
pikirkan. Orang yang membunuh ibuku, jangan biarkan dia bebas.”
Hye-sung mengatakan
semuanya dengan berkaca-kaca.
Hakim Seo menghampiri
mereka, “Apakah itu permintaan maaf yang tulus?”
Do-yeon: “Ayah..”
Hakim Seo:
“Permintaan maafmu, apakah benar-benar tulus?”
Hye-sung berkata
dalam hati, “Ibu, maafkan aku..” dan meneteskan air mata.
Hye-sung: “Ya. Waktu
itu, aku telah melakukan kesalahan. Jadi, tolong bantu aku.”
Hye-sung berada di
dalam rumah Hakim Seo.
Hakim Seo: “Jika aku
yang menjadi hakimnya, aku akan menyatakan dia tidak bersalah. Juga, jika aku
yang menjadi jaksanya, aku akan membuat lebih banyak bukti.”
Do-yeon: “Membuat bukti?”
Hakim Seo: “Membuat
bukti fisik yang sebelumnya tidak ada itu sulit. Tapi, membuat pernyataan yang
sebelumnya tidak ada itu mudah.”
Do-yeon: “Aku sudah
bertemu dengan para saksi dan orang yang dekat dengannya. Pemilik rumah,
polisi, bahkan pendeta. Tapi mereka hanya membicarakan hal yang baik yang
pernah dilakukan Min Joon-guk.”
Hakim Seo: “Kemudian
kita harus menemukan seseorang yang punya kebutuhan. Seseorang yang akan
menukar sesuatu jika dia merasa puas.”
Hye-sung: “Seseorang
yang akan menukar sesuatu…?”
Hakim Seo: “Saat Min Joon-guk berada di penjara..apakah kau sudah mencari siapa teman satu selnya?” tanyanya pada Do-yeon.
Do-yeon: “Tidak. Kami belum mengetahuinya sejauh itu.”
Hye-sung lalu
mengingat saat Pengacara Shin memberitahunya kalau dia tahu Min Joon-guk dari
teman satu selnya yang merupakan teman Pengacara Shin.
Hye-sung: “Aku pikir
kita bisa menemui seseorang. Orang yang menempati sel yang sama dengan Min
Joon-guk.”
Hakim Seo: “Jika dia
seorang napi, dia mungkin sangat mengharapkan pembebasan bersyarat. Aku akan
memberitahu orang yang ada di penjara. Buatlah perjanjuan dengannya.”
Do-yeon: “Kau tidak
mengatakan untuk membuatnya mengucapkn sumpah palsu, kan?”
Hakim Seo: “Jika itu
bisa membuat kita menangkap penjahatnya, maka harus (membuat sumpah palsu).”
Do-yeon: “Tapi,
sumpah palsu itu….”
Hakim Seo: “Kau
melakukan nya 10 tahun yang lalu.”
(jadi, hakim Seo
ternyata tahu Do-yeon bohong waktu itu, tapi kenapa dia mendesak Hye-sung buat
ngaku ya?)
***
Soo-ha pulang. Hye-sung dirumah sedang mencuci selimut.
Soo-ha: “Kau mencucu selimut hari ini?”
Hye-sung: “Bagaimana bisa aku pergi ke Seo do-yeon dalam situasi seperti ini? Bagaimana bisa lawanku adalah Pengacara Cha? Apakah ini benar?”
Soo-ha: “Kau pergi
menemui Seo Do-yeon?”
Hye-sung: “Ya. Aku
pergi menemuinya dan memohon padanya. Untuk menolongku menangkap Min Joon-guk.
Aku berlutut dan memohon padanya. Tidak hanya itu. aku bahkan meminta maaf
untuk semua yang terjadi sepuluh tahun yang lalu.”
Hye-sung
menangis..Hye-sung sepertinya marah pada dirinya sendiri yang harus merendahkan
diri seperti itu, bahkan mengakui kesalahan yang tidak pernah dia lakukan hanya
untuk menangkap Min Joon-guk, karena dia sudah tidak tahu lagi apa yang harus
dilakukan.
Soo-ha
menghampirinya dan akan mengusap air mata Hye-sung, tapi Hye-sung mengelak
untuk di sentuh. Dia meminta Soo-ha mencuci kakinya sebelum kakinya masuk
ember.
(soo-ha mau bantuin
nyuci.)
***
Hwang Dal-joo:
“Joon-guk..membunuh seseorang?!”
Do-yeon: “Ya. Dia
dituduh membunuh ibu dari Pengacara Jang. Kau berbagi sel tahanan dengan Min
Joon-guk, benarkan? Selama kau menghabiskan waktu dengannya, pernahkah dia
membicarakan Pengacara Jang?”
Hwang Dal-joo:
“Pernah. Pernah, tapi dia hanya mengatakan bahwa ada yang harus dia bayar.
Tidak ada hal lain. Tidak mungkin dia melakukannya. Joon-guk adalah orang yang
baik. Itu pasti kesalahpahaman, jaksa.”
Do-yeon meminta duo
petugas disana untuk keluar sebentar, karena ada hal pribadi yang ingin Do-yeon
sampaikan pada napi.
Do-yeon kini bicara
dengan lebih serius, “Saat kau di eksekusi 25 tahun yang lalu, Ku kehilangan
putrimu kan? Apa kau tidak ingin keluar dari sini dan mencarinya?”
Hwang Dal-joo: “Apakah ada cara bagiku untuk keluar dari sini?”
Hwang Dal-joo: “Apakah ada cara bagiku untuk keluar dari sini?”
Do-yeon: “Itu semua
tergantung pada bagaimana kau menjawab pertanyaanku.”
***
Hwang Dal-joo bertemu
dengan Pengacara Shin, dan memainkan permainan yang sama, kali ini dengan
nama-nama penyanyi wanita.
Pengacara Shin:
“Jadi, kau akan pergi menjadi saksi di persidangan Min Joo-guk?”
Hwang Dal-joo: “Ya. Aku
pikir aku dijadikan sebagai saksi untuk jaksa di sidang berikutnya.”
Pengacara Shin:
“Kenapa kau memilih menjadi saksi untuk kejaksaan? Bukankah kau mengatakan
bahwa Min Joon-guk adalah orang baik?”
Hwang Dal-joo: “Ya.
Tapi setelah aku memikirkannya…aku menyadari mungkin aku telah salah
menilainya. Ada sesuatu yang gelap dan seram tentang dia.”
Pengacara Shin
menatap tajam napi itu.
Hwang Dal-joo:
“Mengapa kau menatapku seperti itu?”
Pengacara Shin
nampak curiga, dan Hwang Dal-joo terlihat
gugup.
***
Hye-sung sedang
bersiap di kamarnya untuk ke persidangan. Dia menatap foto ibunya.
“Jika persidangan
hari ini berjalan lancar, aku akan dapat menangkapnya.”
Hye-sung mendekap
foto ibu.
***
Hye-sung bertemu
dengan Pengacara Shin dan Yoo-chang.
Hye-sung: “Apa yang
kau lakukan disini Pengacara Shin? Kau tidak punya jadwal persidangan hari
ini.”
Yoo-chang: “Kami
datang untuk mendukungmu. Hari ini persidangan terakhir.”
Pengacara Shin: “Aku
datang karena ada sesuatu yang ingin ku tanyakan padamu.”
Hye-sung: “Apa itu?”
Pengacara Shin: “Persidangan hari ini, apa yang kau minta pada Hwang Dal-joo?”
1Hye-sung: “Meminta? Aku tidak pernah meminta apapun darinya.”
Pengacara Shin:
“Dalam rangka menangkap Min Joon-guk, kau memintanya untuk melakukan sesuatu
yang kau harapkan, benar?”
Hye-sung: “Aku
bilang aku tidak melakukannya.”
Yoo-chang: “Mengapa
kalian melakukannya lagi?” (berantem)
Yoo-chang membalikkan badan Hye-sung dan mengajaknya ke persidangan.
Hye-sung melepaskan
rangkulan Yoo-chang dan kembali berbalik mendatangi Pengacara Shin, “Jika aku
memang melakukannya, lalu apa? Jika aku bisa menangkap penjahat itu, apa yang
tidak akan aku lakukan?”
Yoo-chang berusaha
menenangkan, “Pengacara Jang…”
Pengacara Shin: “Apa
kau mengatakan bahwa kau tidak akan mengikuti aturan?”
Hye-sung: “Jika aku
mengikuti aturan, aku akan kehilangan segalanya.”
Pengacara Shin:
“Apakah kau tidak tahu jika kau tidak mengikuti aturan, masalah yang lebih
besar akan menghampirimu?”
Hye-sung: “Ya. Aku
tidak tahu! apa kau pernah menjadi korban? Korban di negara ini tidak bisa
melakukan apapun. Aku? Aku bahkan tidak bisa bertanya pada Min Joon-guk mengapa
dia membunuh ibuku. Karena korban tidak bisa bertemu dengan terdakwa. Hakim
lebih mendengarkan kata-kata Min Joon-guk daripada aku. Korban merasa itu salah
sampai dia tidak bisa bernafas. Tapi, tidak ada yang bisa dia lakukan. Praduga
tidak bersalah, prinsip rasional? Semuanya omong kosong. Setelah menjadi
korban, semua aturan adalah omong kosong dan pengacara adalah seorang bajingan.
Begitu juga aku, seorang pengacara bajingan.”
Hye-sung melepas pin
tanda pengacaranya dan membuangnya di depan Pengacara Shin yang sejak tadi
tidak bisa berkata apa-apa.
Pengacara Shin
mengambil pin yang dibuat Hye-sung.
Yoo-chang khawatir,
“Apa kau baik-baik saja?”
Pengacara Shin: “Aku
tidak apa-apa. Untuk persidangan kali ini, jika Min Joon-guk dinyatakan tidak
bersalah, apakah kau berpikir Pengacara Jang akan tetap menjadi seorang
pengacara?”
Pengacara Shin
menyerahkan pin Hye-sung pada Yoo-chang.
***
Di ruang persidangan.
Min Joon-guk.
Pengacara Cha Kwan-woo.
Jaksa Seo Do-yeon.
Park Soo-ha dan Jang Hye-sung.
Saksi Hwang Dal-joo.
Hakim Kim.
Saksi, Hwang
Dal-joo, diminta untuk bersumpah di persidangan. Awalnya dia mengucapkannya
dengan pelan dan agak ragu.
Hye-sung bertanya
pada Soo-ha dalam hati, “Apa yang hakim
pikirkan saat ini? Apakah tidak bersalah?”
Soo-ha melihat ke
arah hakim, lalu Soo-ha menggeleng.
Hye-sung: “Lalu apakah bersalah?”
Soo-ha menggeleng
dan menunjukkan gantungan ponselnya yang dia miringkan.
Hye-sung: “50-50?”
Soo-ha mengangguk.
Hye-sung: “Kalau begitu tidak apa-apa karena kesaksian
terakhir ada di pihak kita. Kita akan membuatnya dinyatakan bersalah.”
Pengacara Shin dan Yoo-chang juga hadir.
Hakim mempersilahkan
jaksa untuk bertanya pada saksi lebih dulu.
Jaksa: “Saksi
menempati sel yang sama sengan terdakwa, benar?”
Hwang Dal-joo: “Ya.”
Jaksa: “Apakah kau
pernah mendengar sesuatu tentang Pengacara Jang dari terdakwa?”
Dal-joo: “Dia bilang
berhutang padanya dan aku melihat dia mengumpulkan informasi tentangnya.”
Jaksa: “Melihat hal
itu, apa yang kau pikirkan tentang terdakwa?”
Dal-joo sekilas
melihat Joon-guk, “Menyeramkan.”
Jaksa: “Mengapa kau
berpikir seperti itu?”
Dal-joo tanpa
keraguan berkata: “Dia mengatakan akan membunuhnya. Bahwa dia (Hye-sung)
membuat kesalahan dan dia (Joon-guk) akan membunuhnya.”
Joon-guk emosi dan
menggebrak meja: “Kapan aku mengatakannya?!?”
Jaksa menghadap
hakim: “Yang mulia. Seperti yang anda dengar, terdakwa telah merencanakan untuk
membalas dendam pada putri korbanselama 10 tahun terakhir. Saksi-saksi lain
mengatakan bahwa terdakwa pria yang baik. Akan tetapi dia menyamarkannya hanya
untuk balas dendam. Itu telah direncanakan secara mendetai, tidak ada
seorangpun yang melihat siapa sebenarnya terdakwa. Itu karena terdakwa sealu
memakai topeng malaikatnya. Dan saat dia melepaskan topengnya untuk balas
dendam, dia membunuhnya. Sama seperti Park Joo-hyuk sepuluh tahun yang lalu,
dan sekarang korban Eo Choon-shim. Jika dia dinyatakan tidak bersalah, dia
mungkin akan membunuh orang lain yang mengetahui siapa dia sebenarnya. Sampai
saat ini kita belum melihat siapa sebenarnya terdakwa dan mata kita telah
dibutakan. Akibatnya, banyak orang yang tidak bersalah telah meninggal.
Sekarang hukum harus melihat dengan jelas, dan harus melindungi korban
berikutnya, Jang Hye-sung.”
Soo-ha
memperlihatkan gantungan ponselnya yang menghadap ke atas, ‘bersalah’. Hye-sung
terlihat lega.
Yoo-chang bertanya
pendapat Pengacara Shin: “Apakah dia benar-benar bersalah?”
Pengacara Shin:
“Tidak, itu berlawanan. Saksi bersaksi seperti itu atas desakan jaksa.”
Hakim mempersilahkan
pengacara untuk bertanya.
Pengacara: “Kau
menghabiskan banyak waktu dengan terdakwa dalam sel yang sama kan?”
Dal-joo: “Ya.”
Pengacara: “Kalau
begitu, kau pasti tahu terdakwa dengan baik. Jika kau bisa menggambarkan
karakter terdakwa, apa yang akan kau katakan apakah dia pintar dan sangat
teliti atau kau akan mengatakan dia bodoh dan gegabah?”
Dal-joo sejenak
berpikir, “Dia pintar.”
Pengacara ke jaksa,
“Ini cocok dengan perkataanmu, jaksa.”
Dal-joo:
“Tidak..maksudku…sekarang aku berpikir dia tidak sepintar itu.”
Pengacara: “Ah, dia
tidak pintar? Itu lebih aneh lagi. Jika kasus ini seperti yang jaksa katakan,
maka kasus ini dapat dikatakan sebagai pembunuhan berencana. Kasus dimana
seseorang yang bodoh tidak dapat melakukannya. Lalu apakah terdakwa orang yang
pintar atau orang yang bodoh?”
Yoo-chang berbisik
pada Pengacara Cha: “Pengacara Cha menjebak jaksa.”
Pengacara: “Tidak
masalah jika kau tidak menjawabnya. Karena sekarang aku akan menunjukkan padamu bukan seorang penjahat
seperti yang kau tuduhkan. Saksi, pernahkan terdakwa memberitahukan rencananya
padamu?”
Semua orang menanti
jawaban saksi dengan cemas.
Dal-joo: “Aku tidak
bisa mengingatnya dengan baik.”
Pengacara
membungkukkan badanya ke arah saksi dan dengan tegas bertanya, “Saksi, kau baru
saja disumpah untuk tidak berbohong atas kasus ini. Aku akan bertanya padamu
satu kali lagi. Apakah Min Joon-guk benar-benar mengatakan bhwa dia akan
membunuh Jang Hye-sung?”
Dal-joo: “Aku
sebenarnya….berpikir…dia tidak melakukannya. Dia tidak mengatakan itu.”
Semua tampak kecewa,
kecuali Joon-guk yang tersenyum meremehkan.
Pengacara menghadap ke arah Hye-sung, matanya merah: “Hanya itu.”
Jaksa kembali bertanya pada saksi, mengapa yang dia ucapkan barusan berbeda dengan sebelumnya. Jaksa membentak saksi untuk mengatakan kebenarannya, apakah terdakwa pernah mengatakan akan membunuh Jang Hye-sung atau tidak.
Saksi tidak bisa menjawab, dia tertunduk dan menahan diri.
Hakim meminta jaksa untuk tidak memaksa saksi berbicara. Dalam pikirannya, hakim berbicara:
“Tidak ada lagi yang bisa dilakukan selain membebaskannya.”
Soo-ha mendengarnya
dan memberitahukan pada Hye-sung. Hye-sung menangis.
Joon-guk melihat ke
arah Soo-ha dengan tatapan menyebalkannya itu, (pengen ku tusuk matanya deh!),
dia berbicara dengan pikirannya:
“Anak kecil. Sepertinya semua orang-orang bodoh dengan otak pintar
disini kembali berpihak padaku. Jika aku dinyatakan tidak bersalah dan
dibebaskan..selanjutnya giliran mu dan gadis itu.”
Soo-ha menahan
amarahnya.
***
Hye-sung terdiam
duduk di luar persidangan. Dia tampak sangat terpukul.
Yoo-chang:
“Pengacara Jang, kau baik-baik saja?”
Soo-ha: “Apa yang
akan terjadi pad Min Joon-guk?”
Yoo-chang: “Jik
hakim menyatakan dia tidak bersalah, maka dia akan bebar pada hari mereka
mengumumkan keputusan hakim. Tapi jangan khawatir, jaksa bisa mengajukan
banding dan menemukannya bersalah. Lalu…”
Soo-ha: “Kapan hari
keputusan itu?”
Yoo-chang: “Bulan
depan, tanggal 3.”
Soo-ha: “Bulan
depan, tanggal 3….”
Soo-ha sepertinya
memikirkan sesuatu.
***
Hye-sung tertidur
sambil memeluk fotonya bersama ibu. Dia bermimpi.
Ibu memanggil
Hye-sung remaja karena komputernya tidak menyala tapi ada suara yang terdengar.
Hye-sung yang menggosok gigi memencet tombol power di monitor dan layarnya
menyala. Ibu heran Hye-sung bisa memperbaikinya hanya dengan satu sentuhan
saja. Ibu mengira apa Hye-sung ini Bill
Gates. Ibu menyuruhnya masuk jurusan
komputer saja daripada hukum.
Hye-sung dewasa
mendandani ibu yang akan pergi ke acara pernikahan. Ibu merasa tidak perlu
karena bukan dia yang akan menikah. Ibu kemudian melihat wajahnya dikaca yang
terlihat lebuh cantik. Ibu berkata Hye-sung seperti Picasso. Ibu mengatakan
mungkin mereka harus merubah jurusan Hye-sung menjadi jurusan seni.
Hye-sung mengeratkan
pelukannya pada foto ibu.
Soo-ha memanggil
Hye-sung dari luar, memintanya untuk makan, karena Hye-sung belum makan apapun
hari ini.
Soo-ha yang akan
mengambil minuman dari kulkas melihat ada pesan masuk ke ponsel Hye-sung, dia
membacanya. Dari Kwan-woo, ada dua:
“Aku akan kesana…aku sangat khawatir.”
“Aku ada di depan rumahmu. Aku akan menunggu sampai kau keluar
menemuiku.”
Soo-ha menemui
Kwan-woo.
Kwan-woo: “Bagaimana
keadaannya? Bagaimana dia menghadapinya?”
Soo-ha: “Dia
menahannya dengan baik. Tapi aku pikir itu tidak akan mudah untukmu bertemu
dengannya secepatnya.”
Kwan-woo: “Aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan.
Aku tidak bisa menyerah begitu saja untuk Pengacara Jang.”
Soo-ha: “Pengacara
Jang sangat menyukaimu. Dia memiliki waktu yang sulit karena dia sangat
menyukaimu. Jadi, beri dia waktu dan tunggulah dan lindungi dia.”
Kwan-woo: “Kau..
tidak membenciku?”
Soo-ha: “Aku akan
masuk.” Soo-ha berbalik badan hendak masuk.
Kwan-woo: “Kau…juga
membenciku karena aku berpihak pada Min Joon-guk, kan?”
Soo-ha diam sejenak
kemudian berbalik sambil tersenyum, “Tidak, kau melakukannya dengan baik.”
Kwan-woo: “Apa?”
Soo-ha: “Aku sangat
berterimakasih.” Soo-ha membungkuk hormat.
Saat Soo-ha membalik
badannya lagi, raut wajahnya berubah, “Terima
kasih. Telah memberiku kesempatan.”
Di kamar, Soo-ha
menandai kalender di ponselnya, hari keputusan. Dan terlihat pisau lipat di
dalam tasnya.
(yang udah nonton,
pada sadar gak, kalo di ponsel Soo-ha tanggalnya adalah 3 Juli 2012. Tahun lalu
lho… berarti, mungkinkah nanti adegannya ada yang berlanjut ke “setahun
kemudian” alias 2013?)
***
Di kelas Soo-ha.
Soo-ha tidak hadir lagi di kelas, Seung-bin menirukan suara Soo-ha ketika guru
mengabsen. Tapi sayang Joon-gi melaporkannya. Soo-ha sudah sering bolos
sekolah.
***
Soo-ha berada di rumah Hye-sung. Dia memperbaiki lampu yang tidak menyala, juga lemari dapur yang pintunya rusak.
Soo-ha membawa dua tas, sepertinya dia akan pergi.
Sebelumnya Soo-ha meletakkan sepatu laki-laki milik Hye-sung di depan pintu.
Setelah melihat ke sekeliling ruangan sekali lagi, Soo-ha keluar.
***
Hye-sung berada di
rumah abu ibunya.
“Seperti 10 tahun
yang lalu, aku merasa sangat takut. Karena kau mengatakan aku harus berani. Kau
selalu mengatakan bahwa aku benar. Dan saat itu aku pikir kau benar. Tapi aku
menyadarinya, bahwa aku salah. Hidup tidak seperti dongeng. Aku seharusnya lari
seperti Do-yeon.”
Hye-sung
menyandarkan kepalanya, “Maafkan aku, ibu.”
Soo-ha datang, dia
mengetahui Hye-sung ada disana karena melihat dari pikiran Hye-sung tadi pagi. Soo-ha mengajak
Hye-sung ke aquarium, Aquaquest.
***
Hye-sung: “Kau bukan
anak kecil lagi. Mengapa kau sangat ingin pergi ke aquarium di tengah hari
seperti ini?”
Soo-ha: “Akhirnya,
setelah empat kali mencoba, aku ada disini.”
Hye-sung: “Mengapa
sampai empat kali?”
Soo-ha: “Pertama,
aku akan pergi bersama ayahku, tapi dia meninggal, jadi aku tidak jadi pergi.
Lalu, aku seharusnya datang kesini saat filed trip di sekolah menengah. Tapi
aku sakit, jadi aku tidak bisa datang. Dan ang ketiga, saat kita akan pergi
setelah persidangan kakek Dae-sung, tapi tidak jadi.”
Hye-sung: “Hey, aku
sudah akan pergi. Kau yang membatalkannya. Kau bahkan tidak menjawab telpon.”
Soo-ha: “Benarkah
aku yang melakukannya?”
Hye-sung: “Tapi
mengapa kau ingin datang kesini?”
Soo-ha: “Kau tahu
alasannya. Kau tahu bahwa duniaku lebih berisik daripada orang lain. Aku pikir
akan sangat nyaman dan hening disini.”
Hye-sung: “Kau
benar. Disini nyaman dan damai. Seperti tidak pernah terjadi hal buruk dalam
hidup.”
Soo-ha: “Aku sudah
mengemas semua barangku dari tempatmu sebelum aku kesini.”
Hye-sung: “Apa?”
Soo-ha: “Jangan
khawatir. Min Joon-guk tidak akan mengganggumu lagi. Percayalah padaku.”
Hye-sung: “Bagaimana
kau mengetahuinya?”
Soo-ha: “Aku
melihatnya selama persidangan. Jadi kau bisa percaya apa yang ku katakan.”
Hye-sung: “Itukah
mengapa kau meminta datang kesini? Seperti perpisahan?”
Soo-ha: “Dan juga,
ada sesuatu yang harus aku katakan sebelum pergi. “
Hye-sung: “Suasana
seperti apa ini? Apa kau tidak akan pernah menemuiku lagi?”
Soo-ha: “Aku di
tahun terkahir sekolah. Aku harus belajar.”
Hye-sung: “Baiklah
kalau begitu, apa yang ingin kau katakan padaku?”
Soo-ha: “Tentang
ibumu… dia sangat bangga padamu sampai saat terakhir dia akan meninggal.”
Hye-sung: “Apa?”
Soo-ha: “Aku membaca
pikiran Min Joon-guk saat di pengadilan.”
Flashback….
Joon-guk: “Kau harus
tahu mengapa kau akan ku bunuh. Aku akan membunuhmu karena sepuluh tahun yang lalu,
putrimu berdiri menjadi saksi dalam kasusku. Mengerti? Apakah itu membuatmu
marah?”
Ibu: “Ya, aku marah.
Fakta bahwa aku tidak mengetahui lebih banyak tentang putriku membuatku marah.
Jika aku tahu dia gadis dengan keberanian yang sangat besar, aku akan
mendoakannya lebih banyak lagi. Dan aku tidak akan sering memukulnya. Aku
selalu terlalu kasar dengan ucapanku.”
Flashback end…
Soo-ha: “Bahwa dia
akan menari kemenangan walaupun dia ada di surga.”
Hye-sung: “Dia selalu
melakukan hal itu.”
Soo-ha: “Jadi,
jangan salahkan dirimu sendiri, oke?”
Hye-sung: “Terima
kasih telah memberitahuku.”
Soo-ha: “Dan jangan
terlalu membenci Pengacara Cha. Dia melakukan hal itu karena dia sangat
menyukai mu. Dia percaya pada cerita Min Joon-guk sekarang. Dia berpikir kau
salah paham padanya. Dia ingin menyelesaikan kesalahpahaman mu pada Joon-guk.
Tapi itu karena dia tidak tahu kebenarannya. Dalam posisinya, itu mungkin hal
terbaik yang bisa dia lakukan.”
Hye-sung: “Aku
tahu.”
Soo-ha: “Dan,
mungkin juga kau sudah tahu. Kau sangat juga menyukai Pengacara Cha. Itulah
mengapa ini sangat menyakitkan. Jadi jangan bersembunyi terlalu lama, dan
terimalah hatinya. Itu akan bagus untuk kalian berdua.”
Soo-ha berdiri dan
pamit pergi, “Aku akan pergi sekarang, aku sudah mengatakan semua yang harus
kau ketahui. Jaga dirimu.”
Soo-ha berbalik dan
berjalan menjauh, wajahnya menunjukkan kesedihan.
Hye-sung
memanggilnya, “Soo-ha… ah… lupakan. Selamat tinggal. Terima kasih untuk semua
yang kau lakukan untukku. Belajar yang rajin, oke?”
Soo-ha sudah akan
menangis, dia kemudian berbalik lagi menghampiri Hye-sung.
Soo-ha: “Ada…satu
hal lagi yang kau tidak tahu…”
Soo-ha menggapai
punggung Hye-sung, dan menciumnya, dengan air mata menetes di pipinya. Hye-sung
terkejut dan tak kuasa melakukan apapun. Dia hanya memandangi Soo-ha yang
semakin menjauh meninggalkannya.
Epilog.
Kwan-woo: “Haruskah
kita makan malam untuk mengganti kencan kita yang batal waktu itu? bagaimana
kalau malam ini?”
Hye-sung: “Baik…jika
kau mau… ah, lupakan. Aku tidak bisa.”
Kwan-wo: “Kenapa?”
Hye-sung: “Aku punya
janji. Sebelumnya Soo-ha dan aku sudah berjanji akan pergi ke suatu tempat.”
Kwan-woo: “Kau tidak
bisa membatalkannya?”
Hye-sung: “Itu
sedikit sulit. Jika aku membatalkannya, dia akan sedih. Maafkan aku sekali lagi.
Tapi, aku sudah berjanji pada Soo-ha lebih dulu.”
Soo-ha tidak
mendengarkan percakapan itu, karena dia terlanjur patah hati dan pergi menjauh.
Note:
Hye-sung dan Kwan-woo, dua-duanya merasa pasangan masing-masing tidak saling percaya, dan dua-duanya merasa benar. walaupun kita tahu Hye-sung yang benar, tapi kita tidak bisa menyalahkan Kwan-woo juga. dia hanya terjebak dalam rencananya Joon-guk. dan kita tau Kwan-woo pun terluka... lihat saja, dandanannya gak necis lagi, matanya merah mungkin kurang tidur mikirin Hye-sung.
dan mengenai tanggal di ponsel Soo-ha aku masuh bingung, apakah drama ini memang setingnya di tahun 2012 ya? karena dari awal aq gk nangkep itu.. atau memang nanti ada kelanjutan cerita di tahun 2013?
dan sampai saat ini belum juga terungkap, siapa ayah Do-yeon, dan apa penyebab Joon-guk membunuh ayah Soo-ha.
oya, untuk yang bertanya kapan jadwal sinopsis di posting, jawabannya adalah jumat, sabtu, minggu, dan senin pagi untuk tiap bagian dalam 2 episode. harusnya begitu, tapi karena ada lain hal yang kejadiaannya tidak direncanakan, walaupun sudah selesai aku buat, mungkin akan telat di posting, jadi harap sabar aja..
dan yang ingin tahu kapan drama ini tayang, ada yang bisa bantu jawab? :p
kaka dramanya tayang tiap rabu dan kamis malam biasanya ak udah nonton jam 2 malam di dramacrazy tp blm ad translatny jd tebak2 merpati jd klo mw nonton udh ad translate inggrisnya beda 1 hari aj,,, mw tanya ka klo mw dapet yang b. indony nonton dmna ya...
ReplyDeletedramacrazynya udah shutdown.... selaen disitu liat dmn yaa?
Deleteditunggu kelanjutannya... penasaran..!! semoga soo ha gak niat balas dendam sama MJG, ntar klo knapa" gimanaaa doong?!?!
Bs nonton di gooddrama say
Deletebisa di dramaholics.com ato gooddrama.net juga bisa....
Deletedaebakkk, thanks so much mba mumu. . makin suka sama drama ini.
ReplyDeleteSoohaa itu sosoknya misterius ya. di mau kemana sampai pamitan segala sama hyesung? apa mau ngebunuh si MJG?
lalu apakah ayahnya so do yeon itu si MJG yang kemungkinan diculik sama bapaknya Soohaa lalu di jual ke Hakim Seo, trs MJG dendam sama dia, makanya di bunuh? #ngarangdikit #abaikan hhaha
Semangat terus ya mba mumu, aku selalu menantikan sinopsis darimuuu \(^o^)/
omoo daebak,huaa makin suka drama ini,btw aku masih penasaran sama cerita hye sung sama sooha aku pengen mereka bersama,tapi sebenernya pemeran utama drama ini siapa sih? Aku berharap hye sung bakalan sama sooha
ReplyDeletemks sinopnya slalu ku tgguin oenni... drama ini tayang stiap rabu kmis jam 10 stmpt di sbs oen..;D
ReplyDeletedah g SBR NUGGIUN NTAR MLM....HIKS
aku biasa streaming disini http://korealive.tk. cari sbs tiap jam 8wib
ReplyDeletewhoaaaaaaa, makin galau galau galau,,,
ReplyDeletejadi ingat secret garden, dia (So ha) menyerah atas oska (kwan woo)
ckckckckckckckck
mudahan uri So Ha tidak melakukan hal2 yang tidak diinginkan,
curiga, dia berusaha membunuh Joon Guk, trus dipenjara, tar jeng Hye Sung yang bantu di persidangan.
#abaikan
Kalo langganan indovision drama ini akan tayang perdana hari ini tgl 3 juli jam 8malam di one channel ch.164 :-)
ReplyDeleteBaru mulai baca udah berair aja nih mata ;( greget bgt sama Min Joon Guk .. Kira2 apa rencana SooHa.. Semoga dia ga bkaL berbuat jahat >,<
ReplyDeleteSeruuu....
ReplyDeletesooha ..I love u..........
ReplyDeletetebakan ku sooha akan membunuh MJG demi keselamtan hy sun dan dia mengorbankan dirinya untuk hy sun...hy sun jadi pengacaranya sooha ,..setelah itu mereka bersama deh ^_^ ....aaminn
ReplyDeletetermehek mehek ketika sooha mencium hy sun dan menitikan air mata ..aku juga :(
ReplyDeletesoo ha jd lbh berani ya????
ReplyDeletewkwkwk
Do yeon itu anaknya bekas teman satu sel jon guk (lupa namanya) kali... Di atas disebutkan 25 thn yg lalu saat dia dieksekusi dia tdk pernah bertemu dgn putrinya... Mungkin hakimnya wkt itu hakim Seo... Benar tdk ya...??? ^^
ReplyDelete--Diah--
itu kenapa ya di preview ep 9 kyaknya soo ha mau mekakukan sesuatu trus di preview ep 10 dia udah diborgol aja penasaaran poor so ha :( :(
ReplyDeletePart2 muncul juga dr kmren bolak balik hehehee,,,soo ha tmbah kiyut deh tmbah kyk cwo dewasa brani kissu :) kyaaaa
ReplyDeleteSis mumu sy baru nonton episode 2 n kayaknya emank setingannya dibikin thn 2012 dan sepertinya tebakan sis mumu benar akan ada kejadian setahun kemudian alias 2013....sebab td pas adegan si doeyeon nulis apa gitu ada tanggalnya 24 mei 2012, kaya dishoot tajam gitu buat bikin penonton sadar bahwa ini tahun 2012 bukan 2013 :-)
ReplyDeleteTerima kasih banyakkk kak mumu, gak terasa sudah sampe episode 8, fighting kak! ^^
ReplyDeletefilm drama yg harus di tonton apa aja, kasih saran
ReplyDeleteHalo, mau nanya ni film drama apa aja yang harus di tonton mohon blasnya ya.......^-^
ReplyDeleteatau ayah do-yeon itu yang masuk penjara? yang jadi saksi itu. kan dia pernah bilang umur anaknya sama dengan hye-sung.
ReplyDeletemakasi banget buat admin yg rela buat sinopsis ini... aku udah baca dari episod 1 sampe 8-2... gak sabar sama semua ceritanya... hehehe... admin nontonnya dimana yah?? kalo boleh tau nama panggilan admin apa? terus sekolah/kuliah/kerja... sempet-sempetnya bikin sinop ini... hehehe
ReplyDeleteakhirnya lanjutannya keluar juga,makasih udah nulis sinopsisnya
ReplyDeletejadi makin terbawa suasana drama ini,ikut ngerasain kita ada didalam drama ini
salut sama soo ha yang ngorbanin perasaannya demi kebahagiaan hye sung sama kwan woo
jadi ikut nangis :(
good job ;) lanjut ya
sediiiih...T__T
ReplyDeleteThanks buat sinopnya..
Aku rasa papanya do yun itu si napi teman satu sel nya deh mbak..
ReplyDeleteDan aku rasa juga bakal loncat ke 2013 nanti,mungkin dia bakal kasi tau si Soo Ha bakal kerja jadi apa dengan kemampuan mendengarnya
Kurasa, ayah Do Yeon itu napi temannya joon guk. Karena, ibu Do Yeon pernah bilang kalo Do Yeon ditemukan di kolong jembatan. Berarti Do Yeon kan bukan anak kandung mereka. Dan lagi, napi itu pernah bilang kalo anaknya pasti sudah seumuran dengan Hye Sung. Teka teki yang terpecahkan! ;D
ReplyDeleteAku ijin share di Blog aku ya. Tenang, aku ga ngopi kok. Tapi nge-link aja. hehehe..senengnya nemu Blog ini :)
ReplyDeleteAir mataku netes terus di episode ini. Apalagi waktu kwan woo di depan rumah hye sung. Dari awal aku memang lebih ndukung hye sung sm kwan woo, jd gimanapun situasinya, kl mreka makin jauh aku jg makin sedih.
ReplyDeleteFellingku buruk, koo kayanya soo ha mau terjun ngebunuh MJG yaaa ??
netes sumpah huhuu/...
ReplyDeleteSyutingnya ini mgkn pas masih 2012 chingu..jd hp nya masih ke setting di th 2012...pdhl kan release nya film th 2013 gituu...krn mmg proses syuting bs smp setahun lebih sblm akhirnya release...
ReplyDelete