Sinopsis GOLDEN RAINBOW Episode 14 – 2

Se Ryung memberikan sup darah ular pada Eok Jo, dia membayar mahal untuk itu karena sulit mendapatkannya di musim dingin. Eok Jo kesal, seharusnya jika Se Ryun punya uang bayar saja cicilan hutang restoran mereka. Se Ryun bilang restoran mereka sudah tamat riwayatnya. Eok Jo harus tetap sehat untuk memulai bisnis baru, makanya dia membelikan sup darah ular itu untuk Eok Jo.

 

Kemudian datang Soo Pyo dengan tergesa-gesa, dia ingin memberitahukan sesuatu. “Ada restoran sashimi di Incheon dan orang-orang selalu berbaris untuk makan disana.”

 

Eok Jo tak percaya begitu saja, “Yang benar? Apa istimewanya sashimi mereka sampai orang harus berbaris makan disana?”

Soo Pyo bilang itu semua adalah sashimi alami dan cara mereka membuat fillet ikannya menakjubkan. Dan sup ikannya sangat lezat hingga pelanggannya jatuh cinta.

 

Mereka pun kemudian mendatangi restoran itu. Eok Jo meremehkan restoran itu yang tampak biasa saja dari depan dan tempat yang kecil. Soo Pyo mengajak ayahnya masuk saja.

 

Di dalam Eok Jo melihat ikan kakap yang disajikan di meja salah satu pelanggan. Eok Jo heran karena biasanya kakap dagingnya berwarna merah, tapi itu merah muda. Si pelanggan lebih aneh lagi, Eok Jo ini berasal dari belahan bumi mana. Daging punggung mungkin berwarna merah, tapi daging lemak harus merah muda seperti itu.

 

Eok Jo marah, dia sudah mabuk laut dalam separuh hidupnya. Pelanggan yang satu lagi menyudahi pertengkaran mereka dan menyuruh Eok Jo mencicipi. Eok Jo pun mencicipi, walalupun awalnya pura-pura tidak mau. Dan ternyata sashiminya enak, membuat Eok Jo mengambil lagi. Soo Pyo juga mencoba dan mengatakan itu adalah yang biasa mereka makan saat dia masih kecil.

 

Eok Jo menyuruh Se Ryun mencoba, tapi Se Ryun tidak makan sashimi. Se Ryun mencoba sup ikannya, dia bilang rasanya aneh. Eok Jo tidak percaya dan mencicipinya sendiri. Menurut Eok Jo rasanya enak, hingga Eok Jo ingin pingsan. Si pelanggan kesal dan menyuruh Eok Jo memesan sendiri.

 

Eok Jo pun berteriak memanggil pemilik restoran, Se Ryun bertanya mengapa Eok Jo memanggil pemiliknya. Tidak peduli berapa biayanya, Eok Jo merasa mereka harus merekrutnya karena orang ini sudah memasak dengan sangat menakjubkan.

 

Pemiliknya keluar, dan itu adalah Han Joo. Eok Jo terkejut melihat Han Joo, apalagi Han Joo memegang pisau.

 

Han Joo membawa Eok Jo ke samping restoran. Eok Jo langsung berjongkok minta ampun. Dia bilang dia menyesal dan layak mati. Han Joo bertanya apa yang disesali Eok Jo.

 

Eok Jo tampak berpikir, “Itu…jika aku melakukan sesuatu yang salah, itu karena aku seorang pria tidak berdaya. Aku benar-benar akan mengurus anak-anak, tapi Jin Gi malah memanggil orang-orang departemen sosial. Aku disuruh mengusir anak-anak. Aku tidak bohong. Aku tahu aku tidak seharusnya melakukannya, tapi aku harus mengatakan ini. Karena kebenaran harus diungkapkan. Kau mengorbankan dirimu sendiri. Kita setidaknya harus mengurus anak-anak…aku tidak tahu dia..kau tahu bagaimana mengerikannya Jin Gi. Dia begitu jahat. Kau tidak tahu bagaimana dia telah banyak memukuliku!”

 

Eok Jo menangis, atau pura-pura menangis. Han Joo tak mengatakan apapun, hanya menghela nafas.

***

 

Di dalam Soo Pyo dan Se Ryun memakan sup ikan. Soo Pyo lalu bertanya apakah Se Ryun tidak ingin melihat apa yang terjadi antara ayahnya dan Han Joo. Se Ryun yakin semuanya baik-baik saja.

 

Lalu Shib Won masuk ke dalam restoran, Soo Pyo terpesona dan bertanya apa ada yang bisa dia bantu. Shib Won malah balik bertanya siapa Soo Pyo, dia mencari ayahnya. Shib Won lalu mengenali Se Ryun. Shib Won mendekat dan menyapanya. Se Ryun bingung siapa Shib Won mengetahui namanya.

 

“Bagaimana aku melupakan wanita yang selalu mencuri rejeki kami dulu?” ujar Shib Won.

 

Soo Pyo mengenali Shib Won, dan Shib Won pun akhirnya mengenali Soo Pyo. Shib Won bilang Soo Pyo dulu makan seperti babi, dan ternyata tubuh Soo Pyo jujur (jadi gendut). Shib Won menahan tawa. Se Ryun bertanya apakah Shib Won melakukan operasi plastik, karena dia nyaris tidak mengenali Shib Won. Shib Won kesal disebut seperti itu, dia bilang itu karena dia kehilangan berat badannya.

 

Soo Pyo membenarkan, mata Shib Won besar karena dia masih muda, Shib Won masih secantik dulu. Soo Pyo tertawa senang. Shib Won lalu marah, dan mengatakan mereka tidak tahu malu, beraninya datang kesana. Se Ryun hendak mengatakan alasan mereka kesana karena mendengar sashimi, tapi mulutnya langsung di tutup Soo Pyo. Soo Pyo bilang mereka merindukan Shib Won, dan bertanya kabar Baek Won dan juga Man Won.

 

Se Ryun melepaskan tangan Soo Pyo dengan kesal. Shib Won hanya menatap mereka dengan sinis.

***

 

Man Won kembali ke perusahaan konstruksi, dan mendapati dua anak buahnya sedang merapikan kantornya yang berantakan. Man Won bertanya apa yang terjadi, apakah polisi datang kesana. Anak buahnya yang babak belur bilang seorang pria bernama Jo Kwang Do datang kesana dan membuat berantakan.

 

Anak buah Man Won kemudian memberikan sebuah kartu nama titipin Kwang Do untuk diberikan pada Man Won. Kwang Do ingin Man Won datang ke tempat itu besok sore. Man Won meremas kartu nama itu dengan emosi.

***

 

Ha Bin dihubungi Tae Young yang mengajaknya bertemu. Ha Bin menunggu Tae Young di sebuah restoran. Tae Young datang dan tersenyum (tersenyum sinis?) melihat Ha Bin menunggunya. Tae Young menghampiri Ha Bin dan meminta maaf karena dia datang terlambat. Ha Bin tidak mempermasalahkan dan mempersilahkan Tae Young duduk.

 

Mereka pun makan malam bersama. Tae Young berkata bahwa perbaikan mobilnya lebih tinggi daripada yang dia duga. Tapi bukan kebiasaanku untuk meminta seorang wanita membayar dengan uang, sebagai gantinya aku memintamu untuk malan malam denganku. Ha Bin bertanya apakah satu makan malam saja cukup, karena sepertinya dia mungkin berutang lebih banyak. Tae Young bilang jika dengan wanita cantik, itu sangat berarti. (Tae Young mencoba merayu Ha Bin, Tae Young sepertinya menyukai Ha Bin.)

 

Ha Bin bilang untuk CEO Golden Fishery, mungkin satu makan malam sudah cukup. Tae Young berbangga, untuk seorang CEO dia memang masih cukup muda.

 

“Golden Fishery ini dikelola dengan baik karena struktur distribusi yang inovatif. Karena hasil investasi yang bagus, kesejahteraan dan pendapatan nelayan telah meningkat dan memberikan keuntungan kepada Golden Fishery.”

 

Tae Young merasa heran, “Bagaimana kau tahu rincian perusahaanku dengan baik? Bukankah kau pengacara?”

 

Ha Bin yang sadar keceplosan, dia berusaha menguasai keadaan dengan baik. Ha Bin tersenyum dan bertanya apakah dia sudah terlalu jauh. Ha Bin berkata dia selalu agresif ketika berbicra tentang pekerjaan. Di Jepan, dia adalah pengacara Fuji Industri. Tae Young tersenyum senang, wanita yang dia sukai ternyata wanita yang pintar. Ha Bin kembali berkata dia sudah berlebihan di depan seorang CEO.

 

Tae Young kemudian bertanya apakah mereka pernah bertemu sebelumnya. Ha Bin tertawa dan berkata wajahnya mungkin pasaran. Tae Young bilang tidak, jika semua perempuan di negara ini tampak seperti diri Ha Bin, tingkat kebahagiaan akan naik pesat. Ha Bin berterima kasih atas pujian Tae Young, dia akan membelikan Tae Young minuman kapan-kapan. Tae Young bilang itu terdengar bagus.

 

(Ha Bin sepertinya memang sengaja ya mendekati Tae Young… dia kan aslinya waktu remaja benci banget sama Tae Young, sekarang malah senyum terus..)

***

 

Do Young sedang minum sendirian di sebuah restoran. Pikirannya sedang kacau dan juga sedih. Baek Won datang dan menarik jaket Do Young memintanya keluar. Do Young marah dan menarik jaketnya.

 

“Aku selalu membiarkanmu, dan sekarang kau jadi seenaknya?” Do Young berteriak marah dengan sikap kasar Baek Won. Orang-orang yang ada di restoran itu melihat ke arah mereka.

 

Baek Won bicara dengan lebih tenang, “Mari kita bicara di tempat yang lebih tenang.”

 

Do Young pun mengikuti Baek Won ke taman bermain. Baek Won kembali berkata dengan nada tinggi, “Kau bajingan. Apakah kau mempermainkanku sekarang? Kau menangkapnya dan membebaskannya lagi (Jae Soo)?”

 

Do Young bilang tugasnya adalah menuntut dia, Baek Won telah melakukan pekerjaannya sendiri (jadi haknya mau menuntut atau malah membebaskan dia). Do Young hendak pergi. Baek Won menahannya dan bertanya apa alasan Do Young melakukan itu, apakah Do Young menerima suap. Do Young menepis tangan Baek Won yang menahannya dan berkata dengan nada tinggi, Baek Won bisa kembali bekerja di Unit Kriminal, seperti yang Baek Won inginkan.

 

Baek Won kesal dan hendak menampar Do Young, tapi Do Young menahan tangan Baek Won. Do Young bilang, semua orang memiliki keterbatasan, dan Baek Won jangan lupa dia punya kekuasaan untuk itu.

 

Baek Won menangis, “Apakah kau tahu seberapa keras aku mencoba untuk menangkap bajingan itu? Selama 14 tahun, aku bekerja sangat keras untuk menangkapnya.” Air mata Baek Won mengalir, “Bagaimana kau bisa melepaskannya begitu mudah?”

 

“Apa yang kau mau? Mengapa kau begitu terobsesi dengan dia?” Do Young yang sedang kacau pikirannya pun marah pada Baek Won.

 

Masih dengan berlinang air mata, Baek Won berkata bahwa dia mau memenjarakan seseorang yang telah membuat ayahnya masuk penjara. Baek Won ingin mengungkap kebenaran dan menunjukkan apa yang telah dia lakukan kepada ayahnya.

 

Do Young tak mengerti maksud Baek Won. Baek Won pun kembali menjelaskan, Jae Soo adalah orang yang membuat Han Joo melakukan penyelundupan. Jae Soo yang membuat Han Joo terbuang selama 14 tahun di penjara. Baek Won terisak. Do Young tampak merasa bersalah.

 

Baek Won dan Do Young duduk di ayunan. Baek Won menceritakan apa yang terjadi 14 tahun yang lalu, yang tidak diketahui Do Young. Baek Won memberi tahu bahwa dia kehilangan Young Won. Setelah mereka mendengar orang-orang dari departemen sosial akan datang, Man Won mencuri uang dari sebuah klub malam. Dalam perjalanan ke Seoul, mereka kehilangan Young Won.

 

Do Young bertanya pemilik klub malam bukankah Jo Kwang Do, apakah dia orang yang mengambil Young Won. Baek Won bilang tidak, Man Won kembali untuk mencari Young Won tapi ternyata Kwang Do tidak membawanya. Baek Won juga pergi ke sekolah, siapa tahu Young Won sedang menunggunya disana. Dan Baek Won juga tidak menemukan Do Young disana. Saat itu sekitar satu bulan setelah mereka kehilangan Young Won.

 

“Kalau begitu, itu pasti setelah aku pergi belajar ke luar negri. Ayah mengirimku kesana. Aku tidak ingin tinggal di negara ini setelah keluargamu pergi.” Jelas Do Young.

 

“Semuanya terjadi karena ayahku dikirim ke penjara. Itu alasannya aku sangat ingin menangkapnya (Jae Soo).” Baek Won lalu menoleh pada Do Young, “Tapi kau merusak segalanya. Kau bilang kau akan membantuku ketika kita masih remaja. Tapi kau malah melepaskan bajingan itu.”

 

 

Do Young kembali menunjukan wajah menyesalnya. Baek Won bangkit dan berkata Do Young bukan lagi Seo Do Young yang dulu dia kenal. Do Young yang sekarang hanya bisa menjadi jaksa brengsek. Dan Baek Won berkata dia akan menangkap Jae Soo lagi. Baek Won pun berjalan pergi. Do Young berdiri dan ingin menahannya, tapi Do Young hanya bisa menghela nafas kesal pada dirinya sendiri.

***

Ha Bin dan Tae Young pergi ke diskotik. Ha Bin menari, dan Tae Young melihatnya dari pinggir. Lalu Ha Bin menghampiri Tae Young mengajaknya menari bersama. Jelas sekali Ha Bin berusaha menggoda Tae Young, dan tentu saja Tae Young tergoda, dia kan suka sama wanita cantik. Ha Bin meliuk-liukan badannya di dekat Tae Young.

 

Mereka pun pulang. Ha Bin terlihat mabuk dan berkata mereka seharusnya tadi minum beberapa soju. Tae Young bilang mereka tidak harus terlihat seperti orang normal. Mereka bisa menyegarkan lidah dengan secangkir anggur di sebuah hotel. Ha Bin memegang kepalanya, dia pikir dia terlalu mabuk untuk melakukan itu. (otak mesumnya Tae Young gak berubah)

 

Tae Young bilang dia akan memesan kamar di hotel, sebuah kamar suite. Ha Bin menolak, keluarganya sangat ketat, dia harus tidur di kamarnya sendiri. Ha Bin pamit dan berjalan pergi dengan sedikit sempoyongan. Tae Young yang kecewa berusaha menahan dan memanggilnya kembali. Ha Bin tak mendengarkan, namun ketika sudah naik tangga, Ha Bin berbalik dan tersenyum mengajak Tae Young bertemu lagi kapan-kapan dan minum di bar hotel.

 

Ha Bin berjalan kembali menaiki tangga, senyumnya menghilang dan dia tidak sempoyongan lagi.

***

 

Man Won tak sengaja bertemu Baek Won yang sedang duduk di sebuah bangku. Man Won menghampirinya. Baek Won bertanya Man Won dari mana saja. Man Won bilang setelah acara pernikahan temannya, dia makan malam dengan nelayan lain.

 

Baek Won bilang Man Won tampan dalam setelah jas. Man Won tersenyum, dia bilang dia meminjamnya dan mengapa dia harus memakai jas. Man Won lalu bertanya apa yang dilakukan Baek Won disana. Baek Won menghela nafas, dia merasa lelah. Man Won bertanya ada apa, apakah ada yang salah.

 

“Apakah aku harus berhenti menjadi polisi? Seharusnya aku belajar lebih keras dan menjadi jaksa. Aku tidak memiliki kekuasaan.”

 

“Sudah aku bilang, berhentilah jika sulit bagimu. Lakukanlah sesuatu yang kau sukai. Tanpa kau melakukan dua pekerjaanpun, kita masih bisa hidup dengan cukup.” Man Won tersenyum menenangkan adiknya.

 

Baek Won kemudian meminta digendong pulang ke rumah. Dia merasa tidak cukup kuat untuk berjalan, kakinya lemah hari ini. Baek Won memohon, sekali ini saja.

 

Man Won tak bisa menolak dan menggendong Baek Won menuju rumah. Man Won bertanya pada Baek Won, apakah Baek Won ingin meninggalkan semuanya di sini dan pergi ke pedesaan. Man Won bisa menangkap ikan, dan Baek Won bisa mengolah ikan. Ayah mereka bisa menjalankan sebuah restoran sashimi.

 

“Lalu bagaimana dengan anak-anak lain? Shib Won ingin menjadi seorang aktris. Dan Yeol Won belum lulus. Dia masih harus mengambil tes PNS.”

 

“Yeol Won dan Shib Won bisa tinggal di Seoul. Kita masih bisa mengunjungi mereka.”

 

Baek Won menggeleng, “Tidak. Keluarga adalah mereka yang makan bersama-sama. Aku tidak ingin dipisahkan lagi. Tempat kosong di antara Il Won dan Young Won membuat aku jadi kesepian.”

 

Baek Won mengeratkan pelukannya pada Man Won. Dia merasa seperti menang lotere. Punggung Man Won begitu besar dan lebar. Man Won tersenyum.

***

 

Do Young termenung di kamarnya yang gelap dia mengingat perkataan ayahnya:

 

“Aku tahu aku telah melakukan begitu banyak hal yang tidak seharusnya. Jika kau benci memiliki ayah sepertiku, silahkan mencampakkanku juga. Aku tidak bisa berbuat apa-apa jika kau memutuskan hubungan ini.”

 

Juga Baek Won yang menangis:

 

“Aku ingin mengungkap kebenaran dan menunjukkan apa yang telah dia lakukan kepada ayahku.”

 

Do Young membuka liontin itu dan melihat fotonya bersama Baek Won. Do Young memutuskan sesuatu.

***

 

Sarapan pagi di keluarga Kim. Shib Won menceritakan perihal Eok Jo dan keluarga yang datang ke restoran mereka. Shib Won mengatakan mereka tidak tahu malu, berpura-pura kalau mereka mencari-cari. Dan meminta maaf kepada Han Joo, seperti hobinya selama ini. Yeol Won merasa senang dia tidak perlu bertemu dengan mereka lagi.

 

Han Joo angkat bicara: “Jangan terlalu kasar kepadanya. Paman Eok Jo itu orang miskin.”

 

Shib Won: “Ayah. Jika dia miskin, siapa lagi yang tidak miskin di dunia ini?”

 

Han Joo tersenyum, “Tapi dia tinggal denganku ketika aku melalui waktu yang sulit. Hidup memperlakukannya dengan kasar dan orang-orang menipunya. Dia bukan orang jahat. Dia satu-satunya saudara yang aku miliki. Kami melalui masa kanak-kanak bersama.”

 

Anak-anak Kim terdiam. Han Joo lalu bertanya mengapa Baek Won tidak makan, apakah dia sakit. Baek Won menyangkal dan memakan makanannya.

***

 

Baek Won datang ke kantor polisi dengan gontai. Inspektur Cha ngomel karena Baek Won datang terlambat dan mematikan ponselnya. Baek Won beralasan itu karena masa percobaannya belum selesai dan dia sedang tidak ada tugas. Inspektur Cha lalu memberi tahu Baek Won bahwa Do Young mencarinya, dia kembali membuka kasus Jae Soo.

 

Baek Won terbelalak kaget, tak mengerti dengan apa yang diinginkan Do Young sebenarnya. (inilah keputusan Do Young semalam, dia tidak takut kehilangan ayahnya untuk mengungkap kebenaran.)

***

 

Baek Won pun datang ke kantor Do Young dengan emosi. Do Young meminta manajer untuk meninggalkan mereka berdua. Baek Won mendekat dan bertanya apakah Do Young sedang mempermainkannya lagi. Do Young menangkapnya lalu melepaskannya. Menangkapnya lagi dan membebaskannya lagi. Dan sekarang ingin menyelidikinya lagi. Beginikah cara seorang jaksa menusuk polisi dari belakang.

 

Do Young menunjukan kegenitannya lagi (lagi), Do Young berdiri dan melihat wajah Baek Won. “Wow, kulitmu kering. Kau perlu minum lebih banyak air.”

 

   

Do Young lalu berkata dia bisa saja menangkap Kim Jae Soo yang ingin Baek Won penjarakan, tapi bukan dia yang seharusnya Baek Won cari. Do Young menunjukan foto Ketua Park, dan menjelaskan dia adalah Park Eng yang dijuluki si Beruang Kutub dari Gwang Ha Moon. Sekarang dia CEO di Pinjaman Dunia. Dia adalah rentenir legendaris di masa lalu. Kim Jae Soo hanya bekerja untuknya mengurusu hiburan malam dan konstruksi. Dia tidak tertarik pada pinjaman pribadi. Jika Yoon Young Hye meminjam uang dari seseorang itu pasti orang ini.

 

“Jadi kita bisa menangkapnya. Kita bisa menangkapnya karena dia adalah boss Kim Jae Soo.” Ujar Baek Won bersemangat.

 

“Tidak, kita tidak bisa. Walaupun jabatannya CEO, tapi dia tidak melakukan pekerjaan apapun. Sekarang dia di rumah sakit. Bahkan jika kita menangkapnya karena pencucian uang dia bisa lolos dengan mudah. Tidak ada gunanya berbicara tentang penyelundupan emas yang telah berakhir UU pembatasan waktu.”

 

“Lalu apa yang harus kita lakukan?”

 

“Ada seseorang yang bekerja di belakangnya. Kita perlu menangkap dia terlebih dulu.”

***

 

Young Hye mencari alamat rumah Han Joo, dan menemukannya tepat saat Han Joo keluar dari gedung itu.

 

Mereka pun bicara di sebuah café. Han Joo bertanya apakah Young Hye sudah lupa apa yang dia katakan. Dia sudah bilang bahwa dia tidak mau melihatnya lagi. Young Hye tahu, tapi dia tidak bisa berpura-pura bahwa dia tidak tahu Han Joo keluar dari penjara. Han Joo menghabiskan bertahun-tahun di penjara karenanya.

 

“Itu aku yang memutuskan. Ini bukan karena kau. Aku dihukum karena membunuh anakku sendiri. Tolong jangan ganggu aku lagi.” ujar Han Joo kemudian beranjak pergi.

 

Young Hye memintanya menunggu dan meletakan sebuah amplop berisi uang di meja, “Aku tahu kau membenci hal ini. Tapi dengan anak-anakmu—“

 

“Apakah kau akan membuatku marah seperti Jin Ki? Young Hye, aku sudah kehilangan salah satu saudaraku. Tolong jangan buat aku kehilanganmu.”

 

Han Joo pun kemudian pergi. Young Hye menangis.

***

 

Tae Young dikantornya tersenyum-senyum sendiri mengenang saat semalam dia bersama Ha Bin yang begitu menggoda. Jung Shim masuk dan bertanya apa yang sedang dilakukan Tae Young. Tae Young langsung berdiri dan memanggil neneknya.

 

Jung Shim marah, apakah dia neneknya Tae Young di kantor. Tae Young meminta maaf, dan menyebut Jung Shim dengan ‘Nyonya Kang’. Jung Shim lalu bertanya apakah Tae Young sudah mendapatkan cara untuk menutupi kerugian. Tae Young mengiyakan, dia telah menyuruh para eksekutif untuk memberikan ide-ide.

 

“Aku tidak tanya tentang mereka. jelaskan kepadaku bagaimana kau akan menutupi kerugian!” bentak Jung Shim, Tae Young masih terdiam, “Kau tak bisa menjelaskan? Kau bisu?”

 

“Aku pasti akan menutupi kerugian itu.” ujar Tae Young.

 

“Kau masih bisa membual kepadaku? Apakah kau akan berjudi lagi?”

 

Tae Young terkejut neneknya tahu perihal dia yang berjudi. Jung Shim berkata apakah Tae Young pikir dia tidak tahu. Tae Young berjudi atau mencuri, tetap saja Tae Young harus bertanggung jawab. Jung Shim akan mengawasi Tae Young. Jung Shim kemudian pergi.

***

 

Tae Young mendatangi kantor Kwang Do dan menerima tawarannya menyelundupkan ikan. Tapi Tae Young punya syarat. Dia ingin Kwang Do berjanji, jika hal-hal tidak berjalan dengan baik, Golden Fishery tidak boleh disebut-sebut. Kwang Do tertawa dan meminta Tae Young untuk tidak khawatir.

 

Lalu Man Won masuk ke kantor Kwang Do walaupun sudah dicegah anak buahnya. Man Won menyapa Kwang Do, lama tidak bertemu. Kwang Do meminta Man Won untuk bicara nanti saja, karena dia sedang rapat. Man Won bilang Kwang Do datang dan memberantakan kantornya dan memintanya untuk datang lagi, kenapa dia harus peduli dengan rapat Kwang Do itu.

 

Kwang Do berdiri kesal, “Hei, Kim Man Won. Kau telah tumbuh besar.”

 

Tae Young terkejut mendengar nama Man Won. Man Won meminta Kwang Do melihat apakah dia serius atau tidak. Man Won kemudian mengajak Kwang Do keluar.

 

Man Won dan anak buahnya berhadapan dengan Kwang Do dan anak buahnya di halaman sebuah pembangunan gedung apartemen. Kwang Do menantang Man Won berduel. Siapapun yang kalah, harus menyerahkan pembangunan apartemen itu.

 

 

Mereka pun berduel satu lawan satu. Dan dimenangkan oleh Man Won. Tae Young melihat duel mereka dari jauh, dan tampak kagum pada Man Won.

 

Man Won berkata pada Kwang Do yang tergeletak di tanah, Kwang Do harus menepati kata-katanya. Jangan pernah berpikir untuk datang ke tempat itu lagi. Man Won kemudian pergi meninggalkan Kwang Do yang kesal karena kalah.

 

Man Won hendak masuk ke dalam mobil. Tae Young memanggilnya, dan mengingatkan Man Won bahwa dia adalah Tae Young. Man Won bertanya apa maunya Tae Young. Tae Young berkelakar, sepuluh tahun mereka tidak bertemu, apakah Man Won tidak senang melihatnya.

 

“Aku hanya ingin bicara bisnis denganmu. Tidak akan ada ruginya bagimu. Ini tentang uang.” Ujar Tae Young.

***

 

Do Young kembali bertemu Jae Soo. Do Young kesal pada Jae Soo yang tidak menelonnya duluan, bahkan dia sudah dua kali membebaskan Jae Soo. Do Young bilang Jae Soo tidak punya hati. Jae Soo meminta maaf, dia sedang sibuk akhir-akhir ini. Jae Soo menuangkan minuman untuk Do Young.

 

“Karenamu, aku dalam situasi yang rumit. Orang-orang dari Pinjaman dunia menyuruhku untuk melepaskanmu, makanya aku melakukannya. Tapi ini membuatku masuk ke dalam masalah besar!” Do Young merajuk.

 

“Aku pasti akan membalas budimu.” Ujar Jae Soo.

 

Do Young lalu meminta pinjaman uang pada Jae Soo. Dia beralasan bahwa dia akan membuka bisnis baru dengan temannya, Do Young meminta 10 juta won. Jae Soo bilang itu di luar kemampuannya. Do Young bilang Jae Soo kan punya hubungan dengan Pinjaman Dunia, dia ingin meminjam dari Pinjaman dunia dengan bunga rendah. Jae Soo bilang dia butuh ijin dari atasannya.

 

Do Young bertanya siapa atasan Jae Soo, bukankah si Beruang Kutub ada di rumah sakit. Jae Soo tampak tidak enak.

***

 

Do Young masuk ke kantornya, disana masih ada Baek Won dan manajer. Do Young bertanya apakah mereka mendapatkan sesuatu. Manajer bilang mereka mendapatkan faks dari Jepang.

 

Baek Won bertanya, “Orang di belakangnya adalah orang Jepang? Katanya namanya Ichimaru Kyoko.”

 

“Tidak. Menurut Kim Jae Soo, dia orang Korea. Tapi dia dikenal dengan nama Jepang.” Ujar Do Young.

 

Faksnya sampai, manajer bergegas mengambil dan memberikannya pada Do Young. Baek Won merebutnya, dan terkejut. Itu adalah Young Hye.

 

Baek Won mengendarai mobil menuju tempat Young Hye. Baek Won berkaca-kaca mengingat kenangannya bersama Young Hye. Saat Young Hye mengaku sebagai wali mereka. Saat dia memeluk Young Hye karena berterima kasih, dan saat dia memeluk Young Hye ketika dirinya bersedih.

 

Young Hye sedang bersiap akan pulang. Baek Won masuk dan menunjukan tanda pengenalnya dengan tangan gemetaran. “Ichimaru Kyoko…Yoon Young Hye. Aku menangkapmu atas tuduhan penggelapan Pajak dan pencucian uang.”

 

Young Hye terdiam. Baek Won memborgol Young Hye, lalu berkata, “Apakah kau mengenaliku? Aku tidak pernah melupakanmu.”

 

Young Hye tersadar, “Kau….”

***

 

Bersambung ke episode 15 ~ di Drama Populer.

 

Komentar:

Akhirnya Do Young berani mengambil jalannya sendiri dengan membantu Baek Won. Mungkin dia juga sudah muak bertahun-tahun di atur dan di bayang-bayangi ayahnya. Sekarang waktu dia melakukan apa yang sesuai dengan hatinya.