Sinopsis MISS KOREA Episode 5 – 2

Hyung Joon pulang ke kantor. Saat membuka pintu, dia terkejut mendapat Jung yang tertidur di lantai dekat pintu. Hyung Joon berusaha membangunkannya, jangan tidur disana karena dingin. Tapi Jung diam saja, sepertinya dia juga mabuk. Hyung Joon mengangkat Jung ke kasur lipat.

Hyung Joon merasa kedinginan, dia menyelimuti Jung dengan jas lab. Hyung Joon berbaring disampingnya juga degan menyelimuti diri memakai jas lab. Hyung Joon mengeluh mengapa Jung tidur disana.

Hyung Joon akan menutup mata, tapi dia teringat kembali saat tadi Ji Young mencium pipinya. (oow~Hyung Joon masih suka sama Ji Young.)

***

Di rumah Ji Young. Ji Young membuka tasnya yang dibawakan Hyung Joon (sebelumnya tasnya ditinggalkan di Jeju saat dia pulang bersama Madam Ma). Ji Young mengeluarkan sepatu haknya yang kini sudah diperbaiki, tidak patah lagi.

Ji Young mengingat saat tadi dia bertanya apakah Hyung Joon menyukainya, dan disangkal oleh Hyung Joon. Ji Young menilai Hyung Joon benar-benar payah dalam berbohong (berarti Ji Young tahu Hyung Joon masih suka padanya..yey..)

Hampir subuh. Ji Young sudah mandi, dia mengukur lingkar dadanya dan merasa kecewa.

***

 

Ji Young dan calon peserta Miss Korea dari QBS (Queen Beauty Salon) sedang berlatih berdiri terbalik, kaki diatas kepala, dan dipegangi oleh pegawai Madam Ma. Ji Young sepertinya merasa kepayahan.

Madam Ma berkata pada anak-anaknya (calon kandidat Miss Korea), bahwa alasannya menyuruh mereka datang sebelum subuh, dengan Ji Young yang terakhir bergabung hari ini, penyisihan untuk kandidat Miss Korea 1997 dari tim QBS telah berakhir. Dan resmi memulai tujuan mereka menuju penyisihan awal Seoul, dengan memulai tradisi QBS. Madam Ma bertanya pada Sekertaris Yoon, apakah dia sudah membuat reservasi. Sekertaris Yoon mengiyakan.

Madam Ma berkata sambil berjalan mondar-mandir, “Sekarang, mulai hari ini, sampau dengan pemilihan akhir Miss Korea, kau akan memulai harimu dengan melakukan headstand (berdiri terbalik), apapun yang terjadi. Dan juga sebelum tidur, kau harus melakukan headstand, tidak ada alasan. Mengerti?”

“Ya!” Anak-anak serentak menjawab.

Di saat yang lain merasa kepayahan, Jae Hee masih terlihat tenang dan biasa saja.

“Garis postur tubuh seorang wanita..dada yang berisi..pinggang yang ramping..adalah paling menarik jika digabungkan bersama pinggul yang kokoh dan membentuk lekuk’S’.” Madam Ma menunjuk-nunjuk badan Jae Hee dengan tongkat.

Madam Ma beralih pada Ji Young yang ada disamping Jae Hee, “Bagaimanapun, sayangnya, tubuh manusia terpengaruh dengan gravitasi..” Madam Ma berjongkok di depan Ji Young, “...setiap jam, tubuh kita menurun dengan drastis. Payudara menurun. Pinggul juga menurun. Dan juga garis rahang menurun. Dan jika mulut dan mata tidak cukup memberi gambaran..di dalam perutmu, banyak hal yang tidak bisa kau lihat, semua organ internalmu akan turun dan merenggang juga.” Madam Ma menunjuk-nunjuk tubuh Ji Young, lalu berdiri.

Madam Ma kembali berkata, “Itulah kenapa ketika kau mulai menua…tidakkah itu alami? Perutmu mulai nampak.”

Pandangan Madam Ma tertuju pada perut salah seorang gadis. Ternyata itu adalah gadis yang dulu dilatih berjalan di subsway (episode 1). Sekertaris Yoon bertanya pada gadis itu, setelah melarikan diri di subsway, apakah dia menjadi gemuk sehingga menyembunyikan wajah. Gadis itu meminta maaf. Madam Ma hanya tersenyum tipis.

Madam Ma melanjutkan, “Cara terbaik untuk mengalahkan waktu adalah melakukan headstand.”

Madam Ma kemudian menyuruh mereka berhenti dan berlanjut ke tahap berikutnya, yaitu berdiri tegak menyandar pada dinding. Madam Ma mengatakan bahwa itu adalah terbaik untuk menyeimbangkan tubuh dan memperbaiki postur tubuh seseorang. Salah satu rekan mereka yang menjadi Miss Korea dan sekarang menikah bahagia dengan seorang konglomerat, berkomentar tentang latihan hari ini.

“Menurutnya jauh lebih mudah menjalani persalinan bayi daripada menjalani pelatihan yang menyengsarakan ini. Banyak gadis yang berhenti karena hal ini. Ini lebih mirip penyiksaan ketimbang pelatihan. Seorang manusia memiliki kesadaran. (banyak yang terjatuh, tak kuat menahan sakit) Agar dapat bertahan dari siksaan selama 30 menit, apa kalian tidak tahu betapa sakitnya itu? mungkin tampak mudan tapi bertahan dalam posisi ini setidaknya dalam 30 menit.. (Ji Young tampak sudah kepayahan, tapi Jae Hee tetap tenang) ..sama susahnya dengan menyeleksi 15 gadis pada putaran final Miss Korea.”

 

Madam Ma menggerakan tongkatnya di leher Jae Hee, “Keringat harus keluar deras seperti hujan.”

Madam Ma menggerakan tongkatnya di leher Ji Young, “Keringat harus jatuh seperti sebuah air terjun kecil.”

Ji Young sudah tidak kuat. Madam Ma menghitung mundur, dan selesai! Ji Young langsung terduduk lemas.

Selanjutnya adalah latihan terbaik untuk memperbaiki panggul yang bengkok. Ketika melewati umur 20, setiap wanita panggulnya akan bengkok tanpa kecuali. Cara menyilangkan kaki, cara bersandar ke dinding, cara duduk dengan bungkuk dan banyak cara lain yang membuat panggul bengkok. Melalui latihan itu, akan membantu memposisikan agar panggul kembali simetris, dan dapat tumbuh 2 cm lebih tinggi dari yang telah tersembunyi selama ini.

“Kau tahu ada dua hal yang tidak bisa diperbaiki dengan operasi plastik. Yaitu tinggi badan dan ekspresi di dalam mata, kan? Kenapa itu membuatmu tampak tinggi? Karena membuatmu seimbang dan membuatmu berlari dengan pantatmu. Jadi otot pinggul akan mengencang dan membuat kakimu tampak panjang. Itulah kenapa..kau tampak tinggi secara alami.”

Lalu dimulailah latihan untuk memperbaiki panggul itu, yaitu berlari dengan menggunakan pantat. Semuanya berusaha keras. Madam Ma menjanjikan sarapan bersama dengannya untuk yang pertama kali sampai di garis finish. Jae Hee dan Ji Young dalam posisi yang sama. Lalu Ji Young (entah sengaja atau tidak, karena sebelumnya dia menoleh pada Ja Hee), merentangkan tangannya hingga mengenai Jae Hee dan membuatnya tertinggal.

Ji Young yang pertama mencapai finish. Dia merasa senang. Tapi Madam Ma mengatakan bahwa Ji Young melakukan pelanggaran karena menyentuh Jae Hee.

Madam Ma: “Menaruh tanganmu pada tubuh pesaing tidak diperbolehkan.”

Ji Young bergumam: “Di tengah…dia…juga mendorongku.” Ujar Ji Young menunjuk Jae Hee. Tapi sebenarnya tidak.

Madam Ma: “Kenapa kau bergumam?”

Ji Young: “Di tengah-tengah…”

Jae Hee menyela, “Aku juga mendorongnya di tengah-tengah.”

Madam Ma berkata pada Ji Young, jika dia akan bicara dia harus melakukannya dengan baik seperti Jae Hee. Tidak merengek seperti anak umur 5 tahun yang terkena basah air hujan. Ji Young mengerti.

Dia beradu pandang dengan Jae Hee, dan menganggukan kepala tanda berterima kasih. Jae Hee pun menganggukan kepala tanda ‘tidak apa-apa’.

“Dimanapun ada kesempatan, seorang Miss Korea berdiri ke dinding. Kapanpun ada kesempatan, dia akan melakukan headstand dan akan lari di atas pantatnya. Maka kalian sudah setengah jalan.” Lalu Madam Ma mengajak semuanya ke tempat pemandian. Buka semuanya tanpa menghakimi kekuranga orang lain. Mulai dari sekarang, akan menjadi sebuah kompetisi yang adil diantara mereka.

Dengan tradisi seperti itu, QBS telah pergi ke tempat pemandian setiap tahun setelah latihan pagi yang pertama. Madam Ma mengingatkan, tidak boleh ada yang tidak ikut, karena dia juga akan melakukannya. Sebelum Madam Ma meninggalkan ruangan, Sekertaris Yoon memimpin kata semangat, “Sekarang. Siapa Miss Korea?”

All: “Queen! Queen! Queen!”

Ji Young panik karena harus ke pemandian. Saat semua orang berdiri untuk pergi. Ji Young berbaring dan bertanya pada dirinya sendiri, apa yang harus dia lakukan.

***

Di kantor ViVi. Hyung Joon terbangun di lantai, pantas saja dia merasa sangat kedinginan. Rupanya saat tidur dia di tendang Jung. Hyung Joon melihat Jung dengan kesal. Dia memukulkan jas lab pada Jung. Hyung Joon kemudian mengambil sabun dan handuk untuk mandi.

Jung bangun, dia menemukan kunci Hyung Joon dilantai. Jung langsung bersemangat dan mencoba kunci itu pada semua laci dan lemari yang ada di ruangan. Hingga akhirnya dia bisa membuka sebuah lemari, dan sebuah brankas di dalamnya.

Jung membuka laci-laci brankas itu, dan menemukan dua buah sampel kosmetik, sepertinya BB cream. Awalnya Jung tidak tertarik dan memasukannya kembali. Tapi Jung mengambilnya lagi. Dan saat terdengar ada orang lain yang berjalan ke ruangan itu. Jung buru-buru memasukan sampel itu ke dalam sakunya, mengunci brankas dan lemari. Lalu berlari menuju kasur, pura-pura tidur lagi. Dan meletakan kunci di tempatnya semula, dilantai.

Ternyata yang datang adalah Hwa Jung. Dia kesal melihat Jung tidur disana menggunakan jas labnya. Hwa Jung berusaha membangunkan Jung.

“Bangun! Apa ini kamar tidurmu? Kenapa kau tidur disini? Dan jasku…”

“Kau memperlakukanku seperti seekor hama, kan?”

“Sudahlah! Dasar benzopyrene, 4 aminobipyrene, 2 naphthylamine, benzidine brengsek!”

“Apapun yang kau coba katakan, jika aku tidak mengerti, kau yang rugi.”

“Itu tadi sel yang menyebabkan kanker. Kenapa?”

Hwa Jung menarik jasnya, dan Jung melepaskan jasnya dengan kesal, membuat Hwa Jung terdorong ke belakang. Jung membaui jasnya, dan merasa tidak nyaman dengan baunya.

Jung bangun dan mengajak Hwa Jung pergi makan sup. Bagian dalam tubuhnya terbakar, Jung meminta Hwa Jung mentraktirnya. Hwa Jung sewot, apa yang telah Jung lakukan sehingga layak untuk dia traktir sup. Apa yang akan Jung lakukan mengenai jasnya yang karena baunya, dia tidak bisa memakainya. Jung menarik jas itu dan bilang dia akan mencucinya.

“Aku kelaparan. Sambil menunggu, ayo kita isi perut kita lebih dulu sebelum kita bertengkar lagi. Oke? Aku mabuk karena kalian, jadi belikan aku kaldu yang panas, oke?” Jung berjalan sambil menarik tangan Hwa Jung.

“Lepaskan! Ya Tuhan, lepaskan!” Hwa Jung tak sudi tangannya dipegang Jung. Jung menarik badan Jung dan mendorongnya ke depan. “Jangan dorong! Sudah aku bilang jangan menyentuhku! Kita bisa makan di dalam sini! Kenapa kita harus makan di luar?” Jung terus mendorong Hwa Jung keluar. “Sudah kubilang jangan sentuh aku!”

***

Kantor M&A. Sekertaris memberitahu Lee Yoon bahwa Manajer Kim Kang Shik dari Bada Cosmetics menelpon lagi dan ingin bertemu. Lee Yoon meminta sekertaris untuk tidak mengatur jadwal bertemu untuk mereka.

“Apa anda tidak memasukan mereka dalam investasi?”

“Investasi dan kencan adalah hal yang sama. Jika ada objek yang lebih baik..maka kita harus memindahkan ketertarikan kita ke arah tersebut.”

“Saat anda mengatakan objek yang lebih baik, maksud anda adalah ViVi Cosmetics?”

Lee Yoon berdiri dan berjalan sambil memegang cangkir kopi. Dia bilang dia suka keglamouran, baik wanita ataupun saham. Disamping opini dari kantor cabang, dia juga mencium kalau ViVi memiliki potensi yang tinggi untuk tumbuh.

 

Sekertaris bertanya, apakah dia harus mempersiapkan laporan investasi untuk dikirim ke kantor pusat. Lee Yoon bilang tidak. Lee Yoon melihat koran dengan artikel yang berjudul “Permusuhan M&A yang tak terelakan”. Lee Yoon tersenyum memandang artikel itu. Dia bilang mereka punya kesempatan yang bagus. Jika mereka ingin keuntungan yang besar, mereka harus membelinya pada harga saham yang terendah, menjadikannya perusahaan sehat dan menjualnya. Seperti mengubah seorang gadis muda karatan menjadi Miss Korea.

“Ambil surat aset kekayaan dari ViVi Cosmetics yang sekarang ditahan oleh bank. Penjualan aset akan segera dimulai.” Ujar Lee Yoon pada sekertarisnya. Sekertaris pun mengerti dan undur diri.

***

Hyung Joon masuk ke dalam ruangan, dan terkejut mendapat Jung yang tak ada disana. Hyung Joon mengambil kuncinya yang terjatuh dilantai, dan memasukan ke dalam saku tanpa merasa curiga sedikitpun. Hyung Joon duduk dan mengeluh kepalanya pusing.

Heung Sam dan Kang Woo datang, Hyung Joon menyapa mereka yang datang lebih awal. Hyung Joon berkata dia kan membawa kembali Ji Young, apapun yang terjadi. Heung Sam bertanya bagaimana caranya.

Kang Woo: “Tetap saja, melihat bagaimana Presdir Ma membawanya…itu berarti Ji Young memiliki potensi.”

Heung Sam: “Lupakan. Lupakan saja tentang Miss Korea! Walaupun kau bawa gadis berandal itu kembali, aku telah kehilangan kepercayaan kepadanya. Lupakan saja. Hei, hanya karena bunga IMF akan pinjaman lebih dari 20%, hampir 30%! Aku bisa pastikan kalau Republik Korea telah bangkrut.”

Heung Sam terus marah-marah, “Seperti wanita gila, hutang kita membumbung dari 20 milyar won menjadi 40 milyar won dalam sehari! Dia benar-benar gila! Benar-benar pertunjukan yang layak untuk ditonton! Bagaimana dengan dolar? Ada rumor bahwa dolar akan naik mejadi 2000 won per dolar pada akhir bulan ini! Maka itu dua kali lipat dari biasanya! Harga bahan dasar yang biasanya kita beli 1000 won sekarang menjadi 2000 won! Kita harus membuat produk dengan biaya 2000 won dan menjualnya seharga 1700 won atau 1800 won! Bisakah kalian tidur nyenyak dengan keadaan seperti ini? Sekarang di luar sana kacau balau! Sebuah medan perang!”

Hyung Joon hanya diam mengela nafas dengan tingkah temannya itu, dan Kang Woo hanya menatapnya saja. Membiarkan Heung Sam yang terus saja bicara.

Heung Sam lagi: “Dan juga…Yoon melihat kontestan dari tim kita dicuri di bawah hidung kita! Sebuah investasi? Kontrak sudak selesai. Miss Korea itu sialan. Hah?”

Kang Woo menyela, “Jadi apa yang kau inginkan Hyung?”

Heung Sam menghela nafas panjang. Dia mengusulkan mereka jual saja sampel BB cream mereka pada Bada atau perusahaan besar lainnya. Kang Woo terkejut dengan usul Heung Sam. Hyung Joon bilang mereka hanya akan membeli hak paten BB cream saja dan bukan karyawan mereka. Maka apakah Heung Sam bilang dia mau membiarkan karyawan mereka berkeliaran di jalan tanpa penghasilan?

Heung Sam bilang setidaknya mereka bertiga dan Hwa Jung bisa mengembalikan hutang mereka.

Kang Woo: “Hyung…apa kau sudah gila?”

Heung Sam: “Tentu saja aku gila. Aku sudah kehilangan pikiran, dasar bajingan! Kau bilang jika seorang wanita itu gila, jika dia memakai bunga dirambutnya dan dia jingkrak-jingkrak! Apa suit mengatakan kalau aku sudah gila? Kalian memang luar biasa! Di situasi seperti ini kau masih waras? Kalian memang benar-benar luar biasa!”

Heung Sam yang marah beranjak pergi. Hyung Joon berteriak, dia berjanji untuk membawa kembali Ji Young. Heung Sam tak peduli dan terus berjalan keluar walaupun Hyung Joon beberapa kali memanggilnya. Kang Woo pun memanggilnya dan menyusuk ke luar.

***

Anak-anak QBS sudah berganti pakaian mandi. Ji Young ngintip dari belakang, dia belum mengganti pakaiannya. Ji Young mengenap-endap. Tiba-tiba dari belakang muncul Madam Ma menegurnya.

“Apa yang kau lakukan? Kenapa kau belum membuka pakaianmu? Apakah kau malu?”

Ji Youn bilang punya sesuatu untuk ku katakan pada Madam Ma. Madam Ma bilang dia akan mendengarkannya setelah di pemandian. Ji Young menahan Madam Ma yang akan berlalu pergi. Namun belum sempat Ji Young mengatakan sesuatu, terjadi keributan dari dalam tempat pemandian.

Ternyata di pemandian itu ada Madam Yang bersama anak-anak CBS. Madam Yang marah pada anak-anak QBS karena mengatakan salah satu anaknya berwajah besar. Madam Ma kemudian datang kesana bersama Ji Young.

Madam Yang dan anak-anak QBS kemudian berdebat masalah operasi plastik pada wajah dan implan payudara. Mereka saling mengejek satu sama lain. Madam Yang banyak bicara dan berdebat, tapi Madam Ma diam saja.

Salah seorang anak QBS mengejek Madam Yang juga telah melakukan implan payudara. Dengan bangganya Madam Yang berkata, “Oh, maaf saja tapi ini semua alami! Bahkan langit saja minder!”

Madam Ma akhirnya bersuara, “Hei, Yang Choon Ja. Apa kau membuka restoran sushi? Kenapa kau sangat peduli dengan alami atau tidak?”

“Kenapa? Sushi atau kecantikan, yang alami adalah yang terbaik.”

Madam Ma melipat tangan, “Jadi..anak-anakmu belum pernah melakukan operasi sama sekali, benar begitu?”

Madam Yang tertawa, “Bahkan jika kita pernah melakukan, kita bukanlah pajangan plastik seperti dirimu, Ae Ri. Sedikit permak disini ke atas. Sedikit pemodelan yang ringan. Apa kita buka-bukaan saja disini? Sebelum dan setelahnya! Apa kita bandingkan anak mana yang paling banyak melakukan operasi plastik?”

Madam Ma bertanya apakah mereka berada di era Dinasti Chosun, kuno sekali pemikiran Madam Yang. Setelah perang mereka bahkan mendapatkan bantuan dari asing, dan saat itu operasi kelopak mata menjadi terkenal seperti penyakit menular. Apakah Madam Yang tidak tahu, bahkan wanita dari Korea Utara juga mendapat operasi plastik.

Madam Yang meledek anak-anak QBS yang pasti menggunakan silikon di payudaranya. Dia kemudian melihat Ji Young, dan dia menjadikannya bulan-bulanan dengan mencontohkan operasi plastik yang akan dilakukan pada Jae Hee. Madam Yang memegang-megang badan Ji Young.

Madam Ma marah, teganya Madam Yang menyentuh tubuh anaknya. Madam Ma berteriak meminta Madam Yang melepaskan tangannya. Dan tanpa sengaja Madam Ma menyentuh payudara Ji Young. Madam Ma tertegun memandang Ji Young sebentar, lalu mendorong Ji Young ke belakangnya.

Madam Yang terus mencela, dia mengatakan kalau dia hanya memindahkan lemak dari tubuhnya. Madam Ma kesal, metoda macam apa itu, berputar-putar dan berbohong kalau dia bisa memindahkan lemak.

“Apa mereka tahu? Kalau kau mencuri metodaku dan menjualnya seperti seorang sales?” tanya Madam Ma tajam.

“Apa? Seorang sales? wow! Aku tidak yakin bisa bertahan lagi hari ini. Hanya karena kau lebih tua, aku tidak akan peduli! Kalian semua mati hari ini!”

Madam Yang menarik handuk di kepala Madam Ma dan menjambaknya. Maka, dimulailah perkelahian tim QBS dan CBS. Ji Young menunduk dan mencoba menghindar dari perkelahian itu, tapi ada yang menjambak rambutnya. Dan dia pun ikut perkelahian itu.

***

Jung masuk ke dalam sebuah restoran. Hwa Jung dibelakangnya, hampir tertabrak pintu karena Jung tidak menahannya. Ahjumma pemilik bertanya apakah mereka datang bersama. Hwa Jung yang kesal menjawab tidak dengan ketus.

Hwa Jung duduk di meja yang berbeda dengan Jung, tapi masih bersebelahan. Jung bilang Hwa Jung benar-benar membangkang. Hwa Jung mendelik kesal.

Hidangan pun disajikan. Dan ternyata cara makan Jung dan Hwa Jung sama. Nasi dimasukan ke dalam mangkuk sup, dan melahapnya dengan cepat, menyendok besar-besar, serta menyeruput kuahnya sampai habis langsung dari mangkok. Dan mereka pun selesai makan bersamaan.

Jung melirik-lirik Hwa Jung yang selesai makan. Hwa Jung menggunakan tusuk gigi. Hwa Jung kemudian berjalan keluar. Jung memanggilnya.

“Apa lagi?” ujar Hwa Jung malas.

Jung mengulurkan tagihan makannya, “Wanita macam apa makan dengan cepat seperti itu?”

“Bukan urusanmu.”

“Kau makan dengan baik. Aku suka wanita yang makan dengan baik.”

“Aku bahkan masih bisa makan bahkan bersama dengan preman pembunuh nafsu makan sepertimu. Apa dosa yang dimiliki makanan?”

 

“Apa kau tahu cara memasak? Yang pernah kau lakukan pasti hanya belajar dan membaca. Doctor? Kau tidak bisa masak bukan? Seorang wanita, hanya perlu tahu cara memasak. Tidak perlu yang lain.”

Kalau begitu, Hwa Jung bilang Jung bisa hidup bersam rece cooker. Jung berkata akan dipakai dimana semua kepintaran yang dimiliki Hwa Jung. Hwa Jung mendekat, dia bilang Jung bisa tidur, peluk, cium, bercinta, punya bayi dan hidup bahagia selamanya dengan sebuah rice cooker. Hwa Jung meletakan tagihan Jung di meja, dan berjalan pergi.

***

Hyung Joon mendatangi agen penyewaan rumah. Hyung Joon akan menyewa kamar Ji Suk. Petugas dari agen itu menghubungi kakek dan mengatakan ada seseorang yang ingin segera menyewa kamar Ji Suk. Dan menanyakan keberadaan Ji Suk.

***

  

Madam Ma mengajak Ji Young ke suatu ruangan, dia meminta Ji Young membuka bajunya.

***

Kakek datang ke agen penyewaan kamar. Dia bilang karena itu rumahnya, maka dia yang harus menstempelnya. Kakek pun menstempel. Kakek sepertinya tidak mengenal Hyung Joon. Hyung Joon kelihatan siaga dan menstempel kontrak dengan cepat.

Petugas agen menyerahkan uang jaminan dan pembayaran sebulan dimuka kepada kakek. Kakek pun menerima dan menyimpannya. Kakek menoleh pada Hyung Joon, “Kau akan menyukainya.”

Hyung Joon mengangguk hormat. Dia lalu pamit pergi pada petugas agen itu karena dia harus buru-buru dan kembali bekerja. Hyung Joon bilang pada kakek sampai bertemu nanti malam. Hyung Joon pun keluar. Kakek seperti mengingat sesuatu setelah melihat Hyung Joon dengan jelas.

“Apa aku pernah melihat sebelumnya? Dia tampak tidak asing.” Tanya kakek petugas pemilik agen.

“Dia putra pemilik rumah pemandian. Dia kuliah di Universitas Seoul. Dia mahasiswa yang baik.” Ujar petugas agen itu.

Kakek terkejut dan berlari keluar, mencari Hyung Joon yang sudah tidak kelihatan. Padahal Hyung Joon bersembunyi, sepertinya dia mengantisipasi itu kalau-kalau kakek mengenalnya.

Petugas keluar dan bertanya apa ada masalah. Kakek bilang kontrak itu tidak sah. Kakek tidak bisa memberi dia kamar itu. “Kemana berandal itu pergi? Ya Tuhan! Bagaimana aku bisa buta? Berbagi atap dengan musuh ini! Apa dia punya nomor telpon?”

Hyung Joon melihatnya dari tempat persembunyian. Kakek menyuruh petugas itu segera menelpon Hyung Joon dan mengatakan padanya bahwa kontrak itu tidak sah. Petugas itu bilang, setelah semuanya di stempel dan juga uang telah diterima, kakek tidak bisa mengembalikannya.

Kakek frustasi dan berjongkok. Hyung Joon masih melihatnya.

Flashback.

Hyung Joon menghadang para pelanggan rumah pemandian dan memintanya untuk kembali satu jam lagi. Salah satu ibu-ibu pelanggan kesal, kenapa dia tidak boleh masuk, dia selalu datang pada jam segitu. Ibu yang lain bilang dia harus pergi memasak untuk anaknya. Ibu datang dan maju ke dekat Hyung Joon:

Hyung Joon: “Rumah pemandian belum selesai dibersihkan.”

Ibu-ibu: “Apanya yang dibersihkan? Kau selalu buka tepat jam 6 pagi!”

Kemudian dari dalam keluar Ji Young. Dia tersenyum dan memberikan salam pada ibu. Ji Young menepuk pundak Hyung Joon dan pamit. Hyung Joon dadah-dadah pada Ji Young yang berlalu pergi.

Ibu-ibu pun kesal, apa itu tadi. Apakah Hyung Joon melakukan diskriminasi. Ibu-ibu pun segera masuk.

Ibu menatap Hyung Joon, tak mengerti apa yang terjadi. Hyung Joon menghindari tatapan ibunya. Dia berlalu pergi ke tempat loket, dan berkata dia lupa memberikan tiket pada ibu-ibu tadi.

***

Hyung Joon berada di toko rumah Ji Young, sedang meletakan batu bara di pemanas ruangan. Dan Ji Young sedang duduk di meja menghitung uang. Ibu masuk dan menunjuk Hyung Joon.

Ibu menunjuk Ji Young, “Dasar rubah cilik! Teganya kau menggoda anakku ketika dia seharusnya di kampus!” Ibu mengambil sesuatu (sepertinya bungkusan roti) dan melemparkannya pada Ji Young. “Kau bahkan tidak kuliah, dasar gadis nakal!”

Ibu menjambak rambut Ji Young. Hyung Joon berusaha menenangkan ibunya dan menghalangi. Tapi ibu terus menjambak rambut Ji Young dan menyalahkan Ji Young. Kakek dan ayah keluar juga mencoba melepaskan Ji Young. Ji Young berteriak kesakitan.

Ayah: “Lepaskan! Putramu lah yang selalu mengikuti kemana pun putriku pergi!”

Ibu tak mempedulikan kata-kata ayah Ji Young, dia terus menyalahkan Ji Young. Karena dia Hyung Joon bahkan tidak bekerja di rumah pemandian lagi.

Kakek yang kesal menjambak rambut Hyung Joon, “Keluar berandal! Bawa ibumu dan keluarlah! Jangan mendekati kita lagi!”

Ibu terkejut melihat Hyung Joon dijambak. Dan bukannya berhenti, ibu malah semakin kuat menjambak Ji Young. Jadilah mereka jambak-jambakan. >.<

Flashback end.

***

Di QBS, Madam Ma meminta Ji Young menemuinya. Ji Young sudah melepaskan bajunya dan memakai handuk. Madam Ma berkata dia memiliki perasaan ketika dia menyentuh Ji Young beberapa waktu yang lalu. Tapi tetap saja untuk memastikan, Madam Ma akan mengukur dengan akurat.

“Lepaskan semuanya. Jika kau memakai bantalan, hanya akan memperburuk dan membuatnya tambah datar! Apa ini yang telah kau lakukan selama ini? Dan kau menahannya tanpa dapat mengatakan apapun?”

“Aku telah berencana untuk mengatakannya padamu. Maafkan aku.”

Madam Ma meminta Ji Young cepat membuka handuknya. Ji Young pun membuka handuknya. Madam Ma melihat payudara Ji Young, dia bilang itu tidaklah kecil. Ji Young hanya merasa kecil karena dia berusaha menjadi Miss Korea, jadi tidak perlu merasa rendah diri. Madam Ma kemudian mengukur lingkar dada Ji Young. Dua puluh sembilan inchi.

Madam Ma meminta Ji Young mendengarkan apa yang akan dikatakannya mulai dari sekarang. Madam Ma memintanya melakukan operasi. Ji Young bertanya tidak bisakah dia mengikuti kompetisi dengan kondisi seperti itu.

“Kau harus menempati posisi pertama. Kau harus menjadi Miss Korea.”

Madam Ma kemudian berkata setidaknya Ji Young butuh minimal 250 sampai 300 cc. Karena Ji Young takkan bisa memperlihatkan ketiakmu selama kompetisi karena luka operasi, itu bisa dimasukkan dari pusar sehingga lukanya tidak akan terlalu kelihatan.

Ji Young terkejut itu akan dimasukan lewat pusarnya. Madam Ma bertanya apakah Ji Young takut. Ji Young tidak menjawab dan bertanya apakah itu tidak akan meledak di dalam. Madam Ma bilang tidak masalah karena itu adalah air.

“Itulah kenapa diantara kontestan Miss Korea, mereka sebut ini operasi ‘no pain, no gain’. Maksudnya adalah tanpa adanya sakit, kau tidak akan memperoleh apa-apa.”

Ji Young bertanya lagi bagaimana jika nanti dia menikah. Madam Ma bilang dia berpikir apa yang mereka (pria/suami) suka adalah payudara yang besar. Tapi pria takkan bisa membedakan mana yang palsu dan yang asli. Kecuali jika Ji Young menikah dengan seorang ahli bedah plastik, Ji Young tak perlu khawatir.

“Bukan itu. apa kau bisa menyusui ketika nanti aku memutuskan untuk mempunyai anak? Apa tidak apa-apa untuk hamil? Takkan ada kesulitan bagi anak, bukan?”

Madam Ma mengiyakan, dan menyerahkan silikon yang tadi dipegangnya pada Ji Young. Madam Ma bertanya apakah keluarga Ji Young tahu kalau Ji Young akan masuk kontes kecantikan Miss Korea. Tidak akan mudah untuk mendapat persetujuan untuk implan payudara. Madam Ma menawarkan bantuan. Ji Young menolak, dia bisa mengurusnya sendiri.

“Tapi kapan? Tidak ada waktu lagi! Bengkak dan goresan bekas operasi harus hilang sebelum penyisihan Seoul. Ji Young tampak khawatir. Madam Ma meminta Ji Young membawa ibunya. Untuk sementara mereka harus meyakinkan ibu Ji Young dan membuatnya berada dalam satu tim. Setelah itu, mereka akan meyakinkah ayah Ji Young dan kakak Ji Young. Madam Ma bilang, ada trik untuk semua tahap.

“Aku…”

“Apa kau mau mendapat ijin setelah menjadi Miss Korea?”

“Bukan itu…aku…”

Sepertinya Ji Young hendak mengatakan dia tidak punya ibu. Tapi Madam Ma mempelototinya. Ji Young pun hanya bisa menunduk dan mengiyakan.

***

 

Hyung Joon membawa tas besar berdiri disamping rumah Ji Young. Di depan rumah, Ji Suk, paman, ayah dan kakek, berdiri membentuk barisan yang seperti anak tangga (hehe..). mereka menoleh ke kanan dan ke kiri secara bersamaan. Mereka sepertinya hendak menghadang Hyung Joon.

Ji Suk merasa kesal kenapa kakek pergi dan membuat keributan ketika dia sendiri bisa langsung pergi. Ji Suk bilang dia perlu uang itu. Ayah menyuruh Ji Suk diam.

Ayah: “Apakah Ji Young tahu kalau Hyung Joon akan pindah kesini?”

Paman: “Jika dia tahu, tidakkah kau pikir dia akan memberi tahu kita? Ji Young tidak menyembunyikan rahasia kepada kita.”

Ji Suk: “Lalu kenapa berandal itu tiba-tiba ingin tinggal bersama kita setelah 10 tahun ini?”

 

Ji Young pulang dan heran melihat keluarganya berkumpul di depan. Hyung Joon turun dan merangsek masuk. Keempat pria keluarga Oh menghalangi Hyung Joon. Kakek kemudian mengacungkan alat untuk memanaskan batu bara pada Hyung Joon. Hyung Joon menahannya dengan panik, “Kakek, apa kau tahu? Ji Young akan ikut kontes kecantikan Miss Korea.”

Kakek: “Apa? Dia ikut kontes apa?”

Hyung Joon melirik Ji Young, “Miss Korea! Dimana mereka pakai bikini.”

Kakek, ayah, paman, dan Ji Suk menoleh pada Ji Young. Mereka mendekati Ji Young.

 

Hyung Joon menggunakan kesempatan itu untuk masuk membawa tasnya. Ji Young merasa terpojok dan berteriak pada Ji Young, “Kim Hyung Joon, dasar pengecut! Kaulah yang pertama memberiku ide itu!”

 

Paman: “Apa ini benar?

Ji Suk: “Miss Korea?

Ayah: “Kau akan mengikuti kontes Miss Korea? Benar kau akan ikut? Bagaimana dengan pekerjaanmu di departement store? Apa kau gila? Apa berandalah itu bicara yang sebenarnya? Dia bohong bukan?” Ayah terlihat sangat marah.

“Department store..aku memutuskan untuk berhenti.” Ji Young menjawab dengan takut-takut.

“Kenapa? Kenapa kau memutuskan berhenti bekerja pada kondisi seperti ini? Itu pekerjaan bagus. Mimpi apa kau sehingga berhenti dari department store? Apa kau pikir sekarang mudah untuk mendapat sebuah pekerjaan? Kenapa kau tidak menikah saja diam-diam sambil kau bekerja? Apa kau pikir kau sehebat itu sehingga berhenti?” Ayah benar-benar marah.

Ji Young bertanya apa yang salah dengan Miss Korea.

Kakek membentak Ji Young, “Apa maksudmu dengan apa yang salah? Kau benar-benar bertingkah seperti pramuria! Memakai baju yang hanya pakaian dalam, naik ke panggung memamerkan paha! Memperlihatkan belahan dadamu! Apa bedanya dengan pramuria?”

Ji Young merajuk, dia akan tetap ikut. Paman meminta Ji Young mendengarkan kakek. Paman bilang Ji Young tidak pernah bertingkah seperti itu sebelumnya. Ji Suk menambahkan, Ji Young bahkan tidak punya payudara untuk dipamerkan. Apa Ji Young pikir mereka tidak tahu kalau Ji Young memakai bantalan di dadanya. Paman memukul pipi Ji Suk.

“Oppa, apa kau pernah melihat payudaraku? Bagaimana kau tahu ukurannya besar atau kecil?” tanya Ji Young.

“Apapun itu, tidak boleh!” ujar kakek tegas.

“Aku tetap ikut apapun yang terjadi.” Ji Young berkeras.

“Kau berandal!” Ayah kesal, dia kemudian mengambil gunting dan hendak menggunting rambut Ji Young. Ji Young menghindar, Ji Suk memeganginya. Kemudian Hyung Joon datang dan menghalanginya.

“Kau tidak boleh memotong rambutnya Ji Young, ayah!” ujar

Ayah bilang kalau begitu, ayah akan memotong rambut mereka berdua. Paman menahan Hyung Joon, ayah menyodorkan gunting.

 

Hyung Joon berteriak kesakitan dan menutupi telinganya. Darah.

Hyung Joon terus berteriak kesakitan, lalu menarik Ji Young masuk ke dalam.

Pria keluarga Oh terkejut. Ayah melemparkan gunting ke bawah, Ji Suk menendangnya jauh.

***

 

Tim ViVi masih berada di lab. Kang Woo merasa heran mereka tidak melihat Jung sepanjang hari. Menurut Heung Sam karena tidak ada uang, pasti dia telah menyerah. Sementara Hwa Jung merasa senang sekali tidak melihat Jung.

Jung berada di rumahnya dengan sampel BB cream ditangan. Dia menghubungi seseorang, dan berkata bahwa dia punya produk yang akan membuat mereka sangat tertarik.

***

Pria keluarga Oh menunggu Hyung Joon dan Ji Young didepan. Paman bertanya pada ayah, apa yang akan mereka lakukan pada Ji Young. Kakek bilang apalagi yang bisa mereka lakukan, telanjangi mereka berdua dan tendang dari rumah. Tapi ayah bilang Ji Young akan punya alasan lebih untuk ikut Miss Korea.

Ji Suk bilang tidak sepenuhnya telanjang di dalam Miss Korea. Kakek membentak, “Hanya menutup batang tubuh, dan memperlihatkan tangan dan kaki, apa itu memakai baju? Dia telanjang.”

Paman heran, Ji Young meniru siapa. Ji Suk curiga apa mereka berdua pacaran lagi. Karena Ji Young bilang bahwa Hyung Joon adalah orang yang memberi dia ide untuk mengikuti Miss Korea. Ayah membenarkan. Ji Suk meneruskan, tapi mengapa Hyung Joon mengadu kepada mereka.

Paman bertanya mengapa semuanya jadi tidak masuk akal. Kakek bilang dia tidak peduli. Kenapa itu penting, yang penting tidak, tidak kepada Hyung Joon dan tidak untuk Miss Korea. Hyung Joon dan Miss Korea, apapun yang terjadi.

Di dalam Ji Young mengobati luka di telinga Hyung Joon. Hyung Joon meringis kesakitan, sepertinya Hyung Joon tipe orang yang tidak bisa merasakan sakit sekecil apapun pasti terasa sangat sakit (alias lebay, kayak saya..hehe..). Ji Young bertanya apakah Hyung Joon tidak apa-apa. Hyung Joon membenarkan, bukan masalah besar.

Ji Young lalu berdiri dan menjewer kuping kiri Hyung Joon yang tidak terluka, “Keluar. Matilah kau! Keluar!”

Hyung Joon kesakitan dan bertanya apa yang Ji Young lakukan. Ji Young menyuruh Hyung Joon turun. Hyung Joon meminta Ji Young melepaskannya dan berbicara dulu. Ji Young malah menjewer kuping yang satu lagi.

“Bagaimana rasanya mengadukanku pada keluargaku kalau akau ikut kontes Miss Korea? Apa yang akan kita lakukan dengan tinggal satu atap?” Ji Young mengencangkan jewerannya.

“Hei, Ji Young, lepaskan dan ayo bicara!” Hyung Joon berteriak kesakitan.

Di luar, Madam Ma datang bersama Sekertaris Yoon yang bertanya apakah Madam Ma tidak apa-apa. Madam Ma balik bertanya apakah Sekertaris Yoon berpikir dia hanya melakukan itu sekali dua kali saja. Madam Ma tersenyum, lalu masuk ke dalam toko.

Pria keluarga Oh menoleh dan mengucapkan salam. Madam Ma tersenyum dan memperkenalkan diri dengan anggun dan melambaikan tangan seperti dalam kontes, “Halo. Aku Miss Korea tahun 1967. Ma Ae Ri.”

Mereka terpana, terutama ayah.

Dari atas turun Ji Young yang menjewer Hyung Joon dan menyuruhnya keluar dari rumah, dan Hyung Joon yang berteriak kesakitan. Semuanya melihat ke arah mereka berdua. Ji Young terkejut melihat Madam Ma. Begitupun Madam Ma yang terkejut melihat Hyung Joon.

Pria keluarga Oh sepertinya menyadari Ji Young mengenal Madam Ma, mereka menoleh lagi pada Madam Ma.

Madam Ma tersenyum dan berkata bahwa di sana untuk mendiskusikan tentang Ji Young.

“Apakah tidak apa-apa jika aku masuk? Ayah dan kakek.”

Ayah tersenyum malu-malu. Ji Young dan Hyung Joon masih terkejut.

***

Bersambung ke episode 6 ~

 

Komentar:

Aku pikir awalnya Jung bersedih masalah asuransi itu karena tidak tega pada Hyung Joon. Ternyata dia bersedih atas dirinya sendiri. Maka dia berusaha dengan segala cara untuk memperoleh uang. Salah satunya dengan mencuri sampel BB cream itu dan menjualnya pada pihak lain.