Sinopsis MISS KOREA Episode 9 – 1

Miss Korea Episode 9

 

Pemenang Miss Seoul 1997 adalah kontestan no 4, Im Seon Joo. Di saat Madam Yang tertawa gembira, Ji Young dan Tim ViVi merasakan kesedihan karena kekalahan itu.

 

Madam Ma menitipkan sebuah surat untuk Seon Joo pada seorang wartawan. Wartawan itu naik ke atas panggung dan memberikan kertas dari Madam Ma. Seon Joo agak bingung menerimanya, dia membuka dan membacanya: “Sesuatu yang kau minum adalah air gandum (malt water), kan?”

Seon Joo langsung terlihat gugup. Itu artinya memang benar dia meminum air gandum. Madam Ma tersenyum tipis.

 

Ji Young menangis, sedangkan Hyung Joon berusaha menutupi kesedihannya.

***

 

Jung keluar ruangan. Hwa Jung memergokinya.

***

 

Hyung Joon menunggu Ji Young di belakang panggung sambil membawa handuk. Ji Young pun muncul dengan lesu. Hyung Joon lalu menutupi badannya dengan handuk.

 

Ji Young menangis, dan berkata: “Kenapa kau bilang padanya bahwa dia gadis tercantik di Korea? Kenapa kau bilang ketika kau memikirkan gadis yang paling cantik, kau hanya memikirkan aku?”

 

Hyung Joon memeluk Ji Young, “Aku menyesal. Ini salahku. Tolong jangan menangis. Aku minta maaf.”

 

Ji Young masih menangis, “Aku hanya terlihat cantik bagimu. Hanya bagimu, aku di tempat pertama.”

 

Hyung Joon berusaha menenangkan, “Tidak, jangan menangis. Bukan itu. Jangan menangis.”

 

Ji Young merasa gondok (apa yang bahasa indonesianya? xp), dia di posisi ke empat, bukan empat puluh. Jika dia bisa sedikit lebih baik, dia kan menjadi runner up ke dua. Jika dia sedikit lebih cantik, dia bisa jadi runner up kedua dan lanjut ke final.

 

“Bagaimana ini? Perusahaanmu bagaimana? Mulai besok, tidak ada pekerjaan lagi untukku. Apa yang harus aku lakukan?”

 

“Berhenti. Hei, Oh Ji Young. Jangan menangis, huh? Jangan menangis.” Hyung Joon menghapus air mata di pipi Ji Young.

 

Ji Young belum berhenti, dia kembali berkata, jika dia melakukannya lagi dia bisa melakukannya lebih baik. Ji Young masih merasa kesal dan menangis.

***

 

Seon Joo menuruni tangga dengan cepat. Lalu berlari di lorong dengan sesekali memegang mahkotanya, takut terjatuh.

 

“Presdir!” Seon Joo memanggil Madam Ma yang sedang berjalan. Madam Ma menoleh, Seon Joo kemudia bertanya, “Kenapa…apa kau mengirimiku kertas ini? Air gandum…aku tidak tahu apa itu.”

 

Madam Ma mendekat, “Jadi kau akan menyangkalnya? Tidak mudah untuk melepaskan mahkota setelah kau memakainya. Jadi kau akan terus melanjutkannya?”

 

Sun Yeoung menunggu Madam Yang di depan pintu toilet. Tapi, begitu Madam Yang keluar, dia malah berteriak senang mencari Seon Joo dan tidak memperdulikan Sun Yeong yang ada disana sama sekali. Sun Yeong tampak terluka.

***

 

Madam Ma berkata pada Seon Joo. Air gandum yang sering dia minum adalah minuman bagi ibu baru untuk menghentikan keluarnya ASI. Madam Ma juga meminumnya setelah melahirkan anaknya.

 

Seon Joo tertawa, “Apa kau bilang..bahwa aku habis melahirkan?”

 

“Seorang wanita yang baru melahirkan tidak bisa mengikuti Miss Korea. Kau tahu kau bisa didiskualifikasi, kan? Selain alasan itu, kenapa kau minum hal-hal berbahaya sepanjang waktu? Kau bisa menipu Presdir Yang yang tidak pernah melahirkan, tapi kau tidak bisa menipuku.”

 

Seon Joo bertanya apakah Madam Ma sedang berusaha mengusuknya karena kehilangan tempat pertama. Madam Ma tak menghiraukan pertanyaan itu, Madam Ma bilang jika panitia menyuruh tes darah, makan akan terungkap dengan mudah. Jika Seon Joo merasa bersalah, lakukanlah tes darah.

***

 

Jung mengendarai mobilnya dan pergi dari tempat acara. Hwa Jung menyetop taksi untuk mengejarnya. Hwa Jung teringat ancaman Jung sebelumnya, jika mereka tidak bisa membuat Ji Young menjadi Miss Korea, dia akan memberikan sampel mereka pada perusahaan lain.

 

Hwa Jung merasa tegang, dan meminta supir taksi agar tidak kehilangan jejak Jung. Taksi Jung terus melaju di belakang mobil jung.

***

 

Heung Sam dan Kang Woo mengajak (tepatnya memaksa) Lee Yoon untuk minum soju. Sepertinya mereka ingin melobi Lee Yoon. Heung Sam dan Kang Woo sudah duduk, tapi Lee Yoon masih berdiri malas.

 

Heung Sam bilang dia ingin lebih akrab dengan Yoon saat masih sekolah, tapi tidak pernah ada kesempatan. Heung Sam meminta Yoon duduk, dia merasa seperti sedang memandangi 63 Building (gedung landmark terkenal di Seoul). Kang Woo memberikan kursinya yang sudah hangat karena didudukinya pada Yoon, agar dia bisa duduk dengan hangat. Kang Woo menarik Yoon duduk.

 

Heung Sam dan Kang Woo tersenyum dan berkata akan sangat hebat jika Yoon bisa berbagi tinggi dan uang dengan mereka. Heung Sam menuangkan minuman untuk mereka bertiga. Dia mengajak Yoon bersulang, tapi Yoon masih saja diam. Akhirnya hanya Heung Sam dan Kang Woo yang minum.

 

 

Yoon mengambil dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang, “Aku akan membayar sojunya dan pergi.”

 

Yoon berdiri dan pergi dari sana. Heung Sam dan Kang Woo terdiam. Lalu Heung Sam berkata, “Kami juga punya uang untuk membayar soju, brengsek!”

***

 

Hyung Joon dan Ji Young berada di bis menuju rumah. Hyung Joon memegang Ji Young agar tidak terjatuh. Ji Young menepisnya. Hyung Joon meminta Ji Young berpegangan pada sesuatu agar tidak terjatuh, tapi Ji Young bilang dia ingin jatuh dan mati.

 

Hyung Joon bilang saat mereka sampai di rumah, mereka akan dipukuli sampai mati. Hyung Joon mengajak Ji Young makan sesuatu lebih dulu sebelum pulang. Ji Young bahkan belum makan apapun sejak semalam karena kompetisi pakaian renang.

 

“Entah aku mati kelapran atau dipukuli sampai mati oleh Kakek, Ibu, dan Paman, tidak apa-apa.” Ujar Ji Young.

***

 

Madam Yang baru mengetahui kebenaran tentang Seon Joo. Madam Yang memukul kesal Seon Joo, “Kau gadis bodoh, tolol, dan menyedihkan! Apa begitu panting bagimu untuk merahasiakannya?! Bahkan jika kau menipu orang lain, kau setidaknya harus bilang padaku! Padaku!”

 

Seon Joo menangis dan meminta Madam Yang untuk menyelamatkannya. Madam Yang mengabulkannya, dia meminta Seon Joo untuk percaya padanya. Dia akan membantu Seon Joo. Madam Yang memeluk Seon Joo menenangkannya.

***

 

Ji Young dan Hyung Joon sampai di rumah. Keluarga Oh satu persatu muncul dan berdiri di hadapan mereka. Hyung Joon langsung membungkuk meminta maaf ada kakek.

 

Ji Young berkata, “Aku tidak melakukan sesuatu yang salah. Oppa juga tidak melakukan sesuatu yang salah.”

 

Hyung Joon berusaha mencegah Ji Young berkata lebih, “Hei, kenapa kau bertingkah seperti ini? Sekarang bukan waktunya untuk marah.”

 

Ji Young melanjutkan perkataannya, “Jika ibu melahirkan seorang gadis cantik, aku akan ada di posisi ketiga bukan keempat. Apa yang terjadi padaku hari ini semua salah ibu. Dalam hal ini, ini salah kakek juga. Jadi, minta maaflah padaku.”

 

Hyung Joon kembali menghentikan Ji Young, tapi Ji Young kembali tidak mendengarkannya. Ji Young bilang jika ibu (ayah) tidak melakukan pekerjaan dengan lebih baik melahirkan dan membesarkanku untuk jadi lebih cantik, Ji Young meminta ayah meminta maaf padanya dan menghiburnya.

 

Ji Suk: “Kau benar-beanr menggali kuburanmu sendiri, ya?”

 

Ayah menyenggol Ji Suk, lalu berkata: “Benar, apa yang dibilang putriku. Ibu menyesal. Aku tahu itu, jadi aku memasak makanan enak untukmu. Kau lapar kan? Kau sudah banyak menderita.”

 

Kakek tersenyum dan mengajak mereka cepat masuk dan makan. Paman juga menyuruh mereka cuci tangan dan bergabung. Para pria Oh beranjak naik ke ruang makan.

 

Ji Young dan Hyung Joon berpandangan. Mengapa keluarga Oh dengan mudahnya memaafkan mereka. Mungkinkah karena mereka ikut merasakan kesedihan Ji Young.

***

 

Keluarga Oh plus Ji Young dan Hyung Joon duduk bersama di meja makan. Ji Young yang masih bingung bertanya apakah ayah merayakan ulang tahunnya lebih awal. Ayah bilang tidak, jika ulang tahun Ji Young tiba dia akan membuat makan besar lain untuknya. Ji Young bingung dengan makan besar yang sekarang dibuat oleh ayah.

 

Kakek lalu memberitahu ayah melakukan itu untuk merayakan berakhirnya Miss Korea. Paman menambahkan, dia dengar Ji Young tidak bisa mengikuti Miss Korea karena Ji Young di posisi keempat Miss Seoul. Ji Suk juga menambahkan, makan besar itu untuk meratakan keluarnya Ji Young dari Miss Korea.

 

Ji Young terlihat sedih. Ayah memintanya makan dan tidur dengan nyenyak, maka Ji Young akan berpikir secara berbeda. Mereka pun makan. Lalu telpon rumah berdering.

 

Ji Suk menjawabnya, dia mengatakan bahwa yang menelpon adalah Presdir Yang. Hyung Joon dan Ji Young terkejut, mereka saling berpandangan.

***

 

Jung pergi menuju kantor Bada Cosmetics. Dia berdiri didepan. Hwa Jung memanggilnya, dan meminta Jung mengembalikan sampelnya. Jung bilang Hwa Jung sudah tahu kalau dia bukan manusia. Jung akan kembali berjalan, Hwa Jung menahan tangannya, dan Jung menepis tangannya.

 

Hwa Jung berlutut di depan Jung, “Tolong kembalikan sampel kami. Aku melakukan sesuatu yang salah, jadi tolong kembalikan. (Jung jongkok) Aku akan melakukan apapun. Jika kau mengembalikan sampel kami, aku akan melakukan apapun. Jadi tolong kembalikan padaku.”

 

Jung: “Hal salah apa yang kau lakukan? Apa semua yang bisa kau lakukan, dokter kutu buku? Untuk penjahat sepertiku…seharusnya kau jangan pernah bilang, ‘Aku bersalah. Aku akan melakukan apapun.’ Jujur saja, bagaimana jika aku meminta kau untuk tidur denganku?”

 

Hwa Jung terdiam.

 

Jung berkata lagi, “Hei! Apa menurutmu aku hanya akan mengajakmu nonton dan semua selesai? Hah? Jika kau sudah mengerti, pergilah. Karena aku tidak akan mengubah pikiranku.”

 

Jung berdiri dan beranjak pergi. Hwa Jung berdiri dan berkata: “Tidak apa-apa jika aku tidur denganmu, kan?”

 

Jung berbalik terkejut mendengarnya. Hwa Jung menghampiri Jung, “Apa ini yang kau inginkan? Baiklah, siapa yang peduli, ayo tidur bersama. Huh?”

 

Jung menyuruh Hwa Jung pergi. Jung kesal dan ingin memukul Hwa Jung. “Apa kau gila?! Hah?! Gadis ini. Hei, apa yang…apa kau bilang?” Jung kesal karena dengan mudah Hwa Jung menyetujui tidur dengannya.

 

Hwa Jung bilang untuk mendapatkan kembali miliknya, dia memohon pada pencuri, karena tidak mampu melaporkannya. Dia menempel pada Jung yang merupakan penjahat bintang 5. Bukankah hal yang biasa keluar dari akal sehat dalam situasi yang buruk itu. “Apa yang tidak bisa aku bilan ketika aku keluar dari akal sehatku? Apa yang tidak bisa aku lakukan ketika aku benar-benar gila?!” Hwa Jung kembali meminta Jung untuk memberikan sampelnya.

 

Jung menantang Hwa Jung, seberapa jauh Hwa Jung bisa mengikutinya sepanjang jalan. Hwa Jung berlari mengejar Jung yang sudah berjalan menjauh.

***

 

Manager Park membaca berita tentang pemenang Miss Seoul di koran. Dia melihat Ji Young ada di foto berita itu. “Won, bukankan ini Oh Ji Young? Aku melenyapkannya dari pandanganku, dan dia sekarang muncul di koran. Penyisihan Miss Korea…aku sudah tahu. Dasar tidak tahu diri.”

***

 

Hyung Joon dan Ji Young menemui Madam Yang di sebuah café.

***

 

Hwa Jung mengikuti Jung ke suatu tempat yang ternyata rumah Jung (masih di gerbang). Jung menunjukan sampelnya yang ada di saku jas, dia menyuruh Hwa Jung mengambilnya jika bisa. Hwa Jung berusaha mengambilnya, tapi badannya beberapa kali di dorong Jung. Jung menyuruh Hwa Jung mengambilnya di dalam rumah. Lalu Jung membuka pintu dan naik ke lantai atas, menuju rumahnya.

 

Jung di atas tangga bertanya pada Hwa Jung yang masih belum bergerak, “Kau tidak bisa masuk? Kau yang aku kenal, meskipun kau selalu bertindak seperti perusahaan adalah hidupmu, pada akhirnya kau selalu menjadikan dirimu sendiri yang pertama. Itulah yang dilakukan orang ‘berpendidikan’.”

 

Jung melanjutkan langkahnya. Hwa Jung pun masuk menaiki tangga.

 

Di dalam rumah Jung. Hwa Jung berdiri di meja makan, sedangkan Jung duduk di pinggiran kasur. Jung bilang Hwa Jung sudah melampaui batas. Hwa Jung bertanya mengapa Jung hidup seperti itu. Jung bilang ada apa dengan hidupnya yang seperti itu.

 

Hwa Jung: “Apa kau senang? Hidup seperti ini?”

 

Jung: “Apa kau tahu bagaimana aku hidup?”

 

Hwa Jung: “Sangat jelas, hanya dengan melihatnya. Sekarang. Kau hidup seperti ini sekarang. Apa bedanya kemarin atau besok?”

 

Jung: “Aku suka bagaimana itu sekarang. Aku bahagia, jadi apa masalahnya?”

***

 

Madam Yang bertanya pada Hyung Joon bukankah dia ingin menjadikan Ji Young sebagai Miss Korea. Madam Yang sengaja meminta mereka datang, untuk memberi kesempatan baik pada Ji Young.

 

“Ji Young. Aku akan membuatmu jadi pemenang ke tiga. Jika kau mau, aku akan membuatmu jadi pemenang ke tiga. Maukah kau datang padaku?”

 

Ji Young bingung dan terkejut. Madam Yang kemudian menjelaskan, Seon Joo yang menjadi pemenang Miss Seoul adalah anak didiknya, karena terjadi sesuatu hal dia berpikir untuk menyerahkan posisi pertamanya. Jika Ji Young mau datang padanya, Madam Yang mungkina akan memberikan posisi itu pada Ji Young.

 

Madam Yang merayu, dari awal dia merasa Ji Young yang akan menjadi Miss Korea, jadi setelah Seon Joo mundur, dia merasa jika dia memiliki Ji Young, dia dengan yakin akan membuat Ji Young menjadi Miss Korea. Madam Yang meminta Ji Young untuk berpikir. Madam Yang ingin membuat Ji Young meninggalkan Hyung Joon yang hanya bisa membuat Ji Young tereliminasi.

 

Madam Yang meminta Ji Young datang ke salonnya besok pagi jika Ji Young setuju. Dan kepada Hyung Joon, dia meminta Hyung Joon bersiap-siap karena akan ditinggalkan Ji Young.

***

 

Madam Ma menanyakan pada Jae Hee perihal sikapnya di panggung saat itu yang membuatnya tidak menjadi juara. Jae Hee meminta maaf, dia tidak akan melakukan kesalahan lagi.

 

 

“Itu bukan kesalahanmu. Wajahmu di panggung, kau sangat pucat seolah-olah kau melihat kematian. Kenapa kau seperti itu? Sampai kapan kau akan terus menyembunyikannya? Aku harus tahu apa yang kau sembunyikan agar bisa melindungimu.”

 

“Aku minta maaf, aku belum bisa mengatakannya. Tapi aku akan berjanji satu hal. Ketika saatnya tiba, kau akan menjadi orang pertama yang mendengarnya.”

 

Madam Ma bertanya apakah hal itu akan membuat Jae Hee tidak berada di posisi pertama (seperti Seon Joo). Jae Hee bilang bukan. Madam Ma kemudian mempersilahkan Jae Hee pergi. Jae Hee pun pergi.

 

Setelah Jae Hee pergi, Sekertaris Yoon bertanya pada Madam Ma bukankah mereka harus memberitahu panitia secepatnya masalah Seon Joo. Tidak masuk akal seorang wanita yang punya anak mengikuti Miss Korea. Madam Ma bilang, sudah banyak gosip di sekitar Miss Korea. Madam Ma tidak ingin Miss Korea dipandang rendah karena kejadian itu. Madam Ma meminta Sekertaris Yoon untuk tenang.

 

Sekertaris Yoon lalu bertanya apa yang akan dilakukan Madam Ma. Madam Ma sudah memikirkan suatu cara untuk menyelamatkan Miss Korea.

***

 

Jung memberikan minuman kaleng pada Hwa Jung dan menyuruhnya segera pergi. Hwa Jung tidak mengambilnya, dan kembali meminta sampelnya.

 

“Aku belum pernah melihat seorang wanita, tidak, siapapun baik pria maupun wanita, yang ulet dan keras kepala sepertimu.” Jung duduk dan meminum minumannya.

 

“Mengapa kau menyukaiku?” tanya Hwa Jung tiba-tiba membuat Jung terbatuk.

 

“Itu…” Jung sedikit tertawa, lalu menoleh pada Hwa Jung. “Tidak tahu? Kau sangat pandai berpura-pura tidak tahu.”

 

 

Lalu ada yang masuk. Hwang beserta anaknya Dong Chil dan yang lain. Jung terkejut, langsung membungkuk hormat. Hwa Jung bingung, siapa orang yang Jung hormati itu.

 

Hwang: “Aku menyuruhmu untuk mengumpulkan uang dan kau malah berkencan. Kau punya banyak waktu dalam hidupmu, ya?”

 

Jung: “Itu..Bukan begitu, Presdir Hwang..”

 

Hwang mendekati Hwa Jung, dia berkomentar dia tidak tahu Jung menyukai tipe seperti Hwa Jung. Hwang menilai Hwa Jun sebenarnya tidak begitu buruk dan juga tidak terlihat seperti gadis bar.

 

Hwang bertanya pada Hwa Jung, apakah dia bekerja di pabrik. Hwang memuji Jung berbakat. Tidak ada yang melihatnya bisa seperti ini. Hwang berusaha menyentuh Hwa Jung, Hwa Jung menepisnya. Hwang menarik Hwa Jung kedekatnya. Hwa Jung meronta.

 

Jung berteriak, “Jangan lakukan itu!”

 

Jung bergerak menghampiri Hwang dan mencengkramnya. Jung akan memukuli Hwang, tapi Jung ditarik oleh Dong Chil dan temannya.

 

Jung didorong ke lantai, lalu diinjak-injak oleh Dong Chil dan rekannya. Jung hanya bisa meringkuk. Dan Hwa Jung melihatnya dengan ketakutan, ingin membantu tapi tak bisa. Hwa Jung menutup mata dan memegang dadanya.

 

Hwang menginjak kepala Jung dan bertanya, “Apa kau menjadi seperti ini karena kau berada di depan seorang gadis? Jika kau melakukan pekerjaanmu dengan benar, tidak perlu bagiku untuk datang ke rumahmu dan melakukan ini. Apa yang akan kau lakukan dengan hutang Kim Hyung Joon? Sudah lama aku bilang untuk mendapatkan tanda tangan polis asuransi jiwanya. Kenapa? Kenapa aku masih tidak mendengar kabar darinya? Kau tidak bisa mengumpulkan uang, dan kau tidak bisa mendapatkan tanda tangannya. Apa yang kau bilang yang harus aku lakukan?!”

 

Hwang menginjak perut Jung. Hwang menoleh pada Hwa Jung, karena Jung ada tamu, Hwang akan pergi. Hwang kemudian meleparkan sebuah amplop, yang membuatnya gila karena Jung terus melupakannya. Hwang kemudian pergi bersama anak buahnya.

 

 

Jung diam tak berkutik, air matanya menetes. Hwa Jung juga menangis menyaksikan itu semua.

***

 

Jung mengompres lukanya dengan es. Hwa Jung duduk di pojokan sofa. Hwa Jung bertanya pada Jung tadi itu apa. Jung bilang Hwa Jung tidak perlu tahu. Hwa Jung kembali bertanya, apakah itu ada hubungannya dengan Hyung Joon.

 

Jung tidak menjawab, dan berdiri hendak pergi. Hwa Jung menghampiri dan menahan tangannya. Jung menjatuhkan badan Hwa Jung ke kasur, dan memegang tangannya. Jung menyuruh Hwa Jung pergi.

 

Hwa Jung mendorong Jung dan mengambil amplop di atas meja yang tadi dilemparkan Hwang. Jung menarik Hwa Jung untuk merebutnya kembali, hingga mereka terjatuh ke kasur. Jung meminta Hwa Jung menyerahkan amplop itu. Hwa Jung menggigit tangan Jung, sehingga Hwa Jung bisa lepas.

 

Hwa Jung kemudian membuka amplop itu, yang isinya adalah formulir klain asuransu jiwa Hyung Joon. Hwa Jung bertanya mengapa Jung memilikinya, “Apa Hyung Joon akan mati? Jika dia tidak bisa mengganti uang itu, kau akan membunuhnya?!”

 

Hwa Jung menangis dan memukuli Jung. “Apa kalian yang punya kehidupan manusia? Apa kami meminjam uang dengan menempatkan hidup kami sebagai jaminan, penjahat brengsek?!” tanya Hwa Jung marah.

 

Jung berdiri, lalu melemparkan sampel itu ke atas kasur. “Jika kau ingin menyelamatkan Kim Hyung Joon, pergilah dan serahkan itu ke Bada Cosmetics.” Jung kemudian keluar.

***

 

Hyung Joon dan Ji Young selesai menemui Madam Yang. Hyung Joon bilang tidak ada cara Madam Yang akan berbohong pada sesuatu yang akan segera terungkap. Hyung Joon bertanya apakah Ji Young menyukainya. Mempunyai kesempatan untuk mencoba lagi, tentu saja Ji Young menyukainya.

 

“(Menyukai) Meninggalkanku atau mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Miss Korea lagi?” tanya Hyung Joon lagi.

 

Ji Young menjawab cepat, “Aku menyukai keduanya.

 

Karena Ji Young menjawab dengan cepat, Hyung Joon merasa sepertinya itu mudah bagi Ji Young untuk menjawabnya. Ji Young bilang tidak ada yang bisa mereka lakukan bersama-sama, apa ada yang tersisa. Hyung Joon berkata dia tahu seberapa besar inginnya Ji Young menjadi Miss Korea. Pria sepertinya tentu saja tidak seharusnya menghalangi Ji Young melakukannya. Jika Ji Young memulainya dengan salon kecantikan yang baik, Ji Young mungkin tidak akan berada di posisi ke empat.

 

Ji Young: “Kau adalah orang yang bisa kembali padaku, kapanpun kau mau. Entah itu 10 tahun yang lalu atau sekarang.”

 

Hyung Joon: “Jadi apa?”

 

Ji Young: “Kau tidak sungguh-sungguh memikirkanku, kan?”

 

Hyung Joon: “Teruskan.”

 

Ji Young: “Ini juga mudah bagimu untuk mengatakan bahwa kau menyukai lagi.”

 

Hyung Joon: “Ya.”

 

Ji Young: “Ketika aku benar-benar ingin kau disisiku, kau tidak disampingku.”

 

Hyung Joon: “Ya.”

 

Ji Young: “Jika aku mulai menyukai Oppa lagi…Maka saat itu, aku pikir putus denganmu sama seperti aku sekarat, jadi…aku tidak akan memulainya lagi. Aku tidak bisa!”

 

Hyung memandang Ji Young.

 

Flashback.

 

Hyung Joon mengendap-endap melihat ke dalam toko keluarga Oh. Ada paman yang sedang berjaga di dalam toko.

 

Hyung Joon berdiri di bawah jendela kamar Ji Young dan memanggilnya dengan pelan, “Ji Young-ah! Ji Young-ah! Oh Ji Young!” Ji Young yang sedang membaca komik tidak mendengar panggilan Hyung Joon.

 

Hyung Joon mengambil kerikil dan melemparkannya ke jendela kamar Ji Young. Ji Young membuka jendela.

 

“Ji Young-ah!!”

 

“Oppa.”

 

“Keluarlah.”

 

Mereka saling sapa dengan berbisik. Lalu terdengar panggilan Ji Suk pada Ji Young. Ji Young menutup jendela dan menyahut.

 

Di bawah, paman keluar dari toko. Hyung Joon sembunyi di balik tanaman semak. Paman berjongkok, lalu masuk lagi ke dalam.

 

Hyung Joon keluar dari persembunyian. Ji Young juga membuka kembali jendelanya. Hyung Joon meminta Ji Young keluar. Ji Young meminta Hyung Joon menunggu. Ji Young menuliskan sesuatu di kertas, lalu menjadikan kertas itu menjadi pesawat dan melemparkannya ke bawah.

 

 

Hyung Joon mengambil dan membacanya: “Oppa pasti akan di terima. Tidak hanya itu, Oppa akan diterima di posisi pertama.”

 

Hyung Joon tersenyum pada Ji Young. Ji Young bertanya, “Gugup?” Hyung Joon tidak bisa mendengarnya. Ji Young mengulang, “Gugup-meow?” (Paman yang sedang membaca di dalam toko merasa aneh mendengar suara kucing itu, tapi lalu mengacuhkannya.)

 

Hyung Joon meminta Ji Young menunggu. Dia akan menulis di kertas tadi, tapi merasa tidak akan bisa melemparkan ke atas. Hyung Joon menulis di atas bola baseball. Lalu melemparkannya pada Ji Young.

 

Ji Young menangkapnya dan membaca: “Bagaimana jika aku tidak diterima?”

 

Ji Young menulis di bola itu dan melemparkannya pada Hyung Joon. Hyung Joon membacanya: “Bahkan jika Oppa tidak pergi ke Seoul National Univesity, aku menyukai Oppa.”

 

Hyung Joon tersenyum. Ji Young meminta Hyung Joon melemparkan bolanya kembali. Hyung Joon melemparkannya.

 

 

Lalu menangkapnya kembali dari Ji Young dan membacanya: “Bahkan jika Oppa tidak kuliah, aku menyukai Oppa.”

 

Ternyata Ji Young menghapus satu kata. Ji Young kembali meminta bolanya. Terus seperti itu, dengan menghapus beberapa kata.

 

Hyung Joon menangkap lagi bolanya, dan membaca: “Aku menyukai Oppa.”

 

Sekali lagi: “Suka.”

 

Hyung Joon tersenyum pada Ji Young. Ji Young membuat tanda hati. Hyung Joon mengucapkan terima kasih.

***

 

Ji Young datang ke kampus Hyung Joon, Seoul National University. Ji Young takjub melihat kampus Hyung Joon.

 

Ji Young lalu ke kelas Hyung Joon. Dia membuka pintu kelas dan tersenyum melihat Hyung Joon yang sedang belajar.

 

Ji Young menunggu Hyung Joon di luar kelas.

 

Kemudian kelasnya bubar. Ji Young melongok ke dalam kelas dan memanggil Hyung Joon. “Oppa!” Ji Young tersenyum melambaikan tangan.

 

Hyung Joon yang sepertinya sedang menjelaskan sesuatu pada seorang teman wanita terkejut melihat Ji Young. Teman wanita Hyung Joon bertanya itu siapa, tapi Hyung Joon tak menjawab.

 

Mereka kemudian ke toko buku. Hyung Joon berkata lain kali jika Ji Young ke kampus, Ji Young menelponnya sebelum datang. “Bagaimana jka aku tidak di dalam kelas? Kau menerobos masuk..”

 

“Baiklah. Oppa…ayo makan ddeokbokki.” Ujar Ji Young dengan riang.

 

“Ddeokbokki apa, kita bukan anak-anak lagi.” gumam Hyung Joon.

 

Hyung Joon lalu bertanya bukankah Ji Young akan kuliah. Ji Young bilang dia tidak pernah berpikir tentang kuliah. Ji Young balik bertanya apakah dia harus kuliah. Hyung Joon bilang tentu saja Ji Young harus kuliah. Ji Young hanya tersenyum.

 

Hyung Joon lalu meminta Ji Young untuk cepat memilih buku-buku disana. Hyung Joon akan membelikannya.

 

Buku-buku yang dipilih Hyung Joon dibungkus oleh kasir toko. Ji Young cemberut.

 

Hyung Joon: “Ayo belajar, bukannya bermain. Aku akan membantumu. Aku akan mengirimmu ke kampus. Mengerti?”

 

Ji Young diam saja dan terlihat kesal.

***

 

Bersambung ke bagian 2 ~

 

Komentar:

 

Sukaaaa… ada flashabacknya lagi, hehe… di episode ini, kita akan diberi jawaban alasan mereka putus, tapi nanti di bagian 2.. ;p

Jadi, tujuan Madam Yang adalah membuat Seon Joo mundur tanpa harus mengakui bahwa dia memiliki bayi. Setelah Seon Joo mundur, otomatis Ji Young akan menjadi runner up kedua. Madam Yang ingin mengambil kesempatan untuk membuat Ji Young berada di pihaknya. Kan setelah Seon Joo mundur, pemenang 1-3 bukan anak didiknya, dia tidak bisa mengikuti Miss Korea. 1-2 kan anaknya Madam Ma, 3 Ji Young bersama Hyung Joon. Kecuali Sun Yeon yang sama-sama berada di posisi ke empat bersama Ji Young juga dinaikkan menjadi runner up. Jadi ada 4 pemenang jadinya. Madam Yang cuma punya 1, Madam Ma ada 2…