Sinopsis GOLDEN RAINBOW Episode 23 – 2
Sebelumnya di Episode 23 – 1
Do Young pergi ke dapur dan melihat Ha Bin minum wine. Do Young menghampirinya dan bertanya bukankah Ha Bin bilang bahwa minum anggur di malam hari akan membuat sakit kepala? Ha Bin balik bertanya apakah jika Do Young menjadi dirinya, dia tidak akan minum? Do Young membawa Do Pal untuk menendangnya keluar.
“Apakah kau begitu membenciku? Apakah kau begitu membenciku hingga kau ingin menendangku keluar dari sini?”
“Aku melakukannya karena aku menyukaimu. Seperti kau bilang, kita tidak berhubungan darah sama sekali. Tapi oleh hukum, kita bersaudara. Seandainya kau putri Kang Dong Pal mungkin kita sudah memulai sebuah hubungan.”
Ha Bin menghargai apa yang Do Young lakukan padanya, dia jadi tahu kebenarannya. Orang yang membesarkannya adalah orang yang menculiknya. Ha Bin terlihat sedih. Ha Bin berdiri dan akan terjatuh, Do Young memegangnya.
Ha Bin mengeluarkan air mata dan dia benar-benar berterima kasih pada Do Young atas hal itu. “Ketika aku masih kecil, aku terluka oleh orang-orang di sekitarku. Kukira tidak ada yang bisa menyakitiku lagi. Tapi terima kasih untuk membuatku menyadari bahwa aku masih bisa terluka.”
Ha Bin menghapus air matanya lalu beranjak pergi. Do Young memperhatikannya dengan kasihan.
(Ha Bin nangis sungguhan, tapi aku tidakmengerti apakah dia memang terluka karena mengetahui bahkan ayahnya juga menculik seseorang, atau karena Young Hye yang mulai percaya Ha Bin asli masih hidup, atau dia menangisi hidupnya yang harus menjalani kebohongan itu agar dia bisa meraih segalanya.)
***
Man Won minum-minum lagi di restoran, saat restoran tutup. Baek Won keluar dari dapur dan melihatnya. Baek Won duduk di depan Man Won dan bertanya apakah Man Won tidak mau pulang. Baek Won juga bertanya apa yang terjadi pada Man Won, karena dia nampak terterkan. Man Won hanya menjawab ‘tidak’. Baek Won tampak berpikir, lalu mengambil gelas Man Won dan mengajak Man Won minum bersama.
Baek Won mabuk, “Oppa. Kau bilang kau menemukanku di pantai. Kalau begitu ayah dan ibuku mungkin masih hidup di suatu tempat, kan?”
“Mengapa? Apakah kau ingin mencari mereka?” tanya Man Won.
“Tidak, aku sangat mencintai ayah! Tapi… Sesuatu terlintas di benakku saat ini. Siapakah ibuku? Apakah dia memikirkan aku? Apakah dia masih hidup?”
Man Won merasa seharusnya waktu itu dia mencari orang tua Baek Won. Tapi Baek Won tidak mau, nanti dia tidak akan menjadi adik Man Won. Dia juga tidak akan bertemu Han Joo yang sangat dia cintai. Dia tidak akan bertemu keluarganya yang sekarang.
Man Won bertanya apakah Baek Won tidak ingat sama sekali masa kecilnya. Baek Won mengiyakan, yang dia ingat hanya saat Man Won, Han Joo dan dia bermain di pantai.
“Ketika aku membawamu pulang dulu, Kau tidak bisa tidur. Mungkin karena rumahku sangat asing bagimu. Tapi lucunya kau menyanyikan nina bobo untuk dirimu sendiri saat kau tidur.”
Baek Won tidak ingat. Man Won bilang itu lagu aneh, tapi Baek Won menyanyikannya agar dia bisa tidur. Man Won masih ingat liriknya. Baek Won meminta Man Won mengucapkannya. Man Won pun menyanyikan lagu itu dengan nada datar, Baek Won lalu ingat dan tertidur karenanya. Man Won tersenyum karena Baek Won tertidur saat mengingatnya. Man Won ingin membelai kepala Baek Won, tapi tidak jadi dan hanya bisa memandangnya dengan sedih.
***
Esok pagi, Se Ryun mengeluhkan kakinya yang membengkak karena bekerja di restoran. Dia ngambek, tidak mau bekerja lagi. Walaupun sudah bekerja sama tapi keuntungan yang mereka dapatkan sedikit. Saat mengajukan kenaikan harga pun, keluarga Han Joo tidak mau. Walaupun mereka bekerja keras untuk mendapatkan uang tapi mereka tidak akan berhasil jika terus seperti itu.
Eok Jo kemudian mengusulkan untuk membuat Man Won yang berjaga di depan masuk ke dapur. Pertama mereka membuat Han Joo dan Baek Won yang bekerja di dapur keluar. Kemudian mereka yang akan dikirim ke depan, dan Se Ryun bisa menjadi kasir yang mengendalikan uang tunai (maksudnya mencuriiiii…). Eok Jo membuat kode, Man Won masuk dapur kodenya ‘Sae Ko Shi’, Man Won keluar dapur kodenya ‘Do Da Li’.
Se Ryun tampak antusias, tapi Soo Pyo sepertinya tidak.
***
Do Young mendatangi restoran Baek Won. Baek Won terkejut, bukankah seharusnya Do Young di kantor. Do Young menyapa Man Won dan Han Joo. Han Joo bicara formal pada Do Young dan mengatakan bahwa restoran mereka belum buka.
“Tak perlu formalitas denganku. Kau bisa bicara informal denganku. Aku mungkin akan menjadi menantumu di masa depan.” Do Young tertawa.
Do Young bilang dia sedang cuti sekarang, karena dia sudah memberikan banyak kontribusi di kantor. Baek Won curiga, apakah itu karena kasus Man Won. Do Young menyangkal, dia seorang bintang di kantor jadi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
Do Young lalu meminta ijin pada Han Joo untuk meminjam Baek Won hari ini, dia tidak akan menyentuhnya sama sekali. Han Joo dengan gugup mempersilahkan. Tapi Baek Won tidak mau, mereka akan membuka restoran.
Do Young pun mengeluarkan ancaman andalannya, berbisik pada Baek Won, “Apakah kau ingin kulaporkan karena mencuri bibirku?”
Baek Won kesal. Han Joo tidak masalah, dia dan Man Won bisa mengurus restoran. Do Young tersenyum dan berterima kasih. Man Won diam saja.
Do Young mendorong Baek Won keluar restoran. Baek Won merasa tidak nyaman. Mereka akan sangat sibuk saat makan siang, dia harus berada disana sebelum itu.
Do Young mendorong masuk Baek Won ke dalam mobil. Do Young berjanji mereka akan kembali jam 5. Baek Won lalu bertanya kemana mereka akan pergi. Do Young bilang ke suatu tempat, dimana kecelakaan sering terjadi.
Dimanakah itu? Tempat ice skating. Baek Won tidak mahir, dia terus berpegangan pada Do Young dan terjatuh. Mereka tertawa bersama.
Do Young ke belakang. Saat dia keluar, dia tidak melihat Baek Won dan bertanya-tanya dimana Baek Won. Do Young berpikir Baek Won pasti terjatuh lagi tanpa dirinya. Dan dengan percaya diri dia berkata, “Baek Won-ku tidak bisa berbuat apa-apa tanpa aku.”
Dan betapa terkejut Do Young ketika dilihatnya Baek Won sudah bisa bermain sendiri. Do Young cemberut tak membalas lambaian tangan Baek Won. Itu tidak sesuai rencananya. (Do Young kan pengennya Baek Won deket-deket dia terus…hehe)
Baek Won selesai bermain, dia membawakan makanan. Baek Won bilang tadi itu sangat menyenangkan. Do Young yang masih kesal bertanya bukankah itu pertama kalinya Baek Won bermain ice skating. Baek Won membenarkan, awalnya dia takut tapi sekarang dia bisa, dan dia baru sadar kalau dia berbakat.
Baek Won bertanya apakah Do Young tidak mau makan? Do Young tidak mau, dia sudah reservasi restoran agar mereka makan disana. Baek Won bilang apa bedanya makan disana, dia lapar setelah keliling beberapa lap.
“Seorang wanita seharusnya berpura-pura tidak bisa melakukan apapun. Ini bukan kencan namanya.” Do Young masih ngambek.
Baek Won tersenyum dan mendekat pada Do Young.
“Ngapain? Sempit tauk.” Do Young judes.
“Hmm,,manja…” Baek Won menggoda.
Baek Won mengambil satu ddeukbokki dan menyodorkannya pada Do Young, “Aaaa… Do Young-ah, buka mulutmu.”
Do Young membuka mulut dan memakannya.
“Eui…anak pintar… enak, kan?”
Do Young pun tersenyum, “Enak.”
Baek Won tertawa.
***
Young Hye mendapatkan kabar dari petugas bahwa mereka tidak bisa menemukan Ha Bin. Dia sudah mengecek setiap panti asuhan disekitar sana, tapi tidak ada yang namanya Jang Ha Bin. Young Hye tetap bertanya apakah ada tempat lain yang bisa ditanyakan.
“Nyonya, tolong pikir. Ini bukan hanya beberapa tahun. Ini 24 tahun yang lalu. Bahkan jika dia masih hidup, namanya akan berubah. Kau tidak akan dapat mengenalinya. Bagaimana kita akan melakukannya?”
Young Hye terdiam, menyadari apa yang dikatakan petugas itu benar. Young Hye lalu menyerahkan kartu namanya. Jika petugas itu menemukan petunjuk lain, Young Hye meminta dia segera menghubunginya.
***
Jin Gi menemui Han Joo di depan restorannya. Jin Gi ingin bicara. Han Joo tidak mau, dia tidak punya apa-apa untuk dibicarakan. Jin Gi bilang ini tentang Baek Won.
Mereka pun bicara di café. Han Joo terkejut mengetahui Do Young adalah anak Jin Gi. Jin Gi bertanya apakah Han Joo sudah tahu kalau mereka berpacaran? Jin Gi akan langsung ke pokok masalahnya.
“Aku tidak pernah memikirkan putrimu akan menjadi istri anakku di masa depan. Aku sudah berbicara dengan putrimu tentang hal itu, tapi sepertinya hubungan mereka masih berlanjut. Tolong hentikan mereka.”
Han Joo bertanya apakah Jin Gi sudah bertemu Baek Won? Jin Gi membenarkan dan berkata, tidak ada orang dirumahnya yang akan menyambut Baek Won. Han Joo juga tahu bagaimana perlakuan mereka padanya hanya karena dia yatim piatu.
Jin Gi menyeringai, “Yatim piatu lain datang ke rumahku?”
“Jaga mulutmu. Baek Won bukan yatim piatu. Dia memiliki seorang ayah.” Ujar Han Joo marah.
“Dan bagaimana ayahnya? Dia adalah orang yang menculik Ha Bin dan dihukum atas empat kejahatan sebelumnya. Aku tidak bermaksud untuk menghinamu. Aku melakukan ini karena aku peduli padamu. Jika dia tinggal bersama kami, dia bisa menjadi gila. Seperti Young Hae. Apakah kau ingin anakmu menjadi seperti dia?”
Ada nada ancaman dalam kata-kata Jin Gi itu. Han Joo hanya bisa terdiam menatap tajam Jin Gi.
***
Se Run sedang mengambil uang dari mesin kasir. Eok Jo melihat kedatangan Han Joo, dia berusaha memberikan kode, tapi Se Ryun tidak mendengar. Saat Han Joo masuk, Eok Jo ke arah kasir dan menutup lacinya yang tidak sempat ditutup Se Ryun. Sedangkan Se Ryun menyembunyikan uangnya di lengan baju.
Eok Jo menyapa Han Joo, tapi Han Joo tidak menggubris dan masuk ke dalam. Han Joo tampak masih terbawa emosi akibat pertemuannya dengan Jin Gi. Setelah Han Joo masuk, Eok Jo memperingatkan Se Ryun untuk tidak meninggalkan laci dalam keadaan terbuka. Se Ryun menghela nafas lega karena mereka tidak ketahuan.
Lalu datang Hwa Ran mencari Man Won. Eok Jo memanggil Man Won. Se Ryun melihat dandanan Hwa Ran dan melihat tas bermerek yang dipakai Hwa Ran. Se Ryun menyentuhnya. Eok Jo menegurnya, dan Se Ryun yang melihatnya terlihat tidak nyaman.
Man Won keluar dan tidak suka melihat Hwa Ran. “Sudah kubilang aku tidak ingin melihatmu lagi. Apa yang kau lakukan di sini?”
“Aku datang ke sini karena ada urusan. Kau pikir aku kesini karena aku rindu padamu?” jawab Hwa Ran sewot.
Eok Jo menegur mereka, disana banyak pelanggan, dan menyuruh mereka bicara di luar. Man Won pun meminta Hwa Ran mengikutinya keluar. Ternyata tujuan Eok Jo adalah agar dia dan Se Ryun bisa melancarkan aksi kembali, karena setelah Man Won keluar, Se Ryun menuju kasir dan membuka laci.
Di luar, Hwa Ran mengajak Man Won minum kopi karena diluar dingin. Tapi Man Won bilang dia tidak punya urusan lagi dengan Hwa Ran.
“Seperti yang kau katakan, aku sudah menutup semua klub malam. Yang aku miliki sekarang adalah perusahaan pinjaman dan kontraktor. Dan semuanya legal. Kau bisa membantuku, kan?”
“Aku tidak tahu apa-apa tentang perusahaan pinjaman.”
“Tapi kau tahu banyak tentang kontraktor.”
Man Won tak habis pikir, mengapa Hwa Ran melakukan itu padanya. Ada banyak profesional yang bisa membantu Hwa Ran. Hwa Ran bilang dia tidak bisa mempercayai mereka, dia lebih suka orang yang setia daripada orang yang pintar. Hanya Man Won lah yang bisa dia percaya.
“Apakah kau tidak ingin menjalankan kontraktor secara legal? Aku dapat membantumu. Perusahaanku bisa mendukungmu untuk itu. Ini akan menjadi win-win solution untuk kita berdua.” Hwa Ran berkata dengan tulus.
Man Won tampak berpikir.
***
Yeol Won kesal pada Soo Pyo yang terus makan di tempatnya bekerja. Yeol Won bilang Soo Pyo tidak perlu makan disana lagi, jangan datang lagi. Soo Pyo beralasan dia disana untuk menghilangkan mabuk habis minum dengan beberapa orang untuk filmnya.
Shib Won masuk dengan muka masam. Yeol Won heran melihat Shib Won seperti itu. Soo Pyo bilang Shib Won pasti gagal audisi lagi. Yeol Won bertanya apakah itu benar? Shib Won cemberut ingin menangis dan bertanya pada Soo Pyo.
“Soo Pyo, bagaimana kau tahu? Bagaimana kau tahu bahwa aku harus benar-benar berakting total?”
“Mengapa? Apakah juri mengatakan persis seperti yang aku katakan kepadamu?”
Shib Won membenarkan. Soo Pyo pun mengambil kesempatan dengan menawarkan Shib Won belajar akting padanya. Yeol Won marah, dia tahu apa yang ada dipikiran Soo Pyo. Jangan pernah. Yeol Won memperingati Shib Won.
Soo Pyo membujuk Yeol Won, mereka kan keluarga. Soo Pyo memberikan uang 50 ribu won, suap. Tapi Yeol Won bilang itu untuk membayar bubur.
“Kim Shib Won. Tidak bisa begini terus. Bagaimana kalau bekerja disini? Kami sedang memerlukan pegawai part timer baru.” Ujar Yeol Won kesal pada Shib Won.
Soo Pyo berusaha memberikan uang lebih banyak, ayahnya banyak memiliki uang tunai. Tapi Yeol Won tetap tidak peduli.
***
Mi Rim menemui si pria mata-mata itu. Mi Rim kesal kenapa pria itu terus memanggilnya, bagaimana jika suaminya tahu. Pria itu berkata dia tidak bisa melupakan makan yang telah mereka habiskan bersama.
Mi Rim keder, “Itu hanya kecelakaan. Seperti kecelakaan mobil. Aku benar-benar mencintai suamiku.”
“Tapi kau meragukannya.”
“Kau tahu lawan kata untuk cinta? Ketidakpedulian. Aku meragukannya, karena aku peduli padanya. Tolong jangan pernah menelponku lagi, huh?”
“Aku mencoba untuk tidak meneleponmu, tapi… Aku tidak bisa menahannya.”
Mi Rim bilang dia mengerti laki-laki, mantan suami dan suaminya dulu mengejar-ngejarnya. Tapi tetap saja tidak bisa. Mi Rim bilang dia minum terlalu banyak dan tidak sadar malam itu. Pokoknya, Mi Rim meminta pria itu untuk jangan pernah menelponnya lagi.
Mi Rim beranjak pergi. Pria itu menahan tangannya (ternyata marganya Jung). Mi Rim berkata pada Jung, untuk menyimpan malam itu sebagai kenangan indah baginya saja, jika tidak dia akan mengubur Jung hidup-hidup. Mi Rim melepaskan tangan Jung dan berjalan pergi. Jung tersenyum tipis setelah Mi Rim pergi.
***
Ha Bin masuk ke kamarnya dengan lesu. Lalu Jung Shim masuk. Ha Bin bilang baru saja akan menemui Jung Shim setelah berganti pakaian. Jung Shim menanyakan keadaan Ha Bin, kejadian kemarin pasti sulit bagi Ha Bin. Jung Shim bertanya apakah Ha Bin bisa bekerja dengan baik.
Ha Bin tersenyum, “Aku baik-baik saja. Aku sudah mengalami yang lebih buruk. Sekarang aku memilikimu. Aku sungguh-sungguh. Dibandingkan dengan ketika aku masih kecil, sekarang aku berada di surga.”
Jung Shim meraih tangan Ha Bin dan menggenggamnya, “Ha Bin, ada sebuah cerita. Seorang pangeran ditendang keluar dari istana. Tidak mengetahui bahwa dia adalah seorang pangeran, dia melewati segala macam kesulitan. Tapi kau tahu apa yang terjadi kepadanya di akhir cerita? Dia mendapatkan tahta setelah melalui semua rintangan. Dan kau seperti pangeran itu sekarang. Oke?”
“Terima kasih, Nenek. Tapi aku tidak membutuhkan tahta. Aku hanya membutuhkan cintamu. Ibuku hanya memikirkan balas dendamnya padamu. Dia tidak pernah mencintaiku.”
Jung Shim memeluk Ha Bin dengan sayang. Dia menangis, merasa kasihan pada Ha Bin. Jung Shim berkata, matipun dia bahagia setelah memberikan tahta pada Ha Bin. Ha Bin memeluk Jung Shim dengan wajah sinisnya.
Ha Bin melepaskan pelukan Jung Shim, Jung Shim membuatnya sedih. Lalu Jung Shim mengajak Ha Bin tidur di kamarnya malam ini. Dia ingin menyanyikan lagu nina bobo yang biasa dia nyanyikan untuk Ha Bin dulu. Apa Ha Bin tidak ingat, waktu kecil kadang Ha Bin suka bernyanyi untuknya. Ha Bin bilang dia masih ingat. Mereka berpelukan kembali. Tapi tentu saja Ha Bin berbohong.
***
Do Young mengantar Baek Won kembali ke restoran dan bertemu Han Joo di depan. Baek Won langsung membantu Han Joo membawa ikan dan masuk ke dalam. Sedangkan Han Joo meminta waktu bicara berdua dengan Do Young.
Han Joo meminta dengan halus agar Do Young untuk tidak menemui Baek Won lagi. Han Joo sepertinya memberitahu Do Young bahwa Jin Gi menemuinya tadi siang.
“Tidak, Abonim. Aku sudah dewasa. Apa urusannya dengan ayahku? Aku menyukai Baek Won.”
“Aku tidak ingin dia terluka. Dia putri kesayanganku. Biarpun kau orang baik, tapi aku tidak ingin putriku memiliki kehidupan yang menyedihkan.”
“Aku tidak akan membuatnya sengsara. Kau mungkin kurang mengenali siapa aku. Aku bukan orang lemah yang mudah menyerah karena keluargaku menolaknya.”
“Aku tahu betul bagaimana keluargamu. Aku tahu betul siapa ayahmu.”
Do Young tidak mengerti, bagaimana bisa Han Joo mengenal ayahnya. Han Joo bilang dia pernah menjadi saudara Jin Gi, karena mereka berasal dari panti asuhan yang sama. Do Young tampak terkejut.
***
Young Hye masuk ke dapur, dan sedikit terkejut melihat Baek Won disana. Mereka canggung. Lalu Young Hye menanyakan dimana Han Joo. Baek Won bilang Han Joo baru saja keluar. Young Hye berbalik akan keluar, tapi Baek Won memintanya menunggu.
Baek Won ternyata mengajak Young Hye bicara di taman. Mereka duduk di sebuah bangku, agak berjauhan. Baek Won memulai pembicaraan.
“Aku rasa aku mengerti bagaimana perasaanmu. Kau banyak menderita setelah kehilangan anakmu. Dan itu membuatmu ingin balas dendam. Tapi kau akhirnya menemukan putrimu. Jadi, biarkan semua kebencianmu berlalu. Ada beberapa orang sepertiku yang bahkan tidak tahu siapa ibu mereka.”
Baek Won menatap Young Hye, “Kau aneh. kau memiliki putrimu. Mengapa dulu kau mengajakku ikut denganmu? Apa yang akan terjadi jika aku yang kau adopsi? Kau mungkin tidak akan pernah menemukan putrimu. Ini benar-benar aneh. Aku benar-benar membencimu. Aku bahkan tidak ingin berbicara denganmu. Untuk beberapa alasan, aku merasa begitu buruk bagimu.”
“Baek Won..” Young Hye hendak mengatakan sesuatu. Tapi Baek Won langsung memotong, dia harus pergi sekarang dan kembali bekerja. Baek Won berjalan pergi. Young Hye memandang Baek Won yang menjauh.
***
Baek Won meminta ayahnya yang sedang mengepel lantai untuk pulang saja, dia yang akan melanjutkan. Han Joo tidak mau. Tapi Baek Won memaksa, dia agak khawatir dengan Man Won. Baek Won melihat Man Won seperti tertekan. Baek Won tidak tahu kenapa karena Man Won tidak memberitahunya apapun. Baek Won merasa Han Joo harus bicara pada Man Won. Han Joo pun menyetujuinya dan pulang lebih dulu.
Tapi sebelum pulang, Han Joo bertanya pada Baek Won, apakah dia sangat menyukai Do Young. Baek won dengan malu-malu membenarkan, dan bertanya mengapa ayahnya menanyakan hal itu. Han Joo tersenyum dan akan memberitahu Baek Won nanti.
***
Jin Gi masuk ke kamarnya, dan ternyata sudah ada Do Young disana. Jin Gi bertanya apa yang dilakukan Do Young disana. Do Young yang duduk dengan marah langsung pada intinya.
“Apa hakmu memberitahu Baek Won untuk tidak bisa bertemu denganku lagi? Apa hakmu mendatangi ayahnya untuk memisahkan kami?”
“Do Young…”
Do Young berdiri menghadap Jin Gi, “Jangan mengatakan sepatah kata pun. Aku ingin mengatakan sesuatu. Ternyata kau dan ayah Baek Won berasal dari panti asuhan yang sama. Seperti saudara. Tapi kau mengirim saudaramu ke penjara. Hanya karena film bodoh itu.”
Jin Gi mencoba menghentikan Do Young dengan berkata Do Young tidak boleh berhubungan dengan Baek Won.
Do Young tak mau mendengar, dia sedang bicara sekarang, “Kau meninggalkan ibuku dan menyuruhku menerima semua penghinaan. Saat itu, aku tidak membencimu seperti sekarang. Aku merasa tidak enak melihatmu dipermalukan oleh Nenek. Aku ingin memahami mengapa kau sangat menginginkan Golden Fishery.”
“Turunkan suaramu. Seseorang mungkin mendengarmu.” Jin Gi takut seseorang mendengar Do Young.
“Aku tidak peduli! Kau bukan hanya orang tua yang mengerikan. Tapi juga seorang manusia yang mengerikan. Aku memperingatkanmu. Jangan halangi aku dan Baek Won. Kau tidak punya hak untuk itu. Jika kau mencoba mengganggu Baek Won, kau akan bertemu musuh terburukmu. Semua rencanamu itu, aku akan membuatnya menjadi sia-sia. Apa kau mengerti?”
Do Young tak menunggu jawaban Jin Gi, dia langsung keluar kamar.
Di luar dia bertemu Ha Bin yang berdiri ditangga. Tapi Do Young juga tidak peduli dan terus berjalan.
Ha Bin sepertinya mendengar semua yang dikatakan Do Young tadi. Ha Bin tampak memikirkan sesuatu setelah Do Young berlalu.
***
Do Young mengendarai mobilnya dengan perasaan marah, kesal, campur sedih.
Baek Won berjalan pulang dengan riang. Dia lalu melihat Do Young yang berdiri di samping mobilnya di depan gedung rumah Baek Won. Baek Won memanggil Do Young yang tampak sedih.
Do Young menoleh dan menghampiri Baek Won. Do Young langsung memeluk Baek Won. Baek Won terdiam tak mengerti.
Do Young melepas pelukannya dan berkata, “Aku dengar kau bertemu dengan ayahku. Itukah sebabnya kau mencoba menghindariku?”
Baek Won menunduk tak menjawab, tapi yang artinya membenarkan.
“Dengarkan aku. Apapun yang terjadi, aku tidak takut. Apapun kata orang, jangan gentar. Yang penting adalah kau dan aku. Mengerti?”
Baek Won tersenyum. Do Young juga tersenyum memandang wajah Baek Won.
***
Di dalam kamar, Man Won minum-minum sambil melihat fotonya bersama Baek Won. Galaaauuu….
Han Joo masuk dan bertanya apakah semuanya baik-baik saja? Man Won mengiyakan. Lalu Han Joo bertanya lagi, kenapa Man Won minum begitu banyak? Apakah Man Won terlibat hal-hal buruk lagi? Karena tadi Han Joo mendengar ada yang mencari Man Won. Man Won menyangkal, bukan itu.
“Lalu, katakan padaku. Apa yang terjadi?”
Man Won terdiam memalingkan wajah. Han Joo memanggilnya.
“Ayah.” Akhirnya Man Won bicara menghadap Han Joo. “Kau selalu menganggap Ahjumma seperti adik bukan? Tapi bagaimana kau bisa menahannya begitu lama?”
Han Joo tak mengerti, apa maksud Man Won adalah Young Hye. Man Won melanjutkan, Han Joo tiba-tiba menyukainya sebagai seorang wanita, bagaimana Han Joo melakukannya.
Han Joo masih meraba arah pembicaraan Man Won, dia kemudian mengambil foto yang sedang dipegang Man Won. Han Joo melihat foto itu dan menyadari arah pembicaraan Man Won. Man Won pun berkata dia sekarang sedang mengalami hal yang sama dengan Han Joo, dia mulai memikirkan Baek Won seperti seorang wanita.
Han Joo menegur Man Won, Baek Won adalah adiknya. Man Won meralat, Baek Won bukan adik kandungnya. Man Won menemukannya pingsan di pinggir pantai dengan kaki terluka. (Han Joo memang belum tahu lho ya… yang tahu bahwa mereka bukan saudara kandung sejak kecil ya hanya Man Won dan Baek Won sendiri..)
“Ayah..Aku pikir aku jatuh cinta pada Baek Won.”
Man Won dan Han Joo saling menatap. Tanpa sadar di luar ada Baek Won yang mendengarkan semua itu. Baek Won sangat terkejut. Kakinya terasa lemas, dan air matanya menetes.
***
Bersambung ke episode 24 di Drama Populer.
Komentar:
Ternyata itulah luka yang di alami Chun Won. Semasa kecil, dia menderita karena kemiskinan. Ibunya meninggal karena tidak ada uang untuk bisa berobat ke rumah sakit. Karena itu, Chun Won tidak ingin miskin lagi. Dan karena itu pula Do Pal menjadi mabuk-mabukan dan melakukan kejahatan, dia marah pada dirinya sendiri yang tidak bisa melindungi istrinya. Yang akhirnya membuat Chun Won semakin terluka.
Chun Won ingin berada di puncak dunia, karena dengan berada disana Chun Won merasa dia tidak akan menderita lagi.
Note:
Hmmm… mungkin ada readers yang tahu bahwa kemarin ada kasus readers ANONIM yang menyerang Ayu di blog My Story dan menyebut kami para recapers sebagai pencuri. Dan membandingkan kami dengan FP facebook yang waktu itu copas isi blog kami.
Banyak yang ingin saya katakan. Tapi, untuk apa mengomentari seseorang yang tidak gentle menunjukkan diri, mengkritik tapi di balik topeng, tak jelas identitasnya, jadi untuk apa ditanggapi lagi? sudah cukup diwakili oleh recapers yang lain.
Tapi, saya ingin tekankan pada readers, jikalau memang ingin mengkritik atau memberikan saran, tolong gunakan ID atau minimal sebutkan identitas, jadi kami pun bisa menghargai kritik dan saran kalian.
Sengaja saya di blog ini masih membuka komentar untuk anonim, untuk readers yang ingin berbagi komentar mengenai drama, tapi sulit komentar menggunakan ID, bukan untuk dijadikan topeng. Tolong dipergunakan dengan baik ya readers.. :)
Waduh, orang yg kayak gitu tuh emang sirik ya mbak...
ReplyDeleteAku sih udh lama ngikutin blog mbak dkk yg ngerecap drama, jadi ga mungkin lah terpengaruh :))
Ngomong2 kalo denger kata Jaksa Seo jadi inget Jaksa Seo Do Yeon yg di I Hear Your Voice. Nama mereka juga hampir sama: Seo Do Yeon dan Seo Do Young, jadi jaksa pula dua-duanya. Mungkin mereka emang kakak-adik, hihihi #abaikan
iya mb,jangan dihapus yah kolom anonim-nya...soalnya saya termasuk gaptek deh kalo urusan mo komentar mesti pake ID...hehe,....
ReplyDeletebtw...mb Mumu, mo tanya Golden Rainbow berapa episode yah ?
tengkyu buat sinopnya selama ini yah....ngikutin mb Mumu dr mulai IHYV...haha...ampe sekarang
tengkyu mb Mumu
san
Semungut mba. God bless
ReplyDeleteSetuju, mbak Mumu. Aku jg readers dngn nama Anonim krn gak punya account BLOG/WORDPRESS. Yg gak brani nyebut nama pasti pengecut deh.
ReplyDeleteTetep semangat ya, mbak.
*irma di JKT (nama asli sesuai KTP). ◦ˆ⌣ˆ◦
Makasi bnyak ya kak sinopnya..
ReplyDeleteDan tetap smangat ya :)
Mgk biar gak di copas, foto nya ditulisi berbagisinopsis.blogspot.com gtu mb.....
ReplyDeletethanks yahh
ReplyDeletekeep recapping and ignore haters, they must ashamed of themselves