Sinopsis LET’S EAT Episode 10 – 2
Soo Kyung sedang membeli makanan di swalayan. Lalu Kyung Mi yang juga belanja disana melihat dan memanggilnya.
“Soo Kyung! Aku dengar kau kembali bekerja. Kau hanya menelpon saat kau menderita karena kau dipecat. Apa? Kau bahkan tidak menelpon untuk hal semacam itu?”
Soo Kyung menyindir Kyung Mi yang seharusnya mengucapkan salam dulu. Soo Kyung bilang itu terjadi tiba-tiba dan dia sedikit sibuk. Soo Kyung lalu menyapa Kyu Shik yang ikut bersama Kyung Mi. Soo Kyung juga menyapa kedua anak Kyung Mi dan meminta mereka memberi salam padanya. Mereka pun memberi salam.
Kyung Mi lalu bertanya mengapa Soo Kyung membeli banyak makanan, karena dia akan memberi Soo Kyung setelah mereka selesai melakukan upacara penghormatan pada leluhur. Soo Kyung bilang bagaimana bisa dia menunggu selama itu, bahkan walaupun dia sendirian, dia akan makan makanan tahun baru dengan baik. Soo Kyung menyarankan Kyung Mi untuk membeli juga, mudah dan sangat bagus.
“Lupakan. Ibu mertuaku bilang leluhur kami akan marah, dia bersikeras aku harus menyiapkannya sendiri dengan tanganku dan dengan penuh perhatian. Tapi dia sendiri tidak menunjukkan sedikitpun keikhlasannya. Mereka adalah leluhur dari keluarga Choi, tapi dia bahkan tidak menyuruh anak perempuan dari keluarga Choi melakukannya. Dia hanya duduk dan mengawasi bagaimana aku melakukannya dengan baik.” Kyung Mi mendelik kesal pada Kyu Shik.
Kyu Shik kemudian mengajak Kyung Mi pulang, karena mereka sudah mendapatkan semua yang diperlukan. Kyung Mi menyuruh anak-anaknya mengucapkan selamat tahun baru pada Soo Kyung, sambil memberikan kode untuk meminta angpao.
Mereka pun kemudian memberi salam hingga berlutut ke lantai dan meminta hadiahnya.
***
Soo Kyung pulang dari swalayan dan melihat restoran sushi. Soo Kyung mengirim pesan di grup Kakao mengajak Jin Yin dan Dae Young makan bersama untuk merayakan dirinya yang bekerja kembali.
Soo Kyung menatap makanan yang lewat di depannya. Lalu ada 2 orang yang akan duduk disampingnya. Soo Kyung meminta maaf, karena tempat itu milik temannya. Lalu Jin Yi datang. Soo Kyung menanyakan Dae Young. Jin Yi bilang Dae Young tidak bisa datang karena dia sudah punya janji sebelumnya. Soo Kyung pun melihat pesan dari Dae Young di grup Kakao.
Lalu Jin Yi dan Soo Kyung makan dengan lahap.
Setelahnya mereka bersulang untuk kembalinya Soo Kyung bekerja. Jin Yi berkata, beginilah rasanya, bir setelah pulang bekerja, itu adalah mimpnya.
“Benar. Inilah rasanya. Aku tidak berpikir aku akan merasakannya sekali lagi.” ujar Soo Kyung.
Jin Yi lalu memberikan hadiah pada Soo Kyung, untuk Barassi. Jin Yi berkata itu hadiah untuk Soo Kyung yang bertahan dengan suara mesin jahitnya selama ini. Jin Yi meminta maaf dan berterima kasih. Soo Kyung melihat hadiahnya, yaitu baju untuk Barassi. Soo Kyung merasa senang dan berterima kasih.
Sebelum pergi, Soo Kyung lalu mengambil gambar piring-piring kosong bekas mereka. Jin Yi merasa heran dan bertanya apa yang Soo Kyung lakukan.
“Oh! Ada blog makanan yang sering aku kunjungi. Pemilik blog, dia selalu mengambil gambar piring kosong setelah dia makan dan mengunggahnya. Aku mulai mengambil foto juga.”
“Itu sama seperti blog milik Dae Young Oppa! Dae Young Oppa selalu mengambil gambar piring kosong dan membuat posting tentang restoran terkenal.”
Soo Kyung terkejut. Jin Yi lalu menunjukkan blog Dae Young dari ponselnya. Soo Kyung semakin terkejut, itu adalah blog Shiksha.
“Kalau begitu…Tuan Shiksha adalah Goo Dae Young-ssi?”
***
Di tempat lain, di sebuah perkantoran, Dae Young masih membagi-bagikan hadiahnya pada orang-orang yang bekerja disana. Dae Young merasa lapar, tapi dia terus melanjutkan kegiatannya.
***
Hak Moon, melihat judul-judul film di notebooknya. Dia ingin mengajak Soo Kyung menonton film. Karena sebelumnya dia mendengar Soo Kyung akan sendirian melewatkan tahun baru. Hak Moon tertawa sendirian.
Lalu keponakannya masuk. Hak Moon dengan cepat menutup notebook dan mengusir keponakannya agar bermain di ruang tengah saja.
“Orang-orang dewasa terus saja berbicara bahwa aku tidak tumbuh tinggi. Mereka bilang itu karena aku hanya makan apa yang aku inginkan, itu karena games. Ah! Itu menjengkelkan! Paman! Paman, bagaimana bisa kau tumbuh tinggi?”
“Aku tidak tahu. Aku hanya dilahirkan tinggi. Cepat keluar!” Hak Moon kesal, karena dia tidak bisa mencari judul film lagi.
Keponakan Hak Moon bersandar dan mendesah, “Bagaimana seseorang yang memiliki segala akan mengerti kesedihan orang lain yang tidak memiliki apa-apa.”
Dia menyindir Hak Moon. Dia lalu mengeluarkan ponselnya dan bertanya pada ponsel.
“Bagaimana cara untuk tumbuh tinggi?”
“Pastikan untuk banyak makan makanan yang mengandung protein dan kalsium.”
Hak Moon kepo, apa yang keponakannya itu lakukan. Keponakan Hak Moon bilang itu adalah aplikasi suara, yang menjawab saat seseorang bertanya. Dia bertanya apakah Hak Moon tidak tahu, semua ponsel memiliki itu. Hak Moon meminta keponakannya mencarikan aplikasi itu dia ponselnya. Keponakannya pun menemukannya, dan dia meminta bayaran 10000 won. Hak Moon mendelik kesal.
“Aku menemukannya untukmu. Ah! Jika aku punya 10000 won, aku bisa bermain di luar.”
Soo Kyung pun memberikan uang pada keponakannya. Kemudian setelah keponakannya keluar, Hak Moon beraksi.
“Wanita yang kau sukai…bagaimana agar bisa mendekat padanya?” Hak Moon bertanya pada aplikasi itu sambil tertawa.
“Berbagi hal-hal yang dia sukai.”
Hak Moon berpikir hal yang Soo Kyung sukai. Anjing, ah Hak Moon menggeleng ketakutan. Makanan, Hak Moon pun tersenyum senang.
***
Di rumah, Soo Kyung mengecek restoran-restoran yang di posting di blog Shiksha. Soo Kyung baru menyadari mengapa mereka sering bertemu secara tidak sengaja dengan Dae Young di restoran-restoran itu. soo Kyung juga baru sadar, semua restoran yang pernah mereka kunjungi bersama ada di blog itu.
“Ah! Wow!” Soo Kyung menggendong Barassi, “Barassi! Tidakkah ini mengejutkan? Goo Dae Young-ssi adalah Shihsha-nim! Goo Dae Young! ShikSha-nim tinggal di samping rumahku, tapi aku tidak tahu sampai sekarang!”
Soo Kyung merasa sangat senang. Tapi dia heran kenapa Dae Young belum pulang. Soo Kyung sampai menguping ke dinding.
***
Di kediaman keluarga besar Oh. Do Yeon melakukan upacara penghormatan kepada leluhur. Do Yeong mengenakan hanbok. Di belakangnya terdapat foto keluarga besar Oh.
***
Kyung Mi dan Kyu Shik, berserta anak-anaknya, memberikan penghormatan pada orang tua Kyu Shik. Hoon Young dan Duk Young langsung meminta hadiah pada kakek nenek mereka. Setelah diberikan uang, mereka menari-nari.
***
Soo Kyung di rumahnya memasak dumpling instan sambil bernyanyi riang. Soo Kyung pun makan dumplingnya bersama kimchi dengan lahap.
Lalu dia bertanya pada Barassi, “ShikSha-nim pulang ke rumahnya untuk tahun baru, kan? Melihat bahwa kemarin dia tidak pulang. Ah! Cepatlah pulang! Aku ingin cepat-cepat bertanya padanya! Mengapa ‘Shiksha’ dan bukan ‘Shiksa’. Aku penasaran!”
***
“Hei , shiksha-ja!” Ayah Dae Young masuk ke kamar, “Aku bilang ayo makan. Apa yang kau lakukan dengan berdiam di kamarmu?”
“Ya.”
“Hei.” Ayah menepuk kaki Dae Young. “Setelah kita membersihkan meja penghormatan, kita bermain? Ryu Hyun Jin pergi ke Liga Utama dia usia muda dan meningkatkan status Korea. Apa yang kau lakukan?”
Dae Young kesal, “Ryu Hyun Jin lagi! maka seharusnya kau mengajariku bermain baseball saat aku masih kecil.”
“Apakah kau pikir pria kurus sepertimu bisa bermain baseball? Kau pikir kau bisa melempar kurva, slider dan mengubahnya seperti ini?” (Ah, mian, aku gak yakin dengan terjemahan ini..)
Dae Young ngambek, “Ah, aku mau pulang. Aku tidak nyaman.”
“Apa? Pulang? Apa yang tidak nyaman?”
“Ah…setelah tinggal sendirian, saat pulang ke rumah, aku merasa sedikit…itu terasa seperti rumah orang lain.”
“Rumah orang lain? Kalau begitu, makan saja dirumahmu.”
“Setidaknya aku harus makan karena aku sudah ada disini.” Dae Young pun tertawa dan mengajak ayahnya keluar.
(Jadi “SHIKSHA” itu ternyata dari dialek ayahnya ketika mengajak makan… hehe…)
***
Kamar Jin Yi berantakan. Dia menelpon ibunya. Jin Yi bilang karena hari itu adalah tahun baru, Jin Yi lebih kangen pada ibunya, ayahnya juga.
“Ibu, kau menangis? Jangan menangis. Aku mengumpulkan banyak uang. Aku akan menabung untuk tiket pesawat nanti, dan aku akan pergi menemuimu.” Jin Yi tersenyum. “Tidak, itu tidak melelahkan. Aku akan bersih-bersih sekarang dan beristirahat. Ya. Ibu, selamat tahun baru juga.”
Jin Yi menutup telponnya dengan sedih. Lalu ada yang membunyikan bel. Jin Yi segera membuka pintu, dan ternyata itu Kwang Suk. Jin Yi menyapa dan berkata bahwa dia tidak menelpon jasa paket.
“Itu…aku minta maaf, tapi…aku kehilangan sarung tangan. Aku memeriksa di semua rumah yang aku kirim, tapi tidak ada disana. Aku pikir aku meninggalkannya di suatu tempat disini.”
“Di luar dingin, masuklah. Aku tidak bisa bersih-bersih belakangan ini.” Jin Yi menemukannya di meja samping pintu.
Kwang Suk tersenyum senang, “Maafkan aku. Ini pertama kalinya aku melakukan pengiriman.”
Kwang Suk batuk-batuk. Jin Yi menawarkan the untuk batuknya Kwang Suk. Kwang Suk bilang tidak usah, tapi Jin Yi mengambilkannya.
Jin Hi meraih tangan Kwang Suk dan memegangkannya pada gelas, “Jangan seperti itu dan minumlah ini.”
Kwang Suk langsung meminumnya sekaligus. Jin Yi berteriak panik, “Itu panas!”
Tapi sudah terlanjur. Mata Kwang Suk sampai merem melek. Jin Yi tersenyum geli. Kwang Suk berterima kasih dan pamit. Jin Yi mengingatkan Kwang Suk, gelasnya tidak boleh di bawa. Kwang Suk mengembalikan gelasnya, dan meminta maaf lalu berlari pergi. Jin Yi melambaikan tangan mengucapkan selamat tahun baru.
***
Soo Kyung berada di sebuah cafΓ© tak jauh dari apartemen. Dia melihat ke sekeliling, ternyata tidak hanya dirinya yang menghabiskan tahun baru sendirian. Soo Kyung melihat keluar dan melihat mobil Dae Young kembali. Soo Kyung langsung berlari keluar memanggilnya “ShikSha-nim!”
Dae Young turun di parkiran. Soo Kyung sampai disana dan berlari menghampiri Dae Young, “ShikSha-nim!”
Dae Young mengucapkan selamat atas bekerjanya kembali Soo Kyung. Tapi Soo Kyung tidak menanggapi, bukan itu yang ingin dia dengar dari Dae Young. Soo Kyung masih terengah-engah karena berlari.
“Kau ShikSha-nim, kan?”
“Apa? Shik…shik…apa?”
“Ah! Itu..aku dengan bahwa blogger Shiksha itu kau, Goo Dae Young!”
“Ah, ya.”
“Mengapa kau tidak memberitahuku lebih cepat? Aku adalah penggemar besar blog Shiksha! Impianku adalah untuk mengunjungi semua restoran di dalam blog itu. Ah! Tapi..aku tidak melihatmu sepanjang liburan. Kau dimana?”
Dae Young bilang dia baru saja kembali dari rumahnya. Soo Kyung lalu mengajak Dae Young ke suatu tempat dan bicara. Banyak sekali yang ingin dia ingin tahu dari Dae Young. Dae Young mengajak Soo Kyung makan dulu, dia terjebak macet dan melewatkan jam makan. Dae Young juga minta ditraktir karena dia belum ditraktir sebelumnya untuk kerja kembalinya Soo Kyung.
Soo Kyung dengan cepat menyetujuinya, membuat Dae Young merasa heran. Dai pikir Soo Kyung akan bilang, ‘Lupakan! Mengapa harus aku yang traktir?’. Soo Kyung bilang dia akan makan dengan ShikSha-nim dari impiannya, tentu saja dia harus traktir. Dae Young tak percaya Soo Kyung berkata seperti itu.
“Tapi, apakah ada restoran yang buka saat tahun baru?”
“Aku tahu satu tempat.”
“Tentu saja. Kau kan ShikSha-nim. Tidak mungkin ShikSha-nim tidak akan tahu. Ayo pergi.” Soo Kyung langsung menuju mobil Dae Young dan masuk.
Dae Young heran, biasanya Soo Kyung enggan masuk walaupun dia sudah meminta beberapa kali. Dae Young bilang Soo Kyung aneh. Dae Young pun masuk mobil.
***
Hak Moon di lift menuju apartemen Soo Kyung (ah,,,how poor He is..). Dia melatih alasan yang akan dia kemukakan pada Soo Kyung. Mulai dari pamannya yang tinggal di area itu, hingga makanan yang dikirimkan padanya terlalu banyak. Begitu lift sampai di lantai 8, Hak Moon deg-degan. Dia pun memantapkan diri dan berjalan menuju apartemen Soo Kyung.
Dia memencet bel, dan hanya terdengar suara Barassi. Hak Moon berkali-kali memanggil, tapi Soo Kyung tidak ada.
“Kemana dia pergi setelah dia bilang dia akan di rumah sepanjang liburan?”
Barassi kembali menggonggong. Hak Moon segera berjalan pergi dan menelpon Soo Kyung.
***
Soo Kyung melihat ponselnya yang berdering. Dari Hak Moon. Tapi dia tidak menerimanya.
Dae Young mengajak Soo Kyung masuk ke sebuah restoran sederhana. Soo Kyung masuk dengan senang dan mulai mengajukan pertanyaan. Bagaimana Dae Young mulai membuat blog itu, dan bagaimana Dae Young mulai mengambil gambar piring kosong, dan juga dari semua restoran terkenal yang pernah Dae Young kungjungi, restoran mana yang paling terkenal.
Dae Young tidak menjawab dan menyapa nenek pemilik restoran. Dae Young memperkenalkan Soo Kyung pada nenek berusia 78 tahun itu, yang menurutnya terlihat seperti 28. Nenek itu bertanya apakah Dae Young mau makan ‘Kal Sam’. Dae Young membenarkan.
Soo Kyung bilang seseorang mungkin akan salah paham pada nenek itu sebagai nenek Dae Young yang sebenarnya. Dae Young menahan senyum.
Mereka pun duduk berhadapan. Soo Kyung penasaran kenapa restoran itu juga buka saat tahun baru. Dae Young pikir itu karena nenek merasa kesepian. Dia tidak punya keluarga. Jadi saat liburan, Dae Young suka datang bahkan dengan sengaja. Soo Kyung tersenyum.
“Tapi…saat kau melihat hal seperti ini, tidakkah aku tampak seperti pria yang benar-benar baik?” ujar Dae Young seperti biasanya.
“Tidak bisakah kau bahkan satu menit? Paling tidak di depanku…tidak! Paling tidak hanya untuk hari ini, tidak bisakah kau menjadi ShikSha-nim dan bukan Goo Dae Young-ssi?”
Dae Young juga kesal, dia merasa malu Soo Kyung terus memanggilnya ‘ShikSha-nim’ dan meminta Soo Kyung menghentikannya. Soo Kyung tidak mau, memangnya dia Hong Gil Dong yang tidak bisa memanggilnya nama ShikSha-nim.
Soo Kyung lalu bertanya hal yang paling dia ingin tahu, “Kenapa ShikSha dan bukan Shiksa (makanan)?”
“Kau penasaran tentang itu?”
“Ya.”
“Itu adalah…kita bicarakan setelah makan mie.”
Soo Kyung kecewa. Lalu makana mereka datang. Dae Young mulai mengaduk mienya. Soo Kyung memperhatikan Dae Young. Dae Young bertanya apa yang Soo Kyung lakukan, kenapa tidak makan. Soo Kyung bilang Dae Young harus melakukan itu. Komentar tentang makanan. Bagaimana mienya…bagaimana dagingnya…hal seperti itu.
Dae Young bersiap…tapi melihat wajah Soo Kyung dia tidak bisa melakukannya dalam keadaan memalukan karena dia diminta untuk melakukannya.
“Kau biasanya tidak mendengarku bahkan saat aku bicara. Bagaimana bisa seseorang bersikap sangat berbeda? Cepat makan. Mie biasa akan mengembang jika kau tidak memakannya dengan cepat.”
Soo Kyung masih saja tersenyum, “Ah, itu benar! Tentu saja. Memang! Kau adalah ShikSha-nim!”
Mereka pun makan bersama. Soo Kyung mie dengan kuah. Dae Young mie tanpa kuah. Mereka juga saling bertukar mie masing-masing.
***
Hak Moon masih menunggu Soo Kyung di dalam mobil di depan gedung apartemen Soo Kyung. Dia melihat seseorang yang mirip Soo Kyung, Hak Moon sudah merasa senang, tapi begitu akan turun dia melihat wanita itu bukan Soo Kyung.
Perut Hak Moon berbunyi kelaparan. Dia kemudian mengambil makanan yang ada di kotak. Tapi saat akan melahapnya, dia mengurungkan niatnya. Dia harus makan bersama Soo Kyung.
***
Tersisa satu potong daging di meja. Soo Kyung memberikannya pada Dae Young. “Makanlah, karena kau ShikSha-nim, aku dengan baik hati memberikannya padamu.” Soo Kyung menutup mata, “Cepatlah makan sebelum aku berubah pikiran.”
Dae Young tersenyum, dia mengambil daging itu dan menyuapkannya pada Soo Kyung, “Tidak apa-apa. Kau makanlah. Saat milikku makan sampai perutnya penuh, aku juga merasa senang.”
Dae Young tersenyum. Soo Kyung terdiam, dan cegukan. Dae Young mengambil foto piring kosong. Soo Kyung terpana melihat Dae Young yang tersenyum padanya.
***
Bersambung ke episode 11 ~
Komentar:
Tidak bisa berkomentar, hanya bisa bilang…. “Goo Dae Young-ssi, aku padamu!” ^^V
Lebay deh, entah kenapa, seperti Soo Kyung, aku jadi mulai suka dengan Dae Young. Dia charming (mempesona) banget di episode ini, pantas saja judulnya ‘ShikSa-nim Over Flower’. :)
Oya, yang jadi ayah Dae Young adalah Heo Goo Yeon, asli pemain baseball.
Bonus:
Aaaaakkhhh… ganteng… ^^
Kyaa... Enggak sabar episode berikutnyaa,,makasih ya mbak Mumu
ReplyDeleteeeaaaa xD aku emang suka sama dia diantara member beast yang laen >< aaaaaaa pengen cepet liat first kiss nya :p btw, kaa aku jadi galau juga mau ngikutin drama nya minjung eonni apa gak ;; ngeliat pict pict nya kyeopp sekali couple yg satu itu xD ah ~ mian jadi komen disni kkk
ReplyDeleteλ―Έμν΄ κ·Έλ¦¬κ³ κ³ λ§μμ© ^^
jadi laper...
ReplyDelete"shiksha-nim, ayo makan!"
lanjutkn mb mumu, ditunggu...
~Rere
Aaaaaaahhh...go..go..go dae young!! Lebay deh tp beneran dae young cakep. Klop banget sama so kyung. Caranya makan, seleranya...persis. pacaran ajalah..
ReplyDeletepoor hak mon shi hikss..hiks..
Omo, go dae young si
ReplyDeleteOmo, go dae young si
ReplyDeleteAaaaau πππ shiksa-nim bener2 kaya bunga mawar di episode iniiπ
ReplyDeleteKlo gak hati2 pegang tangkai nyaa.. nih hati udah tertusuk, hohohooo (ngomong apaan sich ane)
oppa saranghaeyo ππ³ππ―π«π
Omo πππ diepisode trakhir ini q baca sambil senyum2 sendirii. Tingkah soo kyung eonni bener2 bertolak belakang dr biasanyaa ke shiksa-nim
ReplyDeleteOppa saranghaeyo
Nama mie yg di makan shiksa-nim apa ???jadi penasaran dan kyk pengen buat sendiri ☺☺☺☺πππ
ReplyDelete