Sinopsis MISS KOREA Episode 13 – 2

Setelah Ji Young melihat Hyung Joon dan Jung dipukuli. Mereka pulang dalam diam. Ji Young menatap Hyung Joon dari belakang dengan sedih. Hyung Joon meminta Ji Young berhenti menatapnya, dia merasa malu. Ji Young pun sedikit memalingkan wajah.

Mobil sampai di depan hotel. Jung dan Ji Young turun, Hyung Joon tidak. Ji Young berdiri di depan pintu mobil, Hyung Joon menutup wajahnya dan menyuruh Ji Young untuk cepat masuk. Ji Young bertanya bagaimana dengan Hyung Joon. Hyung Joon mengajak Ji Young untuk bicara nanti saja.

“Apakah kau baik-baik saja?” tanya Ji Young khawatir.

Hyung Joon mengangguk, “Ya.”

Jung mengajak Ji Young untuk masuk ke dalam hotel. Ji Young menurut. Ketika sudah di dalam, Ji Young menatap ke arah Hyung Joon dengan sedih.

Jung: “Pura-pura saja kau tidak melihatnya. Untuk laki-laki. Kau melihat sisi yang paling memalukan darinya yang dia tidak ingin kau lihat. Bagaimana perasaannya? Aku yakin kau setidaknya tahu. Hyung Joon. Dia cukup menyukaimu hingga mempertaruhkan nyawanya. Ketika dia bilang akan putus denganmu, dia tidak mengatakannya dengan mudah.”

Ji Young: “Aku baik-baik saja, silahkan kembali pada Oppa.”

***

Jung kembali ke dalam mobil. Hyung Joon bertanya, jika Jung memiliki saudara perempuan, akankah Jung memberikannya pada seseorang seperti dirinya. Jung bilang, tidak akan. Hyung Joon tertawa. Jung memintanya untuk tidak bicara, daerah yang dipukul akan terasa lebih menyakitkan. Jung lalu menyalakan musik.

Jung bilang lagu yang Jung mainkan itu, adalah lagu yang akan mengiringin Ji Young menerima bunga dari penyanyi tamu pada perayaan malam, Ji Young sudah berlatih dengan keras. Hyung Joon tertawa dan berkata dia pasti menjadi bola kemalangan bagi Ji Young. Jung ikut tertawa.

***

Hyung Joon masuk ke base camp, ternyata disana Ji Young menunggunya.

“Lihatlah dirimu.” Ujar Ji Young berdiri dari duduknya.

Hyung Joon bertanya mengapa Ji Young disana, dia sudah menyuruh Ji Young untuk naik ke kamarnya. Hyung Joon lalu mengajak Ji Young berlatih. Dia mengambil bunga mawar yang ada disana dan bernyanyi menghampiri Ji Young. Hyung Joon menyodorkan bunganya.

Ji Young mengambil bunga itu dan melemparkanya ke bawah, “Kau bodoh!” Ji Young menangis.

Hyung Joon melanjutkan menyanyinya dan bertanya apakah Ji Young tidak mau berlatih. Hyung Joon menghela nafas, “Kenapa aku sealu membuatmu menangis seperti ini?”

Ji Young menghapus air matanya, “Tidak, aku tidak menangis.”

Hyung Joon mendekat, “Apa maksudmu tidak menangis? Kau menangis sekarang.” Dan menghapus air mata Ji Young, “Tidak, kau tidak menangis.”

Ji Young memegang tangan Hyung Joon dan tersenyum, “Aku akan membuatmu tertawa.”

Hyung Joon: “Hei, gadis. Berhenti mengubahku menjadi idiot.”

Ji Young: “Seberapa buruk itu yang kau katakan bahwa kau akan putus dengaku setelah kontes berakhir..aku hanya marah dan tidak bisa mengerti.”

Hyung Joon: “Aku tidak ingin bahkan kau juga, mencoba memahamiku! Marah saja padaku! Kau lebih menyakiti harga diriku dan lebih mempermalukanku. Jadi silahkan marah. Kau tidak perlu memahamiku. Bahkan jika orang lain memahamiku, kau tidak harus memahamiku, kan?”

Ji Young memeluk Hyung Joon: “Rasanya sakit, bukan? Rasanya sakit, bukan?”

Hyung Joon terdiam, dan Ji Young menangis.

***

Hwa Jung sedang duduk bersama dua sekawan. Hwa Jung berkata daripada hanya duduk dan menunggu Neo seperti itu, ada perusahaan kosmetik yang ditutup. Atau apakah mereka memiliki teman yang bekerja untuk perusahaan kosmetik, membeli bahan tambahan dari mereka dan membuat BB cream dengan itu untuk saat ini.

Jung datang, dan bertanya berapa ukuran sepatu Hwa Jung. Hwa Jung menoleh dan menanyakan wajah Jung yang terluka. Jung hanya tertawa.

Heung Sam: “Ukuran sepatu Hwa Jung? Itu 25 cm, kenapa?”

Jung: “Hei, punk. Bagaimana…kau tahu?”

Heung Sam: “Bagaimana aku tahu? Bukan hanya sehari atau dua haru Hwa Jung dan aku makan dan tidur bersama. Setelah kami terjaga semalaman, aku biasanya menyemir sepatu dan membuatkan sarapan untuknya.”

Kang Woo: “Aku juga.”

Heung Sam: “Jadi kenapa?”

Hwa Jung yang sedari tadi masih melihat wajah Jung kembali bertanya ada apa dengan wajah Jung. Jung tersenyum dan bilang itu bukan apa-apa. Jung kemudian berlari keluar.

Jung mengeluarkan sepatu yang tadi dia beli dan melihat ukurannya, 24 cm. Jung kecewa dan memasukannya kembali ke dalam tas. Dia pun bergumam “Mengapa seorang gadis kakinya begitu besar?”

***

Esok pagi. Tim ViVi menunggu kedatangan wartawan yang tak juga kunjung datang. Hwa Jung mencoba menelpon para wartawan itu tapi tidak aktif. Bahkan ketika ada yang mengangkat pun, wartawan itu mengatakan dia tidak bisa datang dan menutup telponnya begitu saja.

Ketika Tim ViVi berjalan kembali menuju base camp, mereka melihat para wartawan yang seharusnya ada di konferensi pers mereka keluar dari ruangan rapat bersama Direktur Han. Direktur Han berkata bahwa selalu ada orang yang komplain tentang kompetisi itu. Direktur Han bersalaman dengan para wartawan yang hendak pergi itu.

Hyung Joon memanggil Direktur Han. Direktur Han bilang jika Hyung Joon memiliki keluhan, Hyung Joon tidak perlu bergabung dalam penilaian hari ini. Hyung Joon pun tak bisa berkata apa-apa lagi.

Panitia sedang menyiapkan ruangan untuk penilaian hari ini.

Madam Ma menyuruh Jae Hee dan Soo Yeon latihan. Miring kanan, miring kiri. Madam Ma memimpin latihan mereka dengan keras.

Sun Yeong juga berlatih bersama Madam Yang. Madam Yang memberikan trik pada Sun Yeong untuk menahan bokong seperti kebelet buang air besar. Dan ketika Sun Yeong menunjukkan lehernya, tidak perlu tersenyum. Madam Yang juga meminta Sun Yeong untuk tidak khawatir, karena dia pasti akan menang.

Ji Young berlatih bersama Hyung Joon. Ji Young berlatih memperkenalkan diri, sedangkan Hyung Joon melamun.

Hyung Joon mengantar Ji Young. Sebelum masuk, Ji Young tersenyum menatap Hyung Joon, Hyung Joon mengangguk seolah memberikan ijin. Ji Young menuju pintu masuk ruangan, sekali lagi dia menoleh dan tersenyum pada Hyung Joon, kemudian masuk.

Pra penilaian pakaian renang untuk grup 3 akan segera dimulai. Panitia meminta para kontestan untuk masuk. Kontestan pun masuk satu persatu, diantara mereka ada kontestan dari kontingen Seoul.

Ketika Ji Young berjalan ke depan, dia melihat Manajer Park di kursi juri tersenyum licik padanya, Ji Young terkejut, dan berusaha menyembunyikannya.

 

Panitia meminta para kontestan memberi salam pada juri. Kemudian kontestan diminta untuk melepas sepatu.

“Selama kompetisi pakaian renang, yang paling panting dari tampilan depan adalah tulang selangka yang memiliki keanggunan dan feminitas. Nomor 25, silahkan maju ke depan (Ji Young maju). Tulang selangka yang indah dan….”

Juri wanita ini menoleh pada juri disampingnya (yang jual lukisan), juri lukisan menggeleng. Juri wanita meminta nomor 26 untuk maju dan melanjutkan perkataannya, “Tulang selangka yang indah adalah..seperti yang anda lihat, itu harus jelas ditunjukkan. Itu harus lurus, tidak miring ke sisi manapun.”

Juri wanita ini sepertinya mendukung untuk menyingkirkan kontestan Seoul. Jae Hee merasa aneh Ji Young diganti. Sementara Kang Shik dan Manajer Park tersenyum licik. Yoon yang menjadi juri sepertinya merasa aneh.

Kontestan kemudian diminta berbalik dan mengangkat rambutnya.

Juri wanita: “Penilaian bentuk belakang adalah garis leher dan garis punggung. Nomor 26, silahkan mundur. Seperti yang anda lihat, semakin panjang garis, semakin baik leher terlihat. Rasio lingkar leher dan pinggang adalah 1:2. Rasio lebar wajah dan bahu adalah 1:2. Itu rasio terbaik. Pengukuran masing-masing kontestan ditulis pada lembar skor, jadi silahkan merujuk kesana.”

Juri wanita yang lain: “Garis itu panting seperti rasio sisi. Bahu lurus. Ada baiknya bahwa ujung bahu melengkung 5 derajat. Jika bahu miring, lebar, kecil, atau turun itu tidak baik. Nomor 26 silahkan kembali ke tempat.”

Juri wanita yang ini sepertinya netral, dia benar-benar juri, bukan pesanan.

Panitia lalu meminta para kontestan menurunkan tangannya, dan meminta para juri menuliskan skor akhir mereka. Panitia meminta para kontestan untuk berbalik. Kontestan memperhatikan dengan cemas para juri yang memberikan skor.

Ji Young menoleh pada Manajer Park. Manajer Park tersenyum licik menunjukkan lebar skor milik Ji Young, yang semuanya dia tandai di nilai terendah. Ji Young kesal tapi tetap berusaha tersenyum.

***

Keluarga Oh tiba di depan hotel. Kakek menggerutu apakah Ji Young memegang pistol dan melindungi negara di musim dingin atau apakah Ji Young diseret sementara berjuang untuk kebebasan negara. Apa ada yang bisa dibanggakan untuk datang kesana.

Ji Suk tampak berpikir lalu berkata, “Itu benar. Ketika aku masuk rumah sakit di militer, kau bahkan tidak mengunjungiku.”

Paman memukul mulut Ji Suk. Ayah lalu meminta mereka menghentikan itu dan segera masuk ke dalam. Ayah bilang Ji Young berkata ingin melihat kakeknya. Paman juga bilang makanan akan semakin dingin, mereka harus memberi Ji Young makan saat hangat.

“Dia ingin melihatku?” tanya kakek pada ayah.

“Ya.” Ayah membenarkan.

“Apakah kau membuat Matang (ubi jalar dengan gula)? Ji Young menyukai itu.”

Ayah kembali membenarkan. Kemudian kakek berjalan duluan masuk ke dalam hotel.

***

Ji Young keluar ruangan, Hyung Joon memuji Ji Young sudah melakukannya dengan bagus. Lalu Hyung Joon bergegas mengambilkan sepatu Ji Young yang ketinggalan.

Manajer Park lewat, dia menyapa Ji Young, “Apa yang akan kita lakukan? Kau benar-benar tidak beruntung.”

Ji Young kesal, “Bahkan di luar tempat kerja, memperlakukan aku seperti ini, apa yang akan kau dapatkan?”

“Lalu, hanya karena waktu telah berlalu, apakah aku harus berkata pada seorang pencuri, ‘pekerjaan bagus, pekerjaan bagus’? Apakah kau kentut?” Manajer Park senyum mengejek sambil menunjuk Ji Young, kemudian pergi.

Hyung Joon datang dan bertanya pada Ji Young siapa itu. Ji Young memberitahu, dia orang yang mungkin memberinya nilai terendah hari ini. Hyung Joon bertanya lagi mengapa orang itu akan memberikan Ji Young nilai rendah. Ji Young bilang Hyung Joon tidak usah memikirkan hal itu.

Ji Young kemudian menerima telpon dari Lee Yoon. Yoon membenarkan bahwa dia juga seorang juri. Tapi dia tidak ingin orang salah mengerti, jadi dia pergi tanpa menemui Ji Young. Ji Young bertanya apakah dia berhasil. Yoon bilang tidak ada yang tahu itu, setiap hakim tidak tahu hasilnya. Panitia adalah orang yang menggabungkan skor. Ji Young kembali bertanya, menurut Yoon apakah dia akan berhasil. Yoon terdiam, Ji Young menebak apakah dia tidak berhasil. Yoon hanya meminta Ji Young untuk beristirahat dengan baik malam ini. Akan melelahkan bagi Ji Young untuk syuting malam perayaan besok.

***

Keluarga Oh masuk ke dalam hotel. Ji Suk bilang tempat itu bagus. Tapi paman bilang itu adalah tempat yang penuh dengan wanita lebih menakutkan daripada tempat yang penuh dengan laki-laki. Lalu paman melihat Manajer Park lewat.

“Apa yang brengsek itu lakukan disini?” tanya paman penasaran.

Ayah juga melihatnya. Mereka pun mengintip Manajer Park yang menerima telpon dari atasannya dari balik tembok. Ji Suk bilang itu adalah orang yang mengganggu Ji Young. Kakek bilang orang itu harus di potong-potong.

Ayah pada kakek: “Ayah, jika aku hanya membiarkannya pergi, aku tidak berpikir aku akan bisa tidur malam ini.”

Manajer Park masuk ke dalam kamar mandi. Keluarga Oh saling berpandangan penuh arti.

Manajer Park sedang bercermin, lalu terdengar suara seseorang memanggilnya. Manajer Park menoleh, dan dia mendapatkan serangan kain pel di wajahnya. Keluarga Oh mendorong Manajer Park dengan kain pel hingga terpojok ke salah satu bilik toilet.

Kakek: “Wajahmu tidak cocok untuk handuk, ambil kain pel ini…mulut kotormu, aku akan membersihkannya untukmu.”

Manajer Park berteriak-teriak minta semua itu dihentikan. Tapi keluarga Oh tidak berhenti dan semakin ganas. Manajer Park menutup pintu toilet. Dari luar keluarga Oh mengganjal pintu dengan kain pel. Sehingga tidak bisa dibuka.

Ayah: “Dia tidak akan tahu kita keluarga Ji Young, kan?”

Paman: “Tentu saja, kita bahkan tidak membiarkan dia membuka matanya dengan kain tersebut.

***

Direktur Han memberikan amplop berisi nama 15 kontestan akhir. Dia meminta sekertarisnya menaruh amplop itu di dalam brankas.

***

Keluarga Oh bertemu Ji Young di base camp. Ji Young bertanya mengapa mereka datang. Kakek bilang seharusnya mereka senang setelah mengabaikan kata-kata kakek seolah-olah anjing menggonggong, tapi mengapa wajah Ji Young terlihat seperti itu.

Hyung Joon bilang Ji Young telah menjalani pra penilaian hari ini, dia rasa Ji Young merasa sedikit gugup. Gantian paman yang bertanya mengapa wajah Hyung Joon seperti itu. Hyung Joon bilang seseorang yang dia kenal ingin dia merasa sedikit gugup. Paman bertanya bagaimana hasilnya.

Hyung Joon: “Hasilnya akan diumumkan pada akhir bagian pertama di hari babak final. Meskipun mereka sudah selesai menilai lebih awal, sampai saat itu, tidak ada yang tahu.”

Ayah: “Lalu orang-orang yang tidak berhasil, tidak tahu bahwa mereka tidak berhasil, dan mereka harus terlihat baik dan berpartisipasi dalam segala hal sampai selesai? Meskipun keputusan sudah dibuat, tanpa mengetahui apa itu?”

Hyung Joon membenarkan. Ji Young kemudian meminta kakek untuk mendoakannya agar bertahan lebih lama di atas panggung.

Lalu ayah menyuapi Ji Young makan ikan. Ayah meminta Ji Young makan yang banyak. Ji Young bertanya apakah mereka semua sudah makan, ayah membenarkan, tapi Ji Suk bilang belum. Ji Suk pun mendapat pukulan dari paman. Hyung Joon tersenyum melihat mereka semua.

***

Pelatih memberikan pengumuman bahwa besok mereka akan latihan untuk perayaan malam harinya. Kontestan di harap berlatih dengan baik besok, terutama yang dia sudah beritahu kurang baik gerakannya. Dan juga, bagian dimana mereka bernyanyi saat penyanyi tamu memberikan bunga adalah acara yang panting, jadi pastikan mereka menghafal lirik lagunya.

Kemudian pelatih membubarkan kontestan. Madam Yang memberikan pelatih minuman dan bertanya apakah benar rumor yang mengatakan bahwa mereka hanya memberikan bunga pada lima belas kontestan. Pelatih bilang dia tidak tahu. Madam Yang kembali membujuk, dia tidak akan mengatakannya pada siapapun. Pelatih kembali berkata tidak tahu dan meminta maaf, lalu pergi. Madam Yang merasa pelatih itu tegang, dan semakin penasaran apakah itu benar. Madam Yang berbalik dan mengejar pelatih itu.

Ji Young, Jae Hee, Sun Yeong, dan Soo Yeon mendengar apa yang dikatakan Madam Yang tadi pada pelatih.

***

Esok harinya. Semua kontestan menuju gedung pertunjukan untuk melakukan latihan. Hyung Joon bertanya apakah Ji Young gugup, Ji Young membenarkan.

Sementara itu, Sun Yeong dan Soo Yeon menyelinap ke ruangan tunggu penyanyi. Tapi tidak ada siapa-siapa disana. Mereka akan pergi, tapi kemudian melihat bunga mawar di atas meja. Sun Yeong menghitung jumlah bunganya. Soo Yeon berkata mungkin rumor itu benar, bahwa hanya 15 orang yang mendapatkan bunga yang akan masuk ke bagian 2 babak final nanti. Sun Yeong selesai menghitung, dan memang benar ada 15 potong bunga.

Soo Yeon: “Bunga-bunga diberikan kepada mereka yang akan masuk ke bagian 2 babak final, sehingga mereka akan mendapatkan lebih banyak sorotan kamera dan perhatian. Mereka bilang penghargaan popularitas juga akan diberikan kepada salah satu dari mereka.”

Madam Ma datang bersama Jae Hee, dan berhenti agak lama di depan Hyung Joon dan Ji Young. Dia menatap lama mereka. Hyung Joon dan Ji Young pun mengagguk memberi salam.

Madam Ma duduk, lalu Madam Yang datang memanggil Madam Ma. Madam Yang duduk disamping Madam Ma dan bertanya apakah Madam Ma tahu bahwa di akhir mereka memberikan bunga pada 15 finalis dengan skor tertinggi pada penjurian awal. Madam Ma bilang dia juga mendengar hal itu. Hyung Joon dan Ji Young menoleh, mereka mendengar pembicaraan Madam Yang.

Madam Yang: “Tahun lalu juga, pada hari babak final, mereka berlatih berjalan di sepanjang rute bergerak ketika mereka berlatih upacara penghargaan. Semua orang terkejut ketika pemenang adalah orang yang sama dari latihan. Masuk akal, karena mereka berlatih, mereka akan merasa lebih nyaman jika orang yang berlatih untuk upacara adalah pemenang sebenarnya. Jadi mereka akan berlatih secara realistis. Ada kemungkinan besar bahwa penyelenggara memberi sutradara panggung atau penyanyi beberapa petunjuk tentang siapa yang mendapatkan 15 bunga.”

(Ji Young mendengarkan itu semua, Hyung Joon menatap Ji Young dengan khawatir.)

Madam Ma: “Berhenti bicara omong kosong, gadis-gadis bisa mendengar.”

Madam Yang bilang dia tidak mengada-ada. Itu sesuatu yang banyak terjadi di sekitar camp sekarang. Madam Ma melotot. Madam Yang pun ngedumel, Madam Ma selalu memarahinya.

Jae Hee dan Ji Young tampak khawatir. Hyung Joon berkata pada Ji Young bahwa itu hanya rumor, jadi jangan terlalu khawatir.

Kemudian latihan dimulai, pada acara pemberian bunga oleh penyanyi tamu. Kontestan diminta menggunakan selempang. Sekretaris Yoon merasa aneh, karena hanya latihan mengapa harus memakai selempang. Madam Yang bilang mungkin itu adalah tanda.

Bunga pertama pun diberikan pada kontestan dari provinsi Gangwon. Sekretaris Yoon kembali khawatir, karena sepertinya benar bahwa hanya akan dipilih dari provinsi Gangwon. Madam Yang juga panik.

Bunga terus diberikan, bukan pada kontestan dari Seoul. Saat bunga ke 14 Sun Yeong mendapatkannya. Madam Yang dan Sun Yeong melonjak gembira.

Bunga terakhir, penyanyi itu akan memberikannya pada Ji Young. Ji Young sudah merasa senang dan berdiri menjulurkan tangan. Hyung Joon dan Jung juga sudah merasa senang. Tapi belum sempat Ji Young mengambil bunganya, penyanyi itu mendapatkan bisikan dari penyelenggara. Dia meralatnya dan memberikan pada orang disamping Ji Young, yang berasal dari Gangwon.

Sekretaris Yoon panik, itu benar-benar dari Gangwon. Madam Yang ikutan panik, apakah itu bearti mereka benar-benar memilih pemenang dari provinsi Gangwon. Tapi diam-diam, Madam Yang tersenyum licik.

Hyung Joon berdiri tak percaya. Ji Young juga masih berdiri dengan kecewa. Madam Ma pun tampak berpikir sesuatu.

***

Bersambung ke episode 14 ~

 

Komentar:

Ternyata, kontes semacam ini ada juga unsur tekanan dari orang-orang yang berkepentingan dan bisa dipesan. Saya jadi penasaran, apakah kontes semacam ini di negara kita juga sama seperti itu ya..

Saya inginnya Madam Ma berubah pikiran membantu Hyung Joon agar keadilan penjurian bisa ditegakkan, jangan hanya berdiam diri dengan alasan menjaga martabat Miss Korea. Kalau tidak adil begini, kan dia sendiri juga rugi.