Sinopsis MISS KOREA Episode 15 – 2

Kontestan nomor 24 selesai memberikan kata perkenalannya. Kini giliran Ji Young maju ke depan.

“Halo. Saya peserta nomor 25, juara 3 Miss Seoul, Oh Ji Young. Dewasa ini, ada kata yang terkenal yang dinamai Vol-Ret, yaitu kependekan dari Voluntary Retirement (Pengunduran Diri Sukarela). Bahkan bagi saya, saya harus mengundurkan diri secara sukarela di perusahaan dimana saya telah bekerja selama bertahun-tahun disana. Tapi saya mengumpulkan keberanian, saya mengambil suatu tantangan baru untuk menjadi Miss Korea, yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Kepada semua orang yang mengalami kesulitan karena IMF, semuanya kuatkanlah dirimu. Basha!”

Ji Young tersenyum. Para juri dan penonton bertepuk tangan.

Kakek bertanya pada ayah, apa itu ‘Basha’? Ayah bilang itu kata gaul. Madam Yang mencibir. Sekretaris Yoon berbisik pada Madam Ma, riasan dan gaun yang dipakai Ji Young sendirian, Ji Young memakaikannya dengan sangat baik.

***

Tiga sekawan keluar dari kantor, mereka melihat Hwang dan anak buahnya di depan pabrik. Ada Jung juga disana dengan tongkat besinya.

Hyung Joon menyuruh Heung Sam dan Kang Woo untuk ke sekeliling pabrik dan mengunci pintu pabrik. Sementara Hwa Jung, Hyung Joon memintanya menghubungi polisi.

“Apa yang kau pikir akan kau lakukan sendiri?” tanya Heung Sam khawatir.

“Cepatlah! Bagaimanapun kita harus menghentikan mereka dari mengacaukan pabrik.”

Mereka pun tak bisa membantah lagi dan meminta Hyung Joon untuk hati-hati. Heung Sam, Kang Woo dan Hwa Jung berlalu untuk melaksanakan apa yang diminta Hyung Joon tadi.

Hwang selesai memberikan pengarahan pada anak buahnya dan hendak masuk ke dalam pabrik.

Hyung Joon berlari kesana dan berdiri menghadang di depan pintu pabrik.

“Presdir Kim. Geser. Aku juga tidak suka menyakiti orang. Aku bilang aku tidak suka melihat darah.”

“Aku tidak akan bergeser. Kau melakukan hal yang berlawanan dengan hukum! Aku tidak akan bergeser.”

Lalu Hwang memanggil Jung untuk memukul Hyung Joon. Jung maju ke depan, wajahnya menghadap wajah Hyung Joon. Agak lama. Jung lalu berbalik menghadap pada Hwang dan berkata.

“Presdir Hwang. Aku akan mengundurkan diri mulai hari ini.”

“Aku bersyukur kau mengundurkan diri seperti ini. Rasanya seperti mencabut gigi yang telah lama sakit.”

Hwang mundur ke belakang, anak buahnya maju.

Hyung Joon memanggil Jung. Jung menoleh dan berkata hidupnya juga telah sangat kusut sejak bertemu dengan Hyung Joon. Hyung Joon dan Jung menghadapi anak buah Hwang.

***

Ji Young menunggu dengan gugup gilirannya di panggung dalam penilaian baju renang. Kontestan dipanggil satu persatu ke atas panggung dan rasio tubuhnya di tampilkan di layar.

“Selanjutnya peserta nomor 19, juara 2 Miss Seoulm Choi Soo Yeon. Tinggi 173.1 cm, 36-24-35. Dia adalah mahasiswi tingkat dua di Hanshik Women’s College. Hobinya adalah bermain musik dan memasak. Orang yang paling dihormatinya adalah, Shin Saim Dang, yang merupakan istri dan ibu yang patut dicontoh di sejarah kita.”

Soo Yeon naik ke panggung dan rasionya adalah 8.0. Sekretaris Yoon bilang itu cukup bagus.

“Selanjutnya mari bertemu dengan peserta nomor 22, juara 3 Miss Seoul, Shin Sun Yeong. Tinggi 172.4 cm, 35-24-36.”

Madam Yang panik, pinggang Sun Yeong sudah melebar 1 inci. Sun Yeong naik ke panggung, dan rasionya 7.9. Madam yang semakin kesal.

“Selanjutnya peserta nomor 25, juara 3 Miss Seoul, Oh Ji Young. Tinggi 171.7 cm, 32-22-32. Dia lulusan dari Geumok Women’s Vocation High. Selama dia mengikuti kompetisi ini, dia mempunyai pengalaman kerja sebagai elevator girl selama 7 tahun. Dia gadis pekerja keras dan mempunyai tanggung jawab yang tinggi. Dia gadis muda dari generasi X.”

Ji Young naik ke panggung. Salah seorang juri berkata pinggang Ji young lebih ramping dari peserta lain, jadi walaupun dadanya kecil, rasionya fantastis. Juri yang disampingnya membenarkan, keseimbangan proporsinya sangat bagus. (Manajer Park yang menjadi juri mencibir) Proporsi pinggang dan proporsi kakinya tidaklah seperti bentuk Miss Korea kebanyakan. Itu adalah hasil dari pergi dan pulang bekerja dengan rajin setiap hari. Itu adalah otot dari aktivitas kehidupan.

Ji Young menatap kursi kosong tim ViVi. Terlihat gurat kekecewaan, tapi Ji Young mengatasinya dan tersenyum kembali.

Para juri tersenyum senang melihat Ji Young, dan rasio Ji Young adalah 8.4.

Nilai terbaik sampai saat ini. Keluarga Oh sangat gembira. Madam Yang tentu saja tak percaya.

“Selanjutnya peserta nomor 27, Kim Jae Hee. Tinggi 171.9 cm, 36-23-36. Dia tamatan dari sekoah Ivy League. Dia gadis modern dan ceria yang bermimpi menjadi anchor woman. Kalau dia melakukannya dengan baik, mungkin di masa depan kita bisa menemuinya di stasiun televisi sebagai juniorku, kan? Dia menjadi pemenang pertama untuk penghargaan popularitas di malam perayaan.”

Jae Hee naik ke panggung dan rasionya adalah 8.5. Sekretaris Yoon gembira, mereka berhasil. Madam Yang tentu saja mencibir.

***

Hyung Joon dan Jung dipukuli habis-habisan oleh anak buah Hwang. Mereka berdua jatuh tersungkur dan tak berdaya saat anak buah Hwang membuka paksa kunci gembok pabrik. Dan saat mereka masuk, Hyung Joon hanya bisa berteriak marah.

***

Kompetisi Miss Korea 1997 sudah sampai di ujung babak pertama. Saatnya pembawa acara mengumumkan nama 15 finalis yang sudah tercantum dalam amplop di tangannya. Pembawa acara akan menyebutkan nama mereka satu persatu dan hadirin diminta untuk tepuk tangan.

“Dan pengumuman ini tidak berurutan, jadi tidak ada hubungannya dengan skor tiap-tiap peserta. Dan sekarang, saya akan mengumumkan 15 peserta yang akan melanjutkan ke babak final Miss Korea 1997.”

Pembawa acara membuka amplopnya.

“Selamat peserta nomor 27, Miss Seoul Kim Jae Hee!”

Jae Hee tersenyum dan maju ke depan. Sekretaris Yoon bilang tentu saja seperti yang sudah di duga. Madam Ma tersenyum.

Selanjutnya adalah peserta nomor 24, Miss Daegu Noh Hee Joo. Peserta nomor 22, juara 3 Miss Seoul, Shin Sun Yeong.

Beralih ke pabrik ViVi. Anak buah Hwang mengambil semua yang ada di dalam pabrik, produk dan alat produksi.

Heung Sam, Kang Woo dan Jung yang berusaha menghalangi di pukuli. Hwa Jung hanya bisa berteriak-teriak meminta mereka semua berhenti sambil di pegangi oleh salah satu anak buah Hwang.

Anak buah Hwang memberikan sebuah amplop. Hwang membukanya, dan menemukan catatan surat hutang milih ViVi dari perusahaan lain. Hyung Joon melihatnya dan meminta Hwang untuk mengembalikan surat itu.

Hwang menyeringai, seharusnya Hyung Joon membawa surat itu tadi. Hyung Joon berteriak surat itu tanggal jatuh temponya bulan depan, walaupun Hwang menjualnya di pasar pinjaman pribadi, Hwang tidak akan mendapatkan banyak uang.

“Jangan sentuh itu!”

“Aku tidak akan menjualnya. Tidak di pasar peminjaman pribadi. Aku akan menyimpannya dan menjualnya dengan harga yang bagus bulan depan.”

“Apa?”

“Dengan begitu aku tidak akan kehilangan apa-apa. Lunasilah hutangmu dengan ini.”

Hyung Joon berusaha mengambilnya kembali, tapi malah mendapatkan tendangan dari anak buah Hwang. Hyung Joon terbaring di lantai, menangis.

***

Pengumuman peserta yang lolos ke babak kedua masih berlangsung. Ji Young nampak gelisah karena namanya belum juga dipanggil.

“Dia gadis dengan tampilan eksotis. Peserta nomor 26 Miss Gangwon, Nam Jun Ah.”

“Peserta nomor 19 juara 2 Miss Seoul, Choi Soo Yeon, gadis yang membiat kita merasa seperti musim semi.”

Ji Young semakin gelisah. Yang dipanggil bukan namanya lagi, tapi nama orang lain. Keluarga Oh ikut gelisah. Ji Young berusaha untuk tetap tersenyum. Ji Young teringat perkataannya waktu itu pada Hyung Joon.

“Ada pepatah yang dikatakan para kontestan, ‘aku berharap kita bisa tetap bersama sampai babak kedua’. Mereka memilih 15 peserta terakhir di akhir babak pertama. Jadi kalau ada yang tidak menjadi bagian dari 15 orang itu, dia tidak bisa melanjutkan ke babak ke dua. Dengan semua koper-kopernya, dari camp pelatihan ke rumah, walaupun dia pulang diam-diam, tidak ada orang yang akan berkata apa-apa. Tidak ada orang yang akan mengingat 37 peserta yang menghilang. Karena mereka sibuk memilih pemenang Miss Korea selama babak kedua. Ketika kau tidak ada bersamaku, rasanya babak kedua sudah tidak ada lagi. rasanya seperti hidupku hanya sampai di babak pertama.”

Ji Young sedih melihat kursi tim ViVi masih kosong. Tapi dia tetap berusaha tersenyum.

Pembawa acara mengumumkan hanya ada tinggal satu peserta lagi.

Ayah berkata pada kakek, dia merasa hatinya menciut. Kakek mengumpat, kenapa pembawa acaranya lama sekali memberikan pengumuman, karena kakek merasa ayah sepertinya akan mengalami serangan jantung.

Kakek lalu meneriakan nama Ji Young, “Oh Ji Young! Oh Ji Young!” Semua anggota keluarga ikut meneriakan nama Ji Young.

Pembawa acara menduga, sekarang, semua orang yang tinggal pasti sangat gugup. Sekarang, untuk peserta yang masih belum di panggil, mereka pasti berharap nama mereka yang akan dipanggil. Pembawa acara pun bilang dia akan membacakannya sekarang.

Pembawa acara membaca catatannya, lalu berkata: “Ya, dia berjalan memakai baju renang dengan sangat megah. Peserta nomor 25 juara 3 Miss Seoul, Oh Ji Young! Selamat!”

Keluarga Oh sangat gembira hingga bangkit dari duduknya. Senyum Ji Young pun melebar. Yang tidak senang adalah Manajer Park dan Kang Shik.

Ji Young maju ke depan panggung.

Pembawa acara meminta semua hadirin bertepuk tangan untuk 15 finalis. Juga untuk 37 peserta lain yang walaupun sudah menunjukkan yang terbaik dari mereka tapi tidak bisa lanjut ke babak berikutnya.

***

Ji Young masuk ke ruang ganti dengan tersenyum. Tapi senyumnya hilang melihat para kontestan yang tidak lolos menangis dan para sponsor yang menenangkan mereka. Ji Young mengambil ponselnya lalu keluar ruangan.

Ji Young memeriksa ponselnya, barangkali ada telpon dari Hyung Joon tapi tidak ada. Ji Young sepertinya cemas sesuatu terjadi pada Hyung Joon dan yang lain.

***

Hwa Jung, Heung Sam dan Kang Woo, terduduk lemas. Sakit karena dipukuli, dan yang lebih sakit adalah karena ketidak berdayaan mereka melindungi perusahaan. Mereka menerawang dan melihat ke sekeliling pabrik yang sudah kosong. Tidak ada peralatan produksi, hanya ada beberapa kardus bekas.

Hyung Joon juga masih terbaring di lantai. Hatinya sakit.

***

Para juri berkumpul untuk mengambil keputusan tentang penilaian di babak kedua. Direktur Han berkata merupakan sebuah kenyataan bahwa Miss Korea tidak semenarik dulu di mata masyarakat. Jadi Direktur Han rasa akan sangat bagus untuk memilih pemenang yang memiliki daya pikat terbanyak di mata masyarakat. Direktur Han menanyakan pendapat juri yang lain.

Seorang juri wanita berkata, akan sangat bagus untuk memberikan tambahan nilai untuk kecantikan natural. Di buku profil itu, ada catatan operasi plastik.

“Di dunia seperti apa yang kita tinggali sehingga kita membedakan antara kecantikan asli dan hasil operasi plastik?” tanya seorang juri pria.

Juri pria kacamata membenarkan bahwa semua peserta terlihat mirip karena operasi plastik. Dia merasa merupakan ide yang bagus untuk memilih gadis dengan kecantikan alami, agar bisa memberikan citra yang baru bagi Miss Korea.

Direktur Han kembali berkata, peserta yang berhasil lolos, karena Bada Cosmetics adalah sponsor resmi, mereka akan menjadi model untuk Bada. Walaupun kecantikan alami itu bagus, akan lebih baik mempertimbangkan peserta dengan fitur wajah yang bagus.

Juri wanita berambut pendek berkata, belakangan ini banyak peserta yang mempunyai latar belakang pendidikan yang bagus dan juga latar belakang lainnya, tapi setelah mendengar pendapat orang-orang, tentang kesempurnaan seperti apa yang membuat penonton melekat kepada peserta. “Kalian tahun kan citra gadis tetangga sebelah, kan? Jika pemenang Miss Korea memiliki citra seperti itu, tidakkah kalian pikir masyarakat akan lebih tertarik dengan Miss Korea?”

Juri pria kacamata membenarkan, “Karena masyarakat sedang menghadapi krisis IMF, seseorang yang bisa memberikan dorongan dan memiliki identitas, benar bahwa kita memerlukan bintang yang ramah seperti itu.”

Direktur Han mengambil alih, “Sepertinya kesimpulan telah disetujui. Kalau kalian melihat buku profil, kalian bisa melihat perincian peserta. Silahkan merujuk ke buku itu ketika kalian melakukan penilaian selama babak kedua.”

Direktur Han juga mengingatkan skor terendah dan tertinggi tidak akan dimasukkan.

***

Ji Young masih berada di luar ruang ganti menunggu Hyung Joon. Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dari belakang. Kakek dan keluarga Oh yang lain, memberik kejutan pada Ji Young.

Ji Young tersenyum tipis. Kakek bertanya mengapa ekspresi Ji Young seperti itu, padahal Ji Young masuk ke dalam 15 besar. Ji Young bilang bukan apa-apa.

Ayah mengeluarkan kue beras dari plastik. Ji Suk mengeluarkan satu batang lilin dan paman menyalakannya. Hari ini kan ulang tahun Ji Young. Paman meminta Ji Young meniup lilinnya.

Bukannya meniup lilin, Ji Young malah bertanya apakah mereka melihat Hyung Joon. Paman menggeleng.

“Dia tidak datang? Kalau begitu kau melakukannya semuanya sendirian?” tanya ayah terkejut.

“Ah, lelaki itu. Dia sangat tidak bertanggung jawab!” ujar paman.

Kakek meminta Ji Young kembali meniup lilin dan membuat permintaan. Ji Young meniup lilinnya. Tapi dia diam saja saat kakek memintanya untuk menyebutkan permintaannya.

Kakek tidak memaksa, dia yang akan membuat permintaan. Kakek memegang lilinnya, “Aku mohon jadikanlah Ji Young pemenang pertama hari ini.”

Madam Yang datang mengganggu, membentak keluarga Oh karena berdiri di depan pintu masuk. Kakek meminta maaf.

Lanjut, kakek menyodorkan lilin di depan ayah, “Biarkan Ji Young jadi pemenang pertama hari ini.”

Di depan paman, “Biarkan Ji Young jadi pemenang pertama hari ini.”

Kakek menyodorokan lilin pada Ji Suk. Ji Suk bertanya, “Aku juga?”

Paman memukul pipi Ji Suk, “Bukankah kau bagian dari keluarga?”

Ji Suk pun membuat permintaan, “Jadikan Ji young pemenang pertama hari ini.”

Paman lalu meminta Ji Young untuk makan kue berasnya sebelum masuk, karena Ji young harus melanjutkan ke babak kedua. Paman bilang Ji Young terlihat seperti akan pingsan.

Lalu terdengar pengumuman untuk peserta bersiap-siap untuk babak kedua. Ji Young menyerahkan ponselnya pada paman, kalau Hyung Joon menelpon Ji Young meminta tolong paman untuk menjawabnya.

Ji Young masuk, keluarga Oh memberikan semangatnya.

(Hiks…Ji Young masih nunggu Hyung Joon, dia sama sekali tidak peduli dengan ulang tahunnya.)

***

 

Hyung Joon berjalan cepat dengan terengah-engah menuju jalan raya. Dia sepertinya hendak ke tempat acara Miss Korea. Tapi tidak ada taksi yang lewat.

Hyung Joon ke telpon umum dan menelpon ponsel Ji Young. Paman menjawab telpon itu. Hyung Joon bertanya bagaimana dengan Ji Young.

“Kau dimana? Sedang apa? Apa yang kau lakukan sehingga kau tidak bisa hadir di waktu-waktu penting seperti ini?”

“Apa yang terjadi pada Ji Young?”

“Telpon lagi nanti. Dia tidak bisa bicara karena dia sedang di panggung.”

Paman langsung menutup telponnya. Ayah bertanya siapa yang menelpon. Paman memberitahu Hyung Joon yang menelpon. Ji Young berada di muka panggung dengan 6 kontestan lain.

Hyung Joon termenung, “Sebentar…Kalau dia masih di panggung…apakah itu berarti dia lolos menjadi 7 peserta?”

Hyung Joon bersandar lega dan menarik nafas panjang. Dia bangkit dan segera pergi lagi.

***

Para juri sedang memberikan penilaian. Manajer Park mencuri-curi lihat pada Kang Shik yang di sebelahnya.

Kemudian pembawa acara memberitahu bahwa penilaian telah selesai. Hasil akhirnya telah keluar, dan pembawa acara menerima amplopnya. Pembawa acara bilang dia juga gugup nama siapa yang akan ada di amplop itu.

“Saya akan membacakan penghargaan untuk ke 7 peserta. Ini adalah waktu yang sangat menggelisahkan. Penghargaannya akan diberikan oleh pemenang Miss Korea tahun lalu. Sekarang kami akan melihat kategori pertama. Saya akan mengumumkan kategori Miss Korea Bada Cosmetics.”

Pembawa acara berhenti sebentar melihat para kontestan. Madam Yang di kursinya berdoa agar Sun Yeong tidak disebut.

“Miss Korea 1997 untuk Bada Cosmetics! Nomor 22 juara 3 Miss Seoul, Shin Sun Yeong, selamat!”

Sun Yeong dan Madam Yang terlihat kecewa. Begitupun Kang Shik, yang sudah mengenal Sun Yeong sebelumnya (Kang Shik menyuruh Sun Yeong menjegal Ji Young).

Sun Yeong dengan memaksakan senyumnya maju ke depan untuk menerima selempang, karangan bunga dan mahkotanya.

Madam Yang dengan kecewa berkata pada Madam Ma, setidaknya Madam Ma bisa mendapatkan juara 3 dan bahkan juara 2 atau juara 1. “Aku sangat iri padamu.”

“Lanjut ke kategori utama. Siapa yang berdiri sampai akhir diatas panggung? Kompetisi Miss Korea yang sebenarnya akan dimulai saat ini juga. Baiklah. Juara 3 Miss Korea adalah…Baiklah. Saya akan mengumumkan ketiga kandidat, nomor 26 Miss Gang Won, Nam Jung Ah! Nomor 20 Miss Busan, Han Ka Hee. Nomor 19 juara 2 Miss Seoul, Choi Soo Yeon! Selamat! Silahkan maju ke depan.”

Keluarga Oh yang sedari tadi menghitung kontestan yang tereliminasi berteriak senang, Ji Young mereka sedang beruntung. Madam Yang masih saja sedih.

Pembawa acara mempersilahkan ketiga pemenang juara 3 maju ke depan untuk menerima penghargaannya. Ketiga pemenang menerima hadiah 10 juta won. Shin Young Diamond Inc juga akan memberikan kalung berlian.

Soo Yeon menangis. Tentu karena dia tidak bisa jadi juara 1. Madam Ma kesal, dia sudah memberitahunya agar santai saja sampai semuanya berakhir. Kamera merekam semuanya sekarang.

Pembawa acara memberikan sapu tangannya untuk Soo Yeong yang menangis sesegukan. Dan akhirnya maskaranya malah luntur.

Madam Ma semakin kesal. Sekretaris Yoon bilang Soo Yeon memang suka menangis. Sekretaris Yoon bertanya-tanya apakah Soo Yeon berpikir dia akan menjadi juara 1, seharusnya dia bisa puas dengan itu.

Soo Yeon berhenti menangis ketika maju ke depan untuk menerima selempang, karangan bunga dan mahkotanya. Tapi menangis lagi setelahnya.

“Kita baru saja mengumumkan juara 3 Miss Korea. Sekarang tinggal 3 peserta lagi. Salah satu dari mereka akan menjadi juara 1, dan dua orang lagi akan menjadi juara 2. Saya akan mengumumkan juara 2 yang pertama. Juara 2 Miss Korea, orangnya adalah…nomor 24 Miss Daegu, Noh Hee Ju! Selamat!”

Pembawa acara mempersilahkan Noh Hee Ju maju ke depan untuk menerima penghargaan dan hadiah uang 15juta won dan kalung berlian yang disiapkan oleh Shin Young Diamond Inc.

Pembawa acara juga memberitahukan jika juara 1 Miss Korea akan membawa pulang mahkota berlian, bukan kalung berlian.

Ji Young dan Jae Hee saling berpandangan.

Madam Yang mengomentari Ji Young yang masih bertahan, dia bilang Ji Young gadis yang beruntung walaupun wajahnya kesal.

Ayah juga berkata, Ji Young akan mendapatkan hadiah yang sesuai dengan ulang tahunnya. Kakek bilang sepertinya begitu.

Oya lupa, ada Lee Yoon juga di kursi penonton. Dia juga merasakan kecemasan dan ketegangan untuk Ji Young.

Noh Hee Ju sudah mendapatkan penghargaannya. Pembawa acara meminta Jae Hee dan Ji Young maju ke depan, ke tengah.

“Sekarang, tinggal nomor 25 Oh Ji Young dan nomor 27 Kim Jae Hee. Salah satu dari mereka akan menjadi pemenang dan satunya lagi akan menjadi juara 2. Sekarang, kalau saya mengumumkan pemenangnya, peserta yang tidak menang otomatis menjadi juara 2.”

Pembawa acara bertanya pada Jae Hee dan Ji Young apakah mereka mengerti apa yang dikatakannya tadi. Jae Hee dan Ji Young menjawab mereka mengerti.

“Baiklah. Sekarang, dipanggung ini kita memulainya dengan 52 peserta, sekarang tinggal 2 peserta lagi. Saya penasaran bagaimana perasaan mereka sekarang. Bagaimana perasaan anda, Miss Kim Jae Hee?”

Jae Hee: “Saya sangat bahagia. Saya sangat berterima kasih telah membiarkan seseorang seperti saya bisa sampai sejauh ini.”

Pembawa acara memuji Jae Hee yang menyampaikan pikirannya dengan tenang. Pembawa acara kemudian bertanya pada Ji Young bagaimana perasaaanya. Tapi Ji Young tidak mengeluarkan sepatah katapun. Dia hanya tersenyum.

Hyung Joon yang sedang berjalan menuju tempat acara melihat siaran acara itu di televisi di salah satu etalase toko.

Pembawa acara bilang sepertinya Ji Young terlalu gugup jadi sulit untuk berbicara. Pembawa acara juga bilang banyak suporter Ji Young datang hari ini. “Kepada semua suportermu, aku akan memberikan kesempatan untuk mengatakan sesuatu.”

Keluarga Oh meneriakan nama Ji Young. Ji Young malah melihat ke kursi kosong tim ViVi. Dia sepertinya masih bersedih dan khawatir. Ji Young belum bisa mengatakan apapun. Dan teringat perkataan Hyung Joon: “Ji Young, lihat aku saja.”

Ji Young masih tersenyum dan menahan tangisnya. Semua orang menunggu Ji Young berkata sesuatu. Hyung Joon juga.

***

“Peserta nomor 2…5! Juara 3 Miss Seoul, Oh Ji Young, selamat!”

Paman, ayah, dan kakek terdiam karena tak menyangka. Ji Suk berteriak kegirangan. Lee Yoon tersenyum.

Ji Young terharu dan maju ke depan.

Hyung Joon yang melihatnya hanya dari televisi juga tersenyum haru.

***

Bersambung ke episode 16 ~

 

Komentar:

Episode ini sungguh mengharukan. Ji Young berjuang sendirian kali ini karena tim ViVi tidak ada yang datang. Aku rasa kesedihan Ji Young melihat tidak ada satupun tim ViVi yang hadir bukan karena kecewa mereka tidak datang, tapi dia khawatir terjadi sesuatu pada mereka. Ji Young tahu kondisi perusahaan, dan sebelumnya pun dia curiga ada sesuatu yang terjadi ketika Hwa Jung dan Hyung Joon menelpon dengan nada bicara yang berbeda.

Tapi Ji Young ini memang tipe yang setia. Dia yang tidak suka dengan kelicikan Yoon, tidak mau menerima bantuan Yoon. Lebih baik dia menang dengan usahanya sendiri daripada mendapat bantuan Yoon.