Sinopsis MISS KOREA Episode 16 – 2

Hyung Joon dan Jung minum bersama.

Hyung Joon bertanya, “Seorang pria yang tidak membiarkan seorang gadis merayakan sebanyak yang dia inginkan, apakah itu seorang pria? Menjadi Miss Korea adalah hal yang benar-benar hebat. Tidak semua orang bisa menjadi salah satunya. Hanya berpikir tentang semua hambatan yang dia harus atasi menjadi satu. Tapi dia prihatin tentang situasiku, sehingga dia bahkan tidak bisa dengan benar menunjukkan betapa bahagianya dia. Ketika aku melihat itu, di sini (Hyung Joon memegang dadanya), aku seperti…aku mulai membenci diriku sendiri. Dan aku juga. Aku tidak bisa membiarkan semuanya keluar. Jadi aku merasa seperti aku harus menjadi orang pertama yang putus dengan dia. Secepatnya, olehku sendiri. Baginya…aku bahkan tidak bisa memberinya hadiah ucapan selamat yang tepat. Aku berpikir, pecundang sepertiku harus menghilang untuknya lebih dulu. Itu sebabnya aku berkemas dan keluar. Aku benar-benar menyedihkan, kan? Jadi biarkan aku tinggal di tempatmu.”

Jung: “Aku tidak punya kamar, berandal! Terutama untukmu.”

Hyung Joon menghela nafas, “Aku tidak punya uang atau rumah. Dan orang-orang akan mulai mengenalinya. Tapi aku bahkan tidak memiliki mobil untuk digunakan saat kencan. Bahkan jika aku harus mengabaikan yang lain…ketika seorang pria malah tidak punya pekerjaan, seberapa tebal wajahku yang mengharuskanku untuk tetap terjebak di sampingnya sebagai pacaranya. Bukankah itu benar?”

Jung: “Kau tidak ingin putus dengannya, bagaimanapun juga. Dalam hatimu. Oh Ji Young juga tidak ingin putus denganmu. Kemudian jangan bertindak sok jantan dan ‘untuk masa depan seorang wanita atau apapun’, jangan katakan bahwa kau ingin putus. Itu hanya akan merugikan Oh Ji Young sekarang.”

Hyung Joon: “Itu akan menyakitinya?”

Jung: “Mengatakan bahwa kau akan berpisah untuk masa depan seorang wanita…itu semua bualan omong kosong. Jika dia tidak dapat menikmati kemenangannya karena kau putus dengannya, karena kau merasa seperti kau tidak cukup baik untuknya, maukah kau hal seperti itu terjadi?”

Hyung Joon menggeleng.

Jung melanjutkan nasehatnya, “Jika kau ingin putus, biarkan Oh Ji Young yang memutuskannya denganmu. ‘aku sangat malu pada orang menyedihkan ini’, huh? Jika dia benar-benar tidak tahan lagi dia akan memberitahumu dengan mulutnya. Untuk berhenti melihat satu sama lain. Biarkan Ji Young yang memutuskannya. Oke?”

Hyung Joon diam saja.

Jung: “Hei, mengatakan bahwa kau ingin putus dengan dia, jangan menuangkan garam pada seorang gadis yang selamanya dalam suasana hati yang baik. Bahkan ViVi dalam kehancuran, jika kau keluar seperti ini, di benar-benar akan ‘lululala’ hidup dengan bahagia. Tinggal saja di sisinya!”

Hyung Joon bertanya lagi, “Lalu haruskah aku bersikap lebih percaya diri? Haruskah aku bisa dengan percaya diri? Haruskah aku bersikap seperti pacar yang baik? Aku juga ingin melakukannya.

Hyung Joon kembali minum sojunya.

“Tentu saja, bagaimana yang kau rasakan di dalam…karena harga dirimu yang hancur. Tidak peduli seberapa buruknya itu, itu bebanmu untuk menahannya, itulah bagaimana seharusnya untuk disebut sebagai seorang pria! Mencoba menghindari kekakuan dengan putus dengannya lebih dulu, itu tidak baik. Itu picik. Berandal.” Jung kembali menasehati Hyung Joon.

Hyung Joon tertawa, “Wow, Jung Seon Saeng, kau benar-benar keren hari ini.”

Jung tertawa. Mereka bersulang.

***

Sesuai saran Jung, Hyung Joon kembali ke rumah Ji Young. Hyung Joon duduk dan merenung.

Lalu Ji Young keluar dari kamarnya, melihat ke arah kamar Hyung Joon yang masih gelap. Dan terkejut ketika berbalik ada Hyung Joon berdiri disana. Ji Young menanyakan tas di samping Hyung Joon. Hyung Joon bilang itu bukan apa-apa. Hyung Joon mengalihkan perhatian Ji Young dengan bertanya apakah Ji Young akan pergi ke suatu tempat.

“Mereka bilang bahwa aku harus syuting siaran langsung di program pagi.” Ji Young memberitahu.

Hyung Joon mengajaknya pergi bersama, karena tidak ada mobil. Ji Young menolak, dia baik-baik saja. Lagipula Hyung Joon harus berangkat kerja dan Ji Young tidak mau membuat Hyung Joon melakukan hal semacam itu. Karena Miss Korea sudah berakhir, Ji Young meminta Hyung Joon untuk tidak khawatir lagi tentang hal semacam itu.

Hyung Joon memaksa, dia mengambil tas kosmetik Ji Young dan berjalan lebih dulu.

Ji Young akan tampil di program ‘Selamat Pagi Hari Ini’.

Ji Young sudah selesai bersiap-siap. Hyung Joon bertanya apakah Ji Young gugup. Ji Young mengangguk. Hyung Joon menenangkan Ji Young, Ji Young akan melakukannya dengan baik.

Tim produksi menghampiri Ji Young bersama pembawa acara dan memperkenalkan Ji Young sebagai pemenang Miss Korea tahun ini. Staf produksi yang pria mengatakan Ji Young terlihat lebih cantik daripada kemarin, karena Ji Young menggunakan make up yang lebih terang.

“Selamat. Kedepannya saya meminta anda untuk memperhatikan saya. Setelah melihat kompetisi Miss Korea kemarin, mereka semua membicarakan Oh Ji Young. Dalam program ini dan program itu diteriakkan mereka ingin Oh Ji Young.”

Ji Young dan Hyung Joon tersenyum.

Lalu staf produksi yang perempuan bertanya siapa Hyung Joon, mungkinkah manajer? Ji Young hendak menyangkal. Tapi Hyung Joon dengan cepat membenarkan.

“Ya, saya manajer Oh Ji Young. Saya akan meminta anda untuk memperlakukannya dengan baik.” Hyung Joon tersenyum.

Mereka kemudian masuk ke studio siaran. Staf siaran memberikan selamat pada Ji Young dan berterima kasih atas kehadiran Ji Young. Mereka kemudian mengajak Ji Young untuk ke set program. Hyung Joon menunggu tak jauh dari sana. Hyung Joon tersenyum bahagia melihat Ji Young.

Ji Young menghampiri Hyung Joon lagi, dia merasa canggung dengan semua itu. Orang-orang memperlakukannya dengan sangat baik. Hyung Joo bilang Ji Young akan segera terbiasa, dan meminta Ji Young untuk tidak khawatir. Hyung Joon menyuruh Ji Young kembali ke set.

Pembawa acara datang kesana dan meminta tolong Hyung Joon, yang dikenalnya sebagai manajer Ji Young, untuk membelikannya stocking. Karena manajernya tidak hadir hari ini. Pembawa acara itu memberikan sejumlah uang pada Hyung Joon.

“Dapatkan yang berwarna kopi dan tolong sepat, karena syuting akan segera dimulai. Kau bisa mengambil kembaliannya. Terima kasih!”

Hyung Joon tersenyum tipis.

(Seorang predir diminta membelikan stocking dan diperbolehkan mengambil uang kembalikan! Bagaimana perasaan Hyung Joon coba…)

***

Kang Woon dan Heung Sam melihat berita tentang kemenangan Ji Young di koran. Mereka sangat senang karena Ji Young menyebutkan BB cream di pidato kemenangannya. Tapi Heung Sam bilang, untuk apa, BB cream bahkan bukan milik mereka.

“Untuk menyelamatkan perusahaan, kita melewati semua permasalahan untuk membuat Ji Young menjadi Miss Korea.” Heung Sam meratap, “Mengapa hidup seperti ini?”

Kang Woo yang terlihat sedih mengatakan mereka harus memberikan selamat pada Ji Young. Kang Woo menghubungi ponsel Ji Young, tapi yang menjawab adalah Hyung Joon.

Hyung Joon: “Dia sedang rapat dengan orang penyiaran dan akan memakan waktu sedikit lebih lama. Aku berpikir untuk menemui Yoon setelah dari kantor Administratif Miss Korea. Aku harus bertemu dengannya dan menyelesaikannya, sekali dan untuk semuanya. Aku sudah merencanakannya, jadi jangan terlalu khawatir… Pesta perayaan Ji Young?”

Hyung Joon tersenyum.

***

Jung membeli dua kopi di mesin penjual sambil tersenyum. Hwa Jung yang sedang duduk tak jauh dari sana bertanya mengapa Jung datang sangat cepat.

“Dengan apa yang Presdir Hwang ambil, hutang kami akan terbayar. Jung Seon Saeng, kau tidak punya alasan lagi untuk datang ke perusahaan kami.”

Jung duduk disamping Hwa Jung dan memberikan salah satu gelas kopinya. Jung bertanya apa yang akan dilakukan Hwa Jung sekarang.

Hwa Jung tersenyum, “Aku tidak yakin.”

“Mainlah sebentar. Kau telah hidup hanya dengan bekerja setiap hari.” Jung memberikan saran.

Hwa Jung: “Aku memikirkan hal itu semalaman. Aku berpikir tentang belajar lebih lagi. Setelah aku belajar lebih, sikap tidak hormat yang aku terima di pasar kosmetik, aku dengan pasti ingin balas dendam.”

Jung: “Oh! Balas dendam…oke. Bagaimana?”

Hwa Jung: “Itu disebut ISIPCA (Sekolah pasca sarjana mengenai parfum dan kosmetik), sebuah sekolah yang jauhnya 5 menit dari Versailles (Prancis). Aku akan pergi kesana dan belajat tentang kosmetik lebih secara profesi dan aku akan mengeluarkan barang yang sempurna untuk pasar negara kita. Karena aku tidak punya uang maupun untuk hidup, aku akan pergi mencuci piring atau bahkan jika aku kurang tidur, mengambil pekerjaan sampingan. Aku akan pergi mengumpulkan uang di sana.”

Jung: “Tapi… kau sudah seorang Ph. D. Belajar apalagi yang bisa kau lakukan, Doctor?”

Hwa Jung: “Menjadi seorang Ph. D bukan segalanya. Belajar adalah sesuatu yang kau lakukan sampai kau mati.”

Jung: “Ve…ve…ve…versailles?”

Hwa Jung membenarkan, ISIPCA di Versailles. Mata Hwa Jung memerah.

Jung bangun dan berjalan meninggalkan Hwa Jung. Lalu masuk ke dalam kantor. Dia bertanya pada Kang Woo dan Heung Sam yang sedang beres-beres, apa lagi yang muncul setelah menjadi seorang doctor? Apakah ada sesuatu setelah Ph. D?

“Profesor?” Heung Sam menjawab.

Jung lalu keluar sambil berpikir.

“Ada juga pengangguran setelah Ph. D, Jung Seon Saeng!” Heung Sam berteriak.

Jung duduk sendirian dan berkata sendiri, “Well, itu mungkin…dia adalah seseorang yang bisa pergi ke Amerika untuk belajar. Dia akan pergi belajar bahkan setelah menjadi Ph. D? Dan dia mengatakan itu di depanku yang hanya lulusan SMP?”

Jung lalu pergi ke toko buku. Mengambil buku peta dunia dan mengeluarkan peta yang ada di dalam buku. Jung mencari nama kota Versailles di peta Amerika Utara. Hingga dia bersujud di lantai dan membawa beberapa buku, banyak buku. Sampai akhirnya dia menemukan kata ‘Versailles’ di salah satu buku.

Jung melihat sampul bukunya dan berteriak kesal, “Argh! Itu bukan di Amerika, tapi Prancis!” (emang siapa yang bilang itu di Amerika? Kan dikau sendiri yang mengatakannya demikian. xp)

Jung lalu melihat peta Prancis dan menemukan Versailles disana, lalu melihat peta Korea. Jung bergumam kalau itu jauh sekali.

***

Direktur Han sedang memberikan pengarahan tentang peraturan pada para pemenang Miss Korea.

“Pertama dan terpenting, hingga pemenang Miss Korea yang baru terlahir di Mei tahun depan, kalian semua harus menghadiri pengumpulan dana atau pekerjaan sukarela sebagai perwakilan dari kompetisi Miss Korea. Kedua, kontestan top 3 akan berkompetidi untuk berbagai kontes kecantikan internasional.”

Direkur Han pada Ji Young: “Sebagai pemenang pertama, anda akan memasuki Miss Universe yang akan dilakukan di Hawaii di Mei tahun depan.”

Ji Young tersenyum pada Hyung Joon.

Madam Yang menginterupsi, “Daripada kontestan top 3, adakah kompetisi internasional untuk Miss Bada?”

Direktur Ha menjelaskan, kesempatan untuk kompetisi dunia hanya di berikan pada top 3. Madam Ma heran dengan pertanyaan Madam Yang, itu tidak seperti Madam Yang berpartisipasi dalam Miss Korea sekali atau dua kali (buat apa tanya kalau sudah tahu jawabannya.). Madam Yang bersungut kesal.

Sekarang Hyung Joon yang menginterupsi. Dia bertanya apakah biaya pergi ke luar negri di tanggung oleh pihak administratif. Direktur Han bilang mereka harus mempersiapkannya dengan uang hadiah kompetisi. Tapi Hyung Joon pikir akan kurang jika hanya dengan sejumlah uang hadia itu. harga gaun juga sangat mahal. Direktur Han bilang hingga sekarang, setiap pemenang pertama melakukannya dengan cara seperti itu.

“Jika kau tidak bisa, apakah anda akan mengalihkan mahkota pemenang?”

“Tidak. Tidak.” Ujar Hyung Joon.

Direktur Han melanjutkan, “Ketiga, ini adalah hal yang paling penting. Selama beraktifitas sebagai Miss Korea, tidak diperbolehkan terlibat dalam skandal memalukan yang akan menghancurkan citra Miss Korea. Saya yakin semuanya sudah tahu, tapi kebanyakan skandal melibatkan pria, sehingga tolong hati-hati terutama dalam hubungan kalian dengan pria.”

Ji Young bertanya dengan hati-hati, “Tidak apa-apa jika memiliki pacar, kan?”

Direktur Han: “Tidak, memiliki pacar tidak diijinkan. Miss Korea adalah bunga nasional. Oleh karena itu, bunga itu tidak boleh memiliki seorang ‘pemilik’.”

Direktur Han menyudahi pembacaan peraturannya. Karena hanya beberapa saat lagi sampai kompetisi berikutnya, Mei tahun depan, Direktur Han merasa itu akan sangat melelahkan.

Madam Yang melirik pada Ji Young dan Hyung Joon. Yang sedang melirik satu sama lain. Lalu dia berkata, “Oh, apa yang harus kita lakukan? Presdir Kim, bukankah kau pacarnya Oh Ji Young?”

Direktur Han ikut bertanya, “Presdir Kim, apa hubunganmu dengan Miss Korea? Apakah kau pacarnya?”

Ji Young: “Dia…”

Hyung Joon: “Saya bukan pacarnya. Saya bukan pacarnya. Kami hanya dalam hubungan bisnis.”

Direktur Han: “Saya bisa percaya pada anda, kan?”

Hyung Joon: “Ah, ya. Tentu saja.”

Hyung Joon lalu menoleh pada Madam Yang dan berdecak kesal, Madam Yang mendelik dengan kesal juga. Madam Ma tersenyum melihatnya.

Direktur Han bilang kemarin setelah kompetisi, banyak iklan masuk untuk kontestan top 3. Jika mereka mengetahui bahwa dia memiliki seorang pacar, semua kesempatan itu akan hilang.

Ji Young dan Hyung Joon tersenyum dipaksakan. Hyung Joon menoleh lagi pada Madam Yang. Madam Ma melihatnya lagi.

Hyung Joon dan Ji Young jalan bersama. Ji Young merasa senang akan pergi ke Hawaii. Dia mengajak Hyung Joon untuk melakukan syuting iklan BB cream lebih dulu. Lebih cepat syuting, lebih banyak BB cream terjual.

“Dengan cara itu, Presdir Kim bisa menegakkan bahunya.”

Hyung Joon tersenyum, “Ji Young, apakah aku terlihat lemas?”

Ji Young bilang tidak. Dia lalu akan menyentuh luka di pipi Hyung Joon. Hyung Joon menurunkan tangannya.

“Hei, aku benar-benar ingin memelukmu dan melompat-lompat, tapi aku menahannya. Sama dengan BB cream. Bahkan jika kau adalah kau seorang pemula yang belum terkenal, aku tidak akan pernah membiarkan kau syuting iklan dengan harga murah.”

“Aku akan melakukan apapun yang kau katakan untuk aku lakukan.”

Ji Young lalu memberikan ponselnya pada Hyung Joon. Semua orang menghubungi ponselnya, tapi bahkan jika dia menjawab, dia benar-benar tidak tahu apapun. Ji Young juga tidak bisa menolaknya. Hyung Joon pun mengambilnya dan akan menjawabnya untuk Ji Young. Ji Young tersenyum, dia merasa aman.

Hyung Joon bilang dia akan pergi ke suatu tempat lebih dulu dan menyuruh Ji Young pulang duluan. Dan juga memberitahu Ji Young untuk bertemu dengan anak-anak lain di tempat barbeque untuk makan malam. Ji Young mengerti.

Dari belakang muncul Kang Shik dan memanggil Ji Young. Ji Young menoleh.

***

Madam Yang mengejar Direktur Han. Dia menanyakan apakah ada awaran iklan untuk Sun Yeong. Direktur Han bilang belum ada. Madam Ma meminta Direktur Han cepat memberitahunya jika terjadi sesuatu. Direktur Han lalu pergi. Madam Yang bergumam dengan cemas, bagaimana dengan pinjamannya.

Madam Ma melihat hal itu. Sekretaris Yoon bilang dia mendengar bahwa salon milik Madam Yang mengalami keuangan yang tidak stabil. Jumlah pinjaman yang dia ambil dengan salonnya jumlahnya besar. Madam Ma bilang dia tahu Madam Yang akan melakukannya (meminjam uang).

Jae Hee: “Presdir. Anggota komite (ayahnya) ingin makan malam bersama anda dan saya. Ini adalah pertama kalinya dia meminta untuk makan bersama.”

Madam Ma: “Makanan yang enak…tidak. Mari kita mentraktir makanan yang mahal.”

Jae Hee tersenyum.

***

Kang Shik bicara berdua bersama Ji Young. Kang Shik bilang pemenang harus menjadi model untuk Bada Cosmetics. Mengapa Ji Young tidak mau menandatangani kontrak?

“Saya masih tidak memiliki ketertarikan untuk menjadi model Bada Cosmetics.”

“Anda tidak suka jumlah pembayarannya?”

“Tidak peduli berapa besar anda akan memberi, saya tidak akan melakukannya. Saya menjadi Miss Korea dengan menerima sponsor dari ViVi Cosmetics. Tentu saja saya akan menjadi model ViVi Cosmetics.”

Kang Shik tertawa, “Apakah anda belum menyadarinya? ViVi Cosmetics itu akan resmi bangkrut hari ini.”

Ji Young terkejut, “Bangkrut?”

“ViVi Cosmetics akan bangkrut hari ini kecuali kalau sesuatu terjadi. Kim Hyung Joon akan jatuh. Tidak peduli betapa anda ingin menjadi model ViVi Cosmetics, saya mengatakan bahwa anda tidak dapat melakukannya. Bahkan rentenir menerobos (pabrik) dan mengambil semua mesin pabrik. Anda benar-benar tidak tahu?”

***

Ji Young berjalan lunglai sendirian. Masih terngiang perkataan Kang Shik tadi.

“Kalau begitu saya kira anda juga tidak tahu bahwa BB cream akan dialihkan pada Bada Cosmetics.”

Ji Young berhenti berjalan dan bersandar ke dinding. Ji Young akhirnya sadar alasan mengapa Tim ViVi tidak ada yang muncul satupun kemarin. Ji Young sedih dan memanggil Hyung Joon lirih, “Oppa…”

***

Hyung Joon menemui Yoon di kantornya. Yoon bertanya bukankah sekarang bukan saatnya Hyung Joon bersantai. Dan bukankah seharusnya Hyung Joon berlari kesana kemari untuk menghentikan kebangkrutan?

Hyung Joon menjawab, “Itulah mengapa aku datang kemari. Aku ingin kau membantu menghentikan kebangkrutan kami. Sebaliknya, aku akan mengalihkan perusahaanku padamu.”

Yoon meletakkan berkas yang tadi di bacanya, “Apakah kau mengatakan, aku harus mendapatkan perusahaanmu?

“Ya.”

“Kau sudah tahu ini. Aku hanya tertarik pada BB cream. Jika perusahaanmu jatuh, aku akan mendapatkan BB cream. Aku tidak punya pikiran untuk menyelamatkan perusahaanmu sementara menghabiskan waktu, usaha dan uang. Mengapa aku harus melakukannya?” tanya Yoon sinis.

“Hitungan yang kau gunakan, aku menggunakannya juga. Bada Cosmetics juga mencoba untuk memperoleh BB cream. Sangat besar, hingga mereka mencuri sampel dan mencoba untuk membelinya. Membelinya dengan murah dan menjualnya dengan mahal, bukankah kau ahli dalam hal itu?”

“Apa yang kau inginkan?”

“Dengan tujuan agar pekerja kami tidak berkeliaran di jalanan,jamin mereka dengan sebuah pekerjaan.”

“Hanya itu semua?”

“Ya.”

“Saat kau ditendang keluar setelah pengambil alihan perusahaan yang kau dan temanku berkerja bertahun-tahun, hanya itu permintaanmu?”

Hyung Joon membenarkan, “Tolong lakukan permintaanku. Aku meminta seperti seseorang yang pernah menjadi seorang teman.”

***

Di toko keluarga Oh, terdapat sebuah pengumuman yang ditempel di kaca pintu.

“Untuk semua tetangga! Miss Korea Oh Ji Young tidak ada di rumah sekarang, jadi tolong berhenti mencarinya!”

Di ruang tengah keluarga Oh sedang membahas hendak digunakan untuk apa uang yang diberikan Ji Young.

Kakek: “Sebuah ranjang batu. Yang mempunyai kontrol panas radiasi infra merah.”

Ayah: “Bukankah itu mahal, Ayah?”

Paman: “Ah, ayah, tidak peduli seberapa tuanya kau, paling tidak kau harus punya nurani. Seseorang yang biasanya paling menentang Miss Korea… itu mahal harganya lebih dari 5 juta won!”

Ayah: “Oh, ayah. Lagipula kita tidak punya tempat untuk menyimpan ranjang batu di rumah.”

Kakek kesal, Ji Young memberikan uang itu untuk mereka, lalu apa? Kakek akan membawanya dan mendudukinya saat dia tidur, jika dia harus melakukannya, jadi belikan saja ranjang batu itu.

Ayah memegang amplop cek itu erat, mereka harus menggunakannya untuk pernikahan Ji Young. Paman juga menilai itu terlalu berlebihan (membeli ranjang batu).

Ji Suk: “Haruskan aku memulai sebuah bisnis? Sebuah toko video atau ayam?”

Paman seperti biasa memukul pipi Ji Suk. Yang lain juga tidak setuju.

Paman: “Mari kita membeli pakaian dalam baru.”

Ayah menyetujuinya. Lalu Ji Suk mengusulkan untuk melakukan implan rambut. Kakek juga tidak suka rambutnya rontok. Sebelum mereka botak, Ji Suk mengajak semuanya implan rambut. Kakek bertanya, jika dia melakukannya akankah rambutnya benar-benar tumbuh? Tentu saja, ujar Ji Suk. Ayah juga bertanya apakah itu akan menutupi semua kebotakan di bagian depan? Itu benar, ujar Ji Suk.

“Kalau begitu, akankah aku bisa menikah?” tanya paman pelan.

“Tentu saja! Kau tidak bisa (menikah) karena rambutmu. Wajahmu sebenarnya tampan.”

Paman tersenyum senang dipuji seperti itu oleh Ji Suk.

Lalu Ji Young datang dengan tergesa-gesa. Ji Young meminta kembali uang hadiah yang sudah dia berikan. Ji Suk dan Paman menanyakan untuk apa Ji Young mengambil uang itu kembali.

“Ini adalah uangmu, jadi kau bisa menggunakannya bagaimanapun kau inginkan, tapi…”

“Tolong berikan padaku.” Ji Young membuka tangannya memohon pada ayah.

“Hei! Kau tidak bisa memberikan dan mengambilnya kembali! Itu sangat pelit. Itu buruk sekali.” Kakek membentak.

Ji Young meminta maaf dan kembali memohon. Ayah bimbang. Kakek melarangnya. Tapi akhirnya ayah memberikannya pada Ji Young. Paman bilang Ji Young melakukan hal yang biasa dilakukan gangster.

Ji Young: “Aku tiba-tiba merasa tidak bahagia menjadi Miss Korea. Aku pikir aku akan merasa nyaman jika menggunakan uang ini dengan baik. Maafkan aku. Tidak peduli betapa sakitnya untuk kalian membesarkanku, pria itu datang lebih dulu (mendukung) sebelum keluargaku. Pria itu lebih penting.”

Ji Young juga bilang Ji Suk bisa mengatakan ‘dia hanya bernilai segitu’, mengutuknya sebanyak yang mereka inginkan. Ji Young merasa dirinya pantas dipukul dan dikutuk. Lakukan apapun padanya. Lalu Ji Young beranjak pergi.

Ji Suk berteriak pada Ji Young yang menjauh, pria seperti apa yang akan diberikan uang oleh seorang Miss Korea. Banyak pria di seluruh negara yang bersedia memberi uang untuk bertemu dengan Miss Korea. Paman bertanya-tanya, pria? Pria siapa? Kakek menebak, Hyung Joon? Semuanya memandang ke arah Ji Young keluar.

***

Hyung Joon menerima telpon untuk Ji Young dan mengaku sebagai manajernya. Banyak yang menelpon Ji Young, mulai dari pihak advertising hingga mak comblang yang ingin menjodohkan anak chaebol pada Ji Young.

Hyung Joon mengatakan pada mereka semua, bahwa dia akan mendiskusikannya dulu dengan Ji Young dan akan menghubungi mereka nanti.

***

Direktur Han memberikan data pribadi Ji Young yang mungkin diperlukan untuk tanda tangan kontrak. Kang Shik melihatnya.

“Jika itu 22 Desember, itu adalah malam saat kompetisi. Ulang tahun Oh Ji Young.”

“Benarkah?”

“Tunggu sebentar…batas usia mengikuti Miss Korea adalah 25…jika ulang tahunnya jatuh di hari kompetisi, apakah dia masih 25 atau 26?”

Direktur Han bilang dia tidak yakin. Kang Shik meminta Direktur Han untuk menghubungi pengacara dan mencari tahu dengan tepat.

“Jika dia 26, tidakkah dia bisa di diskualifikasi?”

Direktur Han membenarkan. Kang Shik tampak berpikir licik.

***

Ji Young menunggu Hyung Joon di dalam restoran. Hyung Joon datang dan bertanya mengapa Ji Young belum naik. Ji Young tak menjawab dan memberikan amplop. Hyung Joon bertanya apa itu? Ji Young bilang itu adalah hadiah uang untuk pemenang pertama. Hyung Joon bertanya lagi, kenapa? Ji Young memasukan amplop itu ke dalam saku jaket Hyung Joon dan meminta Hyung Joon menggunakannya.

“Mengapa aku harus menggunakan ini?” Hyung Joon mengeluarkan amplopnya. “Bagaimanapun, bukankah kau memberikan ini pada ayahmu?”

“Oppa, kau gunakan dulu. Kau butuh uang.”

Hyung Joon bilang dia punya uang. Ji Young bilang sekarang bukan saatnya Hyung Joon membual seperti itu. Hyung Joon tak mengerti apa yang dikatakan Ji Young, apakah seseorang mengatakan sesuatu.

“Aku baik-baik saja. Dan ini bahkan tidak cukup untuk mempersiapkan Miss Universe. Cepat simpan.” Hyung Joon mengembalikan amplopnya ke saku Ji Young.

“Oppa, apakah ini waktu untukmu mengkhawatirkan aku? Apakah kau pikir aku seorang idiot yang tidak tahu apapun? Aku mendengar perusahaanmu hancur. Aku dengar BB cream bukan lagi milikmu.”

“Jadi?”

Ji Young menyodorkan kembali amplop itu, “Karena perusahaan mendesak, cobalah untuk melakukan sesuatu dengan uang ini dulu.”

“Aku akan mengurus perusahaan. Aku menerima maksud baikmu. Ayo masuk ke dalam.” Hyung Joon tersenyum dan mengembalikan amplop ke saku Ji Young.

Ji Young menahan tangan Hyung Joon yang berjalan pergi, “Oppa, apakah harga dirimu penting dalam situasi seperti ini? Mengapa kita memerlukan hal itu di antara kita?”

“Itu penting untukku. Harga diriku itu penting. Aku lebih ingin menjaganya karena aku di depanmu. Aku menjadi miskin. Semua yang aku miliki hanyalah harga diriku yang rendah. Apakah aku harus membuangnya di depanmu? Huh?” Hyung Joon menghela nafas. “Berusaha menyelamatkan perusahaan, aku malu bahwa aku tanpa rasa malu muncul di hadapanmu setelah 10 tahun. Di depanmu, tidak dihormati oleh teman sekelas, dan dipukuli oleh preman…itu cukup memalukan. Sekarang kau ingin aku menerima uangmu?”

“Lalu, apakah kau memintaku untuk melihatnya saja saat kau memiliki waktu yang sulit? Mengetahui semuanya lewat di pikiranmu, haruskah aku tetap membiarkan diriku diperlakukan seperti seorang ratu dan tertawa dan bersantai sendirian?” Ji Young menahan tangisnya.

“Jika aku menerima uangmu, berikutnya apa? Aku hanya akan menjadi peminjam bagimu. Saat aku melihatmu, ‘kau cantik dan baik’, daripada berpikir seperti itu, ‘maafkan aku, aku tidak tahu kapan aku akan membayar uangnya’, itulah apa yang akan aku pikirkan. Itu akan menjadi lebih sulit dan sulit untuk bertemu denganu, apakah kau tahu itu?”

“Saat kau berhutang pada Jung Seon Saeng, kau pergi bersama dengan baik dengannya.”

“Hei, Ji Young. Aku…” kata-kata Hyung Joon tertahan, “Tolong jangan membuatku malu.”

***

Bersambung ke episode 17 ~

 

Komentar:

Wow, daebak! Jung Seon Saeng benar-benar ahli dalam hal percintaan. Tidak aneh, dia kan suka sekali nonton film romantis.

Hmm…perkataan Jung itu benar. Jika Hyung Joon meninggalkan Ji Young sekarang, Ji Young akan terluka dan menjadi Miss Korea tidak ada gunanya lagi. Ji Young bahkan memutuskan untuk kembali menyukai Hyung Joon karena Miss Korea itu.

Dan, bukan putus, tapi Ji Young tahu Hyung Joon bangkrutpun, Ji Young sudah merasa tidak bahagia dan merasa tidak berhak atas kesenangannya sendirian. Apalagi kalau putus…