KANG GOO’S STORY Episode 2 (End)
Sebelumnya di [Episode 1]
Kang Goo’s Story Episode 2
“Satu, dua, satu, dua.. satu, dua, satu, dua..”
Kang Goo bersama timnya dan tim lawan sedang berlatih jalan sambil bergandengan.
Sementara itu Kyung Tae sampai di tempat tiga sekawan dipukuli. Kyung Tae turun dari mobil sambil menahan amarah. Dia menatap geng Ma Bok Gil tanpa rasa takut. Dan dilihatnya juga tiga sekawan yang sudah babak belur.
Kang Goo tampak memikirkan sesuatu, lalu memanggil semuanya, dia ingin meminta bantuan. Tim lawan juga bersedia untuk membantu Kang Goo melawan para gangster itu. Kang Goo berterima kasih pada semuanya. Kang Goo kemudian memberikan pengarahan siapa lawan dan siapa kawan mereka. Kawan mereka adalah seorang pria tampan yang tidak mengenakan setelan hitam dan tidak terlihat seperti seorang gangster.
Kemudian tim Kang Goo mulai berpencar untuk mencari keberadaan Kyung Tae dalam beberapa kelompok. Siapa aja yang pertama kali menemukan akan mengirim pesan pada ketua kelompok.
Kyung Tae mulai menghajar anak buah Ma Bok Gil, Kyung Tae bisa mengalahkan mereka dengan tangan kosong. Si botak geng Ma Bok Gil memerintahkan anak buahnya mengambil sesuatu di belakang mobil. Mereka mengambil tongkat pemukul besi. Dari dalam sebuah mobil, Doo Sik melihat ke arah Kyung Tae dengan tatapan khawatir.
Salah satu kelompok tim Kang Goo melihat Kyung Tae, dia segera memberitahu Kang Goo dan yang lain.
Kyung Tae terus melawan geng Ma Bok Gil, walaupun dengan tangan kosong. Kemudian terdengar derap kaki. Dari belakang Kyung Tae, muncul Kang Goo dan teman-temannya. Mereka berjajar di samping Kyung Tae. Geng Ma Bok Gil mengejek dan bersiap menghajar mereka. Kang Goo dan teman-temannya tidak takut.
Kang Goo memberikan aba-aba untuk mulai menyerang. Mereka kemudian maju menyerang geng Ma Bok Gil dengan kamera ponsel mereka. Geng Ma Bok Gil mundur masuk mobil dan pergi.
Kyung Tae tersenyum melihat mereka.
***
Ma Bok Gil mengungkapkan kekecewaannya pada Doo Sik. Dia bilang bahwa dia menyukai Doo Sik karena Doo Sik tidak menghakimi. Doo Sik seharusnya tidak menghakimi. Ma Bok Gil tidak akan puas hanya dengan pergelangan tangan Kyung Tae, dia menyuruh Doo Sik membunuh Kyung Tae. Doo Sik terkejut.
***
Kang Goo mandi bersama Kyung Tae. Setelahnya mereka tertawa bersama melihat foto si botak yang berhasil didapatkan Kang Goo tadi. Kang Goo juga menunjukkan foto ibunya.
“Paman. Saat kau melihat ibuku, apakah jantungmu berdetak kencang atau apapun?”
“Bagaimana denganmu? Apakah kau punya seorang gadis yang membuat jantungmu berdetak kencang?”
Kang Goo bilang dia akan seperti itu jika dia melihat gadis berdada besar. Kyung Tae menilai Kang Goo dalam masalah besar, saat dia seusia Kang Goo bahkan dia tidak tahu kalau dada seorang gadis berbeda dengannya. Kang Goo menyebut Kyung Tae bodoh, lalu pergi.
“Setelah mandi, aku menyukai kami menjadi semakin dekat. Setelah aku melihat semua Paman, beberapa keraguan yang aku miliki di kepalaku menghilang dan hal-hal menjadi semakin jelas. Aku jadi menyukai Paman untuk banyak alasan.”
***
Kyung Tae mengunjungi tiga sekawan di rumah sakit. Kyung Tae mengelap kaki Sam Dol, membuat Sam Dol merasa tidak nyaman. Hong Ki dan Ho Man saling menatap dan tersenyum. Sam Dol mengatakan pada Kyung Tae, bahwa dia tidak melakukan hal itu (berkelahi) karena dia seorang gangster, tapi karena dia laki-laki. Itulah mengapa dia menggunakan tinjunya.
Sam Dol tahu jika dalam pikiran Kyung Tae ada Moon Sook, karena sejak datang Kyung Tae hanya menolongnya dan anaknya. Kyung Tae bilang karena itulah memang alasannya datang ke Kanggoo. Kyung Tae memberitahu kalau Moon Sook adalah kakaknya Jung Soo.
Kyung Tae pernah ke Kanggo bersama Jung Soo dan bertemu Moon Sook, tapi Jung Soo tidak pernah memberitahu jika dia adalah kakaknya, baru setelah akan meninggal Jung Soo memberitahunya. Kyung Tae merasa beruntung karena Moon Sook tidak mengenalinya. Dan Moon Sook serta Kang Goo tidak tahu kalau Jung Soo sudah meninggal.
***
Setelah bermain bola, Kyung Tae bicara serius pada Kang Goo. Kyung Tae ingin membawa Moon Sook ke rumah sakit yang lebih besar, dan meminta Kang Goo untuk membujuk Moon Sook. Tapi Kang Goo menyuruh Kyung Tae saja yang melakukannya.
Kyung Tae kemudian bertemu dengan Jae Gwak. Dia meminta Jae Gwak untuk tidak menjual tanahnya dan menginvestasikannya dalam bisnisnya sendiri. Kyung Tae membantu Jae Gwak dalam masalah kepemilikan sementara tanahnya (aku kurang yakin nih terjemahannya..), dan sebagai imbalannya Kyung Tae meminta Jae Gwak memberikan padanya tanah dimana Kang Goo Diner berdiri, dan di atas namakan Lee Kang Goo.
***
Kyung Tae datang ke Kang Goo Diner. Moon Sook heran, apakah Kyung Tae memutuskan untuk datang kesana setiap pagi.
“Aku tertidur semalam, dan aku tidak bisa mengingat sebuah wajah secara tiba-tiba.”
“Wajah siapa?”
“Wajahmu.”
Kyung Tae protes lagi dengan tatapan Moon Sook padanya. Moon Sook bilang itulah mengapa Kyung Tae tidak bisa mengingat wajah, karena Kyung Tae jarang menatap orang lain. Sebaliknya, Moon Sook mengingat wajah Kyung Tae dengan sempurna. Kyung Tae tersenyum.
Kyung Tae kemudian meminta Moon Sook untuk menutup kedai. Dia sudah mengatasnamakan tempat itu dengan nama Kang Goo. Moon Sook juga tahu kalau akan sulit menjalankan kedai dalam situasi seperti itu (Moon Sook sakit).
“Jika kau benar-benar menyukai memasak untuk seseorang…lakukan saja untukku, seperti ini.” Ujar Kyung Tae malu-malu.
***
Kyung Tae bicara dengan ayah Jung Bae mengenai kepiting, Kyung Tae menanyakan dimana dia bisa menemukan kepiting raja. Ayah Jung Bae memberitahu jika itu hanya ada di Busan, perahu untuk memancing kepiting raja semua dari Busan. Market untuk kepiting itu juga besar.
***
Ma Bok Gil datang ke kedai Moon Sook bersama Doo Sik. Kyung Tae pun bertemu dengannya dan merasa marah. Ma Bok Gil mengancam Kyung Tae akan memberitahu masalah Jung Soo pada Moon Sook. Kyung Tae ingin menyerang Ma Bok Gil, tapi di tahan Doo Sik. Doo Sik tampaknya segan pada Kyung Tae.
Kyung Tae balik mengancam, Ma Bok Gil boleh mengambil apapun, tangan ataupun jari, tapi jika Ma Bok Gil pernah muncul lagi di hadapan Moon Sook, Kyung Tae akan mengambil leher Ma Bok Gil.
Kyung Tae masuk ke dalam dan menatap Moon Sook. Mereka saling berpandangan dan bicara melalui mata mereka.
Ma Bok Gil kembali menyuruh Doo Sik untuk membunuh Kyung Tae.
***
Akhirnya, Kang Goo Diner di tutup. Moon Sook dan Kang Goo tinggal sementara di rumah Kyung Tae. Kang Goo bertanya apakah ibunya itu berterima kasih pada Kyung Tae. Tentu saja, tapi Kang Goo merasa ibunya tidak menunjukkan rasa terima kasihnya itu. Kyung Tae membawa Moon Sook ke rumah sakit dan membayar tagihannya, serta membantu mereka mendapatkan rumah yang baru. Moon Sook bilang dia akan membayar semuanya nanti
“Itulah mengapa aku tidak seharusnya baik pada wanita! Sayang sekali, Paman paling tidak 100 kali lebih baik daripada ibu! Jika aku adalah dia, aku bahkan tidak akan melihat pada wanita sepertimu. Lagipula, janda dengan seorang putra…”
Moon Sook kesal Kang Goo menyebutnya janda, dan mencubit pipinya.
***
Kang Goo dan Jung Bae melihat Moon Sook pergi bersama dengan Kyung Tae naik motor. Jung Bae bilang ibunya Kang Goo mendapatkan jackpot. Bisa seharian naik motor bersama dengan Kyung Tae. Kang Goo tersenyum, dia bahagia untuk ibunya yang kini bisa tersenyum.
“Seperti yang dikatakan Jung Bae, itu mungkin waktu yang paling membahagiakan untuk ibuku. Aku berharap kebahagiaan semacam itu akan bertahan lama untuk ibuku. Untuk waktu yang sangat lama.”
Kyung Tae mengajak Moon Sook ke sebuah bukit yang tertutup salju. Mereka berdiri memandang lautan di hadapan mereka. Moon Sook menoleh menatap Kyung Tae dan tersenyum. Kyung Tae mencium Moon Sook. Menjelang malam, mereka pun pulang.
***
Kang Goo Diner yang sudah tutup dirubah Kyung Tae menjadi sebuah rumah yang indah. Kang Goo dan Moon Sook senang melihatnya.
***
Doo Sik datang menemui Ketua Park. Doo Sik tampak terguncang. Mereka saling terdiam dalam kegelapan.
***
Kyung Tae mengantar Moon Sook ke rumah sakit. Moon Sook akan dirawat disana, sementara Kyung Tae akan pergi berlayar ke Busan. Kyung Tae memeluk Moon Sook dan berkata bahwa dia akan merindukan Moon Sook. Moon Sook khawatir pada Kyung Tae yang akan pergi dengan kapal yang dia dengar cukup berbahaya. Kyung Tae bilang, itu lebih baik daripada memiliki penyakit.
“Jangan khawatir. Semuanya akan baik-baik saja.” Kyung Tae memeluk erat Moon Sook dan sebaliknya.
Kyung Tae kemudian berangkat naik kapal bersama anak buahnya.
***
~3 Bulan Kemudian~
Kyung Tae pulang berlayar. Kang Goo pulang ke rumah Moon Sook. Dia mendapat kabar Moon Sook akan keluar dari rumah sakit besok, tapi ada satu kabar lagi yang sangat mengejutkannya.
Esok pagi, Kyung Tae menunggu kedatangan Moon Sook yang diantar ayah Jung Bae ke rumah. Mereka sampai, Ayah Jung Bae membantu Moon Sook turun dari mobil. Moon Sook memandang Kyung Tae penuh kerinduan, dan sebaliknya. Tapi ada gurat kesedihan di wajah Kyung Tae.
Kyung Tae berjalan menghampiri Moon Sook. Ayah Jung Bae mengambilkan tongkat untuk membantu Moon Sook berjalan. Kyung Tae menolaknya, dia berjongkok dan meminta Moon Sook naik ke punggungnya. Dan akhirnya aku sadar, kabar yang membuat Kyung Tae terkejut tadi malam, dan membuat Kyung Tae sedih, adalah Moon Sook yang kehilangan sebelah kakinya. (Suer, dua kali nonton, air mata keluar gitu aja…adegan tanpa kata, tapi penuh makna… T.T)
Malam harinya, Kyung Tae dan Moon Sook berbaring bersama. Kyung Tae bercerita, pertama kalinya dia jatuh cinta pada Moon Sook adalah saat Moon Sook menatapnya. Moon Sook adalah orang yang bertama, pria ataupun wanita, yang menatapanya seperti itu.
Moon Sook bertanya kapan Kyung Tae akan belajar piano lagi, dia ingin mendengar Kyung Tae bermain piano. Kyung Tae kemudian menceritakan alasan kenapa dia mulai belajar piano, dan kenapa dia tidak bisa menyelesaikan lagu yang dia pelajari dengan baik.
Setahun lalu, saat hujan turun dengan derasnya, seseorang yang Kyung Tae anggap seperti saudara kandungnya, di tikam. Kyung Tae mencarinya kemana-mana, tapi karena hujan semakin deras, Kyung Tae tidak bisa lebih jauh mencari. Diapun bingung, haruskah dia melajutkan pencariannya, atau menunggu dia menelpon.
Saat Kyung Tae dalam kebingungan di depan sebuah café, dia mendengar alunan musik piano dari dalam café. Sejenak Kyung Tae berpikir dia terlambat untuk menemukan temannya itu. Dan karena itu Kyung Tae menangis dan terdiam beberapa lama disana.
“Itu terasa seperti, temanku bertelepati menyuruhku untuk tidak bergerak satu langkahpun dari sana. Temanku dan aku..selalu memiliki hubungan seperti itu. Setelah musik berakhir, saat aku kembali tersadar, aku melihat ada pesan suara di ponselku. Teman itu mengirimnya. Tapi..dari pesan suara, aku mendengar musik yang sama.”
Kyung Tae tak kuasa menahan tangisnya lagi. Moon Sook juga menangis. Walaupun Kyung Tae tak mengatakan jika teman yang dia maksud adalah Jung Soo, tapi entah kenapa aku merasa Moon Sook tahu itu. Dia tahu jika Kyung Tae adalah temannya Jung Soo.
“Kyung Tae-ah..aku pikir itu akan sulit kali ini. Tapi..kakakku sakit. Kau tahu itu juga. Aku..adalah satu-satunya yang bisa menjaganya. Kyung Tae-ah.. aku punya seorang keponakan di SMP. Aku..harus menjadi ayah untuknya….”
Jung Soo menjatuhkan ponselnya, dan meninggal… di samping café, café dimana Kyung Tae berdiri di depannya. Jadi sebenarnya mereka hanya terpisah dinding café. Kyung Tae terluka karena itu, dan sejak itu dia mulai membawa jas hujan di dalam mobil. Dan sejak saat itu juga dia mulai belajar bermain piano, untuk menunjukkan padanya jika dia nanti mati.
Moon Sook bertanya apakah Kyung Tae merindukan temannya itu. Kyung Tae mengiyakan. Moon Sook lalu bilang, karena dia pasti akan bertemu dengan teman Kyung Tae duluan (meninggal duluan), Moon Sook akan memastikan dia memberitahukan hal itu padanya.
Kyung Tae kemudian bilang bahwa dia baru-baru ini menemui keluarga dari temannya itu, tapi mereka tidak tahu jika teman Kyung Tae sudah meninggal. Moon Sook menangis.. menurutnya lebih baik jika mereka tidak tahu. Kyung Tae memeluk erat Moon Sook.
***
Ma Bok Gil, mati. Kyung Tae datang ke pemakamannya dan bertemu Ketua Park disana. Ketua Park bilang hidup itu sia-sia. Ma Bok Gil yang semasa hidupnya suka mengambil anggota tubuh orang lain, siapa yang sangka dia matinya juga seperti itu, dimutilasi. Dan yang melakukannya adalah Doo Sik. Malam itu, Doo Sik datang menemui Ketua Park, dia memukuli dadanya dan menangis.
Ketua Park yakin Ma Bok Gil menyuruh Doo Sik untuk membunuh Kyung Tae. Tapi Doo Sik memilih menggigit majikannya daripada Kyung Tae. Bukan hanya karena di masa lalu saat dia makan bersama dengan Kyung Tae. Karena dia tidak bisa bicara, Ma Bok Gil tidak tahu apa yang ada dipikiran Doo Sik. Doo Sik ingin hidup seperti manusia. Dan Ketua Park pun memutuskan untuk keluar dari dunia per-gangsteran.
***
Kyung Tae berada di dalam mobil bersama Moon Sook. Kyung Tae meminta ijin pergi ke Seoul selama seminggu, dia akan meminta seseorang untuk menjaga Moon Sook. Kyung Tae mengira Moon Sook tertidur, padahal Moon Sook berusaha menahan sakitnya. Kyung Tae menggenggam erat tangan Moon Sook.
***
Moon Sook meminum obat penahan rasa sakitnya. Moon Sook termenung, lalu membuang obat-obatannya ke dalam tong sampah.
Moon Sook kesakitan di tempat tidur. Ahjumma yang membantu Moon Sook di kedai datang dan membantu Moon Sook. Hari berganti malam, Kang Goo pulang dan menghampiri ibunya yang terbaring di atas kasur.
***
Kyung Tae mengabari Moon Sook bahwa dia akan lebih lama di Seoul untuk beberapa hari. Dia akan menyelesaikan pekerjaannya secepatnya dan kembali. Kyung Tae bertanya apakah Moon Sook merasa kesakitan. Moon Sook menggeleng dan menyangkal, padahal jelas terlihat Moon Sook kesakitan. Wajahnya pucat dan bibirnya kering.
Moon Sook meminta Kang Goo menemaninya tidur. Kang Goo tidak bisa tidur, dia membangunkan Moon Sook yang semakin melemah. Moon Sook membelai wajah Kang Goo.
“Kang Goo-ku.. Bayi-ku…”
“Ibu. Mengapa..aku bisa melihat hal yang sangat jauh, tapi bukan hal yang dekat? Apakah kau tahu alasannya? America lebih dekat daripada matahari, tapi kita tidak bisa melihatnya. Kita bisa melihat matahari yang sangat jauh. Apakah kau tahu alasannya? Aku tidak tahu…tapi itu sangat menakjubkan. Itu karena…”
Kang Goo melihat ibunya yang memejamkan mata, Kang Goo bertanya apakah Moon Sook tidur. Moon Sook tidak menjawab, Kang Goo pun menyuruh ibunya untuk tidur.
Pagi hari. Kang Goo terbangun dan melihat ibunya masih dalam posisi seperti tadi malam. Kang Goo membangunkan ibunya, bahkan mengguncang tubuhnya. Tapi Moon Sook tidak bergeming. Kang Goo menangis, membangunkan ibunya.
“Ibu…Ibu, bangun… Ibu…”
Kang Goo memeluk ibunya yang sudah tak bernyawa lagi, masih sambil menangis. (Ah,,,air mata berlinang lagi… T.T)
“Paman mengatakan padaku…bahwa kau tidak bisa melihat hal yang paling dekat di dunia. Hal yang benar-benar dekat ada di dalam hati, jadi kau tidak pernah melihat mereka. Ibuku selalu ada di dalam hati…di bagian paling dalam. Aku ingin mengatakan padanya malam itu. Tapi ibuku tidak bisa mendengarnya.”
Di pemakaman Moon Sook. Kang Goo tampak lebih tegar daripada Kyung Tae yang sangat terpukul. Bagaimana tidak, dia tidak ada disamping Moon Sook malam itu. Kyung Tae duduk di lantai, tidak meneteskan air mata, tapi tampak jelas jika dia terluka. Ketua Park dan anak buah Kyung Tae juga datang ke pemakaman.
Kyung Tae berjalan di lorong rumah sakit, diikuti anak buahnya. Kyung Tae masuk ke sebuah ruangan dan menyerang seorang dokter. Kyung Tae meminta dokter itu menunjukkan lisensinya. Kyung Tae juga bertanya pada para pasien apakah mereka memeriksa jika orang itu benar-benar dokter. Si dokter tidak terima diperlakukan seperti itu dan memanggil Kyung Tae dengan sebutan ‘Tuan’. Kyung Tae menarik kerah jas dokter.
“Tuan? Kau salah orang. Aku seorang gangster. Lihat. Aku seorang gangster. Kau tidak bisa melihatnya? Apakah kau seorang dokter hanya karena kau menggunakan sesuatu berwarna putih? Kalau begitu kau seharusnya berbeda dari mereka yang menggunakan hitam. Wanita itu mati. Jika kau akan membunuhnya seperti itu, kau seharusnya tidak memotong kakinya!”
Kyung Tae semakin histeris, “Kau…wanita itu…karena kakinya…apakah kau tahu betapa sedihnya dia karena kakinya? Apa yang kau tahu? Kau membunuhnya, kau memotong kakinya…Apa bedanya kau dari seorang gangster? Aku akan memotong kakimu juga. Aku akan membunuhmu. Bawa dia kembali! Bawa dia kembali! Bawa dia kembali!”
Anak buah Kyung Tae menarik Kyung Tae pergi sebelum dia melakukan hal yang lebih parah lagi. Dokter menunduk, tampak merasa bersalah.
Kyung Tae duduk di ruang tunggu rumah sakit, dengan kaki diangkat ke tas kursi. Anak buah Kyung Tae meminta maaf pada orang-orang yang ada disana. Kyung Tae bangkit dan menendang kursi. Anak buah Kyung Tae kembali meminta maaf. Kyung Tae kemudian pergi dari sana.
(Hiks…Kyung Tae begitu terluka…)
***
Kyung Tae tampaknya kehilangan semangat, beda dengan Kang Goo yang lebih tegar. Kyung Tae terbangun dan melihat ke arah meja dimana abu Moon Sook serta fotonya tersimpan. Kyung Tae menatapnya sedih.
“Kau menatapku lagi. Yang Moon Sook…kau bahagia? Bahagia…bahwa sekarang kau mati?”
Kyung Tae mengajak Kang Goo tinggal bersamanya di Busan. Tapi Kang Goo tidak mau, karena Moon Sook sudah tidak ada, Kyung Tae tidak perlu mengurusnya lagi. Dia masih punya ayah, dan dia juga punya tabungan yang ditinggalkan Moon Sook. Kang Goo meminta Kyung Tae untuk melupakannya dan juga ibunya, dan pergi di jalannya sendiri. Kang Goo menceritakan sesuatu, tapi yang terdengar kemudian adalah suara Moon Sook.
“Dia sedang memancing dengan orang-orang di laut. Di hari musim dingin yang dingin, dia mengenakan jas hujan warna kuning dan tersenyum. Dia terlihat seperti seorang malaikat dari surga. Aku merasa jika ada seorang malaikat pria akan terlihat sepertinya. Sampai dia selesai memancing, aku berdiri disana dan hanya melihatnya. Aku tidak pernah melihat seorang pria tersenyum dengan cantiknya. Kang Goo, kau terlihat seperti dia. Aku berpikir tentangnya saat aku tidur di malam hari…dan aku juga hanya bisa memikirkannya di siang hari.”
Kang Goo juga bilang dia sudah bilang pada Kyung Tae, bahwa ibunya tidak memiliki rasa malu.
Kyung Tae membuka SMS di ponsel Moon Sook. (Jangan bingung ya, setelah ini akan ada flashback mundur….)
SMS terakhir pada Kyung Tae: “Aku mencintaimu, Kim Kyung Tae.”
Saat Kyung Tae mengabari Moon Sook bahwa dia akan tinggal lebih lama di Seoul, Moon Sook mengirimkan sms itu pada Kyung Tae.
SMS sebelumnya: “Tolong minta Kyung Tae untuk datang ke Seoul. Aku mohon padamu.”
Moon Sook mengirim SMS itu pada Ketua Park. Berarti Moon Sook sengaja menjauhkan Kyung Tae disaat terakhirnya.
SMS sebelumnya: “Aku pikir mereka mencari pria dari Seoul.”
Ahjumma kedai mengirim SMS itu pada Moon Sook. Moon Sook yang sedang menyaksikan pertandingan Kang Goo terkejut. Kemudian Moon Sook mengirim SMS pada Kang Goo: “Kang Goo, Paman dalam bahaya. Ajak semua anak-anak bersamamu. Pastikan untuk mengambil gambar. Jangan melewatkan satu wajahpun dan ambil gambar semua orang. Mengerti?”
Kang Goo pun membaca pesan itu, dan membantu Kyung Tae.
SMS sebelumnya: “Tolong bantu dia. Terima kasih, Ahjussi.”
Moon Sook mengirim SMS itu pada Lee Jae Gwak. Moon Sook juga menemui Jae Gwak membicarakan pembangunan di lahan miliknya. Jae Gwak meminta Moon Sook tidak khawatir, karena dia akan membantu Moon Sook untuk hidup, mereka bukan orang asing. Awalnya Jae Gwak akan menjadikan Moon Sook menantunya, tapi Moon Sook tidak menyukai anaknya, jadi apa mau dikata. Moon Sook berterima kasih karena Jae Gwak membiarkannya membuka usaha disana tanpa membayar.
Moon Sook memasak banyak. Ahjumma kedai bertanya apakah akan ada seseorang yang datang. Moon Sook hanya tersenyum dan memandang Kyung Tae yang ada di dalam kedai.
SMS berikutnya yang dikirim ke ahjumma kedai: “Ahjumma, aku pergi ke rumah sakit. Jika pria yang waktu itu datang lagi, masukan semua remis dan udang…dia menyukainya.”
(Oh,,rahasia masakannya bukan ikan Pollack ternyata, tapi remis dan udang…)
Kyung Tae menangis membaca semua pesan itu.. Dia baru menyadari, bahwa Moon Sook sudah menyukainya sejak lama.
***
Pagi hari. Kyung Tae lebih bersemangat, dia membangunkan Kang Goo untuk pergi sekolah. Kyung Tae kemudian menanyakan sepatu pria yang ada disana milik siapa. Kang Goo mengatakan bahwa Moon Sook bilang penjahat mungkin masuk, jadi dia menyimpan sepasang sepatu pria (agar dikira ada pria di dalam rumah). Kang Goo menyuruh Kyung Tae membuangnya saja, karena mereka tidak membutuhkannya lagi.
Kang Goo memutuskan untuk memasang foto ibunya di buku tahunan. Pelatih bilang padanya untuk memasang foto yang paling menggambarkan diri, dan untuk Kang Goo, itu adalah ibunya.
Kang Goo di kamar ibunya, menemukan sebuah foto.
Kyung Tae mencoba sepatu itu, yang disimpan Moon Sook, dan ajaib, sepatunya pas di kakinya.
Kemudian Kyung Tae mendapatkan kiriman hadiah ulang tahun dari Moon Sook yang dia persiapkan sejak bulan Desember. Dan hadiah itu adalah sebuah piano berwarna putih.
Kyung Tae mencoba memainkan lagu yang selama ini pelajari. Dan alunan musik itu membawanya pada saat dia pertama kali bertemu Moon Sook.
Kyung Tae dan Jung Soo datang ke kedai Moon Sook. Jung Soo menggendong Kang Goo yang masih kecil. Moon Sook melihat Kyung Tae dengan malu-malu. Jung Soo pun tahu jika kakaknya itu menyukai Kyung Tae.
Jung Soo mencoba mengambil foto Kyung Tae, dan juga berfoto bersama. Kyung Tae tak mengerti, tapi tetap mengikuti temannya itu. Jung Soo ternyata mengirimkan foto Kyung Tae pada Moon Sook.
Saat Jung Soo meninggal, Kyung Tae melihat foto Moon Sook dan Kang Goo ada di dompet Jung Soo.
Lalu saat Kyung Tae pergi ke makam Jung Soo sebelum dia pergi ke Kanggoo, ternyata disana ada Moon Sook yang melihat Kyung Tae dari jauh. Jadi Moon Sook sebenarnya sudah tahu Jung Soo meninggal.
Saat Kyung Tae pergi ke kedai Moon Sook dan melihatnya sekilas. Moon Sook memegangi dadanya yang berdegup kencang.
Kyung Tae mengakhiri permainan pianonya dengan baik. Kyung Tae menoleh ke samping, dia seolah melihat Moon Sook dan Jung Soo menyaksikannya bermain piano. Mereka tersenyum pada Kyung Tae.
“Paman bisa memainkan musik itu hingga akhir untuk pertama kalinya. Dia tidak latihan, tapi dia bisa melakukannya. Apakah dia tidak berpikir, dia mengucapkan perpisahan pada ibuku dan Paman Jung Soo? Apakah itu sebabnya dia bisa memainkan musik itu? Tapi..ada satu hal yang Paman tidak tahu. Betapa lamanya Ibu menjaganya di dalam hatinya. Karena aku juga tidak tahu. Ibuku tetap merasa bahagia. Pemikiran itu membuatku bahagia juga.”
Foto yang dilihat Kang Goo adalah foto Kyung Tae. Kang Goo tersenyum bahagia, menyadari ibunya juga meninggal dalam keadaan bahagia.
***
Jung Soo dan Kyung Tae yang habis memancing cepat-cepat masuk ke dalam rumah. Lalu datang Moon Sook mengukur sepatu milik Kyung Tae. Beberapa lama kemudian, sepatu itu berubah menjadi sepatu yang selama ini disimpan Moon Sook untuk mengelabui pencuri.
THE END
***
Komentar:
Sedikit kecewa dengan tindakan Moon Sook yang membuat obat-obatan dan membuat dirinya menyambut maut. Tapi mungkin, Moon Sook memang merasa hidupnya tak lama lagi, dan percuma saja dia mengkonsumsi obat. Tapi ikut bahagia, Moon Sook meninggal dengan tenang, sebelumnya dia bisa menyentuh dan bersama dengan orang yang sudah lama dia cintai.
Bingung sih mau komentar apalagi… :)
woaa...bikin nangis. Mksh dah dilanjutin sinopsis nya...
ReplyDeletelee dong wook daebakkkkkk.... selalu keren dengan katingnya... baru tau dia ada drama spesial saking konsen nonton hotel king....
ReplyDeleteHahaahha
ReplyDeleteAku nangis baca ini
Thanks mba mumu *_*
Hiks hiks sedih jg ga bsa bersama,dipisahkan oleh maut.sangat berkesan.mksh mba mumu^__^
ReplyDeletekanggo story,ya crita yg d kemas dgn apik rapi indah ...bikin mewek tentux...apa lg saat² trakhir pas bc sms MS....KT awesome....gomawo unn mumu....
ReplyDeleteBikin nangis mb mumu....padahal ni masi d kantor.....makasih mb mumu...
ReplyDelete"̮ ♏iõπg cƗƗά̲̣̣̣̥n̤̥̈̊ "̮
daebak.......suka cara moon suk mencintai kyung tae. thanks mb mumu.
ReplyDeletenice story...
ReplyDeleteKeren banget ekspresi lee dong wook pas di RS....so much hurts. ..
ReplyDeleteGomawo mb mumu....
Bikin mewek.... nggak nyangka flashbacknya kayak gitu... ternyata moon sok duluan yg. jatuh cinta sama kyung tae :)
ReplyDeleteYati