KKOTHALBAE SOOSADAE Episode 3 – 1
PROLOG
Seorang wanita muda sedang mengenakan baju tidurnya. Dia mendengar sebuah suara dari belakang. Diapun menoleh, tapi tidak ada apapun dan siapapun. Wanita itu merasa ketakutan dan masuk ke dalam selimut di kasurnya.
Mungkin karena penasaran, perlahan dia menyingkap selimut yang menutupi wajahnya. Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat sebuah sosok menyeramkan dengan wajah penuh luka dan berlumuran darah menatapnya. Wanita itu berteriak kencang.
***
~Episode 3~
Di kantor polisi. Eun Ji merasa heran mengetahui kertas itu berusia seratus tahun. Gang Suk meyakinkan, menurut temannya kertas itu memang berusia lebih dari seratus tahun. Won Bin meminta Gang Suk untuk menghentikan omong kosongnya, Won Bin tidak percaya.
“Tidak, ini memang benar. Kata mereka kertas itu seperti bagian dari kitab kuno yang dibuat sekitar tahun 1900.” Gang Suk kembali meyakinkan.
“Kitab kuno? Kitab kuno macam apa?” Jung Woo penasaran.
Gang Suk bilang mereka belum tahu. Tapi jika kau perhatikan, kertas itu seperti tidak disobek, tapi dipotong dengan sangat hati-hati. Seakan-akan ada yang sengaja memotongnya.
Joon Hyuk juga semakin penasaran kenapa ada yang sengaja memotongnya. Joon Hyuk lalu bertanya apakah ada diantara mereka yang memiliki kenalan di bidang arkeologi.
Gang Suk mengangkat tangan, “Salah satu follower media sosial ku bekerja di bidang itu.”
“Luar biasa. Bagaimana bisa kau mengenal seseorang di setiap bidang?” Won Bin tertawa.
Gang Suk pun menyombongkan diri, followernya ada puluhan ribu. Joon Hyuk meminta Gang Suk untuk menanyakan pada kenalan Gang Suk asal potongan kertas itu. Gang Suk mengiyakan, dia akan meminta agar kenalannya itu menyelidikinya diam-diam. Joon Hyuk mengangguk.
Kemudian terdengar suara dari Tim Sebelah, yang mengambil alih kasus tim flower tentang penuaan. Seorang detektif melapor pada Kaptennya bahwa sebuah dokumen telah tiba. Kaptennya memuji anak buahnya, dan mengajak mereka makan siang. Tak lupa Kaptennya meminta anak buahnya untuk menyimpan dokumen itu baik-baik.
Tim flower mendengar semuanya. Joon Hyuk pun mengambil kesimpulan, mungkin mereka telah menemukan sesuatu. Sepertinya belakangan ini mereka lebih sering keluar dan bekerja lembur.
“Jika mereka mengetahui sesuatu, bukankah kita juga harus mengetahuinya?” ujar Jung Woo.
“Gang Suk, bukankah katamu kau pernah ingin menjadi aktor?” tanya Joon Hyuk pada Gang Suk. Gang Suk tersenyum malu, dan Won Bin tersenyum geli. Sepertinya Joon Hyuk punya sebuah rencana.
Tim flower menyusul Tim Sebelah makan siang di kantin. Joon Hyuk, Jung Woo dan Eun Ji duduk bersama dalam satu meja. Sedangkan Gang Suk dan Won Bin duduk di meja Tim Sebelah.
Joon Hyuk memberikan kode dengan matanya pada Gang Suk untuk mulai berakting. Gang Suk pun mulai berakting. Dia makan sambil bicara dengan suara kencang, membuat Tim Sebelah merasa tak nyaman. Sekarang Won Bin yang duduk di depan Gang Suk memberikan kode.
Dengan mulut penuh makanan, Gang Suk bersin! Tentu disengaja, dan makanan yang ada di mulutnya tadi berhamburan ke wajah Kapten Tim Sebelah. Kapten Tim Sebelah kesal dan mengumpat. Gang Suk pun meminta maaf. Tiba-tiba Won Bin berbisik pada Gang Suk, mengatakan bahwa Kapten Tim Sebelah mengumpat Gang Suk dengan sebutan ‘gembel menjijikkan’.
Gang Suk marah dan berdiri menunjuk Kapten Tim Sebelah, “Apa? Apa kau mengumpatku? Kau ingin cari masalah?”
“Ah, keterlaluan. Kau pikir aku ingin menjadi serendah anjing dengan mencari masalah dengan orang tua? Habiskan saja makananmu, Kakek!” ujar sang Kapten dengan angkuh.
“Apanya yang serendah anjing?” Gang Suk menoleh pada Joon Hyuk yang memberikan kode untuk menjatuhkan dokumen yang ada di meja. Gang Suk marah lagi sambil menjatuhkan dokumen itu, “Bajingan ini. Kau ingin digigit oleh anjing?”
Gang Suk menyerang, menggigit tangan sang kapten.
Anak buah sang kapten berusaha melepaskan Gang Suk. Won Bin, Joon Hyuk, dan Jung Woo juga ikut melerai. Tapi sebenarnya mereka menutupi Eun Ji yang bertugas memotret dokumen yang dijatuhkan Gang Suk tadi.
***
Kini Tim Flower sedang duduk berkumpul di pelataran kantor polisi, tentunya setelah ‘pertempuran’ tadi. Gang Suk mengeluh, dia tidak tahu kenapa tapi rasanya hanya dia yang dikorbankan. Won Bin membesarkan hati Gang Suk, hal yang baik untuk semua orang adalah hal yang terpuji.
“Tapi bagaimana bisa aktingmu sebagai anjing begitu meyakinkan? Kau benar-benar terlihat seperti anjing.” Won Bin mulai meledek Gang Suk, malah memberikan perintah seperti pada anjing, ‘tangan’ dan ‘tunggu’.
Yang lain tertawa, sementara Gang Suk kesal. Joon Hyuk menyudahi ledekan Won Bin dan meminta dokumen yang tadi pada Eun Ji. Eun Ji pun memberikannya. Ternyata itu dokumen tentang seorang pria bernama Lee Joo Won, seorang pengusaha yang juga ada dalam foto yang mereka temukan di rumah Jung Myung Ho. Orang itu telah ditangkap dan ditahan di ruang penyelidikan rahasia.
Joon Hyuk bertanya apakah Lee Joo Won sudah mengakui semuanya. Menurut Eun Ji sepertinya saat ini dia tidak mau membuka mulutnya. Won Bin dan Joon Hyuk melihat foto Lee Joo Won bergantian.
“Lee Joo Won... Apa kita bisa berbicara dengannya?” tanya Joon Hyuk lagi.
“Akan sulit, jika kau bukan anggota penyelidikan, kau tidak akan diizinkan mendekatinya.” Ujar Eun Ji.
“Oh. Aku akan mencoba menemuinya.” Jung Woo menawarkan diri.
“Caranya?” Joon Hyuk penasaran.
Jung Woo menoleh pada Eun Ji. Eun Ji bingung. Jung Woo kemudian tersenyum. Rencana apa yang ada di kepala Jung Woo?
Eun Ji masuk ke dalam kantor dengan membawa banyak kotak. Dia memakai sepatu boot, dan rok mini, juga memakai riasan tebal. Eun Ji berjalan seperti seorang model. Di belakangnya muncul Jung Woo bersandar di pintu dan bergumam, “Seperti biasa, 'Metode Kecantikan' adalah yang terbaik. Dia cantik.”
Di dekat ruangan interogasi, dimana ada Kapten Tim Sebelah dan salah satu anak buahnya berdiri, Eun Ji pura-pura terjatuh dan membuat barang-barang yang dibawanya berserakan di lantai.
Eun Ji berpose dan bertanya dengan suara menggoda yang dibuat-buat, “Maaf, tapi bisakah kau membantuku memungut berkas-berkas ini?”
Dua orang pria itu ternyata tidak jatuh dalam perangkap dan menyuruh Eun Ji untuk segera pergi dari sana.
Eun Ji kemudian berdiri dan menutupi dadanya, “Kau melecehkanku secara seksual, bukan? Akan kulaporkan kau!”
“Apa yang dikatakannya? Kita... Apa...? Apa yang telah kita lakukan?” ujar anak buah si Kapten tak terima.
“Mengenai pelecehan seksual... jika ada pihak yang merasa tersinggung, maka akan dianggap sebagai pelecehan seksual. Aku merasa sangat tersinggung!” Eun Ji masih berakting.
“Kami merasa lebih tersinggung!” ujar si anak buah lagi.
Jung Woo menghampiri mereka. Eun Ji langsung menyembunyikan wajahnya di pundak Jung Woo. Jung Woo menunduk dua orang pria itu, “Kau baru saja melecehkannya secara seksual, kan? Wow, tidak lama yang lalu, Komisaris mengatakan tidak akan menoleransi pelecehan seksual. Sebaiknya ku telepon dia, sekalian menanyakan kabarnya.”
Jung Woo mengeluarkan ponselnya. Si Kapten pun takut dilaporkan dan berkata jika dia hanya bercanda. Kapten dan anak buahnya bersedia membawakan barang-barang Eun Ji yang terjatuh. Lalu mereka pun berlalu sambil membawa barang-barang itu. Eun Ji berterima kasih.
Setelah mereka pergi Jung Woo memuji kerja keras Eun Ji, “Ini pasti sulit bagimu sehingga mukamu acak-acakan.”
Eun Ji tersenyum bangga.
Jung Woo kemudian masuk ke ruang interogasi dimana Lee Joo Won berada. Lee Joo Won menyindir Jung Woo yang menunggunya terlalu lama.
“Detektif Park Jung Woo. Aku rindu padamu.”
“Kau mengenalku?”
“Tentu saja. Aku sangat mengenalmu. Untuk bertemu denganmu, aku bahkan mengalami semua ini.” Ujar Lee Joo Won sambil menunjukkan borgolnya.
Jung Woo bertanya siapa sebenarnya Lee Joo Won ini. Lee Joo Won meminta Jung Woo untuk membicarakan hal itu pelan-pelan, dia akan menjawab semua hal ingin Jung Woo ketahui. Jung Woo meminta Lee Joo Won memulainya dengan informasi mengenai Goldfish. Tapi Lee Joo Won tidak mau menjawab begitu saja, dia mengajukan syarat.
Jung Woo harus membantu dan menyelamatkan CEO dari Mi Hyo Cosmetic, Han Seol Hee. Itu adalah syarat dari Lee Joo Won jika Jung Woo ingin mengetahui tentang Goldfish.
Jung Woo menghela nafas dan berkata dengan lebih dekat, “Sepertinya kau telah salah paham. Kau di sini karena kau ditangkap. Hal yang seharusnya kau pikirkan adalah cara keluar dari sini, mengerti?”
“Kau yang salah paham. Aku ke sini dengan kedua kakiku sendiri. Kau pikir aku tidak bisa keluar sendiri dari sini? Kepolisian? Dibandingkan Goldfish, kepolisian seperti lobang di dinding.” Joo Won merendahkan kepolisian.
“Benarkah? Kalau begitu kita lihat saja siapa yang salah paham.” Jung Woo bangkit dan hendak keluar.
“Apa kau tidak ingin tahu penyebab hanya kau yang tidak berubah menjadi orang tua?” ujar Lee Joo Won membuat Jung Woo menghentikan langkahnya dan menoleh. “CEO dari Mi Hyo Cosmetic, Han Seol Hee. Dia harus diselamatkan. Cepatlah. Kita tidak punya banyak waktu.”
***
Tim Flower melihat data diri Han Seol Hee di database kepolisian. Dia adalah CEO dari Mi Hyu Cosmetics, dan usianya 25 tahun. Won Bin bergumam sendiri, “Dia muda, cantik, dan punya banyak uang. Jika dia jatuh cinta padaku, semuanya pasti akan sempurna!”
“Hidupnya tidaklah sesempurna itu.” timpal Gang Suk. “Sepuluh tahun yang lalu, ayahnya, mantan CEO Han Tae Seok meninggal karena kanker. Ibunya, Kim Jung Sook, ketika memimpin perusahaan, melakukan bunuh diri tidak lama setelah itu.”
“Kasihan sekali. Saat itu Seol Hee masih kecil. Seol Hee menjadi sebatang kara pada usia semuda itu.” Eun Ji ikut prihatin.
Tapi Gang Suk membantah, Seol Hee tidak sebatang kara, dia punya seorang paman, Direktur Kim Kyung Won. Kim Kyung Won-lah yang menjalankan perusahaan itu untuk sementara waktu. Tahun lalu, setelah Seol Hee lulus kuliah, dia menjadi pemilik resmi perusahaan. Won Bin menilai itu sebuah kemajuan sangat pesat. Tapi Won Bin heran kenapa mereka harus menyelamatkan pewaris konglomerat itu, bukankah mereka yang seharusnya diselamatkan.
Joon Hyuk bertanya pada Jung Woo, “Lee Joo Won berjanji jika kita menyelamatkan Han Seol Hee, dia akan menceritakan tentang Goldfish, kan?”
“Ya. Tapi dia ingin kita merahasiakan keberadaannya dari Han Seol Hee.” Jawab Jung Woo.
Won Bin menanyakan hubungan Lee Joo Won dengan Han Seol Hee, apakah Lee Joo Won itu sejenis kidari ahjussi (Orang yang rela membantu seseorang dengan tulus). Tapi Jung Woo juga tidak tahu. Joon Hyuk kemudian mengajak mereka untuk menemui Han Seol Hee lebih dulu.
“Apa sebaiknya aku melaporkan ini kepada Kapten?” tanya Eun Ji.
“Apa kau sudah gila? Kenapa kau harus melaporkannya?” ujar Joon Hyuk.
“Apa kau sudah gila? Tidak melaporkannya?” Kapten Kim masuk ke dalam ruangan, dia mendengar ucapan Joon Hyuk. “Masalah apa yang akan kalian timbulkan lagi? Apa? Cepat laporkan!”
Semuanya pura-pura sibuk masing-masing. Lalu Jung Woo menjawab Kapten Kim, “Ah... pandangan Detektif Lee agak kabur, jadi saya ingin membawanya mencari kaca mata.”
Joon Hyuk menoleh pada Kapten Kim dengan kacamata kartun di matanya.
“Mencari kaca mata apanya. Dia bisa ke mana-mana dengan santai. Apa yang ingin kau cari?” tanya Kapten Kim pada Joon Hyuk.
Won Bin dan Gang Suk menahan tawa.
“Siapa kau? Apa kau mengenalku?” Joon Hyuk pura-pura tidak mengenal Kapten Kim.
“Oh tidak! Sekarang dia juga tidak bisa mendengar dengan baik! Ini masalah besar, Joon Hyuk!” Jung Woo pura-pura panik, “Ayo kita cari alat bantu pendengaranmu.” Jung Woo mengajak Joon Hyuk pergi.
Joon Hyuk berdiri dan masih pura-pura, bertanya siapa Kapten Kim. Jung Woo bilang hanya seseorang. Cepat, cepat. Jung Woo menggandeng Joon Hyuk keluar ruangan.
Kapten Kim yang masih dalam kebingungan menatap kepergian mereka begitu saja. Kemudian Kapten Kim menegur Won Bin yang juga hendak berdiri, apakah Won Bin juga ingin mencari kacamata.
Won Bin menoleh dan mengatupkan bibirnya, “Tunggu sebentar... Mau mencari gigi palsu...”
Ketua Kim meledek ikut mengatupkan bibirnya, “Gigi palsu? Gigi palsu apanya. Kau baru saja makan dengan lahap.”
Gang Suk menahan senyum melihat akting Won Bin. Dia perlahan berdiri. Kapten Kim menegur, “Ada apa lagi denganmu?”
Gang Suk menoleh dan membuka kupluknya, “Aku ingin mencari rambut palsu...”
“Baiklah. Kau memang membutuhkannya. Aku tidak tahan melihatmu. Pergilah cari rambut palsumu.” Kapten Kim tidak mempermasalahkan hal itu, tapi malah membuat Gang Suk kesal, “Kau benar-benar... keterlaluan!”
Kapten Kim bingung, kenapa Gang Suk malah mengeluh ketika dia mengizinkannya mencari rambut palsu.
Eun Ji berdiri. Kapten Kim menegurnya, “Apa lagi yang ingin kau makan?”
Eun Ji menoleh, “Aku mau ke kamar mandi.”
Kapten Kim bergumam sendiri, “Makan lalu buang air, makan lalu buang air. Masa depan yang suram...”
***
Di depan sebuah rumah super besar, berhenti dua buah mobil. Para pengawal membukakan pintu mobil, dan turunlah Han Seol Hee dan Direktur Kim Kyung Won dari masing-masing mobilnya. Mereka berjalan ke arah pintu gerbang, dan dari arah berlawanan datanglah Tim Flower minus Eun Ji.
Joon Hyuk memperkenalkan diri, mereka dari kepolisian. Direktur Kim (ayahnya Dong Ha! >.<) mempertanyakan kebenaran mereka dari kepolisian karena mereka terlihat sangat tua.
Won Bin berkata dengan sopan, “Mendengar ucapanmu itu membuatku merasa tersinggung. Kenapa? Apa kami tidak bisa menjadi polisi jika sudah tua?”
“Benar.” Gang Suk juga tak nyaman dengan perkataan Direktur Kim. “Jaman sekarang, bagaimana bisa kau memandang rendah orang tua? Apa kau tahu betapa mengerikannya kami jika kami semua dikumpulkan?”
Jung Woo maju dan berkata bahwa mereka ingin bicara langsung dengan Han Seol Hee.
Direktur Kim bilang dia adalah paman Seol Hee dan mereka bisa berbicara dengannya. Joon Hyuk menolak, mereka harus bicara langsung pada Seol Hee. Bukannya mengijinkan, Direktur Kim malah menyuruh para pengawal untuk segera membawa masuk Seol Hee, dan dia sendiri juga masuk.
Jung Woo tidak menyerah, dia berteriak pada Seol Hee, “Han Seol Hee, kami dari kepolisian. Kau bisa memercayai kami.”
“Kau pikir polisi bisa berbuat seenaknya?” Direktur Kim marah.
Jung Woo dipaksa mundur oleh dua pengawal, tapi Jung Woo belum juga mau menyerah dan kembali berteriak, “Saat ini kau dalam bahaya! Kami ingin menolongmu!”
Seol Hee berhenti berjalan dan menoleh.
***
Kini Tim Flower berada di dalam rumah, bersama Seol Hee. Seol Hee bertanya apa maksud Jung Woo ingin menolongnya. Jung Woo bertanya balik, “Saat ini kau berada dalam bahaya, kan?” Seol Hee bertanya lagi bagaimana Jung Woo bisa tahu bahwa dia berada dalam masalah.
“Ah, itu... Dia memiliki... Dia memiliki sejenis kemampuan spiritual.” Won Bin menunjuk Joon Hyuk, “Hantu bayi di pundaknya mengatakan bahwa kau berada dalam bahaya.”
Seol Hee terkejut, “Yang kau maksud hantu bayi, adalah arwah yang telah meninggal?”
Jung Woo menengahi dengan berkata bahwa Won Bin memang sudak bercanda, mana ada polisi yang bisa melihat hantu. Tapi Seol Hee percaya pada perkataan Won Bin, karena dia juga bisa melihat hantu. Seol Hee adalah wanita yang sebelumnya diceritakan di prolog.
Mendengar kata ‘hantu’, Gang Suk langsung gemetaran.
Jung Woo bertanya apa maksud Seol Hee bisa melihat hantu. Seol Hee berkata dengan emosional bahwa hantu itu adalah seorang unnie yang dia kenal. Dia telah membunuh ibunya dan sekarang dia ingin membunuhnya juga. Jung Woo meminta Seol Hee tenang dan menceritakan siapa unnie itu. Seol Hee pun kemudian bercerita.
Ada seorang pembantu muda yang menjaga Seol Hee saat dia kecil. Unnie itu sangat baik dan cantik. Dia ditemukan mati di halaman rumah mereka. Dia bunuh diri. Katanya dia melompat dari balkon.
Dan juga, beberapa hari setelahnya Ibu bilang dia bisa melihat hantu unnie itu. Dia sangat ketakutan, mengatakan bahwa hantu itu berusaha membunuhnya. Ibu Seol Hee, yang terguncang karena ketakutan, pada akhirnya melakukan bunuh diri. Di tempat yang sama dengan tempat kematian unnie itu, dengan cara yang sama.
Tapi setelah 8 tahun ibunya meninggal, Seol Hee juga mulai melihatnya. Unnie itu muncul sebagai hantu.
Mendengar cerita Seol Hee, Gang Suk berteriak ketakutan sambil memeluk bantal dan badan gemetaran. Joon Hyuk meminta maaf, “Maaf. Orang ini sudah renta, karena itu dia mudah sekali ketakutan.” Joon Hyuk memukul Gang Suk dengan bantal.
Seol Hee tak terpengaruh dengan Gang Suk. Dia melanjutkan ceritanya, unnie itu menatapnya dengan tatapan penuh kebencian. Seol Hee merasa hampir gila, dia takut mengalami nasib yang sama seperti ibunya. Dan mungkin dia memang sudah gila.
Gang Suk semakin gemetaran.
“Baiklah, Nona Seol Hee, tenanglah dan... Apa hantu itu benar-benar... muncul?” tanya Jung Woo.
“Kau tidak melihat ada yang aneh?” tambah Joon Hyuk.
“Tidak, aku yakin. Aku sangat ketakutan. Tolong selamatkan aku!” ujar Seol Hee emosional.
Won Bin meminta Seol Hee untuk tidak khawatir, apakah Seol Hee tidak tahu siapa mereka. Seol Hee menoleh pada Gang Suk yang masih gemetaran karena ketakutan dan mencoba minum, tapi minumannya malah tumpah. Seol Hee pun tidak yakin, bisakah dia mempercayai mereka. Seol Hee bertanya apakah Gang Suk baik-baik saja.
“Jangan terlalu khawatir. Kami akan melindungimu.” Jung Woo meyakinkan Seol Hee.
“Bagaimana caranya?” tanya Seol Hee.
***
Tim Flower diantar keluar oleh Direktur Kim yang mengingatkan mereka jika pembicaraan mereka dengan Seol Hee tadi tidak boleh sampai bocor ke luar. Jung Woo mewakili semua dan meminta Direktur Kim untuk tidak khawatir. Tapi tidak hanya itu, Direktur Kim juga meminta mereka untuk jangan pernah menemui Seol Hee lagi. Jika mereka datang seperti itu lagi, Direktur Kim akan menempuh jalur hukum.
Jung Woo membungkuk, “Maaf mengenai hari ini, tapi tampaknya Han Seol Hee membutuhkan bantuan. Apa mungkin, dia sedang menjalani perawatan dari rumah sakit?”
“Itu bukan urusanmu. Aku akan melindungi Seol Hee.” Ujar Direktur Kim.
“Hm... aku tidak tahu jika kau ingin melindungi keponakanmu atau harta keponakanmu.” Joon Hyuk menyindir.
Kemudian Direktur Kim mengancam, dengan jabatannya dia sudah bisa memiliki hubungan dengan Kepolisian. Apa dia harus menanyakan tentang Tim Flower dari relasinya di Kepolisian.
Tim Flower berjalan di halaman, menuju pintu keluar. Joon Hyuk meminta Won Bin untuk menyelidiki Direktur Kim. Joon Hyuk melihat Direktur Kim mencurigakan. Biasanya orang yang memiliki masa lalu yang kotor bersikap angkuh. Dan Joon Hyuk meminta Gang Suk untuk mencari tahu tentang pembantu yang bunuh diri itu.
Dengan ketakutan, Gang Suk protes kenapa harus dia. Joon Hyuk pun melimpahkan tugas itu pada Won Bin. Tapi Won Bin tidak mau.
“Kenapa? Wanita adalah keahlianmu. Hantu itu juga wanita.” Ujar Gang Suk.
“Lebih menyenangkan menakut-nakutimu. Aku hantu!” Won Bin menakut-nakuti Gang Suk yang kemudian berlari. Won Bin terus mengejar sambil menakut-nakuti Gang Suk.
Joon Hyuk tertawa melihat kelakuan dua rekannya itu. Dia menoleh ke arah rumah dan melihat seorang wanita paruh baya sedang memperhatikan mereka. Lalu wanita itu masuk ketika menyadari Joon Hyuk melihatnya.
***
Di dalam mobil, Won Bin masih saja menakut-nakuti Gang Suk. “Hantu itu... sangat tahu ketika mereka dibicarakan. Jadi jika kita membicarakan tentang hantu seperti ini, hantu itu akan duduk di sebelahmu dan bisa mendengar semua yang kita bicarakan.” (Disamping Won Bin, muncul sosok kepala hantu itu.)
“Tolong berhentilah!” Gang Suk merasa kesal pada Won Bin, lalu melakukan selfie ‘Suk yang kesal’. Won Bin memiringkan ponsel Gang Suk, dan meledek selfie Gang Suk dengan ‘Suk yang ketakutan’.
Gang Suk benar-benar kesal dan ketakutan. Dia menutup kupingnya dan bernyanyi keras-keras, dengan harapan tidak mendengar ucapan Won Bin lagi yang menakut-nakutinya dengan hantu. Won Bin malah semakin senang ikut menyanyi. Joon Hyuk merasa terganggu, “Orang-orang ini sangat berisik! Diam!”
Jung Woo tertawa melihat Won Bin dan Gang Suk. Lalu dia teringat kejadian saat teman-temannya berubah menjadi sosok kakek dan hanya dia sendiri yang tidak berubah. Lalu Joo Won yang bertanya padanya, apakah Jung Woo tidak penasaran kenapa hanya Jung Woo yang tidak berubah menjadi tua. Jung Woo menghela nafas. Tampaknya dia memang penasaran dengan alasan dibalik semua yang terjadi.
***
Seol Hee sedang bekerja dengan komputernya. Ada sosok yang berkelebat di belakangnya. Seol Hee merasakan itu dan menoleh. Tapi tidak ada siapa-siapa. Seol Hee berdiri dan mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Tetap tak ditemukan siapapun.
Seol Hee yang ketakutan bersembunyi di koling meja, dia menutup kupingnya. Terlihat ada kaki yang mendekat ke arahnya. Seol Hee berpaling. Saat melihat lagi kaki itu sudah tidak ada. Tapi kemudian, sebuah kepala muncul dari atas. Seol Hee berteriak ketakutan.
***
Bersambung ke bagian 2 ~
Preview: Akan diungkap versi lain tentang alasan kematian unnie itu.
***
Cuap-cuap:
Sumpah. Aku gak berani natap langsung adegan yang ada hantunya. Ha… serem banget.. Asli. Udah tiga kali nonton masih aja merinding. Ha…
Sama seperti Jung Woo, aku pun penasaran kenapa hanya Jung Woo yang tidak berubah, dan kenapa Lee Joo Won mengenali Jung Woo. Apakah benar sel atau apapun di tubuh Jung Woo yang bisa menangkal formula tua itu (sepertinya yang pernah disebutkan seorang reader). Berarti harusnya Jung Woo bisa diteliti untuk membuat obat penawar ya.. hehe..
###
asli mb ...saya juga takut liatnya....ampe tutup mata...buru2 gbrnya dimajuin...seremmmmm
ReplyDeletesan
Mba mumu tp knp mba upload foto yg kaki hantuna terlihat benar2 menginjak lantai ????? Apa itu beneran hantu ????????
ReplyDeleteMba foto hntu mnyeramkannya jgn d upload dong bisa d apus aja gk mba aku mau baca part selanjutnya, tapi takut.
ReplyDeleteHehehehe.
cuma di episode ini aja koq hantunya... tutup mata aja bacanya.. ;p
Delete