Pinocchio Episode 2 – 2

Pinocchio.E02.mkv_001746026_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_001753809_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_001754962_thumb1

Chan Soo yang merasa kecewa, menendang sepeda milik In Ha. Dal Po melihatnya, dia kesal kenapa Chan Soo melepaskan amarahnya pada sepeda In Ha. Dal Po lalu melihat baut rem sepeda In Ha terlepas.

Pinocchio.E02.mkv_001769455_thumb1  Pinocchio.E02.mkv_001771387_thumb1

In Ha lewat di depan Dal Po. Dal Po memanggilnya. Sepertinya untuk memberitahu masalah baut rem. Tapi In Ha lebih dulu bicara meminta Dal Po agar tidak salah paham padanya dengan berpikir bahwa dia memihak Dal Po karena menyukai Dal Po. In Ha bilang dia punya pilihan selain memihak Dal Po karena dia tidak bisa menahan cegukannya lagi.

Pinocchio.E02.mkv_001782463_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_001789890_thumb1

Dal Po berusaha menjelaskan bahwa bukan untuk hal itu dia memanggil In Ha. Dal Po bahkan menunjuk ke arah sepeda In Ha. Tapi In Ha tetap bilang bahwa cegukan adalah alasan sebenarnya dia memihak Dal Po. In Ha meminta Dal Po agar jangan salah tangkap. Dal Po tak mengerti. In Ha bilang apa harus dia katakan sendiri. Dal Po menghentikannya, dia tak ingin mendengarnya dan menyuruh In Ha pergi.

Pinocchio.E02.mkv_001798400_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_001807559_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_001808894_thumb1

Dal Po duduk lagi dan memejamkan mata, “Jika matanya bekerja, maka dia harusnya melihat bahwa remnya rusak.”

Tapi ternyata In Ha tak melihatnya dan naik ke sepeda itu. Dal Po kesal, apa mata In Ha ada di kaki. Dal Po segera berlari menyusul In Ha.

Pinocchio.E02.mkv_001835653_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_001848754_thumb1

Di tengah jalan, jalan turunan, In Ha baru sadar bahwa remnya rusak. In Ha berteriak ketakutan. Dal Po menyusul dengan sepedanya di jalanan satu lagi. Dal Po memanggil In Ha, tapi In Ha tak mendengar karena terlalu takut.

Pinocchio.E02.mkv_001872758_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_001876666_thumb1

Dal Po menghentikan sepedanya di jembatan. Dia berlari menyusul In Ha dan menariknya dari sepeda. Mereka bergulingan ke rerumputan di samping jalan. Sepeda In Ha masuk ke sungai.

Pinocchio.E02.mkv_001898987_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_001906048_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_001907347_thumb1

In Ha berusaha bangun. Dia kesakitan karena pergelangan kakinya berdarah. In Ha merengek memberitahu Dal Po. Tapi tak ada reaksi. In Ha menoleh. Dia terkejut mendapati Dal Po yang tak sadarkan diri dengan kepala yang berdarah. In Ha berusaha membangunkan Dal Po.

Pinocchio.E02.mkv_001925922_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_001927107_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_001928080_thumb1

Kini mereka di dalam ambulance. Dal Po tersadar. Dia melihat In Ha yang menangis karena takut Dal Po meninggal. Petugas medis bilang Dal Po tidak akan meninggal, dia hanya mengalami luka kecil. Luka yang sangat kecil di kepalanya.

“Jika itu kecil, maka mengapa dia tidak bangun? Bagaimana jika otaknya mengalami perdarahan dalam? Cedera kepala adalah yang terburuk. Dia tidak boleh menjadi orang bodoh. Dia akan ditindas!”

Pinocchio.E02.mkv_001951492_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_001952626_thumb1

In Ha menangis semakin menjadi. Dia takut Dal Po akan semakin ditindas karena menjadi orang bodoh, dan itu akan sangat menyedihkan. In Ha bingung apa yang harus dia lakukan jika pamannya menjadi orang bodoh (idiot).

Dal Po yang melihatnya merasa malu melihat In Ha menangis seperti itu. Dal Po bergumam agar In Ha diam.

Pinocchio.E02.mkv_001966449_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_001973240_thumb1

In Ha terkejut menyadari Dal Po sudah sadar. Dal Po pun bangkit dari tidurnya dan duduk.

Petugas medis menanyakan apa yang dirasa Dal Po, apakah pusing atau mual? Dal Po bilang kalau dia baik-baik saja. In Ha menyentuh pundak Dal Po membuat Dal Po menghadap padanya.

“Siapa namaku?” In Ha menunjukkan dua jari tangannya. “Berapa banyak jari aku angkat? Katakan padaku.”

Pinocchio.E02.mkv_001980862_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_001983146_thumb1

Dal Po yang merasa malu dengan sikap berlebihan In Ha, mendorong kepala In Ha dan bilang kalau dia tidak tahu. Tapi In Ha salah paham. Dia menangis lagi mengira Dal Po benar-benar menjadi bodoh karena tidak tau nama dan juga jari yang dia angkat.

Pinocchio.E02.mkv_001987199_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_001988788_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_001989612_thumb1

Dal Po mengatup bibir In Ha dengan tangannya, agar In Ha tak lagi bicara. Dal Po meminta maaf pada petugas medis atas semua masalah yang mereka sebabkan, dan meminta petugas untuk menurunkan mereka. Petugas medis tersenyum canggung.

Pinocchio.E02.mkv_001991990_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_001995403_thumb1

Mereka pun turun. Mereka membungkukkan badan berterima kasih pada petugas medis. Lalu mereka berjalan menuju dermaga. Dal Po berjalan di depan In Ha. Karena luka di pergelangan kakinya, In Ha berjalan dengan tertatih. Terus begitu hingga beberapa lama.

Pinocchio.E02.mkv_002013001_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002019040_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002021539_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002040215_thumb1

Dal Po mendekati In Ha. Berdiri di hadapannya. Lalu berbalik sambil menaruh tas di depan. Dal Po kemudian berjongkok dan meminta In Ha naik ke punggungnya. In Ha awalnya tampak malu melakukannya, tapi kemudian dia naik ke punggung Dal Po. Dal Po menggendong In Ha hingga ke dermaga.

Pinocchio.E02.mkv_002064198_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002068091_thumb2

Di dalam perahu, Dal Po membuka balutan di kepalanya. Lukanya bukan masalah besar dan jika dia menggunakan perban itu hanya akan membuat kakek ketakutan. Dal Po meminta plester pada In Ha. Dal Po juga meminta In Ha untuk tidak menceritakan kejadian tadi pada kakek. Bilang saja kalau In Ha terluka saat akan turun dari sepeda. In Ha mengerti.

Pinocchio.E02.mkv_002074375_thumb2 Pinocchio.E02.mkv_002083291_thumb1

Dal Po kesulitan mengenakan plester. In Ha lalu membantunya.

Pinocchio.E02.mkv_002105870_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002114001_thumb1

In Ha lalu bertanya tentang nilai penuh milik Dal Po. Itu diperoleh dengan kemampuan Dal Po sendiri kan? Dal Po mengiyakan.

“Kalau begitu kau menyembunyikan kepandaianmu dan berpura-pura menjadi bodoh? Mengapa kau melakukan itu?”

“Aku dengar pamanmu yang sebenarnya cukup bodoh.”

Pinocchio.E02.mkv_002117800_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002124688_thumb1

“Kalau begitu kau berpura-pura bodoh bertahun-tahun demi kakek? Karena kau tidak ingin dia kembali pingsan karena terkejut?”

“Ya.”

“Lalu kenapa kau menunjukkan kepandaianmu sekarang? Apa kau sangat ingin mengikuti quiz itu?”

Pinocchio.E02.mkv_002142123_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002150189_thumb1

“Berhenti bertanya begitu banyak pertanyaan. Kau membuatku sakit kepala. Kau tidak akan mendapat pukulan di wajah oleh Chan Soo. Jadi..kau tidak perlu khawatir.”

In Ha tersenyum.

***

Pinocchio.E02.mkv_002169493_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002170554_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002176573_thumb1

Dal Po mengambil celengan babinya yang paling kecil. Lalu meletakkannya di meja dan membelainya.

“Musnah demi tangan yang memberimu makan sepanjang hidupmu…itulah nasib burukmu,Oh Soon.”

Dengan sedih, Dal Po memotong celengan itu lalu mengeluarkan isinya dan memindahkannya ke dalam dompet. Dal Po keluar dan mengenakan sepatu. Kali ini sepatu biasa, bukan sepatu karet.

Pinocchio.E02.mkv_002196421_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002198909_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002201757_thumb1

Dal Pyung bertanya hendak kemana Dal Po pergi. Dal Po bilang dia akan pergi ke rumah temannya. Dal Po juga meminta Dal Pyung untuk memastikan kakek tidak menonton TV besok. Dal Pyung bilang bahkan mereka tidak punya TV di rumah.

Dal Po kemudian pamit. Dal Pyung bertanya apa Dal Po tidak akan menggunakan sepedanya. Tidak, Dal Po bilang dia juga akan menginap di rumah temannya malam ini. Dal Po segera berlari.

Pinocchio.E02.mkv_002211116_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002214105_thumb1

In Ha yang mengintip Dal Po dari dapur segera keluar dan bertanya pada ayahnya hendak kemana Dal Po. Ayahnya tidak tahu, Dal Po hanya bilang akan menginap di rumah temannya. In Ha merasa aneh karena Dal Po tidak punya teman.

Pinocchio.E02.mkv_002231355_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002246892_thumb2

In Ha lalu menggunakan kesempatan itu untuk masuk ke kamar Dal Po, mencari bukti. In Ha mencari-cari dan menemukan kertas nilai Dal Po, yang semuanya nol. Lalu In Ha menemukan sebuah buku ‘berbobot’ di deretan komik-komik milik Dal Po.

In Ha mengambil buku itu, buku yang berjudul ‘Sejarah Inggris’. Dia merasa itu bukanlah buku yang akan dibaca Dal Po. Buku itu milik perpustakaan.

Pinocchio.E02.mkv_002258213_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002265456_thumb1

Sementara Dal Po pergi ke terminal bus untuk membeli tiket ke Seoul, In Ha mendatangi perpustakaan yang namanya tertera di buku yang dia temukan di kamar Dal Po.

Pinocchio.E02.mkv_002271133_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002285314_thumb1

In Ha masuk ke perpusatan. Banyak buku disana. In Ha mengambil salah satu buku. Dan ajaib, nama Dal Po tertera sebagai salah satu peminjam dan itu tahun lalu. In Ha melihat ke sekitar dan menyadari sesuatu. Mungkinkah Dal Po sudah membaca banyak buku disana.

Pinocchio.E02.mkv_002300495_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002303855_thumb1

Dal Po datang ke stasiun YGN yang menayangkan acara Quiz itu. Dal Po mengikuti tes untuk ikut dalam acara itu.

Pinocchio.E02.mkv_002317831_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002321800_thumb1

In Ha mengumpulkan kartu peminjam yang terdapat nama Dal Po di dalamnya. In Ha baru sadar sudah begitu banyak buku yang dia kumpulkan. In Ha pun bertanya-tanya apakah Dal Po sudah membaca semua buku yang ada disana.

”Choi Dal Po...dia itu apa?”

Pinocchio.E02.mkv_002328783_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002338740_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002343498_thumb1

In Ha menyalin kartu peminjam untuk dia jadikan bukti. Di rumah In Ha menyusunnya di sebuah kertas besar.

Pinocchio.E02.mkv_002355223_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002364040_thumb1

Di stasiun YGN, Asisten PD mengumumkan nama orang yang lulus tes awal. Orang itu akan menjadi kontestan di acara tanggal 8 Oktober dan akan berkompetisi melawan pemenang minggu lalu, Ahn Chan Soo. Dan orang itu adalah….tentu saja Dal Po.

***

Kembali ke acara Quiz yang sedang berlangsung, tanggal 8 Oktober 2005.

Pinocchio.E02.mkv_002383142_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002401416_thumb1

Quiz memasuki babak kedua, dimana Dal Po berhadapan langsung dengan Chan Soo setelah sebelumnya lolos di babak pertama. MC menjelaskan setiap jawaban bernilai 30 sampai 50 poin dengan total 20 pertanyaan. Pemenang babak ini akan menjadi pemenang.

MC bilang ada sebuah idiom lokal yang berbicara tentangrasa kepedihan yang menyakitkan di dalam perut. Ini mengacu pada perasaan sukacita ketika orang lain terlihat dalam kesengsaraan dan penderitaan. Pertanyaan pertama adalah apa istilah yang menggabungkan sukacita dan penderitaan dalam bahasa Jerman?

Pinocchio.E02.mkv_002408117_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002414898_thumb1

Saat Chan Soo masih memikirkan jawaban. Dal Po sudah memencet bel dan menjawab, Schadenfreude. Dan jawaban Dal Po benar. Chan Soo melongo, tak percaya Dal Po bisa menjawab pertanyaan sulit itu.

Pinocchio.E02.mkv_002419029_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002420697_thumb1

Pak Guru bilang bahwa dia saja tidak tahu jawaban pertanyaan itu. Ji Hae pun takjub, mungkin si Nol Besar benar-benar jenius dan tidak bodoh sama sekali. In Ha tersenyum.

Pinocchio.E02.mkv_002425799_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002432352_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002433816_thumb1

Dal Pyung menjatuhkan buah jeruk yang dia beli di dalam plastik. Dal Pyung terkejut melihat penampilan Dal Po dalam quiz yang dia lihat di TV.

Pinocchio.E02.mkv_002447645_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002458741_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002467407_thumb1

Dal Po dan Chan Soo saling berebut menjawab soal yang dilontarkan MC. Teman-teman di kelas merasa takjub melihatnya. Sehingga mereka pun berpikir bahwa Dal Po pasti tidak mencuri soal dan dia benar-benar tahu jawaban yang benar. Pak Guru juga bilang Dal Po menyediakan bukti yang kuat.

Pinocchio.E02.mkv_002472235_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002485764_thumb1

In Ha baru menyadari maksud Dal Po yang memintanya untuk tidak khawatir karena In Ha tidak akan mendapat pukulan dari Chan Soo. In Ha tersenyum, sepertinya dia memang tidak akan mendapat pukulan itu.

Pinocchio.E02.mkv_002498488_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002502939_thumb1

Kembali ke acara Quiz, tinggal tersisa pertanyaan terakhir. Skor sementara Dal Po mempunyai 440 poin dan Chan Soo 410 poin, Chan Soo kalah 30 poin dari Dal Po. Tapi pertanyaan terakhir bernilai 50 poin, jadi siapapun yang menjawab dengan benar pertanyaan itu akan menjadi pemenang.

Pinocchio.E02.mkv_002524223_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002541887_thumb1

Pertanyaan terakhir adalah tentang empat kebebasan yang disebutkan Franklin D Roosevelt dalam pidato kenegaraan. Empat kebebasan dasar yang semua orang di dunia harus menikmatinya. Tak ingin ketinggalan, Chan Soo menekan belnya duluan. Sedangkan Dal Po terlihat santai saja.

MC bilang jika Chan Soo memberikan jawaban yang benar, maka dia akan menang lagi. Tapi, apakah Chan Soo bisa memberikan jawaban yang benar?

“Kebebasan berbicara... dan…”

Pinocchio.E02.mkv_002584725_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002605681_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002611420_thumb1

Chan Soo tidak bisa memberikan tiga jawaban selanjutnya. Maka kesempatan di berikan pada Dal Po. Jika Dal Po menjawab dengan benar, Dal Po akan menang. In Ha yang melihatnya yakin Dal Po akan menang.

“Kebebasan beribadah, kebebasan dari keinginan... dan kebebasan dari rasa takut.”

Tapi Dal Po bilang dia tidak tahu jawaban yang keempat. Padahal yang keempat sudah disebutkan oleh Chan Soo sebelumnya. Dal Po tampaknya tidak benar-benar tidak tahu. Seperti kata In Ha Dal Po melakukannya dengan sengaja.

Pinocchio.E02.mkv_002615147_thumb1

PD Hwang Gyo Dong juga bisa menebak kalau Dal Po sengaja melakukannya hanya untuk menyolok Chan Soo. Dal Po sengaja menyerahkannya pada Ahn Chan Soo meskipun dia tahu jawabannya. Seperti melempar sebuah tulang pada anjing.

Pinocchio.E02.mkv_002637416_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002652292_thumb1

Setelah Dal Po tidak memberikan jawaban terakhir, kesempatan di berikan pada Chan Soo. Chan Soo sedikit ragu menekan bel. Tapi kemudian dia menjawab dengan jawaban yang lengkap. Gabungan jawaban yang disebutkan Dal Po ditambah dengan jawaban yang dia sebutkan sebelumnya. Tapi Chan Soo tampak tak puas memberikan jawaban itu.

Pinocchio.E02.mkv_002661588_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002663765_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002668904_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002671031_thumb1

Chan Soo dinyatakan sebagai pemenang. Penonton di studio bersorak. Teman-teman di kelas tak banyak yang bereaksi, hanya Ji Hee yang bersorak senang. Di studio Chan Soo juga tak tersenyum merayakan kemenangannya seperti sebelumnya. Sementara Dal Po tersenyum tipis pada Chan Soo.

Pinocchio.E02.mkv_002675597_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002677630_thumb1

Di kelas, seorang siswi bilang Dal Po si Nol Besar sangat mengesankan. Seorang siswa menegur siswi itu agar tak menyebutnya Nol Besar lagi, dia seharusnya di panggil Sangat Sempurna mulai sekarang. In Ha juga berkata bahwa itu menakjubkan. Tapi bukan Dal Po yang dia maksud, melainkan TV.

Pinocchio.E02.mkv_002695927_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002697929_thumb1

“Aku memberitahu semua orang sampai wajahku membiru bahwa itu hanya rumor palsu, namun tidak satupun dari kalian percaya padaku. Tapi satu penampilan di TV, dan rumor langsung dibersihkan dalam satu tembakan. Tidak hanya dibersihkan, tapi dibersihkan sepenuhnya.”

“Apa?” Ji Hee masih tak mengerti.

“Para penonton acara ini... Tak satu pun dari mereka akan mengatakan bahwa Dal Po mencuri salinan tes lagi. Bukankah itu sangat menakjubkan?”

Pinocchio.E02.mkv_002720590_thumb1 Pinocchio.E02.mkv_002723204_thumb1

In Ha bertanya dengan sumringah pada Ji Hee. Tapi Ji Hee malah bilang In Ha terdengar seperti orang gila. In Ha akhirnya mengetahui karir yang dia inginkan. In Ha menuliskannya di dokumen karir miliknya dengan pulpen. Ji Hee mengingatkan bahwa In Ha tidak akan bisa menggantinya, In Ha harusnya menggunakan pensil. Tapi In Ha berkata dengan yakin bahwa dia tidak akan mengubahnya.

***

Pinocchio.E02.mkv_002732349_thumb Pinocchio.E02.mkv_002736189_thumb

Penjual buah ternyata tahu tentang kondisi kakek dan Dal Po. Dia khawatir bagaimana jika kakek pingsan lagi, saat melihat TV dan menyadari bahwa DalPo tidaklah bodoh tapi sebenarnya sangat pintar. Maka kakek akan menyadari bahwa Dal Po bukan putra kandungnya.

Dal Pyung pun menghubungi kakek untuk memastikan kakek tidak menonton TV. Dal Pyung merasa lega setelah mendengar bahwa kakek tidak menonton TV. Dal Pyung bilang dia akan segera pulang dengan membawa makan malam.

Pinocchio.E02.mkv_002775544_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_002791044_thumb[1]

Kakek memang tak menonton TV, tapi kakek ada di kamar In Ha melihat kertas bukti yang dibuat In Ha. Kakek membaca tulisannya.

“Bukti bahwa nilai sempurna Choi Dal Po bukanlah hasil curang.”

Kakek tampak memikirkan sesuatu.

***

Pinocchio.E02.mkv_002803765_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_002816413_thumb[1]

Dal Po dan Chan Soo diminta menuliskan nama dan nomor identitas oleh Gyo Dong. Asisten PD menyerahkan uang hadiah yang sudah dipotong pajak 22% (gede banget!). Asisten PD penasaran tentang taruhan di awal Quiz, apakah Chan Soo akan benar-benar memukul wajah Dal Po sepuluh kali. Asisten PD tertawa.

“Bukankah itu sangat menyenangkan, PDnim?” tanya asisten PD dan mendapat tatapan tajam. “Kurasa aku satu-satunya yang menganggap ini lucu.”

Pinocchio.E02.mkv_002830480_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_002841059_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_002854687_thumb[1]

Chan Soo, Dal Po dan Gyo Dong sama-sama menunggu lift. Gyo Dong lalu bertanya pada Dal Po, kenapa Dal Po menyerahkan jawaban terakhir pada Chan Soo. Dal Po tersenyum, dia tidak menyerahkan pada Chan Soo tapi memang dia tidak tahu.

“Apakah kau berpikir bahwa TV adalah sebuah lelucon? Tampak bagiku bahwa kau ingin memainkan lelucon pada temanmu... tapi itu adalah lelucon yang seharusnya tidak dimainkan.”

Chan Soo membenarkan perkataan Gyo Dong tadi. Dal Po terdiam memikirkan perkataan Gyo Dong, hingga dia tak ikut masuk ke dalam lift.

Pinocchio.E02.mkv_002859996_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_002882313_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_002883565_thumb[1]

Saat pintu akan tertutup, Dal Po menahan dan membukanya kembali. Tapi Dal Po tidak masuk, dia hanya berdiri di pintu dan bicara pada Gyo Dong.

“Tidak, aku tidak berpikir TV adalah sebuah lelucon. TV bisa membunuh orang yang tidak bersalah hanya dengan satu pernyataan. Jadi bagaimana... aku akan berani berpikir bahwa TV adalah sebuah lelucon?” Dal Po menatap tajam Gyo Dong.

Dal Po melanjutkan, “Tapi karena kau bertanya, aku akan memberikan jawaban. Alasan mengapa aku memberikan jawaban terakhirku... adalah karena jika aku menjawab pertanyaan terakhir dengan benar...maka aku harus kembali ke lubang ini lagi minggu depan.”

Pinocchio.E02.mkv_002903317_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_002908802_thumb[1]

Dal Po kemudian berkata dengan emosi bahwa tempat itu penuh manusia yang berkeliling mengoceh tentang sekumpulan kebohongan yang didasarkan bukan pada sesuatu kecuali spekulasi mereka sendiri. Hanya penuh dengan orang-orang yang terus-menerus bersenjata dengan mic dan kamera mereka. Hanya berpikir bernafas di oksigen yang sama dengan orang-orang buruk seperti itu sudah cukup membuat Dal Po merasa jijik dan mencekiknya.

“Jadi berpikir harus kembali ke stasiun TV... terdengar lebih buruk daripada kematian itu sendiri. Apakah aku…sudah menjawab pertanyaanmu?”

Pinocchio.E02.mkv_002923775_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_002935121_thumb[1]

Dal Po melepaskan pegangannya pada pintu lift. Pintu lift pun tertutup tanpa Dal Po. Dal Po menundukkan kepala, mungkin merasa lega setelah mengeluarkan uneg-unegnya tentang TV. Sementara itu Gyo Dong tampak memikirkan perkataan Dal Po.

Pinocchio.E02.mkv_002951079_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_002955876_thumb[1]

Setelah turun dari lift, Gyo Dong teringat dengan peristiwa lima tahun yang lalu, saat dia masih menjadi reporter. Saat itu Jae Myung mengamuk setelah ibu dan adiknya bunuh diri. Jae Myung merusak kamera pada reporter. Jae Myung berteriak marah bahwa mereka semua (para reporter) yang sudah membunuh ibu dan adiknya.

“Mereka mati karena kebohongan yang kalian katakan!”

Pinocchio.E02.mkv_002962609_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_002968643_thumb[1]

Gyo Dong menghela nafas mengingatnya. Chan Soo yang mengira Gyo Dong tak terima dengan perkataan Dal Po, meminta maaf atas nama Dal Po. Chan Soo bilang PD Gyo Dong pasti sudah melihat bahwa Dal Po tidak punya norma sosial. Tapi Gyo Dong bilang semua yang dikatakan Dal Po adalah benar, bahwa TV bisa menjadi sangat mengerikan.

***

Pinocchio.E02.mkv_002993603_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_002997478_thumb[1]

Dal Po dan Chan Soo menaiki bis yang sama. Mereka duduk di jok belakang, di sisi yang berlawanan.

Pinocchio.E02.mkv_003003923_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003005191_thumb[1]

In Ha pulang ke rumah dan mendapati kertas bukti miliknya yang berantakan. In Ha pun terkejut dan takut jika Kakek yang melihatnya. In Ha segera keluar menemui Kakek yang sedang kesusahan menggaruk punggung.

Pinocchio.E02.mkv_003024276_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003040989_thumb[1]

Sambil membantu menggaruk punggung, In Ha bertanya apa kakek tadi masuk ke kamarnya? Kakek bilang tidak, memangnya ada apa. In Ha bilang bukan apa-apa. Kakek gantian bertanya kenapa In Ha pulang sendiri, bagaimana dengan pamannya.

“Paman pulang terlambat dari rumah temannya. Sekitar pukul 8?” In Ha berbohong. “Hik.” In Ha menutup mulutnya.

Kakek kemudian bilang bahwa sendi-sendinya kaku. Kakek melihat langit dan berkata sepertinya akan turun hujan, apa Dal Po membawa payung.

***

Pinocchio.E02.mkv_003057422_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003065299_thumb[1]

Chan Soo terus memandangi Dal Po, dan Dal Po melihatnya dari pantulan cermin. Tapi saat Dal Po menoleh, Chan Soo pura-pura tak melihat Dal Po. Dal Po bertanya apa Chan Soo menyukainya. Chan Soo mengelak, apa Dal Po sudah gila.

Dal Po pun menjelaskan bahwa dia bisa melihat bayangan Chan Soo. Dal Po pun meminta Chan Soo mengatakan apa yang ingin dia katakan. Chan Soo meminta Dal Po membiarkannya mengajukan 3 pertanyaan.

Pinocchio.E02.mkv_003090206_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003098987_thumb[2]

“Apakah kau hanya berpura-pura bertindak bodoh sepanjang waktu ini?”

“Ya.”

“Kau harus terus bertindak seperti orang bodoh. Kenapa tiba-tiba membuka rahasia tentang kecerdasan mu?”

“Untuk ikut acara quiz.”

Chan Soo tak percaya mendengarnya. “Kau tahu bahwa kau tidak punya karakter manusia, kan? Aku pikir kau benci berada dalam sebuah acara.”

“Itu benar, aku benci.”

Pinocchio.E02.mkv_003110679_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003114761_thumb[1]

“Lalu mengapa kau muncul di acara quiz?”

Dal Po tidak mau menjawab karena 3 pertanyaan Chan Soo sudah habis. Chan Soo pun mengumpat Dal Po karena kesal.

***

Pinocchio.E02.mkv_003127515_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003134723_thumb[1]

In Ha memberi makan ayam. In Ha lalu melihat langit yang mendung. In Ha bergumam prediksi kakek selalu benar. In Ha lalu melihat payung tergantung di dinding. In Ha sepertinya berpikir untuk menjemput Dal Po.

Pinocchio.E02.mkv_003141771_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003144632_thumb[1]

“Lupakan saja. Jangan buang waktumu dengan mengkhawatirkannya. Basah kuyup dalam hujan masih jauh dari cukup untuk anak nakal itu! Hik.”

In Ha cegukan, dan dia pun merasa kesal.

***

Pinocchio.E02.mkv_003165256_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003167694_thumb[1]

Hari sudah malam dan hujan ketika bis sampai ke terminal. Chan Soo sudah dijemput ibunya dengan payung dan mobil. Chan Soo menoleh pada Dal Po yang berteduh di pinggir gedung. Chan Soo menatap Dal Po, dan Dal Po balas menatap dengan biasa. Chan Soo lalu masuk ke dalam mobil dan dia serta ibunya pun pergi tanpa memberikan tumpangan pada Dal Po.

Pinocchio.E02.mkv_003187552_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003192066_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003199295_thumb[1]

Dal Po bergumam kalau dia akan mati kedinginan. Dal Po lalu melihat In Ha yang tertidur sambil duduk dari kejauhan. Dal Po pun teringat kejadian sebelumnya.

Pinocchio.E02.mkv_003204123_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003205193_thumb[1]

Bahwa dia tidak tidur saat In Ha menggenggam tangan Chan Soo berterima kasih karena akan diberikan sepeda. Saat itu Dal Po tampak tak senang dan pura-pura tidur saat In Ha menoleh ke arahnya.

Pinocchio.E02.mkv_003213249_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003214746_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003219543_thumb[1]

Dal Po juga tanpa sengaja mendengar pengakuan Chan Soo yang akan menyatakan cinta pada In Ha di televisi.

Pinocchio.E02.mkv_003228299_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003229240_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003240918_thumb[1]

Dal Po memandang In Ha saat mengerjakan tes pengetahuan umum. Karena In Ha Dal Po pun mulai mengerjakan tes, dengan jawaban yang sempurna itu. Hingga membuat In Ha bertanya kenapa Dal Po tiba-tiba mengungkapkan kemampuannya sekarang.

Pinocchio.E02.mkv_003245356_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003248418_thumb[1]

Dal Po masih memandang In Ha yang tertidur. Dal Po pun menjawab pertanyaan In Ha saat itu yang tidak dia jawab.

“Karena aku menyukaimu. Karena…aku menyukaimu.”

Pinocchio.E02.mkv_003268082_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003274788_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003275891_thumb[1]

In Ha terbangun dan melihat Dal Po. In Ha melambaikan tangan, “Hei, Nol Besar! Maksudku, Dal Po-ya!”

In Ha segera membuka payung menuju Dal Po. Tapi sayang payungnya rusak, tak bisa dibuka. Dal Po tersenyum. In Ha pun kembali berteduh dan ngomel kenapa dia tak memeriksa payungnya lebih dulu. In Ha kemudian tak melihat Dal Po lagi. In Ha memaksakan diri memakai payung rusak itu dan memanggil Dal Po.

Pinocchio.E02.mkv_003294571_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003298101_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003306257_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003308352_thumb[1]

Dal Po muncul di belakang In Ha. Memakaikan pembatas jalan ke kepala In Ha dan membuang payung yang dipegang In Ha. Dal Po juga mengambil satu pembatas jalan dan memakainya di kepala. Dal Po tersenyum pada In Ha, dan berkata bahwa In Ha harus menggunakan itu pulang ke rumah.

Pinocchio.E02.mkv_003319888_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003326000_thumb[1]

“Oke. Jangan salah paham, Dal Po-ya. Aku datang ke sini atas perintah Kakek. Aku tidak punya pilihan selain untuk datang karena dia khawatir kau akan mendapatkan kuyup. Hik. Aku tidak punya pilihan.”

Dal Po tersenyum tipis, “Kau baru saja mulai cegukan.” (yang artinya In Ha bohong..)

Pinocchio.E02.mkv_003335712_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003343057_thumb[1]

In Ha mengalihkan pandangan dari Dal Po dan menjelaskan bahwa cegukannya itu bukan karena dia bohong tapi karena dia kedinginan, jadi jangan ada kesalahpahaman apapun. Lalu In Ha bertanya apa yang sebelumnya ingin dikatakan Dal Po saat siaran. “Choi In Ha, jika aku menang..”, Dal Po baru berkata sampai situ.

Pinocchio.E02.mkv_003359880_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003375695_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003379664_thumb[1]

“Jika aku menang…” Dal Po berhenti sejenak memikirkan lanjutannya. “Aku akan mengatakan untuk tidak turun dari sepedaku mulai sekarang.”

“Mengapa? Apa artinya? Apa kau, mungkinkah..” In Ha menatap Dal Po. “Mungkinkah..”

“Jika aku memutar waktu kembali. Aku harus pergi saat itu. Mereka adalah perasaan yang seharusnya tidak aku rasakan. Dan seseorang yang seharusnya aku tidak pernah punya perasaan padanya.”

Pinocchio.E02.mkv_003387001_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003392188_thumb[1]

Kita diperlihatkan pada apa yang ditulis In Da di dokumen karirnya. Sepertinya In Ha menulis ‘reporter’.

Pinocchio.E02.mkv_003403817_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003411535_thumb[2]

Jae Myung mengawasi rumah si penderita Pinocchio yang menjadi saksi bahwa ayahnya masih hidup dan melarikan diri (padahal salah orang). Jae Myung berkata dalam hati pada ayahnya.

Pinocchio.E02.mkv_003431850_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003435443_thumb[1]

“Ayah.. Hari ini adalah hari penuntutanmu berakhir, ayah. Aku cukup membenci orang-orang yang membuatmu dalam pelarian untuk membunuh mereka. Tapi aku berharap bahwa apa yang orang-orang katakan itu benar. Bahkan jika kau dalam pelarian. Tidak apa-apa jika orang-orang menumpahkan kesalahan padamu. Hanya…aku berharap bahwa kau masih hidup. Aku merindukanmu…ayah.”

Jae Myung menangis dan mendekap selebaran yang memasang foto ayahnya.

Pinocchio.E02.mkv_003440906_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003444508_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003451550_thumb[1]

Hujan membuat gundukan tanah dekat gedung yang terbakar lima tahun lalu, terkikis. Dan tampaklah tengkorak serta baju seragam pemadam kebakaran milik Ketua Tim Pemadam, yaitu ayah Ha Myung (Dal Po) dan Jae Myung.

Pinocchio.E02.mkv_003467598_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003476625_thumb[1]

“Sebelum perasaan itu tumbuh… sementara aku masih bisa kembali..aku harus pergi.”

In Ha masih penasaran dengan Dal Po, tapi dia tak bisa melanjutkan kata-katanya.

“Mungkin apa?” Dal Po tersenyum. “Kau tidak memikirkan sesuatu yang aneh kan?”

“Apa?”

“Aku tidak menang..dan seperti sekarang, kau tidak perlu naik sepedaku. Jadi, jangan ada kesalahan apapun.” Dal Po menirukan gaya bicara In Ha sebelumnya.”

Pinocchio.E02.mkv_003485020_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003488565_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003489636_thumb[1]

In Ha dengan panik bilang dia tahu itu dan dia tidak membuat asumsi. Tapi In Ha cegukan, membuat Dal Po tersenyum. In Ha kembali bilang bahwa yang dia katakan itu benar, dia tetap cegukan karena dingin. Hik. In Ha yang malu menutupi wajahnya. Sementara itu senyum Dal Po semakin lebar.

“Aku pikir bahwa perasaanku saat itu akhirnya akan mereda seiring dengan berjalannya waktu. Dan kemudian, aku berpikir aku bisa pergi dengan mudah.

Pinocchio.E02.mkv_003501339_thumb[1] Pinocchio.E02.mkv_003507519_thumb[1]

Karena malu, In Ha berjalan duluan meninggalkan Dal Po yang masih memandangnya.

“Tapi itu asumsi bodoh… sebuah alasan.. untuk tetap berada disisinya.”

Dal Po menghela nafas menatap In Ha.

***

Bersambung ke episode 3~

Komentar:

Melihat Kakek yang pura-pura tak melihat kertas bukti milik In Ha tentang Dal Po yang mendapat nilai sempurna, membuatku berpikir kakek tahu siapa Dal Po sesungguhnya. Tapi sejak kapan kakek tahu? Apakah sejak dia menemukan Dal Po di laut? Ataukah beberapa lama setelahnya? Atau malah setelah melihat kertas bukti In Ha? Sepertinya kita masih harus menunggu untuk mendaoat jawabannya, mengingat drama ini baru 2 episode. XD

Dalam percakapan terakhir, In Ha tidak mengira Dal Po menyukainya kan? Tapi sepertinya begitu, makanya In Ha juga engga menyebutkannya. Andai In Ha tahu bahwa Dal Po memang menyukainya.

Meski Dal Po tahu In Ha adalah putri dari orang yang dia benci, Dal Po tetap tak bisa melawan perasaannya untuk In Ha. Dan sepertinya perasaan Dal Po ini sudah mendalam. Buktinya dia dengan sengaja menunjukkan kepandaiannya sekarang untuk mencegah Chan Soo menyatakan cinta di TV. Tapi sayang dia malah dituduh mencuri salinan soal.

Dal Po sepertinya akan menjadi pelindung rahasianya In Ha. Sama seperti Park Soo Ha melindungi Jang Hye Sung di IHYV. ;p

Comments

  1. Waaahh first coment
    Daebak daebak dadbak unnie
    In ha imut banget :)

    ReplyDelete
  2. Daebak..
    Semakin keren mbak,
    Bener sprt park soo ha melindungi jang hye sung..
    Sepertinya lee jong suk ini kuat dgn karakter pintar dari 3 drama yg dia bintangi selalu pinter deh karakternya. Di ichyv jd murid yg pinter di Doctor stranger jd doctor yg jenius, nah di sini pintar jg.. Nah satu lagi di secret garden jg, jadi penulis lagu yg pinter..

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada satu chingu yang di school 2013 dy jadi murid ga terlalu pinter n agak bermasalah... tapi karakternya kuat bgt, aktingnya juga tetep daebaaak... :)

      Delete
  3. Berarti ayahnya dal po dah mati y.?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kasiaan kan ya..ayahny mninggal bneran..walau emng susaah seh klo idup...ledakanny kn d dpan muka tu...


      btw knpa acting jong suk slalu kreen ya...nyentuh jiwa bgd...bkin nangiis...tp satu hal tu rmbuut kpn gntii..aaah

      Delete
  4. Paling bagus pas adegan d lift...akting lee jong suk bener2 daebakkkk

    ReplyDelete
  5. Jadi kepingin nonton langsung deh. Kalo ada park shin hye bikin gemes!

    ReplyDelete
  6. lucu dech nonton drama pinocchio ini .. selain banyaknya yg saling reunian..... dan juga plot2 yang rada2 sama dengan drama jong suk sebelumnya...

    pertama .... jong suk selalu dikisahkan bersama seorang ayah .. meski dlam drama ini jong suk memiliki ibu, tetapi kisahnya lebih condong ke ayahnya ... dlm IHYV dan DS juga seperti itu, bahkan yang jadi ayahnya ha myung juga main bareng jong suk di DS

    ekspresi jong suk seperti kesal mengepalkan tangan juga sama persis saat soo ha kesal pada pengacara cha ....
    dan masih banyak lagi

    dan lucunya lagi aktor jung in ki memerankan seorang pemadam kebakaran yang meninggal dalam suatu insiden (sama seperti di secret garden yang juga tayang di SBS) hehehehe

    dan barusan aku googling ... ternyata pemeran ahn chan soo seumuran sama jong suk.. sama2 kelahiran '89, aku kira dia lebih muda... mungkin karena postur dan juga mukanya (menurutku)
    eh ternyata.... lucu ....

    dan sebelumnya aku rasa sudah pernah menonton drama yang pemainnya lee joo seung (ahn chan soo)... eh ternyata didramanya in guk--high school king of savvy

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wih..hebat deh sampe ngadain 'penelitian',hehe..

      Ada satu lagi yg plotnya sama, lompatan waktu ke satu tahun sebelum tahun skrg. Pas ihyv kan loncat ke 2012 dulu,br pas sooha ilang ke 2013. Pinocchio di prev loncatnya ke 2013,,ntah nanti ada kejadian apa utk loncat ke 2014 nya.

      Mgkn krna org yg sama jd ekspresinya jg sama,sooha dan dalpo..

      Aq liat ayahnya hamyung sbnrnya ingetnya ke drama Gapdong,muka licik gt.. Heu..

      Yg main jd ahn chansoo emg imut2.. He..

      Delete
    2. bukan penelitian mbak, karena saking fans-nya sama aktingnya jong sok aja...hehehhehe

      love storynya juga.... langsung jatuh cinta di awal episode

      Delete
  7. mbak mumu,,, kalo mw download drama ini dmna ya? sama subtille indo nya juga. tolong dijawab ya,,, makasih

    ReplyDelete
  8. Ohya aku baru sadar ayah hamyung itu yg main di doctor stranger!!! Yg jadi pengawal si menteri jahat itu kan? Yg bawa lolipop?

    ReplyDelete
  9. Jiahhh...si in ha kemana" bwa plaster...woo bin mana woo bin..hahahaha....#efektheheirs... pengen liat gmna para reporter" itu tau klo bpknya dal po meninggal >_< #berpikirkeras...makasih mba mumu tuk episode 2 nya...

    ReplyDelete
  10. wah akhirnya tahu klo ayah nya udah ninggal, tapi koq gak bisa ktemu tu tumpukan nya.. wah, semakin menarik nich. semangat mbak buat selanjutnya...

    ReplyDelete
  11. Waaaaahh,, kaka ny dal po ngeliat tengkorak ayahnya yaa..

    ReplyDelete
  12. Jeng jeng jeng
    sudah kuduga kalau ayah mereka tewas. adegan yang tengkorak dibuat tepat setelah doa Jae Myung, ahh jadi sedih U.U

    sang kakek, hmm aku kira beliau sudah pulih lama. tp beliau terlalu sayang sama Ha Myung sehingga terkesan pura2 masih sakit. ckckck, tp kalau dibiarkan terus, kapan In Ha dan Ha Myung jadian? #loh

    btw, aku suka banget sama peran Park Shin Ye di drama ini. dia kelihatan kocak banget, hahaha tapi kecantikannya tak pernah pudar^^

    sekian. gomawo utk sinopsisnya
    semangat menulis!!!

    ReplyDelete
  13. 이종숙 and 박신혜 emang daebakkkkkkk ^_^

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya. Tapi mohon maaf komentar akan dimoderasi ya.. jadi gak akan langsung muncul di halaman post.. Dan pasti akan saya baca semua, walau tidak saya balas. XD

Popular posts from this blog

Sinopsis I HEAR YOUR VOICE Episode 18 - 2

Sinopsis SECRET Episode 16 – 2 (END)