Pinocchio Episode 6 – 1

Pinocchio.E06.mkv_000027849_thumb1 Pinocchio.E06.mkv_000028764_thumb1

Seorang pria masuk ke sebuah kantor polisi dengan membawa koper. Dia adalah Kang Seo Hak dari Stasiun ANT (kayaknya ini peserta 211 di tes kamera YGN). Dia memperkenalkan diri dengan penuh semangat pada beberapa reporter yang ada disana. Dan alangkah terkejutnya dia melihat semua orang tampak sangat lesu dengan kantong mata yang menghitam dan penampilan yang berantakan.

Pinocchio.E06.mkv_000040778_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000049570_thumb[1]

Seseorang berdiri menghampirinya. Dia menggaruk kepala dan mengajak Seo Hak bersalaman. Sebagai tanda selamat datang pada Seo Hak yang bertugas untuk pertama kalinya.

Pinocchio.E06.mkv_000074836_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000077434_thumb[1]

Tiga hari kemudian…

Dal Po masuk ke kantor polisi yang sama dengan membawa ransel di punggungnya. Seperti Seo Hak sebelumnya, dia juga memperkenalkan diri pada para reporter yang ada disana. Dal Po mengenalkan diri sebagai reporter magang dari YGN. Dan seperti Seo Hak, Dal Po juga terkejut dia melihat semua orang tampak sangat lesu dengan kantong mata yang menghitam dan penampilan yang berantakan.

Pinocchio.E06.mkv_000094101_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000097726_thumb[1]

Seo Hak yang sudah tiga hari disana, menghampiri Dal Po. Menggaruk kepala dan mengajak Dal Po bersalaman sebagai tanda selamat datang. Dal Po memandang Seo Hak dan berkata dalam hati.

“Mereka semua tampak seperti zombie. Zombies yang belum tidur sama sekali. Dan tidak lama lagi, aku akan menjadi zombie seperti mereka.”

***

Episode 6 – Gelandangan berumur 15 tahun.

Pinocchio.E06.mkv_000122868_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000126273_thumb[1]

Enam jam sebelumnya.. (Sebelum Dal Po ke kantor polisi)

Karyawan Dal Pyung protes karena Dal Pyung menggunting kuku di tempat kerja. Dal Pyung balik menyindir karyawannya yang hanya menonton TV di tempat kerja. Karyawan itu meminta Dal Pyung menunjukkan hal lain yang membuatnya semakin jelas kalau dia adalah duda.

Pinocchio.E06.mkv_000140803_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000150841_thumb[1]

Saat karyawan itu akan mematikan TV, dia melihat iklan In Ha. Dal Pyung pun menoleh dan langsung berdiri karena terkejut. Karyawan itu sangat takjub karena putri Dal Pyung menjadi seorang reporter, dan memujinya.

“Bagaimana mungkin Anda punya anak perempuan seperti itu dengan penampilan Anda? Ini adalah misteri, misteri.”

Dal Pyung masih menatap TV, saat Cha Ok masuk ke kantornya.

Pinocchio.E06.mkv_000168479_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000172184_thumb[1]

Karyawan itu yang melihat Cha Ok lebih dulu dan tampak sangat senang seorang reporter dari TV datang ke tempat itu. Bahkan dia meminta tanda tangan. Tapi Cha Ok menolak karena ingin bicara lebih dulu dengan Dal Pyung.

Pinocchio.E06.mkv_000192571_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000205018_thumb[1]

Karyawan itu pun bingung, apa mereka berdua saling mengenal? Dengan nada dingin Dal Pyung menjawab bahwa Cha Ok adalah mantan istrinya, dan meminta karyawan itu memberi mereka waktu untuk bicara. Karyawan itu pun keluar sambil memuji Dal Pyung dan berkata bahwa misteri itu sudah terpecahkan.

Dal Pyung menatap tajam Cha Ok yang tiba-tiba datang setelah selama ini tak pernah berhubungan sama sekali. Dal Pyung bertanya ada apa Cha Ok menemuinya. Cha Ok bilang mereka harus bicara. Tentang In Ha.

***

Pinocchio.E06.mkv_000228428_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000249932_thumb[1]

Lee Young Tak membacakan sebuah berita. Bahwa bahan kimia beracun ditemukan dalam mayat yang menjadi korban kebakaran 26 hari yang lalu. Polisi sekarang memperluas penyelidikan. Karena sebelumnya polisi mengira itu hanya kebakaran biasa saat kejadian, tapi ternyata bahan kimia beracun ditemukan setelah otopsi mayat. Polisi memiliki seorang tersangka, yaitu Moon Duk Soo. Dan polisi sedang menyelidiki apakah dia punya hubungan dengan kebakaran itu.

Jae Myung melihat berita itu dari tempatnya bekerja dengan wajah yang menegang.

Pinocchio.E06.mkv_000262862_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000269108_thumb[1]

Dia pun teringat kejadian saat itu. Saat dia dengan sengaja membuat Moon Duk Soo jatuh ke dalam lubang dan menutupnya. Agar Moon Duk Soo bernasib sama seperti ayahnya, dituduh melarikan diri setelah membunuh teman-temannya.

Pinocchio.E06.mkv_000274885_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000288107_thumb[1]

Tangan kiri Jae Myung gemetaran mengingat kejadian itu. Jae Myung memegang tangan kirinya agar tidak gemetaran lagi. Ahjussi teman Jae Myung yang juga ada di tempat itu mematikan TV. Dia menyebut pelakunya sebagai orang jahat. Bagaimana bisa membunuh temannya hanya karena uang. Ahjussi berharap orang itu dihukum mati jika tertangkap. Jae Myung mengiyakan dengan canggung.

Pinocchio.E06.mkv_000298341_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000324927_thumb[1]

Ahjussi itu kemudian memberikan uang ganti rugi bemper yang dia dapatkan dari Dal Po. Karena Ahjussi tahu Jae Myung akan berkata bahwa itu tidak perlu, maka dia meminta ganti rugi atas nama Jae Myung.

“Kau terlalu baik untuk kebaikanmu sendiri. Bagaimana berharap mendapakannya di dunia yang berbahaya ini?”

“Saya tidak sebaik itu, Pak.” Ujar Jae Myung sambil menunduk.

Jae Myung lalu bertanya apa yang dikatakan orang itu? Apakah dia hanya membayar tanpa mengeluh? Ahjussi membenarkan, orang itu memang menunggu telpon Jae Myung. Ahjussi bilang dia sangat sopan dan punya pikiran yang bagus. Ahjussi juga bilang orang itu sangat mirip dengan Jae Myung.

“Saya?”

“Ya. Dia benar-benar tinggi dengan mata yang jernih. Sungguh..kemiripan yang mencolok.”

Pinocchio.E06.mkv_000338416_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000356310_thumb[1]

Yang dibicarakan masih sedang mengerjakan tugas dari Hyun Kyu di dalam ruangan yang sama. Sementara Yoo Rae dan yang lain berbincang di luar. Hari ini ternyata adalah hari dimana mereka akan ditugaskan di kantor polisi tertentu.

Yoo Rae menanyakan kemungkinan Dal Po akan berada di bawah Hyun Kyu. Seorang teman bilang besar kemungkinannya, karena bolos-nya Dal Po malam itu. Yoo Rae kasihan pada Dal Po karena Dal Po sepertinya harus bekerja keras. Cha Ho Chul membenarkan sambil menghela nafas.

Pinocchio.E06.mkv_000375756_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000390564_thumb[1]

Dal Po datang bergabung bersama mereka. Dia baru saja menyelesaikan tugas yang diberikan Hyun Kyu (menyusun potongan kertas) setelah bekerja lembur selama dua hari.

“Apakah kau mempersiapkan diri untuk tugas pertamamu? Apakah kau membeli koyo?” tanya Yoo Rae.

“Kenapa aku perlu membeli koyo?” Dal Po balik bertanya dengan polos.

Semuanya menghela nafas karena Dal Po tidak sadar kalau dia akan berada di bawah Hyun Kyu, yang pastinya akan ‘menyiksanya’. Karena kasihan Dal Po yang mungkin akan lebih menderita, Yoo Rae memberikan beberapa koyo miliknya juga baterai cadangan. Ho Chul juga membagi satu bungkus coklat pada Dal Po.

Pinocchio.E06.mkv_000414651_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000420792_thumb[1]

Mereka memberikan semangat pada Dal Po, dan berpesan agar Dal Po tidak menangis. Dal Po berterima kasih, meski merasa heran karena sikap rekan-rekannya yang sedikit berlebihan padahal mereka juga akan bertugas di kantor polisi. Rekan-rekan Dal Po kembali menghela nafas karena Dal Po masih tidak mengerti.

Pinocchio.E06.mkv_000434359_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000438993_thumb[1]

Gyo Dong datang menyapa dan menghampiri mereka. Serentak semuanya berdiri menghadap Gyo Dong. Setelah bertatap muka penuh arti dengan Dal Po, Gyo Dong mengumumkan bahwa satu jam lagi tepat jam 7, mereka masing-masing akan ditugaskan ke distrik yang berbeda dan berpatroli di kantor polisi, stasiun pemadam kebakaran, pengadilan, dan rumah sakit.

“Kalian akan melaporkan insiden apapun yang terjadi. Mengerti?”

“Ya, Kapten!” ujar semuanya bersamaan.

“Kalian tidak akan bisa pulang ke rumah setelah tugas kalian dimulai. Jadi stukar pakaian dengan pakaian yang nyaman, dan pastikan semua kebutuhan dikemas. Itu termasuk pakaian luar, pakaian, dan perlengkapan mandi.”

“Ya, Kapten!”

Pinocchio.E06.mkv_000462570_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000474895_thumb[1]

Gyo Dong lalu membacakan pembagian tugasnya. Cha Ho Chul ke distrik Mapo. Min Hae Young ke distrik Gwanhang. Choi Dal Po ke distrik Sungai Han. Dan juga Yoo Rae, sama-sama ke distrik Sungai Han.

“Kenapa?” tanya Yoo Rae cepat dengan mata membesar karena terkejut. “Maksud saya..bukankah kebijakannya satu orang per distrik?”

“Siapa yang membuat kebijakan itu? Huh?” bentak Gyo Dong, membuat semuanya terkejut.

Pinocchio.E06.mkv_000500924_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000503356_thumb[1]

Dengan mata memerah Yoo Rae bilang tampaknya dia yang membuat kebijakan itu. Gyo Dong bertanya apa Yoo Rae membenci distrik Sungai Han? Yoo Rae menyangkal. Hyun Kyu yang sedang lewat bersama Jae Hwan mendengarnya. Dia lalu mempersilahkan Jae Hwan pergi duluan. Sedangkan dia menjawab telpon dengan suara lantang.

Pinocchio.E06.mkv_000533485_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000536137_thumb[1]

“Dua magang ditugaskan di bawah kendaliku. Aku beritahu, mereka tidak membayarku dengan cukup. Sepertinya aku punya pekerjaan yang cocok untukku. Apa maksudmu mengapa? Itu karena aku secara pribadi harus mengurus keduanya.”

Hyun Kyu sepertinya memang sengaja agar di dengar oleh para anak magang. Hyun Kyu bahkan memberi isyarat tangan bahwa dia akan mengawasi mereka dan membuat mereka menderita.

Pinocchio.E06.mkv_000542762_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000544694_thumb[1]

“Yoon Yoo Rae, apa kau menangis?”

“Tidak. Saya hanya menguap.” Jawab Yoo Rae tanpa menatap Gyo Dong.

***

Pinocchio.E06.mkv_000556155_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000569419_thumb[1]

Yoo Rae tampak lesu berdiri menunggu lift. Dia meminta Dal Po mengembalikan semua yang dia berikan tadi pada Dal Po, koyo dan baterai cadangan. Dal Po mengembalikannya tanpa paksaan. Lalu ponsel Dal Po berdering, dari Hyun Kyu.

Pinocchio.E06.mkv_000593277_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000602124_thumb[1]

“Ya, halo?”

“Halo? Apakah aku temanmu? Jawab dengan benar!” Hyun Kyu berteriak hingga suaranya terdengar oleh Yoo Rae yang tak jauh dari Dal Po.

Dal Po langsung bersikap tegap dan mengkoreksi jawabannya, “Ini adalah Intern Choi Dal Po dari distrik Sungai Han.”

“Dimana kau sekarang?”

“Saya sedang menunggu lift, Pak.”

“Mengapa kau masih menunggu lift? Sudah lama sejak kau pergi! Cepat lari!” Hyun Kyu kembali berteriak.

Pinocchio.E06.mkv_000609229_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000610678_thumb[1]

Dal Po bilang dia mengerti. Dengan isyarat Dal Po meminta Yoo Rae mengikutinya. Dal Po pun mulai berlari. Ho Chul dan yang lain kasihan melihat mereka berdua dan berteriak memberikan semangat.

***

Pinocchio.E06.mkv_000626339_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000627130_thumb[1]

Il Joo meminta Bum Jo dan In Ha untuk bekerja keras mengejar ketinggalan dari rekan-rekan mereka yang sudah lebih dulu memulai tugas pertama. Bum Jo dan In Ha mengiyakan. Gong Joo yang berada tak jauh dari sana menegur Il Joo yang bicara formal pada mereka. Tapi Il Joo bilang kalau semua ada waktunya.

Il Joo lalu menyuruh Bum Jo dan In Ha berkemas dan datang ke kantor polisi Sungai Han jam 11 malam. Gong Joo kembali menegur Il Jo yang bersikap lunak pada merek karena mereka masuk dengan koneksi. Gong Joo menyarankan Il Joo untuk bersikap seperti biasa. Il Joo tersenyum.

Pinocchio.E06.mkv_000647556_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000649747_thumb[1]

“Apakah terlihat seperti aku sedang bersikap lembut pada kalian?”

“Tidak. Anda hanya terlihat seperti orang yang baik. Saya akan melakukan yang terbaik!” jawab Bum Jo.

Pinocchio.E06.mkv_000679647_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000687669_thumb[1]

Melihat Bum Jo dan In Ha pamit dan berjalan pergi dengan santai, Il Jo menyindir. Apakah mereka sedang berjalan? Dia khawatir karena anak magang YGN memulai tugas pertama mereka hari ini juga. Jika mereka sangat lambat dan malas seperti itu, dia mungkin akan berubah menjadi orang liar barbar dan kolot. Maksudnya Il Joo tidak akan bersikap baik lagi pada mereka. Bum Jo tak mengerti dan bertanya apa maksud Il Joo.

In Ha yang paham langsung menarik Bum Jo, “Itu berarti dia ingin kita berlari, kau bodoh!”

Mereka pun segera berlari. Il Joo tersenyum senang melihatnya.

Pinocchio.E06.mkv_000705281_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000706385_thumb[1]

Il Jo kemudian menelpon In Ha yang sedang berlari. Il Jo menyuruh mereka menjawab telpon darinya sebelum dering ketiga, tidak peduli sedang tidur atau sedang buang air besar. Il Joo menyindir suara In Ha yang kedengarannya seperti sedang berjalan.

“Kami sedang berlari, tapi kami akan berlari lebih cepat!” jawab In Ha sambil terus berlari keluar gedung.

Il Jo mengingatkan bahwa mereka akan bertanding berita dengan YGN 48 jam lagi, jadi mereka harus bekerja keras. Il Joo kembali tersenyum senang mendengar In Ha yang kehabisan nafas. Gong Joo melongo tak percaya. Ternyata Il Joo tidak selembut yang dia kira. (Meski Il Joo bicara halus, tapi ternyata cukup kejam)

Pinocchio.E06.mkv_000733242_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000735319_thumb[1]

Dal Po juga masih berlari sambil mendengarkan arahan Hyun Kyu di telpon. Hyun Kyu menyuruh Dal Po dan Yoo Rae melapor setiap dua jam. Dal Po di jam genap, Yoo Rae di jam ganjil. Hyun Kyu meminta mereka untuk tidak ragu meski sedetik dan segera melapor jika terjadi sebuah kejadian.

Il Joo memberitahu In Ha bahwa segera setelah mereka sampai, mereka akan mendapatkan jumlah dari setiap Chief dan Manajer dari masing-masing empat stasiun polisi di distrik Sungai Han.

Hyun Kyu bilang bahwa informasi adalah garis hidup Dal Po dan Yoo Rae di tugas pertama mereka itu. Sangat penting untuk mereka memeriksa kantor polisi, stasiun pemadam kebakaran, dan satuan patroli setiap jam, dan melaporkan kembali setiap sebuah kejadian terjadi.

Pinocchio.E06.mkv_000757990_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000762636_thumb[1]

Il Joo juga mengingatkan bahwa Bum Jo dan In Ha tidak diijinkan untuk berbagi atau memberikan informasi pada magang lain.

“Mereka bukan kolega kalian, tetapi saingan kalian. Apa kau mengerti?”

“Ya, saya mengerti!” ujar In Ha berlari keluar gedung.

Pinocchio.E06.mkv_000771354_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000776081_thumb[1]

Mereka berempat lalu berpapasan. Sepertinya gedung MSC dan YGN berdampingan. Sementara Yoo Rae terus berlari, Dal Po berhenti karena melihat In Ha. In Ha pun terkejut melihat Dal Po. Dal Po bertanya kenapa In Ha keluar dari gedung MSC? In Ha ragu untuk menjawab.

“Apa? Kau tidak memberi tahu dia kau seorang reporter MSC?” tanya Bum Jo pada In Ha.

Bum Jo lalu memperkenalkan diri pada Dal Po. Mereka pernah bertemu saat tes di YGN. Bum Jo memberitahu dia dan In Ha menjadi reporter MSC dengan penunjukan khusus. Bum Jo mengulurkan tangan mengajak Dal Po bersalaman dan menyebutkan namanya. Tapi Dal Po tak mengindahkannya.

Pinocchio.E06.mkv_000801177_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000809579_thumb[1]

“Penunjukan khusus? Penunjukan khusus apa?” Dal Po menuntut penjelasan In Ha.

“Aku mendapat telpon dari ibuku. Dia bertanya apakah aku ingin memulai sebagai magang. Dia membutuhkanku untuk tujuan PR, jadi...

“PR?” Dal Po pun melihat poster besar yang memasang foto In Ha dan Cha Ok.

Pinocchio.E06.mkv_000825078_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000835261_thumb[1]

Dal Po menghela nafas dan beranjak pergi. Tapi Bum Jo menahan tangannya, meminta Dal Po mendengarkan In Ha dulu karena In Ha belum selesai bicara. Dal Po tak suka dipegang Bum Jo, dia memelintir tangan Bum Jo dan mendorongnya. Dal Po kemudian pergi, disusul In Ha yang memanggilnya.

Pinocchio.E06.mkv_000840235_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000845950_thumb[1]

Bum Jo mengibas-ibas tangan kesakitan. “Bajingan itu?” teriak Bum Jo.

Tapi kemudian Bum Jo tercengang, “Apa ini? Apa aku baru saja mengutuk dengan suara keras?”

Bum Jo tak percaya dirinya bisa seperti itu.

***

Pinocchio.E06.mkv_000856430_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000862679_thumb[1]

In Ha terus mengejar Dal Po hingga ke dekat rumah mereka.

“Paman! Dal Po-ya!” In Ha berlari mendahului Dal Po dan memegang kedua tangan Dal Po.

“Lepaskan!” ujar Dal Po dengan emosi.

“Dengarkan aku!”

Pinocchio.E06.mkv_000864512_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000876331_thumb[1]

“Mengapa kau begitu ingin menjadi seorang reporter? Kau sangat ingin bersama ibumu? Dia meninggalkanmu, memperalatmu, dan melangkahi seluruh harga dirimu!”

“Ini bukan karena dia, ini karena kau!”

“Apa?”

“Aku melakukan ini karenamu. Ini dimulai karenamu.”

“Apa yang kau maksud dengan itu?” suara Dal Po melunak.

Pinocchio.E06.mkv_000900416_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000902267_thumb[1]

In Ha melepaskan pegangan tangannya pada Dal Po. In Ha bercerita bahwa delapan tahun yang lalu, saat melihat Dal Po menghancurkan rumor-rumor buruk dengan mengikuti acara kuis televisi, hatinya diliputi kegembiraan. Dal Po membuat semua orang kembali ke tempatnya saat mereka menyaksikan Dal Po di televisi.

Pinocchio.E06.mkv_000908330_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000912484_thumb[1]

In Ha merasa kagum dan puas. Saat itulah semua dimulai. Impiannya adalah menjadi seorang reporter berita.

Pinocchio.E06.mkv_000920652_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000931708_thumb[1]

“Kau mengatakan itu karena aku?” tanya Dal Po lagi, seakan masih tak percaya.

“Benar. Itu karenamu, bukan ibuku. Apa yang aku rasakan hari itu... masih disini.” In Ha menepuk dadanya. “Hingga titik dimana itu tidak akan menghilang bahkan untuk sedetik. Itu sebabnya aku bertindak sejauh ini. Tidak peduli seberapa keras ayahku menentang atau seberapa banyak ibuku menginjak-injak harga diriku, itu tidak masalah. Aku akan terus mencoba sampai aku berhasil.”

Dal Po masih terdiam mendengarkan In Ha. In Ha lalu bilang dia tidak memerlukan dukungan Dal Po lagi. Lebih baik untuknya jika Dal Po terus menentang dan memarahinya seperti sekarang. Dengan begitu akan mempermudah In Ha melupakan perasaannya pada Dal Po.

Pinocchio.E06.mkv_000975541_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_000969803_thumb[1]

In Ha berbalik pergi. Dal Po menarik tangan agar kembali. In Ha menepisnya. Dal Pyung datang dan melihatnya.

“Semakin kau melarangku menjadi seorang reporter, semakin aku ingin melakukannya. Kau tahu betapa keras kepalanya aku, kan? Aku memiliki perilaku buruk dimana aku akan lebih melakukannya karena dendam. Jadi jangan buang-buang waktumu.” Sekarang In Ha tampak kesal pada Dal Po.

Pinocchio.E06.mkv_000985802_thumb Pinocchio.E06.mkv_001016471_thumb[1]

Dal Pyung teringat pertemuannya dengan Cha Ok tadi siang. Dal Pyung mempertanyakan sikap Cha Ok yang tiba-tiba bersikap seperti seorang ibu. Apakah Cha Ok merasa sangat menyesal setelah melihat In Ha? Tidak. Cha Ok bilang dia melakukan itu agar dia tidak perlu mengambil In Ha kembali. In Ha tidak akan datang padanya jika Dal Pyung merawat In Ha dengan baik.

“Apa yang kau bicarakan?”

“Aku tahu In Ha. Dia akan melakukan kebalikan dari semua yang kau perintahkan. Sepertiku. Jadi jangan menjadi orang tua yang membuat anak mereka melawan dan biarkan saja dia melakukan apapun yang dia inginkan. Dengan begitu, kau akan tetap memiliki In Ha di sampingmu.”

Pinocchio.E06.mkv_001049018_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001057636_thumb[1]

Kembali pada Dal Pyung yang memperhatikan Dal Po dan In Ha dari kejauhan. Errr,,tepatnya menguping. Dal Po bertanya bagaimana In Ha akan meyakinkan ayahnya? Dal Po bilang itu akan sangat menyakitkan untuk ayah In Ha jika dia mengetahui In Ha bekerja bersama ibunya.

“Mengapa kalian berbicara dibelakangku?” Dal Pyung menginterupsi mereka dan mendekat. In Ha yang takut dimarahi ayahnya sembunyi di balik punggung Dal Po, dan Dal Po dengan sigap melindungi In Ha di belakangnya.

Dal Pyung meminta In Ha untuk tidak bersembunyi karena dia tidak punya niat mencegah In Ha menjadi seorang wartawan.

Pinocchio.E06.mkv_001062783_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001069776_thumb[1]

Dal Pyung menyerahkan tas yang dibawanya pada In Ha. In Ha menerimanya dengan sedikit takut dan bertanya apa isi tas itu.

“Sepatu. Kau tidak seharusnya berjalan di sekitar stasiun dengan sepatu jelek itu.” Dal Pyung berbalik pergi setelah melirik Dal Po.

Pinocchio.E06.mkv_001078108_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001083034_thumb[1]

“Lalu…bisakah aku menjadi seorang reporter?” tanya In Ha sambil mengekor ayahnya.

“Lakukan.”

“Bisakah aku pergi ke MSC?”

“Pergilah.”

“Ayah, kalau begitu apa ayah mendukungku?”

“Tidak.”

Pinocchio.E06.mkv_001084020_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001090334_thumb[1]

In Ha memeluk ayahnya dari belakang sambil melompat-lompat dan berterima kasih. Dal Pyung meminta In Ha melepaskannya karena dia tidak mendukung In Ha. In Ha tetap saja memeluk Dal Pyung dengan manja.

Dal Po memperhatikan mereka, dan tampak sedikit kecewa. Karena In Ha menjadi seorang reporter.

***

Pinocchio.E06.mkv_001104002_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001116615_thumb[1]

Bum Jo berkemas. Banyak sekali pakaian yang dia masukkan ke dalam koper. nyonya Ro Sa menghampiri anak kesayangannya itu dan bertanya dimana Bum Jo akan tidur. Bum Jo menjelaskan bahwa ada tempat tinggal terpisah untuk para reporter tidur di kantor polisi.

“Itu bukan sel penjara, kan?” tanya Nyonya Ro Sa khawatir.

“Tidak mungkin. Mereka tidak akan membiarkan reporter tidur di sel penjara. Jangan terlalu khawatir.” Bum Jo menenangkan ibunya.

Pinocchio.E06.mkv_001122738_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001131015_thumb[1]

Nyonya Ro Sa memegang pipi Bum Jo. Dia meminta Bum Jo untuk menghubunginya jika terlalu sulit.

“Untuk apa seorang ibu? Tidak perlu menderita. Telpon ibu jika kau membutuhkan ibu. Ya?”

Bum Jo mencium tangan ibunya dan mengiyakan permintaan ibunya itu.

(Duh, ini Bum Jo kayaknya memang beneran anak mami deh…)

***

Pinocchio.E06.mkv_001141979_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001158598_thumb[1]

In Ha juga sedang berkemas, sambil menggantungkan sepatu di lehernya. Dal Pyung menyuruh In Ha memakainya, bukan menggatungnya. In beralasan bahwa dia akan berjalan di jalan tak berujung di tugas pertama ini jadi dia tak bisa memakainya. Sampai tugas pertamanya berakhir In Ha akan menggantungnya di leher.

“Cobalah sejauh kau bisa sementara kau ada disana. Aku ingin mendapatkan uang saku seperti yang ayah lain lakukan dari anak-anak mereka.”

Pinocchio.E06.mkv_001167711_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001175075_thumb[1]

“Oke! Ayah! Ayah!” In Ha dengan manja menghampiri Dal Pyung dan mencium pipinya. “Aku akan memakai sepatu ini sampai mereka patah!”

In Ha mencium ayahnya lagi dan bersandar dengan manja. Dal Pyung tampak bahagia melihat In Ha.

Pinocchio.E06.mkv_001184349_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001194111_thumb[1]

Kakek membantu Dal Po berkemas. Kakek bilang tugas yang harus dilakukan Dal Po terdengar seperti Dal Po harus berkemah di kantor polisi. Dal Po bilang memang hampir seperti itu, karena dia harus berkeliling di kantor polisi, stasiun pemadam kebakaran, dan ruang pengadilan untuk menemukan sebuah kejadian dan memberikan laporan 24 jam sehari. Jadi Dal Po tidak bisa pulang untuk sementara waktu.

Pinocchio.E06.mkv_001224789_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001228532_thumb[1]

Kakek lalu mengeluarkan sepasang sarung tangan dari saku dan memberikannya pada Dal Po. Kakek membelinya untuk Dal Po.

“Pastikan kau memakainya saat kau keluar mencari berita. Mereka akan membuatmu tetap hangat.”

Dal Po terharu karena kakek menghabiskan uang untuknya, karena kakek tidak akan mempu membelinya. Kakek menoleh ke arah celengan Dal Po, darimana lagi dia bisa mendapat uang? Dal Po menatap curiga ke arah celengannya. Tapi Dal Po merasa tidak mungkin kalau ayah membuka celengannya.

Pinocchio.E06.mkv_001259210_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001266321_thumb[1]

Dal Po menghampiri celengannya. Dan syok menyadari dua celengannya telah robek. Sam Soon dan Sa Soon. Dal Po bahkan terduduk lesu memeluk kedua celengan itu, dan berteriak memanggil ayahnya. Kakek bergumam, uang dikumpulkan untuk dihabiskan.

Pinocchio.E06.mkv_001314599_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001317018_thumb[1]

In Ha dan Dal Po bersamaan naik lift. Awalnya In Ha menunggu lift dengan wajah ceria. Tapi senyumnya lenyap saat melihat Dal Po. Mereka pun kemudian mengetahui kalau mereka berdua sama-sama bertugas di distrik Sungai Han.

“Sempurna. Aku akan melupakanmu dengan cukup mudah saat kita mulai bersaing dan menipu satu sama lain. Benar kan?”

“Ya.” Jawab Dal Po pelan.

“Aku tidak akan berbaik hati padamu, jadi kau juga lakukan hal yang sama.”

Pinocchio.E06.mkv_001328636_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001335954_thumb[1]

Dal Po kembali mengiyakan dengan pelan. In Ha lalu mengembalikan kancing baju Dal Po. Karena dia pikir dia baru saja mulai melupakan perasaannya pada Dal Po. Hik. In Ha bohong. Dia pun meralatnya, dia pikir dia terlalu tergesa-gesa. Dal Po hanya terdiam. In Ha meminta Dal Po untuk tidak khawatir karena dia akan segera melupakan Dal Po. In Ha mengambil kembali kancing baju itu.

Pinocchio.E06.mkv_001356592_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001365018_thumb[1]

Dal Po keluar lift dengan cool. Sementara In Ha memaki dirinya sendiri dan menendang tembok karena telah mengucapkan hal bodoh di dalam lift.

Pinocchio.E06.mkv_001378642_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001398091_thumb[1]

In Ha merebut taksi yang akan dinaiki Dal Po. Begitu Dal Po membuka pintu taksi, In Ha berlari masuk dari belakang. In Ha memulai persaingan mereka. In Ha segera meminta sopir taksi untuk mengantarnya ke kantor polisi Sungai Han.

Dal Po segera menyetop taksi lain. Dal Po juga meminta di antar ke kantor polisi Sungai Han, tapi Dal Po meminta sopir untuk lewat Gwansondo karena jalan biasanya akan macet. Tentu saja ini berdasarkan pengalamannya menjadi sopir taksi.

Di lampu merah In Ha melihat taksi Dal melewatinya. Diapun merasa aneh dan bingung.

***

Hitungan mundur ke pertarungan acara berita YGN dan MSC di mulai. 49 jam, 49 menit lagi.

Pinocchio.E06.mkv_001426807_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001430897_thumb[1]

Dal Po masuk ke dalam kantor polisi dan memperkenalkan diri pada para reporter yang sudah berada di sana lebih dulu. Para reporter yang tampak seperti zombie. Dal Po hendak menjabat tangan Seo Hak, tapi seseorang memanggilnya. Ahn Chan Soo.

Pinocchio.E06.mkv_001457606_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001465145_thumb[1]

Mereka sama-sama terkejut bertemu lagi. Sudah tujuh tahun sejak mereka lulus SMA. Setelah berjabat tangan Chan Soo memeluk dan menepuk pundak Dal Po. Dia terlihat sangat senang bertemu Dal Po.

“Wahh.. kau berubah cukup baik. Kau seperti pecundang saat di SMA. Kau selalu berjalan dengan hidung meler dan sepatu compang-camping.”

“Hei, hidungku tidak meler. Tapi apa yang membawamu kemari?”

Dal Po lalu melihat tanda pengenal yang dikenakan Chan Soo. Ternyata Chan Soo seorang anggota polisi, tahun ke empat. Chan Soo mengajak Dal Po bicara agak menjauh dari tempat mereka berdiri sekarang, karena ada terlalu banyak “trashporters” disana. (Trashporter : gabungan kata trash dan reporters. Sampah dan reporter)

Pinocchio.E06.mkv_001491536_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001502840_thumb[1]

Chan Soo mengeluh para reporter itu terus berdengung di sekitar para polisi seperti seekor lalat mengemis cerita yang layak untuk diliput. Chan Soo tidak tahu siapa yang membuat kata trashporter, tapi menurutnya itu sempurna, cocok.

“Omong-omong, apa kau melihatnya? Choi In Ha juga menjadi trashporter. Dia di TV mempromosikan MSC.”

Dal Po mengangguk, “Aku reporter juga.”

“Kau bilang apa?” Chan Soo menelan ludah.

“Reporter. Dalam kata-katamu, seorang trashporter.”

Chan Soo tampak tak percaya. Dia pun bercanda, kalau Dal Po yang orang kampung sudah naik level. Chan Soo pun bertanya apa Dal Po adalah magang seperti para reporter itu. Dal Po membenarkan.

Pinocchio.E06.mkv_001520218_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001527292_thumb[1]

“Permisi, dimana ruangan ruangan pers?” sebuah suara membuat Dal Po dan Chan Soo menoleh. Itu adalah In Ha yang bertanya pada seorang petugas polisi.

Chan Soo dengan sumringah memanggil In Ha. In Ha mengenali Chan Soo dan tersenyum padanya. In Ha juga sekilas melirik Dal Po. Chan Soo yang merasa seperti mereka sedang reuni mengantar keduanya menuju ruang pers.

Pinocchio.E06.mkv_001557994_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001562174_thumb[1]

Chan Soo menjelaskan para reporter yang ditugaskan di distrik Sungai Han tidur di ruangan itu. Termasuk mereka berdua dan Bum Jo serta Yoo Rae, sekarang ada lima belas magang. Dan Chan Soo bilang kompetisinya akan sengit. Karena hanya ada satu tempat untuk tidur dan begitu banyak reporter. Dal Po dan In Ha harus hati-hati jika tidak ingin tidur di jalanan.

“Apakah akomodasinya baik di dalam ruang pers?” tanya In Ha penasaran.

“Tentu saja. Kantor polisi kami bangga akan hal itu.”

Pinocchio.E06.mkv_001620433_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001625361_thumb[1]

Chan Soo kemudian membuka pintu ruangan pers yang dimaksud. In Ha dan Dal Po dibuat terbelalak dengan yang dilihatnya di ruangan itu. Yoo Rae datang dan ikut terkejut. Begitupun Bum Jo.

Ternyata ruangan itu benar-benar seperti tempat sampah. Semua barang tersimpan dengan tidak beraturan dan terdapat sampah dimana-mana. Bahkan tampak beberapa kecoa (jadi inget rumah Nae Il, hehe..). Semuanya tampak merasa jijik. Apalagi setelah melihat seorang reporter wanita yang ada disana memukul seekor kecoa, lalu mengambil makanan dan memasukkannya ke dalam mulut setelah hanya mengelap tangannya yang bekas kecoa pada celana yang dipakainya.

Pinocchio.E06.mkv_001641786_thumb Pinocchio.E06.mkv_001656567_thumb

“Inikah ruang pers?” tanya Yoo Rae.

“Aku pikir begitu.” Ujar Dal Po pelan.

“Bagaimana? Mengagumkan, bukan?” ujar Chan Soo bangga yang dibalas dengan tatapan kesal keempat reporter kita.

Bahkan Bum Jo berkata dalam hati sambil menatap nanar pemandangan di depannya.

“Ibu…Ini adalah dunia yang sangat aneh. Untuk bertahan hidup di dunia ini, aku harus melampaui batasanku.”

***

43 jam, 59 menit.

Pinocchio.E06.mkv_001667965_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001669522_thumb[1]

In Ha berkeliling di ruangan Tim Kriminal 2 dan bertanya pada setiap petugas apakah ada sebuah kejadian atau kecelakaan. Tapi semuanya menjawab tidak ada. Bahkan saat In Ha belum selesai menyelesaikan kalimatnya.

Pinocchio.E06.mkv_001682521_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001684816_thumb[1]

Begitupun Kang Seo Hak yang sudah lebih dulu bertugas disana. Juga Yoo Rae. Tapi jawaban yang mereka dapatkan sama dengan yang didapatkan In Ha, tidak ada.

Pinocchio.E06.mkv_001700986_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001713894_thumb[1]

In Ha dan Bum Jo dipaksa keluar ruangan oleh seorang detektif dan bahkan pintunya di kunci. Detektif itu bilang tidak ada kejadian, dan segera pergi. Tapi Bum Jo tak menyerah, In Ha juga. Mereka masih berharap detektif itu memberikan informasi kejadian meski kejadian kecil dan hanya laporan rumah tangga biasa. Tapi tentu saja tetap tak digubris. Mereka pun berjongkok. Dan Bum Jo kembali berpikir dengan wajah lesu.

“Darimana semua cerita itu berasal? Sama sekali tidak mungkin menemukannya di dunia ini.”

Pinocchio.E06.mkv_001726302_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001728004_thumb[1]

“Atasan kami akan membunuh kami jika kami tidak menemukan kejadian untuk dilaporkan. Dan saat itulah aku tahu. Bahwa berbagai macam tipe orang ada di dunia.”

Tampak Yoo Rae yang membungkuk-bungkuk sambil menjawab telpon karena di bentak-bentak Hyun Kyu. Yoo Rae berkaca-kaca dan mulai menangis. Tapi dia bilang pada Hyun Kyu kalau hidungnya hanya mempet, tidak menangis.

“Kami selalu mendapatkan masalah.”

Pinocchio.E06.mkv_001744600_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001753083_thumb[1]

In Ha yang tertidur di dalam taksi kemudian menjawab telpon dan berkata kalau dia tidak tidur. Hik. In Ha meralat kalau dia ketiduran dan meminta maaf. In Ha lalu menjauhkan ponsel dari telinganya karena Il Joo berteriak sangat keras.

“Kami mendapat masalah jika kami tertidur.”

Pinocchio.E06.mkv_001757438_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001759266_thumb[1]

Yoo Rae menjawab telpon Hyun Kyu sambil makan kimbap. Hyun Kyu berteriak marah, bagaimana bisa Yoo Rae makan disaat seperti itu (Padahal dia sendiri sedang makan… >.<). Yoo Rae pun meminta maaf.

“Kami mendapat masalah jika kami makan.”

Pinocchio.E06.mkv_001765524_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001768167_thumb[1]

Il Joo menuduh Bum Jo membual kalau dia tidak makan. Bum Jo langsung menyangkal dan meminta maaf. Bum Jo tampak berantakan.

“Dan kami mendapat masalah jika kami tidak makan. Ibu.. mengapa aku memasuki dunia yang kejam ini?”

Pinocchio.E06.mkv_001786384_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001814472_thumb[1]

In Ha datang dan memberikan kimbap segitiga pada Bum Jo. Bum Jo kagum melihatnya, orang yang menemukannya harus diberikan hadiah Nobel. In Ha tak percaya Bum Jo belum pernah makan kimbap segitiga sebelumnya.

Mereka lalu bertukar telur, karena ternyata Bum Jo tidak suka putih telur sama seperti Dal Po. (eh tapi, Bum Jo beneran gak suka atau dia hanya pura-pura karena tahu In Ha tidak suka kuning telur dari pesan-pesan In Ha ya? Hmm..)

Pinocchio.E06.mkv_001824585_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001828242_thumb[1]

In Ha melihat wajah Bum Jo yang berantakan, “Apakah kau yakin kau seorang pewaris konglomerat?”

“Mengapa? Apakah sulit untuk percaya? Atau apakah kau merasa berat berada di sekitarku?”

“Tidak. Jika itu benar, maka aku hanya berpikir bahwa kau seorang pewaris yang cukup baik. Kau tidak memamerkan uangmu, dan kau juga tidak bertindak angkuh.”

Bum Jo berterima kasih atas pujian In Ha itu.

Pinocchio.E06.mkv_001846784_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001848836_thumb[1]

Mereka lalu dengan kesal melihat Dal Po yang tampak akrab dengan detektif yang mengusir mereka sebelumnya.

“Ibu, ada seseorang yang pandai menyesuaikan diri pada dunia yang keras ini lebih baik dari orang lain.”

Dal Po memberikan sebuah jeruk pada detektif itu dan membujuk agar dia diperbolehkan ikut. Detektif itu takjub karena Dal Po tahu dia sedang menuju suatu tempat kejadian. Dia tidak bisa mengajak Dal Po, tapi Dal Po bisa menemuinya lain kali.

Pinocchio.E06.mkv_001859648_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001863091_thumb[1]

Bum Jo dan In Ha langsung menghampiri dan protes pada detektif itu karena sebelumnya dia bilang tidak ada kasus sekecil apapun.

“Itu karena tidak ada semacam kasus kecil di divisi pembunuhan.” Elak detektif itu lalu pergi.

Pinocchio.E06.mkv_001870534_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001871177_thumb[1]

Bum Jo menatap kesal pada Dal Po. Dal Po membalasnya, mengejek dengan gerakan mulut.

Pinocchio.E06.mkv_001886834_thumb[1] Pinocchio.E06.mkv_001898913_thumb[1]

Bum Jo lalu menyusul In Ha duduk kembali di tangga. Tapi Bum Jo masih saja menatap kesal pada Dal Po.

“Seorang brengsek yang memegang kekuasaan atas polisi dan terbang melalui hutan dunia ini, seperti Tarzan meyapu hutannya.”

Chan Soo yang menghampiri Dal Po bilang kalau dia mendengar Bum Jo adalah seorang pewaris konglomerat. Dia heran kenapa orang kaya seperti Bum Jo menempatkan dirinya melalui semua pekerjaan ini dan mengalami penderitaan.

Chan Soo mengambil jeruk dari tangan Dal Po dan bertanya apakah terjadi sesuatu antara In Ha dan Bum Jo? Dal Po bilang tidak seperti itu. Dal Po lalu mengajak Chan Soo pergi.

Pinocchio.E06.mkv_001917222_thumb[1]

Kini Bum Jo menatap penuh amarah pada Dal Po yang berjalan menjauh bersama Chan Soo.

“Ibu. Aku… mulai terganggu oleh Tarzan itu.”

***

Bersambung ke bagian 2~

Comments

  1. Kasihan banget sama si anak mami (bum jo ) ,, !!!

    ReplyDelete
  2. Akhir'y keluar juga... makacih' nunggu banget drama ini... tapi lebih nunggu lagi komentar-2y yang selalu menambah pemahaman.
    SEMANGAT part selanjutnya di tunggu

    ReplyDelete
  3. Ngakak lihat Bum Joo yg memang anak2 banget hahaha,di part 2 nnti ada adegan yg sweetu kali >< mulai deh ngekhayal,semangat mbak untuk part slanjutnya,ditunggu

    ReplyDelete
  4. aq kasian sm bum jo.........
    tp demi in ha tetep semangat oppa....
    unie jg semangat lanjutinya ya.......

    ReplyDelete
  5. mb,ini project sinopsisnya join sama mb fanny ato single project?

    ReplyDelete
  6. gumawoooo mb..
    cepet bgt postingannya
    d tunggu episode selanjutnya y
    semoga mb tetep sehat wal afiat,jd sinopnya lancar..
    he he..sekali lg..gumawooo

    ReplyDelete
  7. Q : sejak kapan chan soo akrab sama dal po...?

    A : mungkin setelah pembicaraan dalam bis saat pulang dari kompetisi 8 tahun lalu dengan 3 pertanyaan yg tidak kurang dan tidak lebih....

    senenng dech liat chan soo muncul lagi .............

    ReplyDelete
  8. kapan posting yang part 2 ? *penasarann

    ReplyDelete
  9. susah kan ya jadi reporter gak gmpng.
    dari drama ini bisa diambil pelajaran juga. Kenapa reporter berbahaya tapi juga menyedihkan,

    ¤amrelisha¤

    ReplyDelete
  10. Bum joo lucuuu banget... ya ampuunnnn....

    Yang maen leejongsuk aja keren banget, apalagi kalo kemaren yang maen kim woo bin yaa... kya kya kyaaa ������

    ReplyDelete
  11. wah , menyedihkan juga tu kehidupan reporter. berat...

    ReplyDelete
  12. Seneng deh lihat karakter Bum Joo, si anak mamiH. Hoho
    Ditunggu part 2nya, Fighting! :)

    ReplyDelete
  13. hadeehhh...curhatan bum jo.
    di awal2 ini rasanya sulit buat gag suka sama bum jo. tp rasa2nya bum jo bakalan jadi bumerang nanti (sekarang ngefans dia, nanti bikin kecewa). maybe. kecuali kalau karakter dia kayak Hwi Kyung(man from the stars). semoga bum jo itu pemanis, bukan yg bikin sesak nafas. lah malah curhat saya. oke, thanks mba udah di apdet...

    ReplyDelete
  14. Yang bkin ngakak itu pas kakek ngasih hadiah tp trnyata pake uang dri celengn dal po,,,,, sumpah lucu banget

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya. Tapi mohon maaf komentar akan dimoderasi ya.. jadi gak akan langsung muncul di halaman post.. Dan pasti akan saya baca semua, walau tidak saya balas. XD

Popular posts from this blog

Sinopsis SECRET Episode 16 – 2 (END)

Sinopsis MASTER’S SUN Episode 17 – 2 (end)