Hyde, Jekyll, Me | Episode 16 - 2

Seo Jin berjalan menuju kantor ayahnya. Dalam hati Seo Jin berkata kalau dia ingin berterima kasih pada ayahnya untuk permintaan maaf yang diucapkan ayahnya itu kemarin. Seo Jin yakin ayahnya itu tidak mudah untuk diucapkan, tapi kata-kata itu adalah kata-kata yang sangat dia butuh untuk didengar. Seo Jin juga berterima kasih pada ayahnya.

Seo Jin kini berdiri di depan Presdir Goo yang tampak malu-malu karena ucapannya semalam. Presdir Goo malah menegur Seo Jin yang tidak mengenakan setelan. Presdir Goo juga pelan-pelan mencoba meminta Seo Jin untuk kembali bekerja.

“Ayah. Aku ingin mengucapkan terima kasih. Untuk apa yang Ayah katakan kepadaku kemarin.”

“Kau sudah bekerja dengan baik.” Ujar Presdir Goo memuji Seo Jin.

Kemudian Seo Jin berkata bahwa dia akan mengambil waktu untuk memutuskan kapan dia akan kembali ke perusahaan. Predir Goo mengingatkan semakin lama Seung Yeon berada di posisinya, maka akan semakin sulit bagi Seo Jin untuk kembali.

Seo Jin mengerti itu. Dan dia sendiri yang akan mengurus masalah Robin. Presdir Goo pun hanya bisa mengangguk, mempercayakan semuanya pada Seo Jin.

Seo Jin keluar dari ruangan Presdir Goo dengan tersenyum.

***

Geng sirkus sedang memperbaiki kostum sambil bercanda dan tertawa bersama. Tak lama Seo Jin masuk ke ruangan. Semuanya terkejut, lalu berdiri menyapa Seo Jin. Ahjussi bahkan menanyakan kabar Seo Jin setelah dia mendengar Seo Jin melalui pengalaman masa kecil yang mengerikan. Jin Joo menambahkan kalau mereka mengkhawatirkan Seo Jin.

Eun Chang lalu menebak bahwa kedatangan Seo Jin adalah untuk mencari Ha Na. Tapi Seo Jin mengelak dan menanyakan apa yang sedang geng sirkus lakukan. Jin Joo menjelaskan bahwa mereka sedang memperbaiki barang-barang yang rusak setelah mereka gunakan kemarin dalam pertunjukan.

Woo Jung menawarkan diri untuk menghubungi Ha Na. Tapi Seo Jin melarang. Dia bilang dia hanya datang untuk melihat mereka bersosialisasi. Mereka semua terkejut. Bahkan Eun Chang bertanya untuk memastikan bahwa Seo Jin benar datang untuk mereka. Seo Jin membenarkan, dan dia merasa datang pada waktu yang tepat.

Seo Jin menyuruh geng untuk menyalakan kembali musiknya dan melanjutkan apa yang mereka kerjakan tadi. Jin Joo mencoba mengusir Seo Jin secara halus dengan mengatakan bahwa Seo Jin mungkin akan sangat tidak nyaman berada di ruangan yang sangat sempit dan berantakan itu.

“Tidak, tidak sama sekali. Kembali saja ke pekerjaan kalian. Dan jika aku bisa membantu, jangan ragu untuk meminta bantuanku. Aku bukan atasan kalian lagi.”

Ahjussi mengajak yang lain untuk kembali mengerjakan pekerjaan mereka dengan canggung. Dan Seo Jin duduk di kursi tak jauh dari mereka. Geng sirkus kembali bekerja dengan canggung dan berusaha menghindari tatapan Seo Jin yang mengawasi mereka.

“Tidak nyaman karena ada aku disini, kan? Aku bukan orang yang membuat nyaman jika ada di sekitar.

Geng sirkus mengelak, mereka sama sekali tidak merasa seperti itu.

“Tapi.. aku tidak punya niat untuk pergi.” Lanjut Seo Jin. “Pilihannya terserah kaluan apakah kalian ingin untuk terus menjadi tidak nyaman atau tidak.”

Jin Joo memastikan kalau Seo Jin tidak akan pergi dan ingin membantu. Seo Jin mengiyakan. Maka Seo Jin berakhir dengan memegang sebuah kostum, dimana Jin Joo mencoba memperbaiki bagian pinggangnya.

Musik kembali dinyalakan, dan geng sirkus mulai berbincang seperti biasanya. Mulai dari lagu sampai warna lipsik. Seo Jin dengan sabar menyimak mereka, dan ikut tersenyum.

Ha Na masuk ruangan dan merasa aneh dengan apa yang dilakukan Seo Jin. Ha Na pun bertanya apa yang sedang dilakukan Seo Jin disana dan mengapa Seo Jin memegang kostum itu. Seo Jin menjelaskan kalau dia sedang membantu.

Jin Joo bilang pada Ha Na bahwa sangat nyaman ada Seo Jin disana untuk membantu mereka. Seo Jin juga meminta geng sirkus melanjutkan obrolan tadi, karena dia merasa tertarik.

Tapi Ha Na menarik Seo Jin keluar. Setelah Seo Jin keluar, geng sirkus pun merasa lega.

Ha Na menanyakan apa alasan Seo Jin menemui geng sirkus. Tapi Seo Jin tak mengerti maksud Ha Na. Ha Na bilang dia sudah membuat dirinya sangat jelas. Seo Jin membenarkan, tapi itu tidak berarti dia tidak boleh menemui tim sirkus.

“Aku juga ingin tertawa dan berbincang. Apa tidak boleh? Aku ingin berusaha. Tapi aku tidak diizinkan untuk melakukan itu?”

“Kau tahu bukan itu yang aku maksud.” Ha Na merasa bersalah karena asal menuduh.

“Lalu apa maksudmu? Aku sedang berupaya untuk menjadi orang yang lebih baik. Karena aku ingin menemukan diriku sendiri. Tapi aku tidak tahu kau akan benci melihat aku membuat upaya ini. Maafkan aku.”

Seo Jin lalu berjalan pergi meninggalkan Ha Na. Ha Na yang merasa bersalah karena asal menuduh Seo Jin sedang mencoba mendekatinya, mengikuti Seo Jin diam-diam. Ha Na mengikuti Seo Jin hingga masuk ke dalam bioskop.

Dalam bioskop, Ha Na memperhatikan Seo Jin yang menonton film tanpa ekspresi.

***

Dokter Kang mengatakan hal yang sama dengan Dokter Minsky waktu itu pada Presdir Goo, bahwa Seo Jin telah berubah setelah semua yang telah dia lalui belakangan ini. Bahkan Presdir Goo yang bukan dokter juga bisa melihatnya.

“Dia bukan lagi Seo Jin yang dulu. Perubahannya terlihat jelas.” Presdir Goo tersenyum.

“Ya, anda benar. Saya pikir Seo Jin telah cukup berubah hingga titik di mana ia tidak lagi perlu bersembunyi di balik Robin. Secara medis...itu adalah perbaikan radikal. Tapi dia masih belum sepenuhnya sembuh belum.”

Presdir Goo bertanya kenapa Robin masih terus muncul. Robin diciptakan karena trauma yang diderita Seo Jin selama masa kecilnya, dan sekarang dia mengatasinya. Jadi seharusnya sudah saatnya untuk Robin menghilang. Tapi kenapa Robin belum menghilang?

Dokter Kang mengungkapkan asumsinya mengenai hal itu. Dokter Kang merasa itu karena Ha Na.

“Apakah karena Jang Ha Na dan Robin berpacaran? Jadi Robin tidak bisa meninggalkan Jang Ha Na untuk menghilang? Apakah itu?”

“Ya, itu bisa ada hubungannya dengan itu. Tapi lebih dari itu...mungkinkah Seo Jin mempunyai perasaan untuk Ha Na?” tanya Dokter Kang.

“Apa ada hubungannya dengan itu?”

“Jika Seo Jin memiliki perasaan untuk Jang Ha Na, maka itu berarti bahwa Seo Jin lah yang tidak melepaskan Robin.”

Presdir Goo tak mengerti. Dokter Kang menjelaskan, meskipun Seo Jin tidak menyadarinya, Seo Jin tanpa sadar membayangkan keinginan tertentu dalam hatinya. Dia tidak ingin wanita yang dicintainya kehilangan pria yang dia cintai. Ada kemungkinan bahwa pikiran itulah yang masih menahan Robin sini. Selain itu, Jang Ha Na selalu menjadi pemicu awal.

Presdir Goo tampak kesal dan khawatir. Sekretaris Kwon juga.

Di luar ruangan Presdir Goo, Sekretaris Kwon protes pada Dokter Kang yang mengatakan Ha Na sebagai penyebab semuanya. Lalu sadar Seo Hee ada disana, Sekretaris Kwon mengajak Dokter Kang bicara di luar.

Sekretaris Kwon mengatakan pada Dokter Kang bahwa Ha Na adalah figur yang sangat penting untuk Seo Jin sekarang ini. Dokter Kang tahu itu.

Tapi karena Dokter Kang sudah mengatakan itu semua pada Presdir Goo, maka sekarang Presdir Goo dengan kepribadiannya seperti itu akan akan berpikir bahwa Ha Na adalah penyebab penyakit anaknya, dan Sekretaris Kwon tidak ragu Presdir Goo akan mencoba mengirim Ha Na pergi dari sini.

“Jika itu terjadi, apa yang akan terjadi Direktur Goo? Dia akhirnya mulai menemukan beberapa keseimbangan setelah cobaan besar yang baru saja melalui. Dia akan menjadi begitu marah. Aku takut itu yang akan terjadi padanya. Kenapa anda mengatakan itu padanya!” Sekretaris Kwon kecewa pada Dokter Kang.

“Sekretaris Kwon. Aku adalah seorang dokter. Dokter adalah seseorang yang mengobati penyakit. Semuanya juga menjadi sulit untukku, setelah aku mengenal Robin. Karena menyingkirkan Robin adalah tugasku sebagai seorang profesional medis. Ya, kau benar. Robin adalah orang yang mengagumkan. Tapi dari sudut pandang medis, Robin hanya gejala dari penyakit mental. Tidak peduli seberapa cantik atau indah tumor, dokter tetap harus menghilangkannya.”

Dokter Kang menjelaskan bahwa sebagai profesional medis, asumsi yang dia buat lebih dari layak. Pasien, dan keluarga pasien memiliki hak untuk tahu tentang hal itu. Sekretaris Kwon frustasi mendengarnya.

Begitupun Presdir Goo yang tampak tak tenang di ruangannya.

***

Seo Hee menyampaikan pada Seung Yeon apa yang tadi dia dengar pada bahwa semua yang terjadi pada Seo Jin adalah karena Ha Na. Begitulah yang Sekretaris Kwon katakan pada Dokter Kang. Selain itu Seo Hee memberitahu bahwa Presdir Goo memanggil Ha Na setelah Dokter Kang pergi.

Seung Yeon berpikir. Dokter Kang yang adalah dokter Seo Jin pasti bicara pada Presdir Goo mengenai kondisi Seo Jin. Kondisi itu berhubungan dengan Ha Na yang menjadi penyebab semuanya, dan Presdir Goo memanggil Ha Na setelahnya.

Seung Yeon menyimpulkan bahwa Ha Na adalah alasan mengapa Robin masih belum pergi. Seung Yeon yakin prioritas Presdir Goo adalah untuk menyingkirkan Robin sesegera mungkin. Karena itu, Seung Yeon bilang mereka harus bergerak sebelum Robin menghilang.

Seung Yeon menghubungi seseorang yang dia panggil Reporter Kang.

***

Ha Na memenuhi panggilan Presdir Goo di ruangannya. Presdir Goo menjelaskan bahwa dia memanggil Ha Na hari ini bukan sebagai atasan atau Presdir, tapi sebagai ayahnya Seo Jin. Ha Na mengerti dan mempersilahkan Presdir Goo mengatakan apa yang ingin dia katakan.

Presdir Goo menanyakan hubungan Ha Na dengan Robin. Presdir Goo meminta Ha Na untuk tidak perlu gugup dan katakan saja yang sebenarnya. Maka Ha Na dengan jujur mengatakan bahwa mereka memiliki perasaan satu sama lain, dan mereka sedang berkencan.

Presdir Goo menanyakan hubungan Ha Na dengan Seo Jin. Ha Na menjelaskan bahwa hubungannya dengan Seo Jin tidak seperti dengan Robin. Dia tidak punya perasaan apapun seperti itu pada Seo Jin.

“Tapi Seo Jin tampaknya merasa sebaliknya.”

“Tidak, saya tidak berpikir seperti itu. Dia hanya melalui cobaan yang besar. Dan saya membantunya sambil tetap berada di sisinya, dan saya pikir dia bingung dengan perasaan syukurnya sebagai sesuatu yang lain. Saya yakin seperti itu.”

Presdir Goo bilang bahwa berkat Ha Na Seo Jin telah banyak berubah. Saat Seo Jin hendak bersembunyi di balik Robin lagi, Presdir Goo mendengar Ha Na berada di sana untuk membantu Seo Jin melaluinya sendiri. Presdir Goo sangat berterima kasih pada Ha Na untuk itu.

Presdir Goo percaya berkat Ha Na, Seo Jin tidak lagi membutuhkan Robin disekitarnya. Karena sejak awal, Robin selalu hanya ilusi tanpa eksistensi nyata. Tapi, Robin masih muncul. Dan ada keyakinan bahwa Ha Na lah penyebabnya.

“Pemimpin Jang. Aku yakin setiap ayah yang memiliki anak merasakan hal yang sama. Bukan hanya sebagai Ketua Wonder Group, tetapi setiap ayah lain di luar sana.. kami semua akan berperilaku sama, dan mengucapkan kata-kata yang sama. Aku ingin Seo Jin menjalani kehidupan normalnya sendiri.”

Presdir Goo juga bilang bahwa dia telah membantu perusahaan berkembang hingga seperti sekarang karena kepercayaan yang dia miliki pada putranya. Dan sekarang dia ingin mewariskan perusahaan itu pada Seo Jin.

Ha Na tahu bahwa ada hal lain yang ingin dikatakan Presdir Goo. Dia meminta Presdir Goo mengatakannya.

“Aku ingin..kau pergi meninggalkan sisi Seo Jin. Dan jika dengan kepergianmu Seo Jin mampu menjalani hidup normal.. Itulah apa yang aku harapkan darimu. Sama seperti yang kau katakan sendiri, perasaannya hanya kebingungan sesaat. Ini adalah apa yang aku inginkan untuk putraku sebagai ayahnya. Aku harap kau akan mengerti. Tolong..aku memohon dengan sungguh-sungguh.”

Ha Na tampak syok dengan permintaan Presdir Goo.

Ha Na lalu berjalan di Wonderland sambil merenung. Teringat perkataan Robin bahwa semua orang akan melakukan apapun untuk melenyapkannya, dan karena itu dia harus melindungi diri. Juga perkataan Presdir Goo tadi yang ingin Seo Jin menjalani hidup normal.

Ha Na juga teringat pada Seo Jin yang ingin tertawa dan berbincang. Juga perkataan Robin yang menyuruh Seo Jin untuk berkorban jika dia juga punya perasaan pada Ha Na dan mencintai Ha Na.

***

Seung Yeon datang ke kantor sirkus. Dia membawakan banyak makanan dan minuman untuk geng sirkus. Seung Yeon bersikap sangat akrab dengan mereka bahwa menuangkan minuman. Jin Joo penasaran dengan semua makanan itu, apa hari ini adalah hari special hingga membuat Seung Yeon datang sendiri kesana.

Seung Yeon tertawa mendengar Jin Joo menyebutnya CEO. Seung Yeon bilang Wonder Sirkus dimulai bersamaan dengan Wonder Grup, jadi Wonder Sirkus merupakan bagian dari keluarga. Seung Yeon bilang dia sadar Seo Jin belum begitu baik dan dia akan bersikap baik pada Wonder Sirkus.

“Jika ada, aku ingin mengembangkannya untuk sesuatu yang bahkan lebih besar! Jadi bekerja keras lah dan memberikan semua yang kalian punya. Panggil masuk semua harimau, dan singa, dan berayunan dengan tali!” ujar Seung Yeon dengan semangat.

Geng sirkus ikut bersemangat dan bersorak untuk Seung Yeon. Seung Yeon lalu menanyakan keberadaan Ha Na. Dia ingin memberikan amplop special untuk Ha Na, yang sepertinya berisi uang.

Ahjussi dengan sigap berkata kalau dia adalah pimpinan sirkus jika Ha Na sedang tidak ada di tempat, jadi Seung Yeon bisa memberikan amplop itu padanya.

Tepat setelah Seung Yeon memberikan amplop itu, Ha Na masuk ke dalam ruangan. Ahjussi memberikan amplop itu pada Ha Na.

Ha Na heran melihat Seung Yeon ada disana, dan bertanya kenapa Seung Yeon ada disana. Seung Yeon bilang dia punya hak berada disana sebagai CEO perusahaan.

Seung Yeon lalu bicara dengan Ha Na di luar ruangan. Seung Yeon bilang dia sudah melihat pertunjukan terakhir tim sirkus dari Valentine’s Day dan White Day. Menurut Seung Yeon, itu adalah perdekatan baru untuk sebuah pertunjukan dan respon dari penonton juga sangat besar.

Seung Yeon berpikir Ha Na memainkan peran penting dalam hal itu. Ha Na berterima kasih atas pujian Seung Yeon itu.

Seung Yeon lalu memberitahu bahwa dia sudah menghubungi tim perencanaan dan meminta mereka untuk memikirkan cara bagaimana mereka bisa menggabungkan musikal atau semacamnya ke dalam pertunjukan sirkus.

“Pertunjukan dengan susunan musik yang baik bisa menjadi yang terbaik daripada jenis hadiah lainnya. Berikan yang terbaik. Itulah apa yang ingin aku katakan padamu dengan datang kemari.”

Seung Yeon hendak pergi, tapi kemudian dia berkata lagi. Dia mendengar Ha Na yang dipanggil oleh Presdir Goo. Seung Yeon bertanya (pura-pura tidak tahu) apakah panggilan itu terkait masalah pekerjaan? Ha Na bilang itu mengenai masalah pribadi.

Seung Yeon lalu memberitahu Ha Na bahwa Presdir Goo tidak akan suka mendengar Ha Na terlibat dengan Seo Jin, dan mungkin Presdir Goo akan meminta Ha Na untuk pergi.

“Tapi itu hanya keinginan Ketua Goo. Ini adalah masalah antara kau dan Seo Jin. Aku sangat percaya bahwa kau perlu berdiri di tanahmu tentang hal ini. Tidak peduli perjuangan apa yang mungkin timbul, kau harus menjaga tanahmu, oke? Kau tidak bisa pergi, oke? Perusahaanku membutuhkanmu. Semangat!”

Maksud Seung Yeon, dia memberikan masukan agar Ha Na tidak mau menuruti permintaan Presdir Goo begitu saja. Ha Na perlu mempertahankan harga dirinya. Setelah mengatakan itu, Seung Yeon lalu pergi.

Dan ternyata, ada Robin tak jauh dari sana. Robin mendengar apa yang dikatakan Seung Yeon tadi. Ha Na sedikit terkejut melihat Robin. Robin lalu menghampiri Ha Na dan menanyakan apa yang dikatakan Presdir Goo pada Ha Na. Ha Na bilang Presdir Goo tidak mengatakan hal yang penting.

“Apakah dia memintamu untuk pergi? Kau harus jujur ​​denganku.” Tanya Robin lagi.

“Tidak, CEO Ryu hanya menusuk dalam gelap (mengira-ngira) dengan komentarnya. Presdir Goo tidak seburuk seperti yang aku pikirkan. Aku pikir Presdir mungkin telah melalui banyak perubahan.”

Robin masih terdiam, tampak tak percaya.

“Aku serius.” Ha Na berusaha meyakinkan. “Dia hanya memanggil untuk memujiku, dan untuk mengucapkan terima kasih atas bantuanku.”

Tapi Robin bilang Presdir Goo bukan tipe orang yang akan mengatakan hal-hal seperti itu. Ha Na bersikeras kalau dia mengatakan yang sebenarnya.

Ha Na lalu mengalihkan perhatian Robin dengan bertanya apa yang membuat Robin datang kesana tanpa menelpon lebih dulu. Padahal Ha Na sudah bilang akan datang ke studio setelah urusannya di kantor sirkus selesai. Robin bilang itu karena dia tidak sabar untuk bertemu dengan Ha Na. Robin pun tersenyum.

***

Robin mencoba setelan yang baru dia beli dihadapan Ha Na dan menanyakan pendapatnya. Menurut Ha Na, Robin terlihat jauh lebih baik daripada yang dia pikirkan. Ha Na bertanya kenapa tiba-tiba Robin berganti setelan.

Robin bilang dia akan melakukan wawancara seperti yang sudah dia katakan pada Ha Na waktu itu. Robin hendak wawancara di studio apartemen mereka. Robin bilang mungkin reporter akan mengambil beberapa foto. Dan sejujurnya dia belum pernah di depan kerumunan orang sebelumnya. Robin merasa gugup sekarang.

Robin meminta Ha Na untuk memilihkan sepatu yang akan cocok setelan itu. Juga meminta Ha Na untuk membantunya membuat catatan wawancara.

“Robin. Wawancara itu...kau benar-benar harus melakukannya sekarang?”

Robin heran kenapa Ha Na menanyakan hal itu. Ha Na bilang dia hanya berpikir kalau sekarang bukan waktu yang tepat. Karena itu, Robin meminta alasan dari Ha Na.

“Direktur Goo akhirnya menemukan harapan baru, dan tujuan dalam hidupnya. Tetapi jika kau muncul di depan publik sekarang, orang akan melihat bahwa kalian berdua terlihat persis sama. Terutama karena Direktur Goo adalah ahli waris konglomerat besar dengan tanggung jawab yang besar.”

“Apa kau..punya perasaan untuk Seo Jin? Apa kau mengembangkan perasaan untuk Seo Jin?”

“Tidak..”

“Kalau begitu.. Kenapa kau terus mengkhawatirkan kehidupan Seo Jin?”

Ha Na bilang dia masih bisa khawatir pada Seo Jin meskipun dia tidak mencintai Seo Jin. Robin lalu menanyakan tentang hidupnya. Ha Na lama terdiam. Lalu dia berkata bahwa dia hanya merasa sekarang adalah waktu yang kurang tepat. Jadi Ha Na meminta Robin untuk memikirkannya kembali.

Ha Na berjalan kaki pulang dari studio Robin sambil merenung. Robin juga merenung di studionya.

***

Ahjussi Min, Woo Jung, dan Eun Chang melihat artikel tentang Robin yang akan mengadakan wawancara yang mendapat 3000 komentar. Eun Chang bilang respon online seperti itu cukup bisa dimengerti. Karena Robin adalah legenda semua legenda yang tidak pernah kehilangan posisi nomor satu. Dan Eun Chang juga adalah penggemar Robin.

“Sejujurnya...aku tidak suka Robin memberikan wawancara ini.”

“Apa? Mengapa kau tidak menyukainya?” Ahjussi Min merasa heran.

“Setelah penampilannya bisa diketahui, maka 3000 komentar ini akan menjadi 30000 komentar. Fan club ku juga akan meledak.”

Ahjussi Min tertawa, menyebut Woo Jung masih kekanak-kanakan. Seharusnya Woo Jung menyemangati Robin, karena keputusan itu tidak mudah dibuat oleh Robin sendiri.

Ahjussi Min lalu mendapat telpon dari Robin yang membuatnya terkejut.

Seung Yeon juga mendapat telpon dari Reporter Kang yang membuatnya terkejut. Seung Yeon bilang dia mengerti dan akan menghubungi Reporter Kang segera.

Seo Hee yang sedang bersama Seung Yeon menanyakan apa yang terjadi. Ternyata Robin membatalkan wawancara, dengan alasan yang tidak diketahui. Seung Yeon kesal karena itu adalah kesempatannya menyeka hidung tanpa menggunakan tangannya sendiri. Maksudnya adalah melakukan perbuatan kotor tanpa menggunakan tangan sendiri.

Seo Hee penasaran bagaimana mudahnya menyeka hidung tanpa meletakkan tangan diatasnya. Tangan pasti dibutuhkan untuk melakukannya. Mendengar perkataan Seo Hee itu, Seung Yeon mendapatkan sebuah ide. Dia lalu menghubungi Reporter Kang lagi.

***

Ha Na sudah sampai di rumah Jin Joo. Robin mengirim pesan pada Ha Na yang memberitahu bahwa dia sudah membatalkan wawancara. Ha Na lalu mengirim balasan.

“Maafkan aku. Dan... terima kasih. Mari kita makan malam bersama saat waktu wawancara yang dijadwalkan besok. Aku akan memasak makan malam untukmu.”

Robin tersenyum membaca balasan pesan dari Ha Na itu. Lalu dia menulis memo untuk Seo Jin sebelum tidur.

Esok pagi Seo Jin membaca memo dari Robin itu. Robin meminta Seo Jin untuk memeriksa pesan video di ruang rahasia. Seo Jin pun segera pergi kesana.

Dalam pesannya, Robin memberitahu Seo Jin bahwa Presdir Goo bertemu dengan Ha Na secara pribadi. Tapi Ha Na mengelak memberitahu Robin tentang apa yang diinginkan Presdir Goo dengan menemui Ha Na. Robin bilang dia agak khawatir dan merasa Seo Jin perlu memeriksanya.

***

Ha Na pergi ke studio apartemen Robin bersama Jin Joo. Jin Joo memuji apartemen itu yang terlihat indah. Jin Joo bilang mungkin karena Robin adalah seorang penulis webtoon, jadi Robin punya selera hebat dalam dekorasi.

Jin Joo ingin Ha Na segera pindah dari rumahnya. Kenapa Ha Na diam bersamanya jika Ha Na punya tempat seindah itu. Tapi Jin Joo hanya bercanda. Jin Joo bilang dia tidak akan berpikir dua kali itu bahkan jika Ha Na pindah dengannya secara permanen. Karena Ha Na selalu menyiapkan makan malam dan membereskan yang lainnya.

Saat Jin Joo pergi ke kamar mandi, Ha Na duduk merenung. Ha Na memikirkan perkataan Presdir Goo bahwa sejak awal Robin hanya ilusi tanpa eksistensi nyata.

Ha Na memandang lampu yang dibeli Robin dan menyalakannya. Ha Na tampak bingung. Karena lampu itu merupakan bukti nyata tentang keberadaan Robin.

***

Seo Jin menemui Presdir Goo untuk menanyakan tentang pertemuannya dengan Ha Na. Seo Jin terkejut mendengar bahwa Presdir Goo meminta Ha Na untuk pergi. Presdir Goo beralasan bahwa mereka harus menyingkirkan Robin sebelum Robin mengungkapkan identitasnya ke seluruh dunia.

“Jika aku yang lebih dulu mengungkapkan keberadaan Robin, lalu apakah itu berarti Jang Ha Na tidak harus pergi?”

“Apa?” Presdir Goo tak mengerti dengan maksud pertanyaan Seo Jin.

“Mulai sekarang.. aku tidak hanya akan melindungi kepentingan Ayah, tapi aku juga akan melindungi apa yang menjadi milikku.”

***

“Semakin aku terus berusaha, diriku yang lain berakhir dengan menemukannya.”

***

Bersambung ke episode 17 ~ di Blog ini ya.. tukeran dulu.

Komentar:

Ha Na tampaknya ingin melindungi Seo Jin dari Robin yang mencoba untuk mengungkapkan diri. Tapi di sisi lain Ha Na tampaknya masih belum bisa menerima kenyataan bahwa Robin hanyalah kepribadian lain dari Seo Jin.

Dan mungkin benar apa kata Dokter Kang. Robin tidak menghilang karena Seo Jin yang tidak melepaskannya. Di lubuk hatinya yang terdalam, Seo Jin tidak ingin Ha Na terluka atau bersedih karena kepergian Robin. Seo Jin tidak keberatan dengan Ha Na yang menyukai Robin, karena Robin adalah dirinya.

Jadi Seo Jin tampaknya menikmati Ha Na yang menyukai dirinya dalam bentuk Robin. Tanpa dia sadari keinginan Robin memiliki Ha Na dan menjadi ‘seseorang’ semakin besar. Menurutku, karena Seo Jin merelakan Ha Na yang menyukai dirinya dalam bentuk Robin, maka kepribadian Robin pun semakin kuat. (Pusing gak dengan penjelasan saya? Heu..)