Hyde, Jekyll, Me | Episode 19 - 1

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000012252_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000064113_thumb

Selesai pesta kejutan, semua berkumpul di rumah Ahjussi Min, minus Robin. Mereka membicarakan pesan romantis Robin (yang sebenarnya dibacakan Seo Jin) yang membuat mereka haru. Ahjussi sirkus mencandai Ha Na yang tak punya acara lain setelah pesta kejutan. Ha Na balik bercanda kalau itu karena Ahjussi sirkus yang sudah mengacaukan pesta.

Ha Na berusaha tersenyum, tapi tampaknya ada banyak pikiran dalam kepala Ha Na. Woo Jung menyadari itu. Woo Jung pun mendekat pada Ha Na dan menanyakan alasan Robin pulang cepat. Ha Na bilang dia melihat Robin cukup kecapekan, jadi dia menyuruh Robin pulang.

***

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000083293_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000085326_thumb

Di studio apartemen. Selesai menonton video pesta kejutan dimana Ha Na tak mengenali Seo Jin yang menyamar jadi dirinya, Robin menelpon Sekretaris Kwon. Sekretaris Kwon yang masih menduga itu adalah Seo Jin menanyakan keadaan, apakah semua baik-baik saja? Robin berpura-pura sebagai Seo Jin dan meminta Sekretaris Kwon bicara dengannya.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000096312_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000102457_thumb

Sekretaris Kwon datang ke rumah Seo Jin. Dia dan Robin minum bersama. Sekretaris Kwon masih tidak tahu Robin sudah kembali. Sekretaris Kwon mendengarkan kembali acara radio itu saat dalam perjalanan, dan Seo Jin benar-benar terdengar seperti Robin.

Sekretaris Kwon tertawa. Dia tahu Seo Jin sedikit berubah, tapi saat itu Seo Jin benar-benar seperti orang yang berbeda. Robin tak menanggapi dan terus minum.

Sekretaris Kwon lalu berkata kalau dia pikir Seo Jin adalah alasan mengapa Robin tidak bangun. Robin tak mengerti.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000122057_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000137511_thumb

“Kau tahu itu benar.” Kali ini nada Sekretaris Kwon bernada serius. “Robin lah yang selalu menyerah dan membuat pengorbanan, tapi sekarang kau yang melakukannya.”

“Pengorbanan?” batin Robin tak mengerti.

“Mengenyahkan Robin adalah tujuan hidupmu, tapi sekarang kau memutuskan untuk tetap bersama Robin sepanjang sisa hidupmu. Apakah itu untuk Ha Na atau bukan.. siapa yang akan berpikir kau akan melakukan itu? Aku mendengar bahwa menerima penyakitmu adalah langkah awal dari pengobatan dan aku kira itu memang benar.”

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000159677_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000161280_thumb

Robin menatap Sekretaris Kwon, membuatnya heran dan memanggil nama Seo Jin.

“Itu..apa maksudnya, hyung?”

“Robin?”

“Seo Jin..melakukan apa?”

Sekretaris Kwon ternganga dan terkejut.

***

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000175683_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000181819_thumb

Robin yang sedang duduk merenung mendapatkan pesan dari Woo Jung. Woo Jung bertanya kenapa Robin tidak memberikan hadiahnya pada Ha Na, dan bagaimana bisa Robin pulang duluan di hari special seperti itu.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000208780_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000216822_thumb

Tak lama kemudian Robin menerima telpon dari Ha Na. Robin bertanya apa Ha Na sudah sampai di rumah? Ha Na sedang dalam perjalanan pulang, dan dia merasa benar-benar bodoh hari ini. Robin tak mengerti maksud Ha Na.

Ha Na berpikir Robin sudah baik-baik saja, tapi ternyata tidak. Robin hanya berpura-pura baik-baik saja karena hari ini adalah ulang tahunnya. Robin diam saja, tak menyangkal.

“Robin. Aku sungguh tidak menginginkan apapun. Jangan mencoba menyembunyikannya dariku jika kau berjuang dengan sesuatu dan mari kita lewati bersama-sana. Setelah semua yang kita lalui bersama, tidak ada apapun yang tidak bisa kita hadapi.”

Robin diam saja, membuat Ha Na bertanya-tanya apakah Robin mendengarkannya atau tidak. Robin lalu menanyakan dimana Ha Na sekarang.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000241072_thumb[1]Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000274011_thumb

Lalu mereka sepertinya janjian bertemu di studio apartemen. Robin memberikan hadiah (yang disebut Woo Jung tadi) untuk Ha Na. Sebuah lukisan seorang perempuan dan bunga. Robin bertanya apa Ha Na sudah dengan hadiahnya? Ha Na mengangguk.

Ha Na bertanya dimana Robin menemukan lukisan itu, karena perempuan yang ada dilukisan mirip dengannya. Robin membenarkan, begitu dia melihat lukisan itu, dia berpikir perempuan lukisan itu mirip dengan Ha Na. Ha Na tak menyangka, karena dia hanya berkomentar saja.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000290338_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000296516_thumb

“Ha Na-ssi. Setiap kali kau melihat lukisan ini..aku ingin kau selalu mengingat ini dalam pikiranmu. Bahwa ini adalah cara dimana aku akan selalu mengingatmu.”

Ha Na cemberut. “Kau melakukannya lagi. Kau membuatku merasa gugup.”

Robin menggeleng, dan meminta Ha Na melupakan apa yang dia katakan.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000311141_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000317662_thumb

Mereka lalu duduk bersama memandang lukisan itu. Ha Na bersandar di bahu Robin. Seharian kemarin, Ha Na terus memikirkan jika dia berada di posisi Robin. Tiba-tiba mendapat perhatian dari semua orang atas apa yang dia lakukan dan mendapatkan komendar dari ratusan orang dalam proyek yang dia terbitkan secara online.

Itu semua membuat Ha Na penasaran dengan hidup Robin. Tapi karena tidak bisa mengungkapkan semua kebenarannya, Ha Na yakin itu membuatnya kesepian. Dan membuat Ha Na berpikir apa yang dipikirkan orang tentang dirinya.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000358919_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000362025_thumb

Ha Na memikirkan itu semua, dan kemudian dia menyesalinya. Karena dia merasa sepertinya dia hanya memikirkan tentang kegembiraan dan kebahagiaannya sendiri (dan tidak memikirkan kebahagiaan Robin).

“Apa belakangan ini kau bahagia?” Tanya Robin.

Ha Na mengangguk.

“Selama aku tidak membuatmu marah?”

“Ya.” Ha tersenyum lalu memegang wajah Robin.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000378495_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000383062_thumb

Ha Na teringat bagaimana mereka pertama kali bertemu. Saat itu Ha Na tidak begitu yakin tentang Robin dan berpikir bahwa Robin cukup aneh. Robin bilang Ha Na juga tidak tampak cukup normal.

Ha Na tertawa membenarkan, saat itu dia tidak cukup waras. Dan saat Ha Na memikirkan tentang saat itu sekarang ini, dia tidak bisa percaya kalau dia terus mengikuti orang asing di sebuah resort terpencil. Robin tersenyum mendengarnya.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000409920_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000411236_thumb

Mereka lalu mengingat kenangan itu bersama.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000418457_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000427856_thumb

Tapi kemudian tanpa Ha Na sadari, Robin memegang kepalanya kesakitan dan perlahan kenangan itu kabur, lalu menghilang. Robin tak begitu menyimak pada apa yang dikatakan Ha Na tentang bunga bermekaran dan ajakannya pergi ke resort itu saat Robin berulang tahun.

***

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000495260_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000512477_thumb

Robin melihat pesan yang ditinggalkan Seo Jin sebelum menyamar menjadi dirinya. Dalam video, Seo Jin berkata bahwa hari ini adalah ulang tahun Ha Na, dan satu jam lagi siaran radio Robin akan mengudara, tapi Robin tidak bangun.

Seo Jin bilang bahwa sehari sebelumnya Ha Na begitu khawatir pada Robin, dan membuatnya tidak tega mengatakan tentang Robin yang tidak bangun di hari ulang tahunnya. Seo Jin paham Robin sudah mempersiapkan sesuatu yang special untuk Ha Na, dan dia yakin Robin pasti marah karena dia harus melakukannya menggantikan Robin. Tapi Seo Jin bilang dia tidak bisa disalahkan.

“Jika kau marah dengan itu, maka tepati jadwal yang sudah disepakati. Apa yang Ha Na butuhkan..adalah kau.”

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000530460_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000567736_thumb

Robin lalu mengeluarkan kotak kalung yang ada di jaketnya. Itu adalah hadiah yang disiapkan Seo Jin untuk Ha Na. Robin lalu teringat dengan perkataannya pada Ha Na, bahwa jika Seo Jin mencintai Ha Na maka Seo Jin harus mau berkorban. Dan ternyata dari Sekretaris Kwon, Robin tahu kalau Seo Jin sudah berkorban untuknya agar bisa terus bersama Ha Na.

Robin menatap gambar Seo Jin di layar.

“Kau tidak seharusnya bertindak sejauh ini. Jika kau menjadi sebaik ini..maka dimana yang tersisa untukku? Maka tidak ada lagi ruang tersisa untukku berdiri.”

***

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000574123_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000588609_thumb

Sekretaris Kwon menunjukkan video tadi malam. Tepatnya menunjukkan kapan saat Robin terbangun di saat-saat teakhir siaran. Sekretaris Kwon menjelaskan bahwa Robin setelah itu memanggilnya. Dan Sekretris Kwon terkejut karena Seo Jin bisa melanjutkan penjelasannya. Seo Jin tahu semua yang dilakukan Robin semalam.

Sekretaris Kwon penasaran apa Seo Jin mengingat ingatan Robin lagi? Seo Jin membenarkan. Dia bisa melihat ingatan Robin, tidak hanya sosoknya tapi dia bahwa bisa mengingat kebingungan dan ketakutan yang dia rasakan.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000603255_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000611636_thumb

Sekretaris Kwon tidak bisa membayangkan apa yang terjadi. Tapi dia penasaran apakah kehilangan ingatan berangsur-angsur yang Robin alami itu seperti seorang penderita Alzheimer? Seo Jin menggeleng.

“Tidak hanya ingatannya. Aku yakin dia merasakan lebih dulu, dia mulai pudar dan menghilang. Bagaimana dengan Ha Na? Apa yang dia lakukan?”

“Dia belum tahu apa yang terjadi.”

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000632008_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000636410_thumb

“Aku tidak yakin apa yang harus dilakukan. Haruskah aku memberitahu dia tentang itu? Tidakkah seharusnya kita memberitahu dia tentang itu agar dia punya waktu untuk mempersiapkan diri?”

Sekretaris Kwon menghela nafas, dia tidak yakin mereka harus memberitahu Ha Na. Sekretaris Kwon lalu menerima telpon dari kantor yang membuatnya kesal. Dia menegaskan pada penelepon bahwa Seo Jin sedang cuti, jadi mereka urus saja sendiri.

Seo Jin kembali menatap layar, saat Robin terbangun di stasiun radio. Seo Jin tampak bingung apa yang harus dia lakukan.

***

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000658342_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000688321_thumb

Di Wonder Grup ternyata ada rapat yang membahas kesuksesan Wonderland terpilih menjadi salah satu dari lima taman bermain terbaik di dunia, juga proyek yang dikerjakan Seo Jin sebelum cuti meningkatkan keuntungan perusahaan, bahkan di pasar luar negri.

Penyaji menjelaskan tentang proyek animasi terbaru mereka setelah terungkapnya Robin sebagai kehidupan ganda Seo Jin dan mereka berencana untuk membuat Seo Jin sebagai model terbaru mereka untuk kampanye musim ini. Seung Yeon yang mendengarnya terus menggeleng, merasa tak tahan karena dia tahu siapa Robin.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000710285_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000711438_thumb

Seorang anggota rapat yang duduk di dekat Presdir Goo bercanda bahwa Seo Jin sangat tampan seperti para model. Dia kira mereka beruntung karena Seo Jin tidak terlalu mirip dengan Presdir Goo. Semuanya tertawa.

Penyaji melanjutkan, “Departemen PR kita bahkan mendapatkan tawaran untuk menerbitkan autobiografi Direktur Goo. Ada ketertarikan besar dari orang banyak tentang kehidupan ganda yang dia jalani—“

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000726930_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000776522_thumb

Brak! Seung Yeon memukul meja dengan emosi. “Itu bukan kehidupan ganda. Dia tidak menjalani kehidupan ganda..tapi dia punya dua kepribadian.”

Presdir Goo mengumpat Seung Yeon. Seung Yeon melanjutkan dengan berapi-api bahwa Seo Jin memiliki DID. Semuanya terkejut. Seung Yeon bilang mereka semua tertipu sekarang, karena Seo Jin selama ini menyembunyikan penyakitnya dari siapapun dan telah menipu mereka semua. Dan bahkan dia masih melakukannya sampai sekarang.

Seung Yeon mengangkat tangan dengan emosi.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000788796_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000807345_thumb

Tiba-tiba penyaji menegurnya dan menanyakan apakah ada yang ingin dikatakan Seung Yeon. Seung Yeon menoleh ke samping, dimana Presdir Goo menatapnya tajam. Seung Yeon pun sadar, tadi hanya khayalannya saja. (cape deeehhh…)

Seung Yeon tertawa garing dan mempersilahkan Penyaji melanjutkan persentasinya. Seung Yeon mengcungkan jempol pada Presdir Goo dan berkata bahwa Robin itu hebat. Presdir Goo berdecak.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000817206_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000845804_thumb

Selesai rapat Seo Hee menghampiri Seung Yeon di luar. Seo Hee bilang jika Seung Yeon terus seperti itu maka Seung Yeon akan kehilangan segalanya. Apa Seung Yeon sudah gila? Seung Yeon membenarkan, dia gila.

Seo Hee memastikan jika Seung Yeon akhirnya mengakui kalau dia gila. Tapi Seung Yeon bilang dia seperti seorang ilmuwan gila dalam film. Tidak ada yang percaya pada ilmuwan itu bahkan setelah hujan es, angin topan dan gempa bumi. Hanya ilmuwan gila yang terus memberitahu semua orang untuk melarikan diri jika mereka ingin selamat.

Seung Yeon bilang itu persis dengan apa yang terjadi sekarang. Semua orang tertipu dengan sebuah ilusi. Jika perusahaan jatuh ke tangan Seo Jin seperti itu, maka Wonder Grup akan dibawa pada kehancuran. Seo Jin akhirnya akan menghancurkan perusahaan mereka.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000864944_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000876565_thumb

Dengan semua yang dikatakan Seung Yeon tadi, Seo Hee yakin, pacarnya itu memang sudah gila. Seo Hee bilang Seo Jin dan Robin terlalu normal dan terlalu cakap agar itu bisa terjadi (jadi maksudnya Seo Jin atau Robin tidak akan menghancurkan perusahaan). Seo Hee menepuk pundak Seung Yeon dengan kasihan, lalu berjalan pergi.

Seung Yeon melihat sedih kepergian Seo Hee, “Aku merasa sangat kesepian. Bahkan kau sekarang meninggalkanku.”

***

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000879500_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000925786_thumb

Ha Na menunjukkan hadiah lukisan dari Robin pada geng sirkus. Jin Joo bilang mungkin karena Robin seorang seniman, dia punya pandangan berbeda. Jin Joo suka dengan bijaksananya Robin. Meski Robin bisa menggambar sendiri, tapi dia tidak melakukannya. Woo Jung setuju, karena sesungguhnya para wanita tidak suka buatan tangan.

Eun Chang mengeluh. Karena itulah lukisan tas milik Picasso tidak lebih dihargai daripada merek designer. Maksudnya adalah wanita tetap memilih tas yang asli, daripada tas yang dilukis Picasso sendiri. Padahal lukisan Picasso juga mahal. Semuanya tertawa. Sedangkan Ha Na tersenyum menatap lukisan itu.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000957498_thumb[1]Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000961188_thumb[1]

Robin terbangun dari tidurnya. Dia merasakan sakit di kepalanya. Lalu ingatan saat Ha Na membantunya memakai setelah saat akan ke award menghilang. Robin bingung, dengan apa yang sebenarnya terjadi. Robin lalu mendapat telpon dari Ha Na.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000984486_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_000985687_thumb

Ha Na sedang berada di rumah Woo Jung. Mereka melihat-lihat album foto Woo Jung. Salah satu foto adalah saat Woo Jung wisuda kelulusan SMP. Acaranya siang hari, tapi Robin tidak muncul sampai malam. Jadi Woo Jung menangis dan marah pada Robin. Dan sekarang dia tahu alasannya, bahwa Robin hanya muncul saat malam.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001001096_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001012280_thumb

“Tapi apa kau tahu jika dilihat lebih dekat, kalian berdua mirip? Seperti pasangan adik-kakak?” ujar Ha Na sambil melihat foto mereka berdua.

“Aish.. apa kau menyebut kami saudara hanya karena dia milikmu sekarang?” Woo Jung protes.

“Ya, itu benar.”

Mereka kemudian tertawa. Tapi kata-kata Ha Na serius, Robin dan Woo Jung tampak mirip. Bahkan punya senyum yang sama. Ha Na pikir Woo Jung tidak mirip sama sekali dengan ayahnya.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001019217_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001021153_thumb

Tanpa mereka sadari, Robin muncul di pintu belakang mereka. Robin tersenyum melihat Ha Na yang tertawa bersama Woo Jung.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001036754_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001042247_thumb

Lalu ingatan Ha Na saat mabuk waktu itu yang menyebut bahwa Robin yang bisa membuatnya tertawa, muncul di kepala Robin. Ingatan itu perlahan pudar dan menghilang. Robin terkejut dan bingung. Dia lalu pergi.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001070775_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001104427_thumb

Robin menemui Dokter Kang. Robin meminta Dokter Kang membantunya untuk menghilang. Dokter Kang terkejut dan menanyakan alasannya. Robin masih punya waktu. Dia tidak bisa menjamin berapa lama, tapi mungkin sekitar enam bulan.

Enam bulan itu, Robin tidak tahu akan menjadi waktu seperti apa. Dokter Kang tak mengerti maksud Robin. Robin pun menjelaskan bahwa ingatannya menghilang, dan terjadi lebih sering. Awalnya hanya satu kali dalam sehari. Tapi sekarang 2-3 kali sehari. Hanya dalam rentang beberapa hari kepalanya menjadi lebih dan lebih kosong.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001120424_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001129762_thumb

“Jika terus secepat ini, maka setelah enam bulan..akankah aku bahkan bisa mengingat yang mana dari kenangan yang hilang itu adalah milikku?”

Dokter Kang terdiam, tak sanggup menjawab.

“Atau mungkinkah..dalam tingkat ini..aku bahkan tidak akan sadar kenyataan bahwa semua ingatanku sudah menghilang? Apakah itu yang akan terjadi?”

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001146210_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001156212_thumb

Dokter Kang menghela nafas. “Ya.. barangkali kau mungkin tidak akan sadar bahwa ingatanmu menghilang.”

Robin tampak sedih. “Kalau begitu dalam tingkat ini aku..dalam waktu enam bulan..aku bahkan tidak akan mengenali orang yang sedang berdiri tepat di depanku. Aku tidak menginginkan itu. Berikan aku satu minggu..lalu bantu aku menghilang. Pada Seo Jin atau yang lainnya, tolong jangan katakan pada siapapun. Aku akan mengurusnya sendiri.”

Robin lalu pergi. Dokter Kang tampak khawatir.

***

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001202967_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001204061_thumb

Robin mengajak Ha Na bepergian besok. Besok adalah akhir pecan, jadi Robin yakin Ha Na punya waktu. Ha Na menanyakan alasan Robin mengajaknya bepergian. Robin lalu menarik Ha Na ke kamar Woo Jung dan bicara disana.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001228614_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001235547_thumb

“Aku minta maaf untuk semua kekhawatiran yang aku sebabkan belakangan ini. Tapi sama seperti yang kau katakana, aku pikir aku perlu beberapa saat untuk membiasakan diri. Karena aku tidak pernah mengalami hal itu sebelumnya, dan semuanya sangat asing untukku.”

“Apa kau sekarang merasa lebih baik?”

Robin menangguk.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001244239_thumb[1]Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001250444_thumb

“Ayo kita bepergian. Mulai sekarang, aku hanya akan mengikuti permintaanmu dan akan melakukan apapun yang kau ingin lakukan. Karena selama ini kau selalu mengikui dan melakukan apapun yang aku ingin lakukan.”

“Kalau begitu tidak peduli kemana aku bilang kita akan pergi, kau hanya akan mengikuti saja, oke?”

“Ya, kemanapun kau ingin pergi.” Ha Na tersenyum.

***

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001262606_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001276397_thumb

Hari perjalanan tiba. Ha Na membawa banyak makanan dan juga kopi. Sambil menuangkan kopi untuk Robin, Ha Na bertanya, apa Robin memberitahu Seo Jin bahwa mereka akan bepergian bersama. Tidak, Robin tidak memberitahu Seo Jin.

Ha Na khawatir, apa yang akan Robin lakukan jika nanti Seo Jin bangun di pagi hari. Robin bilang dia tidak akan tidur sama sekali selama perjalanan itu. Ha Na merasa itu tidak mungkin, jika Robin tidak tidur selama dua malam.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001294849_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001305443_thumb

“Aku tidak bisa membiarkan Seo Jin mencuri sedikitpun waktu berharga ini dariku selama kita dalam perjalanan ini. Aku tidak akan tidur sama sekali.”

“Aku bertaruh Direktur Goo akan marah kapanpun dia bangun.”

Ya. Robin yakin Seo Jin akan marah. Lalu Ha Na bertanya mereka akan pergi kemana.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001319828_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001350139_thumb

Esok pagi mereka sampai di tempat tujuan. Sebuah rumah tua. Robin memberitahu Ha Na bahwa itu adalah rumah dimana dia lahir dan dibesarkan. Ha Na mungkin merasa ragu dengan apa maksud semua itu. Lebih tepatnya itu adalah rumah yang hanya berada dalam ingatannya.

“Bagaimana dengan orangtuamu? Apa kalian tinggal bersama dalam rumah ini?” Ha Na membuat dirinya masuk ke dalam dunia Robin, dan menganggap itu nyata.

“Dengan ibuku, hyung..dan noona.”

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001360400_thumb[1]Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001379539_thumb[1]

Robin menatap ke arah rumah. Disana ada bayangan ibunya, hyung, noona, dan dirinya sendiri yang sedang belajar bersama.

Robin kembali bercerita. Ayahnya meninggal saat dia berusia empat tahun dan ibunya adalah guru SD. Dia biasanya menempel pada ibunya setiap pagi dan merengek agar ibunya tinggal di rumah bersamanya. Dan setiap kali dia melakukan itu, selalu ada cara ibunya membuat dia melepaskan ibunya.

Ha Na penasaran bagaimana ibu Robin melakukannya. Ternyata ibu Robin memberikan uang koin 100 won.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001401164_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001413008_thumb

Lalu Robin membawa koin itu, dan menyimpannya ke dalam toples yang Robin kubur dibawah sebuah pohon.

Ha Na dan Robin pergi ke pohon itu. Robin bilang dia melakukan hal itu setiap hari. Saat keberadaannya pertama kali terungkap dari Seo Jin, Dokter Kang mengatakan padanya bahwa semua ingatan itu palsu dan mereka hanya ilusi yang dibuat. Itulah yang Dokter Kang katakan pada Robin.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001455236_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001460883_thumb

Robin mendengar pohon itu adalah tempat pertama yang dia datangi. Lalu dia menggali tanah seperti orang gila tapi tidak ada toples disana. Tidak ada apapun. Rumah yang mereka lihat sebelumnya, meskipun alamatnya sama dengan yang dia ingat, dia hanya menemukan orang asing tinggal di dalam rumah.

Bahkan saat Robin pergi ke balai kota, dan mengatakan pada mereka nama dari anggota keluarganya, tidak ada catatan yang ditemukan atas nama-nama tersebut. Itu semua hanya ilusi.

“Itulah siapa aku. Jadi bagaimana bisa kau menerima aku sebagai aku? Saat semua orang mengatakan padamu bahwa aku hanya sebuah ilusi, bagaimana kau bisa jatuh cinta denganku?”

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001491020_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001507074_thumb

Ha Na menggenggam tangan Robin. “Aku sudah jatuh cinta denganmu, jadi bagaimana bisa kau palsu dan tidak nyata? Saat cinta yang aku miliki untukmu adalah nyata..bagaimana bisa cinta itu menjadi palsu? Selama cintaku untukmu masih ada..kau akan selalu nyata.”

Robin tersenyum lebar.

“Meskipun tidak ada apapun disini saat kau pertama kali datang, aku disini sekarang… berdiri tepat di sampingmu.”

Ha Na lalu mengajak Robin untuk mengubur kapsul waktu mereka disana. Dan saat mereka kembali kesana 10 tahun lagi untuk menggalinya, kapsul itu pasti masih ada sama seperti saat mereka menguburnya. Tapi Robin bilang 10 tahun terlalu lama. Lalu Ha Na mempercepatnya jadi 3 tahun saja.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001551753_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001591291_thumb[1]Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001607803_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001605704_thumb

Mereka lalu pergi ke toko untuk membeli peralatan yang dibutuhkan. Setelah itu mereka masing-masing menulis di kertas tanpa tahu apa yang ditulis masing-masing. Lalu mereka menggali tanah dekat pohon itu dan mengubur kapsul mereka.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001646888_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001656417_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001666127_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001668355_thumb

Robin dan Ha Na berjalan-jalan di desa. Meminta tolong orang lain untuk memotret mereka di depan sebuah lukisan dinding. Robin membaca tulisan yang ada di dinding itu.

“Meskipun itu berakhir, cintaku masih tetap sebagai Ha Na (hanya satu).”

Robin termenung sedih membaca tulisan itu. Lalu Ha Na menariknya.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001702007_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001710757_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001712528_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001713450_thumb

Mereka lalu membuat gulali dan mencetaknya sendiri. Ha Na membuat bentuk hati, sedangkan Robin hanya menjilati milikinya saja.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001720224_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001737334_thumb

Setelah itu mereka memandang lukisan dinding sepasang kakek dan nenek. Ha Na bersandar pada Robin.

“Cerita tentang pasangan berusia 60 tahun. Aku akan selalu mengingat hari-hari kebersamaan kita..”

Ha Na dan Robin tersenyum memandang lukisan itu. Tapi berbeda dengan Ha Na yan memang tersenyum bahagia, Robin menyembunyikan kesedihannya dalam senyuman itu.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001761658_thumb[1]Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001766780_thumb

Mereka kemudian melihat dinding yang penuh dengan coretan dan tulisan. Ha Na bilang kemanapun mereka pergi, restoran ataupun carnival, orang-orang menulis di dinding untuk menandai bahwa mereka pernah berada disana. Ha Na melihat Robin juga menulis di dinding itu. Ha Na tersenyum.

“Aku selalu bertanya-tanya seperti apa orang yang menulis di dinding, dan aku rasa itu orang-orang itu seperti kekasihku. Apa yang kau tulis?”

Robin menunjukkan tulisannya. Ha Na tersenyum. Dia lalu mengajak Robin pergi dari sana.

Hyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001785536_thumbHyde.Jekyll.Me.E19.mkv_001791770_thumb

Robin pun berjalan pergi bersama Ha Na, tapi dia terus saja menoleh ke tulisannya di dinding itu. Seolah takut tulisannya akan terhapus.

“Ha Na dan Robin disini.”

***

Bersambung ke bagian 2~

Komentar:

Awalnya Robin meminta Seo Jin yang berkorban agar dia bisa terus hidup. Tapi setelah Seo Jin benar-benar berkorban dengan mempertahankannya, Robin malah menyerah dengan sukarela. Yah, bagaimanapun dia memang akan menghilang.

Karena seperti yang dikatakan Sekretaris Kwon, bahwa menerima penyakit adalah langkah pertama penyembuhan. Terbukti dengan Seo Jin yang perlahan mendapatkan ingatan Robin disaat dia sudah menerima Robin sepenuhnya.

Aku pikir kalau Seo Jin mau menerima Robin, mereka bisa hidup bertiga gitu…ternyata pasti kepribadian akan menghilang. Hehe..

Comments

  1. Dsni sosok SYeon sllu bikin ngakak,face antogonis tp kocak mlh bikin org mlongo hahahaa ...jd lupa mau komen Robin apa tadi hhmmmm...gomawo mbak muzi

    ReplyDelete
  2. Akhirnya robin sadar kl seo jin mau berkorban. Inilah akhirnya robin sudah siap untuk pergi. Gak tega liatnya. Lanjut ke part 2.

    ReplyDelete
  3. Detik detik perpisahan Robin dengan Ha Na .. Sedih bangett u_u

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya. Tapi mohon maaf komentar akan dimoderasi ya.. jadi gak akan langsung muncul di halaman post.. Dan pasti akan saya baca semua, walau tidak saya balas. XD

Popular posts from this blog

Sinopsis SECRET Episode 16 – 2 (END)

Sinopsis MASTER’S SUN Episode 17 – 2 (end)