Falling in Love With Soon Jung | Episode 8 - 2
Min Ho meminta Soon Jung menyadari posisinya, dan menanyakan alasan Soon Jung membela dirinya. Tapi Soon Jung bilang dia tidak membela Min Ho, dia hanya mengatakan kebenarannya pada mereka.
“Bagaimana kau tahu apakah aku melakukannya atau tidak?”
“Kau mengirimku kesana. Kau bukan tipe orang yang akan melakukan itu jika kau sudah tahu seseorang akan terluka.” Soon Jung tersenyum.
“Jangan bicara seperti kau tahu segalanya.”
“Aku berjanji padamu. Bahwa aku akan melindungimu. Hari ini. Disini. Kau datang untuk menyelamatkanku, kan? Terima kasih banyak, Direktur Kang.”
Min Ho bergumam kalau Soon Jung melakukan hal itu lagi, membuat jantungnya berdebar kencang. Soon Jung bercanda, apa yang akan Min Ho lakukan sekarang, karena Min Ho begitu mudah goyah. Bagaimana Min Ho akan hidup seperti orang yang buruk ketika Min Ho seperti itu.
“Kau membuatku gila.” Ujar Min Ho. “Siapa aku ini, sehingga kau berterima kasih padaku? Siapa aku ini, sehingga kau akan melindungi seseorang sepertiku? Semuanya berjalan salah saat aku bersamamu. Hidupku semakin kacau karena kau.”
Min Ho menambahkan bahwa hari ini adalah hari yang sangat penting untuknya. Tapi dia mengacaukannya lagi karena Soon Jung. Min Ho kesal, siapa Soon Jung yang membuatnya tidak bisa bernafas. Min Ho meminta Soon Jung membiarkannya bernafas (membiarkan Min Ho tenang).
***
Min Ho melihat para pekerja pabrik di ruang UGD bersama keluarga mereka yang bersedih melihat mereka terluka. Min Ho juga melihat para pekerja yang membereskan sisa-sisa unjuk rasa dan pemukulan tadi siang di pabrik. Min Ho tampak merasa iba dan memikirkan sesuatu.
***
Ji Hyun menemui Min Ho untuk marah-marah. Ji Hyun marah karena beraninya Min Ho melewatkan pertemuan penting seperti kemarin. Ji Hyun menyebut Min Ho sudah gila. Tapi Min Ho tak bisa memberikan alasan, hanya terjadi begitu saja.
Semalam Ji Hyun juga tidak bisa menghubungi Woo Shik setelah dia pergi mencari Min Ho. Ji Hyun yang masih marah bertanya apa yang sebenarnya dipikirkan Min Ho. Min Ho berkata semuanya berjalan dengan baik meski tanpa dirinya, jadi tidak masalah.
Ji Hyun akhirnya bilang kalau mereka tidak punya waktu untuk berdebat siapa yang salah. Semalam dia sudah memberikan alasan bahwa Min Ho harus pergi karena Min Ho sakit. Jadi Ji Hyun meminta Min untuk mengatakan hal yang sama pada Ketua mereka.
Ji Hyun kemudian memberitahukan jadwal Ketua GP yang akan mengunjungi pabrik pusat tiga jam lagi. Perwakilan perusahaan akuisisi juga akan datang. Ji Hyun menyuruh Min Ho untuk pergi ke pabrik di Incheon dan jangan terlambat.
***
Selesai menyiapkan tempat untuk makan malamnya bersama Soon Jung. Joon Hee berangkat kerja.
Soon Jung yang kemarin terluka juga sudah masuk kerja. Yoo Mi tak percaya melihatnya, seharusnya Soon Jung beristirahat di rumah. Soon Jung tak punya pilihan, dia harus menjadi notulen rapat hari ini. Yoo Mi lalu mengumpat Gold Partners yang berani mempekerjakan preman.
Mi Roo meralat, preman-preman itu mungkin saja dari perusahaan mereka. Soon Jung meminta Mi Roo menjelaskan lebih lanjut. Mi Roo pun menjelaskan, ada rumor yang mengatakan bahwa Direktur Yoon yang mengirim preman-preman itu ke pabrik.
“Jika itu benar, dia tidak akan melakukannya sendirian. Ketua Lee mungkin telah memerintahkan itu.”
“Apa?” Soon Jung terkejut dan masih tak mengerti.
“Ketua Lee dan para direksi bekerja bersama Gold Partners menjalankan tugas kotor untuk mereka. Itu rumornya.”
Soon Jung terdiam, memikirkan sesuatu. Tampaknya Soon Jung mulai berpikir rumor itu benar, karena dia tahu bukan Min Ho yang melakukanya.
Joon Hee menanyakan masalah pabrik, apakah sudah selesai dan apakah ada orang yang terluka. Direktur Yoon bilang karena mereka melakukannya dengan mengancam, beberapa orang terluka. Direktur Yoon bahkan mendengar ada orang dari kantor pusat yang berada disana, Sekretaris Kim.
Joon Hee terkejut, lalu memastikan apakah maksud Direktur Yoon adalah Kim Soon Jung? Direktur Yoon membenarkan.
Joon Hee berjalan cepat sambil menghubungi Soon Jung dan mencarinya di sekitar dia berjalan. Tak lama Soon Jung muncul di depannya. Dengan khawatir Joon Hee menanyakan kondisi luka Soon Jung, dan apa yang dikatakan RS. Tapi Soon Jung terus mundur saat Joon Hee hendak menyentuhnya.
“Mengapa kau tidak menanyakan bagaimana aku terluka?”
Soon Jung bertanya dengan hati-hati. Dan Joon Hee hanya bisa terdiam.
***
Min Ho menemui Dokter Cho. Dokter Cho menanyakan kondisi Min Ho, apakah Min Ho merasa sakit lagi. Tapi Min Ho malah bertanya balik, bagaimana seharusnya dia hidup mulai sekarang. Tentu saja Dokter Cho bilang Min Ho harus hidup dengan baik.
Min Ho berkata kalau dia sedang tidak bercanda, dia benar-benar bingung. Min Ho menjelaskan bahwa dia harus membuat keputusan penting hari ini. Tapi hati dan otaknya tidak mengatakan hal yang sama untuk dilakukan. Jadi dia tidak tahu pilihan apa yang harus dia buat.
“Pada awalnya aku benci itu. Perasaan asing yang aku miliki dan perilaku yang aneh. Tapi anehnya.. Untuk wanita yang membuat jantungku berdebar, wanita yang membuat jantungku berdetak cepat. Aku ingin menjadi orang yang baik untuknya. Aku ingin hidup berbagi mimpi yang sama dengannya. Tapi..itu bukan aku. Itu hanya beberapa gejala fisik. Itu bukan aku.”
“Mungkin aku seseorang yang percaya pada pemeliharaan Tuhan. Aku percaya itu adalah bagian dari rencana Tuhan saat jantung itu memilihmu.”
“Ahjussi!” Min Ho tak percaya.
“Situasinya telah berubah sekarang. Orang yang kau ingin membalas dendam sudah menghilang sekarang. Kau memiliki jantung yang baru, orang-orang baru, dan dunia baru. Kau hanya perlu memutuskan bagaimana menjalani hidupmu.” Doker menyentuh jantung Min Ho. “Jantung ini milikmu. Otakmu juga milikmu. Kau yang memutuskan, kau ingin menjalani hidupmu sebagai Kang Min Ho yang bagaimana.”
***
Soon Jung berada di ruangan Joon Hee. Dia memberitahu bahwa orang-orang mengatakan hal yang aneh. Soon Jung meminta Joon Hee mengatakan padanya bahwa tidak benar kalau Joon Hee yang mengirim orang-orang itu ke pabrik seperti yang orang-orang katakan.
“Itu hanya rumor konyol, kan? Iya kan?”
Joon Hee yang tadinya membelakangi Soon Jung, kemudian berbalik menghadap Soon Jung. Joon Hee membenarkan, bahwa dia yang telah memerintahkannya. Soon Jung terkejut, lalu menanyakan alasan Joon Hee.
Joon Hee bilang dia tahu Soon Jung akan mencari tahu suatu hari nanti. Dan hal itu terjadi lebih cepat daripada yang dia pikirkan.
Soon Jung kembali menanyakan alasan Joon Hee melakukannya. Joon Hee meminta Soon Jung tenang. Tapi Soon Jung tak bisa.
“Banyak orang yang terluka. Banyak orang kehilangan harapan karena itu. Apakah kau bahkan menyadari apa yang telah kau lakukan?” Soon Jung bertanya dengan penuh emosi.
“Itu pasti akan terjadi. Seseorang akan melakukannya juga bahkan jika itu bukan aku!”
“Joon Hee-ya. Mengapa kau begitu banyak berubah?”
“Kau harus berubah untuk bertahan hidup di dunia ini.” Ujar Joon Hee tanpa rasa bersalah. “Lebih baik jika orang-orang pabrik segera pergi mencari pekerjaan lain.”
Joon Hee menambahkan bahwa bagaimanapun Hermia telah kehilangan harapan dan akan segera dijual. Hal yang terbaik adalah menerima kenyataan dan menemukan cara yang berbeda untuk bertahan hidup, tapi orang-orang pabrik tidak akan menerima itu. Suara Joon Hee meninggi.
“Itukah mengapa kau menghukum mereka dengan tinju besi? Mereka meletakkan semua milik mereka, untuk bertahan hidup!”
“Soon Jung-ah!”
“Joon Hee-ya! Kau membuatku takut padamu. Aku pikir aku mengenalmu dengan baik. Aku pikir aku salah mengerti dirimu.”
Joon Hee menggeleng. Dia meminta Soon Jung untuk tidak mengatakan hal itu. Joon Hee bilang dia tidak bisa menahannya jika Soon Jung melakukan itu padanya (marah). Dari semua orang, Joon Hee berharap Soon Jung bisa memahaminya. Tapi Soon Jung bilang tidak seharusnya Joon Hee memintanya untuk mengerti untuk sesuatu seperti itu.
“Ketua Lee. Aku akan benar-benar mempersiapkan diri untuk pertemuan direksi dan upacara pengangkatanmu karena itulah pekerjaanku. Tapi, jujur, aku tidak bisa mengucapkan selamat kepadamu. Jadi jangan mengharapkan itu dariku. Ketua Lee.”
Soon Jung berbicara dengan bahasa formal dan segera pergi. Hal ini seperti menegaskan bahwa mulai sekarang Soon Jung menganggap hubungan mereka hanya sebatas atasan dan bawahan.
***
Dalam perjalanan menuju pabrik, Min Ho merenungkan perkataan Soon Jung waktu itu. Soon Jung bertanya apakah Min Ho tidak bisa menjalani kehidupan yang berbeda setelah datang kembali dari ambang kematian. Juga memikirkan perkataan Ahjussi Ma yang menyebut Min Ho bukan manusia dan lebih buruk dari manusia. Dan perkataan Dokter Cho, bahwa Min Ho sendiri yang memutuskan untuk hidup sebagai Kang Min Ho yang seperti apa.
Min Ho meminta Woo Shik untuk memutar balik mobil. Woo Shik mengingatkan bahwa Ketua GP sudah menunggunya, jadi Min Ho tidak bisa menghindar. Tapi kemudian Woo Shik memutar balik mobil.
***
Joon Hee dan para direksi berjalan menuju ruangan rapat. Direktur Yoon memberitahu Joon Hee bahwa dia sudah pergi ke peramal untuk memilih hari baik untuk upacara pengangkatan Joon Hee, dan hari itu akan menjadi hari yang baik dan menguntungkan. Tapi Joon Hee tidak mendengarkan, dia masih terganggu oleh perdebatan terakhirnya dengan Soon Jung.
Lalu datang Min Ho menyapa mereka. Direktur Yoon bingung untuk apa Min Ho datang. Tentu saja untuk menghadiri rapat dan memberikan suaranya yang berharga. Direktur Yoon mengira Min Ho ada acara dengan Gold Partners. Min Ho bilang dia tidak menghadiri acara itu.
“Apa yang sedang kau coba lakukan?” Tanya Joon Hee sinis.
Min Ho bilang Joon Hee akan mengetahuinya saat rapat. Min Ho menepuk pundak Joon Hee dan Direktur Yoon. Lalu masuk ke dalam ruangan dengan sikap semaunya. Min Ho menanyakan tempat duduknya pada Soon Jung yang terkejut melihatnya.
Kemudian para direksi yang lain masuk ke dalam ruangan dan duduk di tempat masing-masing.
Min Ho mengeluarkan selembar kertas dari amplop yang dia bawa. Saat Direktur Yoon membuka rapat, Min Ho sibuk membuat sesuatu dari kertas itu dan mengganggu konsentrasi Direktur Yoon dengan berdehem dengan keras di depan mikrofon.
Agenda rapat itu yang pertama adalah pemilihan CEO baru. Direktur Yoon mempersilahkan Joon Hee sebagai kandidat satu-satunya untuk mengucapkan beberapa patah kata. Joon Hee lalu berdiri dari duduknya.
“Saya meminta Anda untuk membuat keputusan bijaksana menuju kesuksesan Hermia.”
Semua bertepuk tangan, termasuk Min Ho. Joon Hee dan Soon Jung sama-sama menatap Min Ho, masih tak mengerti dengan tujuan Min Ho datang ke rapat itu. Kemudian Direktur Yoon berbasa-basi dengan menanyakan apakah ada kandidat lain yang ingin diajukan dewan direksi.
Tak ada yang bersuara, kecuali Min Ho yang kembali berdehem. Karena itu Direktur Yoon memutuskan untuk memulai voting. Tapi kemudian Min Ho berbicara, meminta Direktur Yoon menunggu.
“Saya ingin menambahkan satu calon lagi. Saya juga ingin mencalonkan diri sebagai CEO.” Ujar Min Ho.
Direktur Yoon tertawa, apa dia tidak salah dengar. Min Ho bertanya apakah ada alasan hingga dia tidak bisa mencalonkan diri? Joon Hee meminta Min Ho mendengarkannya. Min Ho menantang, apa Joon Hee merasa terintimidasi dan takut akan kalah?
Tidak. Joon Hee hanya tidak tahu apa tujuan Min Ho melakukannya. Min Ho bilang dia akan menghidupkan kembali Hermia.
“Selamat. Kau sudah gila.” Ejek Joon Hee.
“Aku juga berpikir aku sudah gila. Setelah melihat hal-hal mengerikan seperti di pabrik pusat kemarin, aku benar-benar jadi gila. Kau tahu.” Min Ho menyindir.
Joon Hee lalu menyetujui keinginan Min Ho, tapi dia mengingatkan kalau Min Ho disana untuk sementara seperti burung yang bermigrasi. Tidak akan ada orang yang memilih Min Ho disana.
“Siapa bilang kita akan memilih sekarang?” ujar Min Ho.
Joon Hee tak mengerti. Maka Min Ho melemparkan kertas yang tadi dia buat menjadi pesawat ke arah Joon Hee. Itu adalah proposal untuk para pemegang saham dengan agenda pemilihan CEO. Joon Hee mencurigai sesuatu.
Sebelum Joon Hee sempat mengatakan kecurigaannya, Min Ho sudah membenarkannya duluan. Min Ho membeli semua saham pamannya (Ketua Kang) yang diselenggarakan oleh bank untuk jaminan. Dengan kata lain Min Ho adalah pemegang saham mayoritas Hermia.
Direktur Yoon marah-marah, kenapa Min Ho membeli semua saham itu. Jika perusahaan bangkrut, semua saham Min Ho akan dibatalkan dan Min Hoo tidak akan bisa menyimpan sepeserpun.
Min Ho bilang perusahaan belum bangkrut. Dan kreditur tidak bisa melakukan apa-apa sampai perusahaan benar-benar bangkrut.
“Kau dan aku. Aku dan kau. Mari kita bertarung untuk posisi CEO pada pertemuan tahunan pemegang saham.” Ujar Min Ho pada Joon Hee.
Joon Hee berdiri dengan kesal, “Apa alasanmu melakukan ini?”
Min Ho menatap Soon Jung sebentar, “Aku tidak tahu mengapa aku harus hidup dengan cara yang dulu. Tidak ada kebahagiaan. Dan kau tidak bisa mempunyai segala yang kau inginkan dalam kehidupan. Jadi aku telah memutuskan jalanku. Tidak peduli apapun yang terjadi..aku akan menghidupkan kembali perusahaan ini.”
Min Hoo dan Joon Hee saling bertatapan.
Keluar dari ruang rapat, Joon Hee menanyakan alasan Min Ho merubah hatinya. Min Ho bilang berkata Joon Hee dia menyadari sesuatu kemarin. Ada banyak hal yang harus dia lindungi dengan tangannya sendiri.
“Hal-hal yang harus kau lindungi?” selidik Joon Hee.
“Perusahaan ini dan Kim Soon Jung.”
Raut wajah Joon Hee berubah begitu nama Soon Jung disebut. Yang berarti Min Ho menyukai Soon Jung, dan dia telah tertinggal di belakang. Sambil menahan amarah Joon Hee bertanya apa yang sebenarnya Min Ho lakukan.
“Bukan sesuatu yang baik. Aku tidak akan membiarkanmu memiliki perusahaan ini atau Kim Soon Jung. Jadi, pastikan kau tidak melewatkan makan. Kau akan memiliki pertarungan panjang di depanmu.”
Min Ho menepuk lengan Joon Hee dengan tenang, lalu pergi.
Tapi begitu masuk ke kantornya, ketenangan Min Ho menghilang. Min Ho menghela nafas sambil memegang papan namanya di meja. Tak lama kemudian Soon Jung masuk. Min Ho mengulurkan tangannya, meminta Soon Jung untuk tidak mengatakan apapun.
Soon Jung tak kuasa menahan senyumnya, “Terima kasih banyak.”
“Ini semua salahmu. Aku sudah bilang, semuanya berjalan dengan salah ketika aku bersamamu. Apa yang akan kau lakukan sekarang? Sekarang hidupku kacau. Jujur, aku takut. Aku takut untuk menghadapi apa yang di depanku. Aku bertanya-tanya bagaimana ayahku bisa mengelolanya. Aku merasa kelebihan muatan, dan sangat ketakutan.”
Soon Jung tersenyum, “Aku sudah bilang. Aku akan melindungimu. Aku akan membantumu dengan segala kekuatanku. Sampai kau bisa menjadi pemimpin yang baik seperti ayahmu, aku akan bersorak (memberi semangat) di sisimu. Aku akan membantumu.”
Min Ho memeluk Soon Jung. Tapi kemudian dia tersadar dengan apa yang dia lakukan. Min Ho mencari-cari alasan. Dia lalu beralasan kalau dia melakukan itu karena jantungnya sakit sepanjang hari.
“Biarkan aku bersandar padamu selama satu menit. Karena kau berada di pelukanku. Bisakah kau menepuk punggungku?”
Meski awalnya Soon Jung ragu mengangkat tangannya. Tapi kemudian Soon Jung mengabulkan permintaan Min Ho. Min Ho menutup mata lega, merasa lebih tenang.
***
Masuk ke ruangannya, Joon Hee mengamuk. Dia melemparkan lampu dan segala macam yang ada di meja. Joon Hee meminta Direktur Yoon untuk menghubungi Ji Hyun dan menjadwalkan pertemuan. Direktur Yoon berusaha menenangkan Joon Hee.
“Bagaimana aku bisa tenang sekarang?” Joon Hee berteriak. “Kau masih tidak mengerti? James Kang adalah orang yang ingin membalas dendam pada pengkhianat ayahnya! Orang itu mencoba menjadi CEO!”
Joon Hee mengancam, jika Direktur Yoon masih ingin memiliki posisinya, dia harus mengikuti perintah Joon Hee sekarang juga. Joon Hee berteriak. Direktur Yoon segera pergi.
***
Min Ho mengantar Soon Jung pulang. Soon Jung bilang semuanya pasti menjadi rumit, jadi Min Ho tidak perlu mengantarnya. Min Ho sedang memikirkan hal itu, bahwa semuanya akan menjadi rumit. Min Ho menyuruh Soon Jung untuk beristirahat di rumah selama tiga hari.
Karena Soon Jung bilang akan membantunya mulai dari sekarang, Min Ho ingin Soon Jung beristirahat dan memulihkan diri. Soon Jung hendak menolak, tapi Min Ho bilang kalau itu adalah perintah.
“Istirahatlah.”
“Aku mengerti.”
“Dan aku minta maaf. Kau terluka karena aku. Maafkan aku.”
Soon Jung menatap Min Ho.
***
Woo Shik merasa senang karena Min Ho membelikan tiket kelas bisnis untuknya. Tapi sebelum pergi, Woo Shin ingin Min Ho memberitahunya satu hal. Apa yang membuat Min Ho berubah.
“Jantungku. Dan juga Kim Soon Jung. Aku takut untuk mulai menjalani kehidupan yang berbeda dari yang biasanya. Tapi aku pikir aku menemukan keberanian.”
“Astaga. Kau gila. Idiot.”
“Maafkan aku.” Ujar Min Ho sambil mengetik.
Woo Shik bilang Min Ho tidak perlu meminta maaf. Min Ho lalu mengambil tiker Woo Shik dan merobeknya, dia meminta Woo Shik menunggunya untuk pergi ke Amerika bersama-sama. Min Ho bilang dia akan menyelesaikan hal di Korea dan kembali ke Amerika.
Woo Shik tertawa melihat Min Ho merobek tiketnya. Sepertinya Woo Shik memang tidak ingin pergi. Dia bilang pada Min Ho kalau dia akan di Korea bersama Min Ho, lagipula dia tidak punya tiket. Woo Shik mengajak Min Ho menjalani kehidupan normal. Min Ho tak mengerti maksud Woo Shik.
“Kau harus berteman seperti yang dilakukan orang normal. Dan pergi kencan dengan Soon Jung.”
“Pergi kencan? Aku terlalu sibuk bekerja. Aku tidak punya waktu untuk jatuh cinta.”
“Kau salah.” Woo Shik mengetuk meja. “Kau terlalu sibuk jatuh cinta dengan seseorang, tidak ada waktu untuk bekerja. Seperti untukku, tujuan utama umat manusia adalah untuk bertemu seseorang yang kau cintai dan hidup bahagia dengan orang itu. Itulah pemikiranku.”
“Tapi—“
“Jangan katakan 'tapi'! Kau dan Soon Jung berada di pihak yang sama sekarang. Tidak ada alasan untuk tidak jatuh cinta.”
Min Ho termenung mendengar ucapan Woo Shik. Kemudian Woo Shik menyayangkan Min Ho merobek tiket itu. Jika tidak dirobek kan mereka bisa mengajukan pengembalian dana.
***
“Tidak ada alasan...untuk tidak jatuh cinta?” Min Ho memikirkan perkataan Woo Shik tadi.
Min Ho lalu berbaring dan memeluk bantal dengan sayang, sambil senyam-senyum. Woo..Min Ho jatuh cinta! ^^
***
Joon Hee pulang ke rumahnya dengan perasaan campur aduk. Dia menurunkan tirai yang menutup dinding di dekat tempat yang sudah dia siapkan untuk makan malam bersama Soon Jung. Di dinding itu ada foto Soon Jung dalam ukuran super besar. Joon Hee memandangnya.
Joon Hee lalu mendapatkan telepon dari ayahnya. Ahjussi Lee menanyakan keadaan Joon Hee setelah mendengar berita tentang rapat tadi siang. Joon Hee bilang dia baik-baik saja, hanya perlu mengambil waktu sedikit lebih lama. Dia akan terpilih sebagai CEO baru secara resmi dan legal pada akhir bulan.
“Apakah itu benar?” Ahjussi Lee tampak senang mendengarnya. “Aku hanya khawatir bahwa kau mungkin stress. Aku tidak apa-apa selama kau baik-baik saja. Kau harus beristirahat.”
Setelah menutup telepon, Ahjussi Lee membuka jaket dan mengambil baju dari dekat lemari. Kemudian sesuatu terjatuh dari lipatan baju itu. Sebuah ponsel. Ahjussi Lee mengambil ponsel itu. Lalu dia teringat kejadian malam itu.
Ahjussi Lee mengambil ponsel Dong Wook yang menyala dari jalanan. Dimana Dong Wook tergeletak setelah ditabrak mobil. Ahjussi Lee membawa ponsel itu menjauh.
Mengingat hal itu membuat Ahjussi Lee ketakutan dan tampak merasa sangat bersalah.
***
Soon Jung mendapatkan telepon dari Ahjussi Ma yang menanyakan keadaannya. Soon Jung bilang dia sudah tak merasa pusing lagi. Soon Jung juga meminta maaf karena telah membuat Ahjussi Ma khawatir.
Ahjussi Ma meminta Soon Jung untuk tidak berkata seperti itu. Ahjussi Ma mengajak Soon Jung untuk datang ke pabrik di hari terakhir cuti ini. Lagipula Ahjussi menemukan dompet yang tertinggal disana. Ahjussi Ma bercanda kalau dia menghabiskan 10 ribu won dari dompet Soon Jung.
Soon Jung tertawa dan berkata kalau Ahjussi Ma boleh menghabiskan lebih banyak dari itu. Soon Jung lalu bilang kalau dia juga ingin memberitahu suatu hal pada Ahjussi Ma. Soon Jung akan segera ke pabrik.
***
Min Ho membeli satu buket lollipop. Woo Shik heran melihatnya. Apa itu yang Min Ho punya untuk Soon Jung? Lollipop? Min Ho bilang memangnya kenapa? Dia memberi Soon Jung apa yang menjadi kesukaannya (kesukaan Min Ho).
“Kau harus memberikan apa yang dia suka! Kau akan dipukuli dengan itu.”
Min Ho bilang itu bagus. Lalu Woo Shik tersenyum dan meledek Min Ho yang tidak pernah pacaran sebelumnya.
Min Ho lalu bilang kalau hari ini adalah hari terakhir Soon Jung cuti, jadi Min Ho meminta Woo Shik jangan menelpon dirinya. Woo Shik mengerti. Min Ho segera menuju mobil dengan buket lollipop-nya.
Woo Shik mendapat sebuah telepon yang membuatnya terkejut. Woo Shik segera berlari pada Min Ho. Min Ho kesal, dia kan sudah bilang agar Woo Shik tidak mencarinya. Dengan terengah-engah Woo Shik memberitahu kalau dia sudah menemukan keluarga donor jantung Min Ho.
Min Ho terdiam.
***
Soon Jung bertemu dengan Ahjussi Ma di pabrik.
Sementara itu Min Ho mengendarai mobilnya menuju Incheon. Berdasarkan info yang diperoleh Woo Shik, keluarga donor Min Ho tinggal di Incheon. Namanya adalah Ma Tae Seok, dan Min Ho menerima jantung dari anaknya.
Woo Shik mengingatkan Min Ho untuk jangan pernah menceritakan siapa Min Ho sebenarnya. Hanya melihatnya dari jauh atau menyamar. Pokoknya Min Ho harus hati-hati, sangat hati-hati.
Min Ho sampai di depan sebuah rumah berdasarkan alamat yang diberikan Woo Shik. Min Ho mengintip ke dalam rumah dari pintu. Ketika Min Ho hendak menekan bel, ada yang memanggilnya. Min Ho menoleh.
Itu adalah Soon Jung. Soon Jung bertanya apa yang dilakukan Min Ho disana. Min Ho juga hendak menanyakan hal yang sama, tapi kemudian dia melihat Ahjussi Ma yang datang bersama Soon Jung.
“Apa yang kau lakukan di luar rumahku?” Tanya Ahjussi heran.
“Rumahmu?” Min Ho terkejut.
Ahjussi Ma membenarkan, itu adalah rumahnya. Min Ho lalu melihat papan nama di baju seragam Ahjussi Ma. Ma Tae Seok. Min Ho pun terkejut.
***
Bersambung ke episode 9~
Komentar:
Apa alasan yang akan diberikan Min Ho ya? Entahlah. Tapi yang jelas Min Ho sekrang tahu kalau donor jantungnya adalah putranya Ahjussi Ma, Ma Dong Wook. Yang adalah tunangan Soon Jung.
Mungkin Min Ho akan mulai berpikir alasannya menyukai Soon Jung adalah karena jantung itu milik Dong Wook. Tapi semoga dia nanti menyadari kalau itu bukan semata karena jantung milik Dong Wook, tapi memang karena dia sendiri yang juga menyukai Soon Jung.
Tapi yang membuatku adalah reaksi Soon Jung. Bagaimana jika Soon Jung nantinya mengetahui hal itu? Apakah dia akan menerima Min Ho karena memiliki jantung Dong Wook? Aku harap sih tidak, tapi karena Soo Jung menerima Min Ho yang apa adanya dia.
Mbaaa itu yg nabrak dong wook bapaknya joon hee kah? Waaaah gak kepikiran kalo bener dia yg nabrak.
ReplyDeleteSi min ho ini lucu bgt sih, liat muka dia yg baru pertama kali jatuh cinta. Koplak bgt liatnya
pemikiran q sama kyak mb.mumu,khawatir klo ntk soon jung tau bhwa yg mjd donor jantung min ho adalh dong wook,dy akan mencitai min ho krn jntungnya dong wook.semoga aja enggak ya,tp sprtinya soon jung udah agak mulai suka sama min ho.
ReplyDeletemaju terus mb.mumu.
SJ mungkin akan sama terkejutnya sama MH, tapi pasti MH akan tau lebih dulu dan pelan2 menata hatinya utk menerima SJ dg hati maupun pikirannya, Sdg SJ aku kira ga butuh waktu lama menyukai MH. Dg jantung atau tanpa jantung Dong Wook, sebenarnya SJ tak pernah membenci MH berkaitan dg masa lalu mereka.
ReplyDeleteMakin komplit aja Joon hee utk di benci SJ, kalo dg Dong wook Joon Hee ketinggalan selangkah maka menghadapi MH dia ketinggalan beribu2 langkah...
Hahaha.....raut muka yg lagi jatuh cinta.......Min ho min ho oh...min ho....
ReplyDeleteJd belum pasti yah yg nabrak dong wook bpknya is joon hee...tp yg nemu sama yg mungut hpnya dia....pastinya dia tau dong wook kecelakaan cuman gak minta pertolongan.....atu jangan 2x joon hee yg nabrak bapaknya yg melindungi yah?????
Finally min hoo membeli (ceritanya ) hermia yah...tp setelah nonton ep 9, makin ilfiil sama joon hee yg makin evil....ji hyun????sepertinya sama evilnya...ya iyalah...yg berubah baik kan cuman min hoo....
Gumapshimnida bak mumu!
Hwaiting and keep writing!
D.pikiran.ku, kayanya dong wook sengaja deh ngedonorin jantungnya ke min ho, dan dokter cho sengaja ngerahasiain, dan aku juga cukup kanget kalau bapaknya joon hee ada kaitannya dgn kematian Dong wook, mungkin dia merasa bersalah krna ninggalin dong wook,
ReplyDeleteItu kenapa muka si min ho bikin greget abis ya? imut, konyol, ngototan pulak..(tapi yg lebih aneh itu saya sendiri. konyooool aja, udah baca tiga kali berulang-ulang baru mutusin buat ngoment.) yeee, koplak,
ReplyDeleteahhh, Min Ho.